“evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota …
Post on 23-Jan-2022
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 22
“EVALUASI SISTEM DRAINASE DI KELURAHAN BUGIS KOTA
TIMUR GORONTALO”
Desrin S Buta Dosen Pembimbing
NPM 201301005 I. Dr. H.Azis Rachman, ST., MM
Program Studi Teknik Sipil II. Rahmaway Ntau, ST
ABSTRAK
Saat ini begitu banyak permasalahan lingkungan yang terjadi. Salah satunya adalah
masalah banjir atau genangan air yang disebabkan oleh kelalaian kita dalam menjaga lingkungan.
Persoalan ini diakibatkan karena kurangnya perhatian dalam megelola sistem drainase.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo, dengan
mengumpulkan data dari instansi terkait berupa data curah hujan di stasiun Telaga Bunggalo dan
Bone Tumbihe. Sesuai dengan hasil perhitungan analisis curah hujan rencana diperoleh curah
hujan rencana dengan kala ulang 5 tahun sebesar 122,068 mm yang digunakan untuk mengetahui
besar debit banjir.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh besarnya debit yang ada pada saluran yang
terputus sebesar ∑ = 4,48204 m3/det dan ∑ = 8,63479 m
3/det untuk saluran yang tidak
terputus. Hasil dari perhitungan dimensi saluran untuk lebar dasar saluran (b) antara 0,09 m - 0,79
m dan kedalaman saluran (h) antara 0,07 m – 0,64 m untuk keseluruhan saluran baik yang terputus
maupun tidak terputus.
Kata Kunci : Curah Hujan, Drainase, Dimensi
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 23
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Indonesia dalam
bidang industri pada saat ini bisa dibilang
cukup besar dan aktivitas penduduk yang
meningkat akan terganggu apabila suatu saat
terjadi banjir, karena itu sangat berpengaruh
pada sistem drainase dan masyarakat juga
harus menyadari pentingnya sistem drainase.
Hal ini disebakan karena perkembangan
urbanisasi yang menyebabkan perubahan
tata guna lahan. Oleh karena itu,
perkembangan daerah harus diikuti dengan
peningkatan dan perbaikan sistem drainase.
Kota Gorontalo merupakan salah
satu kota di Indonesia yang rawan terjadi
banjir. Genangan air yang terjadi di Kota
Gorontalo akibat air hujan merupakan
masalah rutin yang terjadi setiap tahun.
Banjir yang terjadi hampir setiap musim
penghujan di Kota Gorontalo menimbulkan
berbagai masalah. Kondisi yang
memperihatinkan adalah genangan air atau
banjir ini justru menggenangi kawasan yang
menjadi pusat pelayanan jasa dan ekonomi
serta pusat pemerintahan Kota Gorontalo.
Genangan air yang terjadi di Kota Gorontalo
juga berdampak pada kondisi dan ekonomi
masyarakat terutama pada sarana transportasi
darat. Ada beberapa infrastruktur jalan dalam
Kota Gorontalo yang terkena dampak
genangan dan limpasan air di badan jalan
sehingga berdampak pada konstruksi jalan
yang menyebabkan kinerja jalan menurun.
Kelurahan Bugis merupakan salah
satu kelurahan di Kota Timur Gorontalo
yang sering dilanda banjir, masalah banjir
yang terjadi akibat sistem drainase yang
kurang baik. Sebagian dari saluran yang ada
tidak berfungsi lagi sebagai mana mestinya,
disebabkan kurangnya perawatan drainase.
Pada saat hujan deras diwaktu yang cukup
lama tinggi volume air meningkat. Selain itu
saluran drainase yang telah ada, efisiensinya
telah berkurang karena didalam drainase
berisikan sampah dan tanah serta sebagian
penduduk berani melakukan penutupan
drainase dengan dilakukannya pengecoran
pada drainase tersebut. Setiap musim hujan
air tersumbat dan tidak mengalir
dipembuangan utama, akibatnya air dengan
mudah meluap ke jalan disekitar saluran
drainase.
Permasalahan banjir atau genangan
serta segala akibat yang timbul karena sistem
drainase yang kurang baik di Kelurahan
Bugis perlu dilakukannya “Evaluasi Sistem
Drainase” untuk mengetahui kondisi existing
sistem drainase tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem drainase di Kelurahan
Bugis Kota Timur Gorontalo?
