keset kain limbah
Post on 10-Mar-2016
265 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
keset kain limbahUKM KOPERASI WANITA MELATI
DESA PRINGAPUS, UNGARAN - JAWA TENGAH
Proyek Pengembangan ProdukDKV BINUS University bersama
Permodalan Nasional Madani (PNM)
keset kain lim
bah
| UKM
KO
PER
ASI W
AN
ITA M
ELA
TI
profilUKM KESET KAIN LIMBAH
Merupakan proyek dari sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa
Pringapus kabupaten Ungaran, Jawa Tengah dengan usahanya di bidang
pembuatan keset dari kain hasil limbah pabrik garmen yang berada di ling-
kungannya.
UKM ini memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di daerah tersebut sebagai
usaha home industry di mana para pengrajin ini mendapat pelatihan yang
diberikan oleh Ibu Rohprihati selaku pelopor usaha ini. Melalui Koperasi
Wanita Melati yang dipimpinnya dengan bantuan Ibu Rini selaku koordina-
tor usaha, beliau membina para ibu di desa Pringapus dengan usaha keset
ini sebagai tambahan penghasilan keluarga selain untuk mengisi waktu lu-
ang di kala anak pergi sekolah dan suami pergi bekerja. Produk keset yang
dihasilkan kemudian dijual melalui toko-toko di sekitar Ungaran dan tidak
jarang pula distribusinya meluas ke kota-kota di Jawa Tengah.
Desa Pringapus yang sejuk dan tenang
Detail kombinasi motif dan warna pada kesetPemilihan motif & warna yang kurang serasi
Ibu pengrajin membuat keset kain limbah di rumahnya.
Gudang penyimpanan bahan baku
Bahan baku berupa potongan kain Warna dan motif yang beragam
Kain dipotong sesuai kebutuhan
Sunduk-an disusun dan dijahit menjadi kesetPotongan kain dibuat sunduk-an
Bahan baku ditimbang & dicatat
Isi karung berupa kain limbah garmen
situasi saat ini
pemecahan masalah
UKM ini ingin memperluas pemasaran, tidak hanya di seki-tar kota Ungaran, namun juga kota-kota lainnya. Upaya yang dilakukan adalah mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh sentra-sentra UKM.
Para pengrajin memiliki keterampilan yang tinggi dalam hal pembuatan keset kain ini, terlihat dari produk yang dihasilkan tergolong rapi.
Bahan baku keset dari kain hasil limbah pabrik garmen, yang dikemas dalam karung sehingga kombinasi warna dan motif kes-et yang dihasilkan tergantung dari warna dan motif yang terdapat di dalam karung.
Para pengrajin kurang memiliki keterampilan dalam mengkombinasikan warna dan motif sehingga produk keset kain yang dihasilkan memiliki tampilan yang kurang serasi dan hal ini dapat melemahkan daya tarik produk.
1
2
3
4
1
2
3
4
Bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) para pengrajin diberi penyuluhan dan pelatihan dalam hal keterampilan memadu-padankan warna dan motif, sehingga tampilan keset menjadi lebih selaras dan produk menjadi lebih menarik.
Perlu adanya pengetahuan mengenai permerekan dan pengemasan yang dapat melindungi produknya serta memiliki daya tarik ketika keset kain dipamerkan.
Perlu adanya stimulan dengan desain baru yang akan memberi semangat sehingga para pengrajin dapat menjawab tan-tangan baru dan tidak jenuh dalam mengerjakan kerajinan keset ini. Untuk itu perlu disiapkan material baru yang sesuai, baik da-lam hal warna maupun kain yang tepat.
Dibuatkan desain-desain dalam bentuk template yang dapat diaplikasikan secara bebas dalam mengkombinasi-kan warna maupun motif, sehingga apapun warna dan motif yang dikombinasikan produk keset akan tampil menarik. Untuk itu perlu dibuatkan pola dengan hitungan ‘sunduk’ yang akurat.
