hasil pelaksanaan penelitian · 2020. 8. 15. · 0,1041 m2 = 8,83 a/ m2 untuk 4 pasang plat,...
Post on 28-Dec-2020
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman namun disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimal dari tegangan listrik (voltase)
dan jumlah pasangan plat yang akan digunakan pada penelitian utama, yaitu penurunan kekeruhan
air baku dengan metode elektrokoagulasi pada reaktor kontinyu dengan variasi tingkat kekeruhan.
Perhitungan Kerapatan Arus
Jumlah elektroda yang digunakan, kuat arus listrik yang mengalir serta dimensi elektroda
berhubungan dengan besarnya kerapatan arus (Current Density) yang akan dihasilkan selama proses
elektrokoagulasi [1,2]. Dari variasi pasangan plat dan tegangan listrik akan didapat kerapatan arus
yang mengalir selama poses pengolahan air baku. Dimensi plat aluminium yang terendam memiliki
panjang dan lebar sebesar 42,5 cm x 4,9 cm dengan jarak 0,5 cm pada setiap elektrodanya. Dengan
begitu kerapatan arus yang didapat seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Hasil Kuat Arus dan Kerapatan Arus dari Tiap Variasi Tegangan dan Pasangan Plat
Pasangan Plat
Tegangan Listrik (Volt)
Kuat Arus (A) Luas Plat Terendam (m2)
Kerapatan Arus (A/m2)
0,06 l/detik
0,08 l/detik
0,06 l/detik
0,08 l/detik
1 Pasang
3 0,02 0,01
0,0208
0,96 0,48
5 0,09 0,05 4,32 2,40
7 0,76 0,65 36,49 31,25
10 1,01 0,93 48,49 44,71
12 1.23 1,15 59,13 55,28
15 1.47 1,38 70,67 66,34
17 1.56 1,51 75,00 72,59
20 1.84 1,76 88,00 84,61
2 Pasang
3 0,44 0,35 0,0625
7,04 5,60
5 0,88 0,76 14,08 12,16
7 1,47 1,23 23,52 19,68
10 2,28 2,14 36,48 34,24
12 2,35 2,23 37,60 35,68
15 2,72 2,41 43,52 38,56
17 2,91 2,84 46,56 45,44
20 3,21 3,10 51,36 49,60
3 Pasang
3 0,92 0,84 0,1041
8,83 8,06
5 1,23 1,12 11,81 10,75
7 1,83 1,54 17,57 14,79
10 2,5 2,32 24,01 22,28
12 3,42 2,83 32,85 27,18
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai sesuai tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
Pasangan Plat
Tegangan Listrik (Volt)
Kuat Arus (A) Luas Plat Terendam (m2)
Kerapatan Arus (A/m2)
0,06 l/detik
0,08 l/detik
0,06 l/detik
0,08 l/detik
15 3,61 2,92 34,67 28,05
17 3,87 3,25 37,17 31,22
20 4,32 4,16 41,49 39,96
4 Pasang
3 2,28 2,01
0,1456
15,65 13,8
5 2,54 2,23 17,44 15,31
7 6,12 5,56 42,03 38,18
10 8,31 8,23 57,07 56,52
12 8,4 8,36 57,69 57,41
15 8,49 8,43 58,31 57,89
17 9,32 8,75 64,01 60,09
20 9,78 9,16 67,17 62,91
5 Pasang
3 3,23 3,02
0,1872
17,36 16,13
5 4,19 4,12 22,38 22,00
7 7,34 7,16 39,20 38,24
10 8,79 8,50 46,95 45,40
12 8,89 8,63 47,48 46,10
15 9,76 8,82 52,13 47,11
17 10,13 9,01 54,11 48,13
20 10,27 9,23 54,86 49,30
Kuat arus (Ampere) didapat dari display digital alat pengatur tegangan. Dengan mengatur tegangan
dan jumlah plat yang akan digunakan maka display tersebut menghasilkan angka untuk Kuat arusnya
setelah plat aluminium terendam.
Kerapatan arus memiliki satuan A/m2, berarti kerapatan arus didapat dari hasil pembagian antara
Kuat arus (Ampere) dengan Luas penampang (m2). Sebagai contoh pada variasi 1 pasang plat, plat
aluminium yang digunakan sebanyak 2 batang dimana 1 batang sebagai Anoda dan 1 batang lain
sebagai Katoda.
Gambar 1 Satu Pasang Plat Aluminium
Reaksi Anoda
Melepas Al3+
Dalam sistem elektrokimia dengan anoda terbuat dari aluminium, maka reaksi pada elektroda yang
terjadi sebagai berikut : [1,2]
Anoda : Al Al3+ + 3e
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Sehingga untuk menghitung kerapatan arus, Luas penampang yang dihitung adalah batang Anoda
yang bereaksi untuk melepas Al3+. Pada variasi 1 pasang plat, reaksi yang terjadi hanya pada
penampang yang berhadapan, maka Luas penampang hanya dihitung satu sisi batang Anoda saja.
Luas Penampang : 42,5 cm x 4,9 cm = 208,25 cm2 = 0,0208 m2
Kuar Arus (untuk 3 Volt) : 0,02 Ampere
Kerapatan Arus : 0,02 A
0,0208 m2 = 0.96 A/ m2
Sedangkan untuk 2 pasang plat, menggunakan 2 batang anoda yang dipasang bersilangan dengan 2
batang katoda.
Gambar 2 Dua Pasang Plat Aluminium
Karena menggunakan 2 batang anoda sehingga sisi yang bereaksi ada 3 sisi, maka luas penampang
nya menjadi :
Luas Penampang : 3 x 0,0208 m2 = 0,0625 m2
Kuat Arus (untuk 3 Volt) : 0,44 A
Kerapatan Arus : 0,44 A
0,0625 m2 = 7,04 A/ m2
Dan untuk 3 pasang plat, menggunakan 3 batang anoda dan 3 batang katoda dengan 5 sisi yang
bereaksi.
Reaksi Anoda
Melepas Al3+
Gambar 3 Tiga Pasang Plat Aluminium
Sehingga Luas penampang untuk 3 pasang plat menjadi :
Luas Penampang : 5 x 0,0208 m2 = 0,1041 m2
Kuat Arus (untuk 3 Volt) : 0,92 A
Kerapatan Arus : 0,92 A
0,1041 m2 = 8,83 A/ m2
Untuk 4 pasang plat, menggunakan 4 batang anoda dan 4 batang katoda dengan 7 sisi yang bereaksi.
Gambar 4 Empat Pasang Plat Aluminium
Karena menggunakan 4 batang anoda sehingga sisi yang bereaksi ada 7 sisi, maka luas penampang
nya menjadi :
Luas Penampang : 7 x 0,0208 m2 = 0,1456 m2
Kuat Arus (untuk 3 Volt) : 2,28 A
Kerapatan Arus : 2,28 A
0,1456 m2 = 15.65 A/ m2
Untuk 5 pasang plat, menggunakan 5 batang anoda dan 5 batang katoda dengan 9 sisi yang bereaksi.
