kinetika reaksi kimia dalam pengolahan pangan
Post on 12-Dec-2014
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KINETIKA REAKSI KIMIA DALAM KINETIKA REAKSI KIMIA DALAM PENGOLAHAN PANGANPENGOLAHAN PANGAN
R. BASKARA KATRI ANANDITO, S.TP, MP.R. BASKARA KATRI ANANDITO, S.TP, MP.JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARETUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SOLOSOLO
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Reaksi-reaksi kimia terjadi pada produk pangan selama pengolahan dan penyimpanan.
Beberapa reaksi tersebut akan menyebabkan penurunan mutu harus diminimalkan
Kinetika adalah ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia dan mekanismenya.
Dengan mengetahui kecepatan reaksi dan mekanismenya penurunan kualitas selama pengolahan & penyimpanan dapat diminimalkan.
Laju reaksi = dN / dtLaju reaksi = dN / dt
TEORI KECEPATAN REAKSITEORI KECEPATAN REAKSI
Teori Tumbukan (collision theory)
Reaksi yang terjadi adalah hasil dari adanya tumbukan antar molekul-molekul yang mempunyai tingkat energi yang tinggi, yang menyebabkan terganggunya gaya tarik-menarik alami antar molekul-molekul tersebut.
Teori Aktivasi (activation theory)
Secara struktural, molekul mempunyai suatu bagian (gugus) yang bersifat labil. Jika tingkat energi pada gugus yang labil tersebut ditingkatkan (dengan cara meningkatkan suhu), maka akan terjadi reaksi dengan melepas kelebihan energi sehingga bisa diperoleh tingkat energi baru yang lebih rendah dan stabil.
ORDE REAKSIORDE REAKSI
Persamaan umum kinetika :
dA/dt = laju reaksi A
k = konstanta laju reaksi A
[A] = konsentrasi A
n = orde reaksi
nAk - dt
dA
Untuk reaksi orde 0 :
kt - A A
kt- A - A
dtk - dA
k- dt
dA
k- dt
dA
Ak - dt
dA
0t
0t
t
0
t
0
t
0
t
0
0
A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0
At = konsentrasi A pada waktu ke- t
k = konstanta laju reaksi
t = waktu Karakteristik dari reaksi orde nol hubungan linier
antara reaktan atau produk dengan waktu
waktu
Ko
nse
ntr
asi
A
waktu
Ko
nse
ntr
asi
ASlope = - k Slope = k
Untuk reaksi orde 1 :
kt - Aln Aln
kt- A
Aln
kt- dA A
1
dtk - A
dA
A k- dt
dA
Ak - dt
dA
Ak - dt
dA
0t
0
t
t
0
t
0
t
0
t
0
t
0
1
Karakteristik orde I :
waktu
ln A
waktuln
A
Slope = - k Slope = k
Ko
ns
entr
as
i A (
%)
Waktu
Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1
1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs
sumbu x (waktu) regresi linier : y = bx + a
didapatkan juga R2 (koefisien korelasi).
2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x)
regresi linier : y = bx + a didapatkan juga R2
3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling
mendekati R2 = 1 dipilih. Jika (1) yang
mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0.
Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka
orde 1
Contoh :
Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur memperoleh data sebagai berikut :
Tentukan nilai k dan perkirakan pada waktu berapakah kadar vitamin C sebesar 50 % !
Waktu
(menit)
Kadar Vit. C (%)
0 100
5 90
10 79
15 68
20 54
Plot Orde 0
y = -2,28x + 101
R2 = 0,996
0
20
40
60
80
100
120
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
(Vit
amin
C (
%)
Plot Orde 1
y = -0,0303x + 4,6391
R2 = 0,9762
3,94
4,1
4,24,34,44,5
4,64,7
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Ln
(V
itam
in C
)
Dari kedua plot (orde 0 dan orde 1) maka diperoleh : Plot orde 0 : y = - 2,28x + 101 dengan R2 = 0,996 Plot orde 1 : y = - 0,0303x + 4,6391 dengan R2 =
0,9762
Dari kedua plot tersebut maka reaksi tersebut mempunyai orde 0 R2 lebih mendekati 1 dibanding R2 pada plot orde 1. Sehingga persamaan reaksi penurunan vitamin C adalah :
y = - 2,28x + 101
dari persamaan tersebut didapatkan slope = - 2,28 dan intersep = 101
slope = k nilai k = 2,28 / menit
Tanda negatif (-) atau positif (+) pada slope persamaan menunjukkan : jika (+) berarti penambahan; jika (-) berarti pengurangan
Persamaan : y = - 2,28x + 101
50 = - 2,28x + 101
- 51 = - 2,28x
x = 22,37
Jadi kadar vitamin C tinggal 50 % ketika waktu sterilisasi 22,37 menit.
