kepolisian negara republik indonesia - polri | … · penyusunan buku kode klasifikasi masalah ini...
Post on 02-Mar-2019
740 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIAMARKAS BESAR
KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: KEPI\ti lV 12010
tentang
KODE KLASIFIKASI ARSIPKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PUSAT SEJARAH TAI-NI
PERPUSIAKAAI'i
NOMOR '. 715
TANGGAL: 8'2"-zalz
,ff"5rKEPot-tSl4*\fls'ulre"gJTlr*Jiq)*n-cifi:ilii;iiiil%dtt;ffi*ilb
ffiffi
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIAMARKAS BESAR
Menimbang :
Mengingat : 1.
KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANomor: Kep /
tentang
KODE KLASIFIKASIARSIPKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesiaNomor 17 Tahun 2007 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kepolisian Negara Republiklndonesia perlu adanya sistem pemberkasan kearsipan berdasarkan kode klasifikasi arsipdi Lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesia, untuk maksud tersebut di atasdipandang perlu menetapkan keputusan.
2,
3.
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik lndonesia(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 2 Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor a168);
Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan;
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia Nomor 17 tahun 2007tanggal '17 Agustus 2007 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kepolisian NegaraRepublik lndonesia,
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia No. Pol. '. Kepl} lV12008tanggal 15 Mei 2008 tentang Modernisasi Sistem Kearsipan di Lingkungan KepolisianNegara Republik lndonesia.
lnstruksi Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia No. Pol. : lnsl}lV12008tanggal 29 Mei 2008 tentang Pembangunan sistem lnformasi ManajemenKearsipan di Lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesia;
Surat Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia No. Poi. '. Bl1496lVll2004/Setumtanggal 16 Juni 2004 perihal Jadwal Retensi Arsip.
Memperhatikan: 1.
4.
2.
MEMUTUSMN.....
Menetapkan : 1.
2.
KEPUTUSAN MPOLRINOMOR :KEP/ ?lb l//2010TANGGAL: i9 MEI 20'10
MEMUTUSKAN
kode klasifikasi arsip Kepolisian Negara Republik lndonesia;
memberlakukan sistem pemberkasan kearsipan berdasarkan Kode Klasifikasi Arsipdi Lingkungan Kepolisian Negara Republik lindonesia;
kode klasifikasi arsip sebagaimana dimaksud merupakan acuan bagi setiap pegawai
di Lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesia dalam melaksanakanpemberkasan kearsipan di Lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesia;
keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakartapada tanggal : 19 Mei 2010
KEP,ALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
3,
4.
Kepada Yth:
DistribusiA, B, C dan D Mabes Polri.
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MARKAS BESAR
LAMPIRAN "A'' KEPUTUSAN MPOLRINOMOR:KEP/IulV/2010TANGGAL: rq MEI 2010
KODE KLASIFIKASIARSIPKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Arsip adalah merupakan rekaman informasi dari aktivitas dan kegiatan suatu organisasi, Sebagairekaman informasi arsip dapat digunakan untuk bahan perencanaan pelaksanaan dan pengawasankegiatan organisasi.
Menyadari akan berkembangnya volume arsip yang meninEkat dan bertumpuk serta tersebar di masing-masing satuan organisasi perlu diadakan tindakan pengamanan arsip dengan cara pemberkasan yangbaik dan sistematis untuk memudahkan dalam penemuan kembali.
Dengan memanfaatkan arsip seoptimal mungkin, akan dapat dicapai tujuan organisasi, yaitu mulai dariperencanaan, pelaksanaan kegiatan serta pengawasan yang ketat. Mengingat pentingnya arsip dalamsuatu organisasi maka arsip harus disimpan, dikelola dengan baik dan benar sesuai dengan prinsip danperaturan yang berlaku, sehingga arsip dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat sertaefisien. Hal yang penting di dalam mengelola arsip adalah sistem penataan arsip. Penataan arsip ataupemberkasan arsip (flling slsfem ) pada dasarnya merupakan suatu teknik atau cara pengaturan danpenyimpanan arsip secara logis dan sistematis. Salah satu sistem yang dapat diterapkan didalampenataan yaitu sistem pemberkasan berdasarkan subjek
Sistem pemberkasan berdasarkan subjek atau secara lengkap disebut sistem penyimpanan arsipberdasarkan permasalahan (topik) atau pokok masalah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsiorganisasi.
Sistem pemberkasan berdasarkan subjek dapat dipergunakan untuk menata arsip suatu organisasiyang jenis arsipnya lebih mudah disajikan dengan menyebut nama subjek . Di samping itu, sistempemberkasan berdasarkan subjek dapat diterapkan untuk menata arsip-arsip korespondensi.
Agar penerapan sistem pemberkasan berdasarkan subjek dapat dilaksanakan secara konsisten, logisdan sistematis maka perlu dibuatkan suatu bagan/pola klasifikasi yang berupa daftar pengelompokansubjek yang dibuat secara berjenjang dan disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Untuk memudahkan dalam penataan, penemuan kembali serta menjaga kerahasiaan arsip subjek -subjek (pokok rnasalah), subsubjek (sub rnasalah), sub-sub subjek (sub-sub masalah) dapat diberi atauditentukan kode klasifikasinya dengan menggunakan gabungan antara huruf dan angka (alphanumerik).
ts, Maksud .. .
B.
LAMPIRAN 'A" KEPUTUSAN KAPOLRINOMOR : KEP/ i.r1lV/2010
TANGGAL: Iq MEI 2O1O
-
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud ditetapkannya Kode Klasifikasi Arsip adalah sebagai petunjuk untuk melaksanakanpenataan dan penyimpanan arsip berdasarkan sistem pemberkasan.
2. Tujuan ditetapkannya Kode Klasifikasi Arsip di Lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesiaini adalah:a. untuk melaksanakan penyusunan dan penyimpanan arsip berdasarkan sistem
pemberkasan;
b. menunjang terlaksananya penataan arsip yang berdaya guna; danc, agar para pelaksana pelayanan dan pembinaan administrasi umum Polri semakin mudah
dalam penerapan pengelolaan kearsipan khususnya dalam rangka penataan (fitting sysfem)dan penemuan kembali arsip di semua unit kerja di lingkungan polri.
PENGERTIAN
1. Pengelolaan kearsipan adalah kegiatan yang berkesinambungan dalam pengelolaan arsip secaramanual dan/atau elektronik, dimulai dari proses penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan,penyusutan, akuisisi, preservasi dan pelestarian, publikasi, pelayanan, pengkajian danpengembangan, pembinaan, bimbingan dan supervisi serta akreditasi dan sertifikasi kearsipan.
Sistem pemberkasan adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan kode klasifikasi ataukelompok subjek (masalah) secara logis, sistematis serta konsisten. Setiap subjek atau subsubjek dipergunakan kata tangkap secara singkat, jelas dan mewakili informasi yang terkandungdalam arsip.
Penyusunan arsip adalah cara untuk menyusun arsip ke dalam berkas dan mengatur berkas kedalam susunan yang sistematis dan logis dengan memperhatikan tujuan kegunaan dan sifat dariberkas yang menunjang pelaksanaan kegiatan untuk dapat menata arsip dengan baik, denganmenggunakan kode klasifikasi, indeks dan tunjuk silang.
Berkas adalah suatu himpunan arsip yang ditata secara dossier, rubrik atau seri:a. Dossier adalah berkas arsip yang ditata atas dasar kesamaan kegiatan;b. Rubrik adalah berkas arsip yang ditata atas dasar kesamaan masalah;c. Seri adalah berkas arsip yang disusun atas dasar kesamaan jenis.
lndeks ialah tanda pengenal arsip, yang merupakan alat bantu dalam penemuan kembali arsip.
Poia Klasifikasi ialah suatu pola atau bagan yang berupa daftar pengelompokan subjek yangdibuat secara berjenjang. Pola Klasifikasi dibuat berdasarkan tugas pokok dan fungsi organisasidan dibuat secara logis dan sistematis.
Kode Kalsifikasi ialah merupakan bagian dari klasifikasi arsip yang menjadi tanda pengenalurusan dalam bentuk huruf, angka atau gabungan hur"uf dan angka, yang berfungsi sebagaipenuntun terhadap letak arsip/dokumen di tempat penyimpanan
I
+.
h.
8. Folder,...,
3 LAMPIRAN 'A" KEPUTUSAN KAPOLRI
WTANGGAL: IA MEI 2O1O
B. Folder iaiah tempat arsip yang terbuat dari bahan kertas/karton manila. Folder biasanyadilengkapi tab pada bagian atas atau samping untuk menempatkan kata tangkap atau identitasarsip.
9. Guide adalah alat yang terbuat dari jenis karton atau triplek berfungsi sebagai sekat pembatasdan sarana petunjuk dari bagian satu dengan bagian yang lain. Fungsi guide dibedakan sebagaiguide utama/primer, guide pembantu, sekunder dan seterusnya.
10, Tanda keluar (out indicator) yaitu alat yang digunakan untuk member tanda adanya arsip yang keluar atau dipinjam dari filing cabinet. Out indicator dapat berupa folder pengganti (ouf guide) ataulembar pengganti (ouf sheet).
11, Tunjuk silang ialah alat yang berfungsi menghubungkan arsip yang memiliki keterkaitan informasi.tunjuk silang dapat dituangkan/ditulis dalam folder maupun dalam bentuk lembaran yangdiletakkan dalam folder.
12. Primer adalah pokok masalah dan merupakan fungsi utama.
'13. Sekunder adalah sub masalah dari pokok masalah.
14. Tersier adalah sub-sub masalah dari sub
D. RUANG LINGKUP
Penyusunan buku kode klasifikasi masalah ini meliputi pendahuluan, pemberkasan arsip, polaklasifikasi dan kode, peralatan serta penutup.
BAB il .....
LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN KAPOLRINOMOR : KEP/ 313 /V/2010TANGGAL: l.a MEI 20'10
BAB II
PEMBERKASAN ARSIP
Tujuan utama pemberkasan arsip adalah untuk memudahkan penemuan kembali berkas secara cepat dantepat apabila sewaktu-waktu diperlukan. Dengan demikian prosedur pemberkasan adalah rangkaian tata caradalam kegiatan pemberkasan untuk penemuan kembali berkas secara mudah, cepat dan tepat.
Pemberkasan arsip dilakukan tanpa menunggu volume arsip banyak dan menumpuk untuk segera disimpan,sehingga tidak akan menyulitkan dalam penataannya. Meneliti arsip juga untuk menetapkan apakah arsipsudah layak untuk disimpan, juga meneliti apakah lampiran-lampirannya lengkap sebagaimana dimaksud,serta menetapkan apakah perlu disimpan bersama menjadi satu dengan suratnya, ataukah disimpan sendirikarena bentuk fisiknya tidak memungkinkan untuk disimpan menjadi satu (seperti peta, foto dan lainnya).
A. LANGKAH.LANGKAH PEMBERKASAN
Langkah-langkah pemberkasan meliputi pemeriksaan berkas, pengelompokan berkas dalam folder danpenentuan indeks, pengkodean, tunjuk silang, penyortiran dan penyimpanan berkas serta memasukkanarsip dalam folder.
1. Pemeriksaan Berkaspemeriksaan berkas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu berkas surat sudah siap untukdisimpan, Dua hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan berkas surat yaitu pemeriksaantanda pelepas dan pemeriksaan kelengkapan berkas.a. tanda perintah file atau simpan
biasanya diberikan oleh pimpinan unit kerja terhadap berkas surat yang telah selesaidiproses dan perlu untuk disimpan. Pada lembar disposisi pada celah yang kosongbiasanya ditulis "file" atau "simpan" yang berarti bahwa surat tersebut sudah siap untukdisimpan;
b. kelengkapan berkas suratsetelah dilakukan pemeriksaan berkas surat dan dapat dipastikan bahwa berkas surattersebut siap untuk disimpan, maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadapkelengkapan berkas surat.
