koperasi sbg lembaga keuangan
Post on 14-Jul-2015
157 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UPTD. BALAI DIKLAT KOPERASI DAN UMKM PROPINSI LAMPUNG
Jl. Dr. Susilo No. 39 Telp/Fax. 0721-241655 Bandar Lampung
(Disandingkan dengan Lembaga Keuangan Mikro – LKM)
Disampaikan pada Pelatihan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)di Provinsi Lampung
Wisma UNILA - Bandar Lampung, 17 September 2014
BIOGRAFIBIOGRAFINama : HENDRIK N.L. TOBING, SH.
TTL. : Sibolga, 24 Nopember 1963
Jabatan : Widyaiswara Madya
1. Kantor : Jl. Dr. Susilo No. 39 B. Lampung
Telpon 0721-241655
2. Rumah : Jl. Raden Pemuka Perum BUKIT
RAYA Blok C/1 B. Lampung
Tweeter : @Hendriktobing
Facebook : Hendrik Tobing
E-Mail : hendriktobing11@yahoo.comE-Mail : hendriktobing11@yahoo.com
LEMBAGA KEUANGAN MIKROLEMBAGA KEUANGAN MIKRO(LKM)(LKM)
LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)MIKRO (LKM)
DASAR HUKUM: UU. No. 1 Tahun 2013 DASAR HUKUM: UU. No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.tentang Lembaga Keuangan Mikro.
PENGERTIAN LKMPENGERTIAN LKMLembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalah Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melaluipengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencarimata mencari
keuntungan. keuntungan.
(Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM)(Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM)
BADAN HUKUM LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)
KOPERASI PERSEROAN TERBATAS (PT)
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM Pasal 5 ayat (1)
Pasal 5(1) Bentuk badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a adalah:a. Koperasi; ataub. Perseroan Terbatas.
(2) Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, sahamnya paling sedikit 60% (enampuluh persen) dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau badan usaha milik desa/kelurahan. Sisanya 20% dimiliki WNI dan/atau Koperasi.
PERIJINAN LKMPERIJINAN LKM
PASAL 9 UU No. 1 Thn 2013PASAL 9 UU No. 1 Thn 2013(1) Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha (1) Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha
dari dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Otoritas Jasa Keuangan (OJK).(2) Untuk memperoleh izin usaha LKM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Untuk memperoleh izin usaha LKM sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), harus dipenuhi persyaratan paling sedikit mengenai:(1), harus dipenuhi persyaratan paling sedikit mengenai:
a. susunan organisasi dan kepengurusan;a. susunan organisasi dan kepengurusan;
b. permodalan;b. permodalan;
c. kepemilikan; danc. kepemilikan; dan
d. kelayakan rencana kerja.d. kelayakan rencana kerja.
KEGIATAN USAHA LKMKEGIATAN USAHA LKMPasal 11Pasal 11
Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha Skala masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha Skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.
Pasal 12Pasal 12
(1) Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh (1) Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh LKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilaksanakan setara LKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilaksanakan setara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Pasal 27Pasal 27LKM wajib bertransformasi menjadi bank jika:LKM wajib bertransformasi menjadi bank jika:a. LKM melakukan kegiatan usaha melebihi 1 (satu) wilayah kabupaten/kota a. LKM melakukan kegiatan usaha melebihi 1 (satu) wilayah kabupaten/kota tempat kedudukan LKM; atautempat kedudukan LKM; ataub. LKM telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas b. LKM telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.Jasa Keuangan.
LARANGAN BAGI LKMLARANGAN BAGI LKM
PASAL 14:PASAL 14:
Dalam melakukan kegiatan usaha, LKM Dalam melakukan kegiatan usaha, LKM dilarang:dilarang:a. menerima Simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas a. menerima Simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;pembayaran;
b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c. melakukan usaha perasuransian sebagai penanggung;c. melakukan usaha perasuransian sebagai penanggung;
d. bertindak sebagai penjamin;d. bertindak sebagai penjamin;
e. memberi pinjaman atau pembiayaan kepada LKM lain, kecuali dalam e. memberi pinjaman atau pembiayaan kepada LKM lain, kecuali dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas bagi LKM lain dalam wilayah rangka mengatasi kesulitan likuiditas bagi LKM lain dalam wilayah kabupaten/kota yang sama; dankabupaten/kota yang sama; dan
f. melakukan usaha di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam f. melakukan usaha di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).Pasal 11 ayat (1).
