identifikasi kapang khamir

Post on 20-Dec-2015

29 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Identifikasi Kapang Khamir

TRANSCRIPT

Identifikasi Kapang Khamir

Pada awalnya identifikasi fungi didasarkan pada sifat morfologi dengan dukungan sifat biokimia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu biologi molekuler eidentifikasi dapat dilakukan secara

molekuler sehingga hasilnya lebih tepat sekaligus diketahui filogeni jamuryang diidentifikasi.

Mengingat biaya yang mahal, dapat dilakukan dengan cara konvensional.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi jamur untuk sampai Phylum :

Koloni halus/berambut, bewarna/tidak

Reverse colony bewarna/tidak

Sel somatic tunggal/multiseluler

Hifa bersepta / tidak (uninukleat/multi)

Struktur hifa fertile warna dan permukaan halus/kasar

Struktur hifa pembawa spora vesikel, kolumela dll, warna

Struktur dasar pada hifa pembawa spora rhizoid, foot cell, tidak ada struktur khusus

Spora

Spora aseksual jenis (sporangiospora/bebas/konidia/artro/blasto dll; warna, susunan, bentuk,

ukuran dan permukaan kantong spora

Spora seksual asko/basidio/zygo

Spora sel pertahanan hulle cell/klamidiospora

Exudate drops ada / tidak ada, warnanya

(Biologi Jamur . MG Isworo Rukmi, Agung Suprihadi, Ssiana Purwantisari. Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. 2003

Pengamatan Morfologi Koloni :

1. Warna dan permukaan koloni (granular; seperti tepung, menggunung, licin, ada atau tidak

tetes-tetes eksudat)

Garis2 radial dari pusat koloni kea rah tepi koloni atau tidak

Lingkarang2 konsentris atau tidak

(Pertumbuhan koloni diikuti dari awal ditaman hingga saat dibuat preparat)

Pengamatan mikroskopis preparat :

1 Hifa berseptum atau tidak

Hifa berpigmentasi hialin (tidak bewarna, atau biru bila diberi cat), gelap (dematiaceous- coklat

kehijauan atau kehitaman, hitam kelam, hitam keabu-abuan)

Hifa berbentuk spiral, bernodul atau mempunyai rhizoid

Spora aseksual berbentuk lebih khusus, seperti konidia atau aleuspora yang dibentuk oleh hifa

khusus yang disebut konidiofor. Catat bentuk, ukuran, jumlah sel, dan pengaturan letaknya :

(bentuk gada, gelondong, bulan sabit, bentuk bulat atau semi bulat, tidak teratur, silindris, elips,

bintang dan benang

Spora aseksual berbentuk sederhana (arthro, blasto, khlamido, sporangiospora

Ukuran spora aseksual : besar (20-100 mm), kecil (1-5 mm)

Pengaturan spora aseksual : diproduksi tunggal, berantai (bercabang atau tidak), klaster

Spora seksual memiliki bentuk yang bervariasi seperti asko, basidio, zigo

Sel : bersel tunggal (berdinding halus, kasar, berpigmen atau tidak), bersel banyak (berdinding

halus/tdk, bersepta/tdk, jumlah kompartemen, bersepta transversal, longitudinal, berpigmen)

Konidiofor :

Pembentukannya tunggal

Diproduksi dalam kelompok (sporodokhia)

Bentuk kompleks (termasuk sterigmata, metula, fialid- berbentuk seperti sikat/kuas/botol

berleher panjang atau pendek

(Pengenalan Kapang Tropik Umum. Indrawati Gandjar, et.al. 1999. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia

top related