geliat industri perbankan 2021
Post on 30-Nov-2021
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Geliat Industri Perbankan 2021: Tantangan Pandemi dan Respon
KebijakanAnung Herlianto E.C.Direktur Ekskutif, Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Webinar Economic Outlook 2021BERITA SATU, 25 November 2020
Proyeksi Perekonomian Indonesia
2
Penurunan outlook pertumbuhan Indonesia di 2020 antara lain disebabkan kasus Covid 19 yang
masih tereskalasi & ekspektasi pemulihan yang lebih lama
Secara q-to-q, ekonomiIndonesia bertumbuh 5,05% seiring dengan dibukanyaaktivitas ekonomi
Sumber : BPS
5.02 4.97
2.97
-5.32
-3.49
-1.00
TW III
2019
TW IV
2019
TW I
2020
TW II
2020
TW III
2020
TW IV
2020
Pemerintah memproyeksikanTriwulan IV pertumbuhanekonomi di rentang -1 s.d0.4%0.4
Kontraksi pertumbuhan pada kuartal III/2020 memberikansinyal perbaikan. Perbaikan masih ditopang oleh konsumsiPemerintah yang tumbuh signifikan 9,76% (yoy)
RISIKO KREDIT
Item Sep 2020 Okt 2020
NPL Gross 3,14% 3,15%
NPL Nett 1,06% 1,03%
LaR 23,53% 23,89%
RISIKO PASAR
PDN 1,60% 1,88%
INDIKATOR LIKUIDITAS
AL/NCD 145,2% 143,6%
INTERMEDIASI
Item Sep 2020 Okt 2020
Kredit (Rp)
(YoY)
5.531 T
0,12%
5.480 T
-0,47%
DPK (Rp)
(YoY)
6.651 T
12,88%
6.620 T
12,12%
LDR 83,16% 82,79%
PERMODALAN
Rasio KPMM 23,41% 23,74%
PROFITABILITAS
Item Sep 2020 Okt 2020
NIM 4,29% 4,29%
BOPO 86,15% 86,26%
Stabilitas Sektor Perbankan Masih Terjaga
Isu Industri:✓ Gap pertumbuhan DPK vs Kredit
✓ Kenaikan LaR yg cukup signifikan
✓ Penurunan profitabilitas
✓ Kredit masih mengalami kontraksi
baik yoy maupun ytd
Indikator kinerja keuangan bank masih menunjukkan rentang yang aman ……
✓Pertumbuhan Aset, DPK dan
Kredit melandai pada awal
pandemi Covid. Perbankan juga
makin selektif dalam penyaluran
kredit di tengah persepsi tingginya
risiko kredit seiring dampak
pandemi Covid-19.
5,615.156,095.91
6,729.80
7,387.14
8,068.358,562.97
9,074.48
3,674.314,057.90
4,377.204,737.94
5,294.885,616.99 5,480.27
4,114.424,413.06
4,836.765,289.21
5,630.455,998.65
6,619.88
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Oct-20
Total Aset Kredit DPK
8,56%
10,40%
9,77%9,22% 6,13%
5,97%
10,44%7,87%
8,24%
11,75%6,08%
-2,43%
7,26%
9,60%
9,35%6,45%
6,54%10,36%
TOTAL ASET, DPK, KREDIT (RP T)
*Pertumbuhan YoY, untuk 2020 YtD
3
TRANSFORMASI
PENGATURAN
DAN PENGAWASAN
KETIMPANGAN
LITERASI DAN
INKLUSI KEUANGAN
Tantangan Sektor Perbankan ke Depan
Tantangan
Jangka
Pendek
Tantangan
Struktural
Pemulihan sektor riil dan
Konsolidasi bisnis
perbankan pasca pandemi
▪ Ketidakpastian kapan
berakhirnya pandemi
dan proses pemulihan
sektor riil yg
memerlukan waktu
▪ Daya tahan perbankan
dalam menyerap
besaran CKPN kredit
restru
REVOLUSI
EKONOMI DAN
LAYANAN DIGITAL
PENGUATAN
STRUKTUR
DAN DAYA SAING
TUNTUTAN PEMBIAYAAN
PEREKONOMIAN
NASIONAL
✓ Disrupsi perilaku
konsumen
✓ Shortage digital talent
✓ Regulasi yang
Mendorong Inovasi
• Kebutuhan investasi
pembangunan nasional
2020-2024
• Pembiayaan UMKM masih
terbatas
• Terbatasnya instrumen
sustainable finance dan
insentifnya
• Efisiensi perbankan belum
kompetitif
• Perkembangan perbankan
Syariah belum optimal
• Pasar keuangan masih
dangkal
• Perubahan kebutuhan
konsumen yang mencari
one stop shop produk
keuangan
✓ Skala Ekonomi Masih Kecil
dibanding perbankan ASEAN
✓ Disparitas Perbankan Masih
Sangat Besar
✓ Perkembangan Ekonomi
Digital
• Transformasi pengawasan berbasis
teknologi informasi
• Pengawasan dilengkapi data terkini
secara cepat, tepat dan akurat
• Terbatasnya kemampuan SDM OJK
dalam pengawasan berbasis TI
• Kenaikan indeks inklusi keuangan
belum diikuti kenaikan indeks literasi
• Kebutuhan pemerataan indeks
inklusi dan literasi terutama sektor
prioritas
• Maraknya investasi illegal
4
Tantangan Jangka Pendek (Kebijakan yang diharapkan Pelaku Usaha)
5
Baik Usaha Menengah Kecil maupun Usaha Menengah Besar
membutuhkan bantuan relaksasi/penundaan pembayaran pinjaman …..