2. Bagaimana dimensi saluran drainase di
Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem drainase di
Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo.
2. Untuk mengetahui dimensi saluran
drainase di Kelurahan Bugis Kota Timur
Gorontalo.
Batasan Masalah
Agar masalah dapat lebih sederha,
maka perlu di buat batasan masalah dalam
penulisan proposal ini, adapun batasan
masalahnya sebagai berikut:
1. Menghitung debit air hujan di Kelurahan
Bugis Kota Timur Gorontalo.
2. Menghitung dimensi saluran drainase di
Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Toritis
Untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dibidang perencanaan
wilayah dan kota khususnya mengenai
perencanaan sistem drainase.
2. Manfaat Pratis
Hasil penelitian ini dapat memberikan
tambahan informasi kepada peneliti,
pemerintah dan masyarakat. Manfaat
tersebut antara lain adalah :
a. Manfaat untuk Peneliti
Peneliti mampu memahami
permasalahan saluran drainase dan
cara mengatasi permasalahan
tersebut khususnya mengenai sistem
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 24
drainase di Kelurahan Bugis Kota
Timur Gorontalo.
b. Manfaat untuk Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi rekomendasi kebijakan
pemerintah Kota Gorontalo dalam
menangani permasalahan banjir
khususnya di Kelurahan Bugis Kota
Timur Gorontalo.
c. Manfaat untuk Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat sekitar tentang
pentingnya menjaga drainase, agar
aman dari genangan atau banjir
ketika hujan turun.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan
Shadily:1983). Evaluasi adalah proses
penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral,
positif atau negatif atau merupakan gabungan
dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi
biasanya orang yang mengevaluasi
mengambil keputusan tentang nilai atau
manfaatnya.
Pengertian Sistem
L. James Havery, sistem merupakan
prosedur logis dan rasional guna melakukan
atau merancang suatu rangkaian komponen
yang berhubungan satu sama lain.
Pengertian Drainase
Drainase merupakan salah satu
fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan
merupakan komponen penting dalam
perencanaan kota (perencanaan infrastruktur
khusunya).
Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng.
(2004;7) drainase mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang atau
mengalirkan air.
Analisa Hidrologi
Hujan Kawasan (Daerah Tangkapan Air)
Menurut Sosrodarsono, S. (1976) ada
tiga macam cara umum yang dipakai dalam
menghitung hujan rata-rata, yaitu:
1. Cara Rata-Rata Aljabar
Cara ini adalah perhitungan rata-rata
secara aljabar curah hujan didalam dan
disekitar daerah yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
( )
Dimana :
= Curah hujan daerah (mm)
n =Jumlah titik-titik pengamatan
R1.R2….Rn = Curah hujan ditiap titik
pengamatan
2. Cara Thiessen
Jika titik-titik pengamatan didalam daerah
itu tidak tersebar merata, maka cara
perhitungan curah hujan rata-rata itu
dilakukan dengan memperhitungkan
daerah pengaruh tiap titik pengamatan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Dimana :
= Curah hujan daerah (mm)
R1.R2….Rn = Curah hujan ditiap titik
pengamatan
A = Bagian daerah yang mewakili tiap
titik pengamatan
3. Cara Garis Isohyet
Peta isohyets digambar pada peta
topografi dengan perbedaan (interval) 10
sampai 20 mm berdasarkan data curah
hujan pada titik-titik pengamatan didalam
dan disekitar daerah yang dimaksud. Luas
bagian daerah antara dua garis isohyets
yang berdekatan diukur dengan
planimeter. Demikian pula harga rata-rata
dari garis-garis isohyets yang berdekatan
yang termaksud bagian-bagian daerah itu
dapat dihitung. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 25
Nilai Kritik Q dan R
N Q/n1/2
R/n1/2
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60
30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70
40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74
50 1,14 1,27 1,52 1,44 1,55 1,78
100 1,17 1,29 1,55 1,50 1,62 1,86
∞ 1,22 1,36 1,63 1,62 1,75 2,00
Sumber : (Harto S, 2000)
Analisa Debit Air
Debit Rencana
Menurut Kamiana, I.M (2011), debit
rencana (Q1) adalah debit dengan peroide
ulang tertentu (T) yang diperkirakan akan
melalui suatu sungai atau bangunan air.
