inspirasi muda edisi april 2014
Post on 08-Mar-2016
229 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INSPIRASI MUDA
III | April 2014 | Jummadil Tsani 1435
Media Dakwah FSLDK Surabaya Raya
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
Training Angkatan Muda 1, Cetak Kader
Muda UBHARA Berkepribadian Islam
Di salah satu ruangan di Universitas Bhayangkara, terlihat banyak mahasiswa begitu antusias mendengarkan penjelasan dari kakak tingkatnya yang berada di depan. Mengenakan almamater berwarna kuning, mereka duduk di tempat duduk yang telah disediakan sambil sesekali melihat ke arah layar yang menyajikan materi. Itulah suasana acara yang diadakan oleh UKKMI Universitas Bhayangkara Surabaya dengan nama Training Angkatan Muda I.
Training Angkatan Muda atau yang biasa disingkat dengan TAM ini dilaksanakan pada hari sabtu-ahad tanggal 8-9 Maret 2014 di ruang seminar yang tak jauh dari pintu utama kampus Ubhara. “Training Angkatan Muda I ini merupakan rangkaian acara dari pengaderan untuk anggota UKMKI setelah OBKDK yang bertujuan untuk membentuk kepribadian islam serta dasar-dasar keorganisasian.” Ujar Aan yang selaku ketua umum UKKMI Ubhara. Seperti yang dikatakan oleh Aan, TAM merupakan rangkaian acara kaderisasi untuk anggota UKKMI yang akan dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu TAM I, TAM II, dan TAM GA dengan sasaran mahasiswa angkatan baru. Jadi, dalam satu kepengurusan satu angkatan muda akan mendapatkan tiga kali acara TAM. “Harapannya setelah pelatihan TAM I ini, peserta mampu memahami keislaman dan keorganisasian. Karena setelah ini mereka akan menjadi panitia pengurus kegiatan serupa. Sehingga, harapannya pelaksanaannya acara seperti ini lebih baik.” Ujar Panji selaku ketua pelaksana TAM I ini. Pada TAM I ini, materi yang diberikan adalah makna syahadat, kesekretariatan dan administrasi, jurnalistik, EO, lobbying, dan lain-lain yang berguna untuk bekal kepengurusan nanti. Tampaknya, para panitia yang dipimpin oleh mahasiswa Ekonomi dan Manajemen 2012 ini cukup berhasil. Hal ini dapat dilihat dari kuantitas peserta yang mencapai angka lebih dari 30. “Acaranya sangat menarik dan memotivasi. Sangat bermanfaat sebagai bekal untuk memegang organisasi UKKMI ke depan.” Kata salah satu peserta bernama Nazir. Muna, bendahara umum UKKMI, berharap adanya pembelajaran dari materi TAM ini dan penerapan. sehingga, kepengurusan selanjutnya dapat terlaksana lebih baik. (err)
Nur Fadhilah Tisnawati
MENJADI BAGIAN DARI PEPERANGAN
Futri Zakiyah Darojat
Quranic QuotientFajar Ramadhan
aktivis MyClub UNESA
KETIKA PEMIMPIN MAMPU
MENDOBRAK PERADABAN
BANGSA
aktivis MyClub UNESA
Komisi D (Humas dan Media)
Pusat Komunikasi Daerah
FSLDK Surabaya Raya
Jamaah Masjid Manarul Ilmi
ITS
@fsldksurya
fsldksurya@gmail.com
FSLDK Surabaya Raya
layout: Lulu - Syifa
1
Puskomda Surabaya
K E T I K A P E M I M P I N M A M P U
M E N D O B R A KPERADABAN NEGARA
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
Nur Fadhilah Tisnawati
Menjadi warna di antara tebalnya kabut di pagi hari tidaklah mudah, demikian juga halnya seorang pemimpin. Tidaklah mudah menjadi pemimpin yang baik sekaligus adil. Begitu bayak realita dalam kehidupan ini. Semakin berkembangnya peradaban manusia atau Globalisasi, semakin tinggi pula kesenjangan sosial yang terjadi. Dengan alasan itu, rakyat semakin merindukan sosok pemimpin yang baik dan adil. Pemimpin yang peka terhadap warna-warni kondisi negaranya, pemimpin yang bisa memberikan kesejukan diantara penderitaan-penderitaan rakyatnya. Maka, dengan kata lain seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengerti sepenuhnya tentang amanah yang berada dalam genggamannya. Dalam bukunya, Anis Matta menuliskan, “Kepemimpinan yang kuat dan baik tidaklah menjamin semua kesulitan kita selesai. Tapi, kepemimpinan yang kuat dan baik memastikan bahwa semua solusi strategis dan teknis yang kita rumuskan dapat bekerja secara benar dan efektif”.
