implementasi strategi student team heroic …eprints.ums.ac.id/23438/12/naskah_publikasi.pdftugas...
Post on 10-May-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
0
IMPLEMENTASI STRATEGI STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP
DENGAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK di Kelas VIIC Semester I SMP N 3 Ceper Tahun Ajaran 2012/2013)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
RISTI ISTIYANI
A410 080 058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
2
IMPLEMENTASI STRATEGI STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP
DENGAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK di Kelas VII semester I SMP N 3 Ceper Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
Risti Istiyani1, N. Setyaningsih
2, Rita P. Khotimah
3
1Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta,
ristiistie@yahoo.com 2Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com
3Staf Pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 3
Ceper Tahun 2012/2013 melalui strategi pembelajaran Student Team Heroic
Leadership dengan media LKS pada pokok bahasan perbandingan. Pendekatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subyek yang melakukan tindakan adalah
guru matematika dan subyek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VII C SMP
Negeri 3 Ceper yang berjumlah 22 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, tes, catatan lapangan, review, dan dokumentasi. Teknik analisis
data secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan kemandirian siswa dalam pembelajaran
matematika pada pokok bahasan perbandingan, hal ini dapat dilihat dari: 1) siswa
memiliki rasa tanggungjawab sebelum penelitian 18,18% setelah penelitian 68,18%,
2) siswa berperilaku disiplin sebelum penelitian 13,63% sesudah penelitian 59,09%,
3) siswa tidak bergantung terhadap orang lain sebelum penelitian 22,72% sesudah
penelitian 63,63%, dan 4) siswa berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri sebelum
penelitian 18,18% sesudah penelitian 54,54%. Dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Student Team Heroic Leadership dengan media LKS dapat
meningkatkan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci : kemandirian siswa, student team heroic leadership
A. PENDAHULUAN
Sasaran utama dalam kerangka sistem dan aktifitas persekolahan di
antaranya mempersatukan pendidikan dan kreatifitas peserta didik. Tujuannya
untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk
potensi memberikan respon kreatif terhadap hal-hal sekitar kehidupannya. Ada
3
yang beranggapan bahwa bila daya kreativitas peserta didik rendah, maka secara
pedagogis ada yang kurang pas dalam kerangka sistem dan aktivitas persekolahan.
Untuk mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang dapat
mendorong pengembangan potensi siswa secara komprehensif, maka guru harus
memiliki wawasan dan kerangka pikir yang holistik tentang pembelajaran.
Pembelajaran kemandirian anak yang diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang dekat dengan kehidupan
anak sehari-hari mempunyai peranan penting. Kemandirian dalam belajar agaknya
belum dimiliki oleh banyak siswa. Kemandirian di sini adalah belajar mandiri.
Bukanlah belajar sendiri, melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu pada
kegiatan dan tanggung jawab siswa itu sendiri untuk keberhasilan belajarnya
sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang sama juga terjadi di
SMP N 3 Ceper. Kemandirian belajar siswa juga belum nampak pada
pembelajaran matematika, banyak ditemukan pula siswa pada awal pembelajaran
kadang tidak mengetahui apa yang akan dipelajari, ia bergantung pada gurunya
ataupun lingkungannya. Selain itu banyaknya siswa yang mampu menyelesaikan
tugas dan tanggungjawab (18,18%). Selain itu siswa yang mampu menyelesaikan
masalah dengan tidak bergantung terhadap orang lain (22,72%), serta siswa yang
percaya pada kemampuan diri sendiri dalam kegiatan belajar (18,18%).
Nilai-nilai dari kebiasaan belajar siswa dan pentingnya mengontrol proses
belajar matematika sangat dibantu dengan adanya LKS (Lembar Kerja Siswa)
yang telah dirancang dan difasilitasi. Hal ini dapat diupayakan agar siswa dapat
dilatih ketrampilan metakognitifnya, yaitu siswa beraktifitas melalui kegiatan
pemecahan masalah di kelas secara interaktif dalam bentuk diskusi, menjelaskan,
mengajukan pertanyaan dan solusinya serta merefleki dan menyimpulkan secara
lisan maupun tulisan di LKS.
Lowney (Sukestiyarno, 2006:1-2), gaya kepemimpinan yang heroik
adalah gaya kepemimpinan yang bersifat memiliki kesadaran seperti seorang
4
pahlawan. Kesadaran meliputi: (1) Kesadaran diri untuk mengembangkan potensi-
potensi dengan menambah keterampilan pribadi secara terus menerus; (2)
Kesadaran mau mencari kelemahan-kelemahan diri yang dapat dipakai sebagai
titik tolak memperbaiki konsep diri; (3) Kesadaran untuk mengambil manfaat dari
apa yang telah dipelajari; (4) Kesadaran untuk menentukan pendirian membela
kebenaran sebagai pandangan hidup yang rela berkorban; (5) Kesadaran untuk
menyemangati diri sendiri dan orang lain dengan ambisi heroik.