Reaksi Anoda
Melepas Al3+
Reaksi Anoda
Melepas Al3+
Gambar 5 Lima Pasang Plat Aluminium
Karena menggunakan 5 batang anoda sehingga sisi yang bereaksi ada 9 sisi, maka luas penampang
nya menjadi :
Luas Penampang : 9 x 0,0208 m2 = 0,1872 m2
Kuat Arus (untuk 3 Volt) : 3,25 A
Kerapatan Arus : 3,25 A
0,1872 m2 = 17,36 A/ m2
Hasil Penelitian Pendahuluan
Variasi 1 Pasang
Nilai kekeruhan yang dipakai pada penelitian pendahuluan adalah 100 NTU.[4,5] Kekeruhan tersebut
diolah dengan variasi 1 pasang plat aluminium dengan variasi tegangan listrik 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17
dan 20 Volt yang kemudian akan menghasilkan kerapatan arus yang berbeda. Selain itu, pengolahan
juga dilakukan dengan pengadukan cepat yang diatur pada kecepatan 100 RPM. Setelah uji coba
dilakukan, berikut adalah hasil yang didapatkan pada percobaan 1 pasang plat pada debit 0,06
L/detik dan debit 0,08 L/detik dengan variasi tegangan 3, 5, 7 dan 10,12,15,17, dan 20 Volt :
Tabel 2 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 1 Pasang Plat Aluminium pada
debit 0,06 L/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,02 0,0208 0,96 50,00 50,00
5 0,09 0,0208 4,32 47,32 52,68
7 0,76 0,0208 36,53 45,82 54,18
10 1,01 0,0208 48,49 44,41 55,59
12 1,23 0,0208 59,13 35,64 64,36
15 1,47 0,0208 70,67 28,77 71,23
17 1,56 0,0208 75,00 24,24 75,76
Reaksi Anoda
Melepas Al3+
20 1,84 0,0208 88,00 21,09 78,91
Tabel 3 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 1 Pasang Plat Aluminium pada
debit 0,08 L/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,01 0,0208 0,48 55,34 44,66
5 0,05 0,0208 2,40 50,13 49,87
7 0,65 0,0208 31,25 47,56 52,44
10 0,93 0,0208 44,71 45,00 55,00
12 1,15 0,0208 55,28 39,32 60,68
15 1,38 0,0208 66,34 36,43 63,57
17 1,51 0,0208 72,59 31,54 68,46
20 1,76 0,0208 84,61 29,65 70,35
Berdasarkan pada Tabel 2 dan Tabel 3 pada variasi 1 pasang plat dari kedua debit menunjukkan
efisiensi pengolahan dari semua variasi masih terlihat kecil. Dari semua variasi tegangan, efisiensi
yang paling optimal terlihat di variasi tegangan 20 Volt di debit 0,06 L/detik sebesar 78,91% dengan
kekeruhan akhir di 21,09 NTU dan di variasi tegangan 20 Volt di debit 0,08 L/detik sebesar 70,35%
dengan kekeruhan akhir di 29,65 NTU. Grafik penyisihan kekeruhan dengan variasi 1 pasang plat
untuk debit 0,06 L/detik dan 0,08 L/detik dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Grafik penyisihan Kekeruhan dengan Variasi 1 Pasang Plat dengan debit 0,06 l/detik dan
0,08 l/detik
Pada Gambar 6 dapat dilihat dalam grafik bahwa variasi 1 pasangan plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt pada debit 0,06 L/detik menunjukan efisiensi yang paling tinggi dengan
efisiensi sebesar 78,91%. Artinya pada tegangan 20 volt kuat arus yang mengalir pada proses ini
sangat besar sehingga gas hidrogen yang dihasilkan juga sangat besar sehingga mampu mengangkat
flok ke permukaan air. Pada gambar grafik di atas dapat dilihat hubungan antara hasil kekeruhan
akhir dengan kerapatan arus. Semakin besar kerapatan arus yang didapat pada variasi 1 pasang plat
ini, maka semakin kecil hasil kekeruhan akhirnya yang menandakan pengolahan ini semakin bagus.
Selain itu, pada Unit Elektrokoagulasi yang menjadi fokus utama pada penelitian ini menghasilkan
gelembung gas hidrogen hasil reaksi pada katoda yang dapat membawa polutan ke atas permukaan
air dan pelepasan Al3+ pada anoda membentuk flok yang mengendap pada dasar unit
elektrokoagulasi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah kondisi yang terjadi pada Unit Elektrokoagulasi
dengan sistem kontinyu untuk variasi 1 pasang plat yang menghasilkan efisiensi yang paling baik
dengan tegangan listrik 20 volt di debit 0,06 l/detik dan 0,08 l/detik.
Gambar 7 Kondisi Permukaan Air pada Variasi 1 Pasang Plat dengan Tegangan 20 Volt
Ket : (a) Tegangan 20 Volt debit 0,06 l/detik
(b) Tegangan 20 Volt debit 0,08 l/detik
Berdasarkan pada Gambar 7 menunjukan bahwa variasi tegangan 20 volt terbentuk flok di atas
permukaan air. Hal ini karena kuat arus yang mengalir pada setiap variasi ini lebih besar. Sehingga
gas hidrogen yang dihasilkan dapat membawa polutan ke permukaan air, walaupun flok yang
terbentuk masih sedikit.
Variasi 2 Pasang Plat
Pada variasi 2 pasang plat aluminium, dilakukan pengujian pada tegangan listrik 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17
dan 20 Volt untuk mengolah sampel air dengan nilai kekeruhan 100 NTU dan juga dilakukan dengan
pengadukan 100 RPM. [4,5] Berikut adalah hasil yang didapatkan pada percobaan 2 pasang plat
dengan variasi tegangan 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17 dan 20 Volt :
(a) (b)
Tabel 4 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 2 Pasang Plat Aluminium pada
debit 0,06 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt) Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,44 0,0625 7,04 46,00 54,00
5 0,88 0,0625 14,08 43,00 57,00
7 1,47 0,0625 23,52 39,00 61,00
10 2,28 0,0625 36,48 35,00 65,00
12 2,35 0,0625 37,60 26,13 73,87
15 2,72 0,0625 43,52 23,07 76,93
17 2,91 0,0625 46,56 20,00 80,00
20 3,21 0,0625 51,36 15,86 84,14
Tabel 5 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 2 Pasang Plat Aluminium pada
debit 0,08 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,35 0,0625 5,60 50,45 49,55
5 0,76 0,0625 12,16 47,23 52,77
7 1,23 0,0625 19,68 42,14 57,86
10 2,14 0,0625 34,24 40,87 59,13
12 2,23 0,0625 35,68 32,78 67,22
15 2,41 0,0625 38,56 27,43 72,57
17 2,84 0,0625 45,44 27,21 72,79
20 3,10 0,0625 49,60 22,56 77,44
Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 5 pada variasi 2 pasang plat dari kedua debit menunjukkan efisiensi
pengolahan dari semua variasi terlihat naik dari variasi 1 pasang plat sebelumnya. Dari semua variasi
tegangan, efisiensi yang paling optimal terlihat di variasi tegangan 20 Volt di debit 0,06 L/detik
sebesar 84,14% dengan kekeruhan akhir di 15,86 NTU dan di variasi tegangan 20 Volt di debit 0,08
L/detik sebesar 77,44% dengan kekeruhan akhir di 22,56 NTU. Grafik penyisihan kekeruhan dengan
variasi 2 pasang plat untuk debit 0,06 l/detik dan 0,08 l/detik dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Grafik penyisihan Kekeruhan dengan Variasi 2 Pasang Plat dengan debit 0,06 l/detik dan
debit 0,08 l/detik
Pada Gambar 8 dapat dilihat dalam grafik bahwa variasi 2 pasangan plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt menunjukan efisiensi yang tertinggi dengan efisiensi masing-masing sebesar
81,14% dan 77,44%. Pada gambar grafik di atas dapat dilihat hubungan antara tegangan dengan
efisiensi penyisihan. Semakin besar tegangan listrik pada variasi 2 pasang plat, maka semakin baik
efisiensi penyisihan akhirnya yang menandakan pengolahan ini semakin bagus. Selain dari pengaruh
tegangan listrik efisiensi akhir juga dipengaruhi oleh debit kerja yang menentukan berepa lama
waktu kontak antara air dengan plat.