Yang dimaksud dengan kelengkapan berkas surat adalah lampiran-lampiran yang menjadi kelengkapansesuai yang tercantum pada surat tersebut. Dalam memeriksa kelengkapan berkas surat perlu pula
memilah dan memisahkan jika memungkinkan terdapat duplikasi lampiran yang berlebihan lansungdihancurkan;
2. Pengelompokan .
l.
LAMPIRAN 'A' KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR :KEP/ ?taiVl2010TANGGAL: 19 MEI 2010
pengelompokan berkas arsip dalam folder
a. pengelompokan arsip menurut bentuk dosir adalah arsip yang saling berkaitan dalam satukegiatan pekerjaan, disatukan dalam satu himpunan, Penyusunan arsipnya diurutkan atasdasar kronologis yaitu tanggal arsip menurut proses kegiatan. Contoh bentuk dosir :
1 1. Penutup
10, Evaluasi9. Pembukaan
B. Daftar Hadir7. Undangan Peserta
6. Perlengkapan ATK
5. Makalah4. Pengajar
3, Dana Diklat Kearsipan2. Juklak Diklat Kearsipan
1. Panitia Diklat Kearsipan
pengelompokan arsip menurut bentuk rubrik adalah penyusunannya diurutkan atas dasarindeks dokumen berupa kata susunan arsip, diatur menurut abjad indeks, dan apabila
indeks dokumen berupa angka (nomor) susunan arsip diatur menurut angka;
pengelompokan arsip menurut bentuk seri adalah arsip yang jenisnya sama, disusun
berdasarkan keasamaan jenis. ;
b.
3. Penentuan..,..
4.
LAMPIRAN ''A' KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ lrl /V/2010
TANGGAL: IA MEI 2O1O
penentuan indeks
sebagaimana ielah diuraikan bahwa indeks adalah sarana untuk penemuan kembali arsip apabila
diperlukan dengan cara melalui penunjukan suatu tanda pengenal yang dapat membedakan arsip
tersebut dengan yang lainnya.
menentukan indeks khususnya indeks subjek , harus dibuat dengan memperhatikan persyaratan
sebagai berikut :
a. singkat, jelas dan mudah diingat;b, berupa kata benda atau kata yang memberi pengertian kebendaan,
c. penentuan berorientasi pada kebutuhan pemakai, dan
d. harus dapat dikelompokkan dalam pola klasifikasi sehingga diketahui tempatpenyimpanannya;
penentuan indeks dalam sistem penyimpanan arsip berdasarkan permasalahan tidak semudahpenentuan indeks dalam sistem penyimpanan arsip yang lain, sebelum menentukan indekspetugas kearsipan harus memahami secara cermat isi informasi yang terkandung dalam berkas
surat yang akan disimpan. Ketidakcermatan dalam memahami isi informasi berkas surat dapat
berpengaruh terhadap ketidaktepatan memahami hubungan berkas dengan suatu subjek,
sehingga dapat mengakibatkan kekeliruan dalam memilih subjek yang cocok pada daftar
subjek/klasifikasi. Apabila isi informasi yang terkandung dalam berkas surat terdiri dari satu
subjek, maka penentuan indeksnya berdasarkan pada subjek yang paling banyak disimpan, dan
subjek yang lain harus dibuat tunjuk silang berkepentingan dalam menentukan tempat;
pengkodeanpengkodean terhadap subjek utama dan sub subjek dengan diberi garis bawah atau dilakukanpemberian tanda pada kata yang diseleksi dari yang tertera pada berkas sura, jika judul subjek
tidak disebutkan maka pemberian tanda ditulis pada sebelah atas berkas surat, apabila
menggunakan kode alpha numerik sesuai yang ditentukan dalam pola klasifikasi, kode tersebut
ditulis bagian atas atau sudut kanan berkas surat;
apabila ditemukan lebih dari satu subjek maka hanya subjek yang paling penting yang diberi
kode, sedangkan subjek yang lain diberi tanda tertentu untuk dibuat tunjuk silang. dalam
menentukan sub subjek suatu berkas yang akan disimpan, petugas/arsiparis sebaiknya tidak
berdasarkan ingatan, tetapi juga perlu mengecek daftar subjek/klasifikasi secara rutin untuk
menjamin penentuan judul subjek atau pengkodean secara benar;
5. Tunjuk...
7 LAMPIRAN 'A' KEPUTUSAN KAPOLRINOMOR :KEP/ 3,(/V/2010TANGGAL: 19 \/|EI 2A1O
5. tunjuk silangtunjuk silang adalah alat untuk melengkapi indeks dalam menampung persamaan dan peristilahanlain yang mempunyai arti yang sama, serta mempertemukan beberapa informasi yangmempunyai hubungan atau saling keterkaitan. dengan demikian tunjuk silang diperlukan apabiladitemukan informasi yang terkandung dalam suatu berkas surat lebih dari satu subjek atau subsubjek atau memiliki lebih dari satu peristilahan dan mempunyai arti yang sama;
Contoh 1 :
Tunjuk silang untuk mempertemukan subjek yang berbeda tetapi saling berhubungan .
lndeks :
Parpol
Kode : |PP.1.1.5Lidik Parpol
TanggalNomor
Lihat :
lndeks :
Parpol
Kode : 1PP,1.2.5.
Pam ParoolTanggalNomor
Contoh 2 :
tunjuk silang untuk menampung peristilahan yang mempunyai arti sama.
lndeks :
Dokumen palsuKode : RES.1.9, Tanggal
NomorLihat :
lndeks :
Dokumen palsuKode : RES.2.4. Tanggal
Nomor
penyortiranpenyortiran berkas surat dalam filling sistem subjek dilakukan berdasarkan subjek utama, subsubjek serta rinciannya atau melalui kode-kode yang ditetapkan dalam pola klasifikasi. kegiatanini dilakukan pada saat berkas surat dimasukkan dalam folder untuk memudahkan labelisasi danpenataan berkas ditempat penyimpanannya;
penyimpanan berkaspenyimpanan berkas surat perlu memperhatikan peralatan-peralatan yang dipergunakan sebagaitempat penyimpanan, pada umumnya peralatan-peralatan untuk penyimpanan surat berkasterdiri dari filling cabinet, guide/sekat folder;
6.
7.
yang.....
B,
LAMPIRAN ''A" KEPUTUSAN KAPOLRINOMOR :KEP/ 3/3/V/2010TANGGAL: 19 MEI 2010
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan berkas adalah sebagai berikut:a. bentuk berkas harus self indexing yang berarti susunan berkas tertata sedemikian rupa
sehingga berkas akan dapat menunjukkan apa dan diaman berkas-berkas itu tersimpan.b, arsip dapat diberkaskan baik berdasarkan sistem angka, urutan abjad, sistem masalah,
sesuai dengan tujuan, kegunaan dan bentuk arsip;c. arsip yang disimpan berdasarkan masalah didasarkan pada klasifikasi arsip. arsip yang
diatur berdasarkan klasifikasi antara lain, surat-menyurat, hasil penelitian, penyelidikankasus dan sebagainya, sedangkan arsip yang diatur berdasarkan abjad, misalnya arsipkepegawaian;
d. arsip yang tidak layak disimpan, karena sifatnya hanya sekedar untuk diketahui, atau tidakmemerlukan tindak lanjut seperti undangan yang telah selesai dan peristiwanya tidakpenting dan bukan bagian dari berkas, dapat disingkirkan untuk dimusnahkan sesuaidengan ketentuan yang berlaku. arsip-arsip hasil kegiatan memerlukan tindak lanjutdisusun untuk menjadi satu dengan folder sebelum dimusnahkan,
e. memeriksa apakah arsip yang bersangkutan merupakan kelebihan atau copy dari asli yangsudah tersimpan, jika merupakan kelebihan, arsip tersebut langsung dipisahkan (untukdimusnahkan);
memasukan arsip dalam foldera. arsip yang telah ditentukan kode dan indeksnya dipersiapkan folder, pada teks folder
dituliskan klasifikasinya dan indeksnya (bagi arsip-arsip yang berdasarkan masalah). bagiarsip-arsip yang berdasarkan abjad pada folder dituliskan indek nama (title), demikian jugayang berdasarkan atas angka ditulis indeks angka;
b. arsip merupakan rangkain berkas yang terdahulu disatukan dengan kode yangbersangkutan (tidak pedu dibuat folder baru);
c. menentukan folder pada susunan sekat :
1) bagi arsip yang belum dibuat sekat sebagai tanda pemisah antara masalah satudengan yang lainnya, maka perlu dibuatkan sekatnya;
2) bagi arsip yang sudah memiliki sekat tidak perlu dibuatkan sekatnya dan langsungmenempatkan folder tersebut di bagian sekat selanjutnya;
3) tatacara penyusunan folder dengan title nama masalah, orang, wilayah dan lain-laindiatur menurut abjad;
4) menetapkan jangka simpan pada folder sesuai dengan jadwal retensi arsip dengancatatan pada bagian luar daun folder berupa: akhir jangka simpan, penetapanmasalah atau dipindahkan beserta tanggalnya;
5) folder yang berisi berkas dan telah diberi tanda pengenal (indeks) ditata ataudimasukkan di belakang guide/sekat dalam filling cabinet sesuai dengan klasifikasisubjek dan rinciannya.
PELAYANAN BERKASPelayanan ber"kas adalah kegiatan penemuan kembali berkas dan proses administrasi peminjamandan pengembalian berkas arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Langkah..,.
LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ {/a /V/2010
TANGGAL: lq MA 2010
-angkah-langkah yang perlu dilakukan dalam layanan berkas meliputi:
penemuan kembali berkaspenemuan kembali berkas biasanya dilakukan atas dasar permintaan dari pihak pengguna yaitu;
pejabat atau unit kerja, permintaan berkas akan menyebutkan unsur-unsur keterangan berkas
surat yang diinginkan, antara lain : indeks berkas, subjek , tanggal dan nomor surat, kode dan
lainnya atau hanya sebagian dari unsur keterangan tersebut. di lokasi penyimpanan (seperti, filing
cabinet) akan terlihat judul subjek dan kode sebagaimana ditetapkan dalam pola klasifikasi arsip
pada tab guide dan tab folder sebagai tanda pengenal himpunan berkas sehingga dapat diketahui
dan ditemukan keterangan sesuai yang diinginkan tersebut;
pengendalian berkas
setelah diketemukan berkas yang diinginkan kemudian dilakukan pengambilan berkas ditempat
penyimpanan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan pengendalian. pengambilan dan
pengendalian berkas dapat dilakukan dengan menggunakan sarana-sarana antara lain: ouf folder,
out guide, out sheet, dan formulir pinjam berkas, tickler file.
a. out folderfiolder ke luar : digunakan sebagai pengganti berkas yang terdapat dalam folder
yang diambil untuk peminjaman berkas;
b. out guide/sekat ke luar : digunakan sebagai pengganti berkas yang disimpan dalam
beberapa folder yang diambil untuk peminjaman berkas;
c. out sheetllembaran ke luar . digunakan untuk mencatat berkas-berkas yang diambil dalam
beberapa folder yang diambil atau dipinjam baik dalam satu folder ataupun beberapa folder;
d. formulir pinjam berkas : digunakan untuk pengendalian berkas yang dipinjam;
e. tickter flle: digunakan untuk menempatkan formulir pinjam berkas agar dapat diketahui
berkas-berkas yang dipinjam dan tanggal pengembaliannya;
pengontrolan berkaspengontrolan dilakukan untuk mengetahui dan mengamankan keberadaan berkas yang dipinjam,
untuk mengetahui keberadaan berkas yang dipinjam perlu dilakukan pengecekan terhadap
sarana-sarana pengendalian.
formulir pinjam berkas yang disimpan pada tickler file dapat menunjukkan berkas apa saja yang
dipinjam dan kapan berkas tersebut harus dikembalikan, apabila terdapat berkas yang batas
tanggal pengembaliannya sudah selesai dan belum dikembalikan perlu dilakukan pengecekan
kepada pejabaVunit kerja peminjam untuk dikonfirmasikan lebih lanjut dan segera
mengembalikannya. untuk berkas yang selesai dipinjam dan dikembalikan dilakukan pengecekan
sesuli dengan catatan peminjaman. pengembalian berkas sesuai dengan lokasi atau tempat
penyimpanan semula diikuti penarikan sarana-sarana pengambilan dan pengendalian berkas.