Penerapan strategi Student Team Heroic Leadership diharapkan dapat
menambah nuansa baru bagi pembelajaran matematika khususnya perbandingan
agar dalam pembelajarannya dapat berpengaruh positif terhadap kemandirian
siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemandirian belajar siswa
melalui strategi Student Team Heroic Leadership dengan media LKS di kelas VII
SMP Negeri 3 Ceper semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Kemandirian belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dilihat dari indikator : a) mampu
menyelesaikan tugas dan tanggungjawab, b) mampu mengatasi masalah dengan
tidak bergantungan terhadap orang lain, dan c) percaya pada kemapuan diri
sendiri.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)
yaitu merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama (Arikunto, 2006: 3). PTK merupakan kegiatan pemecahan masalah yang
bercirikan siklik dan reflektif yang dimulai dari : perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ceper
Katen. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Subyek yang melakukan
tindakan adalah guru matematika kelas VII SMP N 3 Ceper dibantu oleh peneliti.
Subyek penerima tindakan penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 3
5
Ceper semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dengan 22 siswa sebagai subyek
penelitian yang menerima tindakan yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
observasi, catatan lapangan dan dokumentasi dan triangulasi. 1) observasi
digunakan untuk merencanakan tindakan sesuai pedoman observasi, 2) Catatan
Lapangan berisi tindak mengaja, tindak belajar dan penarikan makna, 3)
Dokumentasi untuk mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian
seatu maslah, 4) triangulasi digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti
terhadap yang telah ditemukan (Sugiyono, 2008: 225).
Teknik analisis data melalui deskriptif kualitatif dan dilakukan pada data
kuantitatif dan kualitatif. Data yang berupa kuantitatif dianalisis melalui statistik
deskriptif yakni dengan presentase. Data kualitatif dianalisis dengan penilaian
kualitatif (Sutama, 2011: 35). Keabsahan data menunjukkan bahwa data yang
diperoleh adalah benar, diperleh melalui triangulasi data (Sutama, 2011: 149).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap pertama strategi Student Team Heroic Leadership yaitu tahap
menanamkan kesadaran diri bahwa peserta didik baik dalam kelompok maupun
individu dalam kelas merasa dirinya adalah pemimpin yang mempunyai sifat
heroic. Hal tersebut sesuai dengan pengertian Heroic Leadership (kepemimpinan
berjiwa pahlawan), Lowney (dalam Sukestiyarno dan Budi Waluya, 2006: 9),
menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang heroik adalah gaya kepemimpinan
yang bersifat memiliki kesadaran seperti seorang pahlawan (hero) dan tugas dari
seorang pemimpin adalah membuat tiap anggota kelompoknya berpartisipasi,
bukan hanya bertanggung jawab secara personal atas hasil kelompok yang dicapai.
Tahap kedua strategi Student Team Heroic Leadership sebagai tahap inti
yakni tahap diskusi kelompok (student team). Moh. Uzer Usman (2005:94)
menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang
6
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan
masalah.
Tahap ketiga yaitu tahap tes individual untuk penjajagan. Robert E
Slavin, 2008: 144 menjelaskan student team merupakan bagian dari pembelajaran
kooperatif (pembelajaran kelompok kecil). Student team terdiri dari empat atau
lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam kelompok, peserta
siswa diberi tugas untuk berdiskusi dan dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,
ras dan enisitasnya dan akhirnya diberi tes secara invidual untuk penjajagan.
Melalui strategi student Team Heroic Leadership guru dapat
mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam diskusi kelompok. Hal tersebut
sejalan dengan Desy Rikha (2007) menyebutkan bahwa strategi Student Team
Heroic Leadership adalah suatu strategi pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk berpikir, menjawab, saling membantu sama
lain, yang dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang heroic.
Kemandirian belajar matematika merupakan salah satu kemampuan dasar
yang harus dimiliki siswa, meliputi mampu menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab, mampu mengatasi masalah dan percaya pada kemampuan diri
sendiri. Irzan Tahar dan Enceng (2006) merangkum pendapat Guglielmo, West
dan Bentley menyatakan bahwa karakteristik individu yang memiliki kesiapan
belajar mandiri dicirikan oleh: (1) kecintaan terhadap belajar, (2) kepercayaan diri
sebagai mahasiswa, (3) keterbukaan terhadap tantangan belajar, (4) sifat ingin
tahu, (5) pemahaman diri dalam hal belajar, dan (6) menerima tanggungjawab
untuk kegiatan belajarnya.
