hubungan penerapan ergonomi dengan produktivitas …
Post on 05-Dec-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PENERAPAN ERGONOMI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN OFFICE BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK
TAHUN 2018
SKRIPSI
ASY SYAFFA AULIAURRAHMAN NIM. 031621006
PROGRAM STUDI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN JAKARTA
2018
HUBUNGAN PENERAPAN ERGONOMI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN
BAGIAN OFFICE BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Oleh :
ASY SYAFFA AULIAURRAHMAN NIM. 031621006
PROGRAM STUDI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN
JAKARTA
2018
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Asy syaffa Auliaurrahman
NIM : 031621006
Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul :
HUBUNGAN PENERAPAN ERGONOMI DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN OFFICE BERDASARKAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK
TAHUN 2018
Adalah benar – benar hasil hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
plagiat dari Skripsi orang lain. Apabila pada kemudian hari pernyataan
saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang
berlaku (cabut predikat kelulusan dan gelar sarjana).
Jakarta, 18 Juli 2018
(Asy syaffa Auliaurrahman)
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Civitas Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan, saya
yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Asy syaffa Auliaurrahman
NIM : 031621006 Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan Hak Bebas Royalti
Non-Ekslusive (Non-Ekslusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah
saya yang berjudul :
HUBUNGAN PENERAPAN ERGONOMI DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN OFFICE BERDASARKAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK
TAHUN 2018
Beserta perangkat yang ada (apabila diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Non-Ekslusive ini Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
STIKes Binawan berhak menyimpan, mengalihmedia / format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta
dan sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi
tanggungjawab saya pribadi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Jakarta
Pada Tanggal 18 Juli 2018
Yang menyatakan :
(Asy syaffa Auliaurrahman)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Asy syaffa Auliaurrahman
NIM : 031621006
Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Judul Skripsi : Hubungan Penerapan Ergonomi Dengan
Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian Office
Berdasarkan Jenis Kelamin Di Rumah Sakit
Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program
Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja STIKes Binawan Jakarta pada
tanggal 04 Juli 2018 dan telah diperbaiki sesuai masukan Dewan Penguji.
Jakarta, 18 Juli 2018
Penguji I
(Dr. M. Toris Z, MPH., SpKL)
Penguji II
(Drs. Sahuri, SST.K3., MA)
Pembimbing
(Drs. Sarkosih, SST.FT, M.K3)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Asy syaffa Auliaurrahman
Alamat : Jl. Mandor H. Sanim II No. 24 Rt 4/7
Kelurahan Kukusan-Beji Kota Depok,
Jawa Barat, 16425.
0813-1414-4197
asysyaffaauliaurrahman@gmail.com
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 September 1995
Riwayat :
1. Program Studi K3 Tahun 2016-2018
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
STIKes Binawan Jakarta
2. Program Studi Perumahsakitan Tahun 2013-2016
Vokasi Universitas Indonesia Depok
3. MA Citra Cendekia Jakarta Selatan Tahun 2010-2013
4. SMPIT Ummu'l Quro Depok Tahun 2007-2010
5. SDIT Ummu'l Quro Depok Tahun 2001-2007
6. TKIT Ummu'l Quro Depok Tahun 2000-2001
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmatNya penulis bisa menyelesaikan Skripsi yang berjudul Hubungan
Penerapan Ergonomi Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian
Office Berdasarkan Jenis Kelamin Di Rumah Sakit Grha Permata Ibu
Depok Tahun 2018. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan sebelum mendapatkan gelar sarjana terapan di Program
Studi K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) STIKes Binawan. Dalam
penulisan Skripsi ini, penulis merasa masih banyak kekurangan. Namun,
penulis menyadari bahwa kelancaran dan ketepatan waktu dalam
penulisan Skripsi ini tidak lain berkat dorongan dan bimbingan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Keluarga saya khususnya Ibunda Tercinta Bu Istiqomah, SPd. yang
selalu memberikan semangat, perhatian serta kasih sayang yang
luar biasa, dan do’a kepada saya hingga Skripsi ini tercipta. Begitu
pula dengan ketiga adik – adik yang penulis sangat sayangi dan juga
mas Usamah yang membuat suasana rumah menjadi lebih
berwarna.
2. Ketua Program Studi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
STIKes Binawan, Dr. M. Toris. Z, M.PH., SpKL, atas surat
keputusan dosen pembimbing Skripsi dan atas keputusan
kelulusan mahasiswa/i STIKes Binawan khususnya kelas B 2016.
Serta atas semua ilmu K3 yang telah diberikan selama ini dan
juga masukan – masukan bagi penulis dari mulai sedang
Proposal Skripsi hingga sidang Skripsi.
3. Bapak Husein, SST.K3., M.Kes., selaku dosen penanggungjawab
akademik yang telah memberikan kemudahan dalam proses
akademik yang penulis jalani.
vii
4. Bapak Drs. Sarkosih, SST.FT., M.K3. selaku dosen pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, dan pengarahan dalam rangka
penyelesaian Skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sahuri, SST.K3., MA. selaku dosen penguji Skripsi yang
telah menguji hasil Skripsi penulis dengan bijak, juga telah banyak
membantu serta memberi masukan – masukan dalam proses revisi
Skripsi penulis. Serta sabar dan mau menerima kecerewetan,
kepolosan, dan juga keaktifan berbicara penulis pada saat konsultasi
revisi Skripsi ini.
6. Bapak Dr. Agung Cahyono T, M.Si. selaku dosen mata kuliah
seminar K3 yang mengajari secara detail dan jelas dalam bagaimana
menyusun Skripsi yang benar.
7. Bapak Boy Hadi Ismanto, SKM., M.KM. selaku pembimbing
lapangan, dosen UI, serta Wakil Direktur Administrasi dan Umum RS
Grha Permata Ibu Depok dan juga dosen penulis di D3
Perumahsakitan UI Depok, yang juga banyak sekali membantu dan
memberikan arahan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan
Skripsi ini.
8. Ibu Nia Murniati, SKM., M.KM. selaku dosen UI dimana penulis
menjadi asisten dosen beliau yang juga banyak sekali memberikan
kemudahan dalam penyesuaian waktu jadwal asdos dengan magang
dan membantu penulis dalam pengolahan data yang ada serta
memberikan dorongan semangat yang luar biasa dalam
penyelesaian Skripsi ini.
9. Mba Dina Riski, SKM. selaku staff K3 di Rumah Sakit Grha Permata
Ibu Depok yang juga telah banyak membantu dalam proses
penelitian Skripsi ini.
10. Mas Surya Dwi Gilang, SE. yang selalu memberikan motivasi serta
dukungan bagi penulis untuk segera menyelesaikan tugas ini dan
juga selalu siap mendengarkan kaluhan – keluhan penulis selama
proses pembuatan Skripsi ini.
viii
11. Rizka Chaniago, SKM. selaku teman permagangan yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
12. Ka Wahyu Mardila Jayanti, SST.K3., yang telah memberikan ide
untuk melanjutkan menyelesaikan Skripsi ini.
13. Seluruh karyawan bagian office yang berada di lantai 1 Gedung
Selatan Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok, telah banyak
memberikan support dan kerjasama dengan penulis serta bantuan
baik material maupun non material dalam menyelesaikan Skripsi ini.
14. Staff bagian administrasi K3 di STIKes Binawan Pak Soleh dan Pak
Faris yang telah banyak membantu penulis dalam urusan
administrasi maupun hal lainnya.
15. Group se-perbimbingan di STIKes Binawan yang saling support,
memberikan ide – ide, dan juga saling setia mendengar keluhan –
keluhan : Ka Erika, Ka Arif, Ka Ripki, dan Ka Ade.
16. Rekan - rekan magang dari IT Pamulang, STIKes Universitas
Pamulang, serta STIKes Binawan di Proyek Jalan Tol Serpong
Cinere PT Waskita Karya : Ka Faiga, Ka Helga, Bang Rais, Bang
Yopi, Rizka, Aas, Eko, Ramona, Rahma, dan Yayuk.
17. Rekan - rekan angkatan 2016 K3 B STIKes Binawan yang penulis
sayangi dan selalu saling support serta kompak yang pastinya
penulis akan sulit melupakan kenangan yang telah dilalui bersama
dan pastinya penulis akan sangat merindukan kehangatan yang ada
di kelas B 2016. “Kelas B 2016 terus kompak ya sampai akhir
hayat!”.
Akhir kata, penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan yang tidak
disengaja. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkannya. Amin... Silahkan bagi yang ingin bertanya
atau memberikan kritik dan saran dapat dikirimkan melalui e - mail penulis.
ix
ABSTRAK
Nama : Asy syaffa Auliaurrahman
Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Judul Skripsi : Hubungan Penerapan Ergonomi Dengan
Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian Office Berdasarkan Jenis Kelamin Di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018
Latar Belakang
Di sebuah kantor, dalam satu hari (kurang lebih 8 jam) karyawan hampir 90% menghabiskan waktu kerjanya dalam posisi duduk berhadapan dengan meja. Maka dalam hal ini dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, pihak manajemen Rumah Sakit perlu memperhatikan penerapan ergonomi di tempat kerja sehingga dapat
menghasilkan produk / kinerja yang baik pula.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan penelitian cross sectional dan menggunakan uji regresi linier sederhana
untuk mengetahui hubungan secara statistik. Hasil
Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 2.0 dan program komputer microsoft excel versi 2013. Pada
analisis bivariat didapatkan hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja.
Simpulan
Tidak terdapat hubungan signifikan antara penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja, dapat dilihat dari nilai p value yaitu 0,911 (p
value > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent.
