halaman pengesahan - umsurabaya · 2018. 3. 31. · halaman pengesahan universitas muhamadiyah...

Post on 09-Feb-2021

8 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 1

  • HALAMAN PENGESAHAN

    UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURABAYA

    KEBIJAKAN MUTU

    Kode Dokumen KM-000-LPM-SPI-05

    Status Dokumen o Master 0 Salinan No.Nomor Revisi 01

    Tanggal 01 September 2017

    Jumlah Halaman ..... ( )

    Diajukan Oleh

    Diperiksa Oleh

    . A.Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.

    Dikendalikanoleh

    ::>isetujuiOleh Rektor,

    ~Dr. dr. Sukadiono, MM

    ~ ::da.vnen ini sepenuhnya merupakan rahasia Universitas Muhammadiyah Surabaya dan tidak boleh. yak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dati Rektor Universitas

    :ammadiyah Surabaya

  • 1

    KEBIJAKAN MUTU No. Kode Dokumen : KM-000-LPM-SPI-05KEBIJAKAN SISTEM

    PENJAMINAN MUTU INTERNAL(SPMI)

    Tanggal Terbit : 1 September 2017

    No. Revisi : 01

    A. Latar BelakangSistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, meliputi penjaminan

    mutu internal maupun penjaminan mutu eksternal. Sistem penjaminan

    mutu internal (SPMI) di suatu perguruan tinggi merupakan kegiatan

    mandiri dari perguruan tinggi yang bersangkutan, sehingga proses

    tersebut dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh perguruan

    tinggi yang bersangkutan tanpa campur tangan dari Pemerintah, dalam

    hal ini Direktorat Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Internal

    (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh

    setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan

    meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan

    berkelanjutan. (Permenristekdikti No. 62 TAHUN 2016)

    Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

    penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi

    yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar

    Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Meningkatkan

    mutu pendidikan tinggi merupakan kewajiban bagi pemerintah maupun

    para penyelenggara pendidikan tinggi guna meningkatkan kualitas

    lulusannya. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah

    Surabaya mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan mutu

    sehingga menghasilkan lulusan yang memenuhi standar nasional

    pendidikan tinggi bahkan melampauinya.

    Sistem penjaminan mutu UMSurabaya dilakukan secara bertahap,

    sistematis, terencana, dan terarah, yang dilaksanakan oleh Lembaga

    Penjaminan Mutu (LPM). LPM menyusun program penjaminan mutu

    baik akademik maupun non akademik yang memiliki arah target dan

  • 2

    kerangka waktu yang jelas. Muara dari penjaminan mutu tersebut adalah

    terwujudnya budaya mutu dalam pelaksanaan kegiatan rutin keseharian

    segenap sivitas akademika, sehingga dapat meningkatkan kemampuan

    institusi untuk menciptakan stabilitas, kapabilitas, akuntabilitas, serta

    melakukan pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan

    kualitas penyelenggaraan pendidikan UMSurabaya.

    Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, penjaminan mutu

    internal di UMSurabaya merujuk pada Standar Nasional Pendidikan

    Tinggi (Permenristekdikti No. 44 tahun 2015). Standar Nasional Pedidikan

    Tinggi meliputi: (1) Standar Nasional Pendidikan; (2) Standar Nasional

    Penelitian, dan (3) Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat”.

    Selain itu, SMPI UMSurabaya sebagai salah satu PTM/PTA menambh 5

    standar lain sebagai keunggulan sistem penjaminan mutu pendidikan

    tinggi, yaitu: (1) Standar Jatidiri/Identitas, (2) Standar Al Islam danKemuhammadiyahan, (3) Standar Tata Pamong, (4) StandarPembinaan Kemahasiswaan, dan (5)Standar Kerjasama.

    Penjaminan mutu di Universitas Muhammadiyah Surabaya telah

    dimulai pada tahun 2006 dibawah Pusat Hak Kekayaan Intelektual (PHKI),

    yang sampai dengan akhir tahun akademik 2010-2011 telah menghasilkan

    11 dokumen. Sejak awal tahun akademik 2011-2012, berdasarkan Surat

    Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya No :

    061/Kep/II.3.AU/B/2011 penjaminan mutu telah ditetapkan sebagai

    Unit/Lembaga yang berdiri sendiri dengan nama Tim Penjaminan Mutu,

    yang kemudian berubah menjadi Pusat Penjaminan Mutu (PPM)

    Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sekarang PPM berubah menjadi

    Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI)

    berdasarkan SK. Rektor No. 0455/KEP/II.3.AU/B/2017 tentang Struktur

    Organisasi LPM-SPI Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    Langkah awal disusun suatu pedoman penjaminan mutu yaitu

    Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas

    Muhammadiyah Surabaya. Melalui Kebijakan SPMI ini, diharapkan

  • 3

    tumbuh budaya mutu mulai dari bagaimana merencanakan dan

    menetapkan standar (plan), melaksanakan standar (do), mengevaluasi

    standard (check) dan meningkatkan standar (action) secara berkelanjutan.

    Agar SPMI Universitas Muhammadiyah Surabaya dapat dilaksanakan

    dan mencapai tujuan, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi

    yaitu: komitmen, perubahan paradigma, dan sikap mental para pelaku

    pendidikan tinggi, serta pengorganisasian pada SPMI.

    Faktor terpenting yang perlu mendapat perhatian dalam

    pengorganisasian SPMI Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah

    bahwa pengorganisasian tersebut mampu menumbuhkan pemahaman

    tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi di lingkungan Universitas

    Muhammadiyah Surabaya yang pada gilirannya akan menumbuhkan

    budaya mutu (quality awareness) dari seluruh komponen di perguruan

    tinggi itu terhadap upaya penjaminan mutu pendidikan tinggi pada

    umumnya.

    B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Muhammadiyah Surabaya1. Visi Universitas Muhammadiyah Surabaya

    Visi Universitas Muhammadiyah Surabaya Tahun 2017 -2021

    adalah: Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai universitas yang

    unggul di bidang moralitas, intelektual, dan berjiwa entrepreneur.

    2. Misi Universitas Muhammadiyah SurabayaVisi Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki misi:

    1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memilii keunggulan dalam

    bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan

    kerja sama

    2. Menelenggarakan pembinaan sivitas akademika dalam kehidupan yang

    Islami

    3. Mengembangkan potensi kecakapan hidup pada sivitas akademika

    4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance

  • 4

    3. Tujuan Universitas Muhammadiyah SurabayaPenyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Surabaya bertujuan:

    1. menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlak, memiliki kompetensi

    serta profesionalisme di bidangnya sesuai kebutuhan stakeholders

    2. mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan melalui dakwah

    Islam dan amar ma’ruf nahi munkar

    3. mengembangkan jiwa entrepreneur pada sivitas akademika

    4. mewujudkan pengelolaan universitas yang terencana, terorganisasi,

    produktif, dan berkelanjutan

    C.Tujuan Dokumen Tertulis KebijakanDokumen tertulis kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

    Universitas Muhammadiyah Surabaya dimaksudkan sebagai :

    1. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangkukepentingan tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang

    berlaku di dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    2. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manualatau prosedur dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), serta

    dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu Sistem Penjaminan Mutu

    Internal (SPMI).

    3. Bukti otentik bahwa Universitas Muhammadiyah Surabaya telahmemiliki dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

    sebagaimana diwajibkan menurut Peratuan Perundang-undangan.

    D.Luas Lingkup KebijakanKebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mencakup

    semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi pada Universitas

    Muhammadiyah Surabaya, dengan fokus utama pada aspek pendidikan-

    pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam-

    Kemuhamadiyahan (AIK) serta aspek pendukung lain. Fokus kebijakan

  • 5

    Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) akan dikembangkan sehingga

    mencakup juga aspek lain yang bukan kegiatan akademik (non

    akademik), seperti misalnya aspek kesejahteraan sumber daya manusia,

    kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri (internasional).

    E. Keberlakukaan atau Pihak-pihak yang terkena kebijakanKebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berlaku untuk

    semua unit kerja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya,

    yaitu Rektorat, Fakultas, Program Studi dan

    biro/pusat/lembaga/kantor/UPT lainnya.

    F. Istilah dan definisi1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan

    pemikiran,sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal.

    2. Kebijakan SPMI UMSurabaya adalah pemikiran, sikap, pandangan

    UMSurabaya mengenai SPMI yang berlaku di Universitas.

    3. Manual SPMI adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis

    tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI

    UMSurabaya.

    4. Standar SPMI UMSurabaya adalah dokumen tertulis yang berisi

    kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus

    dicapai/dipenuhi.

    5. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit kerja di UMSurabaya

    secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai

    kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui

    kelemahan dan kelebihannya.

    6. Audit SPMI UMSurabaya adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun

    akademik yang dilakukan oleh auditor internal Universitas untuk

    memeriksa pelaksanaan SPMI UMSurabaya dan mengevaluasi

    apakah seluruh standar SPMI UMSurabaya telah dicapai/dipenuhi

    oleh setiap unit kerja di lingkungan UMSurabaya

  • 6

    G.Rincian Kebijakan SPMI UMSurabayaSeluruh sivitas UMSurabaya berkeyakinan bahwa SPMI

    UMSurabaya bertujuan:

    1) Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan tinggi kepada mahasiswa

    dilakukan sesuai standar SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan,

    sehingga apabila diketahui bahwa terjadi penyimpangan Standar SPMI

    UMSurabaya, akan segera dilakukan koreksi.

    2) Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik, khususnya kepada

    orang tua/wali mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai

    dengan Standar SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan.

    3) Mengajak semua pihak di lingkungan UMSurabaya untuk bekerja

    mencapai tujuan berdasarkan Standar SPMI UMSurabaya dan secara

    berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

    1. Model Sistem Penjaminan Mutu InternalModel Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas

    Muhammadiyah Surabaya adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal

    (SPMI) pada Universitas Muhammadiyah Surabaya yang dirancang,

    dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan

    berdasarkan pada Siklus Model PDCA (PLAN, DO, CHECK, ACTION)

    atau Model Siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,

    Pengendalian, dan Peningkatan).

