keputusan kepala badan standardisasi nasional … · 2020. 6. 5. · keputusan kepala badan...
Post on 05-Nov-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR 144/KEP/BSN/6/2020
TENTANG
SISTEM KERJA DALAM TATANAN NORMAL BARU DI LINGKUNGAN BADAN
STANDARDISASI NASIONAL
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa bencana nonalam yang diakibatkan oleh
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
telah ditetapkan sebagai bencana nasional dengan
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana
Nasional;
b. bahwa Presiden Republik Indonesia telah
memberikan arahan untuk menyusun tatanan
kehidupan baru yang mendukung produktivitas
kerja dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan
keselamatan masyarakat sehingga pelaksanaan
tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik dapat
dilakukan secara optimal dengan tetap
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan
pegawai;
c. bahwa untuk menjaga keberlangsungan
pelaksanaan tugas, fungsi, dan layanan Badan
Standardisasi Nasional perlu menciptakan kebijakan
sistem kerja dalam tatanan normal baru yang efisien
dan efektif;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalama huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional tentang Sistem Kerja Dalam
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 2 -
Tatanan Normal Baru di Lingkungan Badan
Standardisasi Nasional
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6487);
2. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Badan Standardisasi Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 10);
3. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional
Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Standardisasi Nasional (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1325);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI
NASIONAL TENTANG SISTEM KERJA DALAM TATANAN
NORMAL BARU DI LINGKUNGAN BADAN
STANDARDISASI NASIONAL.
KESATU : Menetapkan Sistem Kerja dalam Tatanan Normal Baru
di lingkungan Badan Standardisasi Nasional
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Kepala Badan ini.
E:\Via WFH 2020\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit.acc.docx
- 3 -
KEDUA : Sistem Kerja dalam Tatanan Normal Baru di lingkungan
Badan Standardisasi Nasional sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU meliputi:
a. penyesuaian sistem kerja;
b. manajemen kinerja;
c. disiplin pegawai;
d. protokol kesehatan; dan
e. dukungan infrastuktur.
KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal
5 Juni 2020.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juni 2020
PLT KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
PUJI WINARNI
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 4 -
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR : 144/KEP/BSN/6/2020
TENTANG : SISTEM KERJA DALAM TATANAN NORMAL BARU DI
LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2
SISTEM KERJA DALAM TATANAN NORMAL BARU DI LINGKUNGAN
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
A. Latar Belakang
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Kesehatan HK.O1.07
/Menkes/328/2020 tentang Nomor Panduan Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja
Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha
pada Situasi Pandemi dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020
tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan
Normal Baru, perlu melakukan perubahan sistem kerja Pegawai Badan
Standardisasi Nasional (BSN) sebagai bentuk adaptasi terhadap
perubahan tatanan normal baru produktif dan aman terhadap Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menjaga keberlangsungan
pelaksanaan tugas, fungsi, dan layanan BSN dengan tetap
mengedepankan produktivitas dan kualitas hidup pegawai pada masa
pandemi COVID -19, perlu menciptakan kebijakan sistem kerja dalam
tatanan normal baru yang efisien dan efektif dengan dukungan
teknologi informasi.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Keputusan ini dimaksudkan sebagai panduan bagi pegawai BSN
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama masa pandemi
COVID-19 guna menjaga produktivitas dan aman COVID-19.
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 5 -
2. Tujuan
a. Untuk memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai
berjalan efektif dalam mencapai kinerja organisasi.
b. Untuk memastikan pelayanan publik di lingkungan BSN
dapat berjalan efektif.
c. Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran serta
mengurangi resiko COVID-19 di lingkungan BSN dan
masyarakat luas di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
umumya.
C. Ketentuan
1. Penyesuaian Sistem Kerja
a. Pegawai BSN di lingkungan BSN wajib mentaati ketentuan
jam kerja pukul 07.00 – 15.30 WIB (Senin – Kamis) dan 07.00
– 16.00 WIB (Jumat).
b. Penyesuaian sistem kerja dimaksud dapat dilaksanakan
melalui fleksibilitas dalam pengaturan lokasi bekerja bagi
Pegawai BSN, yang meliputi:
1) Pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from office);
dan/atau
2) Pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal
(work from home).
c. Penerapan sistem kerja menuju tatanan normal baru di
lingkungan BSN dilakukan melalui beberapa fase, yaitu:
1) Fase ground: tanggal 5 Juni 2020, Pegawai yang
ditugaskan WFO berasal dari unit Perencanaan,
Keuangan, dan Umum dengan pemilihan selektif yang di
lakukan oleh pimpinan unit kerja.