Kemudian, proses yang terjadi di Unit Elektrokoagulasi pada variasi ini sama halnya dengan variasi
pada 1 pasang plat yaitu terbentuknya flok di atas permukaan air. Untuk lebih jelasnya, berikut
adalah kondisi permukaan air yang terjadi pada Unit Elektrokoagulasi dengan sistem kontinyu untuk
variasi 2 pasang plat yang menghasilkan efisiensi yang tertinggi dengan tegangan listrik 20 Volt debit
0,06 l/detik dan 0,08 l/detik.
Gambar 9 Kondisi Permukaan Air pada Variasi 2 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
(a) (b)
Ket : (a) Tegangan 20 Volt debit 0,06 l/detik
(b) Tegangan 20 Volt debit 0,08 l/detik
Berdasarkan pada Gambar 9 dibandingkan pada variasi 1 pasang plat dengan tegangan 20 Volt pada
variasi 2 pasang plat ini terbentuk flok yang terbentuk di atas permukaan air lebih banyak
dibandingkan dengan variasi tegangan 20 Volt pada 1 pasang plat aluminium. Hal ini selain karena
kuat arus listrik yang lebih besar, faktor lainnya yaitu penggunaan plat aluminium sebagai elektroda
pun lebih banyak dibanding 1 pasang plat. Sehingga gas hidrogen yang dihasilkan lebih banyak dan
membawa polutan ke permukaan air lebih banyak.
Variasi 3 Pasang Plat
Sama halnya pada variasi 1 dan 2 pasang plat aluminium, variasi 3 pasang plat aluminium juga diuji
dengan tegangan listrik 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 20 Volt untuk mengolah sampel air dengan nilai
kekeruhan 100 NTU dan juga dilakukan dengan pengadukan 100 RPM. Berikut adalah hasil yang
didapatkan pada percobaan 3 pasang plat dengan variasi tegangan 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17 dan 200
Volt :
Tabel 6 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 3 Pasang Plat Aluminium debit
0,06 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt) Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,92 0,1041 8,83 40,00 60,00
5 1,23 0,1041 11,81 39,00 61,00
7 1,83 0,1041 17,57 37,00 63,00
10 2,50 0,1041 24,01 25,00 75,00
12 3,42 0,1041 32,85 22,76 77,24
15 3,61 0,1041 34,67 20,65 79,35
17 3,87 0,1041 37,17 20,23 79,77
20 4,32 0,1041 41,49 18,08 81,92
Tabel 7 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 3 Pasang Plat Aluminium debit
0,08 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 0,84 0,1041 8,06 42,23 57,77
5 1,12 0,1041 10,75 40,51 59,49
7 1,54 0,1041 14,79 38,43 61,57
10 2,32 0,1041 22,28 35,56 64,44
12 2,83 0,1041 27,18 33.21 66,79
15 2,92 0,1041 28,05 28.80 71,20
17 3,25 0,1041 31,22 27.32 72,66
20 4,16 0,1041 39,96 24.56 75,44
Berdasarkan pada Tabel 6 dan Tabel 7 pada variasi 3 pasang plat dari kedua debit menunjukkan
efisiensi pengolahan dari semua variasi terlihat turun dari variasi 2 pasang plat sebelumnya. Hal ini
terjadi karena pompa yang digunakan pada saat proses running mengalami sumbatan sehingga debit
yang dialirkan tidak kontinyu sehingga efisiensi yang dihasilkan turun dari variasi sebelumnya. Dari
semua variasi tegangan, efisiensi yang paling optimal terlihat masih sama di variasi tegangan 20 Volt
di debit 0,06 L/detik sebesar 81,92% dengan kekeruhan akhir di 18,08 NTU dan di variasi tegangan
20 Volt di debit 0,08 L/detik sebesar 75,44% dengan kekeruhan akhir di 24,56 NTU. Grafik penyisihan
kekeruhan dengan variasi 3 pasang plat untuk debit 0,06 l/detik dan 0,08 l/detik dapat dilihat pada
Gambar 10.
Gambar 10 Grafik penyisihan Kekeruhan dengan Variasi 3 Pasang Plat dengan debit 0,06 l/detik dan
0,08 l/detik
Pada Gambar 10 dapat dilihat dalam grafik bahwa variasi 3 pasangan plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt pada masing-masing debit menunjukan efisiensi yang paling bagus dengan
efisiensi masing-masing sebesar 81,92% dan 75,44%. Pada variasi ini efisiensi yang dihasilkan
mengalami penurunan dibandingkan dengan variasi 2 pasang plat sebelumnya. Pada gambar grafik
di atas dapat dilihat hubungan antara tegangan listrik dan efisiensi penyisihan. Semakin besar
kerapatan arus yang didapat pada variasi 3 pasang plat ini, maka semakin baik efisiensi akhirnya
yang menandakan pengolahan ini semakin baik. Selain dari pengaruh tegangan listrik efisiensi akhir
juga dipengaruhi oleh debit kerja yang menentukan berapa lama waktu kontak antara air dengan
plat. Semakin lama waktu kontak antara air dan plat maka pembentukan flok semakin baik.
Kemudian, proses yang terjadi di Unit Elektrokoagulasi pada variasi ini sama halnya dengan variasi
pada 2 pasang plat yaitu terbentuknya flok di atas permukaan air. Untuk lebih jelasnya, berikut
adalah kondisi permukaan air yang terjadi pada Unit Elektrokoagulasi dengan sistem kontinyu untuk
variasi 3 pasang plat yang menghasilkan efisiensi yang tertinggi dengan tegangan listrik 20 Volt debit
0,06 l/detik dan 0,08 l/detik.
Gambar 11 Kondisi Permukaan Air pada Variasi 3 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
Ket : (a) Tegangan 20 Volt debit 0,06 l/detik
(b) Tegangan 20 Volt debit 0,08l/detik
Berdasarkan pada Gambar 11, dibandingkan pada variasi 2 pasang plat dengan tegangan 20 Volt
pada variasi 3 pasang plat ini flok yang terbentuk di atas permukaan air lebih sedikit dibandingkan
dengan variasi tegangan 20 Volt pada 2 pasang plat aluminium. Hal ini dipengaruhi oleh debit yang
mengalir tidak kontinyu karena pompa yang digunakan mengalami penyumbatan pada saat running
sehingga mempengaruhi proses pembentukan flok di elektrokoagulasi.
