jurusan teknik lingkungan fakultas arsitektur...
Post on 10-Jan-2020
56 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS ARSITEKTUR LANSKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGANUNIVERSITAS TRISAKTI
Jurusan Teknik Lingkungan ‐ FALTLFGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Jakarta, 18 November 2019
Selama beberapa tahun sebanyak 15 negara pernah memindahkan pusat pemerintahan mereka setelah merdeka
2FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Berdasarkan pidato kenegaraan Presiden Jokowi, alasannya adalah demi pemerataan dan keadilan ekonomi.
Ibu kota dipindah, Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan jadi pusat bisnis, perdagangan, jasa berskala regional dan global
3FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
4FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Data rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta (2015) terdapat sebanyak: 11,2 juta penduduk pada siang hari 10,07 juta penduduk pada malam hari 1,13 juta penduduk komuter, di antaranya berasal dari Bodetabek
(komuter di DKI Jakarta yang melakukan kegiatan bekerja/sekolah/kursus di dalam wilayah DKI Jakarta
Kajian daya dukung lingkungan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan (P3) Ekoregion Jawa KLHK tahun 2015 menunjukkan kondisi yang sangat rendah: Koefisien Jasa Ekosistem (KJE) penyedia air bersih DKI Jakarta ada
pada zona merah (KJE 0,00 – 0,16). Daya tampung lingkungan ekosistem pemurnian air (KJE 0,00 – 0,32) , Tata aliran air dan banjir (KJE 0,00 – 0,27), Pengolah dan pengurai limbah (0,00 – 0,22)
5FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Arus urbanisasi ke Jakarta telah menciptakan lokasi-lokasi permukimankumuh yang hampir semuanya ilegal, banyak dibangun di bantaran sungaisehingga menimbulkan penyempitan sungai-sungai di Jakarta.
Perilaku warga yang sering membuang sampah ke sungai juga memicuterjadinya pencemaran air dan pendangkalan sungai yang pada gilirannyadapat mengakibatkan banjir.
Penelitian dari BAPPENAS (2018) menunjukkan bahwa 96% air perkotaan diJakarta dalam kondisi tercemar berat. 13 sungai di Jakarta memilikikandungan air yang buruk bila dikonsumsi.
Data dari Dinas LH (2019): 72,7% - sumber pencemaran sungai Jakarta berasal dari limbah
permukiman. 17,3% - sumber pencemaran dari limbah perkantoran dan komersial 9,9% - sumber pencemaran dari limbah industri
6FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Kondisi Kualitas dan Kuantitas Air Sungai di DKI Jakarta• Keadaan kualitas air sungai di DKI Jakarta (Ciliwung-salah satunya) saat ini
dalam kondisi tercemar berat pada seluruh segmennya, mulai dari hulu (daerah Puncak, Kab. Bogor) sampai dengan hilir (di DKI Jakarta).
7FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
• Fluktuasi debit air sungai antara musim kemarau dan musim hujan cukup tinggi, sehingga terjadi banjir rutin di hilir atau di DKI Jakarta
Lautan sampah di Teluk Jakarta, Muara Angke, Jakarta Utara. (Eva Safitri/detikcom)
8FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Sampah, penyebab pencemaran air laut/perairan pantai
Banyaknya sampah ini, tidak lepas dari ulah masyarakat yang masih sering membuang sampah ke sungai yang terbawa aliran sungai sampai ke muara
9
PERILAKU MASYARAKAT
Mencuci dan mandi di sungai tercemar
Sampah di salurandrainase
Air Buangan industritanpa pengolahanan
Buang air besar tidak pada tempatnya (open
defecation) Jamban yang asal-asalan
Pembuangan lumpurtinja secara liar
9FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
10FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Penyebab buruknya kualitas air: Sanitasi di pemukiman yang tidak memadai, merupakan salah satu
pencemaran air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatberencana membangun 72 unit sanitasi. Kemudian, Pemprov DKI berencanamembangun 200 unit sanitasi.
Air limbah domestik kebanyakan dibuang ke sungai, laut, atau bawah tanahmelalui septic tank tanpa diolah
Wilayah yang sudah terlayani IPAL sistem pipa pusat meliputi kawasan bisnisdi pusat Jakarta yang dikelola PD PAL Jaya meliputi 15,73% dari luas totalwilayah Jakarta.