Dalam sebuah sistem kepemimpinan yang baik dibutuhkan seorang pemimpin yang tanggap dan mengerti wilayah kepemimpinannya. Sehingga muncul lah sistem kerja yang baik dan efektif dalam strategi dan teknis perubahan peradaban yang lebih baik. Masalah-masalah yang terjadi di negara akan sedikit demi sedikit terpenuhi, serta lahirlah sinergi antara rakyat dan pemimpin dalam menciptakan kebenaran dan kedamaian negara.
Allah berfirman dalam Qs.An-Nisa (4):58 yang menegaskan tentang perintah Allah untuk menunaikan amanah. Masih di ayat yang sama, Allah juga memerintahkan untuk menetapkan hukum (memutuskan perkara) diantara manusia dengan adil. Berdasarkan ayat ini dapat diketahui bahwa betapa pentingnya seorang pemimpin yang baik dan adil. Jaminan keadilan yang terealisasikan membuat meratanya perhatian dan kebijakan pemimpin kepada rakyatnya. Di lain sisi, perlu juga adanya ketaatan rakyat kepada pemimpinnya. Seperti yang terdapat dalam ayat selanjutnya yaitu Qs.An-Nisa (4):59.
Setelah melihat realitas bahwa negara ini juga tak luput dari krisis kepemimpinan. Maka, sosok pemimpin yang baik dan adil sudah sangat di rindukan di negara ini. Untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik dan adil, dibutuhkan pemahaman mengenai tugas pokok dari seorang pemimpin itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Raja Ali Haji, bahwa pemimpin itu memiliki tiga tugas pokok.
Pertama, seorang pemimpin jangan sampai luput dari rasa memiliki hati rakyat. Hal ini sangatlah penting untuk tetap menjaga komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya. Sehingga bisa di katakan. Rakyat itu umpama akar sedangkan pemimpin itu umpama pohon. Jikalau tidak ada akar, niscaya pohon tiada dapat berdiri.
Kedua, seorang pemimpin harus berhati-hati bila menerima pengaduan dari masyarakat. Perlu adanya sikap seperti ini untuk membuat keputusan yang adil. Agar tidak salah arah dan mengambil keputusan hanya satu sisi saja. Secara otomatis, seorang pemimpin yang baik harus mengetahui kondisi keseluruhan rakyatnya.
Ketiga, seorang pemimpin tidak boleh membeda-bedakan rakyat, tidak diskriminatif dan harus bersikap adil. Sikap adil yang dapat diberikan oleh pemimpin, akan melahirkan sebuah kekuatan rakyat untuk berjuang bersama dalam memajukan negaranya. Tanpa ada kesenjangan sosial yang terjadi dalam sebuah negara.
Perubahan-perubahan pada negara yang dapat menerangi problema-problema rakyat, akan menjadi seberkas cahaya sejarah dimasa yang akan datang. Ketika seorang pemimpin yang baik dan adil mampu mendobrak peradaban negara. Maka, akan lahirlah energi peradaban yang akan mampu menjadikan negara ini lebih damai dan penuh dengan kebenaran. Sehingga muncullah generasi-generasi muda yang tertata dan beradab untuk menyelamatkan bangsa ini dari kemerosotan akhlak dan krisis kepemimpinan.
2
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menunaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya dan (menyuruh) apabila kamu menetapkan
hukum diantara manusia, supaya menetapkan dengan adil”
(Qs. An-Nisa : 59).
