kriptografi

Post on 27-Mar-2016

21 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KRIPTOGRAFI

TRANSCRIPT

LAPORAN TUGAS KEAMANAN JARINGANMETODE ALGORITMA PADA TEKNIK KRIPTOGRAFI

LAPORAN INI DIKUMPULKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH KEAMANAN JARINGAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :1. ANGGRAENI ROKHMANA (4151211XXXX)2. DENDRA IKHSAN MAULANA (41512110123)3. DIMAS PRATOMO (41512110148)4. KASIH EKO SUSILO (4151211XXXX)5. PRIASNYOMO PRIMA SANTOSO (41512110044)

TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS MERCUBUANA2014

DOKUMENTASI APLIKASI MULTIMEDIA

PENDAHULUANKRIPTOGRAFIA. Definisi KriptografiKriptografi berasal dari bahasa yunani, menurut bahasa dibagi menjadi dua kripto dan graphia, kripto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut teminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan di kirim dari suatu tempat ketempat yang lain .Implementasi dari kriptografi sangat banyak bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti Automatic Teller Machine (ATM),Penggunaan ATM untuk banking, bahkan mulai meningkat menjadi Internet Banking, Mobile Banking, Komunikasi elektronik seperti telepon tetap, cellular, SMS, MMS. 3G, Komunikasi via Internet seperti email, messaging, chatting, Voice Call dan E-Government , E-Commence.Menurut catatan sejarah, kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 4000 tahun yang lalu oleh raja-raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada panglima perangnya melalui kurir-kurinya. Orang yang melakukan penyandian ini disebut kriptografer, sedangkan orang yang mendalami ilmu dan seni dalam membuka atau memecahkan suatu algoritma kriptografi tanpa harus mengetahui kuncinya disebut kriptanalis.Seiring dengan perkembangan teknologi, algoritma kriptografi pun mulai berubah menuju ke arah algoritma kriptografi yang lebih rumit dan kompleks. Kriptografi mau tidak mau harus diakui mempunyai peranan yang paling penting dalam peperangan sehingga algoritma kriptografi berkembang cukup pesat pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa algoritma kriptografi yang pernah digunakan dalam peperangan, diantaranya adalah ADFVGX yang dipakai oleh Jerman pada Perang Dunia I, Sigaba/M-134 yang digunakan oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II, Typex oleh Inggris, dan Purple oleh Jepang. Selain itu Jerman juga mempunyai mesin legendaris yang dipakai untuk memecahkan sandi yang dikirim oleh pihak musuh dalam peperangan yaitu, Enigma.Algoritma kriptografi yang baik tidak ditentukan oleh kerumitan dalam mengolah data atau pesan yang akan disampaikan. Yang penting, algoritma tersebut harus memenuhi 4 persyaratan berikut :1. Kerahasiaan. Pesan (plaintext) hanya dapat dibaca oleh pihak yang memliki kewenangan.2. Autentikasi. Pengirim pesan harus dapat diidentifikasi dengan pasti, penyusup harus dipastikan tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain.3. Integritas. Penerima pesan harus dapat memastikan bahwa pesan yang dia terima tidak dimodifikasi ketika sedang dalam proses transmisi data. 4. Non-Repudiation. Pengirim pesan harus tidak bisa menyangkal pesan yang dia kirimkan.Kriptografi pada dasarnya terdiri dari dua proses, yaitu proses enkripsi dan proses dekripsi. Proses enkripsi adalah proses penyandian pesan terbuka menjadi pesan rahasia (ciphertext). B. Elemen KriptografiBerikut Elemen-elemen Kriptografi :1. Pesan, Plainteks dan Cipherteks.Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks. Agar pesan tidak bisa dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yan g tersandi disebut cipherteks2. Pengirim dan PenerimaPengirim adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima adalah entitas yang menerima pesan. Entitas di sini dapat berupa orang, mesin (komputer), kartu kredit dan sebagainya.3. Enkripsi dan dekripsiProses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi. Sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi4. CipherAlgoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi adalah fungsi yang memetakan elemen-elemen antara kedua himpunan tersebut.5. Sistem kriptografiSistem kriptografi merupakan kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi, semua plainteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.6. PenyadapPenyadap adalah orang yang berusaha mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan dengan tujuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.7. Kriptanalisis dan kriptologiKriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelakunya disebut kriptanalis. Kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.