Ketersediaan air baku di Jakarta saat ini kurang, target cakupan pelayanan air bersih perusahaan air minum daerah sampai tahun 2019 adalah 63,4% (Data PAM Jaya, 2019), sedangkan kebutuhan air untuk dikonsumsi terus meningkat.
11FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
12FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
RENCANA FASILITAS INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)
Polusi udara akibat asap kendaraan bermotor dan industri tak terhindarkan.Data AirVisual, pada Sabtu (31/08/19), kualitas udara di Jakarta tercatat sebagaikedua terburuk di dunia setelah kota Lahore di Pakistan.
Buruknya kualitas udara Jakarta disebabkan jumlah kendaraan, industri,debu jalan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksidan pelabuhan Tanjung Priok (Liputan6.com).
Pemicu utama kemacetan adalah populasi kendaraan yang tidakterkontrol. Sementara pertumbuhan ruas jalan terbatas, sehingga tak mampumenampung kendaraan.
14FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Debu Proyek Pembanguan Sumbang Polusi Udara Jakarta
15FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Penampakan polusi udara dilangita Jakarta Utara, Senin (29/7/2019)
Debu proyek pembangunan sebagai kota metropolitan yang sedang giatmembangun menjadi penyebab lain polusi udara Jakarta. Debu tersebutmengakibatkan polutan PM 2.5 di Jakarta tinggi
16FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
ISU KEKHUSUSAN JAKARTA
• Penyediaan Air Bersih, yaitu cakupan layanan air bersih dengan perpipaantahun 2018 hanya mencapai 60,33% dan sisanya berasal dari air tanah.• Gagasan ke depan adalah persentase layanan air bersih dengan
perpipaan sebesar 100% dan suplai seluruhnya dari air permukaan.
• Pengelolaan Air Limbah, yaitu cakupan layanan air limbah denganperpipaan tahun 2018 sebesar 15,73% sedangkan melalui conventionalseptic tank 80% dan sisanya BABS.
• Gagasan ke depan adalah pengelolaan limbah dengan perpipaanmencapai 80% dan pengelolaan limbah dengan modified septic tank20%. Hal iniharus sejalan dengan kebijakan penataan ruang dan alokasiguna lahan agar sistem penyediaan utilitas dapat efisien.
• Pengendalian Kualitas Udara, yaitu kondisi kualitas udara harian di Jakartadengan parameter PM 2,5 adalah + 63μg/m3 dengan status ‘sangat tidaksehat’
• Gagasan ke depan adalah Jakarta mencapai standar nilai sehat WHOsebesar 25μg/m3.
17FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
• Nasib Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota. Benarkah beban Jakarta berkurang, sehingga daya dukungnya meningkat?
• Apakah persoalan laten macet, banjir, kualitas udara yang buruk, akan lenyap begitu saja?
• Yang akan pindah: sebanyak 195.500 orang aparatur sipil negara (ASN) serta 25.660 anggota TNI dan Polri ikut pindah (+ keluarga)
1,13 juta penduduk komuter, di antaranya berasal dari Bodetabek (komuter di DKI Jakarta yang melakukan kegiatan bekerja/sekolah/kursus di dalam wilayah DKI Jakarta
apakah pemindahan ibu kota membuat pencemaran di Jakarta berkurang ???
Jakarta akan berubah – perilaku masyarakat
DKI Jakarta akan tetap bergumul dengan persoalan kemacetan, polusi udara, dan krisisair, meski ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan. Pasalnya, kegiatanpemerintahan beserta aparatur sipil negara (ASN) hanya membebani Jakartasekitar 10%.
Sebagian besar penduduk yang tinggal di Jakarta yang berhubungan dengan bisnis,bukan pemerintahan. Sebesar 90% masalah di Jakarta masih ada meski ibu kota pindah.
Pindahnya ibu kota hanya perpindahan administrasi, bukan ranah bisnisnya. Sehinggakontribusi kemacetan karena individu masih besar
Pada kontribusi kemacetan, pemerintah pusat hanya menyumbang sebagian kecilkemacetan. Kontribusi kemacetan terbesar itu kegiatan transportasi rumah tangga
Jakarta bisa diselamatkan jika warganya semakin percaya pada fasilitas publik. Salahsatunya transportasi massal. Tren menggunakan transportasi publik sudah mulaimeningkat sehingga optimis bahwa Jakarta bisa dibenahi.
18FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Wacananya setelah ditinggal, Jakarta akan diarahkan sebagai kota global. Wacanatersebut sulit dicapai jika kemacetan, kualitas udara buruk, krisis air, dan sanitasiyang masih buruk
Rencana pemindahan ibukota RI, secara umum kemungkinan dalam 5 tahun mendatangmemiliki dampak mengingat:1) Dengan pindahnya ibukota tidak dengan serta merta memindahkan mayoritas
penduduk Jakarta. Jumlah terbesar penduduk yang pindah adalah ASN (besertakeluarganya), sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah ini tidak signifikan. Olehkarenanya maka tingkat pencemaran air dan udara Jakarta juga tidak berubahsecara signifikan.
2) Dengan pindahnya ibukota, maka Jakarta dapat lebih berkonsentrasi membenahilokasinya sendiri. Saat ini sebagai ibukota negara, Jakarta selain sibuk membenahidirinya sendiri juga harus bergulat dengan aneka polemik yang ada sebagai ibukotanegara. Oleh karenanya Jakarta terkadang menjadi terbelah konsentrasinya dalammembenahi kotanya.
3) Dengan pindah ibukota, maka perlu dibuat planning baru mengenai zonasi Jakartaagar lebih teratur.
4) Saat ini yang menjadi masalah adalah pencemaran air di Jakarta adalah yang berasaldari limbah domestik, pencemaran udara dan sampah. Oleh karena itu yang menjadifokus utama adalah terjadinya perubahan perilaku masyarakat Jakarta agar tidakmelakukan pencemaran air Jakarta.
19FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Dampak
Terdapat usulan untuk 2 Undang-Undang terkait Lingkungan yang belum sinergismendukung gagasan Jakarta sebagai pusat aktivitas bisnis skala global dan regional :
1) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, terkait kewenangan penetapancekungan air tanah dan penetapan zona konservasi air tanah pada cekungan airtanah lintas daerah provinsi ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kedepannyadiharapkan dapat dilakukan pelimpahan kewenangan ke daerah.
2) UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, terkait kewenangan perizinanpengambilan & pemanfaatan air baku ditetepkan oleh Pemerintah Pusat. Kedepannyadiharapkan persetujuan perizinan untuk 13 sungai di Jakarta cukup dari PemerintahDaerah saja.
20FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, terkait penguatan terhadapintrumen pemerintah dalam pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan(KLHS, baku mutu, dan limbah) akan mendukung program lingkungan Kota Jakartasebagai kota bisnis.
Pelimpahan kewenangan bidang kehutanan dan pengembangan sistem air limbahdomestik regional sejalan dengan kebijakan dan program pembangunan di Jakarta.
Sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutanyang diselenggarakan terpadu sejalan dengan kebijakan dan program pembangunan diJakarta, khususnya penyediaan Ruang Hijau Jakarta.
Jaminan pemenuhan kebutuhan air dan jaminan pasokan air baku merupakanpedoman ketika Jakarta telah menjadi kota bisnis nantinya dan banyak tumbuhperusahaan-perusahaan yang juga membutuhkan air, maka pemenuhan kebutuhan airuntuk keperluan pokok sehari-hari masyarakat bisa tetap menjadi prioritas utama.
21FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Dampak positif yang dapat dirasakan adalah pemerintah Jakarta akan lebih leluasa dengan adanya:
Penataan Ruang terkait proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota searah dengan isu pembangunan yangada di Jakarta yaitu Pengembangan Ruang Hijau Jakarta.
Pengelolaan Sampah, terkait kewajiban Pemerintah Provinsi untuk memastikanseluruh proses pengelolaan sampah di DKI Jakarta dapat berjalan denganmaksimal dan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat.
Terkait kewenangan, penetapan cekungan air tanah dan penetapan zonakonservasi air tanah pada cekungan air tanah lintas daerah provinsi yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat, diharapkan dapat dilakukan pelimpahan kewenangan kedaerah.
Kewenangan, perizinan pengambilan & pemanfaatan air baku yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat, diharapkan persetujuan perizinan untuk 13 sungai di Jakartacukup dari Pemerintah Daerah saja.
22FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Dari identifikasi masalah di atas, memecahkan masalah utama yaitu perbaikan sistempembuangan air limbah di Jakarta guna memperbaiki sanitasi sekaligus mengatasipencemaran air.
