dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam …
Post on 16-Oct-2021
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI
DALAM BELAJAR PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA
DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Oleh:
TSANIA FITRI ADENIA
(15320211)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
i
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI
DALAM BELAJAR PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA
DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh
Tsania Fitri Adenia
15320211
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat selesai tepat waktu. Shalawat beserta
salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, keluarga beserta seluruh sahabatnya
Ribuan kata terima kasih penulis ucapkan atas nasehat, do’a dan dorongan
dari:
Mamak Salminah MS dan Bapak Mudaham MS
Terima kasih mamak dan bapakku tercinta atas nasehat-nasehat untuk
selalu sabar menjalani hidup apapun situasinya, dukungan, cinta dan kasih sayang
serta do’a yang tak henti-hentinya dipanjatkan untuk penulis.
Rahmi Hidayati, Tsalisa Karunia Putri dan Dina Maulatin Karimah
Terima kasih kakak dan adik-adikku tersayang untuk dukungan, do’a dan
canda penuh tawa sehingga penulis dapat melepas penat selama mengerjakan
karya tulis ini.
Mamak Ani MS dan Bapak Ani MS
Terima kasih untuk Mamak Ani dan Bapak Ani yang selalu mendukung
dan mendo’akan penulis.
v
HALAMAN MOTTO
Where there is a will there is a way
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
_QS: As-Syarh_
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
telah menganugerahkan nikmat dan petunjuk sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa di
Universitas Islam Indonesia. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak
pihak.
Pada proses penulisan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Fuad Nashori, S. Psi., M. Si., Psi. Selaku Dekan Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S. Psi., M. Soc.Sc. selaku Ketua Program Studi
Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia
3. Bapak Hariz Enggar Wijaya, S. Psi., M. Psi., sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah mengorbankan waktunya untuk membimbing penulis
dalam mengerjakan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan ketelatenan
yang luar biasa.
4. Bapak Thobagus Mohammad Nu’man, S. Psi., Psi., M.A. sebagai Dosen
Pembimbing Akademik, yang selalu memberikan arahan terkait dengan
akademik penulis sehingga penulis dapat menjalani masa kuliah dengan
baik.
vii
5. Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, yang sudah
mengorbankan tenaga dan waktunya untuk menyalurkan ilmu kepada
mahasiswa.
6. Segenap karyawan Bagian Pengajaran, Perpustakaan, Unit Laboratorium,
serta karyawan Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia, yang selama ini telah memberikan pelayanan
yang baik sehingga mahasiswa dapat belajar dengan nyaman.
7. Siswa pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah yang telah menjadi
Responden penelitian dengan kesediaan dan do’a yang diberikan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Mamak dan Bapak yang selalu memberikan do’a dan nasehat untuk selalu
sabar dan semangat di kala peneliti merasa kesulitan dalam melakukan
penelitian ini.
9. Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang telah banyak menghibur
peneliti dengan canda dan tawa sehingga peneliti tidak merasa sedih dalam
melakukan penelitian
10. Mamak Ani dan Bapak Ani yang selalu menjadi orang tua kedua bagi
peneliti, memberikan nasehat, dukungan serta do’a yang dipanjatkan untuk
peneliti.
11. Keluarga besar MS yang selalu menjadi rumah yang nyaman bagi peneliti.
12. Sahabatku, Arini, Najia, dan Solihah yang selalu menanyakan kabar
peneliti dan mendo,akan peneliti supaya sukses dunia dan akhirat.
viii
13. Terima kasih untuk Virna, Sese dan Dalila yang selalu mengajarkan
peneliti untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak terlalu
memperdulikan ucapan orang lain.
14. Firda dan Fiki yang sejak awal di Jogja menjadi teman yang setia
membantu, menyayangi serta memberikan doa dan nasihat kepada peneliti.
15. Terima kasih kepada Devi Novian, Hanim, Alfara, Viola, Devi Vio, Sitha,
Nurul, Teteh Rina, Laili Abhur, Wina, Mimi yang selalu menghiasi hari-
hari peneliti dengan dukungan dan kasih sayang serta do’a untuk peneliti.
16. Anggota bimbingan keagamaan kelompok 15 angkatan 2018, terima kasih
adik-adikku sayang yang selalu memberikan semangat dan canda tawa
selama mengerjakan skripsi.
17. Keluarga Besar PUSKAGA UII yang telah memberikan pengertian dan
kerjasama yang baik sehingga penelitian ini dapat selesai tanpa adanya
keluhan waktu.
18. Kawan-kawan psikologi angkatan 2015, semoga apa yang kita pelajari
baik dalam kelas maupun di luar kelas dapat kita amalkan dan kita
gunakan untuk kepentingan kita di akhirat nanti.