Sumber: BPS, 2020
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMB BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMK
40,32%
35,07%
39,61%
14,44%
43,53%
Relaksasi/penundaanpembayaran pinjaman
Bantuan Modal Usaha
Penundaan pembayaran pajak
Kemudahan administrasiuntuk pengajuan pinjaman
Keringanan tagihan listrik untukusaha
29,98%
69,02%
15,07%
17,21%
41,18%
Relaksasi/penundaanpembayaran pinjaman
Bantuan Modal Usaha
Penundaan pembayaran pajak
Kemudahan administrasiuntuk pengajuan pinjaman
Keringanan tagihan listrik untukusaha
Respon terhadap Tantangan Jangka Pendek
6
Pemulihan sektor
riil dan Konsolidasi
bisnis perbankan
pasca pandemi
RESPON KEBIJAKAN
POJK 11/POJK.03/2020
Tantangan
Jangka
Pendek
Bertujuan antara lain untuk
memberikan ruang bagi
debitur-debitur yang
berkinerja bagus, namun
menurun kinerjanya karena
terdampak Covid-19 untuk
dibantu perbankan melalui
restrukturisasi kreditnya.
berperan sebagai kebijakan countercyclical sebagai
bantalan dampak negatif penyebaran COVID-19.
Relaksasi Penetapan
Kualitas Kredit
Penetapan Kualitas
Lancar bagi Kredit
yg direstrukturisasi
Tambahan Fasilitas
Penyediaan Dana
Skema Restrukturisasi
Kredit/Pembiayaan
▪ Penurunan bunga/pokok
▪ Pengurangan tunggakan bunga/pokok
▪ Perpanjangan jk waktu
▪ Penambahan fasilitas
▪ Konversi kredit menjadi penyertaan
modal sementara
Realisasi Restrukturisasi KreditMengacu POJK 11/POJK.03/2020 (Per 2 November 2020)
✓ 101 Bank telah melakukan Implementasi Restrukturisasi Kredit
✓ Total nasional terdapat 7,55 Juta Debitur (O/S Rp 934,8 T) dimana 5,85 Juta Debitur diantaranya
merupakan UMKM (O/S Rp371,1 T).
✓ Walau secara nominal baki debet lebih rendah, namun mayoritas debitur restrukturisasi merupakan UMKM
Akumulasi Jumlah Debitur Restrukturisasi Akumulasi Baki Debet Restrukturisasi (Rp M)
UMKM, 5,846,490 ,
77%
Non UMKM, 1,700,641 ,
23%
UMKM, 371,124 ,
40%
Non UMKM, 563,687 ,
60%
7
Perpanjangan POJK 11/POJK.03/2020
RASIONAL
hingga 31 Maret 2022
Sebagai langkah antisipatif untuk membantu debitur terdampak COVID-19 yang masih memiliki
PROSPEK USAHA namun memerlukan waktu lebih panjang untuk bisa kembali normal. Langkah ini
juga untuk membantu perbankan dalam menata kinerja keuangannya terutama dari sisi mitigasi risiko
kredit …
→ MERUPAKAN KOMBINASI KEBIJAKAN STIMULUS SEKALIGUS PRUDENTIAL
RDK
27 OKTOBER
8
Stress testing dampak restru thd permodalan danlikuiditas Bank
Kriteria Debitur Restrukturisasi yang Eligible mendapatkan perpanjangan
Penerapan self assessment terhadap debitur yang
dinilai mampu terus bertahan, masih memiliki
prospek usaha, dan oleh karena itu layak
mendapatkan perpanjangan.