Kata Kunci
Hubungan, penerapan ergonomi, produktivitas kerja, karyawan
office, jenis kelamin, rumah sakit, penilaian prestasi kerja, dan RULA (Rapid Upper Limb Assessment).
x
ABSTRACT
Name : Asy syaffa Auliaurrahman
Study Program : Safety and Health Occupational Title : Correlation in Application of Ergonomics with
Productivity of Work on Employee Part Office Based on Gender in Grha Permata Ibu Hospital Year 2018.
Background At the office, in one day (± 8 hours) employee much 90% spend time
for working in sit down position face to face with table. Then in this case to be improve the productivity of work employee, the Hospital Management must be attention in application of ergonomics in their work station so they
can produce the product / performance in good.
Methods This research uses quantitative method by using cross sectional
research and using simple linear regression test to know the relation
statistically.
Results The result of this research is processed by using computer program
SPSS version 2.0 and computer program of microsoft excel version 2013.
In bivariate analysis got result of research that there is no significant relation between application of ergonomics with the productivity of work.
Conclution
There is no significant relationship between the application of
ergonomics with the productivity of work, can be seen from the value of p value is 0,911 (p value > 0,05) which shows that there is no relationship between independent variables with dependent variable.
Keyword
Correlate, application of ergonomics, the productivity of work, the office employee, gender, hospital, performance work values, dan RULA (Rapid Upper Limb Assessment).
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................. 2
1.3. Pertanyaan Penelitian................................................................ 2
1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 2
1.4.1. Tujuan Umum .................................................................. 2
1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................ 2
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
1.5.1. Manfaat Bagi Rumah Sakit............................................ 3
1.5.2. Manfaat Bagi Kampus .................................................... 3
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
2.1. Gambaran Umum Rumah Sakit .............................................. 4
2.1.1. Sejarah Rumah Sakit Grha Permata Ibu .................... 4
2.1.2. Visi, Misi, dan Motto ....................................................... 5
2.1.3. Struktur Organisasi ......................................................... 5
xii
2.2. Ergonomi ...................................................................................... 7
2.2.1. Sejarah Ergonomi ........................................................... 7
2.2.2. Pengertian Ergonomi...................................................... 8
2.2.3. Tujuan Ergonomi............................................................. 9
2.2.4. Prinsip Ergonomi........................................................... 10
2.2.5. Penerapan Ergonomi ................................................... 11
2.2.6. RULA .............................................................................. 13
2.2.7. Posisi Kerja .................................................................... 16
2.3. Produktivitas Kerja ................................................................... 18
2.3.1. Pengertian Produktivitas Kerja ................................... 18
2.3.2. Faktor Pengaruh Produktivitas Kerja ......................... 20
2.4. Kerangka Teori .......................................................................... 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 22
3.1. Kerangka Konsep ..................................................................... 22
3.2. Definisi Operasional ................................................................ 22
3.3. Hipotesis ..................................................................................... 23
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 24
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian / Objek Penelitian ........ 25
3.5.1. Populasi .......................................................................... 25
3.5.2. Sampel............................................................................ 25
3.6. Lokasi Penelitian ...................................................................... 26
3.7. Sumber Data Penelitian .......................................................... 26
3.7.1. Data Primer .................................................................... 26
3.7.2. Data Sekunder .............................................................. 26
3.8. Instrumen Penelitian ................................................................ 26
3.9. Pengumpulan Data ................................................................... 27
3.9.1. Data Primer .................................................................... 27
3.9.2. Data Sekunder .............................................................. 27
3.10. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 28
3.10.1. Pengolahan Data .......................................................... 28
3.10.2. Analisis Data .................................................................. 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 31
xiii
4.1. Hasil Analisa Univariat ............................................................ 31
4.1.1. Jenis Kelamin ................................................................ 31
4.1.2. Penerapan Ergonomi ................................................... 31
4.1.3. Produktivitas Kerja ........................................................ 32
4.2. Hasil Analisa Bivariat .............................................................. 32
4.3. Pembahasan .............................................................................. 33
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 35
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 35
5.2. Saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37
LAMPIRAN .......................................................................................................... 39
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Final Score RULA ............................................................................... 16
Tabel 2. Definisi Operasional ........................................................................... 23
Tabel 3. Distribusi Jenis Kelamin Karyawan Bagian Office Rumah Sakit
Grha Permata Ibu Tahun 2018......................................................................... 31
Tabel 4. Distribusi Jenis Kelamin dengan Final Score RULA Karyawan
Bagian Office Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018 ........... 31
Tabel 5. Distribusi Jenis Kelamin dengan Penilaian Prestasi Kerja
Karyawan Bagian Office Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun
2018 ...................................................................................................................... 32
Tabel 6. Hubungan Penerapan Ergonomi Dengan Produktivitas Kerja .... 32
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Grha Permata Ibu.................. 6
Gambar 2. Penilaian Group A Metode RULA ................................................ 15
Gambar 3. Penilaian Group B Metode RULA ................................................ 15
Gambar 4. Kerangka Teori ............................................................................... 21
Gambar 5. Kerangka Konsep Hubungan Antara Variabel ........................... 22
Gambar 6. Bagan Cross Sectional .................................................................. 25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lembar Observasi RULA ............................................................ 40
Lampiran 2. Lembar Penilaian Prestasi Kerja Karyawan............................. 41
Lampiran 3. Hasil Penilaian Prestasi Kerja Per 3 Bulan Terakhir .............. 45
Lampiran 4. Hasil Score RULA ........................................................................ 46
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS ................................... 47
Lampiran 6. Dokumentasi Posisi Kerja ........................................................... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata Rumah Sakit merupakan terjemahan dari Hospital yang
berasal dari bahasa latin yaitu Hospitium dikenal juga dengan nama
ZH atau Zieken Huis yang dalam bahasa Belanda artinya rumah
orang sakit.1 Spencer pernah mengutip ucapan salah seorang
manajer dari St Thomas’s Hospital yang mengatakan bahwa :
“Running a big business is a piece of cake compared with running a
hospital. A hospital is about the most complex institution there is”.2
Menurut World Health Organization (WHO), Rumah Sakit merupakan
tempat yang memberikan pelayanan medik dalam jangka waktu
panjang maupun pendek yang meliputi kegiatan observasi,
diagnostik, terapeutik, dan rehabilitasi bagi semua orang yang
menderita sakit atau luka serta bagi mereka yang akan melahirkan
dan juga diberikan pelayanan berdasarkan rawat jalan bagi yang
membutuhkan sesuai dengan sakit yang dideritanya.3
Kegiatan yang ada di dalam Rumah Sakit bukan hanya sekedar
pengobatan pasien seperti yang dilakukan Dokter maupun Perawat /
Suster. Melainkan ada pula bagian yang mengoperasikan
berjalannya organisasi di Rumah Sakit yang biasa kita kenal dengan
Manajemen Rumah Sakit. Hal ini menandakan di dalam Rumah Sakit
juga terdapat kantor untuk mengoperasikan seluruh kegiatan dan
keperluan di Rumah Sakit. Kantor bukan hanya sekedar sebagai
tempat untuk bekerja bagi setiap karyawan, namun juga dapat
dikatakan sebagai rumah kedua. Dalam hal ini, di kantor haruslah
terdapat peralatan kerja yang tertata dan membuat karyawan dapat
bekerja dengan efektif dan efisien.
Dalam satu hari (kurang lebih 8 jam), karyawan hampir 90%
menghabiskan waktu kerjanya dalam posisi duduk berhadapan
dengan meja. Maka dalam hal ini dalam meningkatkan produktivitas
2
kerja karyawan, pihak manajemen Rumah Sakit perlu
memperhatikan penerapan ergonomi di tempat kerja sehingga dapat
menghasilkan produk / kinerja yang baik pula.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang hendak dikaji yaitu apakah terdapat hubungan
penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja pada karyawan
bagian office berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok tahun 2018?
1.3. Pertanyaan Penelitian
Dari perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
pertanyaan penelitian yang timbul antara lain :
1. Bagaimana penerapan ergonomi pada bagian office ?
2. Bagaimana produktivitas kerja pada bagian office ?
3. Apakah terdapat hubungan antara penerapan ergonomi dengan
produktivitas kerja pada bagian office ?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan penerapan ergonomi dengan
produktivitas kerja karyawan bagian office berdasarkan
jenis kelamin di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok
tahun 2018.
1.4.2. Tujuan Khusus
a. Diketahui bagaimana penerapan ergonomi di Rumah
Sakit Grha Permata Ibu Depok.
b. Diketahui bagaimana produktivitas kerja di Rumah
Sakit Grha Permata Ibu Depok.
3
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Bagi Rumah Sakit
1. Diharapkan dapat menjadi masukan – masukan
yang terkait dengan penerapan ergonomi di Rumah
Sakit Grha Permata Ibu Depok.
2. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pihak Rumah Sakit dalam mengambil keputusan
yang berhubungan dengan penerapan ergonomi di
Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok.
1.5.2. Manfaat Bagi Kampus
Diharapkan dapat menjadi sumber wawasan dan
informasi ilmu pegetahuan serta dapat sebagai referensi /
rujukan penulisan skripsi lainnya mengenai ergonomi di
Rumah Sakit.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penulisan ini terbatas pada penerapan
ergonomi yang diperoleh dari output aplikasi RULA yang ada, selain
itu penelitian ini hanya mengungkap hubungan penerapan ergonomi
dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian office berdasarkan
jenis kelamin di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Rumah Sakit
Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum seperti sekarang,
Rumah Sakit Grha Permata Ibu atau biasa disebut dengan RS GPI.
Rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit dengan tipe C dibangun
diatas lahan seluas 12.296.00 m2 yang terdiri dari 3.695,81 m2 untuk
total luas lantai dasar dan teras serta sekitar 8.784,34 m2 untuk total
luas bangunan keseluruhan. Saat ini RS GPI memiliki jumlah 120
tempat tidur dengan jumlah keseluruhan pegawai sebanyak 462
orang. Rumah sakit yang berlokasi di jalan KH. M. Usman No.168
Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok ini merupakan milik
badan usaha dari PT. Permata Husada Sakti.4
2.1.1. Sejarah Rumah Sakit Grha Permata Ibu
Tahun 2001 sebuah Yayasan yang bernama
Yayasan Dharma Husada Sakti mendirikan sebuah Klinik
dan Rumah Bersalin Permata Ibu. Pada tahun 2003
Yayasan Dharma Husada Sakti berubah nama
kepemilikan menjadi sebuah PT yang bernama PT.
Permata Husada Sakti. Pembangunan gedung Rumah
Sakit Graha Permata Ibu dari tahun 2004 hingga selesai
pada tahun 2005. Tepatnya pada tanggal 17 November
2005, Rumah Sakit Graha Permata Ibu resmi dibuka.
Tahun 2008 resmi diganti nama RS Grha Permata Ibu
serta RS GPI diubah status dan fungsinya menjadi RSIA
GPI sesuai dengan surat ijin pendirian tanggal 17
November 2005 oleh PT. Permata Husada Sakti.
Pada tahun 2011 tepatnya tanggal 21 Februari 2011
status RSIA mendapat izin diganti status menjadi RSU
(Rumah Sakit Umum) GPI. Pada tanggal 17 Oktober 2011
RSU GPI mendapat izin operasional RSU sementara
5
dengan memiliki kapasitas lebih dari 100 tempat tidur. Di
tahun 2012, RSU GPI sudah memiliki akreditasi 5
pelayanan dan di tahun 2014 RSU GPI sudah memiliki izin
tetap operasional Rumah Sakit Umum hingga tahun 2019.
Saat ini RS GPI telah terakreditasi oleh KARS (Komisi
Akreditasi Rumah Sakit).4
2.1.2. Visi, Misi, dan Motto
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit terbaik, modern dan
mampu bersaing dalam memberikan pelayanan
kesehatan di kota Depok dan sekitarnya.
2. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
2) Meningkatkan profesionalisme SDM.
3) Melengkapi sarana dan prasarana secara
bertahap.
4) Mengembangkan kebijakan berwawasan
lingkungan.
5) Senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK
terbaru yang berkaitan dengan Rumah Sakit.
3. Motto
“ Kami Melayani Dengan Sepenuh Hati ”
2.1.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Direktur Utama PT.
Permata Husada Sakti Nomor: 002/DIR-SK/PHS/II/2014,
struktur organisasi dari RS GPI adalah sesuai gambar 2
berikut ini.5
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Grha Permata Ibu
DIREKTUR UTAMA PT. PERMATA HUSANA SAKTI
DIREKTUR RS GRHA PERMATA IBU
KOMITE ETIK RS
PANITIA - PANITIA
KOMITE MEDIK
MANAJER HUMAS & PEMASARAN
KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERNAL
KEPALA SEKRETARIAT
WADIR MEDIK & KEPERAWATAN
WADIR ADMINISTRASI & UMUM
WADIR KEUANGAN & AKUNTANSI
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA
MANUSIA
KEPALA BIDANG REKAM MEDIK
KEPALA BAGIAN RUMAH
TANGGA
KEPALA BAGIAN UMUM
KEPALA
BAGIAN
KEUANGAN
KEPALA
BAGIAN
AKUNTANSI
KEPALA
BAGIAN
PEMBELIAN
KEPALA INSTALASI
GAWAT DARURAT KEPALA INSTALASI
RAWAT JALAN KEPALA INSTALASI
RAWAT INAP KEPALA INSTALASI
PENUNJANG MEDIK KEPALA INSTALASI
FARMASI
7
2.2. Ergonomi
2.2.1. Sejarah Ergonomi
Istilah ergonomi dalam bidang keilmuan ditemukan
pada tahun 1949 oleh Fredrick Winslow Talyor. Fredrick
ini merupakan seorang pelopor dalam konteks
pendekatan perbaikan sistim kerja. Fredrick memiliki
kontribusi yang penting dalam sejarah bidang Teknik
Industri dan juga dalam bidang Ergonomi. Pendekatan
psikologis kerja juga kemudian mewarnai bidang ergonomi
dikarenakan ternyata konteks sosial juga memiliki dampak
pada kinerja operator dan organisasi.
Di Amerika Serikat (AS), ada ilmu yang namanya
disebut sebagai Human Factors, ilmu ini sangat tumbuh
dengan pesat khususnya setelah PD II dengan
pengaplikasiannya pada bidang – bidang militer dan
ditandai dengan institusi penelitian seperti engineering
psychology laboratory yang dimiliki oleh Angkatan Udara
Amerika Serikat. Di Eropa akhir tahun 1940-an mulai
mengenal secara formal ilmu ergonomic dengan
penerapan utamanya pada sektor industri dan pertanian
serta yang lebih mendomisili dalam ilmu ergonomi ini yaitu
anatomi dan fisiologis serta kesehatan dan lingkungan
kerja.6
Pada awalnya bidang disiplin ilmu ergonomi ini
diambil alih oleh para ahli psikologi dalam pemilihan
operator. Ternyata pada saat penerapannya, walau kita
mendapatkan seorang operator yang handal dan memiliki
beberapa prestasi, namun hasil akhirnya tidak akan selalu
memuaskan. Hal ini disebabkan karena adanya
perancangan sistim kerja yang tidak memperhatikan
tingkat kemampuan dan keterbatasan operator tersebut.
Misalnya penggunaan peluru yang tidak tepat sasaran
8
tersebut dapat disebabkan karena operator tidak mampu
menguasai teknik penggunaannya yang tepat pada
peralatan tersebut.
2.2.2. Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergon
(kerja) dan Nomos (hukum alam). Ergonomi merupakan
suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan, dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistim kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam sistim itu
dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman.
Ergonomi berkenaan juga dengan optimasi, efisiensi,
kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di
tempat kerja, di rumah, dan tempat lainnya.7
Sedangkan pengertian ergonomi menurut National
Institute for Occupational Safety and Health tahun 2010
yaitu suatu penerapan ilmu pengetahuan yang lebih
menitik – beratkan rancangan fasilitas peralatan, perkakas
sesuai dengan karakteristik anatomi, fisiologi, biomekanik,
persepsi, serta sikap kebiasaan manusia.8 Di sisi lain,
ergonomi dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang
mengkaji keterbatasan, kelebihan, dan juga karakteristik
manusia serta memanfaatkan informasi tersebut dalam
merancang produk, mesin, fasilitas, lingkungan, bahkan
sistim kerja dengan tujuan utama tercapainya kualitas
kerja yang terbaik tanpa mengabaikan aspek kesehatan,
keselamatan, dan kenyamanan manusia sebagai
penggunanya.6
9
2.2.3. Tujuan Ergonomi
Tujuan utama dari ilmu ergonomi yakni tercapainya
sistim kerja yang produktif dan memiliki kualitas kerja yang
baik disertai dengan rasa kenyamanan, kemudahan, dan
juga efisiensi kerja tanpa mengabaikan segi kesehatan
dan keselamatan kerja.6 Ergonomi dapat diterapkan
dalam bekerja untuk meningkatkan produktivitas kerja
pada suatu organisasi dalam perusahaan. Hal ini dapat
dicapai bila ada kesesuaian antara pekerja dengan
aktivitas kerjanya.
Terdapat 4 tujuan utama ergonomi menurut Santoso
pada tahun 2004 antara lain :9
1. Memaksimalkan efisiensi karyawan,
2. Memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja,
3. Menganjurkan agar bekerja secara aman, nyaman,
dan bersemangat,
4. Memaksimalkan bentuk kerja yang meyakinkan.
Sedangkan menurut Tarwaka tahun 2004 terdapat
beberapa tujuan lain yang ingin dicapai dari penerapan
ergonomi antara lain sebagai berikut :10
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui
upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja
(PAK), menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui
peningkatan kualitas kontak sosial dan juga
meningkatkan jaminan sosial baik selama dalam
waktu usia produktif / setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek
teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistim
kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja
dan hidup yang tinggi.
10
Menurut Nurmianto pada tahun 2004, terdapat
beberapa tujuan ergonomi yaitu :11
1. Aktivitas rancang bangun (design) ataupun rancang
ulang (re – design). Hal ini dapat meliputi perangkat
keras seperti misalnya perkakas kerja (tools),
bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan
alat kerja (workholders), sistim pengendali (controls),
alat peraga (displays), jalan / lorong (access ways),
pintu (doors), jendela (windows), dan lain
sebagainya.
2. Desain pekerjaan pada suatu organisasi. Hal ni
dapat dilakukan dengan pengendalian administrasi,
yaitu dengan rotasi kerja, shift kerja, dan juga
pengaturan jam istirahat pekerja.
3. Meningkatkan faktor K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Contohnya melakukan desain
pada sistim kerja / metode kerja untuk meminimalkan
risiko terjadinya postur yang janggal dan juga
terdapat gejala keluhan lainnya.