C. Metode KriptografiDalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan data jelas (plaintext) ke dalam bentuk data sandi (ciphertext) yang tidak dapat dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim (sender) kepada penerima (receiver). Setelah sampai di penerima, ciphertext tersebut ditranformasikan kembali ke dalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.Proses tranformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut proses Encipherment atau enkripsi (encryption), sedangkan proses mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses dekripsi (decryption).Untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Kriptografi menggunakan suatu algoritma (cipher) dan kunci (key). Cipher adalah fungsi matematika yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Sedangkan kunci merupakan sederetan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Jenis-jenis algoritma kriptografi :Algoritma kriptografi adalah algoritma yang berfungsi untuk melakukan tujuan dari ilmu kriptografi itu sendiri. Algoritma kriptografi terdiri dari 2 bagian fungsi, yaitu :1. ENKRIPSI (encryption)Proses tranformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut proses Encipherment atau enkripsi (encryption). 2. DEKRIPSI (decryption). Proses mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses dekripsi (decryption).Shannon mengatakan bahwa Algoritma kriptografi harus memiliki kekuatan untuk melakukan konfusi dan difusi. KONFUSI (confusion). Mengaburkan hubungan antara plaintext dan ciphertext. Cara paling mudah untuk melakukan konfusi adalah menggunakan substitusi. Konfusi menimbulkan kesulitan dalam usaha musuh untuk mencari keteraturan dan pola statistik antara plaintext dan ciphertext. DIFUSI (difusion), Menyebarkan redudansi plaintext dengan menyebarkan masukan ke seluruh ciphertext. Cara yang paling mudah untuk dapat melakukan difusi adalah dengan menggunakan metode transposisi. Jika menggunakan difusi, akan dibutukan waktu ang lebih lama untuk memecakan sandi rahasia ini. 1. ALGORITMA KUNCI SIMETRIS. Dalam symmetric cryptosystem ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci-kunci ini harus dirahasiakan. Oleh karena itulah sistem ini sering disebut sebagai secret-key ciphersystem. Jumlah kunci yang dibutuhkan umumnya adalah : nC2 = n . (n-1) -------- 2dengan n menyatakan banyaknya pengguna. Berikut beberapa metode kriptografi jenis SIMETRIS yang kami praktekan di antaranya adalah Algoritma 3DES 3DES (Triple Data Encryption Standard) merupakan salah satu algoritma simetris pada kriptografi yang digunakan untuk mengamankan data dengan cara menyandikan data. Proses yang dilakukan dalam penyandian datanya, yaitu proses enkripsi dan proses dekripsi. Algoritma 3DES adalah suatu algoritma pengembangan dari algoritma DES (Data Encryption Standard). Perbedaan DES dengan 3DES terletak pada panjangnya kunci yang digunakan. Pada DES menggunakan satu kunci yang panjangnya 56-bit, sedangkan pada 3DES menggunakan 3 kunci yang panjangnya 168- bit (masing-masing panjangnya 56-bit). Pada 3DES, 3 kunci yang digunakan bisa bersifat saling bebas (K1 K2 K3) atau hanya dua buah kunci yang saling bebas dan satu kunci lainnya sama dengan kunci pertama (K1 K2 dan K3 = K1). Karena tingkat kerahasiaan algoritma 3DES terletak pada panjangnya kunci yang digunakan, maka penggunaan algoritma 3DES dianggap lebih aman dibandingkan dengan algoritma DES.Keunggulan Algoritma 3DES : - 3DES menggunakan kunci yang panjangnya 168 bit, maka jumlah seluruh kombinasi kemungkinan kunci yang harus dicoba untuk memecahkan cipherteks adalah 2168 = 3, 741x1050 kali. Karena, ada 168 posisi pengisian bit yang masing-masing mempunyai dua nilai kemungkinan, yaitu 0 dan 1. Proses enkripsi dan dekripsi suatu data dengan algoritma 3DES dilakukan dengan cara mengimplementasikan algoritma DES sebanyak tiga kali, sesuai dengan pemilihan kuncinya dan urutan proses yang dipilih. Waktu yang diperlukan untuk mencoba seluruh kemungkinan kunci oleh serangan bruteforce adalah 1,183 x1043 tahun.