Dalam hal bank akan melakukan pembagian dividen, agar
mempertimbangkan ketahanan modal atas tambahan CKPN yang harus
dibentuk untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit restrukturisasi
1
2
4
Terhadap debitur-debitur yang dinilai tidak lagi mampu
bertahan setelah diberikan restrukturisasi pada tahap
pertama, bank diminta mulai membentuk CKPN.
Kecukupan pembentukan CKPN
Prasyarat Pembagian Deviden
Bank agar secara regular melakukan stress testing terhadap potensi
penurunan kualitas kredit yang direstrukturisasi dan pengaruhnya
terhadap kinerja keuangan, khususnya CAR dan likuiditas Bank.
3
Pokok-Pokok Perpanjangan POJK 11
PENAMBAHAN substansi yang lebih detail terkait penerapan MANAJEMEN RISIKO yang harus dilakukan oleh Bank
dalam penerapan perpanjangan restrukturisasi, antara lain:
Perpanjangan POJK 11/POJK.03/2020
RASIONAL
✓ Bagaimana seandainya Covid-19 yang belum jelas ujungnya ini terus
berkepanjangan dan debitur-debitur restru ini tidak dapat pulih?
✓ Seberapa besar kemampuan bank dalam menyerap risiko kredit
dalam bentuk tambahan CKPN?
✓ Seberapa kuat likuiditas dan modal bank dalam menyangga penurunan kinerja debitur tersebut?
hingga 31 Maret 2022
Sebagai langkah antisipatif untuk membantu debitur terdampak COVID-19 yang masih memiliki PROSPEK
USAHA namun memerlukan waktu lebih panjang untuk bisa kembali normal. Langkah ini juga untuk
membantu perbankan dalam menata kinerja keuangannya terutama dari sisi mitigasi risiko kredit …
→ Antisipasi Dampak COVID-19 berkelanjutan:
Dilema…
Meski banyak diapresiasi sebagai kebijakan perintis yang mampu meredam
dampak Covid 19 dan menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dalam kondisi
perekonomian yang sedang mengalami tekanan, bagaimanapun kebijakan restrukturisasi kredit ini tetaplah menimbulkan DILEMA.
RDK
27 OKTOBER
9
Tantangan Struktural dan Respon Kebijakan
10
Tantangan Struktural
TRANSFORMASI
PENGATURAN
DAN PENGAWASAN
KETIMPANGAN
LITERASI DAN
INKLUSI
KEUANGAN
REVOLUSI
EKONOMI DAN
LAYANAN DIGITAL
PENGUATAN
STRUKTUR
DAN DAYA SAING
TUNTUTAN
PEMBIAYAAN
PEREKONOMIAN
NASIONAL Roadmap
Pengembangan
Perbankan Indonesia
2020 – 2024
Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia
11
PENGUATAN STRUKTUR
DAN KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Mendorong kerja sama
terkait teknologi
Mendorong implementasi
advance digital bank
Mendorong pengunaan IT
Game-Changers (a.l. Open
API, Cloud, Blockchain, AI,
Super App, omnichannel)
Mendorong inovasi produk
& layanan melalui
percepatan perizinan
AKSELERASI
TRANSFORMASI
DIGITAL
PENGUATAN PERIZINAN,
PENGATURAN, DAN
PENGAWASAN
Memperkuat perizinan melalui
pemanfaatan teknologi
Memperkuat pengaturan
dengan menggunakan
pendekatan principle based
Meningkatkan pengawasan
dengan pemanfaatan
teknologi yang optimal
(Suptech)
Memperkuat pengawasan konsolidasi (kelompok usaha bank)
Mendorong perbankan
Syariah menjadi katalis
bagi ekonomi Syariah
Meningkatkan akses dan
edukasi keuangan
Mendorong partisipasi
dalam pembiayaan
berkelanjutan
Mendorong pendalaman
pasar keuangan melalui
multiactivities business
Mengoptimalkan peran
dalam pembiayaan ekonomi
Kepemimpinan dan Manajemen
Perubahan
Kualitas dan Kuantitas
SDM
Infrastruktur Teknologi
InformasiKolaborasi dan Kerjasama
Sektoral/Interdep
Memperkuat daya saing
(a.l GCG dan efisiensi)
PENGUATAN PERAN
PERBANKAN
TERHADAP EKONOMI
NASIONAL
PERANGKAT PENDUKUNG (ENABLER)
Mengakselerasi konsolidasi
dan pengembangan
kelompok usaha bank
Memperkuat IT Governance
dan Risk ManagementMeningkatkan permodalan
Terima Kasih
top related