hukum mawaris
Post on 20-Jan-2015
474 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kelompok 4Kelompok 4
Nama Kelompok :Nama Kelompok :
1.1.Abu Bakar SidikAbu Bakar Sidik
2.2.Ade SetiawanAde Setiawan
3.3.Ali MujahidAli Mujahid
4.4.FitriyantiFitriyanti
5.5. IstiqomahIstiqomah
6.6.M.Daud VirianM.Daud Virian
PETAPKONSEP
HOME
MATERI
MAWARIS
PENGERTIANWasiat
syaratnya PenetapanAhli waris
Harta sbl dibagi
back
PENGERTIAN
Mawaris ialah ilmu yang mempelajari tentang tatacara pembagian harta waris.
Mawaris disebut juga dengan faroid yaitu ilmu yang mempelajari kadar pembagian masing-masing ahli waris.
Rukun Mawaris
Adanya orang yang mewariskan harta
Adanya harta yang diwariskan Adanya ahli waris yang
menerima harta warisan
Hal-hal Yang perlu dilakukan sebelum harta dibagi
Bayar hutang kalau masih adaKeluarkan zakat bila sampai batas
nisabKeluarkan biaya perawatan dan
pemakaman jenazahMelaksanakan wasiat jenazah
ASBABUL IRTSI
• Ialah hal-hal yang menyebabkan mendapatkan harta warisan
• Karena adanya hubungan darah• Karena hubungan nikah yang
syah• Karena memerdekakan budak• Karena seagama dengan
simayat
Pengertian dan syarat wasiat
Wasiat: Ialah pesan-pesan kebaikan yang harus dilaksanakan sepeninggal si mayat.
Syarat-syarat wasiat Dilaksanakan dalam keadaan sadar Berisikan ttg kebaikan Tidak lebih dari 1/3 jumlah seluruh harta Tidak diwasiatkan kepada ahli waris yang berhak
mewarisi hartanya
Mawani’ul Irtsi
>ialah hal-hal yang menyebabkan hilangnya hak waris
1. Budak yang belum dimerdekakan
2. Pembunuh keluarganya sendiri
3. Berbeda agama
4. Murtad atau keluar dari Islam
•Anak laki-laki•Cucu laki-laki dan terus ke bawah•Bapak•Kakek dari bapak ke atas•Saudara laki-laki sekandung•Saudara laki-laki sebapak•Saudara laki-laki seibu•Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung•Anak laki laki saudara laki-laki sebapak•Paman yang sekandung dengan bapak•Paman yang sebapak dengan bapak•Anak laki-laki paman sekandung dg bapak•Anak laki-laki paman sebapak dg bapak•Suami•Laki-laki yang memerdekakan budak
•Anak perempuan•Cucu perempuan dari anak laki-laki•Ibu•Nenek dari ibu•Nenek dari bapak•Saudara perempuan sekandung•Saudara perempuan sebapak•Saudara perempuan seibu•Istri•Wanita yang memerdekakan budak
Laki-laki (15) Perempuan (10)
Penetapan ahli waris (25 orang)
Dhawil FurudhDhawil Furudh
Dhawil Furudh: Ahli waris yang berhak menerima harta warisan
1.Mustakhiq : Golongan yang pasti mendapatkan warisan dan kedudukanya tidak pernah bergeser dari ahli waris lain
2.Mahjubun : Seharusnya mendapat bagian tetapi tergeser dengan adanya ahli waris lain yang lebih dekat kedudukannya
3.Dhawil Arkham: Ahli waris yang 3.Dhawil Arkham: Ahli waris yang mendapatkan bagian warisan karena mendapatkan bagian warisan karena adanya hubungan sanak(kerabat)adanya hubungan sanak(kerabat)
4.Dhawil Ashobah: Ahli waris yang 4.Dhawil Ashobah: Ahli waris yang mendapatkan bagian warisan karena mendapatkan bagian warisan karena adanya sisa hasil pembagian warisanadanya sisa hasil pembagian warisan
