kode etik akuntan menuju era global
Post on 14-Jul-2016
784 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LOADING......PRESENTASI KELOMPOK 8
Kode Etik AkuntanMenuju Era GlobalKode Etik AkuntanMenuju Era Global
MEMPERSEMBAHKANMEMPERSEMBAHKAN
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN MENUJU ERA GLOBAL
NAMA ANGGOTA :1. Tri Juanda Prayugo (150522128)2. Reja Annisa Umami (150522180)3. Yuni Febriaty (150522138)4. Yuli Andriani Hutagalung (150522148)5. Alfrinda Sidauruk (150522158)6. Nuril Loloni Lingga (150522168)7. Dewanta Apri Wardana (150522181)8. Chintya Hutabarat (150522178)
TANTANGAN AKUNTAN GLOBALDua Persoalaan Di bidang audit dan akuntansi yang belum sepenuhnya dapat mendukung kearah kesatuan ekonomi global yaitu:
Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan standar audit sendiri-sendiri, yang terkadang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya.
Profesi akuntan di dunia belum sepenuhnya serius dalam mengembangkan standar perilaku etis profesi akuntansi.
PADA ABAD KE-20 DAPAT DIKATAKAN ADA TIGA ALIRAN AKUNTANSI DAN AUDIT YANG DOMINAN
Sistem Anglo-Saxon yang dimotori oleh AS,
Sistem Kontinental yang berlaku di Belanda, Jerman, dan beberapa
Negara Eropa lainnya,
Sistem yang berlaku di Inggris dan Negara-negara persemakmuran.
Pihak-pihak, badan, atau lembaga yang selama ini berkaitan langsung dengan profesi akuntansi
Pemerintah dan Lembaga Legeslatif melalui produk peraturan dan perundang-undanganBadan pengatur/otoritas pasar modal • BAPEPAM LK• BEI• SEC
Organisasi profesi akuntan di masing-masing negara • IAI• IAPI
Badan atau Organisasi mandiri Internasional • IFAC• IASB
Para pemakai/pengguna laporan keuangan
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI AS
enam manfaat dari kode etik profesi1. Dapat memberikan motivasi melalui penggunaan tekanan dari rekan
sejawat (peer pressure)2. Dapat memberikan pedoman yang lebih stabil tentang benar atau
salah dari pada mengandalkan kepribadian manuasiawi atau keputusan yang selalu bersifat ad hoc.
3. Dapat memberikan tuntunan, terutama dalam menghadapi situasi yang abu-abu (ambiguous situations)
4. Kode etik tidak saja dapat menuntun perilaku karyawan (employees), namun dapat juga mengawasi kekuasaan otokrasi atasan (employers)
5. Kode etik dapat merinci tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri6. Kode etik sebenarnya untuk kepentingan bisnis itu sendiri, kalau
bisnis tidak mau mengawasi perilaku dirinya sendiri, maka pihak lain yang akan bertindak mengawasinya.
SARBANES-OXLEY ACTBadan skandal keuangan yang mempertontonkan pelanggaran etika secara nyata yang dilakukan oleh para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan publik multinasional yang berkantor pusat di AS yang juga melibatkan profesi akuntan publik ternama, sempat mengguncang saham dan dunia perekonomian AS
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN : INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANT S (IFAC)
Bagian A Bagian B Bagian c
Pedoman kode etik ini terdiri dari tiga Bagian
cara memahami filosofi kode etik IFAC
Memahami Struktur Kode etik
Memahami Kerangka Dasar Kode etik untuk melakukan penilaian yang bijak
Proses menjamin indenpendensi pikiran dan indenpendensi penampilan
Pengamanan untuk mengurangi resiko situasi konflik kepentingan
Kerangka dasar Kode etik IFAC melayani kepentingan publik
melayani kepentingan publik dari arti luas
profesionalisme,kinerja dan kepentingan publik
kredibilitas, profesionalisme , kualitas jangka tinggi, kerahasiaan
integritas, objektifitas, kompetensi profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan,perilaku profesional, dan standar teknis
sikap Indenpenden
Struktur Kode etik IFAC
objektifmemenuhi harapan
profesionalisme kinerja,kepentingan publik
kebutuhan dasar;kredibilitas,profesionalisme, jasa
kualitas tertinggi,kerahasiaan
Prinsip-prinsip fundamental : Integritas,Objektifitas,Kompenten
si profesional,dan Kehati-hatian,perilaku profesional,dan
standar teknis
Kerangka Dasar Kode Etik IFAC1.MELINDUNGI KEPENTINGAN PUBLIK
2.JASA PROFESIONAL KEPADA KLIEN
PENILAIAN
INTEGRITAS SKEPTISME PROFESIONALOBJEKTIVITAS
INDEPENDENSI PIKIRAN DAN PENAMPILAN
Pengamanan Untuk Mengurangi Risiko Situasi Konflik Kepentingan
•Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi
•Pengamanan di dalam klien
•Pengamanan yang menyangkut sistem dan prosedur di dalam firma
Konsep-konsep yang memerlukan penjelasan antara lain :
Prinsip-prinsip fundamental etika
Independensi.