Yogyakarta, 27 Juni 2019
Penulis,
Tsania Fitri Adenia
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK .................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
INTISARI ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
C. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
D. Keaslian Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11
A. Regulasi Diri dalam Belajar .......................................................... 11
1. Definisi Regulasi Diri dalam Belajar ..................................... 11
2. Komponen-komponen Regulasi Diri dalam Belajar .............. 12
3. Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Diri dalam Belajar...... 17
B. Dukungan Teman Sebaya .............................................................. 18
1. Definisi Dukungan Teman Sebaya ......................................... 18
x
2. Aspek-aspek Dukungan Teman Sebaya ................................. 19
C. Dinamika Psikologis antara Dukungan Teman Sebaya dan Regulasi
Diri dalam Belajar ........................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27
A. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................... 27
1. Variabel tergantung .................................................................. 27
2. Variabel bebas .......................................................................... 27
B. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 27
1. Regulasi Diri dalam Belajar ..................................................... 27
2. Dukungan Teman Sebaya ......................................................... 27
C. Subjek Penelitian ............................................................................. 28
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 28
1. Skala Regulasi Diri dalam Belajar ........................................... 28
2. Skala Dukungan Teman Sebaya ............................................... 29
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................... 30
1. Validitas.................................................................................... 30
2. Reliabilitas ................................................................................ 31
F. Metode Analisis Data ...................................................................... 31
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ........................... 32
A. Orientasi Kancah dan Persiapan ...................................................... 32
1. Orientasi Kancah Penelitian ..................................................... 32
2. Persiapan Penelitian ................................................................. 33
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 35
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 36
1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................... 36
2. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 37
xi
3. Uji Asumsi ................................................................................ 40
4. Uji Hipotesis ............................................................................. 41
5. Analisis Tambahan ................................................................... 43
D. Pembahasan ..................................................................................... 44
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 50
A. Kesimpulan ...................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................ 50
1. Bagi Siswa MA Al-Anshar Dan MA Hidayatullah .................. 50
2. Bagi Kepada Sekolah ............................................................... 50
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 50
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komponen Regulasi Diri dalam Belajar (Pintrich, dkk, 1991) .......... 16
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Regulasi Diri Dalam Belajar ........................ 29
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Dukungan Teman Sebaya ............................. 30
Tabel 4 Deskripsi Responden Penelitian Berdasaran Jenis Kelamin .............. 36
Tabel 5 Deskrisi Responden Penelitian Berdasarkan Kelas ............................ 37
Tabel 6 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Asal Pondok .............. 37
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 38
Tabel 8 Kriteria Kategorisasi Skala ................................................................ 38
Tabel 9 Kategorisasi Responden pada Variabel Regulasi Diri dalam Belajar 39
Tabel 10 Kategorisasi Responden pada Variabel Dukungan Teman Sebaya . 39
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 40
Tabel 12 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 41
Tabel 13 Uji Hipotesis Korelasi ...................................................................... 42
Tabel 14 Uji Korelasi Berdasarkan Aspek-Aspek Dukungan Teman Sebaya dan
Variabel Regulasi Diri dalam Belajar.............................................. 43
Tabel 15 Regulasi Diri dalam Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Skala Penelitian ...................................................................... 58
LAMPIRAN 2 Tabulasi Data ......................................................................... 71
LAMPIRAN 3 Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 89
LAMPIRAN 4 Uji Normalitas ........................................................................ 94
LAMPIRAN 5 Uji Linearitas ......................................................................... 96
LAMPIRAN 6 Uji Hipotesis .......................................................................... 98
LAMPIRAN 7 Hasil Analisis Tambahan ....................................................... 100
LAMPIRAN 8 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 102
LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Selesai Penelitian ...................................... 105
xiv
PEER SUPPORT AND SELF REGULATED LEARNING OF BOARDING
HIGH SCHOOL STUDENT IN YOGYAKARTA
Tsania Fitri Adenia
Hariz Enggar Wijaya
ABSTRACT
Self-regulated learning is very important in student’s learning process. The purpose
of this study is to examine the relationship between peer social support and self-
regulation in learning for high school students who boarded. There were 120
boarding high school students who have participated in this study. Data collection
techniques in this study were conducted using a questionnaire in the form of peer
support scale and self-regulated learning scale given to each respondent. The results
showed that there was no relationship between peer social support and self-regulated
learning in high school students who boarded with a correlation coefficient (r) of
0.134 (p <0.05, p = 0,073). There’s no differences between male students and female
students in self regulated learning.