2) Fase 1: tanggal 8 Juni - 5 Juli 2020, maksimal 20% dari
jumlah pegawai di setiap unit kerja melaksanakan tugas
WFO.
3) Fase 2: tanggal 6 Juli – 19 Juli 2020, maksimal 30% dari
jumlah pegawai di setiap unit kerja melaksanakan tugas
WFO.
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 6 -
4) Fase 3: tanggal 20 Juli – 31 Juli 2020, maksimal 40%
dari jumlah pegawai di setiap unit kerja melaksanakan
tugas WFO.
5) Fase 4: mulai tanggal 3 Agustus 2020 - seterusnya,
maksimal 50% dari jumlah pegawai di setiap unit kerja
melaksanakan tugas WFO.
d. Pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan WFO antara
lain:
1) Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama, dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan.
2) Pegawai yang memperoleh penugasan dari pimpinan unit
kerjanya sesuai dengan ketentuan WFO huruf c, dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan.
e. Pegawai yang diprioritaskan untuk melaksanakan tugas
kedinasan WFH adalah pegawai dengan alasan antara lain:
1) dengan status ODP, OTG, PDP dan/atau Positif COVID-
19;
2) berusia diatas 45 tahun dan menggunakan transportasi
publik;
3) memiliki penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi,
jantung, gangguan paru, gangguan asma, gangguan
ginjal atau kondisi immunocompromised/penyakit
autoimun, kanker, TBC, gangguan hati, dan penyakit
berat lainnya;
4) hamil; atau
5) ibu menyusui dengan bayi berusia kurang dari 2 (dua)
tahun.
f. Pengaturan pelaksanaan WFH dilakukan dengan selektif oleh
pimpinan unit kerja dan memperhatikan kriteria:
1) Jenis pegawaian: pegawaian yang aktifitas kerjanya tidak
sering berhubungan/ kontak dengan publik (pelanggan,
klien atau masyarakat umum) dan rekan kerja lainnya;
2) Hasil penilaian kinerja pegawai: Pegawai yg mempunyai
nilai kinerja ‘baik” dengan Nilai Renaksi lebih dari 70;
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 7 -
3) Kompetensi pegawai dalam mengoperasikan sistem dan
teknologi informasi;
4) Laporan disiplin pegawai: Pegawai yg dalam 1 tahun
terakhir tidak terkena hukdis sedang atau berat;
5) Kondisi kesehatan/faktor komorbiditas pegawai;
6) Tempat tinggal pegawai berada di wilayah dengan
penetapan pembatasan sosial berskala besar;
7) Kondisi kesehatan keluarga pegawai: Keluarga Pegawai
beresiko COVID-19: ODP, PDP, Positif;
8) Riwayat perjalanan dalam negeri/luar negeri pegawai
dalam 14 (empat belas) hari kalender terakhir;
9) Riwayat interaksi pegawai dengan penderita
terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 (empat belas)
hari kalender terakhir; dan/atau
10) Efektivitas pelaksanaan tugas dan pelayanan unit
organisasi.
g. Pejabat Pembina Kepegawaian memastikan agar penyesuaian
sistem kerja dalam tatanan normal baru produktif dan aman
COVID-19 yang dilakukan tidak mengganggu kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dan
setiap pimpinan unit memastikan pelayanan langsung kepada
masyarakat berjalan efektif.
h. Untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pelayanan
publik, maka pimpinan unit layanan publik BSN harus:
1) Melakukan penyederhanaan proses bisnis dan standar
operasional prosedur pelayanan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
2) menggunakan media informasi untuk penyampaian
standar pelayanan baru melalui media publikasi.
3) membuka media komunikasi online sebagai wadah
konsultasi maupun pengaduan.
4) memastikan bahwa output dari produk pelayanan yang
dilakukan secara online maupun offline tetap sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 8 -
5) memperhatikan jarak aman (physical distancing),
kesehatan, dan keselamatan pegawai yang melakukan
pelayanan langsung secara offline sesuai dengan protokol
kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
i. Penyelenggaraan kegiatan dan perjalanan dinas dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Seluruh penyelenggaraan rapat dan/atau kegiatan tatap
muka baik di lingkungan instansi pusat maupun
instansi daerah agar memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi atau melalui media elektronik lainnya
yang tersedia.