PENGARUH SUHU TERHADAP PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSILAJU REAKSI
PERSAMAAN ARRHENIUSPERSAMAAN ARRHENIUS
k = konstanta laju reaksik = konstanta laju reaksi
kk00 = faktor frekuensi reaksi = faktor frekuensi reaksi
R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K)R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K)
EEaa = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan
pada suatu kisaran suhu tertentupada suatu kisaran suhu tertentu Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang
diperlukan untuk memulai suatu reaksi.diperlukan untuk memulai suatu reaksi.
T
1
R
E -
0RT
E -
0
T
1 -
T
1
R
Ea-
0
RT
E-
0RT
E-
00
aa
0
a
0
a
e . ke . k k
e k
k
e .Ak e .A k
Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam bentuk :bentuk :
Persamaan di atas merupkan persamaan garis lurus (linier), dengan 1/T sebagai sumbu X dan ln k sebagai sumbu Y. Dengan demikian, slope dari kurva tersebut adalah – Ea / R.
T
1
R
E -kln k ln a
0
Q10
Q10 didefinisikan sebagai berapa kali perubahan laju reaksi jika suhu berubah 10 0C. Jika laju reaksi meningkat menjadi 2 kalinya saat suhu dinaikkan 10 0C, maka Q10 = 2.
Untuk reaksi perubahan warna dan flavor secara enzimatis, degradasi pigmen natural, pencoklatan non enzimatis, dan laju pertumbuhan mikrobia biasanya besarnya Q10 = 2.
12
21
T
1 -
T
1
R
Ea-
1
012012
1012
1
2
10
T- T
1012
10
22
11
e k
k
Arrheniuspersamaan dalam
T Tdan T; T ;k k k; k Substitusi
Qln 10
T - T
k
kln
Qk k
: Q definisi dari
T pada reaksilaju konstanta k
T pada reaksilaju konstanta k
e Q
TT 10
)(Qln
R
Ea
Qpersamaan subtitusi
T T
T - T
R
Ea -
k
kln
T
1
T
1
R
Ea -
k
kln
21TT
10
R
Ea
10
1210
10
12
21
1
2
121
2
Nilai Z Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
21
12
12
1
2
)T(T
12
TT
REa
(10)ln z
TT
1
R
Ea
z
(10)ln
: arrheniuspersamaan dan atas dipersamaan dari
(10)ln z
T - T
k
kln
(10) k k12
z
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C, dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi aktivasi, nilai z, dan Q10 !
Jawab :
Regresi linier 1 / T (sumbu x) vs ln k (sumbu y)
Suhu (0C) T (0K) 1 / T K (1/menit) ln k
50 323 0,003096 0,019 - 3,96332
55 328 0,003049 0,054 - 2,91877
60 333 0,003003 0,134 - 2,00992
y = -21016x + 61,12
R2 = 0,999
-4,5
-4
-3,5
-3
-2,5
-2
-1,5
-1
-0,5
0
0,00298 0,003 0,00302 0,00304 0,00306 0,00308 0,0031 0,00312
1/T
ln k
Slope = - 21016
- Ea / R = - 21016 Ea = 21016 x 1,987
= 41758,792 kal / gmol
= 41,76 kkal / gmol
7,028 Q
1,95 (333) (323)
1 (21016) 10
TT
1
R
Ea 10 )(Qln
e Q
10
2110
TT
10
R
Ea
1021
C 11,8 333) x (323 21016
(10)ln
TT R / Ea
(10)ln z
0
21
• Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet akan mengalami penurunan mutu aroma selama penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori penyedap rasa tersebut adalah :
Suhu Pengujian (0C) Waktu (hari) Skor Sensori40 0
369
12
87,937,867,837,79
45 0369
12
87,867,727,597,41
50 0369
12
87,697,317,036,66
Pertanyaan :
1. Tentukan persamaan kinetika reaksi penurunan aroma selama penyimpanan! Tentukan juga orde reaksinya!
2. Tentukan nilai k untuk masing-masing suhu pengujian!
3. Tentukan energi aktivasi! Gunakan plot Arrhenius!
4. Tentukan Q10!
Jawab :
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k masing-masing suhu :
Suhu (0C) k Suhu (K) 1 / T Ln k
40 0,0173 313 0,00319 - 4,057
45 0,0483 318 0,00314 - 3,030
50 0,1113 323 0,00309 - 2,196
top related