fix ppt varisela puskesmas klender iii ppt
Post on 04-Jan-2016
263 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUSVARICELA
Puskesmas Kelurahan Klender III
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. L
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 11 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Kampung Sumur No.147, RT 12/RW10
Tanggal berobat : 20 Oktober 2015
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Bintik-bintik merah pada seluruh tubuh
Keluhan tambahan: Gatal-gatal dan Demam (+)
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT Pasien diantar oleh ibunya datang ke Puskesmas Kelurahan Klender III dengan keluhan bintik-bintik kecil kemerahan di seluruh tubuh. Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak 3 hari yang lalu. Awalnya timbul beberapa bintik merah di bagian dada sampai timbul bintik-bintik seukuran jarum pentul pada perut. Bintik tampak merah dan ada yang menonjol berisi cairan bening. Bintik-bintik tersebut terasa gatal sepanjang hari namun pasien tidak menggaruk. Tidak ada bintik yang pecah. Dan tidak ada rasa nyeri pada bintik tersebut. Bintik-bintik ini semakin banyak, kemudian menyebar ke wajah, leher, punggung sampai seluruh tubuh.
Dari anamnesis ibu pasien, 5 hari yang lalu pasien merasa badan panas, tetapi suhu badan tidak diukur. Badan terasa pegal-pegal. Pasien diberikan obat sanmol oleh ibunya untuk mengurangi demam.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Sebelum keluhan ini muncul, pasen tidak ada digigit serangga dan tidak ada sentuhan dengan benda panas. Pasien tidak memiliki kelainan kulit (alergi). Pasien juga tidak mengkonsumsi obat-obatan ataupun jamu. Pasien mandi 2 kali sehari dan selalu ganti baju setelah selesai mandi. Pasien merasa terganggu dengan bintik-bintik ini sehingga pasien libur dan tidak masuk ke sekolah.
Menurut ibu pasien, pasien mengalami keluhan setelah Keluhan munculnya bintik-bintik merah ini merupakan keluhan pertama kalinya.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit dahulu : pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya
infeksi cacar air sebelumnya disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat dirawat di Rumah Sakit : pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit
Riwayat operasi : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Ayah dan ibu serta adik pasien (anak ke 2) sudah pernah mengalami hal serupa. Adik pasien (anak ke 3) belum pernah mengalami hal serupa. Asma (-), Hipertensi (-), DM (-), Maag (-), Keganasan (-)
RIWAYAT SOCIAL EKONOMI
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan kedua adiknya. Dalam hal ekonomi, keluarga penderita termasuk ke dalam keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta sebagai tata usaha. Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal di rumah di dalam gang dengan pencahayaan sinar matahari yang kurang di ruang keluarga dan ventilasi udara yang kurang. Sumber air yang digunakan adalah air PAM. Pendapatan ayah pasien sebulan ± Rp. 2.700.000,- per bulan. Pasien memiliki TV dan ada sebuah motor di depan rumah yang biasa dipakai ayahnya pergi bekerja.
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien selalu pergi ke sekolah tiap pagi, dan pergi les pada siang harinya. Pasien biasa selalu bermain bersama adik-adiknya di rumahnya setelah pulang les. Dalam sehari pasien makan dua sampai tiga kali sehari. Menu makan pasien dan keluarga sering dengan nasi, sayur, tahu tempe. Pasien sangat jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien memiliki kebiasaan mandi 2x1 hari, tetapi saat sakit pasien tidak mandi dan hanya di lap dengan handuk hangat. Merokok (-), Narkoba (-), Alkohol (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis.
Tanda VitalNadi : 88 x /menit, regularRR : 20 x /menitSuhu : 36,8O C
Status gizi
BB : 35 kg
TB : 135 cm
IMT : 35/(1.35)2 = 19.2 (normal)
Kesan status gizi baik
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephale, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra (-/-), konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah kotor (-)
Tenggorokan : Radang (-), Faring tidak hiperemis
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thoraks : Bentuk simetris normal, benjolan (-), retraksi (-)
STATUS GENERALIS Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak terlihat
Auskultasi : Suara normal jantung S1>S2, regular, murmur (-), gallop (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-). Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan atas di SIC II LPSD
Batas kiri atas di SIC II LPSS
Batas kanan bawah di SIC IV LPSD
Batas kiri bawah di SIC V 2 jari medial
STATUS GENERALIS
Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris
Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang
tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : vesikular normal (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
STATUS GENERALIS
Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, hernia umbilikalis (-), asites (-), strie (-), lesi (-)
Auskultasi : bisung usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defence muscular (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
STATUS GENERALIS
Genitalia : Tidak dilakukan
Anorektal : Tidak dilakukan
Ekstremitas:
Superior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)
Inferior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)
STATUS LOKALIS (EFLORESENSI) Jenis : Makula eritem dan vesikel
Lokasi : Seluruh tubuh
Penyebaran : Generalisata
Susunan : Korimbiformis
Bentuk : Polikistik
Ukuran : Milier-lentikuler
Batas : Tegas
Tepi : Tidak aktif dan tidak menonjol
Permukaan : Verukosa
Bagian Tengah : Menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien belum melakukan pemeriksaaan penunjang, tetapi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan:
1. Pemeriksaan Tzank
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek personal
Aspek klinik
Aspek risiko internal
Aspek psikososial keluarga
Aspek fungsional
ASPEK PERSONAL
Pasien mengeluh bintik-bintik merah berisi cairan bening dan gatal di seluruh tubuh.