PENYULUHAN DAN PELATIHANPROGRAM 1
padu-padan warna dan motifserta pengemasan produk
Pak Dani dari PNM membuka pelatihan
Ibu Anita dari DKV Binus menjelaskan padupadan warna dan motif Peserta menyimak dengan penuh perhatian
Produsen perlu memperhatikan profil dari target pasarSari dari DKV Binus menerangkan pentingnya kemasan
Ice-breaking untuk ibu-ibu agar lebih semangat
hasil
Sebelum mendapat penyuluhan pemilihan warna dan motif tidak selaras.
Setelah mendapat penyuluhan pengkombinasian warna sudah lebih baik. Selain itu produk dikemas dengan rapi serta dibubuhkan merek.
STIMULASI DESAINPROGRAM 2:
pembuatan desain barudengan penggunaanmaterial pilihan
Bu Rini memindahkan pola ke media jahit
Lingkungan tempat tinggal pengrajin
Pak Darmono mencoba mengaplikasikan desain baru Keset desain baru berbentuk kucing dalam tahap penyelesaian
Rumah pak Darmono, pengrajin keset
Media dengan desain baru siap dijahit
Dua ibu pengrajin siap di halaman depan koperasi
Pola desain baru diperkenalkan kepada pengrajin
Bu Rini memindahkan pola ke media jahit Bu Sam, pengrajin keset memotong bahan sesuai pola
Pemilihan kombinasi warna pada pola desain baru
Kain warna pilihan untuk diaplikasikan pada desain baru
STIMULASI DESAINPROGRAM 2:
pembuatan desain barudengan penggunaanmaterial pilihan
Bagian belakang media jahit ditutup kain agar rapi
Sundukan bagian luar mulai dijahitkan
Kain warna hijau mulai dijahitkan
Hasil keset desain baru dievaluasi Hasil percobaan desain baru yang masih perlu penyempurnaan
Desain baru dalam tahap finishing
Sunduk-an dijahit berlapis
Bagian tengah siap diaplikasikan
STIMULASI DESAINPROGRAM 3:
pembuatan template desainuntuk keset motif modul lingkaran
Akan dibuat beberapa desain berbentuk geometris dan siap untuk dilakukan pengkombinasian warna secara flek-sibel agar mudah diaplikasikan oleh para pengrajin, sehingga apapun warna yang dikombinasikan, produk keset kain tetap memiliki daya tarik. Desain ini sifatnya template, dibuat oleh para mahasiswa DKV BINUS yang diawali dengan workshop. Desain yang terpilih diterjemahkan ke dalam pola yang sudah dihitung sesuai modul (kriteria: mudah diaplikasikan dengan mempertimbangkan fleksibilitas dalam mengkombinasi warna).
Pengrajin menerima desain dalam bentuk pola untuk diaplikasikan pada keset kain limbah sesuai material / bahan baku yang tersedia berupa kain hasil limbah pabrik garmen. Di dalam pengaplikasian desain ini para pengrajin dipersilakan untuk merespon bahan baku yang tersedia dengan membuat kombinasi warna dan motif. Masing-masing desain dibuatkan minimal 10 buah untuk diberikan ke-pada desainer, yaitu mahasiswa DKV Binus.
1
2
3
Pengembangan selanjutnya:
10 buah keset hasil desain baru yang diberikan kepada desainernya merupakan bentuk apresiasi dari UKM kepada desainer. Selain itu, 10 keset ini dapat menjadi modal awal untuk merintis usaha bagi para mahasiswa (pengembangan entrepreneurship).
Membuka peluang terciptanya produk baru di dalam pengeksplorasian teknik pembuatan keset kain ini, seperti produk tas atau sarung bantal dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah terwujudnya wirausaha, mahasiswa dapat bekerjasama dengan patungan.net untuk bantuan pembiayaan oleh publik. Karakter usaha ini sangat sesuai dengan karakter patungan.net di mana produk sudah siap untuk dijual dan merchandise sebagai imbal baliknya siap dibagikan.
sumber referensi desain: shutterstock.com
1
2
3
| DKV Binus University - 2012
keset kain lim
bah
| UKM
KO
PER
ASI W
AN
ITA M
ELA
TI
top related