kata pengantar€¦ · 2 kata pengantar bismillahirrahmanirrahim assalamu’alaikum warahmatullahi...
Post on 06-Dec-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
2
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera untuk kita semua,
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya Proposal Inovasi
Pelayanan Publik “BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam Upaya Percepatan Bebas
Malaria di Kabupaten Fakfak” dapat tersusun.
Sebagaimana diketahui bahwa Malaria masih merupakan ancaman terhadap status kesehatan
masyarakat di Kabupaten Fakfak terutama pada masyarakat yang hidup di kampung-kampung. Pada
Tahun 2017 kasus Malaria di Kabupaten Fakfak masih cukup tinggi yaitu dengan Annual Parasit
Incident sebesar 22, 9 per 1000 jumlah penduduk dan menduduki urutan tertinggi ke-2 di Provinsi
Papua Barat. Maka, disusunlah inovasi BELA KACA dengan strategi MENYERANG dan BERTAHAN.
Strategi ini sejalan dengan visi misi Bupati Fakfak yaitu Gerbang Kaca (Gerakan Membangun Kampung
Bercahaya) dibuatlah inovasi BELA KACA, dengan kegiatan membebaskan Malaria dari kampung ke
kampung dengan melibatkan semua pihak.
Harapan di atas tentunya tidak akan berhasil tanpa ada dukungan dari semua pihak. Semoga upaya
yang kita selenggarakan ini mendapat ridho dari Allah SWT. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat dan taraf kehidupan seta kesejahteraan masyarakat di masa depan terletak di tangan kita
semua. Marilah kita bersama-sama bekerja keras demi kemuliaan dan kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Fakfak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Fakfak, Maret 2020
PENYUSUN
TIM MALARIA CENTER
3
Daftar Isi
Con
BELA KACA (BEBAS MALARIA KAMPUNG BERCAHAYA) DALAM UPAYA PERCEPATAN
BEBAS MALARIA DI KABUPATEN FAKFAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................................. 4
A. TUJUAN INISIATIF .......................................................................................................................... 5
B. LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 5
C. INOVASI BELA KACA (BEBAS MALARIA KAMPUNG BERCAHAYA)............................................................ 6
1) PENDEKATAN STRATEGIS .................................................................................................................. 6
2) PELAKSANAAN DAN PENERAPAN .................................................................................................... 7
D. SUMBER DAYA ……………………………………………………………………………………………………….……………… 7
E. DAMPAK KEGIATAN BELA KACA .................................................................................................... 9
E. PEMANGKU KEPENTINGAN ........................................................................................................ 12
F. MONITORING DAN EVALUASI ..................................................................................................... 12
G. KEBERLANJUTAN DAN REPLIKASI ................................................................................................ 12
H. KENDALA DAN SOLUSI ................................................................................................................ 13
I. REKOMENDASI ............................................................................................................................ 13
4
Ringkasan Ekskutif
RINGKASAN EKSEKUTIF
Latar Belakang :
Tingginya kasus Malaria yang merupakan penyebab terjadinya kematian pada kelompok berisiko yaitu
bayi, balita dan ibu hamil, maka perlu dilakukan upaya menurunkan kasus Malaria secara cepat dan
massive untuk menekan kerugian karena penyakit Malaria.
Solusi :
Strategi dirumuskan menjadi Strategi MENYERANG DAN BERTAHAN. Strategi ini sejalan dengan visi misi
Bupati Fakfak yaitu Gerbang Kaca (Gerakan Membangun Kampung Bercahaya) maka dibuatlah inovasi
BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya), dengan kegiatan membebaskan Malaria dari
kampung ke kampung dengan melibatkan semua pihak dalam wadah Malaria center. Strategi ini
berusaha membebaskan/meghilangkan Malaria dari kampung yang mempunyai kasus tinggi menjadi
kampung tidak ada kasus dalam waktu waktu 2 (dua) bulan dan mempertahankan kampung yang tidak
ada kasus agar tidak terjadi penularan kembali dengan melibatkan semua pihak baik masyarakat, LSM,
Lintas sektor dan lintas program dalam wadah Malaria Center.