    Gambar 1. Siklus Model PDCA/PPEPP Sistem Penjaminan Mutu

    Plan Do / Act

    Improve Evaluate

    P

    PP

    EP

  • 7

    Dengan model manajemen ini, maka UMSurabaya akan

    menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan

    serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian, terhadap pencapaian tujuan

    melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian,

    terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas tersebut akan

    selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke arah

    yang lebih baik secara berkelanjutan.

    Dengan model manajemen PDCA/PPEPP, maka setiap unit kerja di

    lingkungan UMSurabaya secara berkala harus melakukan proses

    evaluasi diri untuk menilai kinerja unitnya sendiri dengan menggunakan

    Standar dan Manual SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan.

    Hasil evaluasi diri akan dilaporkan kepada pimpinan unit kerja,

    seluruh staf pada unit kerja bersangkutan, dan kepada pimpinan

    universitas. Selanjutnya, terhadap hasil evaluasi diri pimpinan unit dan

    pimpinan universitas akan membuat keputusan tentang langkah atau

    tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

    mutu.

    Pelaksanaaan SPMI UMSurabaya dengan model manajemen

    PDCA/PPEPP, juga mengharuskan setiap unit kerja di Lingkungan

    UMSurabaya bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau

    diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus

    tentang audit SPMI UMSurabaya.

    Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan

    dilaporkan kepada pimpinan unit dan universitas, untuk kemudian diambil

    tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi dari tim

    auditor.

    Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap

    kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di UMSurabaya terjamin

    mutunya, dan bahwa SPMI UMSurabaya selalu dievaluasi untuk

    menemukan kekuatan dan kelemahannya, sehingga dapat dilakukan

  • 8

    perubahan ke arah perbaikan secara berkelanjutan (Continuous Quality

    Improvement, CQI).

    Gambar 2. Hasil SPMI Model Manajemen PDCA/PPEPP

    Hasil pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan

    basis model manajemen PDCA/PPEPP adalah kesiapan semua program

    studi di lingkungan UMSurabaya untuk mengikuti proses akreditasi atau

    penjaminan mutu eksternal, baik oleh Badan Akreditasi Nasional

    Perguruan Tinggi BAN-PT ataupun lembaga akreditasi mandiri (LAM)

    yang didirikan pemerintah atau masyarakat, baik dalam maupun luar

    negeri (asing) yang kredibel.

    2. Prinsip Pelaksanaan SPMI UMSurabaya

    Dalam upaya mencapai tujuan SPMI dan mewujudkan visi, misi, dan

    tujuan UMSurabaya, maka sivitas akademika dalam melaksanakan

    SPMI UMSurabaya pada setiap tingkat selalu berpedoman pada prinsip :

    1) Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal;

    2) Mengutamakan kebenaran;

    3) Tanggungjawab sosial;

    4) Pengembangan kompetensi personel;

    5) Partisipatif dan kolegial;

  • 9

    6) Keseragaman metode;

    7) Inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.

    Selain itu, SPMI UMSurabaya mengacu pada 7 (tujuh) prinsip dasar

    sistem mamnajemen mutu (ISO 9001: 2015) yang harus melandasi pola

    pikir dan pola tindak semua pelaku manajemen, yaitu:

    1) Fokus kepada pelanggan (customer focus).

    2) Kepemimpinan (leadership).

    3) Melibatkan orang (engagement of people).

    4) Pendekatan proses (process approach).

    5) Perbaikan (improvement)

    6) Pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision

    making)

    7) Hubungan kemitraan yang saling menguntungkan (relationship

    management).

    3. Strategi SPMI UMSurabaya

    Strategi UMSurabaya di dalam melaksanakan SPMI adalah :

    1) Melibatkan secara aktif semua civitas academica sejak tahap

    perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI

    UMSurabaya;

    2) Melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan

    pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap

    penetapan standar SPMI UMSurabaya;

    3) Melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para

    dosen dan staf administrasi tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal

    (SPMI), dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal;

    4) melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan Sistem Penjaminan

    Mutu Internal (SPMI) kepada para pemangku kepentingan secara

    periodik.

  • 10

    4. Pelaksanaan SPMI UMSurabaya pada Setiap Tingkatan Unit Kerja

    Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki 8 fakultas dan

    pascasarjana dengan mengelola 30 program studi, 22 biro/lembaga/UPT.

    Universitas menetapkan bahwa sejak Tahun 2013 seluruh unit kerja

    akademik maupun non-akademik pada setiap tingkat harus

    melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya.

    Agar pelaksanaan SPMI UMSurabaya pada setiap unit kerja dan

    aras tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terkoordinasi secara

    efektif, maka UMSurabaya menugaskan LPM-SPI untuk menyiapkan,

    merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi,

    mengendalikan, dan meningkatkan SPMI UMSurabaya.

    Untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan akademik dapat

    tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi Universitas

    Muhammadiyah Surabaya mengatur melalui tahap-tahap sebagai berikut:

    1. tahap pertama, berdasarkan visi, misi, tujuan dan motto yang telah

    ditetapkan Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya, bersama

    Badan Pelaksana Harian (BPH) merumuskan rencana strategi

    (Renstra) jangka waktu 5 tahun untuk mendapatkan ketetapan dan

    pengesahan dari Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti).

    2. Tahap kedua, berdasarkan kebijakan umum yang telah ditetapkan

    dalam rencana strategi (Renstra) Pimpinan Universitas, bersama

    Senat Universitas menyusun kebijakan akademik yang berisi rencana

    kerja bidang akademik untuk jangka waktu 5 tahun.

    3. Tahap ketiga, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya

    menetapkan peraturan akademik. Kebijakan akademik dan peraturan

    akademik merupakan dokumen akademik.

    4. Tahap keempat, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya

    bersama Badan Pelaksana Harian (BPH) menyusun Rencana Kerja

    dan Anggaran Tahunan (RKAT).

    5. Tahap kelima, berdasarkan kebijakan akademik dan peraturan

  • 11

    akademik, Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan

    Internal (LPM-SPI) Universitas Muhammadiyah Surabaya

    merumuskan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

    Tinggi (SPMI-PT)/Standar Mutu untuk ditetapkan dan disahkan oleh

    Rektor.

    6. Tahap keenam, berdasarkan Standar Sistem Penjaminan Mutu

    Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT)/Standar Mutu, Pusat

    Penjaminan Mutu (PPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya

    merumuskan Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

    Tinggi (SPMI-PT)/Manual Mutu untuk ditetapkan dan disahkan oleh

    Rektor.

    7. Tahap ketujuh, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

    teknis maupun administrasi dirumuskan oleh Pusat Penjaminan Mutu

    (PPM) untuk disahkan dan ditetapkan oleh Rektor/Pembantu Rektor

    sesuai dengan tingkat kewenangan.

    8. Tahap kedelapan, secara periodik minimal setiap semester Pimpinan

    Fakultas dan Pimpinan Program Studi maupun Unit Kerja Akademik

    lainnya membuat laporan pelaksanaan kegiatan beserta realisasi

    anggaran.

    9. Tahap kesembilan, berdasarkan laporan kegiatan akademik yang

    telah dilakukan oleh Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Program Studi

    maupun Unit Kerja Akademik lainnya, Rektor melakukan evaluasi

    dengan menugaskan Pusat Penjaminan Mutu (PPM) untuk

    melakukan Audit Internal.

    10. Tahap kesepuluh, laporan hasil Audit Internal oleh Pusat Penjaminan

    Mutu (PPM) diserahkan kepada Rektor dengan tembusan Pimpinan

    Fakultas dan Pimpinan Program Studi maupun Unit Kerja Akademik

    lainnya, laporan hasil Audit Internal disertai rekomendasi dari Pusat

    Penjaminan Mutu (PPM).

    11. Tahap kesebelas, hasil Audit Internal dijadikan dasar oleh Rektor

    untuk melakukan tindak lanjut penyelesaian atau bahan

  • 12

    pertimbangan dalam penyempurnaan kebijakan akademik, peraturan

    akademik, standar akademik/SOP akademik dimasa yang akan

    datang.

    Untuk kegiatan yang non akademik, telah disusun Standar

    Operasional Prosedur (SOP) semua unit kerja (Biro/Pusat/Lembaga/UPT,

    yang meliputi :

    1. Biro Administrasi Akademik (BAA)

    2. Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA)

    3. Biro Administrasi Umum (BAU)

    4. Biro Administrasi Sumber Daya Insani (BSDI)

    5. Biro Administrasi Keuangan (BAK)

    6. Biro Perencanaan dan Pengembangan

    7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

    8. Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengewasan Internal (LPM-

    SPI)

    9. Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB)

    10. Perpustakaan

    11. Pusat Teknologi Informasi (PTI)

    12. Pusat Bahasa (PUSBA)

    13. Pusat Sentra HaKI (PSH)

    14. Pusat Pengembangan Publikasi Ilmiah (P3I)

    15. Kantor Urusan Internasional dan Kerja sama (KUIK)

    16. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (P4)

    17. Pusat Pelayanan Daharmasisa dan Kelas Internasional (PDKI)

    18. Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan (P2EK2)

    19. Pusat Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan ((P2AIK)

    20. Pusat Penyelenggaraan Ketakmiran Masjid Mas Mansur

    21. Pusat Kajian Wanita (PKW)

    22. Klinik Utama Rawat Inap Bersalin Siti Aisyah Pacar Keling

  • 13

    Sistem Penjaminan Mutu Internal non akademik berlakuk pada setiap

    unit kerja di Universitas Muhammadiyah Surabaya yang memiliki 8

    fakultas dan 1 Program Pascasarjana yang mengelola 26 program studi

    dan 3 program pascasarjana serta 1 program profesi, 6 unit kerja tingkat

    biro Universitas, 3 lembaga dan 13 UPT.