Variasi 4 Pasang Plat
Sama halnya pada variasi 1, 2, dan 3 pasang plat aluminium, variasi 4 pasang plat aluminium juga
diuji dengan tegangan listrik 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 20 Volt untuk mengolah sampel air dengan
nilai kekeruhan 100 NTU dan juga dilakukan dengan pengadukan 100 RPM. Berikut adalah hasil yang
didapatkan pada percobaan 3 pasang plat dengan variasi tegangan 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17 dan 20 Volt
:
Tabel 8 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 4 Pasang Plat Aluminium debit
0,06 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 2,28 0,1456 15,65 35,23 64,77
5 2,54 0,1456 17,44 30,12 69,88
7 6,12 0,1456 42,03 28,06 71,94
(a) (b)
10 8,31 0,1456 57,07 20,17 79,83
12 8,4 0,1456 57,69 12,72 87,28
15 8,49 0,1456 58,31 9,84 90,16
17 9,32 0,1456 64,01 8,27 91,73
20 9,78 0,1456 67,17 6,54 93,46
Tabel 9 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 4 Pasang Plat Aluminium debit
0,08 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 2,01 0,1456 13,80 36,23 63,77
5 2,23 0,1456 15,31 31,00 69,00
7 5,56 0,1456 38,18 29,42 70,58
10 8,23 0,1456 56,52 21,56 78,44
12 8,36 0,1456 57,41 13,15 86,85
15 8,43 0,1456 57,89 10,23 89,77
17 8,75 0,1456 60,09 8,57 91,43
20 9,16 0,1456 62,91 7,43 92,57
Berdasarkan pada Tabel 8 dan Tabel 9 pada variasi 4 pasang plat dari kedua debit menunjukkan
efisiensi pengolahan dari semua variasi terlihat naik dari variasi 3 pasang plat sebelumnya. Efisiensi
yang optimal didapat variasi tegangan 20 Volt pada variasi 4 pasang plat untuk debit 0,06 l/detik.
Sedangkan untuk debit 0,08 l/detik didapat juga efisiensi yang optimal pada variasi yang sama di
tegangan 20 Volt pada variasi 4 pasang plat. Grafik penyisihan kekeruhan dengan variasi 4 pasang
plat untuk debit 0,06 l/detik dan 0,08 l/detik dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Grafik penyisihan Kekeruhan dengan Variasi 4 Pasang Plat dengan debit 0,06 l/detik dan
0,08 l/detik
Pada Gambar 12 dapat dilihat dalam grafik bahwa variasi 4 pasangan plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt menunjukan efisiensi yang tertinggi dengan efisiensi masing-masing sebesar
93,46% dan 92,57%. Pada grafik di atas menunjukkan semakin lama waktu kontak antara air dengan
plat maka semakin banyak flok yang dihasilkan. Sebaliknya jika waktu kontak antara air dengan plat
semakin pendek maka flok yang dihasilkan semakin sedikit dan juga flok tersebut tidak dapat
melakukan pengendapan secara optimal karena aliran terlalu besar. Sehingga pada akhirnya dapat
dihubungkan antara tegangan arus listrik dengan efisiensi penyisihan. Semakin besar tegangan arus
listrik, maka semakin besar efisiensi penyisihan akhirnya yang menandakan pengolahan ini semakin
baik. Selain dari pengaruh tegangan listrik efisiensi akhir juga dipengaruhi oleh debit kerja yang
menentukan berapa lama waktu kontak antara air dengan plat. Semakin lama waktu kontak antara
air dan plat maka pembentukan flok semakin baik.
Kemudian, proses yang terjadi di Unit Elektrokoagulasi pada variasi ini sama halnya dengan variasi
pada 3 pasang plat yaitu terbentuknya flok di atas permukaan air. Untuk lebih jelasnya, berikut
adalah kondisi permukaan air yang terjadi pada Unit Elektrokoagulasi dengan sistem kontinyu untuk
variasi 4 pasang plat yang menghasilkan efisiensi yang tertinggi dengan tegangan listrik 20 Volt debit
0,06 l/detik dan 0,08 l/detik.
Gambar 13 Kondisi Permukaan Air pada Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt pada debit 0,06
l/detik dan 0,08 l/detik
Ket : (a) Tegangan 20 Volt debit 0,06 l/detik
(b) Tegangan 20 Volt debit 0,08 l/detik
Berdasarkan Gambar 13 dibandingkan pada variasi 3 pasang plat dengan tegangan 20 Volt pada
variasi 4 pasang plat ini flok yang terbentuk di atas permukaan air lebih banyak dibandingkan dengan
variasi tegangan 20 Volt pada 3 pasang plat aluminium. Hal ini selain karena kuat arus listrik yang
lebih besar, faktor lainnya yaitu penggunaan plat aluminium sebagai elektroda pun lebih banyak
dibanding 3 pasang plat dan debit yang mengalir . Sehingga gas hidrogen yang dihasilkan lebih
banyak dan membawa polutan ke permukaan air lebih banyak.
Variasi 5 Pasang Plat
Sama halnya pada variasi 1,2, 3, dan 4 pasang plat aluminium, variasi 5 pasang plat aluminium juga
diuji dengan tegangan listrik 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 20 Volt untuk mengolah sampel air dengan
nilai kekeruhan 100 NTU dan juga dilakukan dengan pengadukan 100 RPM. Berikut adalah hasil yang
didapatkan pada percobaan 3 pasang plat dengan variasi tegangan 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17 dan 20 Volt
:
Tabel 10 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 5 Pasang Plat Aluminium debit
0,06 l/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 3,25 0,1872 17,36 30,00 70,00
5 4,19 0,1872 22,38 25,34 74,66
7 7,34 0,1872 39,20 22,15 77,85
(a) (b)
10 8,79 0,1872 46,95 19,37 80,63
12 8,89 0,1872 47,48 10,23 89,77
15 9,76 0,1872 52,13 7,35 92,65
17 10,13 0,1872 54,11 6,21 93,79
20 10,27 0,1872 54,86 5,10 94,90
Tabel 11 Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan dengan Variasi 5 Pasang Plat Aluminium debit
0,08 l/detik
Kekeruhan
Awal (NTU)
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
100
3 3,02 0,1872 16,13 31,54 68,46
5 4,12 0,1872 22,00 26,17 73,83
7 7,16 0,1872 38,24 23,31 76,69
10 8,50 0,1872 45,40 20,01 79,99
12 8,63 0,1872 46,10 11,07 88,93
15 8,82 0,1872 47,11 17,46 82,54
17 9,01 0,1872 48,13 18,07 81,93
20 9,23 0,1872 49,30 19,80 80,20
Berdasarkan pada Tabel 10 pada variasi 5 pasang plat menunjukkan efisiensi pengolahan dari semua
variasi terlihat naik dari variasi 4 pasang plat sebelumnya. Efisiensi yang paling optimal didapat pada
variasi tegangan 20 Volt untuk variasi 5 pasang plat sebesar 94,90%. Sedangkan pada Tabel 11
menunjukkan efisiensi naik dari variasi tegangan 3 Volt sampai dengan tegangan 12 Volt. Namun
pada variasi tegangan 15 Volt sampai tegangan 20 Volt mengalami penurunan. Efisiensi yang paling
optimal didapat pada variasi tegangan 12 Volt sebesar 88,93%. Grafik penyisihan kekeruhan dengan
variasi 5 pasang plat untuk debit 0,06 l/detik dan debit 0,08 l/detik dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Grafik penyisihan Kekeruhan dengan Variasi 5 Pasang Plat dengan debit 0,06 l/detik dan
debit 0,08 l/detik
Pada Gambar 14 dapat dilihat pada debit 0,06 l/detik menunjukkan efisiensi penyisihannya semakin
baik. Alum yang dihasilkan pada pasangan plat 5 pasang lebih banyak dengan efisiensi penyisihan
94,90% dibandingkan dengan pasangan plat 4 pasang dengan efisiensi penyisihan 93,46%.
