kementerian riset dan teknologi/ badan riset dan …
Post on 01-Oct-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Gedung B.J. Habibie Lantai 19 – 20, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340
Telepon/Faksimile 021-3102368
Nomor : B/730/E/KP.11.00/2020 10 September 2020
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Pengumuman Pemenang Pendanaan
Program Pemberdayaan Masyarakat - UKM Indonesia Bangkit
Yth. Undangan Terlampir
Di Tempat
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya pengumuman pemenang Program Pemberdayaan
Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit Tahun 2020, dengan ini kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara yang akan diselenggarakan pada :
hari dan tanggal : Senin, 14 September 2020
waktu : pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai
tempat : Video Confrence Meeting dan youtube live streaming (tautan terlampir)
agenda : Pengumuman Pemenang Pendanaan Program UKM Indonesia Bangkit
Demikian disampaikan, atas perhatian dan Kerjasama Ibu/Bapak kami sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Mentri Riset dan Teknologi/SekretarisUtama Badan Riset dan Inovasi Nasional
2. Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi/SekretarisUtama Badan Riset dan Inovasi
Nasional
Lampiran I
Nomor : B/730/E/KP.11.00/2020
Tanggal : 10 September 2020
SUSUNAN ACARA PENGUMUMAN PEMENANG PENDANAAN PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SKEMA UKM INDONESIA BANGKIT
SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 PUKUL 13.00-15.00
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN TEMPAT
1. 13.00 -
13.03 WIB Pembukaan
MC
Ruang Rapat Inovasi Lt 24-
Gedung B.J Habibie
Link video confrence:
https://zoom.us/j/93739871158
Meeting ID: 937 3987 1158
Passcode: inovas1
2. 13.03 – 13.10 WIB
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
IT Support
3 Pembacaan Doa Pembaca Doa
4. 13.10 -
13.20 WIB
Sambutan dan
laporan Plt Deputi
Bidang Penguatan
Riset dan
Pengembangan
Bapak
Muhammad
Dimyati
5. 13.20 -
13.55 WIB
Arahan dan Pengumuman Penerima Pendanaan Program Ukm Indonesia Bangkit Tahun 2020
Bapak Bambang
Brodjonegoro dan
Tim Acara
6. 13.55 –
14.25 WIB
Presentasi Perwakilan Penerima Pendanaan Program Ukm Indonesia Bangkit Tahun 2020
1. Peserta A
2. Peserta B
3. Peserta C
Tim Acara
7. 14.25 -
14.55 WIB
Tanya Jawab PM dengan peserta dan media
Moderator (Bpk.
M Dimyati),
Bapak Bambang
Brodjonegoro,
dan Tim Acara
8. 14.55 –
15.00 WIB Penutupan MC
Lampiran II
Nomor : B/730/E/KP.11.00/2020
Tanggal : 10 September 2020
DAFTAR UNDANGAN
Note :
Dikarenakan kapasitas ruang zoom yang terbatas, maka link zoom diperuntukan hanya untuk
undangan di bawah ini. Selain yang tidak tercantum dalam undangan, dapat menyaksikan melalui
link streaming youtube bit.ly/ProgramUKM_IndonesiaBangkit
Format untuk masuk kedalam kolom zoom adalah sebagai berikut:
NOMORUNDANGAN_NAMAINSTANSI_NAMAPESERTA
Contoh: 90_UNIVERSITAS TULANG BAWANG_SUWANTO
NO INSTANSI
1 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2 Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
3 Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
4 Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
5 Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN)
6 Kepala Lembaga Penerbangan dan Antarikasa Nasional (LAPAN)
7 Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
8 Plt. Deputi Penguatan Inovasi
9 Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur
10 Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Relevansi dan Produktivitas
11 Plt. Inspektur Utama
12 Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga
13 Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi
14 Staf Khusus Menteri Bidang Jejaring Start Up
15 Staf Khusus Menteri Bidang Pendanaan dan Investasi
16 Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Inovasi
17 Inspektur I
18 Inspektur II
19 Plt. Inspektur II
20 Kepala Biro Perencanaan
21 Kepala Biro Sumber Daya Manusia
22 Kepala Biro Keuangan dan Umum
23 Kepala Biro Hukum dan Organisasi
24 Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik
25 Kepala Pusat Data dan Informasi Iptek dan Dikti
26 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
27 Kepala Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
28 Direktur Pusat Peragaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
29 Sekretaris Deputi Penguatan Inovasi
30 Direktur Sistem Inovasi
31 Direktur Inovasi Industri
32 Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
33 Sekretaris Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan
34 Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat
35 Direktur Sistem Riset dan Pengembangan
36 Direktur Pengembangan Teknologi Industri
37 Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual
38 Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran
39 Kepala Bagian Hukum, Kerjasama, dan Layanan Informasi
40 Kepala Bagian Umum
41 Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bidang Energi dan Transportasi
42 Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bidang Bahan Baku dan Material
Maju
43 Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bidang Pangan dan Kesehatan
Obat
44 Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bidang TIK dan Hankam
45 Kepala Subdirektorat Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan
46 Kepala Subdirektorat Harmonisasi Program dan Evaluasi Sistem Riset dan Pengembangan
47 Kepala Subdirektorat Kemitraan Strategis Riset dan Pengembangan
48 Kepala Subdirektorat Sistem Informasi Riset dan Pengembangan
49 Kepala Subdirektorat Valuasi dan Fasilitas Kekayaan Intelektual
50 Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah
51 Kepala Subdirektorat Publikasi Ilmiah
52 Kepala Subdirektorat Perijinan Penelitian
53 Kepala Subbagian Pemantauan dan Evaluasi
54 Kepala Subbagian Kerjasama
55 Kepala Subbagian Layanan Informasi
56 Kepala Subbagian Rumah Tangga
57 Kepala Subbagian Barang Milik Negara
58 Kepala Subdirektorat Riset Terapan
59 Kepala Subdirektorat Peningkatan Kapasitas Riset
60 Kepala Subdirektorat Riset Dasar
61 Kepala Seksi Peningkatan Kualifikasi
62 Kepala Seksi Peneliti Pemula
63 Kepala Seksi Riset Dasar Lembaga Penelitian dan Pengembangan
64 Kepala Seksi Lembaga Penelitian dan Pengembangan
65 Kepala Seksi Riset Terapan Perguruan Tinggi
66 Ketua LPPM Universitas Indonesia
67 Ketua LPPM Universitas Pendidikan Indonesia
68 Ketua LPPM Universitas Sumatera Utara
69 Ketua LPPM Institut Teknologi Bandung
70 Ketua LPPM Institut Pertanian Bogor
71 Ketua LPPM Universitas Gadjah Mada
72 Ketua LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember
73 Ketua LPPM Universitas Padjadjaran
74 Ketua LPPM Universitas Airlangga
75 Ketua LPPM Universitas Diponegoro
76 Ketua LPPM Universitas Hasanudin
77 Ketua LPPM Universitas Syiah Kuala
78 Ketua LPPM Politeknik Negeri Lhoksumawe
79 Ketua LPPM Universitas Negeri Medan
80 Ketua LPPM Ketua LPPM Universitas Prima Indonesia
81 Ketua LPPM Universitas Andalas
82 Ketua LPPM Universitas Dharma Andalas
83 Ketua LPPM Universitas Riau
84 Ketua LPPM Universitas Langlangbuana
85 Ketua LPPM Universitas Sriwijaya
86 Ketua LPPM Universitas Sjakhyakirti Palembang
87 Ketua LPPM Universitas Bengkulu
88 Ketua LPPM Universitas Prof Dr Hazairin Sh
89 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Metro
90 Ketua LPPM Universitas Tulang Bawang
91 Ketua LPPM Institut Sains Dan Bisnis Atma Luhur
92 Ketua LPPM Universitas Putera Batam
93 Ketua LPPM Politeknik Caltex Riau
94 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Riau
95 Ketua LPPM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
96 Ketua LPPM Universitas Pasundan
97 Ketua LPPM Universitas Al Azhar Indonesia
98 Ketua LPPM Universitas Trisakti
99 Ketua LPPM Universitas Telkom
100 Ketua LPPM Universitas Galuh
101 Ketua LPPM Universitas Jenderal Soedirman
102 Ketua LPPM Universitas Muria Kudus
103 Ketua LPPM Universities Teknologi Yogyakarta
104 Ketua LPPM Universitas Janabadra
105 Ketua LPPM Universitas Brawijaya
106 Ketua LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
107 Ketua LPPM Universitas Udayana
108 Ketua LPPM Universitas Pendidikan Nasional
109 Ketua LPPM Universitas Negeri Mataram
110 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Mataram
111 Ketua LPPM Politeknik Negeri Kupang
112 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Kupang
113 Ketua LPPM Universitas Tanjungpura
114 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Pontianak
115 Ketua LPPM Universitas Islam Kalimantan
116 Ketua LPPM Universitas Sari Mulia
117 Ketua LPPM Universitas Mulawarman
118 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
119 Ketua LPPM Universitas Sam Ratulangi
120 Ketua LPPM Stikes Muhammadiyah Manado
121 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Palu
122 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Luwuk
123 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Makassar
124 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Palopo
125 Ketua LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara
126 Ketua LPPM Universitas Sulawesi Tenggara