2.2.4. Prinsip Ergonomi
Prinsip ergonomi yaitu pedoman dalam menerapkan
ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri dalam diklat
kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi sebagai
berikut ini :12
1. Bekerja dalam posisi / postur normal,
2. Mengurangi beban kerja,
3. Menempatkan peralatan agar slalu berada dalam
jangkauan,
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh,
5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebih,
6. Meminimalisasi gerakan statis,
11
7. Mencakup titik beban,
8. Mencakup jarak ruang,
9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman,
10. Melakukan olahraga dan peregangan ringan saat
bekerja,
11. Membuat agar display dan contoh mudah
dimengerti,
12. Mengurangi stress kerja.
2.2.5. Penerapan Ergonomi
Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek
dalam bekerja. Penerapan ergonomi antara lain dapat
dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat
kerja, dan cara mengangkat beban.13
1. Posisi kerja
Terdiri dari posisi duduk dan berdiri. Posisi
duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat
tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal
dan berat badan tertumpu secara seimbang pada
dua kaki.
2. Proses kerja
Para karyawan dapat menjangkau peralatan
kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai
dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display tempat kerja harus jelas terlihat pada
waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol
12
yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata – kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam – macam cara dalam mengangkat
beban yaitu dengan kepala, bahu, tangan,
punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat
dapat menimbulkan cedera tulang punggung,
jaringan otot, dan persendian akibat gerak yang
berlebihan.
1) Menjinjing beban
Beban yang diangkat tidak melebihi
aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut :
a. Laki – laki dewasa 40 kg
b. Wanita dewasa 15 – 20 kg
c. Laki – laki (16 – 18 tahun) 15 – 20 kg
d. Wanita (16 – 18 tahun) 12 – 15 kg
2) Organisasi kerja
Pekerjaan harus diatur dengan berbagai
cara yaitu :
a. Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
b. Frekuensi pergerakan diminimalisasi
c. Jarak mengangkat beban dikurangi
d. Dalam membawa beban perlu diingat
bidangnya tidak licin dan mengangkat
tidak terlalu tinggi
e. Prinsip ergonomi yang relevan dapat
diterapkan
13
3) Metode mengangkat beban
Semua karyawan harus latih bagaimana
cara mengangkat beban. Metode kinetik dari
pedoman penanganan harus dipakai yang
didasarkan pada dua prinsip yaitu :
a. Otot lengan lebih banyak digunakan
daripada otot punggung
b. Untuk memulai gerakan horizontal maka
digunakan momentum berat badan.
Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
Posisi kaki yang benar
Punggung kuat dan kekar
Posisi lengan dekat dengan tubuh
Mengangkat dengan benar
Menggunakan berat badan
4) Supervisi medis
Semua pekerja secara berkelanjutan
harus mendapatkan supervisi medis teratur
antara lain :
a. Pemeriksaan sebelum bekerja untuk
menyesuaikan dengan beban kerjanya.
b. Pemeriksaan berkala untuk memastikan
pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan
mendeteksi bila ada kelainan.
c. Nasihat harus diberikan tentang hygiene
dan kesehatan, khususnya pada wanita
muda dan yang sudah berumur.
2.2.6. RULA
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah
sebuah metode ergonomi yang digunakan untuk
14
menganalisis dan menilai postur kerja pada bagian tubuh
atas. Sampel penelitian pada metode RULA adalah
dokumentasi postur kerja pada siklus kerja yang dianggap
memiliki resiko bagi kesehatan pekerja. Penilaian pada
metode RULA dibedakan menjadi dua grup, yaitu A dan B
serta tiga tabel penilaian (table A, B, dan C).14 Berikut
adalah prosedur penggunaan metode RULA.15
a. Lakukan pengambilan foto dan analisa sudut tubuh
yang telah ditentukan.
b. Pada langkah 1 - 4 dilakukan analisis pada sudut
tubuh.
c. Langkah 5 - 8 menghitung nilai Grup A.
Langkah 5, berdasarkan nilai dari langkah 1 - 4
tentukan nilai dengan tabel A.
Langkah 6, tambahkan skor penggunaan otot.
Apabila tidak terdapat penambahan siklus kerja
(waktu dan shift) maka beri skor 0.
Langkah 7, apabila berat beban > 4 kg dan
berulang, maka diberi nilai + 2.
Langkah 8, jumlahkan seluruh nilai dari langkah
5 - 7.
15
Gambar 2. Penilaian Group A Metode RULA
Gambar diatas adalah metode penilaian sudut
tubuh Grup A (lengan atas, lengan bawah, dan
pergelangan tangan).
d. Langkah 9 - 11 analisis Grup B (leher, punggung,
dan kaki).
Gambar 3. Penilaian Group B Metode RULA
16
Langkah 9 , penilaian sudut leher.
Langkah 10, penilaian sudut punggung.
Langkah 11, penilaian ada atau tidaknya
dukungan tungkai pada postur kerja
e. Langkah 12 - 15 menghitung nilai grup B.
Langkah 12, berdasarkan nilai langkah 9 - 11,
tentukan nilai dengan tabel B.
Langkah 13, tambahkan skor penggunaan otot.
Apabila tidak terdapat penambahan siklus kerja
(waktu dan shift) maka beri skor 0.
Langkah 14, apabila berat beban > 4 kg dan
berulang, maka diberi nilai + 2.
Langkah 15, jumlahkan seluruh nilai langkah 12
- 14.
f. Tentukan nilai akhir RULA dengan menggunakan
tabel berikut :
Tabel 1. Final Score RULA
Score Action Level
1 – 2
Postur dapat diterima selama
tidak dijaga / berulang untuk
waktu yang lama.
3 – 4
Penyelidikan lebih lanjut
dibutuhkan dan mungkin saja
perubahan diperlukan.
5 – 6 Penyelidikan dan perubahan
dibutuhkan segera.
> 7 Penyelidikan dan perubahan dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak).
2.2.7. Posisi Kerja
Posisi kerja merupakan sikap tubuh manusia yang
dapat menggambarkan posisi tubuh dari mulai kepala
hingga ke kaki terhadap jenis aktivitas kerjanya. Posisi
kerja sangatlah dipengaruhi oleh jenis dan juga beban
17
kerja yang dilakukan si pekerja itu sendiri. Dimana setiap
posisi kerja memilki pengaruh yang berbeda terhadap
kesehatan tubuh. Hardianto Iridiastadi mengungkapkan
bahwa posisi kerja / stasiun kerja dapat dibagi menjadi 3
macam antara lain stasiun kerja untuk karyawan yang
duduk (stasiun kerja duduk), stasiun kerja untuk karyawan
yang berdiri (stasiun kerja berdiri), dan kombinasi antar
keduanya (stasiun kerja duduk / berdiri).
Posisi kerja duduk merupakan pilihan yang paling
banyak digunakan dalamm perusahaan dan dianggap
sebagai posisi yang paling nyaman dan tidak melelahkan.
Posisi kerja duduk dapat menjadi pilihan utama ketika
salah satu kondisi sebagai berikut :
1. Pekerjaan yang hanya menggunakan tangan dan
tidak membutuhkan gaya / kerja otot yang besar,
2. Benda – benda yang dibutuhkan ketika bekerja
dapat diambil dengan mudah meskipun dalam posisi
duduk dan masih dapat dijangkau dengan tangan
pada saat posisi kerja duduk,
3. Pekerjaan yang paling banyak menggunakan posisi
kerja duduk yaitu kegiatan kantoran seperti menulis,
mengetik, dll.
Namun, dibalik kelebihan dari posisi kerja duduk pun
terdapat kelemahannya yaitu posisi kerja duduk dalam
waktu yang lama akan dapat menyebabkan otot perut
melemah dan juga tulang belakang akan melengkung.
Sedangkan untuk posisi kerja berdiri dapat diartikan
sebagai posisi kerja yang dimana kaki tidak terbebani oleh
berat tubuh dan posisi stabil dalam bekerja. Selain itu,
posisi kerja berdiri lebih banyak menggunakan otot kaki.
18
Jenis pekerjaan yang menggunakan posisi kerja
berdiri antara lain :
1. Pekerjaan yang membutuhkan penanganan barang /
material yang sering, apalagi jika materialnya berat,
2. Pekerjaan yang membutuhkan banyak aktivitas
menjangkau barang – barang yang jauh misalnya di
unit farmasi,
3. Pekerjaan yang membutuhkan mobilitas yang cukup
tinggi, misalnya pada unit rekam medik.