2) Apabila berdasarkan urgensi yang sangat tinggi harus
diselenggarakan rapat dan/atau kegiatan lainnya di
kantor, agar memperhatikan jarak aman antar peserta
rapat (physical distancing) dan jumlah peserta sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Perjalanan dinas dilakukan secara selektif dan sesuai
tingkat prioritas dan urgensi yang harus dilaksanakan,
serta memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan protokol kesehatan.
2. Manajemen Kinerja
Penyesuaian Sistem Kerja bagi pegawai BSN dalam tatanan normal
baru produktif dan aman COVID-19 perlu dilakukan dengan
memperhatikan Manajemen Kinerja yang meliputi:
a. Penilaian Kinerja
1) unit kerja melakukan penyesuaian Proses Bisnis dan
Standar Operasional Prosedur, dan melakukan
perhitungan kembali Analisis Beban Kerja yang
mengadaptasi tatanan normal baru produktif dan aman
COVID-19 tanpa mengurangi sasaran kerja dan target
kinerja;
2) pegawai BSN yang melakukan tugas kedinasan di kantor
(work form office) maupun di rumah/tempat tinggal (work
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 9 -
from home) mencapai sasaran kerja dan memenuhi target
kinerja yang ditetapkan;
3) sasaran kerja dan target kinerja sebagaimana disebutkan
di poin 2 dituangkan dalam bentuk Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) dan Rencana Aksi;
4) pencapaian sasaran kerja dan pemenuhan target kerja
dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi melalui alamat
https://simpeg.bsn.go.id/kinerja.
b. Pemantauan dan Pengawasan
1) Pimpinan Unit Kerja bertanggung jawab untuk:
a) menugaskan Pegawai BSN di lingkup unit kerjanya
dalam pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work
from office) maupun di rumah/tempat tinggal (work
from home) sesuai dengan sasaran kinerja dan target
kinerja;
b) memonitor kehadiran pegawai dalam pelaksanaan
tugas kedinasan di kantor (work from office) maupun
di rumah/tempat tinggal (work from home);
c) memonitor kesehatan pegawai di unit kerjanya;
d) menerima, memeriksa, dan memantau pelaksanaan
tugas Pegawai BSN secara berkala;
e) menilai hasil pelaksanaan tugas Pegawai BSN sesuai
sasaran kerja dan target kinerja yang bersangkutan;
f) melaporkan Pegawai BSN yang tidak melaksanakan
tugas kedinasan kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian dan Pejabat yang Berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
g) melaporkan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
Pegawai BSN kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
dan Pejabat yang Berwenang.
2) Pegawai BSN bertanggung jawab untuk:
a) menaati penugasan yang ditetapkan oleh pimpinan
unit kerja;
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 10 -
b) melakukan presensi sesuai jam kerja dan tata cara
yang berlaku di BSN;
c) menyusun rencana kerja dan melaksanakan tugas
kedinasan sesuai dengan sasaran kerja dan target
kinerja yang diberikan oleh pimpinan unit kerja;
d) melaporkan secara berkala hasil pelaksanaan tugas
kedinasan kepada pimpinan unit kerja;
e) melaporkan kondisi kesehatannya kepada pimpinan
unit kerja selama melaksanakan tugas kedinasan di
kantor atau di rumah/tempat tinggal
3. Disiplin pegawai
a. Pejabat Pembina Kepegawaian memastikan agar Pegawai BSN
melaksanakan tugas kedinasan sesuai ketentuan.
b. Apabila terdapat Pegawai BSN yang melanggar hal tersebut,
maka yang bersangkutan diberikan hukuman disiplin
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang
pelaksanaannya berpedoman pada SE Kepala BKN Nomor
12/SE/IV/2020 tentang Pelaksanaan Pemanggilan,
Pemeriksaan, dan Penyampaian Keputusan Penjatuhan
Hukuman Disiplin bagi PNS melalui Media Elektronik pada
Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
D. Protokol Kesehatan
Pegawai BSN sebelum melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work
from office) melakukan self-assessment resiko COVID-19 untuk
memastikan kondisi pegawai tidak terjangkit COVID-19 (menggunakan
form dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Badan ini).