127 Ketua LPPM Universitas Negeri Gorontalo
128 Ketua LPPM Politeknik Gorontalo
129 Ketua LPPM Universitas Sulawesi Barat
130 Ketua LPPM Universitas Tomakaka
131 Ketua LPPM Universitas Darussalam Ambon
132 Ketua LPPM Universitas Pattimura
133 Ketua LPPM Institut Agama Islam Negeri Ternate
134 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
135 Ketua LPPM Universitas Cendrawasih
136 Ketua LPPM Universitas Pendidikan Muhammdiyah Sorong
137 Ketua LPPM Universitas Musamus
138 Ketua LPPM Universitas Victory Sorong
139 Ketua LPPM Universitas Jambi
140 Ketua LPPM Univesitas Muhammadiyah Jambi
141 Ketua LPPM Universitas Palangka Raya
142 Ketua LPPM Universitas Pgri Palangka Raya
143 Ketua LPPM Universitas Borneo Tarakan
144 Ketua LPPM Stmik Ppkia Tarakanita Rahmawati
145 Ketua LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar
146 Ketua LPPM Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
147 Ketua LPPM Politeknik Negeri Jember
148 Ketua LPPM Universitas Dian Nuswantoro
149 Ketua LPPM Universitas Widya Gama
150 Ketua LPPM Universitas PGRI Banyuwangi
151 Ketua LPPM Universitas Trunojoyo Madura
152 Ketua LPPM Universitas Lambung Mangkurat
153 Ketua LPPM Universitas Diponegoro
154 Ketua LPPM Universitas Widya Gama
155 Ketua LPPM Universitas Negeri Malang
156 Ketua LPPM Universitas Pendidikan Ganesha
157 Ketua LPPM Universitas Lampung
158 Ketua LPPM Politeknik Negeri Jember
159 Ketua LPPM Politeknik Saint Paul Sorong
160 Ketua LPPM Universitas Kristen Indonesia Toraja
161 Ketua LPPM Universitas Udayana
162 Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Lampung
163 Ketua LPPM Politeknik Negeri Subang
164 Ketua LPPM Universitas Bali Internasional
165 Ketua LPPM Universitas Negeri Makassar
166 Ketua LPPM Politeknik Negeri Ambon
167 Ketua LPPM Politeknik Negeri Sriwijaya
168 Ketua LPPM Politeknik Harapan Bersama
169 Ketua LPPM Universitas Ahmad Dahlan
170 Ketua LPPM Universitas Tidar
171 Ketua LPPM Universitas Amikom Purwokerto
172 Ketua LPPM Institut Teknologi Nasional Malang
173 Ketua LPPM Politeknik Negeri Tanah Laut
174 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I
175 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II
176 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III
177 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV
178 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V
179 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI
180 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII
181 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII
182 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX
183 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
184 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XI
185 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XII
186 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIII
187 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV
188 Okid Parama Astirin Universitas Sebelas Maret
189 Wisnu Nurcahyo Universitas Gadjah Mada
190 Ahmad Fahmi Universitas Negeri Malang
191 Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja Universitas Mahasaraswati Denpasar
192 Gani Supriyanto Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
193 Feby Erawantini Politeknik Negeri Jember
194 Rindra Yusianto Universitas Dian Nuswantoro
195 Purbo Suwandono Universitas Widya Gama
196 Raup Padillah Universitas PGRI Banyuwangi
197 Mochammad Yasir Universitas Trunojoyo Madura
198 Hamdani Fauzi Universitas Lambung Mangkurat
199 Budi Warsito Universitas Diponegoro
200 Aviv Yuniar Rahman Universitas Widya Gama
201 Aripriharta Universitas Negeri Malang
202 I Wayan Karyasa Universitas Pendidikan Ganesha
203 John Hendri Universitas Lampung
204 Syamsiar Kautsar Politeknik Negeri Jember
205 Marcelinus Petrus Saptono Politeknik Saint Paul Sorong
206 Dwi Prasetyawati Thana Universitas Kristen Indonesia Toraja
207 Made Kembar Sri Budhi Universitas Udayana
208 Ruslaini Universitas Muhammadiyah Lampung
209 Susilawati Politeknik Negeri Subang
210 I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra Universitas Bali Internasional
211 Hendra Jaya Universitas Negeri Makassar
212 Olivia Laura Sahertian Politeknik Negeri Ambon
213 Jalaludin Sayuti Politeknik Negeri Sriwijaya
214 Kusnadi Politeknik Harapan Bersama
215 Surahma Asti Mulasari Universitas Ahmad Dahlan
216 Achmad Rafi'ud Darajat Universitas Tidar
217 Imam Tahyudin Universitas Amikom Purwokerto
218 Asroful Anam Institut Teknologi Nasional Malang
219 Jaka Permadi Politeknik Negeri Tanah Laut
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN ICEBUDAYAANUNIVERSITAS UDAYANA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kampus Bukit Jimbaran Telp/Fax : (0361) 703367, 704622 http://lppm.unud.ac.id email: info-lppm@unud.ac.id
SURAT PERJANJIAN PENUGASAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SKEMA UKM INDONESIA BANGKIT DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
TAHUN ANGGARAN 2020Nomor : B/ 43 /UN14.4.A/PM.01.01/2020
Pada hari ini Senin tanggal Dua Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh, kami yang bertanda tangan dibawah ini:I. Nama : Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
NIP :196210091988031002Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana Alamat : Kampus Universitas Udayana di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LPPM Universitas Udayana selaku penanggung jawab kegiatan penelitian yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama : Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P.NIP :195802121986011001Jabatan : Dosen FEB Universitas UdayanaAlamat : Kampus Universitas Udayana di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ketua Tim Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kontrak Penelitian kedua belah pihak ini berdasarkan kepada:1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi6. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementrian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.8. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 209/M/KPT/2018 tentang
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XII9. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 105/M/KPT/2019 tentang
Penggunaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2019
10. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 38/E1/KPT/2020 tentang Penerima Pendanaan Penelitian Pendidikan Magister Menuju Dokter untuk Sarjana Unggul Tahun 2020.
11. Kontrak Pendanaan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna TA 2020 Nomor: 207/SP2H/PPM/DRPM/2020
PIIIAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut:
Pasal 1PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul : Direct UKM, Inovasi Integrasi Bisnis Berbasis Gotong Royong Pada Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruit” di Desa Rejasa Kecamatan PenebelKabupaten Tabanan.
(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan, administrasi dan keuangan atas pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berkewajiban menyimpan semua bukti-bukti pengeluaran serta dokumen pelaksanaan lainnya.
(3) Perubahan-perubahan terhadap susunan tim pelaksanaan dan substansi pelaksanaan Pengabdian dapat dibenarkan sepanjang sudah mendapatkan persetujuan tertulis dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana.
Pasal 2 PENDANAAN
(1) PIHAK PERTAMA memberikan dana untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) yang dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
(2) Pendanaan Pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagai berikut:
a. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah keseluruhan dana yaitu 70% x Rp. 100.000.000,- = Rp. 70.000.000,- (Tujuh Puluh Juta Rupiah)
b. Pembayaran Tahap Kedua/Terakhir sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah keseluruhan dana yaitu 30% x Rp. 100.000.000,- = Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) setelah PIHAK KEDUA mengunggah dokumen sebagai berikut:1. Laporan Penggunaan Anggaran 70%2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan PekerjaanKe laman (webside) yangakan ditentukan oleh DRPM
(3) PIHAK KEDUA bertanggungjawab mutlak dalam penggunaan dana sebagaimana tersebut pada ayat (1) sesuai dengan proposal kegiatan yang telah disetujui, dan berkewajiban untuk menyimpan seluruh bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan jumlah dana yang diberikan PIHAK PERTAMA
Pasal 3SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA harus menyampaikan Surat Pemyataan telah menyelesaiakan seluruh pekerjaan yang dibuktikan dengan pengunggahan pada laman yang ditentukan oleh DRPM dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Laporan penggunaan dana 30% pada tanggal 10 Desember 2020b. Khusus untuk dana pembayaran 30% yang baru cair setelah tanggal 27 November 2020
maka unggah buku catatan harian dan laporan penggunaan dana 30% selambat-lambatnya dua minggu setelah dana cair
c. Laporan akhir, capaian hasil, poster dan artikel ilmiah pada tanggal 15 Desember 2020 atau dua minggu setelah mengunggah dokumen sebagaimana disebut pada butir (b).
