film pembelajaran kesenian ludruk untuk sekolah...

Post on 20-Apr-2019

230 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERANCANGANFILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK

UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII

TERBIT NURCAHYA BASUKI 3406100064

FENOMENAKesenian Ludruk merupakan kesenian tradisonal dengan perkembangan terburuk

Perkembangan Ludruk sangat memprihatinkan.

Baik dari sisi jumlah peminat maupun regenerasi.

Jumlah kelompok Ludruk yang bertahan di Surabaya saat ini hanya tersisa satu grup Ludruk saja, yaitu grup ludruk Irama Budaya

Upaya langsung dengan diadakannya Festival Ludruk pelajar oleh Dinas P dan K Jawa Timur

Jumlah peserta yang mengikuti belum memenuhi harapandari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur sebagaipenyelenggara kegiatan.

Jumlah SMP dan SMU100%

Peserta Festival0%

Perbandingan Jumlah Sekolah Menengah dengan Sekolah Peserta Festival

Target peserta yang dituju dalam festival Ludruk ini adalah pelajar SMP dan SMA.

Hanya Ada 6 SMA di Surabaya yang mengajarkan kesenian Ludruk, Jumlah keseluruhan SMA di Surabaya 148 sekolah, terdapat prosentase 4,05 % yang menunjukkan perbandingan yang sangat kecil.

Dan 296 jumlah SMP yang ada di surabaya, tidak ada sekolah yang mengajarkan kesenian Ludruk sebagai muatan lokal.

PERMASALAHANBelum adanya media pembelajaran.

– Kukuh Setyo Budi, Depth Interview(Pengajar kerawitan dan ludruk SMAK Sinlui 1 Surabaya)Memberi tugas bagi anak didiknya untuk mencari informasi dan ulasan tentang kesenian ludruk dikarenakan tidak adanya media pembelajaran bagi siswa.

– H. Parso Adiyanto S.Pd. MM. MBAKepala Subdinas Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan kesenian Jawa Timur saat ini media pembelajaran bagi siswa belum ada, dan media pembelajaran tentang kesenian ludruk yang adasaat ini cakupannya masih untuk umum.

Tingkat pengetahuan kesenian Ludruk siswa yang minim.

Berdasarkan hasil penelusuran kuisioner yang dilakukanterhadap pelajar SMP di Surabaya, dari total sebanyak 88 responden, sebagian besar pelajar SMP mengetahui kesenian Ludruk hanya dari cerita orangtua, teman dan saudaranya. Hanya terdapat 15% responden yang pernah menonton pertunjukkan Ludruk secara langsung.

Kebutuhan media pembelajaran yang dapatmengangkat nilai apresiasi siswa, serta dapat

menjadi pembelajaran dalam memainkan kesenianLudruk.

Kukuh Setyo Budi , pengajar Ludruk

Perlu dan penting adanya media pembelajaran tentang ludruk. Ini harapan dari dinas-dinas terkait untuk melestarikan Ludruk. mungkin tidak hanya dari buku, tetapi audio visual itu sangat membantu, seperti juga film pendek mulai dari ngremonya, kidungannya dan ceritanya.

Pak Sinarto, Dinas P dan K bagian pendidikan, 2010

Media pembelajaran sangat dibutuhkan, karena merupakan daya tarik kepada siswa atau peserta, apalagi media-media yang baru dan kreatif.

JENIS MEDIABerdasarkan kuisioner terhadap target segmen

Dari total 53 responden, 82% merasa perlu adanya media pembelajaran tentang ludruk,yang menjelaskan semua tentang ludruk.

Dari total 87 responden, 60% responden lebih menyukai jenis media film, 27% menyukai media pembelajaran interaktif dan 13% menyukai media buku ilustrasi.

Sebanyak 62% responden menyukai film pembelajaran dengan animasi didalamnya, 25% menyukai film dengan muatan drama dan 13% menyukai jenis film dokumenter.

Berdasarkan karakteristiknya, kesenian Ludruk memilikikarakteristik yang terbagi dalam beberapa bentuk kesenianmeliputi gerak dan nyanyian, lawakan, tari-tarian, kidungandan cerita. Sehingga untuk menampilkan kesenian ini dalamsebuah media pembelajaran perlu ditampilkan dalam salahsatu bentuk media audio visual yang dapat diterima olehpelajar.

Media Pembelajaran halaman 120

Target Segmentasi

Pelajar SMP yang kurang perduli dengan kesenian daerahnya.

Pelajar SMP yang memiliki kemampuan berkesenian.

Pelajar SMP yang ingin tahu lebih banyak

tentang kesenian daerah.

TARGETTING

Film pembelajaran yang mengangkat tentang kesenianLudruk, sebagai kesenian daerah Jawa Timur. Memberikanpemahaman, pengetahuan dan mengajarkan tentangkesenian Ludruk.

Positioning

Unique Selling Point

Film pembelajaran yang mengangkat tentang kesenianLudruk dengan muatan cerita drama ludruk yang diperankanoleh pelajar. Mampu mengkomunikasikan tentang sejarahkesenian Ludruk, menunjukkan seperti apa kesenian Ludruktradisional serta memberi contoh muatan yang ada dalamsebuah kesenian Ludruk.

Selain itu diharapkan dapat menanamkan pemahamanterhadap pelajar untuk meningkatan kecintaan terhadapkesenian daerah, dan memberi dorongan untuk mempelajarikesenian daerah.

Makna Denotatif

Energetic memiliki arti penuh semangat, merupakan kombinasi dari spirit dan dinamis. Spirit menggambarkan semangat para pemain Ludruk yang masih tetap bertahan dengan jumlah penonton yang minim dan dinamis menggambarkan jiwa remaja yang masih labil, mencari jati diri namun memiliki energi yang besar dan penuh semangat.