• Besar kecilnya bagian Ashobah sebab:Besar kecilnya bagian Ashobah sebab:• Banyak sedikitnya ahli warisBanyak sedikitnya ahli waris• Banyak sedikitnya harta yang Banyak sedikitnya harta yang
dibagikandibagikan
a.Yang mendapatkan Nishfu ( ½)a.Yang mendapatkan Nishfu ( ½) Anak perempuan jika sendiriAnak perempuan jika sendiri Anak perempuan dari anak laki-laki Anak perempuan dari anak laki-laki
jika tidak ada anak perempuan lainjika tidak ada anak perempuan lain Saudara perempuan yang seibu atau Saudara perempuan yang seibu atau
sebapak sajasebapak saja Suami jika istri yang meninggal tidak Suami jika istri yang meninggal tidak
mempunyai anakmempunyai anak
Furudhl MuqoddarohYaitu Ketentuan kadar pembagian masing-masing ahli waris
Yang mendapat bagian Yang mendapat bagian Rubu’(1/4)Rubu’(1/4)
Suami jika istri yang meninggal Suami jika istri yang meninggal mempunyai anak baik laki-laki mempunyai anak baik laki-laki atau perempuan atau atau perempuan atau meninggalkan cucu baik laki-meninggalkan cucu baik laki-laki /perempuanlaki /perempuan
Istri jika suami tidak Istri jika suami tidak meninggalkan anak baik laki-laki meninggalkan anak baik laki-laki atau perempuan atau cucu laki-atau perempuan atau cucu laki-laki atau perempuanlaki atau perempuan
Yang mendapat Tsulusain (2/3)Yang mendapat Tsulusain (2/3)
Dua (2) anak perempuan atau lebih Dua (2) anak perempuan atau lebih jika tidak ada anak laki-lakijika tidak ada anak laki-laki
Dua (2) orang anak perempuan Dua (2) orang anak perempuan atau lebih dari anak laki-laki (cucu)atau lebih dari anak laki-laki (cucu)
Saudara perempuan yang seibu Saudara perempuan yang seibu sebapak jika berbilangsebapak jika berbilang
Saudara perempuan yang sebapakSaudara perempuan yang sebapak
Yang mendapat Tsulus 1/3Yang mendapat Tsulus 1/3
• Ibu jika yang meninggal tidak Ibu jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau cucu dari mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki dan tidak anak laki-laki dan tidak meninggalkan saudara baik laki-laki meninggalkan saudara baik laki-laki maupun perempuan yang seibu maupun perempuan yang seibu sebapaksebapak
• Dua orang saudara atau lebih dari Dua orang saudara atau lebih dari saudara yang seibu, laki-laki saudara yang seibu, laki-laki maupun perempuanmaupun perempuan
Yang mendapat bagian Yang mendapat bagian Tsumun ( 1/8 )Tsumun ( 1/8 )
Istri apabila meninggalkan anak laki-laki atau perempuan atau cucu perempuan atau cucu laki-laki maupun perempuan
ASOBAH Yaitu sisa setelah harta waris dibagi
ALGARAWAIN Yaitu dua masalah aneh karena caralahia pembagian waris untuk ibu bapak menyalahi ketentuan umum
Al-Aul Yaitu apabila jumlah begian zawil furud melebihi jumlah pokok masalahnya
PERUNDANG-UNDANGAN PERUNDANG-UNDANGAN WARIS DI INDONESIAWARIS DI INDONESIA
KEPUTUSAN MENTRI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 1991TENTANG PELAKSANAAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1991 TANGGAL 10 JUNI T1HUN 1991 MENGENAI KOMPILASI HUKUM ISLAM DI BIDANG HUKUM PERKAWINAN, KEWARISAN, DAN PERWAKAFAN BUKU II HUKUM KEWARISAN TERDIRI DARI 5 BAB 43 PASAL AITU DARI PASAL 171 SAMPAI PASAL 214back
top related