Halaman : 2 dari 4Nomor : B/43/UN14.4.A/PM.01.01/2020
MRS is a member of Registrar of Standards (Holdings) Ltd.isn oomrruT «ioa««a/a /nnm/iTV/Fn
(2) Pelaksana Program Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat tahun anggaran 2020 yang tidak hadir dalam kegiatan Pemonitoran dan Evaluasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat Tahun anggaran 2020 tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, tidak berhak menerima dana penugasan tahap kedua sebesar 30% (tiga puluh persen). Apabila sebelumnya PIHAK KEDUA telah menerima dana penugasan tahap kedua sebesar 30% (tiga puluh persen), maka wajib mengembalikan dana tersebut ke Kas Negara.
(3) Pelaksana Program Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2020 yang tidak maksimal dalam melaksanakan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat tahun anggaran 2020 wajib mengembalikan dana yang telah diterima ke kas negara sebesar rekomendasi reviewer.
Pasal 4PAJAK
PIHAK KEDUA berkewajiban memungut dan menyetor pajak ke kantor pelayanan pajak setempat yang berkenaan dengan kewajiban pajak berupa:
1. Pembelian barang dan jasa dikenakan PPN sebesar 10% dan PPh 22 sebesar 1,5%2. Pajak-pajak lain sesuai ketentuan
Pasal 5PENGGANTIAN ANGGOTA
(1) Perubahan terhadap susunan tim pelaksana dan substansi Pengabdian dapat dibenarkan apabila telah mndapat persetujuan dari Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan.
(2) Apabila Ketua Tim pelaksana Pengabdian tidak dapat menyelesaikan Pengabdian atau mengundurkan diri , maka PIHAK KEDUA wajib menunjuk pengganti Ketua Tim Pelaksana Pengabdi yang merupakan salah satu anggota tim setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Ketua LPPM Unud dan Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan.
(3) Dalam hal tidak adanya pengganti ketua tim pelaksana Pengabdian sesuai syarat ketentuan yang ada, maka Pengabdian dibatalkan dan dana dikembalikan ke Kas Negara.
Pasal 6 KEKAYAAN INTELEKTUAL
(1) Hak Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan pengabdian diatur dan dikelola sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
(2) Hasil Pengabdian berupa peralatan adalah milik negara dan dapat dihibahkan kepada institusi/lembaga melalui Berita Acara Serah Terima (BAST).
Pasal 7AMANDEMEN KONTRAK
Apabila terdapat hal lain yang belum diatur atau terjadi perubahan dalam Surat Perjanjian PenugasanDalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (SP3) ini, maka akan dilakukan amandemen Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (SP3)
Nomor : B/43/UN14.4.A/PM.01.01/2020 Halaman : 3 dari 4
URS is a member of Registrar of Standards (Holdings) ltd.isn onn».->ni< rroT himmva /nnni/itv/Fn
Pasal 8SANKSI
(1) Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Pengabdian UKM Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna telah berakhir, PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi administratif
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penghentian pembayaran dan tidak dapat mengajukan proposal Pengabdian dalam kurun waktu dua tahun berturut-turur
Pasal 9KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
PIHAK PERTAMA tidak bertanggungjawab atas kerugian dan hambatan-hambatan terhadap penyelesaian pekerjaan yang telah terjadi sebagai akibat dari situasi diluar kekuasaan manusia, diluar perhitungan dan diluar kehendak PIHAK KEDUA.
Pasal 10 PENYELESAIAN ATAS PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kegiatan ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan atau Kantor Abitrase setempat.
Pasal 11 KETENTUAN PENUTUP
(1) Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), asli bermeterai RP. 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang mempunyai kedudukan yang sama dalam segi hukum, selebihnya diberikan kepada pihak-pihak yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan ini, dan biaya materai dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
(2) Semua informasi terkait Surat Perjanjian Penugasan Penelitian ini akan diinformasikan oleh PIHAK PERTAMA melalui http://lppm.unud.ac.icl dan/atau melalui Surat kepada PIHAK KEDUA
(3) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam surat perjanjian ini apabila dipandang perlu akan ditentukan kemudian oleh kedua belah pihak.
(4) Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani kedua belah pihak.
'<Prof. DrvIr.T Gede Rai Maya Temaja, M.P.NIP. 196210091988031002
PIHAK KEDUA,Ketua Peneli
ar Sri Budhi, M.P.Prof.NIP.195802121986011001
Nomor : B/43/UN14.4.A/PM.01.01/2020 Halaman : 4 dari 4
MRS I* » member of Registrar of Standards (Holdings) Ltd.isn cfdt amdSfu/A/nnm/itv/Fn
1
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SKEMA UKM INDONESIA BANGKIT
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BRIN
TAHUN ANGGARAN 2020
DIRECT UKM, INOVASI INTEGRASI BISNIS
BERBASIS GOTONG ROYONG
PADA KELOMPOK BUDI DAYA IKAN AIR TAWAR
“BANYU PINARUH”
DI DESA REJASA, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN
Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, MP./195802121986011001
1. Dr. Putu Yudy Wijaya, SE., M.Si. / 0830038202 (Anggota 1)
2. I Putu Fery Karyada, S.Pd., MA. / 0822029101 (Anggota 2)
3. Kadek Oki Sanjaya, S.Pd., M.Kom. / 0828109101 (Anggota 3)
Universitas Udayana
Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan,
Kabupaten Badung, Provinsi Bali
2020
ii
iii
RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN
Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap perkembangan usaha di
berbagai sektor industri, akibat adanya pembatasan aktivitas ekonomi. Salah satu
UMKM/kelompok masyarakat yang usahanya terdampak COVID-19 adalah kelompok budi
daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang terdapat di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel,
Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok budi daya ikan
air tawar “Banyu Pinaruh” diantaranya: (1) Aspek manajerial usaha, dimana kelompok budi
daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” masih menggunakan pembukuan/pencatatan yang sangat
sederhana untuk manajerial usaha, terutama pembukuan; (2) Aspek pengembangan pembinaan
kelompok, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” dominan anggotanya
belum memahami pengelolaan usaha secara profesional sehingga memiliki produktivitas
tinggi; (3) Aspek permodalan, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
mengalami keterbatasan permodalan untuk pengembangan usahanya; (4) Aspek teknologi
pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” belum
melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi dan cenderung hanya menunggu
pembeli, padahal pada masa pandemi COVID-19 diberlakukan physical distancing yang
membatasi kegiatan pemasaran.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka alternatif solusi yang dapat
dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat skema UKM Indonesia Bangkit adalah:
(1) Aspek manajerial usaha, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
memerlukan penggunaan software untuk manajerial usaha, terutama pembukuan. Adapun
indikator capaiannya adalah tersedianya aplikasi/software yang dapat digunakan kelompok
budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” dalam manajerial usaha. (2) Aspek pengembangan
pembinaan kelompok, dimana kelompok perlu diberikan pembinaan untuk mengembangkan
usaha, terutama penggunaan teknologi informasi dalam hal manajerial, memperoleh
permodalan, serta mekanisme pemasaran/distribusi produk secara online. Adapun indikator
capaiannya adalah pemahaman anggota kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
tentang pengelolaan usaha secara profesional secara online. (3) Aspek permodalan, dimana
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” perlu diperkenalkan dan difasilitasi untuk
memperoleh permodalan dari pihak ketiga melalui mekanisme crowdfunding secara online.
Adapun indikator capaiannya adalah kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” telah
terdaftar sebagai mitra untuk memperoleh permodalan lewat crowdfunding secara online. (4)
Aspek teknologi pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” pada masa pandemi harus mulai melakukan pemasaran/distribusi produk secara
online. Adapun indikator capaiannya adalah kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” tersedianya media online bagi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
untuk memasarkan produknya secara online.