Untuk posisi kerja duduk / berdiri diartikan sebagai
sikap kerja yang dimana beban tubuh bertumpu pada
kedua kaku dan posisi tulang belakang dalam kondisi
tegak / vertikal. Dalam Rumah Sakit posisi kerja duduk /
berdiri dapat ditemukan di unit bagian informasi. Pekerja
yang terus menerus berdiri memungkinkan terjadinya
penumpukan darah dan cairan pada kedua kaki, hal ini
dapat diperparah apabila pekerja menggunakan sepatu
hak tinggi. Setiap suatu pekerjaan dapat menimbulkan
keluhan subjektif dan juga keluhan bila sikap kerja ini tidak
dilakukan bergantian dengan sikap kerja duduk.6
2.3. Produktivitas Kerja
2.3.1. Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja berasal dari bahasa Inggris,
product : result, outcome yang berkembang menjadi kata
productive, yang memiliki arti yaitu menghasilkan. Dimana
produktivitas berarti sebuah kekuatan / kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu. Produktivitas tidak lain berbicara
mengenai tingkah laku manusia / individu dalam hal ini
tingkah laku produktivitasnya. Menurut Dewan
Produktivitas Nasional (1983) mengatakan bahwa
produktivitas mengandung pengertian sebagai sebuah
sikap mental yang selalu memiliki pandangan “mutu
19
kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini”. Pengertian ini memiliki makna
bahwa semakin hari maka kita harus semakin dapat
melakukan suatu perbaikan dari sebelumnya (terjadi
peningkatan). Produktivitas adalah suatu perbadingan
secara ilmu hitung, antara jumlah yang dihasilkan dan
jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan selama
proses berlangsung.16
Menurut L. Greenberg, produktivitas diartikan
sebagai perbandingan totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Dalam Rome Conference European Productivity Afency
pada tahun 1958 menyebutkan bahwa produktivitas
adalah tingkat efisiensi dan efektivitas dari penggunaan
elemen produksi. Selain itu produktivitas juga merupakan
sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa
yang telah ada. Menurut Ambar Silastuti, produktivitas
dibedakan menjadi berbagai tingkatan antara lain
produktivitas tingkat individu (tenaga kerja), satuan
(kelompok kerja), dan organisasi perusahaan
(produktivitas sub sistim, sistim, dan supra sistim).17
Menurut Kussrianto, produktivitas kerja merupakan
rasio dari hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.18
Menurut Sritomo Wignjosoebroto, produktivitas kerja juga
ditunjukkan sebagai sebuah rasio dari jumlah keluaran
yang dihasilkan per total tenaga kerja jam manusia (man
hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.19
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa produktivitas kerja terdiri dari tiga aspek. Pertama,
produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha
20
produktif. Kedua, produktivitas merupakan tingkat
keefektifan dari manajemen industri dalam menggunakan
fasilitas untuk produksi. Ketiga, produktivitas yaitu
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan.18
Sehingga produktivitas bukanlah sebagai satu
masalah teknis maupun manajerial, tetapi merupakan
masalah yang kompleks. Produktivitas merupakan
masalah yang berkenaan dengan badan pemerintahan,
serikat buruh, dan lembaga sosial lainnya. Dimana
semakin berbeda tujuannya maka akan semakin berbeda
pula definisi produktivitasnya.20
2.3.2. Faktor Pengaruh Produktivitas Kerja
Menurut Edy Sutrisno, terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :18
1) Pelatihan
Pelatihan dilakukan untuk melengkapi
karyawan dengan keterampilan dan cara yang tepat
dalam menggunakan perlatan kerja. Pelatihan kerja
diperlukan bukan hanya sebagai pelengkap tetapi
juga sekaligus untuk memberikan dasar – dasar
pengetahuan yang ada. Sebab dengan pelatihan,
karyawan dapat belajar untuk dapat mengerjakan
sesuatu dengan benar dan tepat, serta dapat
mengurangi dan meninggalkan kesalahan yang
pernah dilakukan.
2) Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan
sebuah hal yang sangat penting dimana menjadi
suatu perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik
21
dan mental karyawan memiliki hubungan yang erat
dengan produktivitas kerja karyawan.
3) Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan
mempengaruhi kegiatan yang akan dilakukan setiap
harinya. Bagaimana cara pandang atasan terhadap
bawahan, serta sejauh mana bawahan
diikutsertakan dalam sertiap kegiatan yang ada.
Sikap yang baik antara keduanya telah mampu
meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.
Dengan demikian, jika karyawan diperlakukan
secara baik, maka karyawan tersebut akan
berpartisipasi dengan baik pula dalam proses
kegiatan organisasi, sehingga akan sangat
berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja.
2.4. Kerangka Teori
Gambar 4. Kerangka Teori
Karyawan
Rumah Sakit
A. Sistim / Kebijakan / SOP
di office
B. Fasilitas di office
C. Struktur Organisasi
D. Penerapan Ergonomi
E. Katakteristik Demografi :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pengetahuan
Produktivitas
Kerja
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan langkah dalam analisis teori yang
disusun secara sistematis mengenai suatu cara untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan suatu jawaban sendiri. Metodologi
penelitian disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang
ingin dicapai oleh peneliti dengan menggunakan teori pendukung dan juga
melalui teknik pengumpulan data baik bersumber dari literatur yang ada /
jurnal / bahkan data yang diperoleh di lapangan pada saat penelitian, data
yang telah dikumpulkan kemudian dirangkum dan dilakukan pengolahan
data sehingga akan didapatkannya sebuah kesimpulan dari permasalahan
yang diteliti.
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian ini sebagai berikut :
Variabel Bebas / Independent Variabel Terikat / Dependent
Gambar 5. Kerangka Konsep Hubungan Antara Variabel
3.2. Definisi Operasional
Untuk memberikan satu persepsi dan arah yang jelas terhadap
masalah yang dihadapi, maka perlu adanya penjelasan beberapa
istilah yang akan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.
Penerapan Ergonomi Produktivitas Kerja
Jenis Kelamin
23
Tabel 2. Definisi Operasional
No Istilah Definisi
Alat Ukur
&
Cara Ukur
Skala
Ukur
Hasil
Ukur
1. Jenis
Kelamin
Jenis kelamin adalah
pengakuan
responden yang
dikonfirmasikan
dengan keadaan
tubuh responden
yang dibedakan
secara fisik sebagai
perempuan dan laki –
laki.
1. Observa-si
2. Pengama-tan
Nominal 1. Laki –
Laki 2. Pe-
rem-
puan
2. Penera-
pan
Ergono-
mi
Posisi kerja
merupakan sikap
tubuh manusia yang
menggambarkan
bagaimana postur
dari kepala sampai
kaki terhadap
aktivitas kerjanya.
1. Doku-
men
Foto
2. Tabel
Rula
Numerik
(Interval)
Final
Sco-
re
1-7
3. Produk-
tivitas
Kerja
Produktivitas kerja
adalah seberapa
besar karyawan
tersebut mampu
dalam berproduktif
menghasilkan barang
/ jasa sesuai dengan
yang diharapkan
dalam waktu yang
singkat / tepat.
Penilaian
Kinerja
Karyawan
per 3
Bulan
Numerik
(Interval)
Peni-
laian
Pres-
tasi
Kerja
3.3. Hipotesis
Pegertian hipotesis itu sendiri merupakan sebuah jawaban
sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan
dalam penelitian tersebut.21
24
Ha
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja pada karyawan
bagian office berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok.
H0
Hipotesis dalam penelitian ini adalah tidak adanya hubungan
antara penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja pada
karyawan bagian office berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit
Grha Permata Ibu Depok.
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan penelitian cross sectional yaitu metode
penelitian yang lebih menekankan pada waktu pengukuran
(observasi) data variabel independen dan dependen hanya satu kali
pada satu waktu.22 Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi
terhadap seluruh populasi karyawan di bagian office Rumah Sakit
Grha Permata Ibu Depok. Kemudian dilakukan penelitian tingkat
risiko yang dihasilkan dari tabel RULA yang dihubungkan dengan
teori ergonomi dan dilihat bagaimana produktivitas kerjanya dari hasil
penilaian kinerja yang telah dilakukan Rumah Sakit per 3 bulan
sekali.
25
Gambar 6. Bagan Cross Sectional
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian / Objek Penelitian
3.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.21
Selain itu pengertian populasi lainnya adalah suatu
wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.23 Populasi dalam penelitian ini yaitu
karyawan bagian office di Rumah Sakit Grha Permata Ibu
Depok yang berjumlah 30 orang karyawan.
3.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap
sudah mewakili dari populasinya.24 Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan
populasi karyawan bagian office di Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok yang berjumlah 30 orang karyawan.
Populasi
Penerapan Ergonomi
Baik (+)
Penerapan Ergonomi
Buruk (-)
Produktivitas
Baik (+)
Produktivitas
Buruk (-)
Sampel
Produktivitas
Baik (+)
Produktivitas
Buruk (-)
26
3.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruangan office lantai 1 Gedung
Selatan Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok.
3.7. Sumber Data Penelitian
3.7.1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan pengukuran dan pengumpulan data yang
meliputi :
1. Data tentang penilaian kinerja sampel terhadap
produktivitas kerja menggunakan data yang telah
dilakukan Rumah Sakit per 3 bulan sekali.
2. Data tentang pengukuran penerapan ergonomi
sampel menggunakan final score tabel RULA.
3.7.2. Data Sekunder
Data sekunder bersumber dari studi dokumen yang
meliputi literatur yang ada, jurnal, serta hasil penelitian
yang terdahulu.
3.8. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa peralatan dan perlengkapan
penunjang yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian
selama proses penelitian di lokasi penelitian. Adapun peralatan yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Kamera
Kamera dalam penelitian ini digunakan untuk meng-
capture postur kerja dari karyawan yang ada di bagian office
Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Kamera yang
digunakan peneliti sebatas kamera smartphone yang dimiliki
oleh peneliti.
27
2. Hasil Penilaian Kinerja
Hasil penilaian kinerja dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui nilai akhir / penilaian prestasi kerja mengenai
produktivitas kerjanya yang telah dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit Grha Permata Ibu per 3 bulan sekali.
3. Tabel RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
Tabel RULA dalam penelitian ini digunakan untuk menilai
risiko yang berkaitan dengan postur kerja / cara kerja karyawan
dari mulai kepala hingga kaki, serta mengukur beban kerja dan
aktivitas kerjanya.
3.9. Pengumpulan Data
3.9.1. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan secara
langsung terhadap objek yang akan diteliti di tempat
penelitian dilakukan yang meliputi pengamatan langsung
postur kerja pada karyawan di Rumah Sakit Grha Permata
Ibu Depok.