    1) Organisasi Sistem Penjaminan Mutu UMSurabaya

    Universitas Muhammadiyah Surabaya menetapkan bahwa sejak

    awal tahun 2011 seluruh unit kerja akademik maupun non akademik pada

    setiap area harus melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

    dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu

    Internal (SPMI) pada semua unit dan area tersebut dapat berjalan lancar

    dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus pertama Sistem

    Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yaitu dari tahun 2011-2016. Dengan

    dibentuknya unit SPMI, maka struktur organisasi Universitas

    Muhammadiyah Surabaya adalah sebagai berikut :

    Universitas Muhammadiyah Surabaya menetapkan Lembaga

    Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI) Universitas

    Muhammadiyah Surabaya yang bertugas untuk menyiapkan, merancang,

    merencanakan, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan,

    mengevaluasi dan mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal

    (SPMI). Untuk melaksanakan penjaminan mutu internal di Universitas

    Muhammadiyah Surabaya, maka dibentuk struktur fungsional organisasi

    LPM-SPI. Struktur tersebut mencakup tingkat universitas, fakultas dan

    program studi.

  • 14

    Gambar 4 : Kedudukan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

    Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat

    universitas terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh Lembaga

    Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI) atas dasar

    ketentuan norma-norma, standar mutu dan kebijakan akademik yang

    ditetapkan oleh Senat Universitas. Rektor menetapkan peraturan, kaidah

    dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.

    Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di

    semua unit kerja, Rektor dibantu oleh LPM-SPI. Untuk melaksanakan

    LPM & SPI Biro/ Pusat/Lembaga/

    Kanto/ UPT

    PASCASARJANA

    FAKULTASSENAT

    FAKULTASGPM

    BPH

    UNIVERSITASSENAT

    UNIVERSITAS

    PROGRAM STUDIUPM

  • 15

    tugas dan fungsi di atas maka disusun struktur organisasi LPM-SPI

    sebagai berikut.

    Gambar 5 : Struktur Organisasi Pusat Penjaminan Mutu UMSurabaya

    Struktur Penjaminan Mutu dari tingkat Universitas, tingkat Fakultas

    hingga tingkat program studi susunan organisasi tersebut sesuai dengan

    struktur yang terdapat pada gambar bagan diatas, yang terdiri dari :

    Ketua, Sekretaris, Staf Administrasi, Bidang Akreditasi, Bidang Informasi

    Mutu, Bidang Monevin, Bidang Monevin Hibah, Bidang Asesmen Mutu

    Internal. Penjaminan Mutu di tingkat Universitas terdapat pada Buku

    Pedoman Akademik Universitas dan Penjaminan Mutu Universitas, begitu

    pula pada tingkat Fakultas yang telah mengatur semua terutama mutu

    akademik dan mutu lainnya. Dari itu melahirkan Standar Operasional

    PENANGGUNG JAWAB/TOPMANAJEMEN (REKTOR)

    PENGARAH/MANAJEMENREPRESENTATIF (WAREK 1)

    LPM DAN SPI

    SEKRETARIAT

    DIVISI INFODAN DATA

    DIVISIPENGEMBANGAN

    SISTEMDOKUMEN

    DIVISIPENGEWASAN

    INTERNAL

    DIVISI MONEV-IN DAN AUDIT

    MUTU

    TIM INTERNALAUDITOR

  • 16

    Prosedur (SOP) untuk Program Studi. Upaya penjaminan mutu yang

    sudah dilakukan oleh Fakultas dan Program Studi adalah

    pengelompokkan dosen dan mata kuliah berdasarkan minat dan bidang

    keahlian mereka. Para dosen yang tergabung dalam kelompok minat

    bertanggung jawab terhadap kualitas materi pembelajaran perkuliahan,

    pemutakhiran referensi/kepustakaan, materi tugas, kuis, soal ujian dan

    tugas akhir mata kuliah. Dengan Gugus Kendali Mutu Fakultas,

    mahasiswa menjadi kritis, terhadap hak dan kewajibannya.

    Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat

    universitas terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh LPM-SPI atas

    dasar ketentuan norma-norma, standar mutu dan kebijakan akademik

    yang ditetapkan oleh Senat Universitas. Rektor menetapkan peraturan,

    kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.

    Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di

    semua unit kerja, Rektor dibantu oteh LPM-SPI. LPM-SPI beranggotakan :

    Ketua, sekretaris dan dosen perwakilan fakultas/program. PPM dibentuk

    herdasarkan Surat Keputusan Rektor dengan tugas untuk :

    a) Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara

    keseluruhan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, termasuk

    penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka

    pelaksanaannya.

    b) Membantu Rektor dalam monitoring, evaluasi serta audit

    pelaksanaan SPMI di lingkungan di Universitas Muhammadiyah

    Surabaya.

    c) Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Rektor.

    Unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas terdiri

    atas pimpinan fakultas. Dekan bertanggungjawab atas terjaminnya mutu

    akademik di fakultas. Untuk mempersiapkan SPMI di tingkat fakultas,

    maka setiap fakultas membentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM) yang

    bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas GPM adalah

    membantu Dekan dalam peningkatan mutu akademik, dimulai dari :

  • 17

    a) Penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual

    prosedur akademik.

    b) Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Fakultas berdasar Laporan

    Evaluasi Diri Jurusan dan Pangkalan Data Perguruan Tinggi

    (Laporan Elektronik Evaluasi Diri Program Studi Berbasis Evaluasi

    Diri) PS setiap semester.

    c) Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA).

    d) Peningkatan mutu fakultas berkelanjutan berdasarkan rumusan

    koreksi.

    GPM beranggotakan : Ketua (Pimpinan Fakultas/Dosen yang ditunjuk),

    para dosen perwakilan jurusan/ program studi dan mahasiswa yang

    ditunjuk. Berkaitan dengan audit mutu, LPM-SPI melaksanakan tugas

    Rektor untuk melaksanakan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) pada

    fakultas atau jurusan, selaku pelaksana kegiatan akademik secara

    berkala. GPM melaporkan hasil audit kepada LPM-SPI, sedangkan LPM-

    SPI melaporkan hasit audit kepada Rektor. Tindak lanjut atas laporan

    audit tersebut (termasuk permintaan tindakan koreksi/PTK) dilakukan oleh

    Rektor untuk dilaksanakan oleh Dekan. Dekan melakukan koordinasi

    tindak lanjut atas PTK, membuat keputusan dalam batas kewenangannya

    serta memobilisasi sumberdaya di fakultas untuk melaksanakan

    keputusan tersebut. Setiap tahun Senat Fakultas menerima Laporan

    Evaluasi Diri serta Laporan Audit Internal Mutu Akademik dari Dekan,

    Senat Fakultas akan mempetajari kedua laporan tersebut dan

    menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat fakultas untuk

    peningkatan mutu pendidikan.

    Unsur organisasi jaminan mutu akademik di tingkat jurusan terdiri atas

    pimpman jurusan. Ketua Jurusan bertanggungjawab atas terjaminnya

    mutu akademik di jurusan. Untuk mempersiapkan SPMI di tingkat jurusan,

    maka setiap jurusan membentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang

    bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas UPM adalah

    membantu Ketua Jurusan dalam peningkatan mutu melalui :

  • 18

    a) Penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual

    Prosedur (MP), Instruksi Kena (IK) yang sesuai dengan Standar

    Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat

    fakultas).

    b) Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan dan Pangkalan Data

    Pendidikan Tinggi (PDDikti) PS tiap semester.

    c) Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA),

    d) Peningkatan mutu program Studi berkelanjutan berdasarkan tindak

    koreksi.

    UPM beranggotakan : Ketua (Pimpinan Program Studi/yang ditugaskan),

    para dosen dan mahasiswa yang ditunjuk. Ketua Program Studi

    bertanggung jawab atas terlaksananya :

    a) Proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, MP, IK.

    b) Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.

    c) Evaluasi hasil proses pembelajaran.

    d) Tindakan perbaikan proses pembelajaran.

    e) Penyempurnaan SP, MP, IK secara berkelanjutan.

    f) Penelitian yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan Manual Mutu

    Penelitian.

    g) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kompetensi

    program studi dan Manual Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat.

    Angket kuisoner sebagai sarana umpan balik (feed back) monitoring dan

    evaluasi dari mahasiswa kepada dosen pengajar, staf pengajaran, kaprodi

    dan fakultas. Angket kuisoner ini dibagikan/disebarkan di akhir

    perkuliahan setiap semester (gasal dan genap). Dari hasil respon tersebut

    akan dijadikan pengambilan keputusan kepada dosen pengajar, staf

    pengajaran, kaprodi dan fakultas, misalnya kedisiplinan, ketepatan waktu,

    kompetensi mengajar, dan lain-lain. Pelaksanaan angket ini merupakan

    salah satu syarat untuk menjaga Mutu Akademik Program Studi yang

    berpedoman pada lembaga Pusat Penjaminan Mutu tingkat Universitas,

    Gugus Kendali Mutu tingkat Fakultas, Unit Penjaminan Mutu tingkat

  • 19

    Program Studi serta pada Rencana Strategi (Renstra), dan Rencana

    Operasi (Renop) tingkat Universitas dan Fakultas.

    Upaya-upaya untuk menjaga mutu program studi maupun proses

    perkuliahan yang sudah dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu tingkat

    Fakultas dan Unit Penjaminan Mutu terus dilanjutkan dan terus melakukan

    perbaikan-perbaikan terhadap instrument yang ada baik dari lembaga

    Pusat Penjaminan Mutu tingkat Universitas, Gugus Kendali Mutu tingkat

    Fakultas maupun yang dikembangkan oleh Unit Penjaminan Mutu tingkat

    program studi sendiri. Hal ini kami lakukan agar mutu lulusan meningkat

    dan program yang kami tawarkan akan terus diminati oleh para calon

    mahasiswa.