Keywords: self-regulated learning, peer support, boarding high school students,
peer support
xv
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR
PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA DI YOGYAKARTA
Tsania Fitri Adenia
Hariz Enggar Wijaya
INTISARI
Regulasi diri dalam belajar merupakan suatu hal yang penting dalam proses
pembelajaran siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara
dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang
berasrama. Terdapat 120 orang siswa SMA yang berpartisipasi menjadi responden
dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
menggunakan kuesioner yang berbentuk skala dukungan teman sebaya dan skala
regulasi diri dalam belajar yang diberikan kepada masing-masing responden. Hasil
penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial teman
sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang berasrama dengan
koefisien korelasi (r) 0,134 (p<0,05, p=0,073). Tidak ada perbedaan antara siswa
laki-laki dan siswa perempuan pada regulasi diri dalam belajar.
Kata Kunci : regulasi dalam belajar, siswa SMA yang berasrama, dukungan teman
sebaya
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terdapat berbagai macam jenis sekolah yang dapat menjadi wadah bagi siswa
untuk mengambil manfaat dari pendidikan. Salah satunya adalah sekolah
berasrama. Sekolah berasrama merupakan sekolah yang dimana siswa tinggal di
sebuah asrama. Sekolah berasrama dapat menjadi sekolah pilihan bagi orang tua
untuk menjamin dan mengawasi pendidikan anak-anak di era globalisasi ini.
Menurut kemdikbud (2018), 7% dari 13.776 jumlah sekolah SMA di Indonesia
menyelenggarakan pendidikan dengan model asrama atau boarding school dan
selebihnya menyelenggarakan pendidikan secara reguler. Artinya, sebagian dari
orang tua memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berasrama.
Sekolah berasrama memiliki pengelolaan yang berbeda dengan sekolah
reguler. Sekolah berasrama memiliki banyak dampak positif bagi siswa. Dampak
positif tersebut yaitu siswa mendapatkan sarana belajar yang memadai dan
intensif, siswa dapat menjadi lebih memahami dan menghargai orang lain dengan
latar belakang yang berbeda melalui interaksi serta dengan pendidikan di sekolah
berasrama yang dikenal ketat, siswa dapat menjadi lebih mandiri dan disipin
(Kemdikbud, 2018).
Ketika menyebut sekolah berasrama, umumnya yang dapat dibayangkan
adalah sekolah berbasis pondok pesantren. Berbeda dengan sekolah reguler,
pendidikan di sekolah yang berbasis pondok pesantren memiliki kurikulum
2
sekolah reguler dan kurikulum asrama tersendiri. Perpaduan antara kurikulum
sekolah reguler dan kurikulum asrama menjadikan siswa harus mampu meregulasi
diri mereka dalam belajar, mengingat padatnya jadwal antara pendidikan di
sekolah dan pendidikan di asrama. Oleh karena itu, regulasi diri menjadi hal yang
penting dalam proses pembelajaran siswa guna memperoleh manfaat dari
pendidikan itu sendiri.
Belajar berdasarkan regulasi diri adalah belajar yang mana siswa memiliki
tujuan untuk menambah ilmu dan menjaga motivasi, menyadari keadaan emosi
mereka dan memiliki strategi untuk mengelola emosinya (Santrock, 2007). Siswa
dengan regulasi diri dalam belajar secara teratur memantau perkembangan belajar
ke arah tujuannya, menyesuaikan atau membenahi strategi belajar berdasarkan
perkembangan yang mereka buat serta mengevaluasi halangan yang mungkin
muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan (Santrock (2007). Siswa yang
dapat bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya juga merupakan ciri dari
siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar yang tinggi sehingga prestasi
yang diharapkan tercapai (Febrianela, 2013).
Kemampuan siswa dalam meregulasi sendiri belajarnya tidak hanya
berdampak positif terhadap prestasi akademiknya saja. Siswa yang tidak bisa
melakukan regulasi diri dalam belajar dengan optimal kurang memiliki
kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri sehingga untuk mencapai
tujuannya, siswa memutuskan untuk melakukan kecurangan akademik demi
meraih tujuan yang diharapkan (Bintoro dkk, 2013). Tingkat kecemasan akademis
menjadi rendah apabila siswa mampu melakukan regulasi diri dalam belajar yang
3
baik (Nugraha, dkk, 2018). Jika siswa dapat menerapkan regulasi diri dalam
belajar dengan baik, maka tugas-tugas akademik dapat diselesaikan dengan baik.
