fisiologi refleks (dr.imran, sps)
Post on 12-Feb-2015
175 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lengkung Refleks
Terdiri atas1. Organ indera2. Serat saraf aferen3. SSP (Sinaps >1)4. Serat saraf eferen5. Organ efektor
• Macam-macam refleks
– Refleks monosinaptik (refleks regang)
– Refleks polisinaptik
Lengkung refleks
Kegiatan pada lengkung refleks:• Rangsangan Pembentukan potensial reseptor (potensial
generator) potensial aksi sesuai hukum tuntas atau gagal (all or none) Serat saraf aferen SSP (bersinaps, PEPS/PIPS) Potensial aksi Serat saraf eferen Hubungan saraf-otot Potensial endplate Potensial aksi Organ efektor (kontraksi otot)
Refleks Monosinaptik (Refleks Regang)
• Bila otot rangka diregangkan timbul kontraksi otot (refleks regang)
• Reseptornya terdapat di muscle spindle (kumparan otot)
• Impuls regang seraf saraf aferen SSP (bersinaps, neurotransmitter glutamat neuron motorik kontraksi otot
• Contoh : refleks patella refleks tendo akhiles refleks masseter
Struktur kumparan otot• Setiap kumparan otot terdapat + 10 serat
otot yang terbungkus jaringan ikat.• Terdiri atas 2 bagian:
1. Serat ekstrafusal2. Serat Intrafusal
Gambaran serat lintang kurang jelas dibanding serat otot biasa (lebih embrional)
Di bagian tengah melebar, banyak inti disebut serat kantong inti (nuclear bag fibers)
Setiap kumparan otot terdapat 2 serat kantong inti:a. Serat kantong inti 1 (aktivitas miosin
ATP-ase rendah)b. Serat kantong inti 2 (aktivitas miosin
ATP-ase tinggi) Juga terdapat serat rantai inti
bentuknya lebih tipis dan pendek, dan tidak mempunyai kantong yang jelas. Tiap kumparan otot mempunyai > 4 serat ini.
• Setiap kumparan otot mempunyai 2 ujung serat sensorik:– Ujung Primer (annulospiral ending)
ujung serat aferen golongan Ia dengan kecepatan tinggi
– Ujung sekunder (flower-spray ending) ujung serat sensorik golongan II dan berakhir dekat serat intrafusal
Fungsi Kumparan Otot• Bila ujung otot teregang ujung-
ujung sensorik terusik potensial reseptor-nya bangkit timbul poten-sial aksi otot Kontraksi otot ekstra-fusal
• Ujung primer di serat kantong inti dan di serat rantai inti terangsang bila kumparan otot teregang:– Saraf di serat kantong inti mengha-
silkan respon dinamik (yaitu cepat me-lepaskan impuls bila bila otot teregang dan kurang cepat bila otot dipertahan-kan
– Ujung primer di serat rantai inti menghasilkan respon statik (yaitu mele-paskan impuls dengan kecepatan yang meningkat bila otot teregang.
• Tremor fisiologik (frekuensi +10 Hz) akan lebih jelas bila umparan otot tidak peka terhadap kecepatan regang.
Pengaruh pelepasan impuls eferen gamma
• Perangsangan sistem eferen tidak secara langsung menimbulkan kontraksi otot tetapi pemendekan ujung-ujung kontraktil serat intra-fusal meregangkan bagian kantong inti mengubah bentuk annulospiral dan membangkitkan impuls di serat Ia menyebabkan perbedaan respon otot terhadap refleks.
• Kontraksi otot bisa timbul bila ada rangsangan terhadap:– Neuron motorik (mempersarafi otot ekstrafusal)– Neuron eferen (menimbulkan kontraksi melalui refleks regang)
Pengaturan pelepasan impuls eferen • Terutama diatur oleh jaras menurun (descending tracts) med.spinalis
yg bersal dari otak mengatur kepekaan kumparan otot– Mis : Refleks bisa meningkat pada orang cemas
• Persarafan resiprokal (inverse stretch reflex) bila suatu otot diregang, otot antagonis akan relaksasi
• Refleks regang berbalik bila otot diregangkan akan berkontraksi tetapi bila diregangkan berlebihan akan relaksasi. Reseptornya terdapat di organ tendo Golgi.
Tonus otot• Tahanan otot melawan regangan• Bila saraf motorik dipotong otot flaksid• Otot yg mempunyai tahanan yg tinggi terhadap regangan
disebut hipertonik (spastik)• Frekuensi pelepasan impuls saraf eferen:
– Bila meningkat otot hipertonik– Bila menurun otot hipotonik
• Efek pisau lipat terjadi karena regangan otot meningkat• Klonus peningkatan pelepasan impuls eferen
Refleks Polisinaptik• Jalur refleks polisinaps bercabang-
cabang secara kompleks
• Refleks fleksor– Rangsang nyeri menimbulkan refleks
(kontraksi otot fleksor dan inhibisi otot ekstensor)
top related