ilmu keperawatan dasar 2 pertemuan 7

Post on 01-Feb-2016

270 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pendidikan kesehatan

TRANSCRIPT

KOMUNIKASI DALAM

KEPERAWATAN ANAK

Komunikasi Anak

• Kemampuan komunikasi merupakan salah satu indikator perkembangan anak

• Komunikasi anak sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak dalam beraktivitas dengan lingkungannya

Esensi Komunikasi

1. Menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak bicara

• Bila menggunakan isyarat , maka harus dalam bentuk yang dipahami

• Bila komunikasi dengan bicara harus dengan kata dan sruktur tata bahasa yang dapat dipahami

2. Anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain

• Anak usia 18 bulan, komunikasi harus memantapkan kata-katanya dengan isyarat, dan ketika bertambah besar, isyarat kurang diperhatikan

Bentuk Komunikasi pra-bicara

• Sifatnya hanya sementara

• Sebaiknya ditinggalkan apabila kegunaannya sudah berakhir

• Biasanya dialami selama usia satu tahun setengah pertama

• Terdiri dari : tangisan, celoteh, isyarat, dan ekspresi emosional

Tangisan• Melalui tangisan, anak memberi tahu

kebutuhannya seperti : lapar, dingin, panas, lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan

• Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, bayi akan menangis bila merasa sakit atau tertekan

• Frekuensi tangisan menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara

Ocehan dan Celoteh• Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang

disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara seperti: merengek, menjerit, bersin, menguap, menangis dan mengeluh

• Sebahagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebahagian akan hilang

• Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi yang berkembang

• Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain.

Isyarat

• Gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara– Mendorong putting susu dari mulut– Tersenyum dan mengacungkan tangan– Mengeliat, meronta, menagis selama

berpakaian dan mandi

Ungkapan Emosional

• Ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan roman muka– Gembira: mengendurkan badan, mengangkat

kaki/tangan, tersenyum dan ramah– Marah: menegangkan badan, gerakan

membanting tangan/kaki, roman muka tegang dan menagis

Komunikasi Sesuai tingkat perkembangan anak

Proses pikir anak-anak dimulai dari yang konkrit ke fungsional sampai akhirnya kepada yang abstrak

Masa Bayi• Bayi akan tersenyum dan mendekat bila

situasi menyenangkan dan akan menangis bila tidak menyenangkan

• Mereka akan tenang dengan kontak fisik yang dekat, suara yang lembut meski dengan kata-kata yang tidak dimengerti

• Bayi yang lebih besar memusatkan perhatian pada dirinya dan ibunya, untuk itu orang tua harus mengawasi reaksi bayi ketika bersama orang lain

Masa Toddler dan Prasekolah

• Sudah mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal dan non verbal

• Bersifat egosentris (hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri)

• Waktu pemeriksaan perlu menyentuh alat-alat perikasa agar mengenal dan tidak merasa asing.

• Gunakan kalimat singkat, kata yang familiar, kata pendek, sederhana, dan penjelasan konkret

Masa Usia Sekolah• Kurang mengandalkan pada apa yang

dilihat tetapi lebih apa yang mereka ketahui bila dihadapkan pada masalah baru

• Anak perlu dizinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan keheranan yang yang dialami

• Pada masa ini nak sudah dapat memahami penjelasan sederhana dan mampu mendemonstrasikannya

Masa Remaja• Berfikir dan berperilaku antara anak dan orang

dewasa• Perawat harus menghindari sikap menilai atau

menghakimi terhadap apa yang dilakukan• Berikan kesempatan untuk mengekspresikan

perasaannya• Remaja butuh diskusi dalam menangani masalah

sehingga penjelasan tentang persepsi yang kurang tepat sangat penting dilakukan

Masa Remaja (lanjutan)

Apabila remaja berbicara disertai emosional maka cara terbaik untuk memberikan dukungan (Support) adalah memberikan perhatian, mencoba tidak menyela (interuption) dan menghindari komentar/ ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/ mencela

KOmunikasi Terapeutik dengan Anak

Cara yang terapeutik dalam berkomunikasi dengan anak dengan memperhatikan hal sebagai berikut :

• Nada Suara• Mengalihkan aktivitas• Jarak interaksi• Marah• Kesadaran diri• Sentuhan

Teknik berkomunikasi dengan anak

• Teknik Non Verbal

– Teknik Orang Ketiga– Neuro Linguistic

Programming ( NLP)– Facilitative

Responding– Story Telling– Bibliotherapy– Fantasy– Mimpi

– Pertanyaan “Bagaiman Bila”

– Tiga Permintaan– Rating Game– Word Association

Game– Sentence Completion– Pros and Cons

Teknik berkomunikasi dengan anak (lanjutan)

• Teknik Verbal– Menulis– Menggambar– Gerakan Gambar Keluarga– Sosiogram– Menggambar bersama Keluarga– Bermain

Teknik Orang KEtiga

• Mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga (“dia atau mereka”)

• Perawat mengatakan “ terkadang bila seorang sakit, ada perasaan marah atau sedih karena dia tidak mampu berbuat seperti apa yang orang lain lakukan”

• Lalu lanjutkan, “apakah engkau pernah merasakan hal seperti itu?”

Neuro Linguistic Programming

• Dengan menggunakan sensori yang sama, perawat dapat meningkatkan hubungan dan mengkomunikasikan informasi lebih efektif– “Ceritakan pada saya tentang apa yang kamu

lihat “– “Apa yang kamu dengar yang membuat kamu

melihat sesuatu seperti ini:

Facilitative Responding

“Saya benci ke RS dan mendapat banyak suntikan”

• Responnya adalah :

“engkau merasa…karena…”

Bibliotherapy

• Melibatkan penggunaan buku-buku dalam rangka proses therapeutik atau supportive

• Membantu anak mengungkapkan perasaan-perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas membaca

Sosiogram

• Mengambar ruang kehidupan atau lingkaran keluarga

• Menggambar suatu lingkaran adalah melambangkan orang-orang yang hampir mirip dalam kehidupan anak

• Gambar bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakraban/kedekatan

top related