Hasil :
- Kampung yang masih aktif penularan
Pada akhir tahun 2017, terdapat 52 kampung yang masih aktif penularan dan turun menjadi 8
kampung di tahun 2019.
- Kampung bebas Malaria
Di tahun 2017, dari 142 kampung dan 7 kelurahan, terdapat 39 kampung bebas Malaria dan
meningkat menjadi 111 kampung pada tahun 2019.
- Kasus Malaria Di Tahun 2017, terdapat 1743 kasus Malaria dengan rata-rata kasus per bulannya : 145 kasus dan
di tahun 2019 turun menjadi 180 kasus dengan rata rata kasus per bulannya 15 kasus.
5
BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya)
dalam Upaya Percepatan Bebas Malaria di Kabupaten Fakfak
A. TUJUAN INISIATIF
- Percepatan Penurunan kasus Malaria di Kabupaten Fakfak untuk mendukung percepatan
eliminasi Malaria di Provinsi Papua Barat 2027 dan di Indonesia pada tahun 2030.
- Keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam percepatan penurunan kasus Malaria di
Kabupaten Fakfak.
- Eliminasi Malaria di Kabupaten Fakfak pada tahun 2023
B. LATAR BELAKANG
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok risiko tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Selain itu,
Malaria merupakan penyakit infeksi yang dapat berulang sehingga Malaria merupak salah satu
penyakit infeksi yang menyebabkan terjadinya stunting atau gizi buruk akibat kurang darah pada
kehamilan dan juga kesakitan yang berulang.
Pada tahun 2011 jumlah KEMATIAN Malaria yang dilaporkan adalah 388 kasus. Prevalensi
nasional Malaria berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2018 adalah 0,6% Tingkat prevalensi
tertinggi ditemukan di wilayah timur Indonesia, yaitu di Papua Barat (10,6%), Papua (10,1%) dan
Nusa Tenggara Timur (4,4%).
Dari data laporan rutin Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, angka kasus Malaria di tahun 2009
ditemukan sebanyak 50.766 kasus dan mengalami penurunan kasus di tahun 2019 sebanyak
5.776 kasus. Di Kabupaten Fakfak jumlah kasus di tahun 2012 Sebanyak 11.284 Menurun
menjadi 180 kasus di tahun 2019.
Angka Kesakitan Malaria sangat tinggi, menyebar di perkampungan maupun diperkotaan, tidak
dapat digambarkan secara jelas lokus dan penyebab tingginya kasus tersebut sehingga
pengendalian Malaria masih bersifat rutin dan umum. Dengan sepertiga wilayah Fakfak berupa
hutan dan pegunungan, menjadi tantangan sulitnya akses penanganan Malaria.
Disamping itu, penyebaran tenaga kesehatan yang tidak merata di setiap kampung, tenaga yang
belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dalam penanganan Malaria terutama
dalam deteksi dini, diagnosa dan tata laksana pengobatan menyebabkan kurang maksimalnya
penanganan kasus Malaria..
Pada tanggal 9 Agustus 2017 Gubernur Papua Barat bersama seluruh Bupati, DPRD se Papua
Barat menandatangani kesepakatan untuk melakukan percepatan menuju Eliminasi Malaria
Papua Barat 2025. Dengan Demikian, minimal pada tahun 2023 semua Kabupaten di Provinsi
Papua Barat harus mempunyai kasus di bawah 1 per 1000 penduduk dan tidak terjadi penularan
setempat.
