hordeolum

Post on 03-Aug-2015

983 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KARYA TULIS ILMIAHTINJAUAN KEPUSTAKAAN

HORDEOLUM  

 Tim Penulis : Rivo Dian Putra (09-005) Hendro Yulianto (09-003) M Dodi S (09-004)

  Pembimbing : dr. Sherri Lestari

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2012

DEFINISl

Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata.

EPIDEMIOLOGIData epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran. Insidensitidak bergantung pada ras dan jenis kelamin. Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering padaorang dewasa, kemungkinan karena kombinasi dari beberapa faktor seperti tingginya level androgen.

ETIOLOGIBiasanya disebabkan oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus adalah penyebab pada 90 – 95% kasus). Biasanya dapat dicetuskan oleh stress, nutrisi yang buruk, penggunaan pisau cukur yang sama untuk mencukur rambut disekitar mata dan kumisatau tempat lain. Infeksi ini mudah menyebar, sehingga diperlukan pencegahan terutama mengenai kebersihan individual. Yaitu dengan tidak menyentuh mata yang terinfeksi, pemakaiankosmetik bersama-sama, pemakaian handuk dan washcloth bersama-sama.

GEJALA KLINISGejala :PembengkakanRasa nyeri pada kelopak mataPerasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mataRiwayat penyakit yang sama

Tanda :EritemaEdemaNyeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mataSeperti gambaran abses kecil

PATOFISIOLOGIHordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi blefaritis.

PATOGENESISPatogenesis terjadinya hordeolum eksterna diawali dengan pembentukan nanah dalam lumen kelenjar oleh infeksi Staphylococcus aureus. Biasanya mengenai kelenjar Zeis dan Moll.Selanjutnya terjadi pengecilan lumen dan statis hasil sekresi kelenjar. Statis ini akanmencetuskan infeksi sekunder olehStaphylococcus aureus. Terjadi pembentukan nanah dalam lumen kelenjar. Secara histologis akan tampak gambaran abses, dengan ditemukannya PMN dan debris nekrotik. Hordeolum interna terjadi akibat adanya infeksi sekunder kelenjar Meibom dilempeng tarsal.

PENATALAKSANAANPada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2 minggu. Namun tak jarang memerlukan pengobatan secara khusus, obat topikal (salep atau tetes mata antibiotik) maupun kombinasi dengan obat antibiotika oral (diminum).Urutan penatalaksanaan hordeolum adalah sebagai berikut:Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin,

Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.

Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari.

Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.

Pada nanah dan kantong nanah tidak dapat keluar dilakukan insisi. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesia topikal dengan pentokain tetes mata. Dilakukan anestesi infiltrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila :Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah

fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra.Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar

dengan margo palpebra.Setelah dilakukan insisi dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotik.

KOMPLIKASI

Penyulit hordeolum adalah selulitis palpebra, yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.

PROGNOSISHordeola biasanya sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Resolusi lebih cepat dengan penggunaan kompres hangat dan ditutup yang bersih. Hordeola Internal terkadang berkembang menjadi chalazia, yang mungkin memerlukan steroid topikal atau intralesi atau bahkan insisi dan kuretase.

PENCEGAHANPencegahan hordeolum dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar hordeolum tidak mudah berulang, dengan mengusap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak, menjaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman, dan menggunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.

Thank you For your attention

top related