Tujuan dari kegiatan pemberdayaan ini yaitu: (1) Untuk menyiapkan sistem
kerja/manajerial usaha bagi mitra; (2) Untuk menyiapkan sistem pemasaran produk mitra
secara online dengan berbasis web aplikasi; (3) Untuk menyiapkan sistem crowdfunding untuk
membantu permodalan mitra; (4) Untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola mitra dalam
manajerial usaha dengan memanfaatkan teknologi; (5) Untuk meningkatkan kapasitas SDM
pengelola mitra dalam memasarkan produk secara online. Target khusus yang diharapkan oleh
kelompok budi daya yaitu mitra mampu melakukan penjualan produk secara ritel dan rutin,
tidak hanya pada masa panen. Pengumpulan data untuk kegiatan dilakukan melalui FGD, dan
pelaksanaan kegiatan melalui tahapan identifikasi kebutuhan, perancangan, pembuatan,
pendampingan operasional, hingga implementasi teknologi, baik pada aspek manajerial serta
iv
website yang disiapkan untuk aspek pemasaran (marketplace) dan aspek permodalan
(crowdfunding).
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan FGD di Desa Rejasa dengan pihak
terkait termasuk kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” untuk memperoleh
masukan secara lebih rinci mengenai desain website maupun aplikasi manajerial yang sesuai
dengan kebutuhan mitra. Selanjutnya tim pelaksana menyiapkan website serta aplikasi
manajerial. Untuk memberikan pemahaman dilaksanakan sosialisasi websiten serta aplikasi
manajerial. Agar kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” siap untuk menggunakan
output kegiatan ini, maka dilaksanakan pula pelatihan website (marketplace dan crowdfunding)
serta aplikasi manajerial. Tahap akhir kegiatan adalah launching dan penyerahan website dan
aplikasi manajerial yang juga merupakan bentuk sosialisasi secara terbuka kepada masyarakat
termasuk melalui media massa, juga sebagai permulaan crowdfunding.
v
KATA PENGANTAR
Program pemberdayaan masyarakat UKM Indonesia Bangkit merupakan salah satu
program yang dilaksanakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Deputi Bidang
Riset dan Pengembangan, Kemenristek/BRIN Tahun Anggaran 2020. Puji syukur kita
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kegiatan
yang berjudul “Direct UKM, Inovasi Integrasi Bisnis Berbasis Gotong Royong” dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat UKM Indonesia Bangkit ini terlaksana atas
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Republik Indonesia;
2. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek/BRIN;
3. Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemenristek/BRIN;
4. Rektor Universitas Udayana;
5. Perbekel Rejasa beserta staf;
6. Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh”.
Laporan ini tentunya masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
positif sangat diharapkan guna menyempurnakan isi maupun redaksi. Semoga laporan kegiatan
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Denpasar, 10 Desember 2020
Pelaksana Kegiatan,
Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budi, MP.
(Ketua Pelaksana)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................................v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi .................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra ..........................................................................................4
BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN ...................................................................................5
2.1 Tujuan Kegiatan ...............................................................................................5
2.2 Sasaran Kegiatan ..............................................................................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN .............................6
BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT) .........................................................7
BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME) ................................................10
5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial .........................................................................10
5.2 Kontribusi Mitra Terhadap Pelaksanaan ........................................................11
BAB 6. FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG
MENDUKUNG DAN TINDAK LANJUT ..........................................................12
6.1 Faktor yang Menghambat/Kendala ................................................................12
6.2 Faktor yang Mendukung ................................................................................12
6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya ..........................................................................12
6.4 Rencana Selanjutnya ......................................................................................12
6.5 Langkah-langkah Strategis untuk Realisasi Selanjutnya ................................13
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................14
7.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
7.2 Saran ...............................................................................................................14
Lampiran ............................................................................................................................15
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perkembangan Usaha Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar ..................................10
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjako (kedua dari kanan) Saat
Melakukan Inspeksi di Lokasi Kelompok budi daya ikan air tawar
Banyu Pinaruh .............................................................................................................1
2. Kondisi Saat Ini Kolam Media Pemeliharaan Ikan Air Tawar Milik
Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh” ...........................................2
3. Interface Website Direct UKM ...................................................................................7
4. Menu Marketplace pada Website Direct UKM ..........................................................8
5. Menu Crowdfunding pada Website Direct UKM .......................................................8
6. Aplikasi Manajerial .....................................................................................................9
7. Kondisi Sebelum dan Setelah Implementasi Awal Kegiatan ...................................10
8. Kondisi Sebelum dan Setelah Implementasi Awal Kegiatan ...................................11
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Beberapa Screenshoot Website .................................................................................15
2. Beberapa Screenshoot Aplikasi ................................................................................16
3. Pelaksanaan Kegiatan dan Dokumentasinya ............................................................18
4. Artikel dan Bukti Submit ..........................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Pandemi COVID-19 berakibat pada pembatasan kegiatan masyarakat hampir di seluruh
belahan dunia, termasuk di Bali. Pembatasan tersebut mempengaruhi kegiatan ekonomi
masyarakat, termasuk pada sektor UMKM. Selain sektor pariwisata, perekonomian Provinsi
Bali juga ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas, yang juga mencakup sektor peternakan
dan perikanan.
Salah satu UMKM/kelompok masyarakat yang usahanya terdampak COVID-19 adalah
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang terdapat di Desa Rejasa, Kecamatan
Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Desa Rejasa adalah desa yang terletak pada daerah
dataran tinggi dimana masyarakatnya dominan melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang
pertanian. Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” berdiri pada tahun 2015 dan
mengembangkan budi daya ikan air tawar (terutama lele) melalui kolam biofloc. Bahkan pada
tahun 2016, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (Dirjen PB) Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, memberikan apresiasi positif terhadap perkembangan
Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” dengan sistem biofloc saat melakukan
inspeksi mendadak terhadap proyek percontohan budidaya lele sistem biofloc (Gambar 1).
Gambar 1.
Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjako (kedua dari kanan) Saat Melakukan
Inspeksi di Lokasi Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
2
Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” mengalami penurunan penjualan
drastis karena konsumen yang biasa membeli hasil panennya tidak lagi melakukan pembelian.
Hal tersebut merupakan dampak penutupan sementara dan penurunan omset penjualan pada
sebagian besar penyedia makanan dan minuman (restoran) di Bali. Selama ini, konsumen
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” sebagian besar berasal dari restoran di
kawasan wisata daerah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Sedangkan, kedua kawasan
tersebut merupakan daerah utama penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali. Awalnya, pihak
pengurus kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” berencana menyalurkan produk
mereka ke pasar-pasar tradisional pada tahun 2020 ini, namun akibat physical distancing, maka
niat tersebut tidak dapat dilaksanakan karena anggota kelompok enggan berinteraksi di
lingkungan pasar-pasar tradisional, mengingat bahwa pasar tradisional menjadi klaster utama
penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali. Oleh karena itu kelompok budi daya ikan air tawar
“Banyu Pinaruh” sangat memerlukan suatu sistem pemasaran dan penjualan dengan
memanfaatkan teknologi secara online yang bersifat less contact economy (LCE).
Banyak anggota kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” bahkan tidak lagi
mengelola usahanya perikanannya. Kolam-kolam ikan yang dulunya menjadi media
pemeliharaan ikan air tawar saat ini kondisinya terbengkalai (Gambar 2). Padahal kolam
tersebut masih bisa untuk difungsikan kembali.
Gambar 2.
Kondisi Saat Ini Kolam Media Pemeliharaan Ikan Air Tawar
Milik Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh”
Selain permasalahan pemasaran dan penjualan, kelompok budi daya ikan air tawar
“Banyu Pinaruh” juga mengalami permasalahan internal pada aspek manajerial dan
3
permodalan. Pengelolaan usaha masih sangat tradisional tanpa memanfaatkan teknologi dalam
manajerial usahanya. Hal ini juga dikarenakan keterbatasan kompetensi SDM pengurus
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”. Sentuhan teknologi sangat diperlukan
pada aspek manajerial usaha kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”, terutama
pada kegiatan pembukuan (accounting). Penggunaan teknologi dalam manajerial sangat
penting di era pandemi COVID-19 karena anggota kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” akan mendapat informasi yang lengkap mengenai informasi usaha secara online.
Sehingga akan mengurangi keharusan anggota untuk datang langsung dan menghindari
kegiatan yang sifatnya berkerumun.