PEMBINAAN DAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LKMPENGAWASAN LKM
Pasal 31Pasal 31
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), Otoritas Jasa Pasal 28 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan melakukan pemeriksaan terhadap Keuangan melakukan pemeriksaan terhadap LKM.LKM.
Pasal 32Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan, pengaturan, dan pengawasan Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM sebagaimana dimaksud dalam LKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 31 diatur Pasal 28 sampai dengan Pasal 31 diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
SANKSISANKSI
Pasal 33Pasal 33
(1) Setiap LKM yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam (1) Setiap LKM yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 8, Pasal 11, Pasal Pasal 6, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 12 ayat (2), Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, 12 ayat (2), Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 18, Pasal 24, Pasal 27, Pasal 29 ayat (1), dan Pasal 30Pasal 18, Pasal 24, Pasal 27, Pasal 29 ayat (1), dan Pasal 30
dikenai sanksi administratif berupa:dikenai sanksi administratif berupa:
a. denda uang;a. denda uang;
b. peringatan tertulis;b. peringatan tertulis;
c. pembekuan kegiatan usaha;c. pembekuan kegiatan usaha;
d. pemberhentian direksi atau pengurus LKM dan selanjutnya menunjuk dan d. pemberhentian direksi atau pengurus LKM dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota Koperasi mengangkat pengganti yang tetap dengan atau Rapat Anggota Koperasi mengangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan; ataupersetujuan Otoritas Jasa Keuangan; atau
e. pencabutan izin usaha.e. pencabutan izin usaha.
PERBANKAN
NON BANK
BADANHUKUM
KOPERASI
TIDAKBERBADAN
HUKUM
BRI UNIT
BPR
KSP
KOPDIT
KJKS
LUEP
UPKS
UED
BMT
KUBE
LKM
UNIT RETAIL BANK
JENIS - JENIS LKM
KOPERASI KOPERASI
DASAR HUKUM/ASPEK LEGAL KOPERASI SEBAGAI L.K.EDASAR HUKUM/ASPEK LEGAL KOPERASI SEBAGAI L.K.E11.. UU. No. 25 Tahun 1992 Tentang PerkoperasianUU. No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian3.3. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.4.4. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam
oleh Koperasi.oleh Koperasi.5. PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.5. PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.6. PP. nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan 6. PP. nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah OtonomKewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom6.6. Surat Keputusan Menteri Koperasi dan PPK nomor 36/Kep/M/II/ 98 Surat Keputusan Menteri Koperasi dan PPK nomor 36/Kep/M/II/ 98
tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi.Koperasi.
7.7. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM nomor Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM nomor 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi.Koperasi.
8.8. Kep. Menegkop. Dan UKM No. 123/KEP/M.KUKM/X/2004 tentang Kep. Menegkop. Dan UKM No. 123/KEP/M.KUKM/X/2004 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dalam Rangka Pengesahan Akta Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dalam Rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota.pada Provinsi dan Kabupaten/Kota.
9.9. Kep. MENEGKOP dan UKM No. 98 Tahun 2004 tentang Notaris sebagai Kep. MENEGKOP dan UKM No. 98 Tahun 2004 tentang Notaris sebagai Pembuat Akta Pendirian Koperasi. Pembuat Akta Pendirian Koperasi.
10.10. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
Hendrik NL. TobingHendrik NL. Tobing1515
LOGO KOPERASI YANG LAMA
LOGO KOPERASI YG BARULOGO KOPERASI YG BARU(Permenegkop No. 02/Per/M.KUKM/IV/2012, Tgl. 17 (Permenegkop No. 02/Per/M.KUKM/IV/2012, Tgl. 17
April 2012)April 2012)
TUJUAN KOPERASITUJUAN KOPERASITujuan KoperasiTujuan Koperasi : (UU. No. 25/1992) : (UU. No. 25/1992)Memajukan kesejahteraan anggota pada Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,dalam perekonomian nasional,dalam rangkamewujudkan masyarakat yang rangkamewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasarkan maju,adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.1945.