8A8...,,
LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN KAPOLRINOMOR : KEP/ 3t7 tVtZOtOffi
BAB III
POLA KLASIFIKASI DAN KODE
UMUM1. Pengertian
Pola Klasifikasi adalah pengelompokan dokumen (arsip) menurut permasalahan dari seluruhproses kegiatan yang dilakukan oleh instansi (unit kerja/unit pengolah) dalam rangkamelaksanakan tugas pokok dan fumigasinya. Pengelompokan dimaksud dilakukan secarasistimatis dan logis serta berjenjang dengan diberi tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagaikode.
2. Pengelompokan FungsiSecara garis besar tugas pokok dan fungsi-fungsi organisasi dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua) golongan, yaitu:
a. fungsi-fungsi yang bersifat "fasilitatif' yaitu merupakan kegiatan yang menghasilkan produk
administrasi atau penunjang. Fungsi tersebut dilakukan oleh Satuan organisasi-satuanorganisasi dan unit-unit organisasi sebagai unsur pembantu pimpinan pada semua tingkateselon satuan organisasi. Sebagai contoh: ketatausahaan, perencanaan, kepegawaian,keuangan dan logistik. Fungsi logistik dlllaksanakan oleh Sdelog.
b. fungsi-fungsi yang bersifat "substantive" yaitu merupakan kegiatan pelaksanaan tugaspokok organisasi Polri. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Baintelkam, Bareskim, Babinkam
dan Sdeops.
3, Pengelompokan Masalah
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari suatu unit organisasi terdapat sejumlah proses
kegiatan. Dalam proses ini akan dijumpai berbagai macam masalah yang dapat dikelompokkan
ke dalam bidang pokok masalah (Masalah Utama) atau disebut "Primer,
Masing-masing bidang baik fasilitatif maupun Substantif mempunyai sejumlah golongan masalah
setingkat yang lebih kecil disebut sub pokok masalah (sekunder) dan masing-masing Sekunder
dapat dibagi lagi kedalam golongan masalah-masalah sejenis yang lebih kecil lagi dan disebut
Sub-sub masalah (tersier). Sebagai contoh tersebut di atas adalah sebagai berikut:
FUNGSI FASILITATIF
Pokok Masalah Utama (Primer) Material dan Loqistik
Sub Pokok Masalah (Sekunder) Pertanahan
Sub-Sub Masalah (Tersier) Penvertifikatan tanah
10
Atau ... .
11 LAMPIRAN "A' KEPUTUSAN MPOLRINOMOR : KEP/ 3D /V/2010
TANGGAL: /a MEI 2010
Atau secara horizontal adalah:
Primer Sekunder TersierMaterial dan Loqistik Pertanahan Pensertifikatan tanah
Pengelompokan dalam kelompok Fasilitatif dan Substantif adalah sebagaimana tersebut dalam
Lampiran ll
Kode Klasifikasi.Setelah diadakan pengelompokan permasalahan dalam Pola Klasifikasi maka untuk mengenali
kelompok masalah dari tingkat yang Primer sampai dengan perinciannya, perlu diberi kode
berupa simbol atau tanda.
Sistim kode yang dipakai disini berupa simbol (tanda) yang terdiri dari unsur dan angka (alfa
numerik) dan terdiri dari paling banyak 5 (lima) digit. Digit pertama berupa huruf besar sebagai
singkatan dari Primer, sedangkan digit berikutnya berupa angka decimal dari 0 (nol) sampai
dengan tertinggi. Untuk sekunder digit kedua dan 00 dan untuk tersier digit ketiga dan keempat.
Sebagai contoh:
Pokok Masalah Utama ( Primer) Material dan Loqistik Kode: LOG
Sub Pokok Masalah (Sekunder) Pertanahan 1.1.
Sub-Sub Masalah fiersier) Penvertifikatan Tanah 1.1.1
lndeksDalam buku pedoman ini, jenjang pengelompokan permasalahan yang diberi kode hanya sampai
dengan tersier (sub masalah) tetapi ada sebagian sampai pada tingkat sub-sub tersier, yang
timbul sewaktu-waktu, menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing dikelompokkan ke dalam
indeks (sebagai tanda pengenal arsip).
Contoh lain seperti pada Material dan Logistik dalam sekunder:
Log ialah:
(Log) Pinjam pakaitanah adat(Log) Pinjam pakai tanah daerah(Log) Pinjam pakai tanah pusat
lndeks ini secara nyata terdapat dalam uraian subjek kearsipan, pada kode kearsipan.
B. Petunjuk....
LAMPIRAN ''A" KEPUTUSAN KAPOLRI
PEIUNJUK PENGGUNAAN' Peranan Kode Klasifikasi
Sebagai konsekuensi dari implementasi Kode Klasifikasi, penyimpanan dokumen disesuaikan
dengan permasalahan.
Dalam pemberkasan surat-surat masuk dan ke luar tidak dipisahkan dan apabila saling berkaitan
permasalahannya perlu disatukan, maka dengan demikian urutan permasalahan menjadi lengkap
dan surat-surat yang berkaitan dapat dijadikan satu tempat dalam berkas.
2 Pemberian Kode dan lndeks
Pe1u diingat bahwa pola klasifikasi ini disusun berdasarkan fungsi dan proses kegiatan. Pola
tersebut meliputi unsur penunjang dan unsur pokok dari organisasi dalam lingkungan Kepolisian
Negara Republik lndonesia.
Memberi kode dan indeks, berarti menentukan tempat dalam berkas. Seperti pada contoh surat,
kode yang diberikan adalah LOG. 1,'l subjeknya ialah penyertifikatan tanah dan indeksnya
(penyertifikatan tanah) rumah dinas Kompleks Polri Ragunan, ini berarti arsip tersebut
dimasukkan dalam map LOG. 1.1.
3 Kecermatan dan keterampilan bekerja.
Untuk memberikan Kode Klasifikasi dan lndeks pada suatu surat kita harus benar-benar
mengetahui isi surat, yaitu makna dari surat itu, maksud yang terkandung dalam surat itu tidak
hanya cukup dibaca perihalnya saja yang kadang-kadang tidak jelas.
Setelah ditemukan primer, sekunder, tersier dan indeksnya kita cari kodenya dalam Daftar Subjek
Kearsipan sesuai dengan kelompoknya, fasilitatif atau substantif.
Pencarian kode angka dalam primer yang bersangkutan sesuai dengan sekunder yang logis
mencakup subjek yang dimaksud.
Paling sedikit kita mengenal primernya untuk dapat mengurut masalahnya yang paling sesuai
guna menampung isi surat dimaksud. Untuk penyesuaian indeksnya digunakan uraian subjek
kearsipan.
Penentuan Kode Klasifikasi hendaknya tepat, tetap dan sesuai dengan permasalahan yang utama
(Primer), seperti contoh :
a. mengenai perkusor yang berarti narkoba, janganlah dicari dalam bidang lntelijen (lPP)
tetapi Reserse (RES);
b. bagi arsip kepemilikan tanah apapun diberi kode LOG 1.6. dan
(kepemilikan bangunan) karena dianggap ada hubungannya.
bukan diberi kode LOG 2.4
Keberhasilan pemberian Kode Klasifikasi dan lndeks bergantung dari kecermatan dan
keterampilan kerja dalam menafsirkan masalah-masalah dalam klasifikasi tersebut sehingga
terhindar dari kesimpangsiuran pemberkasan dokumen. Karena kesalahan pada pemberian kode,
berarti salah pula pada penempatan arsip dan mempersulit penemuan kembali arsip.
12
NOMOR :KEP/ 3t' lV12010
TANGGAL: /9 MEI 2010
4. Uraian..
13 LAMPIRAN 'A'' KEPUTUSAN MPOLRINOMOR : KEP/ Jrl /V/2010TANGGAL: 19 I'/rEI 2010
4. uraian subjek kearsipan.Kelompok bidang tasilitatif dan subtantif masing-masing diatur sesuai urutan ablad menurut kodehurufnya, dengan maksud agar mudah dipakai. Di dalam bidang tersebut pengaturan primer,sekunder dan tersier menurut sistematika proses kegiatan.
Contoh :
Bidang fasilitatif (menurut sistematika proses kegiatan):Primer : Humas HumSekunder : Keprotokolan Hum.1.Tersier : Kunjungan dinas dalam dan luar negeri Hum.1 .4.
Contoh:Bidang substantif (menurut sistematika proses kegiatan):Primer : Reserse Res
Sekunder : Umum Res.1.Tersier : Separatis Res.1 .1 .
Kuarter : Organisasi Masyarakat Res.1 .1 .3.
5. penulisan penomoran arsip
Penggunaannya dalam penomoran arsip berdasarkan pedoman KKA adalah sebagai berikut:a. pada naskah yang sudah diberi nomor, penulisan penomoran kode klasifikasi arsip diletakkan
di sisisamping kanan bawah pada halaman pertama;
contoh:
PENOMORAN PADA VERBAL SURAT PENOMORAN ARSIPNomor: Bl123lll2010
Nomor: Spri n/1 23/l/201 0
Nomor: HUM.1.4l 1 231 I I 201 0
Nomor: RES,1.1/1 23 llt201|
b. pada naskah yang akan diberi nomor dengan kode klasifikasi arsip penulisan nomor naskahdinas sebagai berikut:
1) kode klasifikasi arsip2) nomor urut dalam 1 tahun
3) bulan tahun berjalan4) tahun
5) kode satker (bila diperlukan)
contoh:
PENOMORAN ARSIP
Nomo r: HUlta.1.4l 1 231 I I 201 0
Nomor: RES,1.1/1 23 lll2010
Penggunaan.....
Penggunaannya dalam penomoran verbal
KEPOLISIAN
-i Trunojoyo No. 12110 Jakarta,
LAMPIRAN ''A" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ 3/3/V/20'10TANGGAL: /4 MEI 2O1O
Januari 2010
14
),-,T;il*,' SilJi"t'ttzo'o -R
-ampiran : Satu berkas. \ ,)rerihal : Persetujuan draft Naskah Sem-entara
Jadwal Retensi Arsip Polri, Kepada
Yth. KEPALA ARSIP NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
di
Jakarta
, p Deputi Bidanq Pembinaan Kearsipan
' Rujukan :
a. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan.
b Surat Keputusan Kepala Sekretariat Umum Polri No. Pol. : Skepl9lVllz}l9 tanggal 22 Juni 2009
tentang Rencana kerja Setum Polri T.A. 2010.
- Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, sesuai dengan arahan dan pembahasan bersama dengan
Tim Arsip Nasional Republik lndonesia (ANRI) dengan ini disampaikan kembali draft Naskah Sementara
Jadwal Retensi Arsip Polri. Mohon saran dan koreksinya untuk naskah tersebut sebelum diberlakukan di
lingkungan Polri. Atas bantuan dan kerja samanya disampaikan terima kasih.
: Demikian untuk menjadi maklum.