    C. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMISecara keseluruhan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

    PTM/PTA terdiri atas 29 standar mutu, yakni 24 yang diadopsi dari

    Standar Nasional Pendidikan Dikti (Permenristekdikti No. 44 tahun

    2015) dan lima standar yang dikembangkan berdasarkan tuntutan

    sistem audit eksternal (BAN PT) dan hasil analisis kebutuhan PTM/PTA

    sebagai amal usaha Muhammadiyah.1. STANDAR JATIDIRI/IDENTITAS

    2. STANDAR AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

    3. STANDAR VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

    4. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (8 STANDAR)a. Standar Kompetensi Lulusan

    b. Standar Isi Pembelajaran

    c. Standar Proses Pembelajaran

    d. Standar Penilaian Pembelajaran

    e. Standar Dosen Dan Tenaga Kependidikan

    f. Standar Sarana dan Prasarana

    g. Standar Pengelolaan Pembelajaran

    h. Standar Pembiayaan Pembelajaran

  • 20

    5. STANDAR PENELITIAN (8 STANDAR)a. Standar Hasil Penelitian

    b. Standar Isi Penelitian

    c. Standar Proses Penelitian

    d. Standar Penilaian Penelitian

    e. Standar Peneliti

    f. Standar Sarana Dan Prasarana Penelitian

    g. Pengelolaan Penelitian

    h. Pendanaan Dan Pembiayaan Penelitian

    6. STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (8 STANDAR)a. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

    b. Standar Isi Pegabdian Kepada Masyarakat

    c. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

    d. Standar Penilaian Pengabdian kepada masyarakat

    e. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat

    f. Standar Sarana Dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

    g. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

    h. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada

    Masyarakat

    7. STANDAR TATA PAMONG

    8. STANDAR KERJASAMA

    9. STANDAR PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN

    2) Referensi1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional

    2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

    3. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005, Jo Peraturan Pemerintah

    No. 32 tahun 2013, Jo Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015

    tentang Standar Nasional Pendidikan.

    4. Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

    Penyelenggaraan Pendidikan;

  • 21

    5. Permen Ristekdikti RI No 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan

    Mutu Pendidikan Tinggi

    6. Peraturan Menteri Ristek Dikti RI No 44 Tahun 2015 tentang Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi

    7. Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 86/SK-PP/IV-B/1.C/1998

    tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah;

    8. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/PRN/I.0/B/2012

    tentang Majelis Pendidikan Tinggi;

    9. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/PED/1.0/B/2012

    tanggal 16 April 2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah;

    10.Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    No. 178/KET/I.3/D/2012 tentang Penjabaran Pedoman Pimpinan Pusat

    Muhammadiyah No. 02/PED/I.O/B/2012 tentang PTM;

    11.SK Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor:

    058/KEP/I.3/D/2013 tentang Statuta PTM/PTA ….

    12.SK. Rektor No. 0455/KEP/II.3.AU/B/2017 tentang Struktur Organisasi

    LPM-SPI Universitas Muhammadiyah Surabaya.

  • MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Jl. Sutorejo 59 Surabaya

    Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096

  • HALAMAN PENGESAHAN

    MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

    Kode Dokumen : SM-001.1.1-LPM-SPI-07

    Status Dokumen : Master Salinan No.

    Nomor Revisi : 01

    Tanggal : 01 September 2017

    Jumlah Halaman : ..... (............)

    Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,

    Hadi Kusnanto, S.T.

    Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I

    Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.

    Dikendalikan oleh : Kepala LPM-SPI,

    Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.

    Disetujui Oleh : Rektor,

    Dr. dr. Sukadiono, M.M.

  • KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai salah satu institusi

    pendidikan tinggi di Indonesia, melalui visi dan misinya berkomitmen untuk

    memberikan kontribusi kepada bangsa, negara dan masyarakat dengan

    menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas agar tercapai masyarakat

    yang adil dan makmur.

    Sistem Penjaminan Mutu merupakan salah satu aspek organisasi yang

    dibangun oleh Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya sejak berdirinya

    sampai saat ini, agar tercapai standar mutu yang diharapkan. Menyadari arti

    pentingnya dalam implementasi sistem dalam organisasi perlu dituangkan secara

    komprehensif dalam pelaksanaan melalui manual sistem penjaminan mutu

    internal agar dapat menjadi pedoman bagi pengelola untuk melaksanakan tugas

    maupun sebagai dasar penyempurnaan sistem yang ada.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Surabaya April 2013

    Rektor

    Dr.dr. Sukadiono, MM

  • 1. PENDAHULUAN

    Dalam meningkatkan mutu secara berkelanjutan, relevansi dan efisiensi layanan

    Universitas Muhammadiyah Surabaya di era global, maka pengelolaan

    Universitas Muhammadiyah Surabaya membutuhkan Sistem Penjaminan Mutu

    Internal (SPMI). Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah

    Surabaya sebagai perangkat penjaminan mutu Universitas Muhammadiyah

    Surabaya mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang

    mengintegrasikan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT),

    peraturan-peraturan pemerintah RI dan persyaratan akreditasi BAN-

    PT/LAMPTKes. Hal ini ditujukan untuk memenuhi Penjaminan Mutu di

    lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya agar menghasilkan pelayanan

    yang bermutu dan meningkatkan kinerja Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    Manual Mutu SPMI ini memberikan deskripsi mengenai sistem mutu yang

    digunakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Muhammadiyah

    Surabaya. Pedoman ini menjelaskan tentang kemampuan Lembaga Penjaminan

    Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam memenuhi persyaratan

    pelanggan. Selain itu, Manual Mutu ini menjadi panduan penerapan Sistem

    Manajemen Mutu yang sesuai dengan bagian dari Sistem Manajemen Mutu yang

    dibangun di Universitas Muhammadiyah Surabaya yaitu Sistem Penjaminan Mutu

    Internal (SPMI). Prosedur yang dinyatakan dalam Manual Mutu adalah prosedur

    yang didokumentasikan sesuai dengan persyaratan standar SPMI. Panduan ini

    merupakan persyaratan wajib dari sistem mutu, merupakan dokumen yang

    disusun untuk kepentingan institusional.

    2. TUJUAN

    Tujuan ditetapkannya Manual Mutu ini adalah untuk :

    1. Memberi arahan bagi manajemen dan personalia lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menerapkan sistem

    yang efektif dalam rangka melakukan perbaikan secara berkelanjutan

    terhadap kinerja untuk menjamin kepuasan pelanggan.

    2. Menyediakan panduan penyusunan bagi pengembangan sistem manajemen mutu secara keseluruhan.

    3. Memelihara kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan Standar Nasional.

  • 3. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN UNIVERSITAS

    Visi

    Universitas unggul di bidang moralitas, intelektualitas, dan berjiwa entrepreneur.

    Misi

    1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.

    2. Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademika dalam kehidupan yang Islami.

    3. Mengembangkan potensi kecakapan hidup pada sivitas akademika. 4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance.

    Nilai

    Nilai-nilai yang dikembangkan dan dijunjung tinggi di UMSurabaya meliputi :

    1. Akhlakul karimah. 2. Kebangsaan. 3. Keteladanan. 4. Budaya riset, inovasi, dan penerapan teknologi yang diabdikan bagi

    kemaslahatan umat.

    5. Tanggap dan tanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    6. Penguatan sivitas akademika sebagai warga negara dan warga dunia yang mampu mengantisipasi perubahan yang cepat, dan berpandangan global.

    Tujuan Universitas Muhammadiyah Surabaya

    1. Mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan melalui dakwah Islam dengan menegakkan amar makruf nahi munkar.

    2. Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlaq, memiliki kompetensi serta profesionalisme di bidangnya sesuai kebutuhan stakeholders.

    3. Mengembangkan jiwa entrepreneur pada sivitas akademika. 4. Mewujudkan pengelolaan universitas yang terencana, terorganisasi,

    produktif dan berkelanjutan

  • Sasaran Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya

    No Uraian Sasaran Mutu

    tahun 2017

    A. Kelembagaan

    1 Persentase Akreditasi Prodi dengan Status Nilai B 90%

    2 Akreditasi Institusi B

    3 Akreditasi Laboratorium 1

    4 Sertifikasi ISO 9001:2008 1

    5 Jumlah pendirian prodi baru 5

    6 Peringkat webrometric dalam negeri 20

    7 Peringkat 4ICU dalam negeri 20

    8 Peringkat Anugerah Kampus Unggul Kopertis 7 5

    9 Persentase nilai kinerja program studi/fakultas/biro upt

    dengan nilai baik

    90%

    10 Hasil audit mutu dengan minimal nilai baik pada

    program studi/fakultas/biro/upt

    90%

    11 Indeks kepuasan dosen dan tenaga kependidikan

    terhadap layanan SDM dengan minimal nilai puas

    90%

    12 Indeks kepuasan mahasiswa terhadap layanan

    kemahasiswaan dengan minimal puas

    90%

    13 Hasil audit keuangan dari akuntan publik WTP

    B. Kurikulum

    14 Dokumen kurikulum di tinjau setiap 5 tahun dan sesuai

    dengan KKNI

    100%

    15 Persentase minimal dari jumlah dokumen GBPP

    terhadap jumlah mata kuliah

    100%

    16 Persentase minimal dari jumlah dokumen SAP/Silabus

    terhadap jumlah mata kuliah

    100%

    17 Persentase minimal dari jumlah judul buku ajar tersedia

    (karya dosen) dari jumlah mata kuliah yang tersedia

    80%

    C. Proses Pembelajaran

    18 Rata-rata pertemuan dalam PBM setiap semester di

    Program Studi (minimal 14 kali)

    100%

    19 Rata-rata tingkat kehadiran mahasiswa pada semua

    mata kuliah

    90%

    20 Persentase nilai mahasiswa yang memiliki nilai baik

    (IPS) dalam evaluasi pembelajaran

    70%

    21 Rasio mahasiswa dan dosen dalam pembimbingan

    Tugas Akhir

    1:5

  • 22 Persentase frekuensi pembimbingan mahasiswa dalam

    TA minimal 8 kali

    100%

    23 Persentase frekuensi pembimbingan akademik/semester

    minimal 3 kali

    100%

    24 Rasio dosen dan mahasiswa dalam Pembingan

    akademik

    1:20

    25 Jumlah kegiatan kuliah pakar/tamu pada program studi

    minimal 4 kali/tahun

    90%

    D. Sumber Daya Manusia

    26 Rasio dosen tetap dan mahasiswa 1:20

    27 Persentase minimal dari jumlah guru besar dengan total

    jumlah dosen tetap

    10%

    28 Persentase minimal dari jumlah lektor kepala dengan

    total jumlah dosen tetap

    45%

    29 Persentase minimal dari jumlah lektor dengan total

    jumlah dosen tetap

    35%

    30 Persentase minimal dari jumlah dosen tetap dengan

    pendidikan Doktor (S3) terhadap total jumlah dosen

    tetap

    40%

    31 Persentase minimal dari jumlah dosen tetap dengan

    pendidikan Magister (S2) dengan total jumlah dosen

    tetap.

