ihwal karya ilmiah akademik

Post on 02-Jul-2015

1.492 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Ihwal Karya Ilmiah Akademik

Kelompok 9 :Alfonsus liguori A. Radityo (18189)Gloria imanuella P. (18247)Alfonsus Ryan Adi W (18492)Hana Gresia M. (18496)Laurensius Sudiarto S. (18499)

Apa itu karangan ilmiah? Tulisan yang memiliki corak atau genre

keilmuan. Dipahami sebagai hal yang ilmiah

karena dimensi-dimensi keilmuan itu menjadi kadungan pokok dalam tulisan tersebut.

Dimensi-dimensi keilmuan Fakta atau data sebagai dasar Pemikiran, analisis, dan konklusi logis Objektif dan tidak berpihak Akurat dan Sistematis Tidak emosional

Fakta atau data sebagai dasar

Data atau fakta merupakan dasar pokok suatu tulisan dikatakan bersifat ilmiah

Data dalam suatu penulisan karya ilmiah harus berkualifikasi sempurna. Hal tersebut digunakan agar analisis dan interpretasi dalam tulisan tersebut akan menjadi sempurna.

Data tidak cukup hanya dikumpulkan saja, tetapi harus diidentifikasi, diolah, diseleksi, dan diklasifikasi dengan baik agar kelas-kelas atau tipe-tipe datanya menjadi jelas.

Data harus diperoleh dari sumber data yang jelas penyampelan yang tepat, objek datanya memiliki kejelasan identitas atau kejatiannya.

Pemikiran, analisis, dan konklusi logis

3 hal dimensi kelogisan : Pemikiran atau penalaran Analisis atau pembahasan Penarikan kesimpulan atau penyimpulan

Alur pikir : Deduktif Induktif Abduktif

Urutan pemaparan : Urutan waktu Urutan alur nalar Urutan kepentingan Urutan spasial

Objektif dan tidak berpihak

Pembahasan atau analisis harus benar benar objektif (disinterested) tidak subektif (interested)

Karya ilmiah adalah pencarian kebenaran Dasar analisis :

Dasar teori (Theoritical Ground) yang benar Tidak hanya berupa deskripsi Bukan merupakan tempelan hasil karya

potong dan tempel cut and glue

Akurat dan Sistematis Sistematik : karya ilmiah harus sepenuhnya

mengacu pada sistem dan atau tata cara ilmiah yang sifatnya konvensional dan sekaligus universal.

Sistematis : pengaturan dan penataan karya ilmiah harus runtut sesuai dengan urutan yang berlaku umum atau universal.

Akurat : mengacu pada susunan/konstruksi yang berlaku universal

Tidak akurat : kesalahan fatal dan mendasar dalam konstruksi karangan ilmiah tersebut.

Tidak emosional Bahasa yang digunakan dalam penulisan

karya ilmiah tidak boleh penuh dengan nuansa dan perasaan keharuan dan sarat dengan permohonan maaf.

Karya ilmiah yang bersifat emosional umumnya bahasa yang digunakan dipenuhi kemubaziran, ketidaklugasan, dan tidak tepat sasaran.

Bahasa yang benar dalam karya ilmiah merupakan bahasa yang intelek, intepretatif, penuh dengan ketepatan dan akurasi

Asas-asas menulis karya ilmiah Kejelasan (clarity) Ketepatan (accuracy) Keringkasan (brevity)

Kejelasan (clarity) Mudah dipahami, mudah dibaca tidak

memberi ruang untuk disalah tafsirkan, tidak bersifat samar-samar, dan tidak boleh ada wilayah abu-abu.

Hal-hal yang menopang kejelasan karya ilmiah : Pemakaian bahasa yang lebih dikenal Pemakaian kata-kata yang pendek, ringkas,

tajam, dan lugas. Pemakaian kata-kata dalam bahasa sendiri

Ketepatan (accuracy) Karangan ilmiah dikatakan akurat

apabila penulis atau peneliti cermat, teliti, tidak sembrono atau bermain-main dengan ilmu.