Bila ditinjau dari aspek permodalan, kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” juga masih mengalami keterbatasan. Panen ikan air tawar baru bisa dilaksanakan
kurang lebih setiap 7 (tujuh) sekali, sehingga anggota kelompok belum berani
menginvestasikan uangnya pada usaha ini. Mereka cenderung menggunakan uang yang
dimiliki untuk usaha pertanian lain karena melihat cash flow usaha kelompok budi daya ikan
air tawar “Banyu Pinaruh” yang selama ini agak lambat. Selain itu, pada masa pandemi
COVID-19, masyarakat cenderung lebih banyak melakukan saving mengingat kegiatan
ekonomi yang masih belum menentu. Padahal penjualan produk kelompok budi daya ikan air
tawar “Banyu Pinaruh” ini sangat mungkin dijual secara ritel dengan cash flow yang lebih
singkat. Untuk memperoleh permodalan, kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
belum memperoleh bantuan permodalan dari pihak ketiga, padahal peluang tersebut sangat
tinggi. Apalagi di era revolusi industri 4.0 sistem crowdfunding secara online merupakan salah
satu alternatif perolehan modal yang efektif. Pendanaan dengan sistem crowdfunding
dilakukan secara online, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” tidak
perlu susah payah untuk mencari dan menghubungi calon penanam modal untuk mendanai
usaha. Dengan proposal usaha yang sudah dilampirkan di situs crowdfunding, dapat dipastikan
kalau usaha tersebut akan segera didanai, apalagi kalau memiliki prospek yang menjanjikan di
masa depan. Mekanisme secara online tentu menghemat tenaga, waktu, dan biaya sehingga
dipercaya menjadi metode paling efektif untuk mendapatkan modal saat menjalankan ataupun
mengembangkan usaha.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” sangat memerlukan digitalisasi dalam kegiatan usahanya yang merosot akibat
pandemi COVID-19. Apalagi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
beranggotakan masyarakat perdesaan yang masih memiliki rasa gotong royong tinggi,
4
sehingga keberhasilan pengembangan usaha berbasis kelompok akan sangat berpengaruh bagi
perekonomian suatu wilayah perdesaan.
1.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi yang telah dibahas sebelumnya dan hasil wawancara
pendahuluan dengan pengurus kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”, maka
persoalan prioritas yang dihadapi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” dan
memerlukan penanganan segera yaitu:
1) Aspek manajerial usaha, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
masih menggunakan pembukuan/pencatatan yang sangat sederhana untuk manajerial
usaha, terutama pembukuan.
2) Aspek pengembangan pembinaan kelompok, dimana kelompok budi daya ikan air tawar
“Banyu Pinaruh” dominan anggotanya belum memahami pengelolaan kelompok budi daya
ikan air tawar “Banyu Pinaruh” secara profesional sehingga memiliki produktivitas tinggi.
3) Aspek permodalan, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
mengalami keterbatasan permodalan untuk pengembangan usahanya.
4) Aspek teknologi pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” belum melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi dan cenderung
hanya menunggu pembeli, padahal pada masa pandemi COVID-19 diberlakukan physical
distancing yang membatasi kegiatan pemasaran.
5
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
2.1 Tujuan Kegiatan
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh”, maka kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi melalui penggunaan teknologi
informasi sebagai solusi atas permasalahan pada masing-masing aspek berikut.
1) Aspek manajerial usaha, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
memerlukan penggunaan aplikasi/software untuk manajerial usaha, terutama pembukuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan aplikasi/software yang dapat digunakan
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” dalam manajerial usaha.
2) Aspek pengembangan pembinaan kelompok, dimana kelompok budi daya ikan air tawar
“Banyu Pinaruh” perlu diberikan pembinaan untuk mengembangkan usaha, terutama
penggunaan teknologi informasi dalam hal manajerial, memperoleh permodalan, serta
mekanisme pemasaran/distribusi produk secara online. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman anggota kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
tentang pengelolaan usaha secara profesional secara online.
3) Aspek permodalan, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” perlu
diperkenalkan dan difasilitasi untuk memperoleh permodalan dari pihak ketiga melalui
mekanisme crowdfunding secara online. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi agar
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” terdaftar sebagai mitra untuk
memperoleh permodalan lewat crowdfunding secara online.
4) Aspek teknologi pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” pada masa pandemi harus mulai melakukan pemasaran/distribusi produk secara
online. Kegiatan ini bertujuan Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan media online bagi
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” untuk memasarkan produknya secara
online.
2.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang
merupakan kelompok produktif di UKM/UKMK yang terdampak COVID-19 sehingga
dibutuhkan inovasi teknologi berbasis Less Contact Economy (LCE). Hal ini sesuai dengan
target mitra program pemberdayaan masyarakat skema UKM Indonesia Bangkit.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui skema UKM Indonesia
Bangkit dengan judul “Direct UKM, Inovasi Integrasi Bisnis Berbasis Gotong Royong pada
Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh” di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel,
Kabupaten Tabanan” dilaksanakan dengan melibatkan tim pelaksana kegiatan, mitra (dalam
hal ini Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh”), serta unsur Pemerintah Desa
Rejasa sebagai aparatur setempat yang akan ikut memantau kegiatan.
Adapun tahapan kegiatan dalam penerapan teknologi kepada Kelompok Budi Daya
Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh” yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Tahap identifikasi kebutuhan, yang meliputi:
a) Analisis situasi dan permasalahan mitra
b) Identifikasi kebutuhan mitra secara terinci untuk disesuaikan dengan aplikasi
2) Perancangan sistem, yang meliputi:
a) Penyusunan desain sistem sesuai kebutuhan
b) Penyiapan data awal untuk sistem
3) Pembuatan sistem, yang meliputi:
a) Pembuatan sistem manajerial berbasis IT
b) Pembuatan sistem pemasaran dan crowdfunding berbasis IT
4) Pengenalan sistem, yang meliputi:
a) Sosialisasi website dan aplikasi kepada mitra
a) Pelatihan penggunaan aplikasi dan website kepada mitra
b) Launching, penyerahan, dan penyebarluasan informasi tentang sistem kepada
masyarakat melalui media massa
5) Implementasi sistem, yang meliputi:
a) Pendampingan dan monev penggunaan sistem
b) Mitra mulai mengelola dan menggunakan sistem
7
BAB IV
KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem berbasis IT yang akan
diberikan kepada mitra adalah untuk menjawab permasalahan di bidang kapabilitas kelompok,
manajerial, permodalan, dan pemasaran. Adapun keluaran atau output kegiatan ini
diklasifikasikan sebagai luaran inti dan luaran tambahan.
1. Website Direct UKM
Website Direct UKM dapat diakses melalui link https://ukm.direcsfunding.com/
dengan interface sebagaimana ditampilkan pada Gambar 3. Dalam website terdapat beberapa
menu utama, dimana menu utama yang mendapat penekanan adalah adanya fungsi menu
marketplace dan crowdfunding.
Gambar 3.
Interface Website Direct UKM
a. Menu Marketplace
Menu marketplace disiapkan sebagai media pemasaran produk secara online sehingga
antara pembeli dan penjual dapat berkomunikasi secara online dan bersifat less contact
economy.
8
Gambar 4.
Menu Marketplace pada Website Direct UKM
b. Menu Crowdfunding
Menu crowdfunding disiapkan agar kelompok budi daya ikan air tawar dapat memperoleh
sumber permodalan dari masayrakat.
Gambar 5.
Menu Crowdfunding pada Website Direct UKM
9
2. Aplikasi Manajerial
Tata kelola kelompok sangat penting untuk keberlanjutan usaha. Aplikasi manajerial
(Gambar 6) meliputi beberapa menu utama, seperti transaksi, laporan, anggaran dan realisasi,
posting jurnal bulanan, dan pengaturan.
Gambar 6.
Aplikasi Manajerial
Selain luaran inti tersebut, terdapat beberapa luaran tambahan yang telah diselesaikan
pada tahap lanjutan kegiatan ini yaitu:
1) Publikasi pada jurnal pengabdian masyarakat nasional ber-ISSN, dalam hal ini adalah
Buletin Udayana Mengabdi (https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum) dengan p-ISSN 1412-
0925 dan e-ISSN 2654-9964, dimana artikel masih dalam dalam proses review (artikel dan
bukti submit terlampir).
2) Publikasi pada media massa, yaitu melalui pemberitaan pada stasiun televisi Bali TV.
(https://www.youtube.com/watch?v=32DvcgN3Pdw)
3) Publikasi melalui video yang diunggah pada kanal Youtube.
(https://www.youtube.com/watch?v=Zp73ZFjxlbI)
10
BAB V
MANFAAT YANG DIPEROLEH
5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial
Adanya program pemberdayaan masyarakat melalui skema UKM Indonesia Bangkit
yang diaplikasikan melalui kegiatan berjudul “Direct UKM, Inovasi Integrasi Bisnis Berbasis
Gotong Royong pada Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa”
telah memberikan dampak ekonomi maupun sosial bagi mitra.