3.9.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan secara tidak
langsung yakni perolehan data penilaian kinerja karyawan
yang telah dilakukan pihak manajemen Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok per 3 bulan sekali serta dari jurnal
yang ada dan juga literatur – literatur bahkan referensi
lainnya seperti penelitian terdahulu mengenai ergonomi
yang sesuai dengan penelitian ini.
28
3.10. Pengolahan dan Analisis Data
3.10.1. Pengolahan Data
Pengumpulan data sekunder dilakukan secara tidak
langsung Pengolahan dan analisis data dalam penelitian
ini terbagi menjadi beberapa kegiatan, antara lain :
1. Editing
Proses editing adalah proses pemeriksaan /
pemilihan data yang telah dikumpulkan selama
proses penelitian. Hal ini dilakukan untuk
memastikan data penelitian yang dikumpulkan
(output) telah sesuai dan tidak ada bias dan hal yang
merugikan. Proses ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya kesalahan dalam proses pengumpulan
data. Selain itu untuk melengkapi beberapa data
dalam penelitian.
2. Coding
Proses coding adalah proses pengelompokan
beberapa data yang telah melalui tahap editing ke
dalam bentuk kode – kode yang telah dikategorikan
dengan kategori tertentu sebelumnya. Proses ini
bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
memasukkan data dan juga pada proses pengolahan
data selanjutnya.
3. Entry Data
Proses entry data adalah proses pemindahan /
pemasukkan data yang telah siap dalam bentuk
kode ke sebuah aplikasi pengolahan data di dalam
komputer yang biasa dikenal dengan SPSS.
29
4. Tabulasi
Proses tabulasi adalah proses
pengelompokkan data sesuai dengan kategori dalam
bentuk tabulasi / tabel / grafik. Proses ini bertujuan
untuk peneliti dalam melakukan pengolahan data
dan menampilkan hasil yang akan disajikan pada
saat presentasi hasil penelitian. Penyusunan pada
tahap ini juga dilakukan dengan menggunakan
proses komputerisasi sehingga hasil yang
didapatkan tingkat valid-nya dapat dipercaya.
3.10.2. Analisis Data
Untuk data analisa univariat data disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi sedangkan data bivariat
disajikan dalam bentuk tabel silang dan tabel
presentasenya. Analisa data dilakukan dengan komputer
menggunakan program SPSS.
1. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran distribusi responden.
Analisa ini ditampilkan dalam bentuk tabel dengan isi
variabel yang diteliti (terikat dan bebas). Variabel
terikat / Dependent adalah produktivitas kerja,
sedangkan variabel bebas / Independent yaitu
penerapan ergonomi. Variabel yang akan diolah
antara lain jenis kelamin, final score RULA, dan
penilaian prestasi kerja.
2. Analisa Bivariat
Pada analisi bivariat, variabel RULA sebagai
variabel independent akan dihubungkan dengan
variabel penilaian prestasi kerja sebagai variabel
30
dependent dengan menggunakan uji Regresi Linier
Sederhana untuk mengetahui hubungan secara
statistik. Uji Regresi Linier Sederhana dipilih sesuai
dengan salah satu kegunaannya, yaitu untuk
menguji independensi diantara dua variabel dengan
ketentuan sebagai berikut :25
a. Bila p value > 0,05 menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent.
b. Bila p value ≤ 0,05 menunjukkan bahwa ada
hubungan antara variabel independent dengan
variabel dependent.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Analisa Univariat
4.1.1. Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin perempuan dan laki – laki
pada karyawan bagian office Rumah Sakit Grha Permata
Ibu Depok terlihat pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Jenis Kelamin Karyawan Bagian Office Rumah
Sakit Grha Permata Ibu Tahun 2018
Jenis Kelamin Jumlah %
Perempuan 16 53,3
Laki – Laki 14 46,7
Jumlah 30 100,0
Hasil analisis berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa
sebagian besar karyawan bagian office yang memiliki
jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 16 orang
(53,3%), sedangkan karyawan bagian office yang memiliki
jenis kelamin laki - laki yaitu sebanyak 14 orang (46,7%).
4.1.2. Penerapan Ergonomi
Tabel 4. Distribusi Jenis Kelamin dengan Final Score RULA Karyawan
Bagian Office Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018
Final Score
RULA
Jenis Kelamin Total %
Perempuan Laki – Laki
3 9 8 17 56,7
4 7 6 13 43,3
Jumlah 16 14 30 100,0
Hasil analisis berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa
pada karyawan bagian office memiliki final score RULA di
interval yang sama yaitu 3 – 4 yang mengartikan bahwa
penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan dan mungkin saja
perubahan diperlukan. Jumlah score 3 pada perolehan
32
final score RULA yaitu sebanyak 17 orang (56,7%),
sedangkan karyawan bagian office yang memiliki jumlah
score 4 pada perolehan final score RULA yaitu sebanyak
13 orang (43,3%).
4.1.3. Produktivitas Kerja
Tabel 5. Distribusi Jenis Kelamin dengan Penilaian Prestasi Kerja
Karyawan Bagian Office Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok
Tahun 2018
Penilaian
Prestasi
Kerja
Jenis Kelamin
Total % Perempuan Laki – Laki
50 1 4 5 16,7
70 0 1 1 3,3
75 14 8 22 73,3
80 1 1 2 6,7
Jumlah 16 14 30 100,0
Hasil analisis berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa
sebagian besar karyawan bagian office yang memiliki
penilaian prestasi kerja 50 yaitu sebanyak 5 orang
(16,7%), karyawan bagian office yang memiliki penilaian
prestasi kerja 70 yaitu sebanyak 1 orang (3,3%),
sedangkan karyawan bagian office yang memiliki
penilaian prestasi kerja 75 yaitu sebanyak 22 orang
(73,3%), dan karyawan bagian office yang memiliki
penilaian prestasi kerja 80 yaitu sebanyak 2 orang (6,7%).
4.2. Hasil Analisa Bivariat
Tabel 6. Hubungan Penerapan Ergonomi Dengan Produktivitas Kerja
Produktivitas
Kerja
Penerapan Ergonomi p Value
R R2
Nilai 0,021 0,000 0,911
Hasil analisis berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa hasil
penelitian hubungan antara penerapan ergonomi dengan
33
produktivitas kerja karyawan bagian office di Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok tahun 2018 yaitu tidak terdapat hubungan
signifikan antara penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja,
dapat dilihat dari nilai p value yaitu 0,911 (p value > 0,05) yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent.
4.3. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil analisa univariat didapatkan bahwa
jenis kelamin terbanyak pada jumlah seluruh karyawan bagian office
Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2018 yaitu perempuan
sebanyak 16 orang (53,3%). Sedangkan final score RULA yang
diperoleh dari hasil observasi peneliti berada pada interval yang
sama yaitu 3 – 4 yang mengartikan bahwa penyelidikan lebih lanjut
dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan. Jumlah score 3
pada perolehan final score RULA yaitu sebanyak 17 orang (56,7%),
dengan rincian terdapat jumlah perempuan sebanyak 9 orang dan
laki – laki sebanyak 8 orang. Sebagian besar karyawan bagian office
memiliki penilaian prestasi kerjanya dengan nilai 75 yaitu sebanyak
22 orang (73,3%), dengan rincian jumlah perempuan sebanyak 14
orang dan laki – laki sebanyak 8 orang.
Berdasarkan pada hasil analisa bivariat didapatkan bahwa tidak
terdapat hubungan signifikan antara penerapan ergonomi dengan
produktivitas kerja, dapat dilihat dari nilai p value yaitu 0,911 (p value
> 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
variabel independent dengan variabel dependent. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fera
Rausanni Ilma Ulil A (2016) yang menyatakan bahwa penerapan
ergonomi memiliki pengaruh yang signifikan pada efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas kerja karyawan di Rumah Sakit. Hal ini
dapat terjadi karena karyawan di RS GPI mendapatkan medical
check up rutin secara berkala setiap 3 bulan sekali dan karyawannya
34
melakukan kegiatan senam yang dilakukan setiap hari selasa (bagi
perempuan) dan kamis (bagi laki - laki) yang memungkinkan tingkat
kesehatan mereka tetap terjaga sehingga tidak mengganggu
produktivitas kerja. Selain itu budaya kerja di Rumah Sakit Grha
Permata Ibu Depok mengedepankan kekeluargaan sehingga
menimbulkan kenyamanan kerja yang berdampak pada produktivitas
kerja.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di bagian office
Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok mengenai hubungan antara
penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Tidak terdapat hubungan signifikan antara penerapan ergonomi
dengan produktivitas kerja, dapat dilihat dari nilai p value yaitu
0,911 (p value > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependent.
2. Penerapan ergonomi di bagian office didapatkan bahwa
perubahan penerapan ergonomi harus dilakukan dan
diperlukan.
3. Produktivitas kerja di bagian office didapatkan bahwa sebagian
besar karyawan memperoleh penilaian prestasi kerja dengan
predikat baik (B) yang berkisar antara nilai 70 – 79 dengan rata
– rata nilai yaitu 3,75 – 4,74.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di bagian office
Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok mengenai hubungan antara
penerapan ergonomi dengan produktivitas kerja, memiliki beberapa
saran sebagai berikut :
1. Dikarenakan dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
tidak terdapat hubungan signifikan antara penerapan ergonomi
dengan produktivitas kerja, maka agar penelitian selanjutnya
lebih memfokuskan variabel independentnya agar tidak terlalu
luas contohnya dapat lebih fokus tentang MSDs-nya
(Musculoskeletal Disorders). Selain itu didalam penelitian ini,
36
penerapan ergonomi dimasukkan faktor demografinya hanya
jenis kelamin yang dimana sudah jelas hanya terdapat 2 jenis
yaitu laki - laki dan perempuan, saran untuk penelitian
selanjutnya agar lebih bervariasi lagi, contohnya dapat
menambahkan faktor usia atau lama kerja, dll. Serta jumlah
responden untuk penelitian selanjutnya lebih diperbanyak agar
datanya dapat lebih bervariasi.
