kk 5 kebijakan ketenagakerjaan

Post on 09-Mar-2016

223 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kk 5 Kebijakan Ketenagakerjaan

TRANSCRIPT

  • KEBIJAKAN KETENAGAKERJAANanikwidiastuti@uny.ac.id

  • KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

    Pembukaan lapangan kerja Perluasan kesempatan kerja Kebijakan dalam PHK Kebijakan pengupahan Perlindungan tenaga kerja:1. Waktu kerja2. Jamsostek3. Askes4. K3 5. Cuti6. Perlindungan pekerja anak7. Perlindungan pekerja perempuan

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

    PERLUASAN LAPANGAN KERJA

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • PEMBUKAAN LAPANGAN KERJA PENCIPTAAN KESEMPATAN

    KERJAmemfasilitasi perpindahansurplus tenaga kerja keluardari sektor informal ke sektormodern yang lebih produktifdan memberikan upah yang lebih tinggi. Perpindahansurplus tenaga kerja dari sektorinformal ini selain bertujuanmeningkatkan hak-hak tenagakerja juga menjadi tujuanutama dari sikluspembangunan, pertumbuhanekonomi dan pengurangankemiskinan.

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • Penggolongan lapangan kerja

    Lapangan usaha/pekerjaan ini dibagi dalambeberapa golongan, terdiri dari:

    Pertanian industri pengolahan Perdagangan Jasa pengangkutan & transportasi

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH DALAM KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

    Pembinaan danpengembangan

    kesempatan kerjadan produktivitas

    Pendayagunaan danpenyebaran tenaga

    kerja

    Pelatihan danpeningkatan

    ketrampilan tenagakerja

    Pembinaanhubungan industrial

    dan perlindungantenaga kerja

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

    Tersedianya lapangan/kesempatan kerja baru untukmengatasi peningkatan penawaran tenaga kerjamerupakan salah satu target yang harus dicapaidalam pembangunan ekonomi daerah.

    Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatanpertumbuhan ekonomi khususnya investasi langsung (direct investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat karya, seperti konstruksi, infrastruktur maupun industri pengolahan. Sementara pada sektor jasa, misalnya melalui perdaganganmaupun pariwisata.

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, terdapat empat kebijakan pokok yang

    terkait dengan perlindungan tenaga kerja danperluasan kesempatan kerja yaitu:

    kebijakanupah

    minimum,

    ketentuanPHK dan

    pembayaran uang

    pesangon,

    ketentuanyang

    berkaitanhubungankerja dan

    ketentuanyang

    berkaitandengan jam

    kerja.

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • Perlindungan Upah

    Pasal 88 (1) dan penjelasannya UU 13/2003 : setiap pekerjaberhak memperoleh penghasilan yg memenuhipenghidupan yg layak bagi kemanusiaan, yaitu mampumemenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganyasecara wajar yg meliputi :

    1. Makanan dan minuman2. Sandang3. Perumahan4. Pendidikan5. Kesehatan6. Rekreasi dan7. Jaminan hari tua

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • kebijakan upah minimum merupakan salahsatu upaya untuk memperbaiki nasib pekerjadengan status 4 (buruh/karyawan)

    kebijakan upah minimum hanya relevan (dalam arti bisameningkatkan kesejahteraan) bagi buruh. Jika dilihat lebihspesifik, dan dikaitkan dengan tujuan kebijakan upah minimum untuk menolong buruh berupah rendah, maka yang akanmendapat manfaat dari penetapan upah minimum adalahburuh yang upahnya lebih rendah dibandingkan dengan upahminimum.

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • Waktu Kerja (Ps 77 UU 13/2003)

    Pengusaha wajib melaksanakan waktu kerja, ygmeliputi :

    1. Utk 6 hari kerja/minggu : 7 jam satu hari dan 40 jam satu minggu

    2. Utk 5 hari kerja/minggu : 8 jam satu hari dan 40 jam satu minggu

    Ketentuan waktu kerja tdk berlaku bagi sektorusaha/pekerjaan tertentu (diatur dgn Kepmen)

    anikwidiastuti@uny.ac.id

  • Kebijakan hubungan pekerjaan atau hubunganindustrial umumnya mencakup pengaturan dansyarat- syarat hubungan kerja antara pekerja danpemberi kerja, mulai dari rekrutmen, interaksi selamamasa kerja, sampai dengan (PHK).

    Bentuk-bentuk jaminan sosial umumnya terdiri dari:

    1. tabungan wajib hari tua (provident fund),

    2. asuransi kesehatan (health insurance),

    3. asuransi kematian (life insurance),

    4. kompensasi atau asuransi kecelakaan kerja (workaccident insurance),

    pesangon untuk pemutusan hubungan kerja atauasuransi pengangguran (unemployment insurance).

    anikwidiastuti@uny.ac.id

top related