A.n KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
WAKA
-embusan :
rapolri.
rtd
DTs. JUSUF MANGGABARANI
KOMISARIS JENDERAL POLISI
'15
I
LAMPIRAN 'A'' KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR :KEP/ ?t7 1V2010ffizorosenggunaannya dalam nomor agenda
V77?F Arsip Nasional Republik lndonesia
1r,r-or : PK.03.03/4212009-3 : Draft Jadwal Retensi Arsip
Kepolisian Negara Republik lndonesia
Jakarta, 19 Januari 2009
..:ada Yth,.',
=<rl Kepala (WAKA)
-; Kasetum- e iolisian Negara Republik lndonesia:- a. arta
Sehubungan dengan surat dari wakil kepala (WAKA) kepolisian Negara Republik lndonesia tanggal
.' Desember 2009 No. Pol. '. B?3074lKll/2009 hal Draft Jadwal Retensi Arsip Polri, bersama ini Arsip
'*:sional Republik lndonesia (ANRI) sangat menghargai atas upaya penyusunan Jadwal RetensiArsip.
Setelah dilakukan penelaahan terhadap draft Jadwal Retensi Arsip tersebut, dapat kami sampaikan-a:-hal sebagai berikut :
1, JRA sebaiknya ditetapkan oleh Kapolri dalam bentuk Peraturan bukan Keputusan.
2. Substansi materi yang tertuang dalam JRA masih belum mencerminkan kelengkapan dan ketentuan
JRA Polri sesuai kaidah kearsipan dan peraturan perundang yang berlaku, yaitu :
o Belum terdapat uraian JRA Keuangan dan Kepegawaian;
. Belum seluruh fungsi dan tugas Polri tercermin dalam JRA tersebut;
n Masih terdapat series/jenis arsip yang belum mencerminkan jenis-jenis dokumen/arsip dari
transaksi kegiatan;
3. Untuk itu sebelum draft JRA ini kami ajukan Kepala ANRI untuk mendapat persetujuan, kami sangat
berterimakasih apabila Saudara berkenan menugaskan pejabat Polri yang berkompeten untuk
melakukan perbaikan dan pembahasan ulang draft Jadwal Retensi Arsip tersebut.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami haturkan terima kasih.
Plh. Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan
ttd
Tembusan:
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan
ar
pJI
00
M. Taufik
16 LAMPIRAN ''A" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ 3t a /V/20'10
TANGGAL: 19 TIA 2O1O
BAB IV
PERALATAN
Pemberkasan berdasarkan subjek pada dasarnya memiliki beberapa peralatan yang secara umum dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu:
A, PERANGKAT KERAS (HARDWARE)
1. Filing CabinetSarana ini adalah yang paling umum digunakan untuk penyimpanan arsip, walaupun ada
beberapa instansi yang menggunakan lemari arsip lateral atau bahkan sarana penyimpanan
yang berputar (rotary filing). Filing Cabinet ada yang mempunyai dua, tiga atau empat laci,
yang disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing instansi.
osrT
&
&
2. Sekat ,.
LAMPIRAN 'A' KEPUTUSAN KAPOLRI
Sekat atau GuideSekat atau Guide, adalah alat yang terbuat dari karton atau semacam plastik yang digunakan
sebagai pembatas atau penyekat arsip. Sekat ini mempunyai tab atau label yang letaknya
disesuaikan dengan kebutuhan baik di atas maupun di samping.
kegunaan sekat:a. sebagai petunjuk antara urusan yang satu dengan urusan yan lain sesuai dengan
tingkatannya;
b. untuk menunjukan hubungan antara sub urusan satu dengan sub urusan lainnya atau
dengan sub-sub urusan di dalam satu masalah;
c. untuk membedakan dan menunjukkan tingkaltingkat masalah, misalnya sekat
pertama untuk memberikan petunjuk pada masalah utama (primer), sekat kedua
untuk sekunder dan sekat ketiga untuk tersier;
d. untuk memudahkan dalam pencarian, penemuan kembali dan penelusuran berkas
atau arsip di dalam tempat penyimpanan arsip;
e. untuk membedakan antara kumpulan berkas yang satu dengan yang lainnya.
17
2.
NOMOR :KEP/ 3t3 lVl2010TANGGAL: 19 MEI 2O1O
SEKAT II
guide...,.
18 LAMPIRAN "A' KEPUTUSAN KAPOLRI
TANGGAL: // MEI 2O1O
Guide dalam penerapannya dapat pula digunakan untuk penunjukan arsip yang dipinjam atau
keluar yang dinamakan out guide. Guide ini untuk memudahkan dalam membantu menelusuri
arsip yang dibutuhkan, dimana secara otomatis dapat diketahui arsip atau berkas yang dipinjam
oleh unit-kerja atau pengguna yang lain. Sedang pada berkas arsip yang dipinjam dilampiri
dengan lembar peminjaman sebagai bukti bahwa arsip tersebut dipinjam sekaligus kapan harus
dit<ehbatit<an. Atau dapat pula digunakan folder pengganti yang biasanya berwarna merah
dengan keterangan "dipinjam" atau "keluar" dengan kolom-kolom isian yang telah ditentukan.
Contoh: Lembar Peminjaman (lihat lampiran).
3, FolderFolder adalah tempat untuk menyimpan fisik arsip terutama arsip tekstual. Folder juga mempunyai
bagian yang menonjol yang dinamakan tab pada bagian atas atau bagian kanan bawah sesuai
dengan"kebutuhan dari pengguna, Kegunaan tab ini adalah sebagai tempat untuk menuliskan
kode klasifikasi serta indeks berkasnya untuk memudahkan dalam penemuan kembali arsip yang
dibutuhkan, dan pada umumnya beberapa instansi menggunakan map atau map gantung.
24 CM
Kotak Kartu Kendali
Kotak kartu kendali adalah alat untuk menyimpan kartu kendali dalam kotak dengan
menggunakan folder kecil ukuran kartu kendali yang diatur secara vertikal memanjang. Sebagai
batas antara primer dan sekunder terdapat sekaUguide.
Boks ArsipBoks arsip adalah alat untuk menyimpan arsip inaktif dalam folder (map) yang diatur vertikal
memanjang dan sebagai batas antara Primer dan Sekunder , Tersier terdapat guide.
BCM
6. Rak..,
19 LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ l/7 /V/2010
tRtrtGGRt: la Uet 2010
6 Rak ArsipRak arsip adalah alat untuk menempatkan boks arsip inaktif
7. LemariArsip
* J;!I
I:.,
$$
N
B, PERANGKAT.,...
LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR :KEP/ 3r,r /V/2010
TANGGAL: /? MEI 2010
pERAFTGKAT Lr,J NAK (SOFWARE)
1. KodeKode merupakan tanda pengenal arsip untuk memudahkan dalam kegiatan penemuan kembali
arsip yang dibutuhkan. Adapun kode yang umumnya digunakan dalam kearsipan adalah sebagai
berikut:a. Kode angka murni
Contoh:OO. MATERIAL DAN LOGISTIK
OO.1 PERTANAHANAN
00.1.1.1. PERSERTIFIKATAN TANAH
b. Kode abjadKode abjad adalah kode dengan menggunakan abjad A-Z yang dalam penerapannya dapat
berupa abjad sinEle atau dobel,.
Contoh :
A - Untuk masalah Material dan Logistik
B - Untuk masalah lntelijen
C - Untuk maslah Reserse
D - Untuk masalah PengamananE - untuk masalah LayananF - untuk masalah Operasi
Kode gabungan yaitu antara abjad dengan angka, kode ini banyak digunakan oleh beberapa
instansi.Contoh:LOG untuk masalah material dan logistic yang terdiridari:
LOG MATERIAL DAN LOGISTIKLOG.I 1. PERTANAHANAN
lOG.1.1.1. PERSERTIFIKATAN TANAH
lpP
IPP
IPP,1
IPP.1
IPP,1
L.
untuk masalah intelijen yang terdiri dari:
INTELIJEN
POLITIK1, PENYELID|KAN1 1 LEMBAGA TERTINGGI NEGARA
lndekslndeks adalah judul atau tanda pengenal untuk penemuan kembali arsip, indeks pada
dasarnya dapat berupa :
1) lndeks angka adalah judulyang berupa angka baik angka urut, tanggal, tahun
2) lndeks nama wilayah, adalah judul berkas yang berupa nama kota atau daerah
tertentu misal Polda Metro Jaya, Polda Jabar, Polda Jateng, Polda DIY dan lainnya.
20
Kode.,,
LAMPIRAN 'A" KEPUTUSAN
d. KlasifikasiKlasifikasi adalah pengelompokan arsip atau secara khusus diartikan pengelompokan arsip
berdasarkan permasalahan. Pengertian secara khusus ini, maka klasifikasi hanya digunakan
untuk penataan berkas alau filing yang berdasarkan subjek .
21
2010MEI
NUMUK :KtsI'ITANGGAL: 19
REN.4.1,LAP. BERMLA
BA8.....
LAMPIRAN "A" KEPUTUSAN MPOLRINOMOR .KEP/?\? /V/2010TANGGAL: i9 MEI 2010
BAB V
PENUTUP
Agar penerapan sistem pemberkasan kearsipan di lingkungan Kepolisian Negara Republik lndonesia dapatdilakukan secara konsisten, logis dan sistimatis maka perlu menggunakan pola klasifikasi kearsipan yangberupa daftar pengelompokan subjek dibuat secara berjenjang dan disusun berdasarkan tugas dan fungsicrganisasi.
)engan pola klasifikasi kearsipan dapat membedkan kemudahan kepada para pelaksana di bidang persuratancan kearsipan dalam mengelompokan naskah dinas ke dalam kelompok permasalahan yang-terkandungcalam naskah dinas, sehingga pengelolaan naskah dinas akan lebih mudah, baik dalam menyimpan maupunrenemukan kembali.
22
Ditetapkan di : Jakartapada tanggal : (q Mei 2010
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Drs. H, BAMBANG HENDARSO DANURI M,M.
JENDERAL POLISI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MARKAS BESAR
KODE KLASIFIKASI ARSIP
KEPOLISIAN NEGARA REPUBTIK INDONESIA
LAMPIRAN ,.B,' KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ JI J /V/2010TANGGAL: \g ME 2O1O
-: (SANA
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANIAN TER PLAN {RPJP)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PENDEK
PROGRAM KERJA TAHUNAN
USULAN UNIT KERJA BESERTA DATA PENDUKUNG
PROGRAM KERJA TAHUNAN UNIT
PROGRAM KERJA TAHUNAN
PENETAPAN/KONTRAK KI NERJA
PIMPINAN UNIT KERJA/KEPALA SATUAN ORGANISASI
KETUA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA NEGARA DAN BADAN PEMERINTAH/]NSTANS]
RF N.4.1.1
REN_4.1.2
REN.4.1.4
REN.4.1.5 LAPORAN SEMESTERAN
LAPORAN TAHUNAN UNIT KERJA
LAPORAN TAHUNAN LEMBAGA/INSTANSI
LAPORAN INSIDENTAI-
LAPORAN INTELIJEN
EVALUASI PROGRAM UNIT KERJA
EVALUASI PROGRAM LEM
EMBENTUKAN
.1.1.5. LIKUIDASI
PFMBINAAN ORGANISASI
URAIAN JABATAN DAN TATAKERJA
HUBUNGAN DAN TATA KERJA
URAIAN TUGAS PEKERJAAN
KLASIFIKASI PEKERJAAN
SISTEM DAN PROSEDUR
STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRU KTURAL
STANDAR KOMPETENSI JAEATAN FUNGSIONAL
PEMBAKUAN KERJA
PEMBAKUAN SARANA KERJA
EVALUASI KELEMBAGAAN
MATERIAL.....