    100%

    32 Dosen yang bersertifikasi pendidik 90%

    33 Persentase Nilai maksimum EWMP dosen (12 sks) 90%

    34 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti Pekerti

    80%

    35 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti AA

    70%

    36 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti SCL

    40%

    37 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti e-learning

    40%

    38 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti Pelatihan penulisan Buku Ajar

    50%

    39 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah

    mengikuti Pelatihan pengembangan media

    pembelajaran

    50%

    40 Persentase dosen yang mendapat pelatihan

    entrepreneurship

    70%

    41 Persentase jumlah dosen tidak tetap dengan keseluruhan 10%

  • dosen

    42 Partisipasi dosen dalam kegiatan seminar minimal 4

    kali dalam setahun

    80%

    43 Persentase indeks kinerja dosen minimal nilainya baik 90%

    44 Persentase indeks kinerja tenaga kependidikan minimal

    nilainya baik

    90%

    45 Jumlah tenaga kependidikan dengan minimal

    pendidikan D3/S1 per program studi

    4

    46 Jumlah laboran setiap jenis lab di program studi 1

    47 Jumlah minimal pustakawan dengan pendidikan D3/SI 5

    48 Persantase minimal dari jumlah tenaga kependidikan

    yang berpendidikan SI terhadap total tenaga

    kependidikan

    100%

    E. Mahasiswa dan lulusan

    49 Minimal jumlah propinsi asal mahasiswa di Program

    Studi

    5

    50 Persentase IPK Lulusan

    Diploma/Sarjana (> 3,00) 95%

    Pascasarjana (>3,50) 95%

    51 Masa Studi Lulusan

    Diploma 3 (3 tahun) 95%

    Strata 1 (4 tahun) 95%

    Strata 2 (2 tahun) 95%

    52 Persentase masa tunggu lulusan < 6 bulan 95%

    53 Persentase mahasiswa DO atau mengundurkan diri < 3 %

    54 Persentase angka efesiensi edukasi (AEE) 25%

    55 Persentase lulusan yang memiliki toefl minimal 450 non

    bahasa inggris dan 550 bahasa inggris

    95%

    56 Persentase lulusan yang memikini kemampuan AIK

    dengan nilai baik

    85%

    57 Persentase lulusan yang memiliki jiwa entrepeneur

    dengan nilai baik

    50%

    58 Persentase minimal dari mahasiswa yang aktif di UKM

    terhadap total jumlah mahasiswa.

    20%

    59 Persentase minimal jumlah mahasiswa yang

    terlibat/aktif dalam penelitian dosen

    5%

    60 Persentase minimal jumlah mahasiswa asing yang

    sedang studi di PS

    2,5%

    61 Rata-rata Jumlah mahasiswa PS 300

    62 Jumlah keseluruhan mahasiswa 7.500

  • 63 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional 48

    64 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat internasonal 5

    65 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat propinsi/wilayah 10

    66 Tingkat keketatan mahasiswa baru 1:2

    67 Jumlah mahasiswa baru 2750

    F. Prasarana dan sarana

    68 Pesentase minimal ruang kelas dengan perlengkapan

    LCD projector

    100%

    69 Persentase minimal ruang kelas dengan yang sudah

    dilengkapi AC

    100%

    70 Peralatan utama praktikum bagi mahasiswa yang

    terpenuhi untuk setiap program studi

    80%

    71 Luas ruang praktikum (2 m2 per mahasiswa) 80%

    72 Jumlah ruang kelas yang memiliki standar ukuran 2 m2

    per mahasiswa

    80%

    73 Jumlah ruang dosen yang memiliki standar ukuran 4 m2

    per dosen

    80%

    74 Jumlah ruang kerja tenaga kependidikan yang memiliki

    standar 4 m2 per tenaga kependidikan

    80%

    75 Ketersediaan fasilitas umum (taman, fasilitas ukm, dll) 100%

    76 Ketersediaan keluasan ruang seminar dan rapat 100%

    77 Persentase minimal dari ketersediaan fasilitas bagi kaum

    difabel terhadap kebutuhan

    10%

    78 Persentase minimal dari ketersediaan alat pemadam

    ringan (APAR) terhadap kebutuhan

    25%

    79 Ketersediaan fasilitas internet dan wifi dilingkungan

    program studi

    100%

    80 Jumlah minimal koleksi judul buku teks/ajar per

    program studi

    400

    81 Jumlah minimal judul koleksi jurnal terakreditasi per

    program studi

    3

    82 Jumlah minimal judul koleksi jurnal internasional per

    program studi

    2

    83 Jumlah minimal judul koleksi proceeding per prgram

    studi

    9

    84 Jumlah Minimal koleksi disertasi/tesis/skripsi/tesis per

    program studi

    200

    G. Susaana Akademik

    85 Persentase minimal jumlah kegiatan penelitian yang

    meibatkan mahasiswa dengan total kegiatan penelitian

    10%

  • dosen

    86 Jumlah minimal kegiatan seminar ilmiah yang

    diselenggarakan dosen setiap tahunnya

    2

    87 Jumlah minimal kegiatan seminar ilmiah yang

    diselenggarakan mahasiswa dalam setiap tahunnya

    2

    88 Jumlah publikasi ilmiah yang melibatkan mahasiswa

    sebagai penulis utama atau anggota dalam setahun

    2

    H. Penelitian dan pengabdian masyarakat

    89 Persentase jumlah penelitian dosen dari Jumlah total

    dosen

    45%

    90 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam tingkat jurnal

    internasional

    10%

    91 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam tingkat jurnal

    nasional

    45%

    92 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam jurnal tidak

    terakreditasi

    70%

    93 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam bentuk buku

    ajar/sejenisnya

    25%

    94 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam seminar

    internasional/proceeding

    70%

    95 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam seminar

    nasional/proceeding

    40%

    96 Jumlah minimal pengabdian masyarakat dosen/mhs

    setiap tahun

    45%

    97 Karya dosen yang mendapatkan Haki 2

    98 Karya dosen yang di sitasi oleh lembaga sitasi (scopus)

    dan lainya

    20

    99 Jumlah dana penelitian per dosen per tahun (dalam juta) 3

    100 Jumlah dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun

    (dalam juta)

    1,5

    I. Sistem Informasi

    101 Fasilitas e-learning Tersedia

    102 Fasilitas digital library Tersedia

    103 Kapasitas internet per mahasiswa (dalam satuan

    bandwith)

    0.75

    104 Ketersediaan Sistem Informasi Administrasi Akademik

    dan Umum

    Tersedia

    105 Ketersediaan sistem informasi sarana prasarana (aset) Tersedia

    106 Ketersediaan sistem informasi Kepegawaian Tersedia

    107 Ketersediaan sistem informasi Keuangan tersedia

  • 108 Persentase pengunjung website (naik 10% setiap tahun) 50%

    J. Kerjasama dalam dan luar negeri

    109 Jumlah Kerjasama dalam negeri 30

    110 Jumlah Kerjasama luar negeri 12

  • 4. MANUAL PENETAPAN STANDAR

    Tujuan Untuk merancang, merumuskan dan menetapkan standar

    pada program studi.

    Luas Lingkup

    Manual dan

    Penggunaanya

    Manual penetapan standar ini berlaku ketika sebuah

    standar pertama kali dirancang, dirumuskan dan

    ditetapkan.

    Definisi Istilah

    1. Merancang standar: olah pikir untuk menghasilkan standar yg dibutuhkan dlm SPMI;

    2. Merumuskan standar: menuliskan isi setiap standar, menggunakan rumus ABCD;

    3. Menetapkan standar: tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar , shg standar berlaku;

    4. Pengembangan / peningkatan standar: upaya untuk mengevaluasi & memperbaiki mutu isi standar

    secara periodik & berkelanjutan.

    Langkah-langkah

    atau prosedur

    1. Menjadikan visi dan misi Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai tujuan akhir,

    sejak tahap merancang hingga menetapkan standar;

    2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan

    dengan aspek kegiatan yang akan dibuatkan

    standarnya;

    3. Melakukan evaluasi diri dengan menerpakan SWOT analisis

    4. Melaksanakan studi pelacakan atau survei tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya, terhadap

    pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal;

    5. Merumuskan draft awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD;

    6. Melakukan uji publik atau sosialisasi draft stnadar dengan mengundang pemangku kepentingan

    internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan

    saran;

    7. Merumuskan kembali pernyataan standar dan mengesahkan dan memberlakukan standar melalui

  • penetapan dalam bentuk keputusan

    Pihak yang

    bertanggung Jawa

    1. Pada tingkat Universitas Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya

    sebagai perancang dan koordinator, dengan

    melibatkan pimpinan Universitas dan semua unit

    serta para dosen, masing-masing sesuai dengan

    tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.