6
Bertolak dari situasi tersebut maka sejalan dengan visi misi Bupati Fakfak yaitu Gerbang Kaca
(Gerakan Membangun Kampung Bercahaya) maka dibuatlah inovasi BELA KACA (Bebas Malaria
Kampung Bercahaya), dengan kegiatan membebaskan Malaria dari kampung ke kampung
dengan melibatkan semua pihak dalam wadah Malaria center.
C. INOVASI BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya)
BELA KACA merupakan inovasi` baru yang hanya dilakukan di Kabupaten Fakfak dengan
mengambil pelajaran dari pengalaman Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat dalam
menanggulangi Malaria, memadukannya dengan konteks Kabupaten Fakfak dan Pedoman
Penanggulangan Malaria Kementrian Kesehatan Rebuplik Indonesia serta berbagai pelajaran
penanggulangan Malaria di berbagai negara.
1. PENDEKATAN STRATEGIS
Strategi utama Inovasi BELA KACA adalah MENYERANG dan BERTAHAN.
a. Strategi MENYERANG Strategi Menyerang : kampung mempunyai kasus Malaria lebih dari 5 (lima) dalam 2 (dua) bulan terakhir. Strategi MENYERANG di jalankan selama 2 bulan sampai tidak ditemukannya kasus.
b. Strategi BERTAHAN Strategi Bertahan apabila : kasus Malaria tidak ada, maka dilakukan surveillance ketat dengan memberlakukan metode 1-2-5 dimana pada saat didapatkan kasus Malaria maka pada hari pertama (1) harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan serta notifikasi kasus ke tingkat lebih atas, mulai hari kedua (2) sampai hari keempat di lakukan penyelidikan epidemiologi dan maksimal pada hari kelima (5) dilakukan penanganan sesuai hasil penyelidikan epidemilogi.
Pendekatan strategis dalam percepatan eliminasi Malaria digambarkan seperti diagram alur
sebagai berikut :
SERTIFIKASI ELIMINASI MALARIA
2 BULAN SELAMA
LAMANYA 3
TAHUN
BERTAHAN
MENYERANG
7
Kegiatan Strategi MENYERANG pada kampung aktif penularan (yang mana terdapat
kasus Malaria lebih dari 5 pada 2 bulan terakhir) meliputi :
a) Melakukan MBS (Mass Blood Survey) yaitu pemeriksaan darah Malaria pada
semua penduduk di kampung dengan target minimal 90 % penduduk di periksa.
b) Melakukan pendampingan pengobatan sesuai standart sampai tuntas.
c) Melaksanakan upaya pengendalian vektor berupa Penyemprotan Rumah (Indoor
Recidual Spraying) dan Penaburan Larvasida pada genangan-genangan air.
d) Melaksanakan survey dan pembagian kelambu.
e) Melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan pemetaan daerah
reseptif dengan metode pembelajaran partisipasi (Partisipatory Learning Action)
suatu metode yang menarik yang dilakukan oleh masyarakat untuk masyarakat.
f) Memantau perkembangan kasus selama 2 bulan sampai kasus Malaria benar-
benar berhenti.
Kegiatan Strategi BERTAHAN pada kampung tidak ada penularan setempat meliputi :
a) Setiap penemuan kasus dengan gejala malaria, maka pada hari pertama segera
dilakukan pemeriksaan darah. Apabila positif segera dilakukan pengobatan.
Selanjutnya pada hari kedua sampai dengan maksimal pada hari keempat
dilakukan penyelidikan epideomologi. Untuk hari kelima dilakukan intervensi
terhadap faktor perilaku dan lingkungan.
b) Pengawasan dilakukan selama 2 bulan.
c) Pertemuan rutin kampung dan menjaga kebersihan lingkungan di kampung.
Agar lebih kompetitif maka diberikan Sertifikat Bebas Malaria oleh Bupati Fakfak pada
kampung yang tidak ada penularan setempat selama 3 tahun berturut-turut.