N KAPAL PATROLI
LAMPIRAN "B" KEPUTUSAN KAPOLRI
NoMoR :KEPI tl t /v/2arcTANGGAL , 19 rttt' 2ua
:-ERIAL DAN
i
- : STIK
DOKUMEN PERTANAHAN
PENSERTIFIKATAN TANAH
PENYELESAIAN KASUS TANAH
BUKU RtG]sTtR -ANAH / MINTANAhDOKUMEN KEPEMILIKAN TANAH
PINJAM PAKAI TAI']AH
TANAH PUSAT
TANAH DAFRAH
TANAH MASYARAKAT
TANAH ADATPENGAMANAN TANAH
UMEN BANGUNAN
ERENCANAAN BANGUNAN
BUKU INVENTARIS BANGUNANDOKUMT- N KI PFMILIKAN BANCUNAN
DATA BANGUIJAN LAINNYA
DOKUMEN PERALATAN
DOKUMEN KTNDARAAN DARAT
DOKUMEN KENDARAAN IABATAN
DOKUMEN KENDARAAN
DOKUMEN KENDARAAN TAKTI
DOKTJMFN KAPAL DAN ALAT APUNG
DOKUMEN PESAWAT TERBANG
DOKUMEN FIXED
DOKUMEN ROTARI
DOKUMEN PESAWAT TAK BE
DOKUMEN PARASUT
RANA BANTUAN UDARA
N SENJATA GENGGAMMEN SENJATA PINGGANG
N SEN.JATA BAHU
N SENJATA PELUNCUR
ATA PELONTAR
N SEN.]ATA PELUMPUH
ATA ISYARAT
N LAIN-LAIN YANG SEJENIS
MEN AMUNiSI
DCKUMEN ME
DOKUMEN PELURU PE
DOKUMEN ANAK PELURU
DOKUMEN SUMBU SUMBUDOKUMEN GRANAT,GRANATDOKUMEN RANJAU RANJAU
DOKUMEN PYROTEKNIK
DOKUMEN LAIN.LAIN YANG SEJENIS
LoG.3.7
N LAIN-LAIN YANG SEIENIS
DOKUMEN CRANE. FORKLIF
DOKUMEN TRUK RECOVERY
PERALATAN PERBENGKE
KERUSAKAN DAN PERBAIKA
T DETEKSI BAWAH AIR
MEN PERALATAN TELEPON
DOKUMEN SOUND SYSTEM
DOKUMEN GENERATING SET
DOKUMEN ALAT UKUR
DOKUMEN ALAT KOMLEK LAINNYA
DOKUMEN ALAT PENUNJANG
N ALAT FASILITAS KONSRUKSI
MEN ALAT KESFHATAN
MEN BEKAL MAKANAN
DOKUMEN MAKANAN UNTUK MANUSIA
DOKUMEN MAKANAN UNTUK SA
N ALAT PFRTFNGKAPAN DISTRIBUSI
DAN LAPANGAN {KAPORLAP
DOKUMFN PERLENGKAPAN UNTUK ORANG
DOKUMEN PFRLENGKAPAN UNTUK SATWA
DOKUMEN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
DOKUMEN BEKAL KANTOR
DOKUMEN ATK DAN GAMBAR
DOKUMEN BARANG CETAKAN
DOKUMEN ALAT LISTRIK, PFMBERSIH
INVENTARIS KANTOR
N MESIN.MESIN
RI FNGKAPAN MAKAN DAN MINUM
N PERLENGKAPAN PERGUDANGAN
N ALAT PFMADAM YANG TIDAK BERMOTOR
AI t]MUM LAINNYA
MFN ALAT PERLENGKAPAN
DOKUMEN ALAT PERLENGKAPA
EN ]ASA KONSULTAN
UMEN IASA LAINNYA
DOKUMEN PENGADA
LAMPIRAN '8,. KEPUTUSAN KAPOLRI
NoMoR :KEol 2l\ lvl2crarffi
-
lacLl n
$r
ffiFll
l
i:
LAMP RAN 3' K:FTiTUSAN KAPOIRI
NOMOR : KEP/ 1)J /V/2OiOTANGGAL 14 vzt 2a-',
BEKAL KONSTRUK
FN KENDARAAN DARAT
DOKUMEN KENDARAAN 1ABATAN
DOKUMEN KENDARAAN KHUSUS
DOKUMEN KENDARAAN TAKTIS
MEN KAPAL DAN ALAT APUNG
N KAPAL PATROLI
MEN AIAT APUNG
N PFSAWAT TAK
UMEN SENAPAN MESIN
UMEN SENJATA PELUNCUR
UMEN SENJATA PELONTAR
UMEN SENJATA PELUMPUH
TA ISYARAT
N.tAIN PERSENJATAA
EN AMUNISI
DOKUMEN MESIU
DOKUMEN PELURU PENABUR
MEN ANAK PELURU
MEN SUMBU-SUMBU
N-LAIN YANG SEJENIS
T PENINDAK HURUHARA
MFN ALAT LABORATORIIJM FORFNSIK
MEN ALAT
MEN MESIN STASIONER
DOKUMEN MESIN PEMBANGKIT
DOKUMEN MESIN BENGKET
DOKUMEN tAIN.LAIN
DOKUMEN ALAT BERAT
MEN TRUK RECOVERY
MFN TFLFX DAN F
DOKUMEN SOUND
NEM GENETiATI
DOKUMEN ALAT UKUR
roG.4.11.8.....
LAMPIRAN 'B'' KEPUTUSAN KAPOLRl
NoMoR :KEP/ 9lt /v/2010TANGcAL 14 r'tu 2o1o
-
i
,
I
I
DOKUMEN ALAT KOMLEK LAINNYA
DOKUMEN ALAT PE
DOKUMEN ALAT FASKON {FASILITAS KONS
MEN PERALATAN DAN BEKAL KONSTRUKSI
KFSFHATA
DOKUMEN ALAT KESFHATAN
DOKUMEN BEKAL MAKANAN
DOKUMEN MAKANAN UNT
DOKUMEN MAKANAN UNTUK SATWA
DOKUMEN BEKAL PERMINYAKAN
DOKUMEN BMP ( BAHAN BAKAR. MINYMEN ALAT PERLENGKAPAN DISTRIBUSI
APAN PERORANGAN DAN LAPANGAN
EN PERLENGKAPAN UNTUK ORANG
N PERLENGKAPAN UNTUK SATWA
UMEN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBAN
DOKUMEN INVENTARIS KAN
DOKUMEN MEUBELAIR I KANTOR DAN RTJMDIN
PERLENGKAPAN TIDUR
AN MAKAN DAN MINUM
DOKUMEN PERLFN
DOKUMEN ALAT PF
DOKUMEN BEKAL UMUM LAINNYA
DOKUMEN PERLFNGKAPAN PRODIJK
DOKUMEN ALAT PERLENGKAPAN
DOKUMEN JASA KONSUTTAN
DOKUMEN PERALATAN DAN BFKAL KONSTRUKSI
DOKUMEN KENDARAAN DARAT
DOKUMEN KENDARAAN JABATAN
DOKUMEN KENDARAAN KHUSUS
DOKUMEN KENDARAAN TAKTIS
N PESAWATTAK BERMOTOR
roGqq6
DOKUMEN SENJATA
DOKUMEN SENJATA PE
SENJATA ISYARAT
-LAIN PERSENJATAAN
1OG.5.6.5.
lOG.5.6.7.DOKUMEN LAIN.LAIN Y
DOKUMEN ALAT PENGENDALIAN
DOKOMEN ALAT INTET
DOKUMEN ALAT RESERSE
DOKUMEN MESIN BENGKEL
ALAT KOMUNIKASI DAN ELEKTRONIKA
RADAR DAN ALAT DETEKSI BAWAH AIR1OG.5.11.1,
toc.5.1r".2PERALATAN TELE1OG.5.11.3
TELEX DAN FACSIMILE1OG.5.11.4
SOUND SYSTEM1OG.5.11.5.
N GENERATING SETtoc.5.11.5.
DOKUMEN ALAT KOMLEK LAINNYA
DOKUMEN ALAT PENUNJANG
DOKUMEN ALAT
toc.5.12.1.
NN
KAL PERMINYAKAN
1OG.5.15.1.
N ALAT PERLENGKAPAN DISTRIBUSI1OG.5.15.2.
DOKUMEN ALAT IDENTIFIKASI
LAMPlRAN,'B,, KEPUTUSAN KAPOLRIffiTAI\GGA-: IgVE :O1O
1OG.s.16...
LAMPIRAN''8.' KEPUTUSAN KAPOLRIffiTANGGAL: I' MEI 2O1O'
DOKUMEN BEKAT KANTOR
MEN INVENTARIS KANT
DOKUMEN MESIN.
DOKUMEN PERLE
DOKUMEN PERLENGKAPAN M
MEN PERLENGKAPAN PE
MEN ALAT PEMADAM YANG TIDAK
N BEKAL UMUM LAINNYA
ALAT PERLENGKAPAN PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN
KENDARAAN DARAT
T TAK BERMOTOR
ANA BANTUAN DARAT
MEN SEN]ATA ISYARAT
M EN LAIN.LAIN PERSENJATAAN
Ei{ PELURU PENABUR
EN SUMBU.SUMBU
N GRANAT-GRANAT
1OG.6.6.6...
DOKUMEN MESIN STASI
DOKUMEN LAIN,LAIN
DOKUMEN ALAT BERAT
DOKUMEN CRANE- F
DOKUMEN TRUK
DOKUMEN PERALATAN PFR
DOKUMEN SUKU CADANG UNTUK KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
N ALAT KOMUNIKASI DAN ELEKT
UMEN RADAR DAN ALAT DETEKSI BAWAH AIR
DOKUMEN GENERA
DOKUMEN ALAT UKUR
N ALAT KOMLEK LAINNYAN ALAT PENUNJANG
T FASKON {FASILITAS KONSTRUKSI
EN BEKAL KESFHATAN
DOKUMEN ALAT KFSFHATAN
DOKUMEN INVENTARIS KANTOR
DOKUMEN MESIN-MESIN
DOKUMEN MEUBELAIR ( KANTOR DAN RUMDIN
DOKUMEN PERLENGKAPAN TIDURDOKUMEN PERLENGKAPAN MAKAN DAN MINUM
UMEN PERLENGKAPAN
MEN PERLENGKAPAN MUSIKMEN PERLENGKAPAN PERGUDANGAN
T PEMADAM YANG TIDAK BERMOTOR
DOKUMEN KARYA
DOKUMEN DINAS
DOKUMEN INSTALASI
DOKUMEN PRASARANA
DOKUMEN PERALATAN & BEKAL KONSTRUKSI
DOKUMEN KENDARAAI{ DARAT
DOKt.JMEN RAT,JJAB
DOKUMEN RANSUS
DOKUMEN RANTIS
LAMPIRAN ''B'' KEPUTUSAN KAPOLRI
NoMoq ,ir;i 9Etvtzotoffi
-
LOG.7.3..
ir
TAMPIRAN ''B (EPUTUSAN KAPOTRI
NOMOR :KEP/jll /v/2010TANGGA- . ia \nL 2o1o
--
MFN ALAT APUNG
DOKUMEN FIXED WING
N PFSAWAT TAK BFR
DOKUMEN SEN.IATA GENGGAM
N SEN.]ATA PI
DOKUMEN SENJATA BAH
DOKUMEN SEN]ATA PELUNCUR
DOKUMEN SENJATA PELUMPUH
DOKUMEN SENJATA ISYARAT
DOKUMEN LAIN-LAIN PERSENJATAAN
DOKUMEN MESIU
DOKUMEN PELURU PENABUR
DOKUMEN ANAK PELURU
DOKUMEN GRANAT-GRANATDOKUMEN RANJAU,RA
MFN ALAT KHUSUS KEPOLISIAN
DOKUMEN ALAT PENINDAK HURUHARADOKUMEN ALAT PENGENDALIAN
N ALAT LALU LINTAS
MESIN PEMBANGKIT
MESIN BENGKEL
MEN ALAT BERAT
DOKUMEN CRANE. FORKLIF
DOKUMEN TRUK RECOVERY
MEN PERALATAN PERBENGKELAN
DOKUMEN ALAT PEMELIHARAAN
DOKUMEN SUKU CADANG UNTUK KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
DOKUMEN ALAT K
DOKUMEN RADAR DAN ALAT DETEKSI BAWAH AIR
N GFNFRATING SET
EN ALAT UKLJR
MEN ALAT KOMLEK
DOKUMEN ALAT PENUNJANG
MFN ALAT FASKON {FASILITAS KONS
DOKUMEN PERATATAN DAN BEKAL
MEN BEKAL KESEHATAN
DOKUMEN OBAT DAN BAHA
DOKUMEN ALAT KESEHATAN
t^c114
10 LAMPIRAN "8,' KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR KEP/ \17 /v/2A70ffi
-
1OG.7.14.1. N MAKANAN UNTUK MANUSIALOG.7.I4.2. N MAKANAN UNTUK SATWA
DOKUMEN EEKAL PERMINYAKtoc.7.15.1. DOKUMEN BMP I BAHAN
MEN ALAT PERLE
MEN ATK DAN GAMBARN BARANG CETAKAN
1OG.7.16.3. T LISTRIK, PEMBERSIH DLt
DOKUMEN BEKAL KANT
lOG.7.17.1.LOG.1.77.2.