Sebaliknya untuk debit 0,08 l/detik mengalami penurunan efisiensi pada tegangan listrik 15 Volt, 17
Volt dan 20 Volt. Hal ini dipengaruhi oleh debit yang terlalu besar sehingga waktu kontak air dengan
plat lebih singkat. Karena waktu kontak yang singkat mengakibatkan partikel koloid dan alum yang
dihasilkan dari pasangan plat mengalir ke unit selanjutnya sehingga efisiensi penyisihan menjadi
turun. Sehingga pada akhirnya dapat dihubungkan antara debit dengan tegangan dan pasangan plat.
Semakin besar tegangan listrik maka semakin banyak alum yang dihasilkan dari pasangan plat.
Namun semakin besar debit yang mengalir maka efisiensi akan turun.
Kemudian, proses yang terjadi di Unit Elektrokoagulasi pada variasi ini sama halnya dengan variasi
pada 4 pasang plat yaitu terbentuknya flok di atas permukaan air. Untuk lebih jelasnya, berikut
adalah kondisi permukaan air yang terjadi pada Unit Elektrokoagulasi dengan sistem kontinyu untuk
variasi 5 pasang plat yang menghasilkan efisiensi yang tertinggi dengan tegangan listrik 20 Volt pada
debit 0,06 l/detik dan tegangan listrik 12 Volt pada debit 0,08 l/detik.
Gambar 15 Kondisi Permukaan Air pada Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt dan 12 Volt
Ket : (a) Tegangan 20 Volt debit 0,06 l/detik
(b) Tegangan 12 Volt debit 0,08 l/detik
Berdasarkan Gambar 15 dapat dilihat proses pembentukan flok pada tegangan listrik 20 Volt untuk
debit 0,06 l/detik menunjukan hasil paling optimal. Pada variasi ini flok terbentuk dengan cepat
sehingga efisiensi penyisihan yang didapat sebesar 94,9%. Tentunya hasil menunjukan variasi yang
terbaik dibandingkan dengan variasi sebelumnya. Sementara untuk variasi di debit 0,08 dengan baik
berada di tegangan 12 Volt hal ini dapat diindikasikan dengan debit aliran yang terlalu besar dan
tegangan listrik yang tinggi memungkinkan flok tidak memiliki waktu untuk diendapankan sehingga
flok yang ada akan mengalir ke unit pengolahan yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan
kekeruhan akhir pada variasi 15 Volt, 17 Volt dan 20 Volt.
Rekaptulasi Penelitian Pendahuluan
Setelah semua variasi pasangan plat dan tegangan listrik telah dilakukan, berikut ini adalah data
rekaptulasi hasil penelitian pendahuluan untuk setiap variasinya dalam bentuk tabel dan grafik.
Tabel 12 Rekaptulasi Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan pada Penelitian Pendahuluan untuk
Debit 0,06 L/detik
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Pasangan
Plat
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
100 1
3 0,02 0.0208 0.96 50,00 50,00
5 0,09 0.0208 4.32 47,32 52,68
7 0,76 0.0208 36.53 45,82 54,18
10 1,01 0.0208 48.55 44,41 55,59
(a) (b)
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Pasangan
Plat
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
12 1,23 0.0208 59.13 35,64 64,36
15 1,47 0.0208 70.67 28,77 71,23
17 1,56 0.0208 75.00 24,24 75,76
20 1,84 0.0208 88.46 21,09 78,91
100 2
3 0,44 0.0625 7.04 46,00 54,00
5 0,88 0.0625 14.08 43,00 57,00
7 1,47 0.0625 23.52 39,00 61,00
10 2,28 0.0625 36.48 35,00 65,00
12 2,35 0.0625 37.60 26,13 73,87
15 2,72 0.0625 43.52 23,07 76,93
17 2,91 0.0625 46.56 20,00 80,00
20 3,21 0.0625 51.36 15,86 84,14
100 3
3 0,92 0.1041 8.83 40,00 60,00
5 1,23 0.1041 11.81 39,00 61,00
7 1,83 0.1041 17.57 37,00 63,00
10 2,50 0.1041 24.01 25,00 75,00
12 3,42 0.1041 32.85 22,76 77,24
15 3,61 0.1041 34.67 20,65 79,35
17 3,87 0.1041 37.17 20,23 79,77
20 4,32 0.1041 41.49 18,08 81,92
100
20
4
4
3 2,28 0.1456 15.65 35,23 64,77
5 2,54 0.1456 17.44 30,12 69,88
7 6,12 0.1456 42.03 28,06 71,94
10 8,31 0.1456 57.07 20,17 79,83
12 8,40 0.1456 57.69 12,72 87,28
15 8,49 0.1456 58.31 9,40 90,16
17 9,32 0.1456 64.01 8,70 91,73
20 9,78 0.1456 67.17 6,54 93,46
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Pasangan
Plat
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
100 5
3 3,25 0.1872 17.36 30,00 70,00
5 4,19 0.1872 22.38 25,34 74,66
7 7,34 0.1872 39.20 22,15 77,85
10 8,79 0.1872 46.95 19,37 80,63
12 8,89 0.1872 47.48 10,23 89,77
15 9,76 0.1872 52.13 7,35 92,65
17 10,13 0.1872 54.11 6,21 93,79
20 10,27 0.1872 54.86 5,10 94,90
Gambar 16 Grafik Rekaptulasi Perbandingan Efisiensi Penyisihan Kekeruhan pada Setiap Variasi
untuk Debit 0,06 L/detik
Berdasarkan Gambar 16 grafik di atas menggambarkan perbandingan hasil efisiensi penyisihan
kekeruhan pada setiap pasangan plat terhadapap tegangan listrik. Untuk mengolah air sampel
dengan kekeruhan awal 100 NTU dengan 0,06 L/detik pada variasi 5 pasang plat untuk tegangan 20
Volt memiliki efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 94,90%.