2. Dalam hal penerapan ergonomi, agar lebih memperhatikan segi
ergonomi di tempat kerja karena dari hasil penelitian penerapan
ergonomi yang ada yaitu berada pada range yang sama (3 - 4)
yang mengartikan bahwa penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan
dan mungkin saja perubahan diperlukan.
3. Produktivitas kerja karyawan yang ada lebih ditingkatkan
kembali, dengan cara menambahkan aplikasi pengingat
istirahat di setiap komputer agar dapat mengurangi rasa pegal
yang ditimbulkan. Aplikasi di setiap komputer ini akan berbunyi
setiap 20 menit sekali, dimana ketika berbunyi maka mata dan
anggota tubuh lain perlu di istirahatkan sejenak dengan
ketentuan aturan 20/20/20 dimana setiap 20 menit gunakan 20
detik untuk melihat jarak 20 kaki. Selain itu juga sebaiknya
setiap karyawan untuk sering merubah postur bangkit dan
bergerak, selingi pekerjaan harian yang ada sehingga tidak
menimbulkan kegiatan duduk terus menerus. Serta kegiatan
pendukung produktivitas kerja karyawan yang sudah berjalan
untuk dapat lebih dioptimalkan lagi dan dikontrol serta dibuat
laporan setiap minggunya atas perkembangan yang terjadi.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Ruslim AK. Modul Kuliah Sistem Informasi Rumah Sakit. Depok:
Program D3 FKM UI; 2003.
2. Guwandi J. Hospital Law. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2005.
3. Soepangat S. Bahan Kuliah Pengantar Manajemen Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta: Program Vokasi Perumahsakitan; 2012.
4. RS Grha Permata Ibu. Company Profile. Depok: Tidak
dipublikasikan; 2011.
5. SDM. Struktur Organisasi Rumah Sakit Grha Permata Ibu. Tidak
dipublikasikan; 2014.
6. Iridiastadi H. Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya; 2014.
7. Sutalaksana. Teknik Tata Cara Kerja, Laboratorium Tata Cara Kerja
dan Ergonomi. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB; 2006.
8. NIOSH. Musculoskeletal Disorder dan Workplace Factors, A Critical
Review of Epidemiologic Evidance for Work-Related MSDs of the
Neck, Upper Extremity and Low Back. US Department of Health and
Human Service; 2010.
9. Santoso G. Manajemen K3. Surabaya: Prestasi Pustaka; 2004.
10. Anonim. Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press; 2013.
11. Nurmianto E. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. 2nd ed.
Surabaya: Guna Widya; 2008.
12. Tarwaka SHB. Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta: Uniba Press; 2004.
13. Ergonomi [Internet]. Departemen Kesehatan. 2011 [cited 2018 May
25]. Available from: http://www.depkes.go.id/downloads/
Ergonomi.PDF, 2011
14. Nugraha HA, Astuti M RA. Analisis Perbaikan Postur Kerja Operator
Menggunakan Metode RULA (Studi Kasus pada Bagian Bad Stock
Warehouse PT . X Surabaya). 2006.
38
15. Stanton et al. Handbook of Human Factors and Ergonomics
Methods. In 2005.
16. Budiono AMS, Dkk. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang:
BP Universitas Diponegoro.; 2000.
17. Silastuti A. Hubungan Antara Kelelahan dengan Produktivitas
Tenaga Kerja di bagian Penjahitan PT Bengawan Solo Garment
Indonesia. Universitas Negeri Semarang; 2006.
18. Sutrisno E. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group; 2009.
19. Wignjosoebroto S. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu Teknik
Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna
Widya.; 2003.
20. Sinugan M. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara; 2008.
21. Arikunto S. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2002.
22. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
23. Sugiyono PD. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA; 2014.
24. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta; 2005.
25. Hastono SP. Basic Data Analysis for Health Research Training
(Analisa Data Kesehatan). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia; 2011.
LAMPIRAN
L-1
Lampiran 1. Lembar Observasi RULA
L-2
Lampiran 2. Lembar Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
No Kriteria
Penilaian Grade
Skor Bukti
Catatan E (1) D (2) C (3) B (4) A (5)
Produktivitas Kerja (60%) 1 Kualitas Hasil
Kerja Setiap hasil
pekerjaannya selalu tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tingkat kesalahan sangat tinggi sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.
Setiap hasil kerja dokumen/arsip tidak tertata secara rapih, selalu tidak tertib dan tercecer/bahkan hilang.
Beberapa hasil pekerjaannya sering kali perlu dikerjakan/ diperbaiki lagi.
Tingkat kesalahan kerja masih tinggi sehingga kurang efektif dan efisien.
Beberapa dari hasil kerja sarana kerja, dokumen/arsip kurang tertata secara rapih, kurang tertib dan sering tercecer.
Hasil pekerjaannya sudah cukup dapat dipertanggungja-wabkan namun kadang-kadang perlu dikoreksi/diperba-iki.
Kesalahan kerja masih ada walaupun tidak banyak.
Kadang-kadang sarana kerja, dokumen/arsip/ hasil kerja lainnya tertata cukup rapih, jarang terjadi dokumen/arsip/hasil kerja lainnya yang tercecer/tidak lengkap/hilang.
Hampir setiap hasil pekerjaannya dapat di pertanggung jawabkan dan tidak perlu dikoreksi.
Tingkat kesalahan kerja sangat kecil.
Hampir setiap sarana kerja dokumen/arsip/ hasil kerja lainnya tertata dengan rapih, hampir tidak pernah terjadi dokumen/arsip/ hasil kerja lainnya yang tercecer/tidak lengkap/hilang.
Semua hasil pekerjaannya selalu dapat di pertanggung jawabkan secara konsisten selalu baik dan memuaskan sesuai yang diharapkan.
Tidak ada kesalahan kerja. Sangat kompeten dalam
mengatur seluruh sarana kerja, dokumen/arsip/hasil kerja lainnya tertata dengan sangat rapih, tidak pernah terjadi dokumen/arsip/ hasil kerja lainnya yang tercecer/hilang.
2 Kuantitas Hasil Kerja
Hasil pekerjaannya selalu tidak mencapai target yang ditentukan dan tidak ada usaha untuk mencapainya.
Hasil pekerjaannya belum mencapai target yang ditentukan dan kurang ada usaha untuk mencapainya.
Hasil pekerjaannya kadang-kadang mencapai target yang ditentukan namun belum ada usaha untuk mempertahankannya.
Hasil pekerjaannya sudah mencapai target yang ditentukan dan sudah ada usaha untuk mempertahankannya namun belum ada usaha untuk meningkatkannya.
Hasil pekerjaannya selalu mencapai target yang ditentukan dan mampu untuk mempertahankannya serta selalu bekerja keras untuk meningkatkannya.
3 Profesionalisme (Cepat, Tepat / Akurat, Tanggap, dan Pola Pikir yang Positif)
Tidak memahami dan tidak kompeten dalam pekerjaannya selalu dibimbing dan diberitahu.
Tidak tanggap/lam-ban dalam menjalankan setiap pekerjaan dan sering
Kurang memahami dan kurang kompeten dalam pekerjaannya masih sering kali memerlukan bimbingan dan diberitahu.
Kurang tanggap dalam menjalankan dan masih sering melakukan kesalahan kerja sehingga
Cukup memahami dan cukup kompeten dalam pekerjaannya, hanya kadang-kadang saja perlu dibimbing.
Cukup tanggap dalam menjalankan setiap pekerjaan walaupun kadang-kadang masih
Memahami dan kompeten dalam pekerjaannya tanpa harus dibimbing.
Cepat tanggap dalam menjalankan setiap pekerjaan, jarang terjadi kesalahan kerja dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Memahami sangat detail dan sangat kompeten dalam pekerjaannya.
Cepat tanggap dalam menjalankan setiap pekerjaan, tidak pernah terjadi kesalahan kerja dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
L-2
melakukan kesalahan kerja sehingga tidak pernah dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
kurang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
terjadi kesalahan kerja namun cukup dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
4 Inisiatif Selalu menunggu perintah, tidak ada kemauan untuk bertindak sendiri.
Sering menunggu perintah walau ada kalanya dapat bertindak sendiri.
Cukup ada kemauan untuk bertindak sendiri walau hanya terbatas kepada tugas dan tanggung jawabya.
Hampir setiap tugas dan tanggung jawabnya dapat diselesaikan sendiri, kadang-kadang ada kemauan untuk memberikan alternatif tindakan tanpa harus diarahkan.
Selalu ada kemauan untuk mengembangkan sesuatu yang lebih baik dan melakukan skala prioritas dalam mengatur tugas dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya tanpa harus diarahkan.
Kepribadian (40%) 5 Integritas Tidak memiliki
ketulusan dalam bekerja.
Selalu memperhitungkan untung ruginya dalam bekerja dan apa yang dikatakannya selalu tidak sesuai dengan perbuatannya dan tidak dapat dipertanggungja-wabkan.
Acuh tak acuh terhadap tugas dan tanggung jawabnya, selalu terlihat santai.