1OG.7.17.3. T LISTRIK, PEMBERSIH DLL
N INVENTARIS KANTOR
DOKUMEN MEUBELAIR ( KANTOR DAN RUMDIN1OG.7.18.3.
1OG.7.18.4. DOKUMEN PERLENGKAPAN MAKAN DAN MINUM1OG.7.18.5_
1OG.7.18.6. EN PERLENGKAPAN MlOG.7.18.7 EN PERLENGKAPANtoG.7.18.8. EN ALAT PEMADAM Y
N ALAT PERLENGKAPAN OLAHRAGA
UMEN JASA KONSUTTAN
1OG.7.21.
INVENTARISASI
BANTUAN LAINNYA
PROGRAM LEGISLASI
ATERI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DARI INSTANSI
PROGRAM LEGISLASI LEMBAGA/I NSTANSI
RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG,TERMASUK NASKAH AKADEMIK, RANCANGAN AWAL SAMPAI DENGAN RANCANGAN AKHIR DAN
TELAAH HUKUM SAMPAI DIUNDANGKAN.
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH, TERMASUK NASKAH AKADEMIK, RANCANGAN AWAL SAMPDENGAN RANCANGAN AKHIR DAN TELAAH HUKUM SAMPAI DENGAN DIUNDANGKAN.RANCANGAN PERATURAN/KEPUTUSAN/INSTRUKSI PRESIDEN, TERMASUK NASKAH AKADEMIKRANCANGAN AWAL SAMPAI DENGAN RANCANGAN AKHIR DAN TELAAH HUKUM SAMPAIDIUNDANGKAN.
RANCANGAN PERATURAN DAERAH, TERMASUK NASKAH AKADEMIK, RANCANGAN AWAL SAMPAIDENGAN RANCANGAN AKHIR DAN TELAAH HUKUM SAMPAI DENGAN DIUNDANGKAN.
PERATURAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA DAN BADAN PEMERINTAH/ INSTANSI
HUK,3.1. PERATURAN KETUA LEMBAGA TINGGI NEGARA
3.2. PERATIJRAN MENTERI/PEJABATSETINGKATMENTERI
UK.3.3. PERATURAN KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN
UK.3.4. PERATURAN KETUA KOMISI/TI
UK.3.5. PERATURAN/KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TERMASUK RANCANGAN AWAL SAMPAIDENGAN RANCANGAN AKHIR DAN TELAAH HUKUM.
11
:
1
i
it'
,
t.
I
l1
['i
E
tr
LAMPIRAN '8" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR (FP, (i \ /v lzOta-aHCcq- , t,q ;;
KEPUTUSAN / KETETAPAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA DAN BADAN PEMERINTAH/lNSTANSIEPUTUSAN/KETETAPAN KETUA LEMBAGA TINGGI NEGARAEPUTUSAN/KETETAPAN MENTERI/PEJABAT SETINGKAT MENTERI
PUTUSAN/KETETAPAN KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIANKEPUTUSAN/KETETAPAN KETUA KOMISI/TIM/DEWAN NASIONALKEPUTUSAN/KETETAPAN GUBERN UR/BU PATI/WALI KOTA
SAMPAI DENGAN RANCANGAN AKHIR DAN TELAAH HUKUM
INSTRUKSI/SURAT EDARAN
INSTRUKSI/SURAT EDARAN KETUA LEMEAGA TINGGI NEGARAINSTRUKSI/5URAT EDARAN MENTE EJABAT SETINGKAT MENTERIINSTRUKSI KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIANINSTRUKSI/SURAT EDARAN KETUA K
INSTRUKSI/SURAT EDARAN GUBERNUR/BUPAINSTRUKSI/SURAT EDARAN PEJABAT SETINGKAT ESELON I DAN II TERMASUK RANCANGAN AWAL
SURAT PERINTAH
RAT PERINTAH KETUA LEMBAGA TINGGI NEGARA
RAT PERINTAH MENTERI/PEJABAT SETINGKAT MENTERI
SURAT PERINTAH KEPALA LEMBAGA PEMERiNTAH NON KEMENTERIANSURAT PERTNTAH KETUA KOMISI/TIM/DEWAN NASIONAL
SURAT PERINTAH PEJABAT SETINGKAT ESELON I DAN II
SURAT PERINTAH PERSONEL/STAF LAINNYA
STANDAR/ PTDOMAN/PROSEDUR KERjA
STANDAR / PEDOMAN / PROSEDUR KFRJA / PETUNJUK PETAKSANAAN /PETUNJUK TEKNIS YANG
BERSiFAT NASIONAL/REGIONAI/INSTANSIONAL PETUNJUK TEKNIS YANG BERS FAT
NASIONAL/REGIONAL/INSTANSIONAL
NOTA KESEPAHAMAN
IA KESEPAHAMAN / MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) / PETUNJUK TEKNIS YANGBERSIFAT NASIONAL/REGIONAL/INSTANSIONAL / KONTRAK / PERJANJIAN KER]ASAMA
DALAM NEGFRI
LUAR NEGERI
DOKUMENTASI HUKUM
UNDANG UNDANG, PFRAIURAN PEMERINTAH, KEPUTUSAN PRESIDEN DAN PERATURAN-PERATURAN
YANG DIJADIKAN REFERENSI
SOSIALISASI/ PENYUTUHAN/ PEMBINAAN HUKUMH U K.10.1. EGIATAN SOSIALISASI ATAU PENYULUHAN HUKUMHU K,10.2 APORAN HASIL PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYULUHAN HUKUM
BANTUAN/ KONSULTAS| HUKUM/ ADVOKASI
RKAS TENTANG PEMBERIAN BANTUAN/KONSULTASI HUKUM (PIDANA, PERDATA, TATA USAHA
EGARA DAN AGAMA
KASUS/ SENGKETA HUKUM
HUK.L2.2.
H UK.12.3. TATA LJSAHA NEGARA
H U K.12.5.
H U K.12.6.
HU K.12.7. I NTERNASIONAT
HU K.12.8.
HUK.12.9HUK.12.10.
HUK.12.11. SOSIAL (ANTAR GOLONGAN
HUK.12.12. ADMINISTRASI
HUK.12.13.H U K.12.14
H U K.12.15 PERADITAN
HU K.12.16
HUK.12.17 TAHANAN
HUK.1.2.18 REHABILI-IASI
H U K.12.19
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAI
HAK CIPlAHUK.12.21
uK"72.22 iiAK PATEh]
u K.12.23. HAK DISAII] INDUSTRI
HUK.12.24..
T2 LAMPIRAN ,'B''
KEPUTUSAN KAPOLRI
NoMoR :KEP/ 911 lVl2A7o@
uK.12.25.TLS (DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU)
PENYELENGGARAAN ACARA KEDINASAN (UPACARA, PELANTIKAN, PERESMIAN, DAN JAMUANBUKU TAMU
NDA KFGIATAN PIMPINAN LEMBAGA/INSTANSIKUNJUNGAN DINAS DALAM DAN LUAR NEGERI
KUNIUNGAN DINAS PIMPINAN LEMBAGA/ INSTANSI
KUNIUNGAN DINAS PEJABAT LAIN/PEGAWAI
DAFTAR NAMA/ALAMAT KANTOR/PEJABAT
DOKUM ENTASI/LIPUTANKEGIATAN DINAS PIMPINAN
ACARA KEDINASAN
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYA]IAN INFORMASI KELEMBAGAAN
BROSU R/LEAFtET/POSTE
MBERITAAN
HUM.3.34. MAJATAHKELEMBAGAAN
PENERANGAN KE LUAR
PENERANGAN TERBATAS
PENERANGAN PASUKAN
UBUNGAN INTERNASIONAL
PERIANI IAN BATAS WI LAYAH
PERJANIIAN KEAMANAN
POLITIKHUM.4.4.1.
IAL BUDAYA
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEPOLISIAN ANTAR NEGARA
PEMBERANTASAN KEJAHATAN ANTAR NEGAR
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA DAN BADAN PEMERINTAH/INSTANSI
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA PEMERINTAH
HUBUNGAN DENGAN PERGURUAN TINGGI/SEKOI.AH
PENDIDIKAN SISTEM GANDA {PSG)/PRAKTEK KERJA LAPANGAN
FORUM KEHUMASAN (
HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA :
SIARAN PERS/KONFRENSI PERS/PRESS RELASEHUM.6.1.1.KUNJUNGAN WARTAWAN /PELIPUTANHUM.6.1.2.
HUM.6.1.3.
NGAR PENDAPAT/HEARING DPR
YIAPAN MATERI
PENERBITAN MAJALAH, BULETIN, KORAN & JURNAL
13
'ENGAWASAN
.TATAUSAHAAN
. T U MAHTANGGAAN
PUBTI KASI
MEDIA ELEKTRONIK
PAMF RAN/SAYtM BARA/LOMBA/, FESTIVAL
PEMBUATAN SPANDUK, DAN IKLAN
PTNGHARCAAN/TANDA KI NANG KFNANGAN
UCAPAN TERIMA KASIH, UCAPAN SE BELASUNGKAWA, PERMOHONAN MAAF
RFNCANA STRATEGIS PENGAWASAN
RENCANA KERJA TAHUNANRENCANA KINERJA TAHUNAN
WAS,1.4 PENETAPAN KINERJA TAHUNAN
RAKOR PENGAWASAN TINGKAT NASIONAL
PELAKSANAAN PENGA
LAPORAN HASITAUDIT (LHA), LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN {LHP) LAPORAN HASIL PEMER KSAAN
OPERASIONAT {LHPO), LAPORAN HASIL EVALUASI (LHE), TAPORAN AUDITOR INDEPENDEN {LAI), YANG
LAPORAN HASIT AUDIT (LHA), LAPORAN HASIT PEMERIKSAAN (LHP), LAPORAN HASIT PEMERIKSAAN
OPERASIONAT (LHPO), LAPORAN HASIL EVALUASI (tHE), LAPORAN AKUNTAN (LA), LAPORAN AUDITORLAPORAN HASIL AUDIT INVETIGASI {tHA) YANG MENGANDUNG UNSUR TINDAK PiDANA KORUPS (TPK)
DAN MEMERLUKAN TINDAK LANJUT.
LAPORAN PERKEMBANGAN PENANGANAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT
LAPORAN PEMUTAKHIRAN DATA
LAPORAN PERKEMBANGAN BARANG MILIK NEGARA
LAPORAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN TAPORAN KEUANGAN DAN REVIEV
DEPARTEM EN/LPND
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
TETEKOMUNIKASI
ruK.1.t.TU K.1.2.