Data-data yang diperoleh mengenai hasil peningkatan kemandirian
belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi Student Team
Heroic Leadership dengan media LKS sebelum tindakan kelas sampai dengan
kelas putaran III dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
7
No. Aspek yang diamati Kondisi
awal
Putaran
I
Putaran
II
Putaran
III
1. Mampu menyelesaikan
tugas dan tanggungjawab
4 siswa
18,18 %
7 siswa
31,81%
11 siswa
50%
15 siswa
68,18%
2.
Mampu mengatasi masalah
dengan tidak bergantung
terhadap orang lain
5 siswa
22,72 %
9 siswa
40,90%
12 siswa
54,54%
14 siswa
63,63%
3.
Percaya pada kemampuan
diri sendiri dengan
berperilaku berdasarkan
inisiatif sendiri
4 siswa
18,18 %
7 siswa
31,81%
10 siswa
45,45%
12 siswa
54,54%
Tabel 4.1
Data Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui
Strategi Student Team Heroic Leadership dengan media LKS
Adapun grafik peningkatan kemandirian pada pokok bahasan
perbandingan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Ceper dalam pembelajaran
matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat
digambarkan sebagai berikut:
8
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kemandirian Siswa dalam Pembelajaran Matematika
melalui Strategi Student Team Heroic Leadership dengan media LKS
Gambar grafik menunjukkan perubahan tindak belajar yang berkaitan
dengan kemandirian belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Ceper
dari sebelum dilakukan tindakan hingga setelah dilakukan tindakan. Berdasarkan
grafik tersebut dapat dikemukakan bahwa terjadi peningkatan kemandirian belajar
siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Ceper setelah dilakukan pembelajaran melalui
strategi Student Team Heroic Leadership dengan media LKS.
Penelitian tersebut sejalan dengan strategi Student Team Heroic
Leadership telah dilakukan sebelumnya oleh Desy Rikha Setyanty (2007) dan Eva
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Awal Putaran I Putaran II Putaran III
Mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab
Mampu mengatasi masalah dengan tidak bergantung terhadap orang lain
Percaya pada kemampuan diri sendiri
y
x
9
Azizah (2009) dimana variabel bebas pada penelitian Desy Rikha Setyanty adalah
efektivitas pembelajaran, sedangkan pada penelitian Eva Azizah adalah
kemampuan komunikasi siswa. Hasil keduanya menyatakan bahwa strategi
Student Team Heroic Leadership berpengaruh lebih baik daripada pembelajaran
lain (ekspositori untuk Desy Riskha Setyanty dan konvensional untuk Eva
Azizah).
Dari pernyataan tersebut mendukung pada Penelitian Tindakan Kelas ini
pembelajaran matematika melalui strategi Student Team Heroic Leadership
dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan iklim pembelajaran aktif.
Pembelajaran melalui strategi Student Team Heroic Leadership Student Team
Heroic Leadership merupakan suatu strategi yang melatih siswa untuk bersikap
kepemimpinan secara heroik dalam proses pembelajaran, dimana siswa diberikan
kesempatan untuk mengutarakan pikiran, jawaban, serta saling membantu dalam
kelompok tanpa adanya rasa ketergantungan satu sama lain.
Strategi Student Team Heroic Leadership tersebut terdapat metode
diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran. Diskusi ini dilakukan dengan
harapan siswa akan berdiskusi secara luas karena dilatihnya siswa untuk mandiri
dan memiliki sikap pahlawan (heroic) berdampak positif pada siswa yakni siswa
tidak canggung lagi berkomunikasi dengan teman-temannya mengenai materi
pelajaran disekolah, sehingga terjalin interaksi dan keaktifan yang luas antar siswa.
Berdasarkan uraian di atas mendukung hipotesis bahwa dengan menerapkan
strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dengan media LKS dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
D. PENUTUP
Implementasi strategi Student Team Heroic Leadership dengan media
LKS dapat meningkatkan kemandirian siswa pada pembelajaran matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Ceper. Peningkatan kemandirian dapat dilihat dari
prosentase peningkatan indikator-indikatornya: 1) siswa mampu menyelesaikan
tugas dan tanggungjawab 50%, 2) siswa mampu mengatasi masalah dengan dalam
10
tidak bergantung terhadap orang lain 40,91%, 3) siswa percaya pada kemampuan
diri sendiri dengan berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri 36,36%.