2) PELAKSANAAN DAN PENERAPAN
Pelaksanaan akselerasi Malaria di Kabupaten Fakfak dengan inovasi BELA KACA, dimulai dari
beberapa tahapan antara lain :
a) Tahun 2017:
Dimulai dengan melakukan pemetaan endemisitas kampong dilanjutkan dengan
penyusunan master plan Malaria oleh tim Malaria Center dan peningkatan kapasitas
tim BELA KACA melalui kegiatan MENYERANG dan BERTAHAN. Kegiatan ini diawali pada
kampung prioritas.
b) Tahun 2018 :
1) Melanjutkan strategi MENYERANG dan BERTAHAN ke kampung selanjutnya.
2) Dilakukan evaluasi dan peningkatan kualitas program melalui penguatan kapasitas
tenaga pengelola Malaria di semua Fasilitas Kesehatan, TOT Tim Fasilitator Malaria
Kabupaten, On the Job Training Mikroskopis Malaria dan penjaminan mutu
laboratorium.
8
3) Pertemuan Lintas Sektor tingkat Kabupaten dan Distrik dalam rangka eliminasi
Malaria dengan strategi BELA KACA.
4) Pelatihan kader Malaria kampung di kampung prioritas dengan melibatkan LSM
lokal yang bergerak untuk pengendalian Malaria yaitu Perdaki dan Yasobat
c) Tahun 2019 : Melanjutkan strategi MENYERANG DAN BERTAHAN.
Dari 42 kampung yang masih aktif penularan hanya 1 kampung yang dilakukan
PENYERANGAN karena terdapat kasus lebih dari 5 pada periode waktu 2 bulan terakhir
yaitu Kampung Sakartemen. MBS juga dilakukan pada 4 kampung dengan API di atas 5
per 1000 penduduk, hanya untuk memastikan apakah ada penyebaran kasus. Adapun
aksi penyerangan berupa pemeriksaan darah secara massal (MBS) yang mencapai target
100 %.
Hingga total kasus yang terkonfirmasi mencapai 54 kasus dari 180 kasus Malaria yang
ada di Kabupaten Fakfak sampai dengan akhir Tahun 2019. Selanjutnya dilakukan
pendampingan/Pengawasan pengobatan dan pemantauan kasus selama 2 bulan,
hingga tidak ada lagi kasus Malaria yang dilapor.
Pengendalian Vektor berupa Penyemprotan Rumah (IRS) dan Larvasiding pada
genangan-genangan air di sekitar pemukiman warga.
Gambar 1. Kegiatan Menyerang di Kampung Sakartemin.
9
Gambar 2. Kegiatan PLA Kader Malaria Kampung Sakartemin
Gambar 3. Kegiatan Stategi Bertahan Kader Malaria Kampung Air Besar
D. SUMBER DAYA
Implementasi inovasi BELA KACA di Kabupaten Fakfak yang dimulai sejak tahun 2017, ditunjang
oleh berbagai sumber daya, yang meliputi :
1. Sumber Daya Tekhnis Sarana dan Prasarana
Gedung Malaria center terdiri dari 3 ruangan yaitu ruang laboratorium, ruang administrasi
dana atau ruang pertemuaan serta ruang penyimpanan logistik pengendalian vektor.
Laboratorium Malaria yang terdiri dari 1 unit mikroskop teaching, 1 unit mikroskop vector
dan 6 unit mikroskop binokuler serta bahan pemeriksaan mikroskopis lainnya.
10
Kendaraan operasional Malaria yang bersumber dari dana Global Fund antara lain 1 unit roda
4 dan 2 unit sepeda motor.
2. Sumber Daya Manusia Personil dikendalikan dalam wadah Malaria center yang diketuai oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Fakfak terdiri dari berbagai lintas sektor terkait, lintas program, organisasi profesi kesehatan, Lembaga Mitra dan LSM.