Dampak ekonomi yang diperoleh Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh
di Desa Rejasa dari kegiatan ini adalah adanya penambahan kapasitas usaha, dalam hal ini
jumlah kolam yang berfungsi (sebagaimana Gambar 7), sehingga akan memberikan backward
linkage berupa penambahan jumlah hasil panen serta penjualan.
Gambar 7.
Kondisi Sebelum dan Setelah Implementasi Awal Kegiatan
Secara lebih jelas dampak ekonomi yang dirasakan oleh Kelompok Budi Daya Ikan Air
Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa dirinci pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1.
Perkembangan Usaha Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar
No Uraian Perkembangan Usaha
Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan
1. Jumlah kolam ikan produktif 23 unit kolam 40 unit kolam
2. Frekuensi panen selama satu
masa tebar bibit (4 bulan)
3 kali 5 kali*
3. Jumlah sekali panen 600 kg 600-1.000 kg*
4. Omzet Penjualan setiap
panen
Rp10.500.000 Rp10.500.000 -
Rp20.000.000
11
5. Keuntungan sekali panen Rp2.000.000 Rp6.000.000 –
Rp7.000.000
Selanjutnya kegiatan ini juga memberikan dampak sosial, dimana mitra mulai
melakukan tertarik untuk melakukan promosi usaha dengan mengajak para pemuda di
lingkungan setempat melalui wadah Karang Taruna untuk ikut serta membudidayakan ikan air
tawar.
5.2 Kontribusi Mitra
Mitra kegiatan memang tidak memberikan kontribusi langsung berupa dana untuk
pelaksanaan kegiatan ini. Namun, Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di
Desa Rejasa telah berkontribusi dengan mengaktifkan kembali kolam ikan yang sebelumnya
terbengkalai, serta langsung menebar kembali bibit ikan.
Gambar 8.
Aktivasi dan Penebaran Bibit Ikan
12
BAB VI
FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG MENDUKUNG,
DAN TINDAK LANJUT
6.1 Faktor yang Menghambat/Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini terdapat beberapa kendala,
seperti:
1. Anggota kelompok/mitra memiliki keterbatasan dalam penguasaan IT sehingga
dikhawatirkan akan terjadi kesulitan transfer of knowledge serta implementasi sistem.
2. Mengingat anggota kelompok/mitra hampir semuanya berusia lanjut (di atas 50 tahun),
maka terdapat kesulitan merubah mindset pengelolaan usaha yang sebelumnya secara
konvensional berubah dengan menggunakan aplikasi.
3. Kekuatan sinyal internet di seluruh wilayah desa belum baik secara menyeluruh.
4. Keterbatasan modal juga membuat beberapa anggota kelompok kesulitan mengaktifkan
kembali usahanya.
6.2 Faktor yang Mendukung
Selain kendala, terdapat juga faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini, yaitu:
1. Ketersediaan bahan pakan alternatif di sekitar lingkungan usaha, sehingga kendala
mahalnya harga pakan dapat disiasati.
2. Dukungan Pemerintah Desa Rejasa dan Karang Taruna dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat ini.
6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya
Solusi sebagai tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam upaya mengatasi hambatan
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan titik tertentu untuk pemasangan jaringan internet yang lokasinya strategis.
2. Memberikan pelatihan penggunaan website dan aplikasi juga kepada Karang Taruna
maupun para pemuda setempat sebagai backp up personal anggota kelompok dalam
penggunaan website dan aplikasi.
3. Memberikan bantuan berupa kolam dan bibit bagi mitra agar kembali bisa lebih aktif
melakukan kegiatan. Selain itu juga diberikan bantuan molen mini untuk memudahkan
mitra dalam menyiapkan pakan alternatif. Untuk penyediaan bantuan ini, tim pelaksana
melakukan perubahan RAB tahap kedua (30%) serta hal ini telah sesuai dengan hasil
13
monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada
Masyarakat.
6.4 Rencana dan Langkah Strategis
Sebagai tahap lanjutan agar kegiatan dapat berkelanjutan maka dapat dilakukan
kegiatan seperti:
1) Sosialisasi lebih luas mengenai adanya crowdfunding melalui website sehingga masyarakat
akan banyak yang mengetahui dan modal akan terkumpul lebih banyak.
2) Usaha budi daya ikan air tawar (terutama lele) masih sangat potensial untuk dikembangkan
di Bali, sehingga peluang usaha ini perlu semakin disebarluaskan.
14
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Direct UKM, Inovasi integrasi bisnis berbasis
gotong royong pada Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa
pada tahap awal telah memberikan luaran inti berupa website (terutama untuk
crowdfunding dan marketplace) serta aplikasi manajerial usaha. Sehingga di akhir kegiatan
ini diharapkan dapat berdampak positif pada aspek manajerial, pengembangan sentra
pembinaan kelompok, permodalan, serta teknologi pemasaran/distribusi.
2. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah terlaksana dengan baik, meskipun dalam
implementasi dikhawatirkan akan terjadi hambatan karena keterbatasan SDM mitra, maka
pelatihan juga diberikan kepada para pemuda setempat sebagai backup team.
7.2 Saran
Adapun hal-hal yang disarankan sebagai tindak lanjut kegiatan ini adalah:
1. Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh agar mengoptimalkan penggunaan
website dan aplikasi manajerial secara konsisten.
2. Pemerintah dan masyarakat Desa Rejasa agar memberikan dukungan dengan ikut
menyebarluaskan informasi mengenai crowdfunding maupun pemasaran online oleh
Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh.
3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu
Pinaruh selanjutnya dapat diarahkan untuk pengembangan produk olahan ikan hasil panen
agar memiliki nilai jual lebih.
15
Lampiran 1.
Beberapa Screenshoot Website Direct UKM
16
Lampiran 2.
Beberapa Screenshoot Aplikasi Manajerial
17
18
Lampiran 3.
Pelaksanaan Kegiatan dan Dokumentasinya
FGD
Sosialisasi Aplikasi Manajerial Sosialisasi Website
Launching Website Serah Terima Barang
1
Lampiran 4. Artikel dan Bukti Submit
DIRECT UKM, INOVASI INTEGRASI BISNIS BERBASIS GOTONG
ROYONG PADA KELOMPOK BUDI DAYA IKAN AIR TAWAR
“BANYU PINARUH” TABANAN
Budhi, M.K.S1, Wijaya, P.Y.2, Karyada, I P.F.3 dan Sanjaya, K.O.4
ABSTRAK Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap perkembangan usaha di berbagai sektor industri,
akibat adanya pembatasan aktivitas ekonomi. Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang terdapat
di Desa Rejasa, Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali salah satu usaha yang terdampak. Permasalahan yang
dihadapi oleh kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” diantaranya: (1) aspek manajerial usaha,
dimana anggota kelompok budi daya ikan masih menggunakan pembukuan/pencatatan manual untuk manajerial
usaha; (2) aspek pengembangan pembinaan kelompok, dominan anggota kelompok belum memahami
pengelolaan usaha secara profesional untuk berproduktivitas tinggi; (3) aspek permodalan, dimana anggota
kelompok mengalami keterbatasan permodalan untuk pengembangan usahanya; (4) aspek teknologi
pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan belum melakukan pemasaran secara online dengan
memanfaatkan teknologi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menyediakan website (dengan menu
marketplace dan crowdfunding) serta aplikasi manajerial. Untuk memberikan pemahaman dilaksanakan
sosialisasi dan pelatihan website serta aplikasi manajerial. Tahap akhir kegiatan adalah launching dan penyerahan
website dan aplikasi manajerial yang juga merupakan bentuk sosialisasi secara terbuka kepada masyarakat
termasuk melalui media massa, juga sebagai permulaan crowdfunding.
Kata kunci : crowdfunding, digital marketing, marketplace, manajerial, website
ABSTRACT The COVID-19 pandemic has had a negative impact on business development in various industrial
sectors, due to restrictions on economic activity. The “Banyu Pinaruh” freshwater fish farming group
in Rejasa Village, Penebel, Tabanan Regency, Bali Province is one of the businesses affected. The
problems faced by the Banyu Pinaruh freshwater fish farming group include: (1) business managerial
aspects, where members of the fish farming group still use manual bookkeeping/recording for business
managerial; (2) the development aspect of group coaching, the dominant group members do not yet
understand professional business management for high productivity; (3) capital aspect, where group
members experience limited capital for business development; (4) marketing /distribution technology
aspect, where the fish farming group has not conducted online marketing by utilizing technology. The
purpose of this service activity is to provide a website (with marketplace and crowdfunding menus) and
managerial applications. To provide an understanding, socialization and training on website and
managerial applications were carried out. The final stage of the activity is the launching and submission
of the website and managerial application which is also a form of open socialization to the public
including through mass media, as well as the initiation of crowdfunding.