IUK.1.3,TUK.1.4
INTERN ET
PERJATANAN DINAS
TUK.2.1. DALAM NEGERI
TUK.2,2. UAR NEGERI
TU K.3.1. ASILITAS KANTOR
TU K,3.1.1.
ONSUMSI DAN AKOMODASI
ENGURUSAN KENDARAAN DINAS
FNGELOLAAN PARKIR
AKAIAN DINAS, SATPAM, PETUGAS KEBERSIHAN DAN PEGAWAI LAINNYADINAS DAN PAPAN NAMA ORGANISASI
EPRODUKSI DAN PERCETAKAN
TULEN RAPAT
RAPAT STAF
RAPAT PIMPINAN
PEMELIHARAAN GEDUNG DAN TAMANPEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
PENGURUSANAN KEHILANGAN DAN MASALAH KENDARAAN
PERTAMANAN/tAN DSCAPI NG
PiNGH I.]AUAN
TU K.5...
NOMOR : KEPi ?/, /V/2010TANGGAL : TE ME 2O1O
-
PENGELOLAAN JARINGAN LISTRIK, AIR, TETPON DAN KOMPUTER :
PERBAI KAN/PEM EtI HARAAN
KETERTIBAN DAN KEAMANANPENGAMANAN, PEN]AGAAN, DAN PENGAWALAN TERHADAP PEJABAT, KANTOR DAN RUMAH DINAS
DAFTAR NAMA SATUAN PENGAMANANDAFTAR ]AGA/ DAFTAR PTKET :
TU K.7.1_3. CATATAN GANGGUAN/ PELANGGARAN/KEJADIAN
SURAT IJIN KELUAR MASUK ORANG ATAU BARANG
LAPORAN KETERTIBAN DAN KEAMANANTUK.'/.2.1. KEHITAN6AN
TUK.-/.2.2.
TU K.7.2.3.
TUK.7.2.4.
TRASI PERSURATAN
ADMINISTRASI PERSURATAN
PENYIMPANAN DAN PEMELIHARAAN ARSIP
JADWAL RETENSI ARSIP {J
LAYANAN ARSIP {PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ARSIP
PENYUSUTAN ARSIP
PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF
PEMUSNAHAN ARSIP YANG TIDAK BERNILAi GUNAsrP.2.3 PENYERAHAN ARSIP STATIS
PEMBINAAN KEARSIPAN
APRESIASI/SOSIALISASI/PENYU LUHAN KEARSIPAN
BIMBINGAN TEKNIS
SUPERVISI DAN MONITORIN6
ENGELOLAAN ARSIP SANDI
OMUNIKASI KEDINASAN BIASA
OMUNIKASI KEDiNASAN DALAM BENTUK KODE SANDI
IRANSTITERASI SANDI
ENYIMPANAN DEPOSIT BAHAN PUSTAKA
PTK.1.1. PENERIMAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DEPOSIT
PTK.1.2. TRASI PENGOLAHAN DEPOSIT BAHAN PUSTAKAN
PENGADAAN DAN PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
UKU INDUK KOLEKSI
AR BUKU TERSELEKSI
TAR BUKU DALAM PEMESANAN
TAR BUKU DALAM PEMESANAN
TAR PENERIMAAN BAHAN PUSTAKA HASIL PEMBELIAN, HADIAH DEPOSIT, HIBAH
TAR PENGIRIMAN BAHAN PUSTAKA SURPLUS
EMBAR KERJA PENGOLAHAN BP (BURAM, PENGKATALOGKAN
PTK.2.8 T LIST/JAJARAN KARTU UTAMA (MASTER
AR TAMBAHAN BUKU (ASSESION LIST
AR/ JAJARAN KFNDALI {SUBYIK DAN PTNGARANGPTK.2.10.
PTK.2.11 .
LAYANAN JASA PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
DATA DAN STATISTIK ANGGOTA, PENGUNJUNG DAN PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA
PERTANYAAN RUJUKAN DAN JAWABAN
PRESERVASI BAHAN PUSTAKA
SURVEI KONDISI BAHAN PUSTAKA
REPROGRAFI BAHAN PUSTAKA
15 _AV' iA\, _a <:pJ-jsA\ KAPOLRI
\l\':i <.;t \li lvl2cla
)ENELITIAN
)ENGKAJIAN DAN]ENGEMBANGAN
:\DIDIKAN DAN
.ATIHAN
PEMBINAAN PERPUSTAKAAN
PENYU LU HAN
PELACAKAN SEJARAH
PENULISAN SEJARAH
UMENTASI SEJARAHPTK.6.3.
ENYAJIAN SEJARAHPTK.6.4
PENGKAJIAN DAN STRATEGI
SOSIATISASI DAN DESIMINASI
HASIL PENELITIAN
HASIL PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
BIMBINGAN TEKNIS
PEN ELITIAN1tT.4.1.PENGKA.JIAN DAN PENGEMBANGANLtT.4.2.
MINAR, LOKAKARYA, TEMUKARYA, WORKSHOP
TA DAN INFORMASI
RNAL HASIL PFNFLITIAN/PENGKAJIAN
EVALUASI
PERANGKAT LUNAK
PEDOMAN,PEDOMAN KEDIKLATAN
KURIKULUM - KURIKULUM DIKLAT
MODUL MODUL DIKLAT
ANDUAN FASILITATOR
PENYETENGGARAAN DIKTAT
ENDIDIKAN PEMBENTUKAN
NDIDIKAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KEJURUANDrK.2.3.
PENDIDIKAN PRAJABATAN
PFNDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
PENDIKAN DAN PELATIHAN LAINNYA
NOTULEN
AKREDITASI LEMBAGA DIKIAT
SURAT PERMOHONAN AKREDITASI
TAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN
BFRITA ACARA RAPAT VERIFIKASI
RITA ACARA RAPAT TIM PENILAI
RAT KEPUTUSAN PENETAPAN AKREDITASI
SERTIFIKAT AKREDITASI
LAPORAN AKREDITASI LEMBAGA DIKLAT
SERTIFIKASI SDM KEDIKLATAN
SURAT PERMOHONAN SERTIFIKASI
LAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN
BERITA ACARA RAPAT VERIFIKASI
BERITA ACARA RAPAT TIM PENILAI
SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN SERTIFIKASI
SERTIFIKAT SERTIFIKASI
LAPORAN SERTIFIKASI INDIVIDUAL
D1K.6....
l6 LAMPIRAN ''B' KEPUTUSAN KAPOTRINOMOR KEP/ ? i2 N/2010TANGGAL . 14 r'TI 2O1O
-
TEM INFORMASI DIKLAT
DATA IEMBAGA DIKLATDATA PRASARANA DIKLATDATA SARANA DiKLATDATA PENYELENGGARA DIKLATDATA WIDYAISWARADATA PROGRAM DIKLAT
REGIST RTI FI KAT/STTPL
SURAT PE ONAN KODE REGISTRASIBUKU REGISTRASI
SURAT PENYAMPA]AN KODE NEGISTNNS
NYELENGGARAAN DIKLA
T PEMANGGILAN PESERTA
AT KEpurusAN rtna pEruVrrrrucGARAAN DKLATT KEPUTUSAN rrv prlicntnR oirrA
PANDUAN DIKLAT
LAPORAN PANITIAN PENYELEN
SAJ\4BUTAN PEMBUKAAN PENYELFNGGARAAN DKTATD|K.8.2.7. DAFTAR PESERTA DIKLAT
BAHAN AJAR DIKLAT
TAR HADIR PESERTA DIKLATDAFTAR HADIR WIDYAISWARA
Dt K.8.2.1 1. FORMULIR EVALUASI WIDYAISWARAD1K.8.2.12. HASIL FORMULASI EVALUASI PESERTA D]KLATDr K.8.2.1 3. SERTI FIKAT/STTPL
DrK.8.2.14 SAMBUTAN PEN UTUPAN DIKLAT
LAPORAN DAN EVAIUASI
ALUMNI PASCA DIKLAT
RENCANA SIRATEGtS/MASTER pLAN pEI\4BANGUNAN Stsre v rr,rronri,nnst {stM
DOKUMENTASI IMPLEMENTASI
SISTEM INFORMASI
SISTEM APLIKASI
TrK.2.3. INFRASTRUKTUR
PEREKAMAN DAN PEMUKTAHIRAN DATA
FORI'/ULIR ISIAN
DAFTAR PETUGAS PEREKAMAN
LApoRAN HASTL pEREKAMAN DAN pEMUTAKutnaru oArn
MIGRASI SISTEM APTIKASI DAN DATA :
TrK.4.1 PERENCANAAN M]GRASITtK.4.2
TtK.4.3 BERIIA ACARA KEGIATAN MIGRASITIK44 DAFTAR SiSTEM APLIKASI DAN DATA YANG DIMIGRASI
TAPORAN HASIL MIGRASI
UMEN HOST]NG
FORMULIR PFRMINTAAN HOSTING
LAPORAN HAS1L UJI KELAYAKAN
LAPORAN PELAKSANAAN HOSTING
TAYANAN BACK.UP DATA DIGITAL
KOMUNIKASI DAN ELETRON]K
KOMLEK DAN DATA
KOMUNIKASi NON ELEKTRONiKA
KOMU i\ I KAS ',]ON KOM UNIKASI
FREKUFNSITtK.7.5
JARiNGAI"J INSTALASI KOMLEKTtK.7.7
MCN ITOR/PEI'{YEDAPAN
PENGAfu4A'IAN
KOMUNIKASI SATELIT
PERANG ETEKTRONIK
KONVEKSI DAN P€RATURAN KOMLEK
TrK.8.1
SISTEM PEMBINAAN
SISTEM INFORMASI PEMBINAAN
PENGUMPULAN
PENYELI DIKAN
LEMBAGA TERTINCGI NFGARA (MPR)
LEMBAGA TINGGI NFGARA {PRESIDIN, DPR, MA, BPK}
DEPARTEMEN/LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN
APARATUR NEGARAtPP.1.1.4PARTAI POLITIK
ORGANISASI MASYARAKAT
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
KOMISI PEMILIHAN UMUMKELOMPOK EKSTRIM DAN RADIKAL
KELOMPOK SEPARATISP.1,1.10MEDIA MASSA (EtEKTRONIK, MEDIA CETAK)lP P.1.1.11HAK ASASI MANUSIA {HAM}tP P.1.1.12
rP P.1.1.13.
r P P.1.1.14.
LEMBAGA TLRTINGGI NLGARA (MPR)tPP.7.2.1.LI-MBAGATINGGI NFGARA (PRtSIDTN, DPR, MA, BtPP.t.2.2DEPARTEMEN/tEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMENtPP.1.2.3
ARTAI POLITIK
MASYARAKAT
MBAGA SWADAYA MASYARAKAT
PEMILIHN UMUMKETOMPOK EKSTRIM DAN RADIKAL
KETOMPOK SEPARATIS
MLDIA MASSA (ELTKTRONIK, MEDIA CFTAK)PP.1.2.11"
HAK ASASI MANUSIA {HAM)tPP.1.2.72
rP P.1.2.13
LEMBAGA TERTINGGI NEGARA (MPR)
LEMBAGA TINGGI NEGARA (PRESIDEN, DPR, MA,
DEPARTEMEN/LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN
APARATUR NEGARA
PARTAI POLITIK
ORGANISASI MASYARAKAT
EM BAGA SWADAYA MASYARAKAT
OMISI PEMILIHAN UMUMELOMPOK EKSTRIM DAN RADIKAL
KELOMPOK SEPARATISrP P.1.3.10.MIDIA MASSA (ELEKTRONIK, MEDIA CETAK)
HAK ASASI MANUSIAtP P.1.3.11.rPP.1.3.12_
1PP.1.3.13.
tP P.1.3.14
IPP.2.1.6.ENYELUNDIJPAN MANUSIA1PP.7.7.7.
t7 LAMPIRAN "8" KEPUTUSAN KAPOTRIffiTANGGAL: I.q \/E' 2O1O
tPP.2.2.23
LAMPIRAN''8,. KEPUTUSAN KAPOLRI
@
tP P.2.1.8
tPP.2.L.9 USAHA KECIT DAN MENENGAHtPP 21.10 P E RTAN IAN
tPP.2.1.t 1 KE H UTANAN
1PP.2.L.L2. K E LAUTAN
)PP.2.r.13. PERTAMBANGAN
1PP.2.1.74
1P P.2.1.15 PAR WISATAlp P.2.'l .1 6.