Cara penyampaian karya ilmiah harus terwadahi butir-butir gagasan yang sepenuhnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti atau penulis.

Keringkasan (brevity) Ringkas pendek

Dikatakan ringkas apabila bentuk bentuk kebahasaan tidak bertele-tele, tidak terdapat kalimat-kalimat yang bertumpukan (running on sentences) dan sarat dengan kemubaziran serta kerancuan

Prinsip yang harus dipegang dalam praktik penulisan karya ilmiah adalah “ writing with heart, editing with brain”

Tema karangan Dipahami sebagai sebuah ide sentral dalam karangan yang akan

mengikat keseluruha uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian, didalam konstruksi karangan ilmiah tersebut.

Kegunaan tema karangan : Bagi penulis : dapat menuntun dirinya agar dapat mengakhiri

tulisannya secara tuntas Bagi pembaca : penuntun untuk dapat memahami karangan

secara tepat Tema yang baik bagi penulis :

Sesuai dengan keahlian penulis Sesuai dengan bidang studi yang didalami penulis Sesuai dengan pengalaman penulis

Tema yang menarik bagi pembaca : Sesuai dengan latar belakang iptek pembaca Sesuai dengan pekerjaan pembaca Memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembaca

Tema harus memiliki data yang melimpah

Judul Karangan Hal-hal yang perlu dicermati:

Setali dengan tema karangan Harus kelihatan benang merahnya Harus dirumuskan dengan singkat Mudah ditangkap dengan indera Tidak menggunakan kata-kata kiasan

Kalimat Tesis Identik dengan tema karangan yang

tidak dituliskan secara eksplisit tetapi dijadikan peranti bayangan jiwa karangan yang akan menuntun penulis untuk menyelesaikan tugasnya

Merupakan gabungan antara tema karangan dan tujuan karangan atau tulisan

Kerangka Karangan Sebagai rencana penulisan yang mengandung

ketentuan untuk menyusun sebuah karangan sehingga rangkaian ini dapat disususun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur

Fungsiya : Memperlihatkan pokok bahasan, sub-bahasan,

sub-sub bahasan. Memberikan kemungkinan perluasan bahasan

untuk menciptakan suasana kreatif Bentuk-bentuk kerangka karangan :

Bentuk kerangka kalimat Bentuk kerangka topik

Model-model berpikir Model DAM-D(duduk perkara, alasan, misal,

duduk perkara) Dimaksudkan untuk menjelaskan dudukperkara

persoalan yang didukung oleh alasan-alasan yang kuat

Model DSD ( Dahulu, Sekarang, Depan) Mengolah topik dengan memaparkan hal yang

diterima ditanggapi ditaati, dan diteliti pada masa lampau kini dan mendatang.

Model PMHT ( Perhatian, Minat, Hasrat, Tindakan) Digunakan untuk mengobarkan semangat,

membangkitkn minat, mengobarhan hasrat, dan membengkitkan tindakan tertentu.

Model 5 W + 1 H ( what, who, when, where, why, how) Digunakan untuk menulis berita-berita yang lugan dan

atau lempang ( hard news ) Model TAS ( tesis, antitesis, sintesis)

Persoalan dikaji dari dimensi kontras yaitu terdiri dari kebaikan-keburukan, keuntungan-kerugian, keunggulan-kelemahan. Lalu dilanjutkan dengan membuat sintesis atau perpaduan untuk merangkum tesis dan antitesis.

Model PIK ( pendahuluan, Isi, Kesimpulan) Uraian diawali dengan memaparkan pendahuluan yang

menarik, jelas, dan mampu masuk ke dalam pokok permasalahan, lalu di bagian isi dijelaskan secara total untuk mengontraskan, membandingkan, menguraikan, dan mengintepretasi yang sedang dikasi lalu ditutup dengan kesimpulan.