    2. Pada tingkat Fakultas , pejabat yang berwenang meliputi Dekan,Wakil Dekan I, Ketua Program

    Studi yang dibantu Tim Penjaminan Mutu Fakultas

    Referensi

    1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

    Pengelolaan Perguruan Tinggi.

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional

    Pendidikan Tinggi

  • 5. MANUAL PELAKSANAAN STANDAR

    Tujuan Manual

    Untuk melaksanakan standar/ memenuhi standar yang

    telah ditetapkan

    Luas Lingkup dan

    Penggunaanya

    Manual pelaksanaan/pemenuhan standar ini berlaku:

    1. Ketika sebuah standar yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan

    pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya

    oleh semua unit kerja pada semua level;

    2. Semua standar yang telah ditetapkan

    Definisi Istilah

    1. Melaksanakan standar adalah ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan

    standar harus dipatuhi, dikerjakan dan dipenuhi

    pencapaiannya;

    2. Prosedur/SoP adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang ditulis secara sistematis,

    kronologis, logis dan koheren;

    3. Instruksi kerja adalah rincian daftar tugas yang hanya dilakukan oleh penerima tugas

    Langkah-langkah

    atau prosedur

    1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar;

    2. Mensosialisasikan isi standar kepada seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa secara periodik dan

    konsisten;

    3. Menyiapakan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja atau sejenisnya sesuai

    dengan isi standar;

    4. Melaksanakan kegiatan tri dhrama perguruan tinggi dengan menggunakan standar sebagai tolok ukur

    capaiannya.

    Pihak yang

    bertanggung jawab

    1. Pihak yang harus melaksanakan standar adalah: Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan

    fungsinya, dan/atau;

    2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau;

    3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam

  • pernyataan standar yang bersangkutan

    Catatan

    Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan

    dokumen tertulis berupa prosedur/SOP tentang suatu

    kegiatan sesuai isi setiap standar

    Referensi

    1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

    Pengelolaan Perguruan Tinggi.

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional

    Pendidikan Tingg

  • 6. MANUAL PENGENDALIAN STANDAR

    Tujuan Manual

    Untuk mengendalikan pelaksanaan standar sehingga isi

    standar dapat tercapai atau terpenuhi

    Luas Lingkup

    Manual dan

    Penggunaanya

    1. Manual pengendalian standar ini berlaku:

    2. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan

    pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau

    pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan terus

    menerus;

    3. Untuk semua standar yang telah ditetapkan.

    Definisi Istilah 1. Pemantuan atau monitoring adalah proses mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar;

    2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit secara detail pada semua aspek dari

    penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan secara

    berkala untuk mencocokkan apakah semua aspek

    penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan

    sesuai dengan isi standar

    Langkah-langkah

    atau prosedur

    1. Melakukan pemantauan secara periodik, terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan;

    2. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar;

    3. Mencatat ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja dan formulir dari setiap standar yang telah dilaksanakan;

    4. Memeriksa dan mempelajari kegiatan tri dhrama perguruan tinggi penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai;

    5. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar;

    6. Mencatat atau merekam semua tindakan korektif yang diambil;

    7. Memantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, misalnya apakah kemudian

  • penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar;

    8. Membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas;

    9. Melaporkan hasil dari pengendalian standar tersebut kepada dekan, wakil rektor bidang

    akademik dan kemahasiswaan, rektor melalui LPM

    disertai saran atau rekomendasi

    Pihak yang

    Bertanggung Jawab

    1. LPM pada tingkat Universitas, Gugus Kendali

    Mutu pada tingkat Fakultas, Gugus Penjaminan

    Mutu pada tingkat program studi, 2. Pejabat struktural ( Dekan) dengan bidang

    pekerjaan yang diatur oleh standar yang

    bersangkutan, dan/atau; 3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam

    pernyataan standar yang bersangkutan

    Catatan

    Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan

    dokumen tertulis berupa prosedur/SOP tentang audit,

    formulir evaluasi diri dan formulir/borang temuan hasil

    pemeriksaan/audit

    Referensi

    1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

  • 7. MANUAL PENGEMBANGAN/PENINGKATAN STANDAR

    Tujuan Manual

    Untuk meningkatkan/mengembangkan mutu berkelanjutan

    pada setiap standar pada saat setiap berakhirnya siklus

    masing-masing standar

    Luas Limgkup

    Manual dan

    Penggunaanya

    Manual pengembangan/peningkatan standar ini berlaku: 1. Ketika pelaksanaan isi setiap standar dalam satu siklus

    berakhir, dan kemudian standar tersebut ditingkatkan

    mutunya. Satu siklus setiap standar di Universitas

    Muhammadiyah Surabaya setiap 5 tahun;

    2. Untuk semua standar yang telah ditetapkan

    Definisi Istilah

    1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu dari isi

    standar, secara periodik dan berkelanjutan;

    2. Evaluasi standar adalah tindakan menilai isi standar yang didasarkan antara lain:

    3. Hasil isi pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya;

    4. Perkembangan situasi dan kondisi Unsoed, tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat

    pada umumnya, dan Relevansi dengan visi dan misi

    Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    5. Siklus standar adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar sesuai dengan aspek yang diatur di

    dalamnya;

    Langkah-langkah

    atau prosedur

    1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar /laporan Audit SPMI;

    2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan

    mengundang dekan, ketua jurusan dan ketua program

    studi yang terkait;

    3. Mengevaluasi isi standar; 4. Melakukan evaluasi isi standar, sehingga menjadi

    standar baru;

    5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam

  • penetapan standar

    Pihak yang

    bertanggung Jawab

    Pihak yang harus meningkatkan standar adalah LPM

    Universitas Muhammadiyah Surabaya sesuai dengan

    tupoksinya, bekerjasama dengan pejabat struktural yang

    terkait dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar

    yang bersangkutan dan dosen

    Catatan

    Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan

    dokumen tertulis berupa formulir/borang. Manual ini

    digunakan secara bersamaan dengan Manual Penetapan

    Standar

    Referensi

    1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah

    diubah menjadi PP No. 32 tahun 2013 tentang Standar

    Nasional Pendidikan

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    HALAMAN PENGESAHAN

    STANDAR MUTU KOMPETENSI LULUSAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

    Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Status Dokumen : Master Salinan No.

    Nomor Revisi : 01

    Tanggal : 01 September 2017

    Jumlah Halaman : ..... (............)

    Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,

    Hadi Kusnanto, S.T.

    Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I

    Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.

    Dikendalikan oleh :

    Kepala LPM-SPI,

    Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.

    Disetujui Oleh : Rektor,

    Dr. dr. Sukadiono, M.M.

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

    DEFINISI/ISTILAH

    1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal

    tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan

    dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

    2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh

    tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat

    untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

    melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

    RASIONAL

    Agar lulusan memiliki kompetensi sesuai Kerangka

    Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan lulus Uji

    Kompetensi yang sesuai dengan kriteria keprofesian yang ada

    PERNYATAAN ISI

    STANDAR

    I. Aspek Sikap

    1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian

    pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam

    aspek sikap lulusan yang tertulis dalam buku

    panduan akademik dan dijadikan acuan untuk

    semua standar pendidikan, penelitian, pengabdian

    kepada masyarakat, dan Al Islam

    Kemuhammadiyahan (AIKA).

    2. Rumusan capaian sikap lulusan merupakan

    perilaku benar dan berbudaya meliputi sikap jujur,

    amanah, disiplin, mandiri, dan bertanggung

    jawab.

    II. Aspek Pengetahuan

    1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian

    pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam

    aspek pengetahuan lulusan yang tertulis dalam

    buku panduan akademik dan dijadikan acuan

    untuk semua standar pendidikan, penelitian,

    pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam

    Kemuhammadiyahan (AIKA).

    2. Rumusan capaian pengetahuan lulusan mencakup

    konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang

    ilmu yang diperoleh dalam seluruh proses

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    pembelajaran.

    III. Aspek Ketrampilan Umum

    1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian

    pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam

    aspek keterampilan lulusan yang tertulis dalam

    buku panduan akademik dan dijadikan acuan

    untuk semua standar pendidikan, penelitian,

    pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam

    Kemuhammadiyahan (AIKA)

    2. Rumusan keterampilan merupakan unjuk kerja

    dengan menggunakan konsep, teori, metode,

    bahan, dan/atau instrumen yang diperoleh melalui

    seluruh proses pembelajaran mencakup

    keterampilan umum dan keterampilan khusus.

    3. Rumusan keterampilan umum berisi tentang

    kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh

    setiap lulusan dalam rangka menjamin keselarasan

    kemampuan lulusan sesuai dengan tingkat

    program dan jenis pendidikan tinggi.

    4. Keterampilan umum yang harus dimiliki oleh

    lulusan PTM adalah:

    a. Mampu membaca Al Qur’an dengan tajwid yang

    benar

    b. Bahasa Inggris

    b.1 Program D3 skor TOEFL: 400

    b.2 Program S1 skor TOEFL: 450

    b.3 Program Profesi skor TOEFL: 475

    b.4 Program S2 skor TOEFL: 500

    c. Mampu menggunakan ICT

    d. Memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian:

    1) Lulusan FAI menguasai bahasa Arab

    dengan skor TOAFL: 350

    2) Lulusan Program Studi Bahasa Indonesia

    harus lulus Uji Kompetensi Bahasa

    Indonesia (UKBI) tingkat madya

    3) Lulusan program studi kesehatan

    masyarakat harus lulus uji kompetensi

    SKM.

