kenaf interior

Post on 13-Feb-2015

50 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

Peluang Industri Interior MobilBerbahan Serat Kenaf

permintaan, (2) mutu sesuai ke-butuhan, (3) biaya dapat bersaingdengan plastik dan harga yangditawarkan oleh China dan Viet-nam, dan (4) pengiriman tepatwaktu sehingga tidak mengangguproses industri otomotif itu sendiri.Berdasarkan hasil pertemuan PTARACO dan PT KADERA-AR diBalai Penelitian Tembakau danTanaman Serat (Balittas), Malang padabulan Juni 2000, serat berkualitasA digunakan untuk mobil mewahdan serat dengan kualitas B untukkendaraan sejenis Toyota Kijang.Pada tahun 1999/2000, produsenToyota Kijang menghasilkan kuranglebih 4.000 unit kendaraan denganbahan serat kenaf kualitas A danB. Setiap unit memerlukan 11 kgserat, sehingga untuk tahap awaldibutuhkan 44 ton serat. Saat iniPT KADERA-AR INDONESIA ma-sih mengimpor serat tersebut dariVietnam karena kualitasnya baikdan harganya murah.

Tantangan dan PotensiPengembangan Industri SeratKenaf

Untuk memenuhi permintaansepanjang tahun, kenaf harus puladitanam dan dipanen sepanjangtahun. Dengan demikian, arealtanam pun harus sesuai untuk pe-nanaman kenaf sepanjang tahun.Benih sebar dari varietas unggulyang dapat ditanam sepanjangtahun juga perlu disediakan.

Mengingat terbatasnya lahanpertanian di Jawa, maka alternatifpengembangan kenaf adalah di luarJawa, antara lain di KalimantanTimur. Propinsi ini memiliki lahankering 2,92 juta ha, curah hujan1.500-3.500 mm/tahun denganklasifikasi E2-A1.

Uji coba benih kenaf di wilayahtersebut menghasilkan dua galuryang potensial untuk dikembang-kan, yaitu KR6 dan Hc 85-9-66-1.Potensi produksi serat kering rata-rata lebih dari 3 t/ha. KR6 memilikipotensi produksi serat dan benihcukup tinggi, berumur relatif pen-dek, tetapi agak peka terhadap fo-toperiodisitas. Hc 85-9-66-1 me-

Salah satu bagian interior mobilyang penting adalah lapisan

dalam dinding mobil dan kursi. Se-lama ini perusahaan otomotif meng-gunakan plastik sebagai bahan bakukarena mudah dibentuk, hasilnyalebih menarik, relatif murah, danmudah diperoleh. Namun, dalamjangka panjang plastik berpotensimenimbulkan pencemaran ling-kungan. Gencarnya isu back tonature mendorong industri otomotifmencari alternatif untuk menggantiplastik.

Salah satu pilihan yang cukupmenarik untuk menggantikan plas-tik adalah serat kenaf, karena me-rupakan bahan alami. Di Amerikadan Jepang, serat kenaf dimanfaat-kan sebagai bahan baku interiormobil mewah.

Bagian tanaman kenaf yangdapat dimanfaatkan untuk interiormobil adalah kulit batang yang me-ngandung serat. Untuk mempro-sesnya menjadi interior mobil, seratkenaf dicampur dengan larutanfenol, kemudian dipres dengan pe-manasan sehingga menjadi lem-pengan-lempengan pipih seperti

irisan kayu tripleks. Lempenganserat ini siap diolah menjadi bahanuntuk mendesain interior mobil,antara lain bagian dalam kursi danlapisan dalam dinding.

Peluang Pengembangan IndustriSerat Kenaf

PT ARACO merupakan salahsatu perusahaan otomotif di Je-pang yang pertama di dunia meng-gunakan kenaf untuk interior mobilmewah. Selama ini PT ARACOmengimpor serat kenaf dari Viet-nam. Di Jepang sendiri kenaf hanyadapat ditanam satu kali dalam se-tahun karena adanya musim dingin.Oleh karena itu, serat kenaf harusdiimpor dari negara-negara tropis.Karena kenaf juga dapat tumbuhdi Indonesia, sejak tiga tahun ter-akhir PT ARACO mendirikan anakperusahaannya di Indonesia, yaituPT KADERA-AR INDONESIA.

Ada empat syarat yang harusdiperhatikan dalam pengembanganindustri serat kenaf untuk interiormobil, yaitu: (1) pasokan sesuai

Kenaf kini mulai merambah dunia otomotif. Peluangyang perlu diimbangi dengan membangun agroindustri kenaf

yang kompetitif. Siapa takut?

