komponen listrik aktif & pasif

Post on 21-Jan-2018

1.082 Views

Category:

Presentations & Public Speaking

17 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PRAKARYA KELAS 8

Nilai/Hitungan Resitor

Komponen Elektronika Pasif

Komponen Elektronika

AktifProfile Daftar Isi

Redaksi

Profile

Nama : Selvy Nurazizah

Kelas : VIII - F

No : 30

Pengertian

Komponen Elektronika aktif adalah

komponen yang dapat beroperasi jika

mendapatkan suntikan arus atau

tegangan listrik

Jenis – jenis Komponen Elektronika Aktif

1. Dioda

2. Transistor

3. IC ( integrated Circuit )

4. LED

Dioda

Pengertian Dioda

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Macam – macam Dioda

Dioda Biasa atau Dioda Penyearah

Dioda Zener (Zener Diode) LED (Light Emitting Diode)

atau Diode Emisi Cahaya Dioda Foto (Photo Diode) Dioda Schottky (SCR atau

Silicon Control Rectifier) Dioda Laser (Laser Diode) Dioda Varactor

Dioda Penyearah

Pengertian Dioda Penyearah

Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.

Fungsi Dioda Penyearah

Dioda Penyearah

berfungsi sebagai

penyearah arus

bolak balik (AC) ke

arus searah (DC).

Dioda Zener

Pengertian Dioda Zener

Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai dengan kapasitas dari dioda tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki kapasitas 5,1 V, maka jika tegangan yang diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi jika tegangan yang diterima lebih kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai dengan inputnya.

Fungsi Dioda Zener

Untuk dioda biasa dan dioda zener sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai penyearah arus listrik. Namun perbedaannya adalah pada arah yang disearahkannya, apabila pada dioada biasa arus yang disearahkan itu selalu ke satu arah saja, namun pada dioda jenis zener arus yang disearahkan akan selalu kembali, atau akan disearahkan pada arah yang berlawanan dari arus. Pada sirkuit atau komponen elektronik biasanya zener difungsikan untuk menstabilkan suatu arus atau tegangan. Apabila zener dipasang dengan cara catu balik, maka setiap tegangan yang tidak memenuhi kapasitas sudah tentu akan menyebabkan hubungan pendek arus atau dikenal juga dengan istilah konslet. Maka dari itu tegangan akan terus stabil karena adanya dioda zener.

LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya

Pengertian LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya

Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang disebut juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.

Fungsi LED

Dioda LED berfungsi sebagai indikator, yaitu LED (light emiting diode)

Dioda Foto (Photo Diode)

Pengertian Dioda Foto (Photo Diode)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar silikon dan geranium.

Fungsi Dioda Foto ( Photo Diode )

Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux Meter).

Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier)

Pengertian Dioda SCR

SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).

SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Fungsi Dioda SCR

Fungsi Dioda Schottky (SCR) :

Sebagai rangkaian Saklar (switch control)

Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

Dioda Laser ( Laser Diode )

Pengertian Dioda Laser

Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda aser kadang juga disingkat LD atau ILD.

Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard.

Dioda Varactor

Pengertian Dioda Varactor

Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.

Fungsi Dioda Varactor

Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.

Transistor

Pengertian Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai

penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Fungsi Transistor

Transistor Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk memperoleh kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:

Sebagai sebuah penguat (amplifier). Sirkuit pemutus dan penyambung (switching). Stabilisasi tegangan (stabilisator). Sebagai perata arus.Menahan sebagian arus. Menguatkan arus. Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi. Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.

Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa diantara transistor dapat juga dirangkai sedemikian rupa sehingga fungsi transistor menjadi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Jenis – Jenis Transistor

TipeSecara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain

Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channelMaximum

kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain

Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

IC ( integrated circuit )

Pengertian IC

Integrated Circuit adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi konduktor dan merupakan pengembangan dari transistor. Dalam sebuah IC terdapat beberapa jenis komponen pasif maupun komponen aktif yang tersusun dalam kemasan (pckages).

Jenis -jenis kemasan pada IC yang umum digunakan antara lain: Single In-Line (SIP), Dual In-Line Packege (DIP), Q!uad In-Line Package (QIP), dan flat Pack.

Fungsi IC

Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.

IC Linear : IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah

IC yang pada umumnya berfungsi sebagai : Penguat Daya (Power Amplifier) Penguat Sinyal (Signal Amplifier) Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op

Amp) Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier) Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier) Voltage Comparator Multiplier Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver) Regulator Tegangan (Voltage Regulator)

IC Digital

IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.

IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :

Flip-flop

Gerbang Logika (Logic Gates)

Timer

Counter

Multiplexer

Calculator

Memory

Clock

Microprocessor (Mikroprosesor)

Microcontroller

LED (Light Emitting Diode)

Pengertian LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya

Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang disebut juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.

Fungsi LED

Dioda LED berfungsi sebagai indikator, yaitu LED (light emiting diode)

KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF

Pengertian

Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan (resistor), kapasitor atau kondensator, induktor atau kumparan.

Macam – macam Komponen Elektronika Pasif

1.Resistor

2.Kapasitor

3.Induktor

Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

c

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

Resistor yang Nilainya Tetap

Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor

Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Resistor

Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).

jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah : Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-

polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka

Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah

Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Induktor Induktor atau disebut juga dengan Coil

(Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah : Induktor yang nilainya tetap Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering

disebut dengan Coil Variable.

Cara Membaca Nilai/Hitungan

Resistor

Resistor merupakan komponen penting

dan sering dijumpai dalam sirkuit

Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap

sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi

banyak diantara kita yang bekerja di

perusahaan perakitan Elektronik maupun

yang menggunakan peralatan Elektronik

tersebut tidak mengetahui cara membaca

kode warna ataupun kode angka yang ada

ditubuh Resistor itu sendiri.

Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.

Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor

yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1Gelang ke 2 : Hitam = 0Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1Gelang ke 2 : Hitam = 0Gelang ke 3 : Hijau = 5Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)

Contoh :

Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;

Cara pembacaannya adalah :

Masukkan Angka ke-1 langsung = 4Masukkan Angka ke-2 langsung = 7Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 103Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Ucapan Terima Kasihkepada

Ibu Dra. Hj. Tri Rahayu

Kepala Sekolah SMPN 1 Cibinong

Bapak Deni Sukmara , S.Pd

Guru Mata Pelajaran Prakarya

Bapak Drs. H. Mad Thohir, MM

Ibu Sri Yatmini

Kedua Orang Tua Saya

dr. Suci Sri Rahayu

Siti Nurmalaela S.Km

Andhika Kurniawan, S.T

Ketiga Kakak Saya

Teman – Teman Kelas 8F

Yang Namanya Tidak Bisa Saya Sebutkan Satu - Persatu

top related