kebijakan pendudukan jepang di indonesia

Kebijakan Pendudukan Jepang di Indonesia

Politik Penghapusan Organisasi Politik, Sosial, Ekonomi, dan

Agama diganti dengan bentukan Jepang seperti: Gerakan 3A, Putera, PETA dll.

Orang Indonesia diberi jabatan penting Proses Japanisasi

- Bendera Hinomaru- Lagu Kimigayo- Tahun Jepang yang dipakai 1942=2602

Janji kemerdekaan untuk Indonesia

EkonomiEkonomi

Penanaman wajib teh, kopi, dan tembakau Perusahaan listrik, tambang, telkom, dan

transportasi dikuasai Jepang Sistem Ekonomi Autarki Romusa

40%

30%

30%

Bagi hasil panenRakyat Pemerintah JepangPersediaan Bibit

Sosial– Tonarigumi– Romusa– Pelecehan terhadap perempuan Indonesia– Dihapuskannya Stratifikasi sosial

Syusama dengan daerah stadsgemeentle dahulu (sekarang kota praja) Ken sama dengan kota kabupatenGun sama dengan daerah kawedanan atau DistrikSon sama dengan kecamatan atau Order DistrikKu sama dengan desa

PendidikanPendidikan dasar 6 tahun (Kokumin Gakko) Perguruan tinggi Kedokteran (Ika Daigaku) Perguruan tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) Akademi Pamong Praja (KonkokuGakuin)

Sumpah Setia siswa:“Kami adalah siswa sekolah Jawa Baru ( Warera wa Sin Jawa ni gakko to

nari), Kami belajar demi kemenangan Perang Asia Timur Raya (Dai Tooa sensoo ni manabi), Kami meyakini terciptanya kemakmuran bersama Asia Timur Raya dibawah pimpinan Dai Nippon ( doktrin Hakko Ichu)”.

Kursus bahasa Jepang untuk guruSekolah pendidikan guru:

– SG (Sekolah Guru) Sjotoo Sihan Gakko– SGM (Sekolah Guru Menengah) Cuuto Sihan Gakko– SGT (Sekolah Guru Tinggi) Kooto Sihan Gakko

MiliterPelatihan dasar-dasar militer, Organisasi kemiliteran, dan latihan perang bagi rakyat Indonesia seperti:- PETA (kyōdo bōei giyûgun)- Seinendan (Barisan pemuda)- Gakutotai (Barisan pelajar)- Keibodan (Barisan bantu polisi)

PETA (3 Oktober 1943)Pembentukan PETA dianggap berawal dari surat Raden Gatot Mangkuprdja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang. Pada pembentukannya, banyak anggota Seinen Dojo (Barisan Pemuda) yang kemudian menjadi anggota senior dalam barisan PETA.