Perhatian dari keluarga sangat dibutuhkan guna kesembuhan penyakit pasien, untuk itu diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga demi kesembuhan pasien
Yang diharapkan sebagai pasien adalah agar keluhan segera hilang dan dapat sekolah kembali. Hal ini dapat terwujud bila pola makan diatur sejak sekarang dan perlunya manajemen stress bagi pasien dalam kesehariannya.
Pasien merasa khawatir terhadap penyakitnya karena mengganggu aktivitasnya sekolah dan bermain bersama teman.
ASPEK KLINIKDiagnosis kerja : dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis menderita Varisela.
Diagnosis banding : Impetigo Bulosa.
ASPEK RISIKO INTERNAL
Pasien berumur 11 tahun.
Pasien belum pernah mendapat vaksin varisela.
Pasien belum pernah menderita varisela
sebelumnya.
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA Pasien tidak mempunyai masalah psikososial, dan keluarga.
Pasien hidup rukun bersama kedua orangtua dan kedua adiknya.
Pasien senang bermain bersama teman-teman di lingkungan rumahnya.
ASPEK FUNGSIONAL
Pasien masih mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit.
Pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
RENCANAN PENATALAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek personal Menjelaskan kepada pasien :- tentang penyakit yang Varicella yang dideritanya - tentang perawatan kebersihan diri.
Pasien Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Pasien paham dengan penyakit Varicella dan paham faktor-faktor penyebab Varicella. Pasien dapat memelihara kebersihan tubuhnya untuk mencegah infeksi sekunder
Aspek klinik - Memberikan obat Varicella Asiklovir 5X400mg oral selama 5 hari, CTM 3x1 sehari Paracetamol 3x1 sehari Vitamin B Complex 3x1 sehari Bedak salicyl - Menganjurkan pasien Untuk meminum obat dan kontrol apabila obat Sudah digunakan selama 5 hari
Pasien Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Pasien memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi dan menggunakan obat dengan rajin dan sesuai aturan.
Aspek risiko internal
- Menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan selalu memakan makanan bergizi seimbang dan berolahraga
Pasien dan Keluarga pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Pola makan pasien berubah menjadi lebih bergizi. Dan pasien menjadi rajin olah raga agar immunitas pasien baik.
Aspek psiko-sosial keluarga
Menganjurkan keluarga memberi dukungan kepada pasien agar selalu menjaga kesehatannya dan mengkonsumsi serta menggunakan obat dengan teratur.
Pasien dan Keluarga pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasien.
Aspek fungsional
Menganjurkan pasien untuk tidak menggaruk luka ataupun rasa gatal.
Pasien dan Keluarga pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Kualitas hidup pasien meningkat
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
HOME VISIT
Tindak lanjut dan hasil intervensi
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana
selanjutnya
Pertemuan ke 1
23 Oktober 2015
Pada kunjungan pertama, melakukan kegiatan sebagai
berikut:
• Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan baik
terhadap pasien dan keluarga
• Melakukan anamnesis dengan baik
• Melakukan pemeriksaan fisik
• Membuat diagnostic holistik
• Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana
selanjutnya
Pertemuan ke
2
27 Oktober
2015
Intervensi yang dilakukan:
1. Mengevaluasi penyakit pasien melalui ibu pasien
(alloanamnesis)
2. Memberi semangat kepada pasien untuk tetap semangat
menghadapi penyakitnya
3. Edukasi mengenai Varisela (etiologi, factor risiko, gejala
klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,
komplikasi, prognosis, dan pencegahan)
4. Edukasi agar pasien melanjutkan terapi yang sudah
diberikan
5. Edukasi untuk pola hidup sehat
6. Mengamati rumah dan lingkungan rumah pasien
FOTO PASIEN
FOTO RUMAH PASIEN
TERIMA KASIH
top related