herpes zoster
Post on 13-Dec-2015
26 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Herpes Zoster
Reaktivasi virus varicella zoster yang terjadi setelah infeksi primer yaitu varisela
Penyebaran dari penyakit ini sama seperti penyebaran varisela.
Insiden meningkat pada lansia, dan pada kondisi-kondisi seperti Hodgkin’s disease, AIDS, dan leukemia, serta kondisi melemahnya sistem imun tubuh
Etiologi
Infeksi laten dari virus Varicella zoster yang bersembunyi dalam ganglion sensoris pada infeksi varisela terdahulu.
Merupakan virus dengan asam nukleat berupa DNA, memiliki bentuk capsid icosahedral dan berdiameter 150-200 nm.
Patogenesis Infeksi pertama kali berupa varisela Virus masuk ke dalam tubuh melalui mukosa
sistem pernapasan atas dan melalui konjungtiva Replikasi pada limfonoduli regional Viremia primer Virus bereplikasi pada hepar dan lien. Penyebaran virus melalui sel mononuclear yang
telah terinfeksi oleh virus menuju ke kulit dan mukosa
Patogenesis Bereplikasi pada stratum basale epidermis Degenerasi dari sel-sel epitel dan akumulasi dari
cairan jaringan sehingga terbentuk vesikel Virus bermigrasi pada nervus sensorik menuju
ganglion sensorik Pada penurunan sistem imun, virus akan
bereplikasi pada ganglion sensoris
Patogenesis Virus kemudian berjalan turun pada saraf sensoris
sehingga menyebabkan nyeri pada dermatom diikuti dengan lesi pada kulit yang dipersarafi.
Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persarafan ganglion tersebut
Gambaran Klinis Daerah paling sering adalah daerah torakal Terdapat gejala prodromal sistemik dan lokal Timbul eritema kemudian menjadi vesikel
berkelompok dengan dasar eritematosa dan edema.
Vesikel ini dapat menjadi pustul dan krusta. Herpes zoster oftalmikus dapat menimbukan
kelainan pada mata Sindrom ramsay hunt Neuralgia pasca herpetik
Diagnosis gambaran klinis lesi yang muncul. Tes awal yang dapat digunakan adalah apusan
sitologi (Tzanck smear) direct fluorescent antigen assay kultur virus polymerase chain reaction
1. Herpes simpleks2. Pada nyeri yang merupakan gejala prodromal
lokal sering salah diagnosis dengan penyakit rematik maupun dengan angina pectoris terutama jika nyeri terdapat pada daerah setinggi jantung.
3. Dermatitis kontak4. Varisela5. Impetigo
Diagnosis Banding
Tatalaksana Analgetik Antiviral
o Asiklovir 5 x 800 mg sehari selama 7 hario Valasiklovir 3 x 1000 mg sehari selama 7 hari
Salisilic talk Antibiotik Neurovitamin
Neuralgia pascaherpetiko Gabapentin, dosis awal 2 x 75 mg per hari. Jika setelah
3-7 hari nyeri tidak berkurang, dosis dapat dinaikkan menjadi 2 x 150 mg per hari dengan dosis maksimum 600 mg per hari
o amitriptilin adalah 75 mg perhari, kemudian ditinggikan hingga timbul efek terapetik, biasanya antara 150 – 300 mg perhari. Sedangkan dosis nortriptilin ialah 50 – 150 mg perhari.
Laporan KasusIdentitas Pasien
Nama : Ny. S Usia : 55 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Jenis Kelamin : Perempuan Status Pernikahan : Sudah menikah Alamat : Jember
Anamnesis
Keluhan UtamaGatal dan nyeri di daerah punggung kanan.
Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh gatal dan nyeri pada punggung kanan
sejak 1 hari yang lalu. Gatal dan nyeri dirasakan terus-menerus dan bertambah parah terutama jika berkeringat. Gatal dan nyeri hanya terdapat pada daerah luka dan tidak meluas. Luka yang berada di punggung ada yang mengeluarkan cairan.
Keluhan pasien diawali dengan keluhan demam, keringat dingin dan pegal pada seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Kemaren sore, pasien mengatakan mulai muncul lenting-lenting berisi air di daerah dada kiri dan ketiak kiri yang pada malam harinya pecah ketika pasien tidur. Keesokan harinya pasien merasakan gatal dan nyeri pada di tempat lenting-lenting tersebut pecah. Kemudian pasien merasa nyerinya bertambah parah dan pasien merasa nyeri jika luka tersebut tersentuh oleh baju yang dipakainya, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit.
Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus
pada keluarga disangkal. Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah menderita cacar air sewaktu SD Riwayat Pengobatan
Pasien belum berobat sebelumnya
Pemeriksaan fisikStatus Generalis
Keadaan umum : cukup Kesadaran : compos mentis Nadi : 79 x per menit Respiration Rate : 19 kali T axila : 36,7 ⁰C
Status Dermatologis Pada regio thoraks posterior dextra terdapat
vesikula dengan ukuran terbesar 0,5 cm dan terkecil 0,2 cm, berbatas tegas, dengan dasar eritematosa tanpa disertai krusta.
Resume Pasien wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan gatal dan
nyeri pada punggung kanan atas. 1 hari yang lalu pasien merasa demam, keringat dingin, dan pegal pada seluruh tubuh. Pasien mengatakan muncul lenting-lenting berisi air sejak kemarin sore, pada dada dan punggung kiri bagian atas yang kemudian pecah. Pasien merasa gatal dan nyeri pada tempat tersebut.
Pasien merasa nyeri bertambah parah serta pasien merasa nyeri jika luka tersebut tersentuh baju yang dipakainya, sehingga pasien memutuskan untuk berhenti menggunakan obat dan mencari pengobatan di rumah sakit. Pada waktu kecil, pasien juga mengatakan bahwa ia pernah menderita cacar air.
Dari pemeriksaan yang dilakukan ditemukan pada regio thoraks posterior dextra terdapat vesikula dengan ukuran terbesar 0,5 cm dan terkecil 0,2 cm, berbatas tegas, dengan dasar eritematosa tanpa disertai krusta.
Penatalaksanaan Acyclovir 5 x 800 mg sehari selama 7 hari Asam mefenamat 3 x 500 mg sehari Neurobion 3 x 1 Bedak salisil 2% untuk menjaga agar vesikel tidak
pecah
Edukasi Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
penyakit yang dideritanya. Hindari menggaruk lesi karena dapat
menyebabkan infeksi sekunder. Boleh mandi, karena mandi dapat mengurangi
gatal. Menghindari kontak dengan orang yang belum
pernah terinfeksi varisela karena dapat menularkan virus ke orang yang belum pernah terinfeksi varisela
Menggunakan obat secara teratur dan sesuai dengan anjuran
top related