3. Sumber Daya Keuangan
Biaya sebesar Rp. 100.000.000 di Tahun 2017 berasal dari UNICEF digunakan untuk
Penyusunan Master Plan Malaria, Pertemuan Lintas Sektor Tingkat Distrik, On the Job
Training Mikroskopis dan Monitoring Evaluasi.
Biaya Rp. 50.000.000 dukungan Landasan Kompak di Tahun 2018 untuk Penyusunan
Peraturan Bupati Eliminasi Malaria. Biaya-biaya lainnya untuk pelaksanaan strategi
MENYERANG dan BERTAHAN melalui integrasi berbagai sumber yaitu LSM Yasobat,
Landasan Kompak, Dana Otsus serta dukungan Dana Operasional Puskesmas.
E. DAMPAK KEGIATAN BELA KACA
Dengan dilaksanakannya Inovasi BELA KACA ini, melalui Strategi MENYERANG dan BERTAHAN, telah terjadi penurunan kasus Malaria yang cukup signifikan dengan didukung peningkatan kinerja layanan dan keaktifan kader dalam memantau semua kasus Malaria yang muncul.
Berikut trends kasus Malaria di Kabupaten Fakfak :
11
Adanya trends penurunan kasus juga menunjukkan bertambahnya kampung bebas penularan (Fokus Non Aktif) dan semakin sedikitnya kampung yang aktif penularan, seperti ditunjukkan pada grafik berikut :
Gambar 4. Peta Situasi Malaria Pra dan Pasca Inovasi BELA KACA
di Kabupaten Fakfak.
Pada akhir tahun 2017 terdapat 52 kampung aktif penularan sedangkan di Tahun 2019 menjadi 8 kampung saja yang masih aktif penularan Malaria setempat dan sudah ada 111 kampung bebas penularan setempat.
52
24
8
58
41
30
39
84
111
Jumlah Kampung berdasarkan Klasiikasi Kasus Malariadi Kabupaten Fakfak
0 1-4 >5
12
Hal ini menggambarkan bahwa Inovasi BELA KACA telah mampu mendongkrak percepatan eliminasi Malaria di Kabupaten Fakfak. Kampung yang Bebas Malaria akan berdampak langsung terhadap masyarakat berupa meningkatnya produktivitas kerja, meningkatnya kecerdasan anak dan mampu mencegah stunting. Tidak menutup kemungkinan bahwa Inovasi BELA KACA dengan strategi yang terarah dan tepat sasaran, pada akhir tahun 2020 kasus Malaria di Kabupaten Fakfak tidak ada lagi penularan Malaria setempat (dengan kasus < 1 per 1000 penduduk).
F. PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan BELA KACA ini adalah : 1. Bupati Kabupaten Fakfak yang mengawal dan peduli dalam pelaksanaan program ini karena
sesuai visi dan misi yang telah menjadi janji politik kepada masyarakat.
2. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Fakfak sebagai pengendali program sekaligus
mengawasi setiap proses pelaksanaan kegiatan.
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi sebagai pendorong utama program Bela Kampung di Papua
Barat.
4. Tim Malaria Center
5. Aparat Distrik, Kampung dan kader BELA KACA
6. LSM
G. MONITORING DAN EVALUASI
Untuk memonitoring dan evaluasi kegiatan BELA KACA, Notifikasi kasus dilaporkan melalui SMS gateway dengan aplikasi Rapidpro, yang terkoneksi ke aplikasi Telegram dan whatshap, sehingga semua kasus dapat terpantau oleh semua tim untuk hasil intervensi dokumen di upload melalui media social facebook dan instagram dan dipantau sampai kasus benar benar tertangani baik di kabupaten, puskesmas dan kader.