Keywords: crowdfunding, digital marketing, marketplace, managerial, website.
1 Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Jalan P.B Sudirman,
Denpasar-Indonesia, 80232, e-mail (kadek_dedek@unud.ac.id). 2 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata, Universitas Hindu
Indonesia, Jalan Sanggalangit, Tembau, Penatih, Denpasar-Indonesia, 80238, e-mail
( yudywijaya333@umhi.ac.id). 3 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata, Universitas Hindu
Indonesia, Jalan Sanggalangit, Tembau, Penatih, Denpasar-Indonesia, 80238, e-mail
(karyada_fery@unhi.ac.id). 4 Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas
Hindu Indonesia, Jalan Sanggalangit, Tembau, Penatih, Denpasar-Indonesia, 80238, e-mail
(kadekoki@umhi.ac.id).
2
1. PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 berakibat pada pembatasan kegiatan masyarakat hampir di seluruh belahan dunia
(Nasution et al., 2020), termasuk di Bali. Pembatasan tersebut mempengaruhi kegiatan ekonomi
masyarakat, termasuk pada sektor UMKM. Selain sektor pariwisata, perekonomian Provinsi Bali juga
ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas, yang juga mencakup sektor peternakan dan perikanan.
Salah satu UMKM/kelompok masyarakat yang usahanya terdampak COVID-19 adalah kelompok budi
daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang terdapat di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupaten
Tabanan, Provinsi Bali. Desa Rejasa adalah desa yang terletak pada daerah dataran tinggi dimana
masyarakatnya dominan melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang pertanian. Kelompok budi daya
ikan air tawar “Banyu Pinaruh” berdiri pada tahun 2015 dan mengembangkan budi daya ikan air tawar
(terutama ikan lele) melalui kolam biofloc.
Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” mengalami penurunan penjualan karena
konsumen yang biasa membeli hasil panennya tidak lagi melakukan pembelian. Hal tersebut merupakan
dampak penutupan sementara dan penurunan omset penjualan pada sebagian besar penyedia makanan
dan minuman (restoran) di Bali. Oleh karena itu, kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
sangat memerlukan suatu sistem pemasaran dan penjualan dengan memanfaatkan teknologi secara
online yang bersifat less contact economy (LCE).
Kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” juga mengalami permasalahan internal pada aspek
manajerial dan permodalan. Pengelolaan usaha masih sangat tradisional tanpa memanfaatkan teknologi
dalam manajerial usahanya. Hal ini juga dikarenakan keterbatasan kompetensi SDM pengurus
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”. Sentuhan teknologi sangat diperlukan pada aspek
manajerial usaha kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”, terutama pada kegiatan
pembukuan (accounting). Penggunaan teknologi dalam manajerial sangat penting di era pandemi
COVID-19 karena anggota kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” akan mendapat
informasi yang lengkap mengenai informasi usaha secara online. Sehingga akan mengurangi keharusan
anggota untuk datang langsung dan menghindari kegiatan yang sifatnya berkerumun.
Aspek permodalan, kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” juga masih mengalami
keterbatasan. Panen ikan air tawar baru bisa dilaksanakan kurang lebih setiap 7 (tujuh) sekali, sehingga
anggota kelompok belum berani menginvestasikan uangnya pada usaha ini. Mereka cenderung
menggunakan uang yang dimiliki untuk usaha pertanian lain karena melihat cash flow usaha kelompok
budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” yang selama ini agak lambat. Salah satu solusi permodalan
yang berkembang di era revolusi industri 4.0 sistem crowdfunding (Fajrina, 2019). Secara umum
crowdfunding didefinisikan sebagai teknik pendanaan untuk proyek atau unit usaha yang melibatkan
masyarakat secara luas (Bouncken et al., 2015). Di Indonesia, crowdfunding masih belum terlalu
populer, namun memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi instrumen pengumpulan dana
investasi (Nugroho et al., 2019; Marsudi dan Widjaja, 2019). Penggunaanya relatif mudah dan dapat
diakses setiap orang. Sistem ini adalah tentang seseorang atau unit usaha yang membutuhkan pendanaan
dalam proyeknya kemudian akan mengajukan proposal beserta jumlah dana yang mereka butuhkan
melalui website pengelola crowdfunding. Masyarakat akan mempelajari proposal dan akan
menyetorkan modal untuk mendanai proyek tersebut jika dianggap menarik dan menguntungkan. Pada
umumnya, sistem crowdfunding tidak ada batasan jumlah minimum untuk melakukan penyetoran
modal sehingga setiap kalangan dapat berpartisipasi. Namun, terdapat perbedaan imbal balik sesuai
dengan nominal yang pendonor setorkan.
Menurut Akbar (2018) crowdfunding dibagi dalam 4 (empat) jenis yaitu: (1) donation based; (2) reward
based; (3) debt based; (4) equality based. Selain itu, Irfan (2016) menyatakan bahwa crowdfunding
identik dengan semangat nusantara yaitu gotong royong. Menurut Agrawal et al. (2014) terdapat tiga
aktor utama dalam crowdfunding, yaitu creators (penggalang dana), funders (pemberi dana), platform
3
(media aplikasi). Penggalang dana menggunakan crowdfunding dikarenakan biaya modal lebih rendah
dan informatif. Pemberi dana menggunakan crowdfunding dikarenakan peluang investasi, mendapat
informasi produk secara singkat, partisipasi kelompok, mendukung produk, formalisasi kontrak.
Platform dapat memperoleh pendapatan dari persentase total penggalangan dana.
Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok budi daya ikan air tawar dari sisi aspek manajerial,
pengembangan pembinaan kelompok, permodalan, teknologi pemasaran. Aspek manajerial usaha,
dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” masih menggunakan
pembukuan/pencatatan yang sangat sederhana untuk manajerial usaha, terutama pembukuan. Aspek
pengembangan pembinaan kelompok, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
dominan anggotanya belum memahami pengelolaan kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” secara profesional sehingga memiliki produktivitas tinggi. Aspek permodalan, dimana
kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” mengalami keterbatasan permodalan untuk
pengembangan usahanya. Aspek teknologi pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air
tawar “Banyu Pinaruh” belum melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi dan cenderung
hanya menunggu pembeli, padahal pada masa pandemi COVID-19 diberlakukan physical distancing
yang membatasi kegiatan pemasaran. Menurut Apriadi dan Saputra (2017) sistem perniagaan berbasis
e-commerce dapat dijadikan sebagai alternatif bagi petani (dalam hal ini pertanian arti luas), untuk
dijadikan sebagai media promosi, komunikasi dan informasi serta dapat memotong rantai distribusi
pemasaran hasil pertanian.
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”, maka
diperlukan penggunaan teknologi informasi sebagai tujuan kegiatan pengabdian ini dan sekaligus solusi
atas permasalahan pada masing-masing aspek berikut.
1) Aspek manajerial usaha, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” memerlukan
penggunaan aplikasi/software untuk manajerial usaha, terutama pembukuan. Adapun indikator
capaiannya adalah tersedianya aplikasi/software yang dapat digunakan kelompok budi daya ikan
air tawar “Banyu Pinaruh” dalam manajerial usaha.
2) Aspek pengembangan pembinaan kelompok, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu
Pinaruh” perlu diberikan pembinaan untuk mengembangkan usaha, terutama penggunaan teknologi
informasi dalam hal manajerial, memperoleh permodalan, serta mekanisme pemasaran/distribusi
produk secara online. Adapun indikator capaiannya adalah pemahaman anggota kelompok budi
daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” tentang pengelolaan usaha secara profesional secara online.
3) Aspek permodalan, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” perlu
diperkenalkan dan difasilitasi untuk memperoleh permodalan dari pihak ketiga melalui mekanisme
crowdfunding secara online. Adapun indikator capaiannya adalah kelompok budi daya ikan air
tawar “Banyu Pinaruh” telah terdaftar sebagai mitra untuk memperoleh permodalan lewat
crowdfunding secara online.
4) Aspek teknologi pemasaran/distribusi, dimana kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh”
pada masa pandemi harus mulai melakukan pemasaran/distribusi produk secara online. Adapun
indikator capaiannya adalah kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” tersedianya media
online bagi kelompok budi daya ikan air tawar “Banyu Pinaruh” untuk memasarkan produknya
secara online.
2. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pemberdayaan masyarakat dilakukan selama dua (2) bulan dari bulan
November sampai Desember 2020 pada kelompok ini Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Banyu
Pinaruh” berada di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Prosedur kerja untuk mendukung realisasi implementasi sistem berbasis IT pada Kelompok Budi Daya
Ikan Air Tawar “Banyu Pinaruh” akan menggunakan faktor input dari analisis situasi dan kebutuhan
4
mitra, sehingga sistem yang dirancang dapat menjadi solusi permasalahan. Selain itu, setelah sistem
disusun, akan diberikan pelatihan secara langsung dan diberikan pendampingan operasional sehingga
pada tahap akhir mitra akan mampu menggunakan bahkan mengelola sendiri sistem yang disiapkan.
Memang diperlukan waktu untuk melatih kemandirian mitra dalam implementasi sistem secara mandiri,
oleh karena itu kegiatan ini akan melibatkan pemerintah desa setempat, dalam hal ini Pemerintah Desa
Rejasa, sehingga dapat disupport juga oleh tenaga ahli IT di desa setempat.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem berbasis IT yang akan diberikan kepada mitra
adalah untuk menjawab permasalahan di bidang kapabilitas kelompok, manajerial, permodalan, dan
pemasaran. Adapun keluaran atau output kegiatan ini diklasifikasikan sebagai luaran inti dan luaran
tambahan.
1. Website Direct UKM
Website Direct UKM dapat diakses melalui link https://ukm.direcsfunding.com/. Dalam website
terdapat beberapa menu utama, dimana menu utama yang mendapat penekanan adalah adanya fungsi
menu marketplace dan crowdfunding (Gambar 3.1).
a. Menu Marketplace
Marketplace adalah system informasi antar organisasi dimana pembeli dan penjual di pasar
mengkomunikasikan informasi tentang harga, produk, dan mampu menyelesaikan transaksi melalui
saluran komunikasi elektronik (Marco dan Ningrum, 2017). Menu marketplace disiapkan sebagai
media pemasaran produk secara online sehingga antara pembeli dan penjual dapat berkomunikasi secara
online dan bersifat less contact economy.
b. Menu Crowdfunding
Menu crowdfunding disiapkan agar kelompok budi daya ikan air tawar dapat memperoleh sumber
permodalan dari masyarakat.
2. Aplikasi Manajerial
Tata kelola kelompok sangat penting untuk keberlanjutan usaha. Aplikasi manajerial (Gambar 3.2)
meliputi beberapa menu utama, seperti transaksi, laporan, anggaran dan realisasi, posting jurnal
bulanan, dan pengaturan.
3. Dampak Ekonomi dan Sosial
Adanya program pemberdayaan masyarakat melalui skema UKM Indonesia Bangkit yang diaplikasikan
melalui kegiatan berjudul “Direct UKM, Inovasi Integrasi Bisnis Berbasis Gotong Royong pada
Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa” telah memberikan dampak
ekonomi maupun sosial bagi mitra.
Dampak ekonomi yang diperoleh Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa
dari kegiatan ini adalah adanya penambahan kapasitas usaha, dalam hal ini jumlah kolam yang
berfungsi, sehingga akan memberikan backward linkage berupa penambahan jumlah hasil panen serta
penjualan.
5
Gambar 3.1 Menu Marketplace dan Crowdfunding pada Website Direct UKM
Gambar 3.2. Aplikasi Manajerial
Secara lebih jelas dampak ekonomi yang dirasakan oleh Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu
Pinaruh di Desa Rejasa dirinci pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Perkembangan Usaha Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar
No Uraian Perkembangan Usaha
Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan
1. Jumlah kolam ikan produktif 23 unit kolam 40 unit kolam
2. Frekuensi panen selama satu masa
tebar bibit (4 bulan)
3 kali 5 kali*
3. Jumlah sekali panen 600 kg 600 – 1.000 kg*
4. Omzet Penjualan setiap panen Rp10.500.000 Rp10.500.000 – Rp20.000.000
5. Keuntungan sekali panen Rp2.000.000 Rp6.000.000 – Rp7.000.000
Ket.: * = Estimasi
Selanjutnya kegiatan ini juga memberikan dampak sosial, dimana mitra mulai melakukan tertarik untuk
melakukan promosi usaha dengan mengajak para pemuda di lingkungan setempat melalui wadah
Karang Taruna untuk ikut serta membudidayakan ikan air tawar.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
a) Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui website Direct UKM, Inovasi integrasi bisnis berbasis
gotong royong pada Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh di Desa Rejasa pada
tahap awal telah memberikan luaran inti berupa website (terutama untuk crowdfunding dan
marketplace) serta aplikasi manajerial usaha. Sehingga di akhir kegiatan ini diharapkan dapat
berdampak positif pada aspek manajerial, pengembangan sentra pembinaan kelompok, permodalan,
serta teknologi pemasaran/distribusi.
6
b) Tahap pertama kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah terlaksana dengan baik, meskipun
dalam implementasi dikhawatirkan akan terjadi hambatan karena keterbatasan SDM mitra, maka
pelatihan juga diberikan kepada para pemuda setempat sebagai backup team.
Selama kegiatan ini terdapat beberapa hal yang disarankan sebagai tindak lanjut kegiatan ini adalah:
a) Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh agar mengoptimalkan penggunaan website
dan aplikasi manajerial secara konsisten.
b) Pemerintah dan masyarakat Desa Rejasa agar memberikan dukungan dengan ikut menyebarluaskan
informasi mengenai crowdfunding maupun pemasaran online oleh Kelompok Budi Daya Ikan Air
Tawar Banyu Pinaruh.
c) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh
selanjutnya dapat diarahkan untuk pengembangan produk olahan ikan hasil panen agar memiliki
nilai jual lebih.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kemenristek/BRIN yang telah mendanai kegiatan ini
melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit Tahun Anggaran 2020,
sehingga pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada Pimpinan
Perguruan Tinggi Universitas Udayana dan Ketua serta staf LPPM Universitas Udayana yang telah
memfasilitasi segala adminstrasi pengabdian ini terselenggara dengan lancar. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ketua dan seluruh anggota Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Banyu Pinaruh
Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali atas kesediaan menjadi mitra dan
membantu selama pelaksanaan kegiata pengabdian ini. Penulis juga sangat berterimakasih kepada
semua tim pengabdian atas sumbangsih tenaga dan keilmuannya dalam mendukung terwujudnya
pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, A., Catalini, C., dan Goldfarb, A. (2014). Some simple economics of crowdfunding. Innovation policy
and the economy, 14(1), 63-97.
Akbar, D. S. F. (2018) Konsep Crowdfunding untuk Pendanaan Infrastruktur di Indonesia.
(https://www.kemenkeu.go.id/media/4402/konsep-crowdfunding-untuk-pendanaan-infrastruktur-di-
indonesia.pdf)
Apriadi, D., dan Saputra, A. Y. (2017). E-Commerce Berbasis Marketplace Dalam Upaya Mempersingkat
Distribusi Penjualan Hasil Pertanian. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), 1(2), 131-
136.
Bouncken, R.B., Komorek, M., dan Kraus, S. (2015). Crowdfunding: The Current State of Research. International
Journal of Economics and Business Research, 14(3), 407-416.
Fajrina. (2019). Identifikasi Peran Modal Sosial Dalam Aktivitas Lembaga Crowdfunding (Studi pada
Crowdfunding KitaBisa.com). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 7(2).
Irfan, M. (2016). Crowdfunding sebagai pemaknaan energi gotong royong terbarukan. Share: Social Work
Journal, 6 (1).
Marco, R., Ningrum, B.T.P. (2017). Analisis Sistem Informasi e-marketplace pada Usaha Kecil Menengah
(UKM) Kerajinan Bambu Dusun Brajan. Jurnal Ilmiah DASI, 18(2), 48-53.
Marsudi, A.S. dan Widjaja, Y. (2019). Industri 4.0 dan Dampaknya Terhadap Financial Technology serta
Kesiapan Tenaga Kerja di Indonesia. Ikraith Ekonomika, 2(2), 1-10.
Nasution, D.A.D., Erlina, Muda, I. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia.
Jurnal Benefita, 5(2), 212-222. DOI: 10.22216/jbe.v5i2.5313
Nugroho, A.Y., Rachmaniyah, F., dan Ekonika. (2019). Fenomena Perkembangan Crowdfunding di Indonesia.
EKONIKA Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri, 4(1), DOI: 10.30737/ekonika.v4i1.254
7
top related