Tabel 13 Rekaptulasi Efisiensi Penurunan Parameter Kekeruhan pada Penelitian Pendahuluan untuk
Debit 0,08 L/detik
Kekeruha
n Awal
(NTU)
Pasanga
n Plat
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampan
g (m2)
Kerapata
n
Arus
(A/m2)
Kekeruha
n
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
100
1
3 0,01 0,0208 0,48 55,34 44,66
5 0,05 0,0208 2,40 50,13 49,87
7 0,65 0,0208 31,25 47,56 52,44
10 0,93 0,0208 44,71 45,00 55,00
12 1,15 0,0208 55,28 39,32 60,68
15 1,38 0,0208 66,34 36,43 63,57
17 1,51 0,0208 72,59 31,54 68,46
20 1,76 0,0208 84,61 29,65 70,35
100 2
3 0,35 0,0625 5,60 50,45 49,55
5 0,76 0,0625 12,16 47,23 52,77
7 1,23 0,0625 19,68 42,14 57,86
10 2,14 0,0625 34,24 40,87 59,13
12 2,23 0,0625 35,68 32,78 67,22
15 2,41 0,0625 38,56 27,43 72,57
17 2,84 0,0625 45,44 27,21 72,79
20 3,10 0,0625 49,60 22,56 77,44
100 3
3 0,84 0,1041 8,06 42,23 57,77
5 1,12 0,1041 10,75 40,51 59,49
7 1,54 0,1041 14,79 38,43 61,57
10 2,32 0,1041 22,28 35,56 64,44
12 2,83 0,1041 27,18 33,21 66,79
15 2,92 0,1041 28,05 28,80 71,20
17 3,25 0,1041 31,22 27,32 72,68
20 4,16 0,1041 39,96 24,56 75,44
100 4
3 2,01 0,1456 13,80 36,23 63,77
5 2,23 0,1456 15,31 31,00 69,00
7 5,56 0,1456 38,18 29,42 70,58
Kekeruha
n Awal
(NTU)
Pasanga
n Plat
Tegangan
(Volt)
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampan
g (m2)
Kerapata
n
Arus
(A/m2)
Kekeruha
n
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
10 8,23 0,1456 56,52 21,56 78,44
12 8,36 0,1456 57,41 13,15 86,85
15 8,43 0,1456 57,89 10,23 89,77
17 8,75 0,1456 60,09 8,57 91,43
20 9,16 0,1456 62,91 7,43 92,57
100
5
3 3,02 0,1872 16,13 31,54 68,46
5 4,12 0,1872 22,00 26,17 73,83
7 7,16 0,1872 38,24 23,31 76,69
10 8,50 0,1872 45,40 20,01 79,99
12 8,63 0,1872 46,10 11,07 88,93
15 8,82 0,1872 47,11 17,46 82,54
17 9,01 0,1872 48,13 18,07 81,93
20 9,23 0,1872 49,30 19,80
80,20
Gambar 17 Grafik Rekaptulasi Perbandingan Efisiensi Penyisihan Kekeruhan pada Setiap Variasi
untuk Debit 0,08 L/detik
Berdasarkan Gambar 17 grafik di atas menggambarkan perbandingan hasil efisiensi penyisihan
kekeruhan pada setiap pasangan plat terhadap tegangan listrik. Untuk mengolah air sampel dengan
kekeruhan awal 100 NTU dengan 0,08 L/detik pada variasi 4 pasang plat untuk tegangan 20 Volt
memiliki efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 92,57%.
Penelitian Utama
Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt untuk Debit 0,06 L/detik
Pada penelitian utama akan mengolah sampel air dengan variasi 5 pasang plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt untuk mengolah sampel air dengan nilai kekeruhan 25, 50, 100, 200, 300 dan
400 NTU dan juga dilakukan dengan pengadukan 100 RPM. Berikut adalah hasil yang didapatkan
pada percobaan 5 pasang plat dengan tegangan listrik 20 Volt dengan variasi kekeruhan 25, 50, 100,
200, 300, dan 400 NTU untuk debit 0,06 l/detik:
Tabel 14 Efisiensi Penyisihan Parameter Kekeruhan pada Kondisi Optimal 5 Pasang Plat dengan
Tegangan Listrik 20 Volt untuk debit 0,06 L/detik
Voltase
Jumlah Plat (Pasang)
Kekeruhan
Awal
(NTU)
5
Kuat
Arus
(A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus
(A/m2)
Kekeruhan
Akhir
(NTU)
Efisiensi
(%)
20
25 7.54 0.1872 40.27 2.93 88,28
50 8.78 0.1872 46.90 3.26 93,48
100 8.95 0.1872 47.80 5.21 94.79
200 9.13 0.1872 48.77 10.84 94,58
300 9.37 0.1872 50.05 13.72 95,42
400 9.56 0.1872 51.06 20.87 94,78
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa untuk kondisi optimal 5 pasang plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt untuk debit 0,06 l/detik ini pada tingkat kekeruhan awal 25, 50, 100, 200,
300 dan 400 NTU dapat menurunkan kekeruhan sebesar yaitu secara berturut-turut 2,93 NTU; 3,26
NTU; 5,21 NTU; 10,84 NTU; 13,72 NTU dan 20,82 NTU dengan efisiensi masing-masing 88,28%,
93,48%, 94,79%, 94,58%, 95,42% dan 94,78%.
Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt untuk Debit 0,08 L/detik
Pada variasi 4 pasang plat aluminium dilakukan pengujian dengan tegangan listrik 20 Volt untuk
mengolah sampel air dengan nilai kekeruhan 25, 50, 100, 200, 300 dan 400 NTU dan juga dilakukan
dengan pengadukan 100 RPM. Berikut adalah hasil yang didapatkan pada percobaan 5 pasang plat
dengan tegangan listrik 20 Volt dengan variasi kekeruhan 25, 50, 100, 200, 300, dan 400 NTU untuk
debit 0,08 l/detik:
Tabel 15 Efisiensi Penyisihan Parameter Kekeruhan pada Kondisi Optimal 4 Pasang Plat dengan
Tegangan Listrik 20 Volt untuk debit 0,08 L/detik
Voltase
Jumlah Plat (Pasang)
Kekeruhan
Awal
(NTU)
4
Kuat
Arus (A)
Luas
Penampang
(m2)
Kerapatan
Arus (A/m2)
Kekeruhan
Akhir (NTU)
Efisiensi
(%)
20
20
25 7.12 0.1456 48.90 4.62 81,52
50 8.53 0.1456 58.58 5.17 89,66
100 8.85 0.1456 60.78 6.54 93,46
200 8.97 0.1456 61.60 11.20 94,40
300 9.17 0.1456 62.98 19.39 93,53
400 9.21 0.1456 63.25 22.80 94,30
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa untuk kondisi optimal 4 pasang plat aluminium dengan
tegangan listrik 20 Volt untuk debit 0,08 l/detik ini pada tingkat kekeruhan awal 25, 50, 100, 200,
300 dan 400 NTU dapat menurunkan kekeruhan sebesar yaitu secara berturut-turut 4,62 NTU; 5,17
NTU; 6,54 NTU; 11,20 NTU; 19,39 NTU dan 22,80 NTU dengan efisiensi masing-masing 81,52%,
89,66%, 93,46%, 94,40%, 93,53% dan 94,30%.