    4) Lulus uji kompetensi Al-Islam

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    Kemuhammadiyahan (AIKA).

    5) Program profesi, lulus uji kompetensi

    profesi.

    e. Lulusan semua jenjang memiliki Surat Keterangan

    Pendamping Ijazah (SKPI).

    IV. Aspek Ketrampilan Khusus

    Lulusan memiliki keterampilan khusus dan

    kemampuan kerja sesuai dengan bidang keilmuan dan

    jenjang pendidikan program studi.

    1. Lulusan pendidikan profesional pada Program

    Diploma Tiga (D-3) mampu:

    a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis

    pekerjaan spesifik, baik yang bersifat rutin

    maupun yang tidak rutin, sesuai dengan

    persyaratan kerja dan standar mutu;

    b. memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat

    dan konteks sesuai dengan bidang keahlian

    terapannya, berdasarkan pemikiran logis dan

    inovatif, secara mandiri baik dalam

    pelaksanaan maupun tanggungjawab

    pekerjaannya;

    c. menyusun laporan atas hasil atau proses

    kerja dengan akurat dan sahih, dan mampu

    mengkomunikasikannya secara efektif

    kepada masyarakat pengguna;

    d. bertanggungjawab atas pencapaian hasil

    kerja kelompok;

    e. melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerja yang berada di bawah tanggung

    jawabnya dalam konteks penyelesaian

    pekerjaan yang ditugaskan;

    f. mengevaluasi diri dan mengelola

    pembelajaran diri sendiri.

    2. Lulusan pendidikan akademik program sarjana

    (S-1) mampu:

    a. menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di bidang keahlian- nya melalui

    penalaran ilmiah berdasarkan pemikiran

    logis, kritis, sistematis, dan inovatif; b. mengkaji ilmu pengetahuan, teknologi, dan

    atau seni di bidang keahlian-nya berdasarkan

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    kaidah keilmuan, atau menghasilkan karya

    desain atau seni beserta deskripsinya

    berdasarkan kaidah atau metoda rancangan

    baku, yang disusun dalam bentuk skripsi atau

    laporan tugas akhir;

    c. mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain atau seni, yang meme- nuhi

    syarat tata tulis ilmiah, dan dapat diakses

    oleh masyarakat akademik; d. menyusun dan mengomunikasikan ide dan

    informasi bidang keilmuannya secara efektif,

    melalui berbagai bentuk media kepada

    masyarakat akademik; e. mengambil keputusan secara tepat

    berdasarkan analisis dalam melakukan

    supervisi dan evaluasi terhadap pekerjaan

    yang menjadi tanggung jawabnya; f. mengelola pembelajaran diri sendiri; dan g. mengembangkan dan memelihara jaringan

    kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat

    baik di dalam maupun di luar lembaganya. 3. Lulusan pendidikan akademik program magister

    (S-2) mampu:

    a. menerapkan dan mengembangkan ilmu

    pengetahuan, teknologi, dan atau seni di

    bidang keahliannya melalui penalaran dan

    penelitian ilmiah berdasarkan pemikiran

    logis, kritis, sistematis, dan kreatif;

    b. mengembangkan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan atau seni di bidang

    keahliannya melalui penelitian ilmiah, atau

    menghasilkan karya desain atau seni beserta

    konsep kajian yang didasarkan pada kaidah

    desain atau seni, yang disusun dalam bentuk

    tesis;

    c. mempublikasikan hasil penelitian bidang

    keilmuannya pada jurnal ilmiah yang

    terakreditasi;

    d. menyusun dan mengkomunikasikan ide dan

    argumen yang dapat dipertang-gungjawabkan

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    secara ilmiah dan etika akademik, melalui

    berbagai bentuk media kepada masyarakat

    terutama masyarakat akademik;

    e. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,

    mengamankan, dan menemu-kan kembali

    data hasil penelitian untuk keperluan

    penelitian lanjutan;

    f. meningkatkan kapasitas pembelajaran

    mandiri;

    g. mengembangkan dan memelihara jaringan

    kerja dengan kolega, sejawat di dalam

    lembaga dan komunitas penelitian yang lebih

    luas;

    h. melaksanakan penelitian bidang keilmuannya

    berbasis peta penelitian, dengan pendekatan

    inter atau multi disipliner, baik secara mandiri

    maupun bekerja sama dengan lembaga lain;

    dan

    i. mengidentifikasi bidang keilmuan obyek

    penelitiannya dan memosisikan ke dalam

    suatu peta penelitian.

    V. Aspek Kompetensi Lulusan PTM

    1. Semua lulusan PTM adalah alumni yang wajib

    menjaga nama baik almamater dan persyarikatan

    Muhammadiyah.

    2. Semua lulusan PTM wajib memiliki karya ilmiah

    a. Program diploma dalam bentuk laporan

    tugas akhir

    b. Program sarjana dalam bentuk skripsi

    c. Program profesi dalam bentuk laporan

    praktik kerja profesi

    d. Program magister dalam bentuk tesis

    3. Lulusan PTM mempunyai kemampuan

    bekerjasama, berorganisasi, pengembangan diri,

    berkomunikasi dengan baik, dan memiliki jiwa

    entrepreneurship.

    4. Lulusan PTM memiliki kompetensi yang handal,

    yang dibuktikan dengan laporan masa tunggu

  • STANDAR MUTU

    KOMPETENSI LULUSAN

    (LEARNING OUTCOME

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    lulusan untuk bekerja rata-rata -6 bulan.

    Lulusan PTM bekerja sesuai dengan bidang ilmunya

    minimal 80% dari jumlah lulusan

    PIHAK YANG

    BERTANGGUNG

    JAWAB

    1. Rektor sebagai pimpinan Universitas.

    2. Ketua Program Studi sebagai pimpinan prodi.

    3. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa.

    STRATEGI

    Rektor/Dekan/Ketua Program Studi :

    1. Melakukan sosialisasi Standar terutama dalam kegiatan

    perumusan kompetensi lulusan.

    2. Membina kerjasama dengan organisasi profesi, alumni,

    pemerintah, dan dunia usaha.

    3. Memberikan materi soft skill pada mahasiswa.

    INDIKATOR

    1. Lulusan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    minimal 3.00

    2. Keterserapan lulusan tinggi

    3. Semua lulusan memiliki sertifikat pencapaian kompetensi.

    STANDAR

    TURUNAN

    1. Standar kompetensi utama

    2. Standar kompetensi pendukung

    3. Standar kompetensi lainnya.

    DOKUMEN

    TERKAIT

    1. Peraturan Akademik

    2. Standar Isi (Kurikulum)

    3. Standar Suasana Akademik

    4. Standar Penilaian

    5. Standar Prasarana dan Sarana

    REFERENSI 1. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

    2. Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 tetang Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi.

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    HALAMAN PENGESAHAN

    STANDAR MUTU ISI PEMBELAJARAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

    Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Status Dokumen : Master Salinan No.

    Nomor Revisi : 01

    Tanggal : 01 September 2017

    Jumlah Halaman : ..... (............)

    Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,

    Hadi Kusnanto, S.T.

    Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I

    Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.

    Dikendalikan oleh :

    Kepala LPM-SPI,

    Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.

    Disetujui Oleh : Rektor,

    Dr. dr. Sukadiono, M.M.

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    STANDAR ISI PEMBELAJARAN

    DEFINISI/ISTILAH

    Standar Isi adalah standar tentang kurikulum yang diberlakukan

    oleh suatu penyelenggara pendidikan. Ruang lingkup standar

    isi juga mencakup materi dan kompetensi sehingga standar isi

    sangat erat terkait dengan standar-standar lain seperti Standar

    Proses Pembelajaran, Standar

    Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, Standar Atmosfir

    Akademik, dan lain-lain.

    Kurikulum pendidikan tinggi seperti yang tercantum pada UU

    No. 12 tahun 2012 pasal 35 ayat (1) tentang Pendidikan Tinggi,

    merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

    tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai

    pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dalam ayat (2) dinyatakan

    bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi

    dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi

    untuk setiap program studi yang mencakup pengembangan

    kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.

    Standar Isi merupakan Standar wajib berdasarkan Peraturan

    Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi no. 44 tahun 2015 pasal 8

    dan 9. Selain itu, Landasan penyusunan Standar Isi adalah PP

    No.8 tahun 2010 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

    Indonesia (KKNI) dan UU no. 12 tahun 2012 tentang

    Pendidikan Tinggi.

    Secara umum, Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat

    kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (lihat Standar Kompetensi

    Lulusan). Cakupan Standar Isi adalah Standar

    Pengembangan Kurikulum, Standar Isi Kurikulum dan

    Kedalaman serta Keluasan materi di Universitas

    Muhammadiyah Surabaya.

    RASIONAL Arus informasi pada era globalisasi membuat dinamika berkehidupan bermasyarakat serta berbangsa terus

    berkembang, baik dalam skala local, regional maupun

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    internasional, oleh karenanya diperlukan kualitas dalam

    sistem pendidikan tinggi yang berkesinambungan. Keinginan

    tersebut dimunculkan dalam Visi, Misi serta Tujuan sistem

    Pendidikan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    Untuk mencapai Visi dan Tujuan dari Universitas

    Muhammadiyah Surabaya yang ingin mewujudkan misi

    pelayanan catur dharma PTM yang professional serta

    kompetitif, yang mampu mengakomodasi semua masukan

    dari stakeholders atau masyarakat umum. Untuk mengatasi

    dinamika kebutuhan dunia pendidikan tersebut, maka isi

    standar ini perlu dilakukan evaluasi, pengembangan secara

    periodik guna peningkatan kualitas berdasarkan permintaan

    stakeholders. Akan tetapi, pengembangan standar isi tidak

    hanya bertujuan untuk mengatasi permintaan pasar kerja

    (market signal) saja akan tetapi harus mampu memenuhi visi

    ilmiah (scientific visions) agar dapat mempersiapkan lulusan

    dalam menciptakan lapangan kerja ataupun studi lanjut.

