ipal instalasi pengolahan air limbah tepung sagu aren
Post on 16-Feb-2016
251 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERENCANAAN, PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN IPAL PADA IKM “SIGER WAWAI” SAGU AREN
Oleh :ENDRAT RAHARJO
1013219
POLITEKNIK AKA BOGOR 2015
Profil IKM
Nama IKM : “Siger Wawai” Sagu Aren Nama Pemilik IKM : Bapak Sukaji Alamat IKM : Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur,
Kabupaten Lampung Tengah, Prov. Lampung
Tahun Berdiri : 2012 Jumlah Tenaga Kerja : 11 orang Kapasitas Produksi : 500 kg/hari Bahan Bakar : Solar Sumber air : Air Sumur
Diagram Alir Proses Produksi
Karakteristik dan Baku Mutu Air Limbah IKM Sagu Aren
No Parameter Beban Pencemar
1. BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)
3000 - 7500 mg/L
2. COD5 (Chemical Oxygen Demand)
7000 - 30000 mg/L
3. TSS (Total Suspended Solid) 1500 - 5000 mg/L4. Ph 4.0 – 6.55. Warna Putih KecoklatanSumber : LAPORAN PENELITIAN BBPPI SEMARANG (2010)
No Parameter Baku Mutu1. BOD (Biological Oxygen
Demand) 200 mg/L
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
500 mg/L
3. TSS (Total Suspended Solid) 150 mg/L4. pH 6 – 9
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51-/MENLH/10/1995
Unit-unit Pengolahan Air Limbah
BAK EQUALISASI DAN NETRALISASI BAK ANAEROB BAK STABILISASI BAK KONTROL BIOLOGIS
BAK EQUALISASI DAN NETRALISASIBak ekualisasi ini digunakan untuk menurunkan kadar TSS dari limbah cair sagu dengan cara penambahan bahan kimia flokulan atau koagulan berupa alum, FeCl3 atau kapur dengan dosis tertentu sesuai percobaan jartest. Untuk menghemat lahan dan meningkatkan effisiensi pengolahan, dilakukan penggabungan antara Unit Ekualisasi dan Unit Netralisasi sehingga proses penetralan pH ini (netralisasi) dilakukan dalam satu bak yang sama dengan bak ekualisasi.
BAK ANAEROBPengolahan selanjutnya adalah pengolahan biologi dengan menggunakan bakpengurai anaerob.Dalam bak ini,polutan organik akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerob menghasilkan gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar (biogas).
BAK STABILISASIKolam stabilisasi atau bendungan adalah unit pengolahan aerobik
yang luas dan dangkal terletak setelah pengolahan sekunder. Yang digunakan untuk menurunkan nilai seluruh parameter. Memulihkan pencemaran berat tetapi dengan masa retensi ( retention time) yang cukup dan menghasilkan ganggang ( alga ) yang mengandung protein tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk usaha perikanan.
BAK KONTROL BIOLOGISKolam cek biologis dibuat untuk memastikan kembali apakah limbah cair yang sudah diolah sesuai baku mutu atau belum. Dalam kolam cek biologis ini diisi ikan yang mewakili biota yang ada di lingkungan. Jika ikan yang ada di kolam cek biologis hidup berarti limbah cair sudah layak dibuang ke badan perairan di lingkungan. Jenis ikan yang biasa dibiakkan di dalam kolam cek biologis antara lain : ikan mas, ikan nila, dan lain sejenisnya (POTTER, 1994).
DESAIN IPAL
Keterangan : A : Sumber Air Limbah 1: Bak Equalisasi 2: Bak Anaerob 3: Bak Stabilisasi 4: Bak Cek Biologis
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan IPAL terdapat beberapa alternatif rencana pengoperasian dan pemeliharaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang telah dirancang sebagaimana mestinya diharapkan agar dapat dijadikan acuan pada industri “Siger Wawai” Sagu Aren milik Bapak Sukaji, sehingga dapat meminimisasi dampak yang akan dihasilkan. limbah cairnya apabila tidak diolah akan dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kestabilan, kelestarian hayati. Baku mutu lingkungan yang digunakan berdasarkan Baku Mutu KEP-51/MENLH/10/1995 supaya limbah hasil olahan tersebut dapat memenuhi baku mutu dan layak di buang ke lingkungan.
SARANAdapun saran untuk rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan di industri sagu ini, yakni sebagai berikut : a. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini
dapat diterapkan secara berkesinambungan oleh pihak industri.
b. Perlu adanya peran serta pemerintah untuk mendampingi dan membantu pihak industri dalam melaksanakan pemantauan lingkungan.
TERIMAKASIH…
top related