KOPERASI WANITAKOPERASI WANITA
Fungsi Koperasi :Fungsi Koperasi :1. 1. membangun & mengembangkan potensi & membangun & mengembangkan potensi & kemakmuran ekonomi anggota pada khususnya & kemakmuran ekonomi anggota pada khususnya & masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi & sosialnyakesejahteraan ekonomi & sosialnya2.2. berperan serta secara aktif dalam upaya berperan serta secara aktif dalam upaya memertinggi kualitas kehidupan manusia & masyarakatmemertinggi kualitas kehidupan manusia & masyarakat3.3. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan & ketahanan perekonomian nasional dengan kekuatan & ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunyakoperasi sebagai sokogurunya4.4. berusaha untuk mewujudkan & mengembangkan berusaha untuk mewujudkan & mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azaz kekeluargaan & bersama berdasarkan atas azaz kekeluargaan & demokrasi ekonomidemokrasi ekonomi
Prinsip-Prinsip Koperasiadalah ketentuan-ketentuan pokok ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi dan membedakan dengan organisasi ekonomi lainnya
Prinsip koperasi (UU No. 25/1992)1.Keanggotaan bersifat sukarela & terbuka2.Pengelolaan dilakukan secara demokrasi3.Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota4.emberian balas jasa yang terbatas terhada modal5.kemandirian6.Pendidikan Perkoperasian7.Kerjasama antar koperasi
Landasan Koperasi di IndonesiaLandasan Koperasi di Indonesia
1.Landasan Idiil 1.Landasan Idiil
digunakan dalam usaha mencapai cita-cita koperasi digunakan dalam usaha mencapai cita-cita koperasi yaitu yaitu PancasilaPancasila
2.Landasan Struktural & Gerak Koperasi2.Landasan Struktural & Gerak Koperasi
Tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup Tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bermasyarakat yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1 ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”berdasarkan atas azas kekeluargaan”
3.Landasan Mental3.Landasan Mental
Setia kawan dan kesadaran pribadiSetia kawan dan kesadaran pribadi
KOPERASI SIMPAN KOPERASI SIMPAN PINJAMPINJAM
PengertianPengertian1.1. KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM adalah Koperasi adalah Koperasi
yang kegiatan usahanya hanya usaha simpan yang kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam.pinjam.
2.2. UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASIUNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI, adalah , adalah unit kegiatan koperasi yang bergerak dibidang unit kegiatan koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan:kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan:
Transisi menuju lembaga keuangan yang Transisi menuju lembaga keuangan yang
sesungguhnya, sehingga KSU, KOPPAS sesungguhnya, sehingga KSU, KOPPAS
yang usahanya hanya SP, sabaiknya yang usahanya hanya SP, sabaiknya menjadi KSP. menjadi KSP. (berdasarkan UU. 17/2012)
USAHA ANGGOTA KSPUSAHA ANGGOTA KSP
Pola UsahaPola UsahaKSP/USP KoperasiKSP/USP Koperasi
POLA KONVENSIONALPOLA KONVENSIONAL Berdasarkan Berdasarkan Bunga Bunga
(Prinsip Konvensional) (Prinsip Konvensional) Basis Anggota Basis Anggota
POLA SYARIAH POLA SYARIAH Berdasarkan Berdasarkan Bagi Hasil Bagi Hasil
(Prinsip Syariah) (Prinsip Syariah) Ekonomi Umat Ekonomi Umat
Pola Syariah dilandasiPola Syariah dilandasiatas Semangatatas Semangat
90%90% 10% 10% Miskin Miskin Dalam perhitungan Income perkapita Dalam perhitungan Income perkapita
hanya sebagai “penyebut”.hanya sebagai “penyebut”. POLA SYARIAH bukan hanya untuk POLA SYARIAH bukan hanya untuk
muslim saja.muslim saja.
Fungsi Pelayanan USAHA Fungsi Pelayanan USAHA KSP / USPKSP / USP
C
C
C
C
C
TETAP BERDASARKAN
PRINSIP-PRINSIPKEHATI-HATIAN
(PRUDENT)
Tepat Waktu
Tepat Jumlah
Tepat Harga(Cost of Capital)
MONEYMONEYPINJAMAN/
PEMBIAYAAN
PINJAMAN/PEMBIAYAAN
Izin Usaha SPIzin Usaha SPJenis BH Usaha Izin
PT - Perbankan - Maskapai- Perdagangan
B IDep HubDep Dag
- Perbankan - Maskapai- Perdagangan- Simpan Pinjam
B IDep HubDep DagKemenkopPemprovPemkabPemkot
Koperasi
PermodalanPermodalanKSP/USP KoperasiKSP/USP Koperasi Simpanan PokokSimpanan Pokok Simpanan WajibSimpanan Wajib Cadangan Modal (ex pembagian SHU)Cadangan Modal (ex pembagian SHU) SHU Tahun berjalanSHU Tahun berjalan Tabungan AnggotaTabungan Anggota Tabungan BerjangkaTabungan Berjangka Hutang Bank, Lembaga Keuangan LainnyaHutang Bank, Lembaga Keuangan Lainnya Perkuatan dari PemerintahPerkuatan dari Pemerintah DonasiDonasi Modal PenyertaanModal Penyertaan
Mengapa KSP/USP Mengapa KSP/USP Koperasi diperlukan ..?Koperasi diperlukan ..?