Ihwal Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan:Penguraian penalaran yang menimbulkan masalah serta jawabannya.Penguraian keguanaan praktis hasil analisis.Pengungkapan masalah umum secara jelas.

Ihwal Tujuan PenulisanKetentuan-ketentuan yang harus diperhatikan:Penguraian target, sasaran yang akan dicapaiTujuan utama dapat dirincikan menjadi beberapa tujuan yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas

Ihwal Hipotesis Isi hipotesis yang lazim dalam karya ilmiah :

Antiseden : bagian kalimat dalam hipotesis yang diawali dengan kata-kata jika, seandainya, atau seadainya tidak.

Konsekuen : dibuat bertautan dengan antiseden yang harus dilakukan dengan pembuktian kebenaran dalam pelaksanaan penelitian.

Dependen : hubungan antara antisenden dan konsekuen yang merupakan hubungan sebab dan akibat yang benar.

Macam-macam hipotesis : Hipotesis deskriptif : ditujuna untuk mendemonstrasikan dugaan

sementara tentang bagaimana benda-benda dan peristiwa-peristiwa dapat terjadi

Hipotesis argumentatif : digunakan untuk menunjukan mengapa benda-benda atau peristiwa-peristiwa dapat terjadi.

Hipotesis kerja : digunakan untuk menjelaskan akibat-akibat dari suatu sebab.

Hipotesis nol : digunakan untuk memeriksa ketidakbenaran suatu dalil.

Ihwal Abstrak Hal-hal yang harus diperhatikan :

Abstrak merupakan bentuk penyajian singkat sebuah laporan.

Abstrak diartikan sebagai pernyataan singkat tetapi akurat dari isi laporan.

Abstrak didefinisikan juga sebagai uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen.

Cara kerja Penyusunan Karya Ilmiah

Empat Langkah Penyediaan Data Penentuan sumber data harus tepat : harus

‘genah’ , ditemukan secara purposif Inventarisasi data : pengumpulan data dari

sumber data yang kredibel Seleksi data : pemisahan data yang baik,

yang kurang baik, dan data yang tidak baik alias nakal.

Klasifikasi data : penggolongan data sesuai dengan tujuan analisis

Aspek-aspek dalam analisis data

Masukan/input penelitian Keluaran/output penelitian

Data: sumber data yang benar, metode pengumpulan data yang tepat, sajian data yang benar –inventarisasi, seleksi, klasifikasi--

Proses analisis: ancangan analisis/research framework harus tepat, tolok ukur harus tepat—kuantitatif, kualitatif, atau gabungan--, aneka kendala dan asumsi dipertimbangkan secara cermat

Hasil penelitian: kesimpulan yang tepat; saran yang konkret, relevan, operasional; implikasi penelitian yang tepat

Berpikir Linier dalam Karangan Ilmiah

Masukan penelitian yang berupa data penelitian yang siap untuk dianalisis,-- dengan segala pertimbangan kendala dan asumsi yang ada--, lalu data itu dianalisis, diolah, diinterpretasi, diuraikan, dipaparkan, dideskripsikan dengan memakai ancangan analisis dan tolok ukur yang tepat

Kesimpulan I Kesimpulan II Kesimpulan III

Proses analisis Proses analisis Proses analisis

(kendala, asumsi, metode analisis, ancangan analisis, tolok ukur penelitian)

Data I Data II Data III

Tahap I Tahap II dan seterusnya

Data: kendala, asumsi, persyaratan

Analisis: metode; ancangan ; tolak ukur

Kesimpulan / keluaran

Penyusunan masalah Penganalisi

sanPenyimpulan

Linier dengan tinjauan ke belakang

masukanTahap

I-1

Tahap

I-2

Tahap

I-3

Tahap I-4

Umpan balik /tinjauan kembali ke belakang “feedback”

Tahap II-1

Tahap II-2

Dan seterusnya

Kesimpulan tahap akhir

keluaran

Linier berulang

Data Keluaran

Linier Melingkar

Data/masukan/input

Kesimpulan/keluaran/hasil

top related