klasifikasi kalimat dan pen desk rips ian struktur kalimat
Post on 03-Jul-2015
975 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KLASIFIKASI KALIMAT DAN PENDESKRIPSIAN STRUKTUR KALIMAT
Oleh : Kelompk 6
Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Suryakancana Cianjur
2011
Kelompok 6
RINA NURINA
YANI NOVIYANI ASTRI LESTARI W.
AEM ABDULLAH
KLASIFIKASI KALIMAT DAN PENDESKRIPSIAN STRUKTUR KALIMAT
1. Klasifikasi (Penggolongan) Kalimat
Dalam menggolong-golongkan kalimat suatu bahasa, para ahli menggunakan dasar-dasar tertentu, yang disamping mengandung persamaan juga mengandung perbedaan.
Tarigan (1984) menggolongkan kalimat berdasarkan delapan criteria, yakni :
1. Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa pada dasar
a. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa terikat.
Contoh : Saya makan
b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.
Contoh : Saya bangun sebelum ayam berkokok.
c. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
Contoh : Paman membeli sebidang sawah, lantas dia
menyuruh adiknya memaculnya.
2. Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur internal klausa utama
a. Kalimat sempurna
Kalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas. (Cook, 1971 : 47).
Contohnya : Ayah membaca Koran
b. Kalimat tak sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa.
Contoh : “mau kemana kamu nanti sore?” “ke Bandung.”
3. Klasifikasi kalimat berdasarkan jenis respon yang diharapkan
a. Kalimat Pernyataan
Kalimat pernyataan yaitu kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan respon tertentu. (Cook 1971 : 38 ; 49).
Contoh : Udara dingin
b. Kalimat Pertanyaan
Kalimat pertanyaan adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing respon yang berupa jawaban. (Cook, 1971 : 38;49).
Contoh : Namamu siapa ? Namaku Muhammad Firman
c.Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang dibentuk untuk memacing respon yang berupa tindakan atau perbuatan. (Cook, 1971 : 38 ; 49).
Contoh : Masuk, Ani ! Keluar, Ali !
4. Klasifikasi kalimat berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi
a. Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperanan sebagai pelaku atau actor. (Cook, 1971 : 49)
Contoh : Ibu menjahit baju.
b. Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperanan sebagai penderita (Cook, 1971 : 49)
Contoh : Kue itu dimakan oleh kakak.
c. Kalimat medial
Kalimat medial adalah kalimat yang subjeknya berperanan baik sebagai pelaku maupun sebagai penderita.
Contoh : Aku menyesali nasibku
d. Kalimat resiprokal
Kalimat resiprokal adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan sesuatu perbuatan yang berbalas-balas.
Contoh : Pemain kesebelasan Indonesia bersalam-
salaman dengan pemain kesebelasan Malaysia.
5. Klasifikasi kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsure negative pada frase verbal
utamanya
a. Kalimat Afirmatif
Kalimat afirmatif atau kalimat pengesahan adalah kalimat yang pada frase verbal utamanya tidak terdapat unsur negatif atau unsur penyangkalan.
Contohnya : Dia membaca buku
b. Kalimat negatif
Kalimat negatif adalah kalimat yang pada frase verba utamanya terdapat unsure negatif atau unsure penyangkalan.
Contoh : Dia tidak membaca buku.
6. Klasifikasi kalimat berdasarkan kesederhanaan dan kelengkapan dasar
a.Kalimat formataKalimat formata atau kalimat –tersusun-rapi adalah kalimat tunggal dan sempurna, yang terdiri dari satu dan hanya satu klausa bebas.
b.Kalimat transformata Kalimat transformata adalah kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal. Kalimat ini mencakup kalimat bersusun dan kalimat majemuk.Contoh :
Ayah membeli mobil, lantas dia menyewakannya kepada orang lain.
7. Klasifikasi kalimat berdasarkan posisinya dalam percakapan
a. Kalimat situasi
Kalimat situasi adalah kalimat yang memulai suatu percakapan.
Contoh : Selamat pagi
b. Kalimat urutan
Kalimat urutan adalah kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan tanpa pergantian pembicara.
Contoh : Kemarin saya pergi mengunjungi rumah nenek (kalimat
situasi) Dia sangat gembira melihat saya (kalimat urutan) Beliau memeluk saya kegirangan (kalimat urutan)
c. Kalimat jawabanKalimat jawaban adalah kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan dengan pergantian pembicara.
Contoh : Apa kabat ? Kabar baik (kalimat jawaban.