1. Perjalanan dari rumah menuju kantor
a. Pegawai wajib memakai masker selama perjalanan.
b. Pegawai yang menggunakan ojek online/konvensional
dihimbau menggunakan helm pribadi.
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 11 -
c. Pegawai pengguna transportasi publik lainnya, mengikuti
protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
d. Pegawai yang menggunakan kendaraan roda empat tetap
menjaga jarak di dalam kendaraan.
e. Pegawai membawa kebutuhan pribadi antara lain: masker
cadangan, bekal makanan dan perlengkapan makan dan
minum, pakaian ganti, hand sanitizer, perlengkapan ibadah.
2. Selama berada di kantor
a. Pegawai wajib memakai masker atau face shield selama berada
di lingkungan kantor.
b. Pegawai melakukan pengukuran suhu tubuh pada saat
kedatangan sesuai protokol yang sudah ditetapkan.
c. Pegawai wajib mencuci tangan dengan sabun atau
menggunakan hand sanitizer.
d. Pegawai mengurangi menyentuh tombol lift, gagang pintu atau
benda lain yang umum disentuh orang.
e. Pegawai mengganti pakaian dengan pakaian ganti sebelum
memulai bekerja
f. Pegawai mengurangi berjabat tangan.
g. Pegawai wajib menjaga jarak dengan rekan kerja.
h. Pegawai dihimbau untuk tidak keluar kantor/ruangan untuk
makan siang (disarankan untuk membawa bekal makan dari
rumah).
i. Pegawai menggunakan peralatan makan dan minum sendiri.
j. Pegawai menggunakan perlengkapan ibadah sendiri.
k. Pegawai diijinkan untuk keluar untuk berjemur dengan ijin
dari atasan, dan menghindari berkerumun ketika
melakukannya.
l. Pegawai dihimbau rajin mencuci tangan dengan sabun sesering
mungkin
m. Pegawai wajib menjaga kebersihan meja masing-masing
n. Saling mengingatkan rekan kerja yang tidak mengikuti
protokol.
o. Jika selama di kantor pegawai mengalami gejala sakit, segera
ijin kepada atasan untuk pulang ke rumah.
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 12 -
p. Pegawai dihimbau untuk mengganti masker setelah 4 (empat)
jam.
3. Perjalanan dari kantor menuju rumah
a. Pegawai wajib memakai masker pada saat perjalanan menuju
rumah.
b. Pengguna ojek online/konvensional dihimbau menggunakan
helm pribadi.
c. Pegawai pengguna transportasi publik lainnya, mengikuti
protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
d. Pegawai yang menggunakan kendaraan roda empat tetap
menjaga jarak di dalam kendaraan.
e. Sesampainya pegawai di rumah wajib cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir sebelum masuk ke dalam rumah.
Pegawai mandi dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi
dengan anggota keluarga serta mencuci pakaian.
E. Dukungan Infrastruktur
Dalam pelaksanaan penyesuaian sistem kerja bagi Pegawai BSN dalam
tatanan normal baru produktif dan aman COVID-19, Pejabat Pembina
Kepegawaian agar:
a. memastikan kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
pencapaian kinerja, dan penyelenggaraan kegiatan di lingkungan
BSN menggunakan fasilitas daring (online) dengan memperhatikan
pedoman penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
keamanan siber.
b. mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan Pegawai BSN dalam Pelaksanaan tugas kedinasan
dengan fleksibilitas lokasi bekerja, yang meliputi optimalisasi
penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi dan sarana
prasarana perkantoran lainnya, sesuai dengan ketersediaan
anggaran.
c. pemberian paraf dan tanda tangan dapat dilakukan secara
elektronik, kecuali ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang.
E:\Via WFH 2020\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit.acc.docx
- 13 -
d. menyesuaikan lingkungan kerja dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyebaran COVID-19 sesuai dengan panduan yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) di Tempat Kerja
Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan
Usaha pada Situasi Pandemi.
F. Ketentuan lain-lain
1. Pelaksanaan sistem kerja pegawai BSN dalam tatanan normal baru
produktif dan aman COVID-19 disesuaikan dengan status
penyebaran COVID-19 yang ditetapkan oleh Gugus Tugas
Percepatan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
2. Pimpinan Unit Kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerapan Keputusan ini di lingkungan unit kerjanya;
dan melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Keputusan
ini.