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
Terdapat 3 jenis kecerdasan yang dikenal oleh manusia selama ini, ya i tu inte l l igence quot ient , emotional quotient, dan spiritual quotient. Kombinasi di antara ketiga kecerdasan tersebut pun santer digunakan oleh berbagai pihak, di antaranya oleh Ary Ginanjar Agustian dengan konsep ESQ nya yang mendunia. Sejatinya ketiga jenis kecerdasan tersebut berasal dari Al-Quran. Yang kemudian diekstrak menjadi jenis kecerdasan yang baru oleh Udo Yamin Efendi Majdi dengan istilah Q u r a n i c Q u o t i e n t y a n g m e n g g a b u n g k a n k o n s e p Tauhidullah, Emotional Quotient, dan Intelligence Quotient.
Di dalam Al-Quran, kelompok m a n u s i a y a n g m a m p u mendayagunakan ketiga potensi kecerdasan tersebut dikenal dengan istilah Ulul Albab. Terdapat sekitar 16 ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Ulul Albab. 6 ayat berkaitan dengan kecerdasan intelektual, yaitu pada QS. Az-Zumar: 18 dan 21; QS. Ar-Ra'du: 19; QS. Ali Imran: 7 dan 191; QS. AlBaqarah: 269. 3 ayat berkaitan dengan kecerdasan emosional yang terdiri dari QS Ar-R a ' d u : 2 0 - 2 2 . D a n 1 0 a y a t berkaiatan dengan kecerdasan
spiritual/ tauhid yang terdiri dari QS. Al-Baqarah: 179 dan 197; QS. Al-Maidah: 100; QS. Ath-Thalaq: 10; QS. Ali-Imran: 191-194; QS. Shad: 29; dan QS. Az-Zumar: 9.
Di dalam buku yang ditulis oleh Udo Yamin Efendi Majdi ini, diberikan makna secara definitif mengenai K e c e r d a s a n Q u r a n i s e b a g a i k e c e r d a s a n y a n g s e l a l u berlandaskan nilai-nilai Qurani dan selalu berpandangan ukhrawi, sehingga menghasilkan pribadi yang Islami yang kemudian disebut sebagai pribadi ulul albab yang m a m p u m e n g o p t i m a l k a n kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual dalam bingkai Al-Quran.
Mela lu i buku yang ber judul “Quranic Quotient” ini, penulis mengajak pembaca untuk menjadi pribadi ulul albab dengan menggali dan melejitkan potensi diri melalui Al-Quran. Menjadi pribadi ulul albab memang adalah sebuah pilihan, tapi adakah yang lebih istimewa dari predikat Ulul Albab yang Allah sematkan bagi pribadi yang mampu mengombinasikan nilai Tauhid, intelektual, dan emosional? (fajar)
3
meskipun kaya dalam warna
bervariasi dalam desain
barat hanyalah cerita tragis;
engkau tertangkap dan terperangkap dalam lingkarnya..
sekarang bebaskanlah dirimu!
dan ambillah Al-Quran sebagai pemandumu!
-sir Muhammad Iqbal, Javid Nama-
Quranic Quotientoleh: Fajar Ramadhan
judul: Quranic Quotientpenulis: Udo Yamin Efendi Majdi
penerbit: Salamadanitahun terbit: 2011
halaman: 345dimensi: 18 x 12 x 2 cm
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan k a m i , t i d a k l a h E n g k a u Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
.:TQS. Ali Imran: 191-192
MENJADI BAGIAN DARI
PEPERANGANFutri Zakiyah Darojat
Bahwa betapa pun hitamnya lembar sejarah, betapa pun merajalelanya kejahatan, namun
kehidupan di dunia ini tidak kosong sama sekali dari manusia-manusia yang hidup
digerakkan oleh nilai-nilai luhur, yang mendorong mereka berusaha menyelamatkan
keadaan dan memulihkan kebajikan
- Fiqhus Sirah-
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
Kawan, sadarkah kalian jika
ternyata cerita-cerita dalam buku apa
pun atau dari negeri antah berantah
mana pun. Selalu menceritakan dua
pemeran dalam sebuah kisah. Si lalim dan
si baik. Apa itu Nuh dengan kaumnya yang
pembangkang, apa itu Muhammad saw
dengan Abu jahal yang licik. Apa itu raja
besar Romawi bernama Roderick dengan
si berani Tariq Bin Ziyad dalam kisah
penaklukan Andalusia. Hingga kisah
dunia fantasi. Apa itu Puteri Salju dengan
perempuan sihir bernama Ravenna. Apa
itu Sembara dengan nenek lampir,
bahkan di negeri tak pernah tua
Never land pun, Peterpan harus
berhadapan dengan bajak laut jahat
bernama Hook.