Persoalan pencemaran Sungai Ciliwung dan sungai lain di Jakarta dapat terselesaikandengan perbaikan sistem pembuangan air limbah - pembangunan IPAL sederhana (untukindividu) dan IPAL komunal (untuk kelompok)
Air bersih, jangkauannya harus di atas 95 % penduduk. Pencemaran air, terutama air sungai penyelesaian masalahanya harus dilakukan secara
integrated dengan wilayah lainnya ( Wilayah Hulu – Hilir) Peningkatan transportasi publik (massal) dengan perluasan jaringan MRT, juga dengan LRT,
jaringan bis. Jangkauan bis 95 % dari teritori Jakarta. (Penggunaan Kereta Rel Listrik (KRL)sejak tahun 2013 sampai 2016, terus meningkat setidaknya 600.000-700.000 orang)
Kesadaran kolektif masyarakat, evaluasi dan pembenahan program-program pemerintah,serta kerja sama antar pemerintah daerah di hulu dan hilir sungai sangat dibutuhkan untukmengatasi masalah pencemaran sungai yang selama ini ada.
Jakarta berupaya mengintegrasikan kelestarian dan ketahanan dalam setiap aspekpengelolaan kota, baik air, sampah, mobilitas penduduk, konsumsi masyarakat, sampaiproses produksi yang terjadi di kota.
Terus-menerus berupaya mengedukasi warga, Sanksi denda komitmen diterapkan.
23FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
24FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
Kegiatan yang sedang dan harus terus dilakukan: Pemprov DKI tengah memetakan kebutuhan instalasi pengelolaan air limbah
(IPAL) komunal. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tengah merumuskan rencana detail (roadmap)
untuk mengatasi pencemaran air sungai di Ibu Kota. Tersedia Roadmap Jakarta Cleaner Air 2030 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara dengan 14 rencana aksi. Rencana Aksi tersebut antara lain: monitoring kualitasudara, pengembangan transportasi umum ramah lingkungan, penerapan uji emisikendaraan bermotor, pengendalian kualitas udara kegiatan industri dan penyediaanbahan bakar ramah lingkungan.
Aksi yang akan dieksekusi adalah pengadaan bus TransJakarta berbahan bakarlistrik, penerapan uji emisi sebagai syarat perpanjangan pajak kendaraan bermotordan parkir kendaraan bermotor, serta operasi Lintas Jaya terhadap kendaraan umumyang emisinya melampaui ambang batas
Perlu ada upaya bersama antara daerah penyangga, kota-kota atau Pemerintah Kotayang ada di sekitar Jakarta
Law enforcement harus tetap dijalankan walaupun ibu kota sudah pindah
1918• Ibu kota Rusia sejak 1712 adalah Kota St Petersburg, yang dulunya
didirikan oleh Peter the Great. Ibu kota Rusia pindah ke Moskow pada 1918.
25FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1959 • Pakistan memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Karachi ke
Islamabad. • Perlu waktu dua tahun untuk membangun ibu kota Pakistan yang baru
26FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1960 Ibu kota Brasil bukanlah Rio de Janeiro. Ibu kota ini sudah resmi dipindahkan ke Brasilia. Pusat pemerintahan Brasil yang baru ini didesain oleh arsitek bernama
Oscar Niemeyer.
27FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1980Tanzania memindahkan ibu kota negaranya dari Dar es Salaam ke Dodoma. Pemindahan ini terhitung kurang mulus, karena masih banyak kantor kementerian yang menempati ibu kota lama.
28FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1991• Awalnya Nigeria menetapkan ibu kota negara adalah Lagos.• Untuk menghindari kepadatan penduduk, pusat pemerintahan pun
dipindahkan ke Abuja
29FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1997• Pemerintah Kazakhstan sepakat memindahkan ibu kota dari Almaty ke
Astana.• Alasannya, Almaty merupakan pusat bisnis dan kota dengan populasi
terbesar di negara itu.
30FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
2005• Hingga kini masih banyak yang menyebut ibu kota Myanmar adalah Yangoon. • Ibu kota itu sudah pindah ke Naypyidaw. • Ibu Kota baru ini terletak 320 kilometer dari utara Yangoon.
31FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
1999 • Malaysia sukses memindahkan pusat pemerintahannya dari Kuala Lumpur
ke Putrajaya. • Alasan pemindahan adalah karena kemacetan serta meningkatkan efektivitas
kerja lantaran Kuala Lumpur sudah sangat macet oleh kendaraan• Kuala Lumpur saat ini masih menjadi tempat untuk Sultan, Parlemen Malaysia,
serta pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.
32FGD 1 ‐ Sub Tim Kerja Lingkungan - 2019
top related