Education menunjuk pada pendidikan, mengajarkan, dan diturunkan kembali pada knowledge, yaitu pengetahuan.

Movie merupakan bentuk media yang digunakan, merujuk pada muatan kesenian Ludruk yang terdiri dari gerak, tari dan kidungan.

Makna Konotatif

Media film pembelajaran kesenian ludruk ini menggunakan pendekatan pembelajaran dengan cerita yang dinamis dan penuh semangat

Kesenian ludruk sebagai konten materi utama akan disampaikan dengan strategi komunikasi yang disesuaikan dengan konsep desain agar target segmen dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik.

KONTEN PEMBELAJARAN

KESENIAN LUDRUK

Sejarah Kesenian LudrukKesenian Ludruk terdiri dari beberapa macam periode perkembangan, yerdiri dari :

• Periode Lerok Ngamen yang berlangsung tahun 1907-1915

• Periode Lerok Mbesut, berkembang pada tahun 1915-1920-an

• Lerok Besutan kemudian terus berkembang menjadi Ludruk Sandiwara/panggung (1931). Pada periode ini terdiri dari tiga unsur pertunjukkan yaitu, tarian Ngremo, Kidungan/tembang khas Jawa Timur dan dagelan (lawakan).

UNSUR LUDRUK

• Pertama, diawali dengan pertunjukkan tari Ngremo.

• Kedua, bedayan, yaitu penampilan personil Ludruk (laki-laki) yang berdandan wanita.

• Ketiga, dagelan yang dibawakan oleh beberapa pelawak Ludruk.

• Bagian keempat yaitu pertunjukkan lakon.

UNSUR GAMELAN SEBAGAI PENGIRING

TINJAUAN MEDIA

Pembelajaran menari.

Gerakan ditunjukkan dengan beberapa angle, Full Shot, Medium Shot dan Close Up. Serta diberi penambahan title nama gerakan.

Film Pembelajaran Bill Nye.

Film disajikan dengan penambahan cerita sehingga alur berjalan dengan dinamis dan tidak membosankan.

KONTEN CERITA

Sinopsis cerita drama

Sebuah pertengkaran terjadi dalam sebuah grup Ludruk remaja milik kelompok Dodo.

Pertengkaran antara Dodo dengan Lulu yang merasa malu karena ejekan teman-temannya, membuat Lulu memutuskan untuk keluar dari grup Ludruk.

Dodo disalahkan oleh teman-teman kelompoknya yang lain, karena dianggap bertanggung jawab.

Santi sebagai pihak penengah mencoba memberi pengertian pada Lulu, sehingga Lulu kemudian mau bermain ludruk bersama mereka lagi.

PENOKOHAN

• LULU, 16 – 17 tahunLulu merupakan sosok yang terlihat tegas dan tomboi. Merupakan tokoh dengan

karakter antagonis dalam film ini.• DODO, 16 – 17 tahun

Merupakan tokoh yang dianggap bersalah atas keluarnya Lulu dari grup ludruk mereka.Di sisi lain, Dodo merupakan sosok penting dan seorang yang memiliki kemahiran dalammemainkan tari Ngremo.• BUDI, 16 – 17 tahun

Berpenampilan rapi, sosok yang pembawaannya yang tenang dan kalem, namun dapatberubah menjadi sosok yang humoris dan ekspresif ketika memainkan ludruk.• SANTI, 16 – 17 tahun

Merupakan karakter yang memiliki sikap yang tegas, merupakan sosok yang menjadipenengah antara Dodo dan Lulu.

Penokohan dalam film inimenggunakan talent pelajar teaterSMK Negeri 9 Surabaya yangmemiliki kemampuan dalambermain drama Ludruk, tariNgremo dan gamelan.

KARAKTER PENDUKUNG

SCENE OPENING

Kesenian Ludruk merupakan kesenian pertunjukkan yang terdiri dari tari-

tarian, kidungan, dagelan dan cerita drama.

Scene Drama 1

Diawali dengan konflik, salah seorang anggota memutuskan keluar dari

grup Ludruk Dodo dkk.

Scene Cak Durasim danpembelajaran tari ngremo

Menceritakan Cak Durasim, sosok seniman yang berani menentang penjajahan jepang. Dilanjutkan dengan pengenalan tari ngremo.

ILUSTRASI KONTEN

Scene drama 2

Menunjukkan pertentangan yang terjadi antara kesenian tradisional dengan kesenian modern.Lulu yang seorang rocker merasa malu dengan ejekan teman-temannya, sehingga Santi memberi sebuah buku sejarah kesenian Ludruk untuk dibaca oleh Lulu.

Sejarah kesenian Ludruk

Menjelaskan tentang periode ludruk yang diawali dari kesenian ngamen kemudian menjadi kesenian pertunjukkan.

Dokumentasi Irama Budaya

Mengangkat tentang irama Budaya, kesenian Ludruk tradisional yang

masih bertahan di Surabaya

Scene Drama 3

Dodo disalahkan, dianggap sebagai penyebab keluarnya Lulu dari grup Ludruk mereka.

Pengenalan Alat Musik Gamelan

Mengenalkan macam alat musik gamelan berdasarkan jenis dan bunyinya.

Scene Drama 4

Cerita drama diakhiri dengan happy ending, Lulu memutuskan untuk kembali bergabung dengan grup ludruk Dodo dkk

PESAN

Menunjukkan contoh drama yang dapat diangkat dalam sebuah pertunjukkan drama ludruk untuk

pelajar.Diakhiri dengan sebuah pesan pada audience.

FINAL OUTPUT

top related