Sepertinya, Allah memang
menjadikan demikian menariknya hidup
ini. Meletakkan hikmah dalam suatu
skenario besar untuk satu misi, agar
manusia belajar. Teman-teman dalam
melihat segala cerita itu, kita selalu ingin
menjadi bagian dari pembela kebenaran
dari salah satu mereka, merasa ikut
berdebar, menyalahkan si jahat, bahkan
memberi jalan keluar dengan cara
meneriaki televisi (jika dalam teve)
meskipun itu percuma. Kita selalu merasa
perlu. Kejahatan tertumpas lalu semua
penduduk berisi orang-orang baik semua.
Tapi, Kita adukan dengan
realita. Hey, dengan melihat segala
kelaliman oknum penguasa, dengan
segala janji-janji manis perbaikan negara,
kita pada akhirnya batal terseret menjadi
bagian dari peperangan melawan mereka,
kemudian menjadi penonton yang hanya
diam saja. Atau parahnya, justru
mereutuki kebobrokan negara. Ternyata
kita sama-sama lupa di sinilah letak
seninya hidup, Yang justru seharusnya dari
sana kita banyak-banyak membaca
makna. Yang seharusnya menjadi ladang
tempat kita berjuang.
Bukankah ketika membaca
cerita atau melihat film, kita selalu ingin
menjadi salah satu pemeran dalam andil
melawan kejahatan? paling tidak, meski
tak menjadi tokoh utama, kita akan
membantu mereka sekuat tenaga.
Melakukan hal sekecil apa pun, agar kita
tak sekedar diam dan menonton tanpa
ekspresi.
Hidup memang selalu seperti
ini, tidak ada negeri jaya kaya raya gemah
ripah loh jinawi semua penduduknya life
happily ever after (itu hanya di surge),
selalu saja ada pihak-pihak yang membuat
kecewa, ada saja sedikit rasa tak percaya
pada para penguasa. Tapi sejauh cerita
apa pun, tinggal diam tak peduli selalu
bukan menjadi pilihan baik. Merutuki
kebobrokan negeri hanya tindakan
yang bodoh. Karena itu, mari berbuat,
sedikit saja sekecil apa pun, setidaknya
ada yang kita lakukan. Agar kita menjadi
pemeran yang tidak sekedar diam. Agar
kita turut menjadi andil kejayaan negara.
Tidak, tidak harus selalu menjadi
panglima berkuda. Hanya dukung
mereka, dengan apa yang kita punya,
atau paling sedikit dengan doa.
Karena kita tak pernah tahu, barangkali
Allah menitipkan kejayaan negara lewat
salah satu dari mereka yang tangannya
selalu bertengadah berdoa, akalnya tak
diam memikirkan umat. Karenanya,
jadilah bagian dari peperangan menuju
kejayaan, meskipun bagian terkecil.
Dukung dengan apa yang kita punya, dan
doakan, semoga mereka yang terpilih
kelak menjadi Ulil Amri yang kan kita taati
setelah Allah dan Rasul-Nya.