Ancaman terhadap independensi.
Pengamanan terhadap ancaman independensi.
Prinsip-prinsip Fundamental
Terdiri atas
Integritas (Integrity)
Objektivitas (Objektivity)
Kompetensi Profesional dan
kehati-hatian
Kerahasiaan (Confidentiality)
Perilaku Profesional (Profesional
behavior)
Independensi
Independensi dalam Fakta (Independence in fact)
disebut juga independensi pikiran yaitu suatu keadaan pikiran yang memungkinkan pengungkapan suatu kesimpulan tanpa terkena pengaruh yang dapat mengompromikan penilaian profesional , memungkinkan seorang individu bertindak berdasarkan integritas, serta menerapkan objektivitas dan skeptisme profesional.
Independensi dalam Penampilan
Adalah penghindaran fakta dan kondisi yang sedemikian signifikan sehingga pihak ketiga yang paham dan berfikir rasional dengan memiliki pengetahuan akan semua informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang diterapkan.
Ancaman terhadap independensi
Ancaman terhadap
independensi
Pengamanan terhadap ancaman
Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi
Pengamanan lingkungan kerja
Bagian B•200 Pendahuluan•210 Penunjukan profesional dan penerimaan klien•220 Konflik kepentingan•230 Pendapat kedua•240 Fee dan jenis imbalan lainnya•250 Pemasaran jasa profesional•260 Hadiah dan ramahtamahan•270 Penyimpanan aset klien•280 Objektivitas semua jasa•290 Independensi perikatan penjaminan
Bagian C•300 Pendahuluan•310 Potensi konflik•320 Penyusunan dan pelaporan informasi•330 Bertindak dengan keahlian yang memadai
BAGIAN B : KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK& BAGIAN C : KODE ETIK AKUNTAN
BISNIS
Kasus KAP Anderson dan Enron Kasus KAP Anderson dan Enron terungkap saat Enron
mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Anderson mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Enron.
Komentar Kasus KAP Anderson dan Enron
Kecurangan yang dilakukan oleh Arthur Andersen telah banyak melanggar prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar prinsip integritas dan perilaku profesional. KAP Arthur Andersen tidak dapat memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik sebagai KAP yang masuk kategoti The Big Five dan tidak berperilaku profesional serta konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan melakukan penyamaran data. Selain itu Arthur Andesen juga melanggar prinsip standar teknis karena tidak melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
KESIMPULANUntuk menjadi akuntan yang beretika tidak cukup hanya berbekal IQ yang tinggi, faktor lainnya yang menunjang adalah EQ dan SQ. Seorang akuntan memang harus memiliki IQ yang tinggi sehingga memahami semua hal mengenai akuntansi agar dapat memecahkan masalah keuangan sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi penggunanya. Namun peran EQ dan SQ juga sangat penting, seorang akuntan yang memiliki EQ yang baik akan mampu menghadapi berbagai masalah yang mungkin terjadi, dapat mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi dan empati. Sedangkan SQ, membuat seorang akuntan mempunyai pemahaman tentang siapa dirinya dan apa makna segala sesuatu bagi dirinya, dan bagaimana semua itu memberikan suatu tempat di dalam dunianya kepada orang lain. Jadi, dalam rangka mewujudkan profesi akuntan yang beretika, berahklak, beradab, dan bijak secara utuh, tidak hanya memperhatikan dan mengembangkan potensi secara inteleqtual (IQ), tetapi juga secara emosionalitas (EQ) dan spiritualitas (SQ)
CUKUP SEKIAN dan TERIMA KASIH
top related