Kurang memiliki ketulusan dalam bekerja.
Masih memperhitungkan untung ruginya dalam bekerja dan apa yang dikatakannya masih belum sesuai dengan perbuatannya dan kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Masih sering terlihat santai.
Cukup memiliki ketulusan dalam bekerja.
Cukup memiliki kepedulian dan kesadaran dalam bekerja, namun kadang-kadang apa yang dikatakannya masih belum sesuai dengan perbuatannya walaupun cukup dapat dipertanggung jawabkan.
Kadang-kadang masih sering diingatkan.
Memiliki ketulusan dalam bekerja.
Memiliki kepedulian dan kesadaran dalam bekerja, sering apa yang dikatakannya sesuai dengan perbuatannya dan dapat dipertanggung jawabkan tanpa harus diingatkan.
Selalu memiliki ketulusan dalam bekerja.
Sangat memiliki kepedulian dan kesadaran dalam bekerja, selalu apa yang dikatannya sesuai dengan perbuatannya dan dapat dipertanggung jawabkan.
6 Kerjasama Tim (Gabungan Usaha dari
Tidak dapat berhubungan baik/bekerjasama
Kurang dapat berhubungan baik/bekerjasama dengan pimpinan/bawa-han/rekan
Mempunyai hubungan cukup baik dan dapat bekerjasama dengan
Mempunyai hubungan yang sangat baik dan mampu bekerjasama dengan
Selalu mengutamakan hubungan baik dan kerjasama dalam bekerja,
L-2
Masing – Masing Individu)
dengan pimpinan/bawahan/ rekan sekerja.
Tidak adanya kesadaran dan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada yang lain.
Tidak peduli terhadap pencapaian target kerja dalam Departemen/Ba-gian/Unitnya.
sekerja.
Kurang adanya kesadaran dan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada yang lain.
Kurang peduli terhadap pencapaian target kerja/Bagian/Unitnya.
pimpinan/bawahan/ rekan sekerja.
Memiliki kesadaran dan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada yang lain walaupun kadang menunggu perintah.
Ada kepedulian terhadap pencapaian target kerja dalam Departemen/Bagian/ Unitnya.
pimpinan/bawahan/rekan sekerja.
Mimiliki kesadaran dan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada yang lain.
Memiliki kepedulian terhadap pencapaian target kerja dalam Departemen/Bagian/ Unitnya.
baik dengan pimpinan/bawahan/rekan sekerja.
Memiliki kesadaran yang tinggi untuk memberikan bantuan kepada yang lain.
Mampu memberikan motivasi kepada rekan sekerja untuk selalu mencapai bahkan malampaui target kerja dalam Departemen/Bagian/ Unitnya.
7 Etiket Tidak memiliki tata krama pergaulan.
Tidak memahami bagaimana harus bersikap baik terhadap bawahan/rekan sekerja/atasan maupun pelanggan.
Selalu mengabaikan aturan/tata tertib yang berlaku dalam perusahaan.
Kurang memahami tata krama pergaulan.
Kurang memahami bagaimana harus bersikap baik terhadap bawahan/rekan sekerja/atasan maupun pelanggan.
Sering mengabaikan aturan/tata tertib yang berlaku dalam perusahaan.
Cukup memahami tata krama pergaulan.
Dapat memahami bagaimana harus bersikap baik terhadap bawahan/rekan sekerja/atasan maupun pelanggan.
Cukup patuh terhadap aturan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan.
Selalu mengutamakan tata krama pergaulan baik terhadap bawahan/rekan sekerja/atasan maupun pelanggan.
Serta dapat menyesuaikan dan sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Selalu patuh terhadap aturan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan.
Sangat mengutamakan tata krama pergaulan secara konsisten baik terhadap bawahan/rekan sekerja/atasan maupun pelanggan.
Sangat pandai menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisinya.
Sangat patuh terhadap aturan/tata tertib yang berlaku dalam perusahaan.
8 Komunikasi Tidak dapat menjalani komunikasi yang baik dalam hubungan kerja dengan rekan satu Departemen/ Bagian/Unit.
Selalu mengabaikan informasi pesan yang diterimanya
Kurang dapat menjalani komunikasi yang baik dalam hubungan kerja dengan rekan satu Departemen/Bagian/ Unit maupun lintas antar Departemen/Bagian/Unit.
Sering mengabaikan informasi pesan yang diterimanya dan tidak mem-follow up serta memberikan
Cukup dapat menjalani komunikasi yang baik dalam hubungan kerja dengan rekan satu Departemen/Bagian/ Unit maupun lintas antar Departemen/Bagian/Unit.
Cukup memperhatikan informasi/pesan yang diterimanya dan ada upaya untuk mem-follow up serta
Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik dalam hubungan kerja dengan rekan satu Departemen/Bagian/ Unit maupun lintas antar Departemen/Bagian/Unit.
Selalu memperhatikan informasi/pesan yang diterimanya dan selalu menindaklanjuti, mem-
Sangat memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik dalam hubungan kerja dengan rekan sati Departemen/Bagian/ Unit maupun lintas antar Departemen/Bagian/Unit.
Sangat memperhatikan informasi/pesan yang diterimanya dan selalu menindaklanjuti, mem-
L-2
dan tidak mem follow up serta memberikan feedback sebagaimana mestinya.
feedback sebagaimana mestinya.
memberikan feedback sebagaimana mestinya.
follow up, serta memberikan feedback sebagaimana mestinya tanpa perlu diingatkan.
follow up, serta memberikan feedback sebagaimana mestinya tanpa perlu diingatkan.
9 Disiplin & Kehadiran
Ditentukan berdasarkan norma meliputi sakit, ijin, mangkit, keterlambatan, dan surat peringatan skorsing. (Lihat pembobotan kriteria penilaian disiplin dan kehadiran)
10 Kebersihan, Kerapihan, dan K3
Tidak pernah menunjukkan penampilan yang rapih.
Tidak pernah mematuhi etika pribadi dan etika kerja.
Tidak pernah menggunakan alat safety yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan kerja dan petunjuk-petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kurang menunjukkan penampilan yang rapih.
Jarang mematuhi etika pribadi dan etika kerja.
Jarang menggunakan alat safety yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan kerja dan petunjuk-petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Cukup menunjukkan penampilan yang rapih.
Sering mematuhi etika pribadi dan etika kerja.
Sering menggunakan alat safety yang sudah diberikan oleh perusahaan walaupun kadang-kadang harus diingatkan.
Cukup peduli terhadap kebersihan lingkungan kerja dan petunjuk-petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sudah menunjukkan penampilan yang rapih.
Selalu mematuhi etika pribadi dan etika kerja walaupun masih sering diingatkan.
Selalu menggunakan alat safety yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Peduli terhadap kebersihan lingkungan kerja dan petunjuk-petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sangat menunjukkan penampilan yang rapih.
Selalu mematuhi etika pribadi dan etika kerja tanpa harus diingatkan.
Atas kesadaran sendiri selalu menggunakan alat safety yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan kerja dan petunjuk-petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Rekomendasi/Catatan oleh Atasan Langsung Rekomendasi/Catatan oleh Manajer Departemen
Rekomendasi/Catatan oleh SDM
Dinilai oleh : Tanggal : Tanda Tangan
Atasan Langsung
Disetujui oleh : Tanggal : Tanda Tangan
Wadir Terkait Direktur
Wadir Adm & Umum
Note : *) Wajib diisi dengan contoh bukti-bukti dari prestasi kerja yang telah dicapai atau dihasilkan karyawan berdasarkan skor yang anda nilai. Contoh : Pemberian laporan yang
tepat waktu, lebih dapat bekerjasama, dll.
L-3
Lampiran 3. Hasil Penilaian Prestasi Kerja Per 3 Bulan Terakhir
(Januari – April 2018)
No Inisial Karyawan Hasil Penilaian Prestasi
Kerja
1 A 75 2 B 75 3 C 75 4 D 75 5 E 75 6 F 75
7 G 75 8 H 75 9 I 50
10 J 50 11 K 50 12 L 75 13 M 75 14 N 75 15 O 75 16 P 50 17 Q 75 18 R 75 19 S 75 20 T 75 21 U 75
22 V 50 23 W 70 24 X 75 25 Y 75 26 Z 75 27 AA 80 28 AB 80 29 AC 75 30 AD 75
Standar Penilaian Prestasi Kerja Karyawan :
4,75 – 5,00 (80 - 100) = Baik Sekali (A)
3,75 – 4,74 (70 - 79) = Baik (B)
2,75 – 3,74 (60 - 69) = Cukup (C)
1,75 – 2,74 (50 - 59) = Kurang (D)
< 1,75 (0 - 49) = Buruk (E)
L-4
Lampiran 4. Hasil Score RULA
No Inisial Karyawan Hasil Score RULA
1 A 3 2 B 3 3 C 3 4 D 4 5 E 4 6 F 4 7 G 3 8 H 3 9 I 3
10 J 3 11 K 4 12 L 3 13 M 3 14 N 4 15 O 3
16 P 4 17 Q 4 18 R 4 19 S 4 20 T 4 21 U 4 22 V 3 23 W 4 24 X 3 25 Y 3 26 Z 4 27 AA 3 28 AB 3 29 AC 3 30 AD 3
Makna 3 – 4 :
Futher investigation, change may be needed / Penyelidikan lebih
lanjut dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan.
L-5
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS
L-6
Lampiran 6. Dokumentasi Posisi Kerja
100
200
00
150
200
00
200 - 450
top related