“Ya Tuhan kami, jangan
Engkau jadikan berkuasa
atas kami, orang-orang
yang tidak mengasihi
kami.” –Doa Khatam
4
Muslimah Fun Day 2014annisa JMMI ITS
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
(Surabaya, 15 Maret 2014) Badan Khusus Annisaa JMMI ITS menyelenggarakan acara bertajuk Muslimah Fun Day (MFD) 2014 sebagai salah satu rangkaian acara Gebyar Manarul Ilmi (GMAIL) 2014. Acara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Talkshow dan Rumah Cantik Annisaa. Talkshow yang bertemakan “Because Muslimah Is More Than Special” ini mengundang tiga pembicara, antara lain dr. Chandra, SpOg, Shinta Yudisia, dan Aisyah Amatullah. Pada sesi pertama, dr. Chandra, SpOG menyampaikan materi tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya tentang pencegahan kanker serviks. Para peserta yang semuanya perempuan sangat antusias dan banyak yang ingin mengajukan pertanyaan, utamanya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada sesi kedua, Kak Aisyah Amatullah yang merupakan mahasiswa kedokteran sekaligus entrepreneur dan juga komikus berbagi cerita mengenai muslimah inspiratif yang tetap menjaga hijabnya. Selain itu hadir juga Ibu Shinta Yudisia yang membagi
ilmu tentang kepribadian baik yang merupakan identitas wajib bagi muslim serta impian tinggi yang harus senantiasa dimiliki dan diperjuangkan. Pada sesi kedua ini antusias peserta juga tak kalah besarnya. Diskusi mengalir dan banyak pesan kesan positif yang didapatkan dalam talkshow yang berlangsung sekitar dua jam ini. Bagian kedua dari acara Muslimah Fun Day ini adalah Rumah Cantik Annisaa yang bekerjasama dengan Wardah dan ROHTO. Sesi Rumah Cantik diawali dengan tutorial make up Wardah yang mengundang salah satu peserta untuk menjadi volunteer yang dirias. Selepas tutorial dibuka stan konsultasi kecantikan di mana peserta dapat menanyakan hal-hal seputar perawatan kecantikan langsung kepada spesialis dari Wardah. Acara Muslimah Fun Day ini diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun sebagai salah satu sarana pencerdasan terkait dunia kemuslimahan, khususnya di ITS dan Surabaya pada umumnya. (izzah)
5
wanita adalah bidadari dunia dan surga
dan Islam hadir untuk muliakan wanita
melalui rahim Islam, lahirlah wanita-wanita mulia
Aisyah sebagai ibunya orang-orang yang beriman
Khansa’ sebagai mujahidah Islam
Maryam Ijliyaa Al-Asturlabi sebagai saintis wanita pencipta astrolabe
Cut Nyak Dien sebagai pahlawan nasional
Islam tidaklah pernah menjadikan mereka makhluk kelas dua
maka bersinarlah dengan mulia wahai muslimah
dengan aturan Islam yang menempatkan wanita sebagai makhluk utama.
#MuslimahQuote
Bersedekah Via DarahLDK STAIL
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
Bersedekah tidak hanya lewat materi yang dapat disimpan dalam dompet atau nampak di depan mata, namun dapat pula memberikan apa yang dapat kita berikan dari dalam tubuh seperti darah. Mengingat bahwa stok darah di rumah sakit juga memiliki batasan, maka Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim yang terletak di dekat kompleks Mulyosari menyelenggarakan kegiatan donor darah pada hari sabtu, 5 April 2014. Kegiatan donor darah dari STAIL ini adalah kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh BEM STAIL bekerja sama dengan LDK, dan IMHI (Ikatan Mahasiswa Hidayatullah). Kegiatan yang bertemakan “Give a BLOOD, Save One Life “ ini bertempat dalam satu tempat yaitu masjid dan ditujukan kepada setiap santri SMA, mahasiswa STAIL, dosen dan masyarakat sekitar.
Menurut ketua pelaksana, Mar'i, “jika mendonorkan darah dapat meningkatkan kesehatan karena melancarkan regenrasi darah dan sekaligus dapat mengecek kesehatan karena sebelum mendonorkan darah harus dicek kesehatan terlebih dahulu, selain mendapat kesehatan juga mendapat pahala karena menolong orang yang membutuhkan”. Kegiatan yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia ini berlangsung dari pukul 08.00-11.30. Menurut perwakilan dari PMI, Ibu Lilik, “syarat untuk menjadi pendonor yaitu, usia harus 17 tahun keatas, berat minimal 47 kg, tensi darah normal yaitu 120/80, dan tidak sedang sakit dan hamil. Setiap orang akan mendonorkan darahnya sebanyak 1 kantong atau 350 cc. Karena kebutuhan PMI surabaya ynag membutuhkan 200 kantong darah perhari, diharapkan agar kepada mahasiswa agar ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya”. (herry)
6
1. Kita tahu bahwa Allah itu ada, tapi tidak melaksanakan hak-Nya.
2. Kita membaca al-Qur`an, tapi tidak mengamalkannya.
3. Kita mengaku cinta Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam , tapi meninggalkan sunnahnya dan
banyak melakukan bid’ah.