H. KEBERLANJUTAN DAN REPLIKASI
Untuk menjamin keberlanjutan program ini maka telah disusun Peraturan Bupati Fakfak Nomor : 76 Tahun 2018 tentang Eliminasi Malaria di Kabupaten Fakfak, yang mana penganggaran kegiatan opersional di di tingkat kampung dibebankan kepada Dana kampung dan puskesmas, sedangkan peningkatan kapasitas kader dilakukan melalui kemitaraan LSM dukungan Perdaki dibentuklah tim BELA KACA, yang merupakan salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) serta lembaga mitra lainnya. Penguatan jejaring notifikasi kasus di tingkat kampung didukung oleh kader terlatih dengan pemantauan puskesmas, sehingga kasus Malaria di Kabupaten Fakfak dapat terpantau. Dari 142 kampung yang ada di kabupaten Fakfak terdapat 55 kader terlatih, dana akan di replikasi dengan target semua kampung mempunyai kader BELA KACA hal ini dilakukam agar sistem MENYERANG dan BERTAHAN dapat diinisiasi langsung oleh puskesmas dan kampung melalui bantuan kader. Kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat saat ini berusaha untuk mengadopsi pendekatan ini dan menyesuaikan dengan konteks masing masing. Pendekatan ini cukup sederhana dan mudah dimengerti baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat dengan jargon MENYERANG dan BERTAHAN yang populer dilakukan oleh tim sepakbola yang merupakan favorit olah raga di masyarakat Indonesia.
13
I. KENDALA DAN SOLUSI
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi BELA KACA ini adalah dukungan dana kampung masih kurang maksimal. Upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan sosialisasi dan advokasi program BELA KACA. Disamping itu dilakukan pendekatan agar disusunnya perbub tentang penggunaan 10 % dana kampung untuk kesehatan. Kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya pendampingan dan atau monitoring evalusi terhadap kinerja program Malaria di Puskesmas maupun keaktifan kader Malaria kampung, disebabkan masih terbatasnya anggaran kesehatan untuk program Malaria. Disamping itu, belum maksimalnya kinerja pengelola program disebabkan adanya rangkap tugas.
J. REKOMENDASI
Keberhasilan strategi BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam upaya percepatan
Eliminasi Malaria di Kabupaten Fakfak sejalan dengan visi misi Bupati Fakfak untuk membangun
masyarakat kampung. Strategi MENYERANG dan BERTAHAN dalam upaya membebaskan Malaria
dari kampung ke kampung dapat memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam upaya
pengendalian Malaria. Inovasi itu telah mampu menekan kasus Malaria di kabupaten Fakfak dan
membebaskan Malaria dari kampung. Oleh karena itu dipandang perlu komitment bersama
melanjutkan inovasi BELA KACA untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
14
PENDAFTARAN PESERTA GELAR INOVASI PELAYANAN PUBLIK KE IV
PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2020
1. Nama OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak
2. Judul Inovasi BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya)
dalam Upaya Percepatan Bebas Malaria di
Kabupaten Fakfak.
3. Ringkasan Inovasi Strategi dirumuskan menjadi Strategi MENYERANG
dan BERTAHAN. Strategi ini sejalan dengan visi misi
Bupati Fakfak yaitu GERBANG KACA (Gerakan
Membangun Kampung Bercahaya) maka dibuatlah
inovasi BELA KACA (Bebas Malaria Kampung
Bercahaya), dengan kegiatan membebaskan Malaria
dari kampung ke kampung dengan melibatkan
semua pihak dalam wadah Malaria center. Secara
ringkas, Strategi ini berusaha membebaskan
/meghilangkan Malaria dari kampung yang
mempunyai kasus tinggi menjadi kampung tidak ada
kasus dalam waktu waktu 2 (dua) bulan dan
mempertahankan kampung yang tidak ada kasus
agar tidak terjadi penularan kembali dengan
melibatkan semua pihak baik masyarakat, LSM,
Lintas sektor dan lintas program dalam wadah
Malaria Center.
4. Penanggungjawab Inovasi
Fakfak, 24 Pebruari 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak
Gondo Suprapto, SKM, M.Si NIP. 19710430 199403 1005
15
top related