Funding
Lending
KSP/USP
LEMBAGA LEMBAGA INTERMEDIASIINTERMEDIASI
LEMBAGA LEMBAGA INTERMEDIASIINTERMEDIASI
IntermediasiIntermediasiKSP/USP (KJK)KSP/USP (KJK)
KELEBIHAN DANAKELEBIHAN DANA KEKURANGAN DANA
KEKURANGAN DANA
KESEJAHTERAANA N G G O T A
KESEJAHTERAANA N G G O T A
Pinjaman yang disalurkan tidak boleh lebih dari 90 % dari dana yang dihimpun. (LIKUIDITAS MINIMUM) – PP. No. 9 TAHUN 1995
Peranan KSP/USP Peranan KSP/USP Koperasi dalam Koperasi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi RakyatRakyat1.1. Memobilisasi dana dari anggotaMemobilisasi dana dari anggota2.2. Menyalurkan dana pinjaman / pembiayaan Menyalurkan dana pinjaman / pembiayaan
kepada anggotakepada anggota3.3. Menggerakkan usaha anggota di sektor riilMenggerakkan usaha anggota di sektor riil4.4. Memberikan konsultasi pengembangan Usaha Memberikan konsultasi pengembangan Usaha
AnggotaAnggota5.5. Menumbuhkan wirausaha baru dari calon-Menumbuhkan wirausaha baru dari calon-
calon anggota yang berasal dari masyarakat.calon anggota yang berasal dari masyarakat.6.6. Menghantarkan anggota berpendapatan Menghantarkan anggota berpendapatan
bersih Per-hari: Rp. ………bersih Per-hari: Rp. ………
Kewajiban KSP/USP Kewajiban KSP/USP KoperasiKoperasi
1.1. Setiap akhir bulan KSP/USP Koperasi Setiap akhir bulan KSP/USP Koperasi wajib menyampaikan laporan wajib menyampaikan laporan penyaluran Pinjaman/Pembiayaan ke penyaluran Pinjaman/Pembiayaan ke Dinas Koperasi dan UKM Kab./Kota Dinas Koperasi dan UKM Kab./Kota setempat.setempat.
2.2. Bagi yang omzetnya sudah diatas Rp. Bagi yang omzetnya sudah diatas Rp. 1 milyar setahun, wajib di audit oleh 1 milyar setahun, wajib di audit oleh Akuntan Independen.Akuntan Independen.
3.3. DILARANGDILARANG melakukan investasi melakukan investasi usaha disektor riil.usaha disektor riil.
4.4. DILARANGDILARANG investasi aktiva tetap yang investasi aktiva tetap yang berlebihan.berlebihan.
5.5. DILARANGDILARANG menghimpun dana dari menghimpun dana dari masyarakat kecuali melalui skema masyarakat kecuali melalui skema modal penyertaan.modal penyertaan.
Masyarakat Masyarakat Pelaku Usaha Pelaku Usaha Mikro & KecilMikro & Kecil Jumlahnya diatas Jumlahnya diatas
51,2 Jt51,2 Jt Pengusaha Mikro Pengusaha Mikro
diatas 44,6 Jtdiatas 44,6 Jt
1. Agunan
2. Proposal
3. Belum familier
4. Memerlukan pelayanan dengan prosedur yang mudah dan cepat
Mereka sulit mengakses kredit ke
Bank, karena
Jumlah KSP Jumlah KSP : : 1.598 KSP1.598 KSP Jumlah Kopdit Jumlah Kopdit :: 1.002 KSP1.002 KSP Jumlah KJKSJumlah KJKS :: 3.068 KSP3.068 KSP
Jumlah USP Koperasi : 38.000 unit, terdiri dari:Jumlah USP Koperasi : 38.000 unit, terdiri dari: USP – KUDUSP – KUD USP – KPRI USP – KPRI USP – KOPPASUSP – KOPPAS USP – KOPKAR USP – KOPKAR USP – KSUUSP – KSU USP – Primer lainnya USP – Primer lainnya
Tapi belum digarap sebagaimana lembaga keuanganTapi belum digarap sebagaimana lembaga keuangan Belum efektif menumbuhkan sektor riil.Belum efektif menumbuhkan sektor riil.