Gambar 18 Grafik Perbandingan Hasil Penyisihan Kekeruhan Pada Variasi yang Dipilih sebagai
Kondisi Optimal
Dilihat dari Gambar 18 Variasi 5 Pasang plat menunjukkan hasil pengolahan yang memiliki efisiensi
yang paling tinggi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya Tegangan listrik akan mempengaruhi banyak
tidaknya alum yang dihasilkan sehingga pembentukan flok semakin optimal. Selain tegangan listrik
pada Gambar 18 dapat dilihat bahwa pengaruh debit dalam proses pengolahan perlu diperhatikan,
untuk menurunkan kekeruhan awal yang tinggi dapat dilakukan dengan penurunan debit sehingga
waktu kontak dan proses pembentukan di unit elektrokoagulasi bisa berjalan maksimal. Maka dapat
dilihat pada gambar di atas bahwa semakin tinggi kekeruhan awal yang akan diolah maka semakin
tinggi hasil akhir pengolahan yang dihasilkan karena trend dari grafik tersebut naik. Berikut ini adalah
kondisi pada unit elektrokoagulasi untuk penelitian utama debit 0,06 L/detik dan debit 0,08 L/detik :
Gambar 19 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 25 NTU untuk debit 0,06 L/detik
Pada Gambar 19 jumlah plat dan tegangan listrik yang digunakan selama percobaan ini sangat
berpengaruh pada proses elektrokoagulasi, semakin banyak plat elektroda yang digunakan serta
tegangan listrik yang semakin besar maka akan menghasilkan kuat arus listrik yang semakin besar,
sehingga efisiensi penyisihan kekeruhan pada air sampel akan semakin tinggi dan flok yang
terbentuk akan semakin banyak sehingga mudah dipisahkan dengan air.
Gambar 20 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 50 NTU untuk debit 0,06 L/detik
Pada Gambar 20 dapat dilihat bahwa semakin besar tegangan listrik maka semakin besar kuat arus
yang mengalir pada proses ini sehingga gas hidrogen yang dihasilkan semakin besar dan cukup untuk
mengangkat flok ke permukaan air.
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Gambar 21 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 100 NTU untuk debit 0,06 L/detik
Sama halnya dengan variasi kekeruhan 50 NTU semakin besar tegangan listrik maka flok yang
dihasilkan semakin banyak. Hal ini terlihat untuk kekeruhan 100 NTU menghasilkan flok yang lebih
banyak. Dan terlihat didasar unit partikel terangkat ke atas dengan bantuan gas hidrogen.
Gambar 22 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 200 NTU untuk debit 0,06 L/detik
Pada Gambar 22 terlihat flok yang dihasilkan terlihat lebih banyak alum yang dihasilkan dari
pasangan plat bergabung dengan partikel koloid dan waktu kontak antara plat dengan air
mengakibatkan polutan terbawa ke permukaan.
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Pada Gambar 23 terlihat flok yang terangkat ke permukaan terlihat lebih banyak dari variasi
sebelumnya karena kekeruhan awal yang tinggi yang mengandung partikel koloid yang lebih banyak.
Flok-flok yang sudah terbentuk nanti nya akan diendapkan di unit sedimentasi.
Gambar 23 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 5 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 400 NTU untuk debit 0,06 L/detik
Pada Gambar 24 dapat dilihat di unit elektrokoagulasi kekeruhan air masih terlihat sangat tinggi.
Namun dengan debit 0,06 l/detik dan tegangan 20 Volt terlihat flok terangkat ke permukaan. Gas
hidrogen yang dihasilkan dari pasangan plat mampu mengangkat polutan ke permukaan, sehingga
flok bisa diendapkan di bak sedimentasi.
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Gambar 24 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 25 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 25 dapat dilihat flok yang terbentuk sangat sedikit dibandingkan dengan variasi
kekeruhan 25 NTU untuk debit 0,06 l/detik. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah plat yang digunakan dan
debit yang besar mengakibatkan waktu kontak antara plat dengan air sangat singkat, sehingga
partikel koloid akan terbawa ke unit selanjutnya. Sehingga efisiensinya akan turun dibandingkan
dengan debit 0,06 l/detik.
Gambar 25 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 50 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 26 dapat dilihat flok yang terbentuk masih sangat sedikit di bandingkan dengan variasi
kekeruhan 50 NTU untuk debit 0,06 l/detik, hal ini disebabkan hal yang sama yaitu waktu kontak
antara plat dengan air yang terlalu singkat sehingga pembentukan flok sulit dilakukan.
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Gambar 26 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 100 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 27 dapat dilihat pada variasi kekeruhan variasi 100 NTU pembentukan flok sudah
mulai terlihat. Dengan tingkat kekeruhan yang lebih tinggi dari variasi sebelumnya pada unit
elektrokoagulasi flok sudah mulai terlihat di permukaan air. Namun jika dibandingkan dengan variasi
kekeruhan 100 NTU untuk debit 0,06 l/detik flok yang dihasilkan terlihat lebih sedikit.
Gambar 27 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 200 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 28 dapat dilihat pembentukan flok sudah terlihat dengan jelas dan terlihat lebih
banyak dari variasi sebelumnya. Dengan bantuan gas hidrogen yang dihasilkan dari pasangan plat
mengakibatkan polutan terangkat ke permukaan air.
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Gambar 28 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 300 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 29 dapat dilihat di permukaan air sudah terbentuk flok dengan baik. Dengan tegangan
listrik yang besar dan bantuan alum yang dihasilkan dari pasangan plat mengakibatkan flok
terbentuk dengan baik.
Gambar 29 Kondisi pada Unit Elektrokoagulasi dengan Variasi 4 Pasang Plat dan Tegangan 20 Volt
dengan Kekeruhan Awal 400 NTU untuk debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 30 dapat dilihat bahwa unit elektrokoagulasi terlihat sangat pekat dan tingkat
kekeruhannya masih tinggi. Dengan tegangan 20 Volt dan bantuan alum yang dihasilkan dari
pasangan plat, dapat dilihat flok sudah terbentuk dengan baik pada permukaan air, dan siap untuk
diendapkan di unit sedimentasi.
Penyisihan Kekeruhan pada Setiap Unit
Selain pemeriksaan sampel sebelum dan sesudah diolah, dilakukan sampling pada setiap unit
pengolahan untuk memeriksa penurunan kekeruhan dari setiap unitnya. Sampling dilakukan 10-15
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
Permukaan Air Dasar Unit Clear Well
menit setelah semua unit sudah terisi penuh. Hal ini dilakukan karena untuk mengisi unit
eletrokoagulasi membutuhkan ± 10 menit. Grafik penyisihan untuk setiap unit pada debit 0,06
l/detik dan 0,08 l/detik dapat dilihat pada Gambar 31.