    Universitas Muhammadiyah menetapkan standar isi

    pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur bagi pimpinan,

    jurusan/program studi maupun dosen yang bertanggungjawab

    dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu

    atau pengembang standar isi. Standar isi dokumen mutu ini

    memuat Standar Pengembangan Kurikulum, Standar Isi

    Kurikulum dan Kedalaman serta keluasan materi di

    Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    PERNYATAAN ISI

    STANDAR

    I. Pengembangan Kurikulum

    1. Kurikulum program studi dikembangkan

    melalui tahapan: perencanaan, pengembangan,

    pelaksanaan, evaluasi dan penyempurnaan

    yang dilakukan secara berkala dalam kurun

    waktu 5 (lima) tahun.

    2. Anggota tim pengembang kurikulum program

    studi minimal menyertakan unsur pemangku

    kepentingan internal dan eksternal.

    3. Kurikulum dikembangkan dengan mengacu

    RPJP UM Surabaya 2013-2033 dan Renstra

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    UM Surabaya 2013-2017.

    4. Kurikulum dikembangkan berdasarkan Sistem

    Kredit Semester (SKS).

    5. Sistem Kredit Semester yang dimaksud pada

    ayat (d), menggunakan satuan kredit semester

    (sks) sebagai takaran beban belajar

    mahasiswa, beban belajar suatu program studi,

    maupun beban tugas dosen dalam

    pembelajaran.

    6. Fakultas dan program studi melakukan

    evaluasi terhadap dokumen dan implementasi

    kurikulum dengan memperhatikan:

    a. kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan

    kompetensi lulusan program studi;

    b. cakupan dan pengorganisasian materi yang mendorong terbentuknya hard skills dan

    soft skills lulusan;

    c. urutan, keberlanjutan dan kesatuan materi

    pembelajaran selama masa studi;

    d. keseimbangan dalam aspek sikap,

    pengetahuan dan keterampilan;

    e. kesesuaian dengan tuntutan kebutuhan

    pemangku kepentingan baik internal

    maupun eksternal serta perkembangan

    ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; dan

    f. kesertaan dosen, mahasiswa, alumni,

    pengguna lulusan, dan organisasi profesi

    dalam pengembangan kurikulum.

    II. Isi Kurikulum

    (1) Kurikulum setiap program studi berisi mata

    kuliah yang mendukung sifat kecendekiaan,

    ketakwaan, dan kemandirian.

    (2) Kurikulum S1 memuat minimal 9 sks mata

    kuliah pilihan dan harus disediakan minimal 2

    kali jumlah sks mata kuliah pilihan yang harus

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    diambil mahasiswa.

    (3) Kurikulum S2 memuat minimal 6 sks mata

    kuliah pilihan dan harus disediakan minimal 3

    kali jumlah sks mata kuliah pilihan yang harus

    diambil mahasiswa.

    (4) Kurikulum setiap program studi memuat

    komponen perangkat mata kuliah:

    a. pengembangan kepribadian;

    b. keilmuan dan keterampilan;

    c. keahlian berkarya;

    d. perilaku berkarya; dan

    e. berkehidupan bermasyarakat.

    (5) Kurikulum diwujudkan dalam serangkaian mata

    kuliah atau blok/kelompok mata kuliah.

    (6) Mata kuliah atau blok/kelompok mata kuliah

    merupakan rangkaian bahan kajian yang

    diperlukan untuk mendapatkan satu atau

    beberapa capaian pembelajaran.

    III. Kedalaman dan keluasan materi.

    (1) Tingkat kedalaman dan keluasan materi

    pembelajaran pada setiap mata kuliah untuk

    setiap program studi dan program pendidikan

    dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi

    capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

    (2) Tingkat kedalaman dan keluasan materi

    pembelajaran pada ayat (1) adalah:

    a. lulusan program diploma tiga paling sedikit

    menguasai konsep teoritis bidang

    pengetahuan dan keterampilan tertentu secara

    umum;

    b. lulusan program diploma empat dan sarjana

    paling sedikit menguasai konsep teoritis

    bidang pengetahuan dan keterampilan

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    tertentu secara umum dan konsep teoretis

    bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan

    keterampilan tersebut secara mendalam;

    c. lulusan program profesi paling sedikit

    menguasai teori aplikasi bidang

    pengetahuan dan keterampilan tertentu;

    d. lulusan program magister paling sedikit

    menguasai teori dan teori aplikasi bidang

    pengetahuan tertentu;

    (3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi

    pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau

    integratif.

    (4) Tingkat kedalaman dan keluasan materi

    pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian

    yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.

    (5) Tingkat Kedalaman dan keluasan materi ciri khas

    PTM :

    a. Tingkat kedalaman dan keluasan materi

    pembelajaran sekurang-kurangnya

    berkorelasi dengan pengetahuan Al Islam

    dan Kemuhammadiyahan.

    b. Memiliki rancangan untuk melakukan

    integrasi keilmuan dengan Al Islam

    Kemuhammadiyahan.

    c. Semua program studi menuangkan isi

    pembelajaran dalam bentuk mata kuliah yang

    dirumuskan dalam asosiasi program studi

    PTM. Bagi program studi yang tidak

    memiliki asosiasi diasistensi oleh Majelis

    Diktilitbang PP Muhammadiyah.

    IV. Mata Kuliah Umum untuk Jenjang Pendidikan.

    1. Kurikulum setiap program studi pada jenjang S-1

    kependidikan dan nonkependidikan memuat mata

    kuliah umum:

    a. Pendidikan Agama;

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    b. Pendidikan Pancasila;

    c. Pendidikan Kewarganegaraan;

    d. Bahasa Indonesia;

    e. Bahasa Inggris;

    f. Tugas Akhir;

    g. Kuliah Kerja Nyata;

    h. Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Budaya Dasar;

    i. Statistika; dan

    j. Kewirausahaan.

    2. Kurikulum program studi pada jenjang S-1

    kependidikan memuat mata kuliah kependidikan

    yang mencakup:

    a. Ilmu Pendidikan;

    b. Psikologi Pendidikan;

    c. Sosio-Antropologi Pendidikan;

    d. Manajemen Pendidikan;

    e. Praktik Pengalaman Lapangan; dan

    f. Pembelajaran Mikro.

    3. Kurikulum setiap program studi pada jenjang S-2

    kependidikan dan nonkependidikan memuat mata

    kuliah umum yang mencakup:

    a. Filsafat Ilmu;

    b. Metodologi Penelitian;

    c. Statistika;

    d. Bahasa Inggris;

    e. Penulisan Karya Ilmiah;

    f. Proyek Penulisan Tesis;

    g. Seminar Proposal Tesis; dan

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    h. Tesis.

    4. Mata Kuliah Umum Wajib PTM

    a. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 1

    b. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 2

    c. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 3

    d. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 4

    e. Bahasa Arab

    PIHAK YANG

    BERTANGGUNG

    JAWAB

    1. Di tingkat Rektorat adalah Rektor, Wakil Rektor,

    BAAK, LPM, dan Unit ICT.

    2. Di tingkat Dekanat dan Prodi adalah Dekan, Wakil

    Dekan, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Bagian

    Administrasi dan Unit Penjaminan Mutu Fakultas

    maupun Prodi.

    STRATEGI Untuk memenuhi Standar Isi Universitas

    Muhammadiyah Surabaya ditempuh langkah-langkah utama :

    1. Melakukan studi terlebih dahulu terhadap seluruh

    ketentuan normative yang mengatur tentang kurikulum

    perguruan tinggi, waktu perkuliahan untuk perguruan

    tinggi sebagai bahan penyusunan kurikulum dan

    melakukan uji public dengan mengundang unsure-unsur

    pemangku kepentingan (stake holder) perguruan tinggi,

    untuk memperoleh masukan tentang kompetensi dasar

    yang harus dimiliki oleh lulusan Universitas

    Muhammadiyah Surabaya.

    2. Pimpinan harus memeriksa dan mencatat apakah fakta di

    lapangan benar-benar telah sesuai dengan apa yang

    dituliskan di standar isi. Apabila ditemukan ada suatu

    kesalahan/ketidaksesuaian antara apa yang terjadi di

    lapangan dengan isi standar, pimpinan segera mengambil

    langkah koreksi.

    INDIKATOR

    1. Mahasiswa mampu menguasai kompetensi yang

    ditetapkan.

    2. Mahasiswa lulus tepat waktu atau lulus pada waktu

    terpendek yang ditetapkan.

  • STANDAR MUTU

    ISI PEMBELAJARAN

    (LEARNING SUBSTANCE

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    3. Semakin banyak pengguna lulusan yang puas dengan

    kompetensi lulusan.

    4. Semakin banyak lulusan SMA/SMK yang mendaftar

    sebagai calon mahasiswa baru.

    STANDAR

    TURUNAN

    1. Standar Pengembangan Kurikulum

    2. Standar Kompetensi Lulusan

    3. Spesifikasi Program Studi

    4. Peraturan Akademik.

    REFERENSI

    1. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

    2. Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 tetang Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi.

  • STANDAR MUTU

    PROSES

    PEMBELAJARAN

    (LEARNNG PROCESS

    STANDART)

    No. Kode Dokumen : SM-001.5-LPM-SPI-07

    Tanggal Terbit : 01 September 2017

    No. Revisi : 01

    HALAMAN PENGESAHAN

    STANDAR MUTU PROSES PEMBELAJARAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

    Kode Dokumen : SM-001.5-LPM-SPI-07

    Status Dokumen : Master Salinan No.

    Nomor Revisi : 01

    Tanggal : 01 September 2017

    Jumlah Halaman : ..... (............)

    Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,

    Hadi Kusnanto

top related