3.3.Potensi KSP/USP KoperasiPotensi KSP/USP Koperasi
Sumber: Kementerian Koperasi & UKM R.I. thn 2013
JUMLAH KOPERASI DAN JUMLAH KOPERASI DAN UKMUKMDI PROPINSI LAMPUNGDI PROPINSI LAMPUNG
Jumlah Koperasi Jumlah Koperasi : 3.024: 3.024
Jumlah Usaha Kecil Jumlah Usaha Kecil : 1.517.950: 1.517.950
Jumlah Usaha MenengahJumlah Usaha Menengah : 1.389 Unit: 1.389 Unit
Sumber: Dinas Kop. & UMKM Prov. Lampung thn 2013
Kebijakan Yang Akan Kebijakan Yang Akan DitempuhDitempuh MENATA ORGANISASI & KELEMBAGAANMENATA ORGANISASI & KELEMBAGAAN
Fungsi alat – alat OrganisasiFungsi alat – alat Organisasi
Penerapan sistem akuntansiPenerapan sistem akuntansi
Penajaman Visi dan Misi KSP/USP KopPenajaman Visi dan Misi KSP/USP Kop
Pembinaan KeanggotaanPembinaan Keanggotaan
RAT Pengurus PengawasKaryawan
REAL TIME
ACOUNTABLE
Contoh MerumuskanContoh MerumuskanVisi KSPVisi KSP
“ “ KSP ………, pada tahun …… menjadi KSP terbaik KSP ………, pada tahun …… menjadi KSP terbaik di Kab/Kota …………… dengan asset Rp. …….. di Kab/Kota …………… dengan asset Rp. …….. dengan modal sendiri sebesar Rp. ……….. dan dengan modal sendiri sebesar Rp. ……….. dan rata-rata pinjam ke anggota sebesar Rp. ……… rata-rata pinjam ke anggota sebesar Rp. ……… yang siap menghantarkan ……% anggotanya untuk yang siap menghantarkan ……% anggotanya untuk memperoleh pendapatan bersih per-hari sebesar memperoleh pendapatan bersih per-hari sebesar Rp ………”Rp ………”
Misi agar dirumuskan sendiri:Misi agar dirumuskan sendiri: (Upaya-upaya untuk mencapai visi tersebut (Upaya-upaya untuk mencapai visi tersebut
minimal memuatminimal memuat visi di bidang : Kelembagaan, usaha, permodalan, visi di bidang : Kelembagaan, usaha, permodalan,
pengelolaan,dan peningkatan kualitas SDM)pengelolaan,dan peningkatan kualitas SDM)
MENINGKATKAN PROFESIONAL MENINGKATKAN PROFESIONAL SDM PENGELOLASDM PENGELOLA
PENDIDIKAN DAN PELATIHANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN M A G A N GM A G A N G STUDY BANDINGSTUDY BANDING ADVOKASIADVOKASI PENERAPAN SERTIFIKASI PENERAPAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI SDM PENGELOLA KOMPETENSI SDM PENGELOLA KSP/USP KOPERASI KJKKSP/USP KOPERASI KJK
Perkuatan Perkuatan PermodalanPermodalan MELALUI APBNMELALUI APBN
TPSP, P3KCK, P2KER, MAP, PKPS-TPSP, P3KCK, P2KER, MAP, PKPS-BBM, KSP AGRIBISNIS / SEKTORALBBM, KSP AGRIBISNIS / SEKTORAL
DANA-DANA BERGULIR EX APBD DANA-DANA BERGULIR EX APBD MASING-MASING DAERAHMASING-MASING DAERAH
KERJASAMA DENGAN LEMBAGA KERJASAMA DENGAN LEMBAGA KEUANGAN / BANK:KEUANGAN / BANK: SUP 005SUP 005 KEMITRAAN (PKBL)KEMITRAAN (PKBL) CSRCSR KURKUR
MEMASUKI ERA LPDBMEMASUKI ERA LPDB
PeningkataPeningkatan n
PengawasaPengawasann InternalInternal PASIFPASIF
a. Managera. Manager LAPORAN-LAPORANLAPORAN-LAPORAN
b. Pengurusb. Pengurus AKTIFAKTIF
c. Pengawasc. Pengawas PEMERIKSAANPEMERIKSAAN
EksternalEksternal
a. Akuntan Publika. Akuntan Publik
b. Fiskalb. Fiskal
c. Tenaga Fungsional Pengawasc. Tenaga Fungsional Pengawas
Melengkapi/Menyempurnakan Melengkapi/Menyempurnakan Produk Hukum tentang KSP/USP Produk Hukum tentang KSP/USP
Koperasi yang sudah adaKoperasi yang sudah ada