Periode ulang adalah waktu hipotetik dimana
suatu kejadian dengan nilai tertentu, debit
rencana misalnya akan disamai atau
dilampaui 1 kali dalam jangka waktu
hipotetik tersebut.
Metode yang banyak digunakan dan
juga di sarankan JICA, The Aspalt Institute,
AASHTO maupun SNI yaitu metode rasional
yang merupakan rumus empiris dari
hubungan antara curah hujan dengan
besarnya limpasan (debit), yaitu sebagai
berikut :
Dimana :
Q = Debit banjir limpasan hujan
(m3/det)
C = Koefisien aliran
I = Intensitas hujan selama waktu
konsentrasi (mm/jam)
A = Luas daerah aliran (km2)
Analisa Hidrolika
Penampang Saluran
Penampang saluran direncanakan
saluran terbuka berbentuk trapezium seperti
pada gambar berikut :
Dimana :
h = Kedalaman aliran, yaitu jarak vertikal
dari dasar saluran yang terendah
sampai permukaan bebas (m).
b = Lebar dasar saluran (m)
m = Faktor kemiringan dasar saluran
T = Lebar penampang saluran pada
permukaan bebas (m)
P = Keliling basah
R = Jari-jari hidrolis
A = Luas penampang basah (m2)
F = Tinggi jagaan (m)
Untuk trapezium penampang terbaik berlaku :
( )
√
Untuk saluran hidrolis ekonomi
berpenampang trapezium maka berlaku
rumus :
√
b + h = √
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 26
Penampang saluran direncanakan
saluran terbuka berbentuk segi empat seperti
pada gambar berikut :
Luas tampang basah :
A = B x h
Keliling basah :
P = B + 2h
Untuk saluran hidrolis ekonomi
berpenampang segi empat maka berlaku
rumus :
b + 2mh = 2h
b = 2h
Kecepatan Aliran Air yang diizinkan berdasarkan Jenis Material
No Jenis Bahan Kecepatan Aliran Air yang
diizinkan (m/det)
1 Pasir halus 0,45
2 Lempung kepasiran 0,50
3 Lanau alluvial 0,60
4 Kerikil halus 0,75
5 Lempung kokoh 0,75
6 Lempung padat 1,10
7 Kerikil kasar 1,20
8 Batu-batu besar 1,50
9 Pasangan batu 1,50
10 Beton 1,50
11 Beton bertulang 1,50
Sumber : Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No.008/T/BNKT/1990, BINA MARGA
(Kamarwan, S ; 1997)
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 27
METODE PENELITIAN
Bagan Alir Penelitian
Tidak
Ya
Mulai
Survey Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Hidrologi dan
Hidrolika
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Data Sekunder
Data Curah Hujan
Peta Topografi
Peta Daerah Kelurahan
Peta Jaringan Drainase
Data Primer
Evaluasi Langsung tentang
Kondisi Drainase
Dokumentasi Drainase yang
bermasalah
Pengukuran Panjang Saluran
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 28
Lokasi Penelitian
Peta Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo
Peta Jaringan Drainase Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 29
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa yang dilakukan
diperoleh :
1. Data curah hujan diambil dari stasiun
pengamatan Telaga Bunggalo dan Bone
Tumbihe. Curah hujan rata-rata
diperoleh dengan menggunakan cara
rata-rata aljabar.
2. Hasil uji konsistensi data curah hujan
menunjukan bahwa data hujan 2 stasiun
yaitu stasiun Telaga Bunggalo dan Bone
Tumbihe memiliki nilai Q/n0,5
dan R/n0,5
lebih kecil dari nilai kritik Q dan R..
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
curah hujan tersebut konsisten dan dapat
digunakan untuk perhitungan
selanjutnya.
3. Perhitungan uji kesesuaian distribusi
dengan menggunakan metode uji
Smirnov-Kolmogorov memberikan nilai
Dmax = 0,01 yang lebih kecil dari nilai
Do = 0,410. Sedangkan uji Chi-Kuadrat
diperoleh nilai X2cr > X
2 yaitu 3,8410 >
5,0..
4. Debit yang ada pada ruas jalan saluran di
Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo
dari hasil perhitungan memberikan hasil
∑ = 4,48204 m3/det untuk saluran yang
terputus dan ∑ = 8,63479 m3/det
untuk saluran yang tidak terputus.