Serat kenaf mulai bersaing di kawasan interior mobil mewah.

2

miliki potensi produksi serat tinggi,dapat dipanen pada umur 120-155hari, kurang peka terhadap foto-periodisitas sehingga dapat di-tanam sepanjang tahun, tetapipotensi produksi benihnya relatifrendah. Dengan mengatur pena-naman kedua galur tersebut selamasetahun, kebutuhan serat akan da-pat terpenuhi.

Penyediaan benih dasar vari-etas unggul kenaf secara terusmenerus dilakukan oleh Balittasuntuk memenuhi benih ISKARA diJawa sejak tahun 1986. Untukmenghasilkan benih sebar, diper-lukan lahan yang dapat diairi daniklim relatif kering dengan musimkemarau yang tegas. WilayahAsembagus (Situbondo), Bali, danNusa Tenggara Barat cukup poten-sial untuk memproduksi benih se-bar. Dalam kaitan ini, PT KADERA-AR INDONESIA dapat bertindaksebagai produsen benih sebar be-kerja sama dengan Balittas sebagaipenyedia benih dasar.

Pada tahap awal, kebutuhanserat untuk interior mobil (dalamnegeri dan ekspor) rata-rata 120ton/bulan atau 60 ton/2 minggu.Dengan asumsi produktivitas rata-rata 1,5 ton/ha, diperlukan arealpertanaman 40 ha dengan panensetiap dua minggu. Bila setiap areallahan dapat ditanami kenaf dua kalisetahun, maka diperlukan 520 halahan tiap tahun.

Mutu serat kenaf ditentukanoleh cara penyeratan. Saat ini, pe-

nyeratan dilakukan dengan meren-dam batang basah dalam kolamselama beberapa hari, kemudianserat dipisahkan dari kayunya. Hasiluji demplot PT ARACO dan PTKADERA-AR INDONESIA di be-berapa lokasi menunjukkan bahwamutu serat yang dihasilkan be-ragam. Salah satu penyebabnyaadalah pH air yang relatif rendah.Oleh karena itu, areal pengem-bangan kenaf sebaiknya diarahkanke daerah dengan pH tanah dan airdi atas 5,5.

Saat ini, harga serat kenaf In-donesia lebih mahal dibandingkanharga serat asal China dan Viet-nam, karena biaya tenaga kerja diIndonesia lebih tinggi. Untuk meng-imbanginya, produktivitas tanamanharus dinaikkan, biaya produksilebih efisien, dan lokasi penanamanberdekatan dengan pabrik pengo-lahan. Saat ini Balittas memilikibeberapa varietas dan galur yangmemiliki potensi produksi serattinggi dan dapat beradaptasi dibeberapa lokasi di Kalimantan Ti-mur. Di samping itu, dengan koleksiplasma nutfah kenaf yang cukupbanyak, masih terbuka peluanguntuk merakit varietas unggul baru.Penelitian penananam tanpa olahtanah, dosis pupuk yang relatif ren-dah, populasi tanaman optimum,dan teknik penyeratan yang murah,sangat penting untuk menekanbiaya produksi.

Pengiriman serat pada saatyang tepat ke tangan konsumen

perlu diperhatikan, sehingga perlukerja sama antara petani dan PTKADERA-AR INDONESIA. Kerjasama antara petani dan pengelolaISKARA di Jawa dapat menjadicontoh. Petani cukup melakukanpenanaman, pemanenan, penye-ratan hingga menghasilkan seratkering, sedangkan pihak pengelolabertanggung jawab membeli seratdi lahan petani dan mengangkutnyake pabrik pengolahan. Hasil ujidemplot di wilayah Balikpapanmenunjukkan pertumbuhan kenafcukup baik, dan lokasi ini cocok un-tuk didirikan pabrik karena saranatransportasi cukup memadai.

Kenaf merupakan tanamanyang relatif baru bagi petani diKalimantan Timur, sehingga perluupaya pemasyarakatan. Diharap-kan bila kenaf telah memasyarakat,jalan menuju pewujudan industrikenaf lebih mudah digapai (Rr. SriHartati, Sudjindro, dan Adji Sastro-supadi).

Untuk informasi lebih lanjuthubungi:

Balai Penelitian Tembakau danTanaman SeratJl. Raya Karangploso, Kotak Pos199, Malang 65152Telepon :(0341) 491447Faksimile :(0341) 485121E-mail :balittas@mlg.mega.net

Campuran partikel bemper mobil dengan serat kenaf menjadi bahan baku board tahan air (kiri), dan serat kenaf dalam wujudaslinya (kanan).

top related