1PP.2.1.17 TELIKOMUNIKASI
lPP.2.1.18. ILLEGAL LOGGING
t?P.2.1.19. ILLEGAL FISHING
ILLEGAL MINING
tPP .2.7.27.ILLEGAL IPAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
HASIL PENYELIDIKAN
PENGAMANAN
tPP.2.2.1
1PP.2.2.2
lP?.2.2.3 INVESTASI
tPP.2.2.4
tPP.2.2.5
tPP .2.2.6.1PP.2.2.7 PENYELUNDUPAN MANUSIA
tPP.2.2.8
tPP.2.2.9 USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
tPP.2.2.10 PERTANIAN
tPP.2.2.)"1 KE H UTANANtPP.2.2.12tPP.2.2.17. PFRTAMBANGAN
tPP.2.2.1-4.
tPP .2.2.15. PARIWISATA
tPP.2.2.16tPP.7.2.r7 TELEKOMUN I KASI
ILTEGAL LOGGINGtP P.2.2.18ILLEGAL FISHINGtPP.2.2.79
|PP.2.2.20. ILLEGAL MIN]NG
tPP.2.2.27.
tPP.2.2.27. ItLEGAt IPAL
tP?.2.2.23. HAK ATAS KFKAYAAN INTILEKTUAL {HAKItPP.2.2.24. HASIL PFNGAMANAN
INVESTASI
PERPAJAKAN
IN DUSTRI
PENYELUNDUPAN MANUSIA
KECIL DAN MENENGAH (UKM
rP P.2.3.10.
r P P.2.3.1 1.
rP P.2.3.12.
tP P.2.3.13. PERTAMBANGAN
tPP.2.3.1"4. EN ERGI
PARI\[/lsATArPP 2 3.15.
tP P.2.3.16.
TELEKOMUNIKASItPP.2.3.11
ILLEGAT LOGGINGtPP.2.3.18.
rPP.2.3.19.
iLLEGAI MINING
ILLEGAL OPLtPP.2.3.2r.
ILLEGAL IPALtPP .2.3.72.
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALtPP .2.?.23 .
|PP.2.3,21, IHAS t PENGGALANGAN
]PP 3
19 TAMPIRAN "B' KEPUTUSAN KAPOLR]
NOMOR : KEP/ 917 /V/2010TA\GGAI . I4 VtI 2O1O
L.
ili
rll
rI
{b
1i;
rii
ffi
]F
Ii:
1i!
NYELI DI KAN
ALiRAN KEPERCAYAAN
lP P.3.1.4. KEPEN DU DL] KAN
rP P.3.1.5 TRANSM IG RASI
KEGIATAN MASYARAKAT
UNJUK RASA
BENCANA ALAMLINGKUNGAN HIDUP
tP P.3.1.10. HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGANtP P.3.1.11. ILMU PENGETAHUAN
tPP.3.1.12.
I PP.3.1.13.rPP.3.1.14.
tP P.3.1.15 PENYAKIT MASYARAKAT
rP P.3.1.16 TENAGA KERIA/BURUHrPP.3.1.17
tP P.3.1.19. SIL PENYELIDIKAN
PENGAMANAN
ALIRAN KEPERCAYAAN
tPP.3.2.3
tPP.3.2.4 KE PEN DUDUKAN
rP P.3.2.5tPP .3.2.6 KEGIATAN MASYARAKAT
tPP .3.2.7 UNJUK RASA
t P P.3.2.8tPP.3.2.9. LINGKUNGAN HIDUP
tP P.3.2.10. HUKUM DAN P€RUNDANG-UNDANGANtPP .3.2.11. ILMU PENGETAHUAN
tPP .3.2.12 TEKNOLOGI
P.3,2.13
?.3.2.I4.P.3.2.15. PENYAKIT MASYARAKAT
TENAGA KERJA/BURUH
tPP.3.7.I1 .
rPP.3.2.18. PARIWISATA
tPP.3.2.19. HASIL PENGAMANAN
PEN6GALANGAN
I P P.3.3.1.
tP P.3.3.2. ALIRAN KEPERCAYAAN
I P P.3.3.3.
I P P.3.3.4 KEPENDU DU KAN
r P P.3.3.5. TRANSMIGRASI
KEGIATAN MASYARAKAT
UNJUK RASA
BENCANA AtAN4
LINGKUNGAN HIDUP
P,3.3.10. HUKUM DAN PERUNDANG,UNDANGAN
P.3.3.11. ILMU PENGETAHUAN
P.3.3.72. IEKNOLOGI
P.3.3.13.
P.3.3.14.
P.3.3.15. PENYAKIT MASYARAKAT
TENAGA KERJA/BURUH
tPP .3.3.77 .
PARIWISATA
lP P.3.3.19.
PERENCANAAN PENGEMBANGA''J TEKHNOLOGI
PEMBINAAN KEPADA PENGGUNA
PELAKSANAAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI
PENGAWASAN TERHADAP PEMELIHARAAN TEKHNOLOGI
20 LAMPIRAN ''B'' KEPUTUSAN KAPOTRI
NOMOR :KEP/ 9I1 ivl2010TANGGAL: I4 MF 2O]O
RUMUSAN INFO RAHASIA
PELAKSANAAN KEGIATAN SANDI
PENGAWASAN KEGIATAN SANDI
ANALISA DAN EVALUASI
SOSIAT DAN BUDAYA
RES.1 _ 1.1.
RFS.1.1.2. TOKOH MASYARAKAT (TOMAS
ORGANISASI MASYARAKAT
PERTANAHAN
PENYELU N DU PAN
PENGANIAYAAN
RES.1.10.
RES.1.1 1. PENIPUAN DAN PENGGELAPAN
RES.1.1 2.
RES.1.13. PEMBAKARAN DAN KEBAKARAN
RES.1.14. PENCEMARAN NAMA BAIK
R ES.1,15. TRAFFICKING IN PERSON (PENYELUNDUPAN MANUSIA)R ES.1.16. PTOPLE SMUGLING (PERDAGANGAN MANUR ES.1.17.
RES.1.18. PENCEMARAN DAN FITNAH
RES.1.19.
KERUSUHAN MASAL
RFS.1.2 1. KE]AHATAN PENERBANGAN
KE.]AHATAN DI LAUT BFBAS
RES.1.23.
INDUSTRI PERDAGANGAN
PERBAN KAN
UANG DAN DOKUMEN PALSU
CYEER CRIME
MONEY LAUNDRING
DANA USAHA NEGARA
DANA PEMERINTAH
DANA KREDIT DAN USAHA
DANA PROYEK DAN PEMBANGUNAN
NARKOTIKA _BAHAN BERBAHAYA
TP TERTENTU
INDUSTRI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
SUMBER DAYA DAN TISTRIK
LINGKUNGAN HIDUP
ILLEGAL FISHING
ILLEGAT MINING
ILLEGAL LOGING
RES 6...
21 LAMP]RAN "B" KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ 3 I? /V/2010TANGGAL ', IO VtI 2C1A
PENGAMANAN OBYEK VITNAS
ANAtISISANALISA DAN EVAIUSi PELAKSANAAN PENYIDIKAN
PENGEMBANGAN LITERATUR YANG TERKAIT DENGAN TUGAS BARESKRIM
ANALISA KEJAHATAN ANTARNEGARA (PKAN/TNCC)
LAPORAN MASYARAKAT DAN PENGADUAN MASYARAKAT
IS (AUTOMATIC FINGER PRINT IDENTIFICATION SYSTEM) SIDIK JARIRES.8.1.KRIMINALRES.8.2,
INSTALASI FORENSIK
DOKUMEN & UANG PALSU FORENSIK
BALISTIK DAN METALURGI FORENSIK
KIMIA BIOLOGI FORENSIK
RES 10.1.BANTUAN PENYIDIKANR ES.10.2.
PERUSAHAAN (BUMN)
PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA
PERCETAKAN UANG NE
KANTOR KEDUTAAN BESAR
ES DAN CAWAPRES
MENTERI DAN SETINGKAT MENTERI
KEPALA DAERAH
OBYEK KHUSUS
PARIWISATA
K WISATA
SATAWAN ASING DAN LOKAL
TEMPAT PENGINAPAN
TFMPAT LAINNYA
PAM.5_1.2.
PAM.5.2.3.
22 LAMPIRAN "8" KEPUTUSAN KAPOLRI
NoMoR : KEP/ 4), /V/2010TANGGAL: I? ME 2O1T
-
LATIHAN PENDUKUNG OPERASI
RLAWANAN ANTI TE
RASI MANTAP BRATA
KEWILAYAHAN KENDALI PUSAT
T RENCONG
OPERASI BUNAKEN SAMRAT
OPERASI KETUPAT
KEWILAYAHAN {OPERASI MASING.MASING WILAYAH
KONTI NJENSI
KEBAKARAN
LUAR NEGERI
LINTAS SEKTORAL
OPS.3.2.2. LINTASREGIONAL
ISIAN MASYARAKAT
REMA]A, WANITA DAN ANAK
KEAMANAN SWAKARSA
TUNA SUSILA
EAMANAN DAN KETERTIBAN
REGISTRASI &IDENTIFIKASI
LEBIH DARI RODA 4
LEBIH DARI RODA 4
SURAT IIIN KERAMAIANT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN {STTP
I KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN
VAN f d
SURAT KETERANGAN
SURAT TANDA METAPOR
SURAT KETERANGAN LAPOR DIRI
SURAT IJIN SENJATA API
SURAT IJIN SEN.JATA KARET
SURAT I.JIN SENJATA GAS
SURAT IJIN MEMBAWA HANDAKSURAT IJIN MENYIMPAN HANDAK
SURAT IJIN MENGGUNAKAN HANDAK
SURAT IJIN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIASURAT IJIN LAINNYA
INFOLANTAS (JALUR LALU LINTAS
INFO RANMOR (PENDATAAN KFNDARAAN BERMOTO
INFOLAKA (KECELAKAAN DARAT)
KESEHAT,AN PEMBINAAN KESEHATAN.
PENCEGAHAN PENYAKIT
KONSU LTASI
PFMBINAAN MENTAT
AGAMA KATOLIK
AGAMA KRISTEN PROTESTAN
AGAMA HINDU
PEMEINAAN TRADISI
ALIRAN KEPERCAYAAN
PEMBINAAN JASMANI
KESAMAPTAAN JASMANI
PEMERIKSAAN
EMERIKSAAN RUTIN
MERIKSAAN BERKALA
PENGOBATAN
PERAWATAN
REHABI LITASI KESEHATAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENUTAR/WABAHKESEHATAN LINGKUNGAN
POLIKLINIK
APOTEK
OBAT-OBATAN
LABORATORIUM
KELUARGA BERENCANA
KESEHATAN IBU ANAK
KESEHATAN KHUSUS
SANATORIUMPOS KESEHATAN
EVAKUASI MEDIS
OR DARAH
KEEHATAN HEWAN
TAMPIRAN 'B' KEPUTISAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/ i\1 /V/2O1OTANGGAL: iq MF] 2O1O
Ditetapkan di: Jakartapada taneeal : ifj Mei 2o1o
23
GtTt
:EMBINAAN
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLlK ]NDONES]A
Drs. H. BAMBANG HENDARSO DANURI, M.M.. |FNnFRAT por lq
top related