ilusi penanggulangan aids ala sistem kapitalisme

Post on 24-Jan-2018

586 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Penanggulangan AIDSILUSI

Ala Sistem Liberalisme

0823-3644-1924 @indra1924 7c7c40d8 indr4f4khruddin@gmail.com

Indra Fakhruddin

Indra Fakhruddin

indonesiaDARURATHIV/AIDS

Prevalensi atau jumlah keseluruhan kasus HIV di Indonesia

sebesar 0.16% dari populasi penduduk. Pertumbuhan epidemi

HIV Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. Penularan HIV baru di

Indonesia terjadi peningkatan sebesar 162% sejak tahun 2001

(AIDS Datahub, 2014).

Tahun 2012 di Indonesia ada 591.823 orang yang

hidup dengan HIV (ODHA). Jumlah infeksi HIV yang

dilaporkan kepada Kemenkes pada tahun 2012

mencapai 21.511 orang dan pada tahun 2013

sekitar 29.037 orang. Perkiraan infeksi baru pada tahun-

tahun tersebut berkisar 60.000 orang.

Hasil modeling yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan

Pada tahun 2015 jumlah ODHA di Indonesia akan meningkat menjadi 1 juta

penderita dan diperkirakan pula akan ada 350.000 kematian akibat

AIDS pada tahun yang sama.

HIV/AIDS tragisnya ibu rumah tangga menempati peringkat teratas.

Jumlahnya mencapai 6.539 di tahun 2014. Mereka adalah korban dari

suami mereka yang tertular HIV/AIDS akibat perilaku seks kotor; gonta-ganti

pasangan, mendatangi pelacuran, atau penggunaan narkoba dengan jarum

suntik.

Menurut data Kemenkes, HIV/AIDS lantas menyebar pada anggota

keluarga lain; anak-anak. Jumlah HIV/AIDS pada anak usia 0-4 dan 5-14

tahun terus meningkat dari 2010 hingga 2013.

(Perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di tahun 2007-2014).

Skema ABC (Abstinence-Be faithful-Condom) untuk mencegah penularan HIV/AIDS menjadi sia-sia karena perilaku

seksual masyarakat tetap dan malah semakin permisif. Hubungan seks

bebas (zina) dan penggunaan jarum suntik secara bergiliran di kalangan

pecandu narkoba masih menjadi penyebab utama penularan virus

HIV/AIDS.

Banyak daerah mengalami kenaikan jumlah pengidap HIV/AIDS

seiring dengan makin liberalnya pergaulan masyarakatnya, terutama

di kalangan beresiko tinggi tertular HIV/AIDS.

Hal ini membuktikan, upaya pencegahan penularan penyakit ini sudah

menemui jalan buntu.

Karenanya sekarang kampanye pun digeser yakni justru banyak

ditujukan agar publik dapat menerima kehadiran kaum OHIDA (Orang

Hidup Dengan HIV/AIDS).

Masyarakat juga diajak tidak malu melakukan tes HIV/AIDS, dan bagi

yang terbukti positif dihimbau agar mau berobat dan hidup normal

seperti orang kebanyakan.

Penanganan penyakit HIV/AIDS sekarang lebih fokus pada kuratif,

ketimbang preventif. Padahal sesungguhnya penanganan yang paling

tepat justru pada preventif atau pencegahan.

maksiat akan mendulang

kerusakan maksiat akan mendulang

عز وجل بعذاب من عنده » «إذا ظهرت المعاصى ف أمت عمهم الل“Jika telah nampak kemaksiatan-kemaksiatan di tengah-tengah umatku, Allah Azza wa Jalla akan

meratakan dengan azab dari sisiNya.” (HR. Ahmad).

pemerintah menutup matarusaknya sistem sosial masyarakat

perilaku seks bebas, pergaulan yang campur baur, pelacuran

DILOKALKANLOKALISASI MAKIN

INDIVIDU1. KETAQWAAN

PERNIKAHAN

MENGHINDARI

PERGAULAN BEBAS

MENUTUP AURAT

Bangun Keluarga

SHALIH

ي وم القيامة ف » عة يظلهم الله ورجل دعته … ه ظل ه ، ي وم ال ظله إاله ظل سب الله امرأة ذات منصب وجال إل ن فسها قال ا « إ أ

“Tujuh golongan yang Allah naungi mereka pada Hari kiamat dalam naungannya, hari dimana tidak

ada naungan kecuali naunganNya;…seorang pemuda yang diajak berzina oleh wanita yang cantik

dan kaya tapi ia menolak dan mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’.” (HR. Bukhari).

2. SISTEM

ISLAMHUKUMAN BAGI PEZINA

MELARANG LOKALISASI

SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN YANG TANGGUH

CAMPAKKANLIBERALISMEHEDONISMEPERMISIVISME

http://hizbut-tahrir.or.id/2015/12/08/ilusi-penanggulangan-aids-ala-sistem-liberalisme/

SUMBER :

2015

top related