Gambar 30 Grafik Penyisihan untuk Setiap Unit pada Debit 0,06 L/detik
Pada Gambar 31 dapat dilihat penurunan kekeruhan di setiap unitnya untuk variasi 25, 50, 100, 200,
300 dan 400 NTU. Pada grafik diatas menunjukkan bahwa penyisihan terbesar masih di proses
elektrokoagulasi. Pada debit 0,06 L/detik variasi 25 dan 50 NTU mampu menurunkan kekeruhan
sampai dibawah baku mutu dengan nilai kekeruhan akhir 2,93 NTU dan 3,26 NTU dan dengan
efisiensi masing 88,28% dan 93,48%. Namun jika dilihat dari efisiensi penyisihan pada setiap variasi
menunjukkan penyisihan yang baik walaupun dilihat dari kekeruhan akhir masih di atas baku. Hal ini
disebabkan proses pengolahannya masih dalam skala kecil sehingga untuk mencapai baku mutu
yang disarankan perlu modifikasi alat dengan alternatif penambahan unit pengolahan atau dengan
memperbesar volume pada setiap unitnya sehingga waktu kontak lebih lama antara air dan plat.
Sehingga pembentukan flok pada proses elektrokoagulasi lebih maksimal.
Gambar 31 Grafik Penyisihan untuk Setiap Unit pada Debit 0,08 L/detik
Pada Gambar 32 dapat dilihat proses penurunan kekeruhan pada setiap unitnya untuk variasi 25, 50,
100, 200, 300 dan 400 NTU. Pada grafik diatas menunjukan proses pengolahan terbesar terjadi di
unit elektrokoagulasi. Pada debit 0,08 L/detik variasi 25 NTU sudah mencapai baku butu dengan
kekeruhan akhir 4,62 NTU dengan efisiensi penyisihan 81,52% di proses unit elektrokoagulasi.
Selanjutnya 18,48% penyisihan terjadi pada proses selanjutnya. Namun demikian efisiensi
penyisihan pada setiap variasi nya sudah mencapai efisiensi yang baik. Untuk mendukung proses
pengolahan dapat dilakukan modifikasi reaktor dengan memperbesar volume pada setiap unitnya
sehingga waktu kontak lebih lama antara air dan plat.
D. STATUS LUARAN: Tuliskan jenis, identitas dan status ketercapaian setiap luaran wajib dan luaran tambahan (jika ada) yang dijanjikan pada tahun pelaksanaan penelitian. Jenis luaran dapat berupa publikasi, perolehan kekayaan intelektual, hasil pengujian atau luaran lainnya yang telah dijanjikan pada proposal. Uraian status luaran harus didukung dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran sesuai dengan luaran yang dijanjikan. Lengkapi isian jenis luaran yang dijanjikan serta mengunggah bukti dokumen ketercapaian luaran wajib dan luaran tambahan melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian luaran
Luaran wajib : Dokumentasi hasil uji coba produk, status ketercapaian : tersedia
Luaran tambahan :
Publikasi Ilmiah Jurnal Internasional, Nama Jurnal : International Journal of Geomate, April 2019,
Vol.16, Issue 56, pp. 123 - 128, status : published,
https://www.geomatejournal.com/sites/default/files/articles/123-128-4682-Evi-April-2019-56g.pdf
Publikasi Ilmiah pada Conference Proceeding, IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science vol: 245 issue : 1 /2019-03-26 /Conference Proceeding, status : published,
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/245/1/012032
………………………………………………
E. PERAN MITRA: Tuliskan realisasi kerjasama dan kontribusi Mitra baik in-kind maupun in-cash (jika ada). Bukti pendukung realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Bukti dokumen realisasi kerjasama dengan Mitra diunggah melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian mitra
Realisasi kerjasama dan kontribusi Mitra pengguna adalah secara in-kind. Kerjasama dilakukan pada saat menetapkan lokasi ujicoba alat di lingkungan yang relevan dengan sasaran penelitian dan melakukan beberapa kali ujicoba rangkaian alat pengolahan air baku.…
F. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan, termasuk penjelasan jika pelaksanaan penelitian dan luaran penelitian tidak sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.
Kesulitan dan hambatan yang dihadapi selama melakukan penelitian ditemukan pada saat melakukan ujicoba rangkaian alat di lokasi yang relevan karena memerlukan ketersediaan air baku yang cukup banyak sementara kondisi yang ditemukan adalah musim kemarau dengan kondisi air sungai yang sangat minim.…………
G. RENCANA TINDAK LANJUT PENELITIAN: Tuliskan dan uraikan rencana tindaklanjut penelitian selanjutnya dengan melihat hasil penelitian yang telah diperoleh. Jika ada target yang belum diselesaikan pada akhir tahun pelaksanaan penelitian, pada bagian ini dapat dituliskan rencana penyelesaian target yang belum tercapai tersebut.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses pengendapan pada kompartemen sedimentasi yang merupakan bagian dari rangkaian alat masih kurang optimal. Hal ini diperlihatkan dengan prosentase penyisihan kekeruhan pada kompartemen air hasil olahan tidak lebih baik dari hasil pengolahan pada tangki sedimentasi. Fenomena ini memberikan suatu pemikiran baru bahwa proses sedimentasi pada kompartemen sedimentasi membutuhkan suatu perlakuan/modifikasi dalam proses pengendapannya. Rencana tindak lanjut penelitian dilakukan melalui modifikasi proses pengendapan pada kompartemen sedimentasi 1 dan 2 dengan menambahkan plate settler. Tahap pertama akan dilakukan penambahan plate settler pada kompartemen sedimentasi 1, 2, dan gabungan pada kedua kompartemen sedimentasi. Penelitian dapat dilakukan pada skala komunal dengan maksimal pelayanan 10 rumah tangga. Tahap kedua penelitian rangkaian alat pengolahan air minum yang berbasis teknik elektrokoagulasi ini akan disempurnakan menjadi skala yang lebih besar lagi (sekitar 50 rumah tangga) yang siap ditempatkan di lokasi yang belum mendapatkan pelayanan air minum kota atau lokasi-lokasi rawan bencana alam. Rangkaian alat pengolahan air dengan basis teknik elektrokoagulasi dengan modifikasi proses sedimentasi yang digunakan, pada skala komunal, merupakan rangkaian instalasi yang didisain secara kompak dan dapat dengan mudah digunakan.
H. DAFTAR PUSTAKA: Penyusunan Daftar Pustaka berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada laporan akhir yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
1. Kuokkanen, V. Kuokkanen, T. Rämö, J. & Lassi, U. (2013) : Recent Applications of Electrocoagulation Treatment of Water and Wasterwater, Green and Sustainable Chemistry, 89-121.
2. Al-Abdalaali, A.A. (2007) : Removal Of Boron From Simulated Iraqi Surface Water By Electrocoagulation Method, Thesis. University of Baghdad. Republic of Iraq
3. Afiatun, E., Pradiko, H. Prayoga, H.,2015, A Turbidity Removal Strategy From The Water Resources of Bandung City Indonesia, International Journal of GEOMATE, Vol. 12 Issue 34, pp. 57-61.
4. Afiatun, E., Pradiko, H, Fabian., E., 2019, Turbidity Reduction for The Development of Pilot Scale Electrocoagulation Devices, International Journal of GEOMATE, Vol. 16 Issue 56, pp. 123-128.
5. Pradiko, H., Afiatun, E. dan Fabian, E. 2018. Influence of Mixing and Detention Time in Electro Coagulation Process to Treat Raw Water at Badak Singa Water Treatment Plant. Journal of Urban and Environmental Technology, Vol.1, No.2, pp 137-150.
top related