formulasi kebijakan
Post on 25-Jul-2015
117 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Studi kebijakan publik dalam konteks Indonesia menjadi semakin penting dan menarik jika dikaitkan dengan wacana
otonomi daerah yang kini tengah dijalankan. Harapannya akan memberi kesejahteraan kepada sebagian besar rakyat ,
namun di balik harapan tersebut jua diliputi perasaan kekhawatiran.
Otonomi daerah dicemaskan hanya akan melahirkan “raja-raja” kecil di daerah yang tidak memedulikan kesejahteraan
rakyat. Dengan asumsi demikian, maka studi kebijakan publik dengan alasan profesional semakin dibutuhkan.
Oleh karena itu, studi-studi kebijakan publik di Indonesia diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi perbaikan
kebijakan publik yang akan datang.
PENDAHULUAN
Rumusan MasalahApa definisi formulasi kebijakan?Bagaimanakah proses formulasi kebijakan?Bagaimanakah teknik formulasi kebijakan?
Definisi formulasi kebijakan
Menurut Anderson dalam Winarno (96 : 2012) menjelaskan bahwa perumusan kebijakan (policy formulation) menyangkut upaya menjawab pertanyaan bagaimana alternatif disepakati untuk masalah-masalah yang dikembangkan dan siapa yang berpartisipasi. Ia merupakan proses yang secara spesifik ditujukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan khusus.
Pembahasan
Proses dan tahapan formulasi kebijakan
O Kegiatan pertama adalah memutuskan secara umum apa yang apa yang harus dilakukan atau dengan kata lain perumusan diarahkan untuk memperoleh kesepakatan tentang suatu alternatif kebijakan yang dipilih, suatu keputusan yang menyetujui adalah hasil dari proses seluruhnya
O kegiatan selanjutnya diarahkan pada bagaimana keputusan-keputusan kebijakan dibuat, dalam hal ini suatu keputusan kebijakan mencakup tindakan oleh seseorang pejabat atau lembaga resmi untuk menyetujui, mengubah atau menolak suatu alternatif kebijakan yang dipilih.
Proses dan tahapan formulasi kebijakan menurut Budi Winarno (123 : 2012)
Perumusan Masalah (Defining Problem)
Agenda Kebijakan
Pemilihan Alternatif Kebijakan untuk Memecahkan masalah
Tahap penetapan kebijakan
Model sistemEaston, Paine dan Naumes menggambarkan model pembentukan kebijakan sebagai interaksi yang terjadi antara lingkungan dengan para pembentuk kebijakan dalam suatu proses yang dinamis.
Model Perumusan Kebijakan Publik
Lanjutan…!!! Model Rasional KomprehenshifModel ini merupakan model pembentukan kebijakan yang paling terkenal dan juga yang paling terkenal dan juga yang paling luas diterima di kalangan para pengkaji kebijakan publik
Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu.
Tujuan-tujuan nilai atau sasaran-sasaran yang mengarahkan pembuat keputusan dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.
Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah perlu diselidiki
Konsekuensi-konsekuensi (biaya dan keuntungan) yang timbul dari setiap pemilihan alternatif diteliti.
Setiap alternatif dan konsekuensi yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain.
Elemen pada model Model Rasional Komprehenshif
Model KepuasanSimon dan March dalam mengembangkan model mereka, menggunakan pendekatan-pendekatan pembentukan kebijakan dari dimensi prilaku. Mereka memberi tekanan pada aspek-aspek sosio-psikologis dalam pembuatan keputusan organisasi.
Lanjutan….
Model penambahan (the Incremental Model)Model ini dibuat sebagai Kritik terhadap model rasional komprehensif akhirnya melahirkan model penambahan atau inkrementalisme. Model inkremental/penambahan merupakan hasil dari parktik-praktik yang diterima secara luas di kalangan pembentuk kebijakan publik. Model ini mencoba untuk menyesuaikan dengan realitas kehidupan praktis dengan berdasar pada pluralisme dan demokrasi maupun keterbatasan-keterbatasan kemampuan manusia.
Lanjutan….
Pemeran tidak resmi a. kelompok-kelompok kepentingan b. partai politik c. warga negara tidak resmi Pemeran serta resmi 1. Agen pemerintah (birokrasi) 2. Presiden (eksekutif) 3. legislatif dan yudikatif
Aktor-aktor yang telibat dalam proses pembuatan kebijakan
James Anderson (Winarno, 126: 2012)
T E K N I K F O R M U L A S I K E B I J A K A N
Tahap-Tahap Perumusan Masalah
Prasyarat Perumusan Masalah
Kesalahan Tipe Ketiga
Perumusan Kebijakan Publik
Metode Perumusan Masalah
4 Fase dalam proses perumusan masalah
4 Fase proses perumusan masalah
Mengenali Masalah menghasilkan
Situasi Masalah
Mencari Masalah menghasilkan
Meta Masalah
Mendefinisikan Masalah Masalah Publik
Menspesifikasi Masalah Masalah Formal
Kesimpulan Formulasi kebijakan sebagai bagian
dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
top related