4. Kita mengaku setan itu musuh kita, tapi kita mengikuti rayuannya.
5. Kita menginginkan surga, tapi tidak berusaha mendapatkannya.
6. Kita takut neraka, tapi justru kita menyerahkan diri kita untuknya.
7. Kita tahu bahwa kematian adalah pasti, tapi kita tidak mempersiapkannya.
8. Kita sibuk dengan aib orang lain, tapi melupakan aib diri sendiri.
9. Kita menikmati karunia Allah, tapi tidak mensyukurinya.
10. Kita ikut mengubur saudara-saudara kita yg telah mati, tapi tidak bisa mengambil pelajaran.”
Hati-Hati
Kematian Hati
disadur dari kitab: “tanbiihul ghaafiliin”
wahai Rabb yang maha membolak-
balikkan hati, teguhkanlah hatiku
pada agama-Mu.
Yaa Allah yang mengarahkan hati,
arahkanlah hati kami untuk taat
kepada-Mu.
Kultwit #MuslimMemilih@fsldksurya feat @komunitasACI
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya
1. Kepemimpinan adalah hal yg teramat penting dlm Islam. #MuslimMemilih2.Dlm hadits r iwayat Bukhari , Nabi saw memerintahkan jika 3 org bepergian, hendaknya memilih pemimpin. #MuslimMemilih3.Jika sekelompok Muslim berkumpul utk shalat, maka mereka pun memilih Imam di antara mereka. #MuslimMemilih4.Islam jg mengajarkan agar setiap Muslim hendaknya m e m p o s i s i k a n d i r i n y a s b g p e m i m p i n . #MuslimMemilih5.Seorang suami memimpin keluarganya, setiap org minimal memimpin diri sendiri. #MuslimMemilih6.Dgn demikian, setiap Muslim pun harus siap utk menerima amanah kepemimpinan, manakala dibutuhkan. #MuslimMemilih7.Bagi umat Muslim, tentu kita mendambakan pemimpin yg shalih dan amanah. #MuslimMemili8. Siapa yg tdk mendamba pemimpin seperti Rasulullah saw dan para Khulafaur Rasyidin? #MuslimMemilih9.Kenyataannya, kondisi ideal tsb tdk selalu bisa terwujud dlm berbagai kasus. #MuslimMemilih10.Meski demikian, kewajiban utk bergerak bersama d l m s a t u k e p e m i m p i n a n t i d a k b e r u b a h . #MuslimMemilih11.Membiarkan umat tanpa kepemimpinan sama saja dgn mencerai-beraikan umat. #MuslimMemilih12.Seorang Muslim takkan sudi memilih pemimpin yg keji seperti Fir'aun, misalnya. #MuslimMemilih13.Akan tetapi, di antara pemimpin ideal spt Khulafaur Rasyidin dan Fir'aun itu ada jarak yg sangat jauh. #MuslimMemilih14.Bisa jadi kita temukan calon2 pemimpin yg jauh dr kriteria Khulafaur Rasyidin, tp jg msh jauh lbh baik drpd Fir'aun. #MuslimMemilih15.Di sini, seorang Muslim dihadapkan kepada pilihan yg harus dibuatnya. #MuslimMemilih16.Seorang Muslim wajib mengerahkan seluruh analisisnya utk menentukan siapa yg akan dipilih sbg pemimpin. #MuslimMemilih17.Tentu saja, memilih utk tidak memilih pun merupakan suatu pilihan. #MuslimMemilih18. Akan tetapi, ada bbrp hal yg mesti dipertimbangkan sblm memutuskan utk tdk memilih. #MuslimMemilih
19.Pertama, apakah kepemimpinan yg akan dipilih ini tdk berpengaruh sm sekali pada kita? #MuslimMemilih20.Jika kita bisa melepaskan diri darinya, maka tdk ada masalah. #MuslimMemilih21.Tapi bgmn jika siapa yg terpilih akan menentukan nasib kita dan keluarga kita? #MuslimMemilih22. Jika demikian yg terjadi, maka tidak memilih adalah sebuah pilihan yg buruk. #MuslimMemilih23.Bahkan memilih yg buruk pun masih lbh baik drpd membiarkan yg terburuk menjadi pemimpin. #MuslimMemilih24.Hal kedua yg harus dipertimbangkan adalah apakah dgn diam lantas kepemimpinan berpindah ke yg lbh baik? #MuslimMemilih25.Jika kita melihat kenyataan di negeri ini, jawabannya adalah: tidak! #MuslimMemilih26.Ketika umat berdiam diri, kekuasaan justru diambil oleh yg jauh lebih buruk. #MuslimMemilih27.Di sini, 'berdiam diri' tdk hanya berarti tidak memilih. Tapi jg 'tidak maju dlm pemilihan'. #MuslimMemilih28.Jika di antara umat ini msh banyak org baik, maka harus dipertanyakan mengapa mereka tidak maju ke depan. #MuslimMemilih29.Akibatnya, yg lainlah yg maju. Kepemimpinan kembali direbut oleh orang2 yg salah. #MuslimMemilih30.Apa pun pilihan kita, pikirkanlah masak-masak, dan bersiaplah mempertanggung jawabkannya kelak! #MuslimMemilih31.Sudah semestinya #MuslimMemilih pemimpin yg berpihak kepada kepentingan umat!