Peraturan Pemerintah tentang Usaha Simpan PinjamPeraturan Pemerintah tentang Usaha Simpan Pinjam Kepmen tentang Pedoman KSP/USP Koperasi Kepmen tentang Pedoman KSP/USP Koperasi Kepmen tentang Pedoman Pengawasan Simpan Kepmen tentang Pedoman Pengawasan Simpan
PinjamPinjam Kepmen tentang Standart Operasional Manajemen Kepmen tentang Standart Operasional Manajemen
KSP/USP Koperasi KSP/USP Koperasi Kepmen tentang Pedoman Penilaian KesehatanKepmen tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Akan disusul dengan pengaturan-pengaturan yang lain, termasuk penyempurnaan terhadap yang sudah ada
(sesuai kaidah sektor keuangan)
Perbedaan Dengan Perbedaan Dengan BankBank
BANK : uang BANK : uang datang setelah datang setelah melihat ada melihat ada pertumbuhan usaha pertumbuhan usaha ((growth leed growth leed financefinance)) KSP/USP : Uang datang KSP/USP : Uang datang
untuk menumbuhkan untuk menumbuhkan ((finance leed to growth)finance leed to growth)konsekwensinya :konsekwensinya :- Pembinaan usaha Pembinaan usaha anggotaanggota- Supervisi Pinjaman- Supervisi Pinjaman
PERMASALAHANPERMASALAHANKOPERASIKOPERASI
4646
a.a. Pengelolaan usaha umumnya masih Pengelolaan usaha umumnya masih tradisional;tradisional;
b.b. Masih rendahnya kualitas SDM pengelola Masih rendahnya kualitas SDM pengelola koperasi;koperasi;
c.c. Kemampuan pemasaran yang terbatas;Kemampuan pemasaran yang terbatas;d.d. Akses informasi yang rendah;Akses informasi yang rendah;e.e. Legalitas formal yang belum memadai;Legalitas formal yang belum memadai;f.f. Terbatasnya akses kredit kepada lembaga Terbatasnya akses kredit kepada lembaga
keuangan,khususnya perbankan.keuangan,khususnya perbankan.
PERMASALAHAN PERMASALAHAN KOPERASI KOPERASI
1. PERMASALAHAN UMUM KOPERASI
4747
a.a. Terbatasnya fasilitasi kredit layak usaha dari Terbatasnya fasilitasi kredit layak usaha dari perbankan;perbankan;
b.b. Prosedur dan persyaratan kredit perbankan Prosedur dan persyaratan kredit perbankan relatif rumit dan birokratis;relatif rumit dan birokratis;
c.c. Ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan Ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan tambahan;tambahan;
d.d. Tingginya bunga kredit perbankan terutama Tingginya bunga kredit perbankan terutama untuk modal investasi;untuk modal investasi;
e.e. Terbatasnya jangkauan pelayanan kredit Terbatasnya jangkauan pelayanan kredit perbankan di daerah;perbankan di daerah;
f.f. Belum ada Bank khusus untuk melayani Belum ada Bank khusus untuk melayani Koperasi dan UMKM.Koperasi dan UMKM.
2. PERMASALAHAN PEMBIAYAAN KOPERASI
P E N U T U P E N U T U PP
KSP/USP KSP/USP Itu Lembaga Itu Lembaga KeuanganKeuangan
Karakteristik Lembaga Keuangan :Karakteristik Lembaga Keuangan :- - Mengelola Asset yang likuidMengelola Asset yang likuid-- Selalu siap menambah Selalu siap menambah equityequity- - Lembaga kepercayaanLembaga kepercayaan-- A Simetris informationA Simetris information- - DiaturDiatur- - DiawasiDiawasi- - Dinilai KesehatannyaDinilai Kesehatannya-- DiperiksaDiperiksa-- Dikenakan SanksiDikenakan Sanksi
Yang Ingin Dicapai Yang Ingin Dicapai
top related