Kelemahan Algoritma 3DES : Waktu yang diperlukan untuk proses enkripsi dan dekripsi dipengaruhi oleh ukuran file, spesifikasi pada perangkat keras, dan proses lain yang sedang dilakukan oleh perangkat keras. Ukuran File besar karena Plainteks yang diproses dengan kunci 1, kunci 2, dan kunci 3 menghasilkan cipherteks dengan jumlah karakter yang lebih besar, karena adanya proses padding dan disimpan dalam bentuk heksadesimal. Jika salah satu kunci atau ketiga kunci dirubah, maka cipherteks juga akan berubah.

Algoritma SerpentAlgoritma Serpent adalah Algoritma chipper block dengan 32 putaran jaringan substitution permutation (SP) yang beroperasi pada empat word 32 bit, yang berarti ukuran bloknya adalah 128 bit.Untuk komputasi internal, semua nilai direpresentasikan dalam little-endian, dimana word pertama adalah least- significant word dan word terakhir adalah most-significant word.Terdiri dari 32 putaran, masing- masing terdiri :a) Pencampuran kunci : pada setiap putaran, 128- bit subkey Ki di exclusive OR kan dengan data Bit secara langsung.

b) S-Box : kombinasi 128-bit input dan kunci dianggap sebagai empat word 32-bit. S- box yang diimplementasikan sebagai urutan operasi logis (karena akan berada di hardware) diterapkan untuk empat word, dan hasilnya adalah empat word output. CPU dengan digunakan mengeksekusi 32 S-box secara demikian untuk salinan dari bersamaan.

c) Transformasi Linear : hasil eksekusi 32 salinan S-box dari masing-masing 32-bit yang kemudian ditransformasikan sebagai berikut

Algoritma BlowfishBlowfish diciptakan oleh seorang Cryptanalyst bernama Bruce Schneier, Presiden perusahaan Counterpane Internet Security, Inc (Perusahaan konsultan tentang kriptografi dan keamanan komputer) dan dipublikasikan tahun 1994. Dibuat untuk digunakan pada komputer yang mempunyai microposesor besar (32-bit keatas dengan cache data yang besar). Blowfish merupakan algoritma yang tidak dipatenkan dan licensefree, dan tersedia secara gratis untuk berbagai macam kegunaan (Syafari, 2007).

1. Pada saat Blowfish dirancang, diharapkan mempunyai kriteria perancangan sebagai berikut (Schneier, 1996):2. Cepat, Blowfish melakukan enkripsi data pada microprocessors 32-bit dengan rate 26 clock cycles per byte.3. Compact (ringan), Blowfish dapat dijalankan pada memorkurang dari 5K.4. Sederhana, Blowfish hanya menggunakan operasi-operasi sederhana: penambahan, XOR, dan lookup tabel pada operan 32-bit.5. Memiliki tingkat keamanan yang bervariasi, panjang kunci yang digunakan oleh Blowfish dapat bervariasi dan bisa sampai sepanjang 448 bit.Keunggulan Algoritma Blowfish Desain yang cepat dalam implementasinya dimana pada keadaan optimal dapat mencapai 26 clock cycle per byte, kompak dimana dapat berjalan pada memori kurang dari 5 KB Sederhana dalam algoritmanya sehingga mudah diketahui kesalahannya keamanan yang variabel dimana panjang kunci bervariasi (minimum 32 bit, maksimum 448 bit, Multiple 8 bit, default 128 bit) Algoritma Blowfish pun dapat digabungkan dengan algoritma-algoritma enkripsi yang lain dalam pengkripsian sebuah pesan untuk lebih menjamin isi dari pesan tersebut.

2. ALGORITMA KUNCI ASIMETRIS. Algoritma Asimetris atau sering disebut algoritma public key, penggunaan kunci dalam algoritma ini adalah, kunci yang dipakai dalam proses enkripsi berbeda dengan kunci yang dipakai pada proses dekripsi, jadi jumlah kunci enkripsi kunci dekripsi.Ada 2 jenis kunci di algoritma ini, yaitu1. KUNCI PUBLIK adalah kunci yang digunakan untuk melakukan proses enkripsi data. Kunci ini disebut publik karena siapapun dapat mengetahuinya. 2. KUNCI PRIVAT adalah kunci yang digunakan untuk melakukan proses dekripsi data. Kunci ini disebut privat karena 1 kunci privat hanya dimiliki oleh 1 orang saja. Kunci privat sering juga disebut kunci rahasia. Istilah kunci rahasia dalam algoritma simetris digunakan untk menyatakan kunci enkripsi dan dekripsi, sementara pada algoritma asimetris digunakan untuk menyatakan kunci privat, karena kunci publik tidak dirahasiakan.

top related