Berdasarkan penelitian tersebut disarankan kepada guru, siswa dan
peneliti berikutnya. Guru hendaknya hendaknya menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran matematika berlangsung dengan
optimal, untuk itu disarankan guru menggunakan startegi pembelajaran Student
Team Heroic Ledarship dengan media LKS sebagai alternatif dalam pembelajaran
matematika. Kepada siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru
agar proses belajar mengajar terasa nyaman dan menyenangkan. Implemetasi
strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dengan media LKS,
hendaknya siswa lebih memiliki jiwa kepemimpinan dalam kelompok belajar
berdampak pada meningkatnya kemandirian belajar siswa. Kepada peneliti
berikutnya hendaknya hendaknya melakukan penelitian pada hal – hal yang belum
dicapai secara maksimal dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih kepada Drs. H.
Sofyan Anif, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan izinnya
kepada penulis dalam melakukan penelitian. Ucapan terima kasih kepada Dra. Sri
Sutarni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS
yang memberikan kesempatan untuk menyelesaikan karya ini dengan baik.
Ucapan terima kasih kepada Rita Pramujiyanti Khotimah M.Sc, selaku
Pembimbing Akademik dan sekaligus pembimbing II. Ucapan terima kasih kepada
Dra. N. Setyaningsih, M.Si, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu,
bimbingan dan pengarahan sejak awal hingga terselesaikannya skripsi ini. Ucapan
terima kasih kepada sekolah SMP Negeri 3 Ceper yang telah berkenan
memberikan izinnya kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah
tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsi. 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”.
Jakarta: Rineka Cipta
Astuti, Retno Dewi. 2005. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Kemandirian Siswa Dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri
Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2005/2006”. Semarang:
FKIP Universitas Negeri Semarang. http:// 4f1l.files.wordpress.com
/2011/05/1.pdf.
Azizah, Irma Nur. 2011. “Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Strategi Make-A Match ”(Skripsi S-1 Progdi
Matematika). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Blase, Joseph; Jo Blase (2000) “Effective Instructional Leadership: Teachers’
Perspectives On How Principals Promote Teaching And Learning In
Schools”Journal of Educational Administration Vol.38 No.20, 2000, pp.
130-141.
Dhesiana. 2009. “Kemandirian Dalam Belajar”. http://dhesiana.wordpress.com
/2009/01/16/kemandirian-dalam-belajar. Diakses 16 Januari 2009.
Hariyanto, 2010. “Pengertian Diskusi Kelompok”. Diakses 04 Juli 2010.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-diskusi-kelompok
Moleong. Lexy. 2006. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Perpustakaan. 2010. Universitas Pendidikan Indonesia. “BAB II Landasan Teor”i.
http://www.repository.upi.edu/.../s_mtk_0606122_chapter2.
Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia. “BAB IV Kesimpulan dan
Rekomendasi”.
http://www.repository.upi.edu/.../s_mtk_060612_chapter5.
Rikha, Desy Setyanti. 2007. “Efektivitas Pembelajaran Matematika Bangun
Ruang dengan Strategi Student Team Heroic Leadership dan Pemberian
Tugas Terstruktur Pada Pesera Didik SMP”. http://www.
docstoc.com/docs/22293606/efektivitas-pembelajaran-matematika-
bangun-ruang-dengan-strategi.
12
Sumarmo, Utari. 2004. “Kemandirian Belajar : Apa, Mengapa, dan Bagaimana,
dikembangkan pada Peserta Didik”. Bandung: Jurnal Pendidikan FMIPA
UPI. Diakses dari http://litbangkemdiknas.net/ datapenelitian/indexx.
php?module=detaildata&id=123 pada tanggal 12 Maret 2012.
Sunarto. 2008. “Kemandirian Belajar”. http://banjarnegarambs.wordpress.com
/2008/09/10/kemandirian-belajar-siswa/. Diakses: 10 Sepetember 2008.
Sutama. 2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Surakarta: CV. Citra Mandiri Utama.
Tahzan, Irzan dan Enceng. 2006. “Hubungan Kemandirian Belajar dan hasil
Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh”. Jurnal Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh, September 2006, Volume 7, Nomor 2, 91-101: Diterbitkan.
Yuliyani, Reni. 2011. Penerapan Strategi Student Team Heroic Leadership dan
Pemberian Tugas Terstruktur pada Pembelajaran Fisika SMA. Skripsi
Thesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yuna, Ayumi. 2009. “Kemandirian”. http:// http://wa2cantique.blogspot.com
/2009/03/kemandirian. Diakses: 07 Maret 2009.
USU Institutional Respository. 2011. “Kemandirian Belajar” . http://respository
.usu.ac. id/ bitstream/ 123456789/30170/4/chapter%
2011.pdf).(16/11/2012 ,5.52 PM)
top related