5. Perhitungan dimensi saluran untuk lebar
dasar saluran (b) antara 0,09 m - 0,79 m
dan kedalaman saluran (h) antara 0,07 m
– 0,64 m untuk keseluruhan saluran baik
yang terputus maupun tidak terputus.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka diperoleh kesimpula
sebagai berikut :
1. Sistem drainase di Kelurahan Bugis Kota
Timur Gorontalo tidak semuanya
berfungsi dengan baik. Saluran yang
terputus memiliki jumlah keseluruhan
debit sebesar 4,48204 m3/det dan saluran
yang tidak terputus memiliki jumlah
keselurahan debit sebesar 8,63479
m3/det.
2. Dimensi saluran drainase Kelurahan
Bugis Kota Timur Gorontalo, yaitu:
a. Untuk lebar dasar saluran (b) antara
0,09 m - 0,79 m
b. Kedalaman saluran (h) antara 0,07 m
– 0,64 m
c. Luas Penampang basah (A) antara
0,008 – 0,705 m
d. Keliling basah (P) antara 0,24 m –
2,21 m
Saran
Berdasarkan hasil-hasil analisa yang
dilakukan, saran yang dapat penulis berikan
adalah sebagai berikut:
1. Kesadaran kita sebagai manusia harus
ditingkatkan. Baik tidaknya lingkungan
suatu daerah tergantung pada
kepribadian dan kesadaran masyarakat
itu sendiri. Kebersihan ialah sebuah
cerminan bagi setiap individu. Oleh
sebab itu, keutamaan sifat sadar
menjadikan pola hidup bersih dan sehat
bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga
untuk daerah atau bangsa.
2. Perencanaan dimensi saluran harus
direncanakan dengan baik dan
seekonomis mungkin, karena jika tidak
dilakukan dengan baik maka saluran
tersebut tidak akan mampu menampung
kelebihan air walau saluran itu
diperbesar. Perencanaan drainase juga
harus dilihat dari letak topografi daerah
atau wilayah tersebut, memungkinkan
untuk menghidari saluran itu dapat
berfungsi dengan baik atau tidak sesuai
dengan tempatnya.
3. Berhubung penelitian ini berlokasi di
Kelurahan Bugis Kota Timur Gorontalo,
untuk dapat menanggulangi masalah
sistem drainase yang menyebabkan
genangan air atau banjir perlu adanya
penelitian lebih lanjut. Penelitian lebih
lanjut ini berupa Perancangan Sistem
Drainase di Kelurahan Bugis Kota Timur
Gorontalo.
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1
[evaluasi sistem drainase di kelurahan bugis kota timur gorontalo : Desrin S Buta] 30
DAFTAR PUSTAKA
Acuan Skripsi, Rahmawaty Ntau, ST., 2012
“Evaluasi Dimensi Saluran Drainase
Kota Gorontalo”, Gorontalo.
Chow, V.T, 1985 “Hidrolika Saluran
Terbuka”, Erlangga, Jakarta.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. 2005.
Kamus Inggris Indonesia : An English
– Indonesian Dictionary. Jakarta: PT
Gramedia.
Harto, S. 2000. Hidrologi : Teori, Masalah,
Penyelesaian. Yogyakarta : Nafiri
Offset.
https://bangfajars.wordpress.com/2009/09/0
3/pengertian-evaluasi-menurut-pakar/
https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/
25-pengertian-sistem-menurut-para-
ahli.html
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/2014/0
5/bentuk-dan-dimensi-saluran-
terbuka_18.html
https://www.slideshare.net/arohima/bab-
iiperencanaansaluran
Kamiana, I.M. 2011. Teknik Perhitugan
Debit Rencana Bangunan Air. Garah
Ilmu, Yogyakarta.
L James, Havery. (2000). sistem informasi:
Jakarta.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Yang
Berkelanjutan. Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Soewarno, 1995,”Hidrologi Aplikasi Metode
Statistik Untuk Analisa Data”,
Penerbit Nova, Bandung.
Sosrodarsono, S, 1976 “Hidrologi Untuk
Pengairan”, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Wesli, 2008. Drainase Perkotaan.
Yogyakarta: PT Graha Ilmu.
top related