3. Pejabat Pembina Kepegawaian:
a. bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan
penerapan Keputusan ini di lingkungan BSN; dan
b. melakukan Evaluasi pelaksanaan sistem kerja pegawai BSN
dalam tatanan normal baru produktif dan aman COVID-19
dilakukan secara berkala dan melaporkan hasilnya kepada
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
4. Seluruh ketentuan yang terkait dengan pelaksanaan tugas
kedinasan di kantor (work from office) maupun di rumah/tempat
tinggal (work from home) masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan Keputusan Kepala Badan ini.
PLT KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
PUJI WINARNI
D:\WFH\New Normal\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit lagi.docx
- 14 -
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR : 144/KEP/BSN/6/2020
TENTANG : SISTEM KERJA DALAM TATANAN NORMAL BARU DI
LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL
INSTRUMEN SELF ASSESSMENT RISIKO COVID-19
Form 1
INSTRUMEN SELF ASSESSMENT RISIKO COVID-19
Nama : ................................. NIK(No.KTP) : ................................. ID Kepegawaian : ................................. Satuan kerja / Bagian/Divisi : ................................. Tanggal :................................... Demi kesehatan dan keselamatan bersama di tempat kerja, anda harus JUJUR dalam menjawab pertanyaan di bawah ini. Dalam 14 hari terakhir, apakah anda pernah mengalami hal hal berikut:
No. PERTANYAAN YA TIDAK JIKA YA, SKOR
JIKA TIDAK, SKOR
1 Apakah pernah keluar rumah/ tempat umum (pasar, fasyankes, kerumunan orang, dan lain lain ) ?
1 0
2 Apakah pernah menggunakan transportasi umum ? 1 0
3 Apakah pernah melakukan perjalanan ke luar kota/negeri? (wilayah yang terjangkit/zona merah)
1 0
4 Apakah anda mengikuti kegiatan yang melibatkan orang banyak ?
1 0
5 Apakah memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang dinyatakan ODP,PDP atau konfirm COVID-19 (berjabat tangan, berbicara, berada dalam satu ruangan/ satu rumah) ?
5 0
6 Apakah pernah mengalami demam/ batuk/pilek/ sakit tenggorokan/sesak dalam 14 hari terakhir.
5 0
JUMLAH TOTAL
0 = Risiko Kecil 1-4 = Risiko Sedang >5 = Risiko Besar
TINDAK LANJUT : Risiko besar, agar dilakukan investigasi dan tidak diperkenankan masuk bekerja. Pegawai
dilakukan pemeriksaan RT-PCR, jika tidak tersedia dapat dilakukan Rapid Test oleh petugas
kesehatan / fasyankes setempat.
E:\Via WFH 2020\Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di BSN final edit.pw.docx
- 15 -
Risiko kecil - sedang, diperbolehkan masuk bekerja namun dilakukan pemeriksaan suhu di pintu masuk tempat kerja. Apabila didapatkan suhu >37,3 0C agar dilakukan investigasi dan pemeriksaan petugas kesehatan. Jika dipastikan pegawai tidak memenuhi kriteria OTG, ODP atau PDP. Pegawai dapat masuk bekerja.
Form 2
ALUR TINDAK LANJUT HASIL SELF-ASSESMENT RISIKO COVID-19
PLT KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
PUJI WINARNI
HASIL SELF ASSESSMENT RISIKO COVID-19 (yang dilakukan 1 (satu) hari sebelum masuk)
Dilakukan investigasi dan pemeriksaan oleh petugas kesehatan di tempat kerja
RISIKO BESAR RISIKO KECIL
Memenuhi kriteria OTG, ODP, atau PDP
Tidak diperbolehkan
bekerja
Diperbolehkan bekerja
Tidak memenuhi kriteria OTG, ODP, atau PDP
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH DI PINTU
Dilakukan pemeriksaan RT PCR atau Rapid Tes
TIDAK DIIZINKAN
MASUK
Suhu > 37,3°C (Pengukuran 2x jarak 5 menit) Suhu < 37,3°C
DIIZINKAN MASUK DENGAN PEMANTAUAN
KETAT
DIIZINKAN MASUK
top related