Dan sungguh, telah Kami Tulis
di dalam Zabur setelah (tertulis)
di dalam Adz -Dzikr (Lauh Mahfuzh),
bahwa bumi ini akan diwarisi
oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.
.:TQS. Al-Anbiyaa: 105:.
7
1. Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka tidak akan banyak aktivis dakwah yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-
tujuannya dan mampu memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.
2. Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, pikiran mereka akan bersatu, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda
pendapat, akan jarang terjadi.
3. Jika komitmen aktivis dakwah benar-benar tulus…, maka sikap toleran akan semarak, rasa saling mencintai akan merebak, hubungan persaudaraan semakin kuat, dan barisan para aktivis
dakwah akan menjadi bangunan yang berdiri kokoh dan saling menopang.
4. Jika komitmen aktivis dakwah dakwah benar-benar tulus…, maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan di barisan depan atau di barisan belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika ia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya
sebagai jundi yang tidak dikenal atau dihormati.
5. Jika komitmennya benar-benar tulus…, maka hati seorang aktivis dakwah akan tetap lapang untuk memaafkan setiap kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa
tempat sekecil apa pun untuk permusuhan dan dendam.
6. Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka sikap toleran dan saling memaafkan akan terus berkembang, sehingga tidak ada momentum yang menyulut kebencian, menaruh dendam, dan amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung adalah ”Saya sadar
bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin Anda akan selalu memaafkan saya.”
7. Jika komitmen aktivis dakwah benar-benar tulus…, maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap aktivis dakwah, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena dia
akan selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kepada kebaikan yang mencegah kemungkaran. Atau,
menjadi murabbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta isterinya di rumah. Aktivis dakwah yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.
8. Jika komitmennya benar-benar tulus…, maka setiap aktivis dakwah akan segera menunaikan kewajiban keuangannya untuk dakwah tanpa merasa ragu atau bimbang. Di dalam benaknya,
tidak ada lagi arti keuntungan pribadi dan menang sendiri.
9. Jika komitmen aktivis dakwah benar-benar tulus…, maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak ada kata ‘YA’ untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan
nafsu untuk berbuat maksiat. Kata yang ada adalah kata ‘YA’ untuk segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah.
10. Jika komitmen para aktivis dakwah benar-benar tulus…, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh ingin berbuat lebih
banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.
Buletin Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya Raya 8
Taushiyah Aktivis DakwahFSLDK Surabaya Raya
FS LDK
top related