8. Klasifikasi kalimat berdasarkan konteks dan jawaban yang diberikan
a. Kalimat salam
Kalimat salam adalah suatu formula yang dipergunakan pada pertemuan atau perpisahan, menimbulkan suatu balasan atau jawaban yang tetap yang sering merupakan ulangan dari salam tersebut.
Contoh : Selamat pagi ! Selamat pagi !
b. Kalimat panggilan
Kalimat panggilan adalah kalimat pendek yang ditujukan untuk mendapat perhatian, dan menimbulkan jawaban yang beraneka ragam, umumnya berupa peryanyaan singkat.
Ibu ! Ada apa ?
c.Kalimat seruanKalimat seruan adalah kalimat pendek yang biasanya berpola tetap dengan intonasi tertentu, timbul dari beberapa kejadian yang tidak diduga dalam konteks linguistic atau non linguistic.
Contoh : Oh ! Oh ! (tiada jawaban)
d. Kalimat pertanyaan
Kalimat pertanyaan adalah kalimat yang menimbulkan suatu jawaban linguistic selain daripada jawaban-jawaban yang telah tetap bagi kalimat-kalimat salam, panggilan, dan seruan yang telah dibicarakan di muka.
Contoh : Siapa namamu ? Sani.
e. Kalimat permohonan
Kalimat permohonan adalah kalimat yang menagih respon perbuatan selain daripada gerakan tangan yang biasa dilakukan untuk mengiringi salam dan panggilan. Respon perbuatan tersebut dapat pula dibarengi oleh respon linguistic tertentu.
Contoh : Silahkan masuk Terima kasih (dan bergerak untuk
duduk)
f. Kalimat pernyataan
Kalimat pernyataan adalah kalimat yang menuntut respon linguistic atau nonlinguistic yang disebut tanda perhatian.
Contoh : Kemarin saya pergi ke Bandung Mm..mm
2. Pendeskripsian Struktur Kalimatpendeskrifsian kalimat adalah
penggambaran struktur kalimat berdasarkan unsur-unsurnya atau konstituen pembentuk kontruksi suatu kalimat. Ada dua cara teknik pendeskrifsian, yaitu :
1 Deskripsi secara vertikal
Deskripsi secar vertical dilakukan dengan menggunakan diagram pohon atau diagram batang. Caranya dengan menguraikan kalimat atas unsur-unsurnya mulai dari tingkat paling tinggi (luas) sampai ke tingkat yang paling rendah (kecil) secara hierarkis. Contohnya sebagai berikut :
Adjat Sakri, 1995 : 17)
Ket :
M : Kalimat
PB : Puak benda
PK : Puak kerjaB : Kata bendaPen : Kata penentuK : Kata kerja2. Deskripsi secara horizontal
Deskripsi secara horizontal atau linear dilakukan dengan cara menguraikan kalimat atas unsur0unsur atau kontituen pembentuknya dan menempatkan unsur-unsur tersebut ke samping seperti membuat garis horizontal. Contohnya sebagai berikut :
Hasan Alwi dkk., 2000 : 322S-P-O-Pel (Dia/mengambalikan/adiknya/air minum)S-P-O-Ket (Beliau/memperlakukan/kami/dengan baik)
kesimpulan1 Klasifikasi (Penggolongan) Kalimat
Berikut ini dikemukakan beberapa penggolongan kalimat menurut Tarigan (1984) :
Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa pada dasar
Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur internal klausa utama Klasifikasi kalimat berdasarkan jenis respon yang diharapkan Klasifikasi kalimat berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi Klasifikasi kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsure
negative pada frase verbal utamanya
2. Pendeskripsian Struktur Kalimat
Yang dimaksud dengan pendeskrifsian kalimat di sini adalah penggambaran struktur kalimat berdasarkan unsur-unsurnya atau konstituen pembentuk kontruksi suatu kalimat. Ada dua cara teknik pendeskrifsian, yaitu :
Deskripsi secara vertikal Deskripsi secara horizontal
SESI PERTANYAAN
Wulan Purnamasari : jelaskan deskripsi secara vertikal dan horizontal dan adakah kelebihan dan kekurangannya ?
Sesep Hindarsyah : Apakah sama kata penentu dan kata demonstrativa ????
Eka Amigya Noer : Kalimat urutan????
Septi Julia : Dalam kalimat seruan bentuknya berubah atau tidak dan perbedaan kalimat seruan dan kalimat perintah ?
Ciri-ciri Nomina
1. Dalam kalimat menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
2. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata TIDAK.
3. Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata YANG.
WASSALAMUALAIKUM Wr Wb.
TERIMA KASIH
top related