Hal ini akan menjadikan tingkat kecemasan akademis menjadi rendah (Etiafani
dan Anita Listiara, 2015). Tingkat kecemasan yang rendah membuat siswa akan
memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Kesejahteraan psikologis dan
regulasi diri dalam belajar yang memiliki hubungan yang signifikan yang mana
siswa mampu dalam berpikir positif terhadap dirinya dan masa lalu, mampu
menyadari potensinya, dan mampu menciptakan lingkungan yang bermanfaat
(Karimah dan Siswati, 2016).
Berbeda dengan kenyataannya, hasil wawancara dengan AM (17 tahun) pada
tanggal 7 Agustus 2019 menyebutkan bahwa dirinya masih sering bermalas-malasan
dalam mengerjakan tugas sekolah, sering bermain dan merasa bosan ketika jam
pelajaran berlangsung dan tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh pondok. AM
(17 tahun) juga menyatakan bahwa beberapa dari temannya juga terkadang melakukan
hal yang sama. Hasil wawancara dengan NR (44 tahun) selaku guru pada tanggal 7
Agustus juga mengatakan hal yang mirip dengan AM. NR mengungkapkan bahwa
beberapa siswa terkadang lalai dalam mengerjakan tugas sekolah, tidur saat jam belajar
dan terlambat ketika mengikuti kegiatan pondok. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut, dapat disimpulkan bahwa regulasi diri dalam belajar siswa di pondok
pesantren masih belum optimal.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya regulasi
diri dalam belajar. Dukungan sosial dipercaya memiliki hubungan yang positif
dengan regulasi diri dalam belajar siswa (Aziz, 2016). Siswa yang menerima
dukungan sosial yang tinggi dari lingkungan akan membuat siswa memiliki
4
regulasi diri yang tinggi pula. Dukungan dari keluarga, teman sebaya dan
dukungan dari lingkungan sekolah merupakan hal yang penting bagi proses
belajar siswa (Syah, 2010).
Sebagian besar pondok pesantren mewajibkan siswanya untuk tinggal di
asrama. Hal ini menjadikan seorang siswa akan menjalani aktivitas selama 24 jam
bersama dengan siswa lain. Siswa yang tinggal di asrama pada umumnya adalah
remaja SMP dan SMA akan lebih lekat dengan teman sebayanya dibandingkan
dengan orang tua, mengingat bahwa remaja lebih cenderung mengikuti teman
sebayanya.
Siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih banyak bergaul dengan teman
sebayanya. Ketika siswa tersebut membutuhkan sesuatu, baik secara material
ataupun psikis, maka orang yang pertama kali dapat membantunya adalah dari
kalangan yang tinggal di pondok pesantren yang sama. Utamanya adalah teman
sebayanya. Artinya bahwa dukungan sosial dari teman sebaya berupa pertolongan
secara material, penghargaan, informasi dan emosional memiliki peran penting
terhadap regulasi diri dalam belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
peran dukungan teman sebaya dalam regulasi belajar pada siswa SMA yang
berasrama, dalam hal ini adalah pondok pesantren. Peneliti tertarik untuk
menggali regulasi belajar siswa SMA yang tinggal di pondok pesantren
menimbang pondok pesantren memiliki peran yang cukup besar bagi pendidikan
anak Bangsa.
5
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan
sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang
berasrama.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini berguna sebagai rujukan dalam ranah psikologi, terutama
psikologi pendidikan dan psikologi sosial.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang
pendidikan, terutama untuk pengurus pondok pesantren supaya dapat
membina santri dalam memberikan dukungan kepada santri lainnya.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian dengan menggunakan variabel dukungan sosial teman sebaya dan
regulasi diri dalam belajar telah banyak dilakukan. Apriani & Wahyuni (2015)
melakukan penelitian dengan judul “pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan
regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri”. Penelitian ini dilakukan terhadap
196 orang santri kelas 1 MTs di Pondok Pesantren Darus-Salam dan Darut-Taqwa.
Penelitian ini menggunakan desain korelasional. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Psychological Adjustment Scale dari teori Haber dan
Runyon untuk mengukur penyesuaian diri, skala The Social Provisions Scale dari
6
teori Cutrona dan Rusell untuk mengukur dukungan sosial serta skala The Self
Regulation Questionnaire dari teori Brown, Miller dan Lawendowsksi untuk
mengukur regulasi diri. Penelitian ini membukatikan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara dukungan sosial teman sebaya, regulasi diri dan penyesuaian
diri pada santri.
Tunggadewi dan Indriana (2017) memberi judul “hubungan antara dukungan
sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an
Jawa Tengah” pada penelitiannya. Subjek pada penelitian ini adalah santri di
Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Jawa Tengah berjumlah 259 santri yang dibagi
ke dalam 10 kelas. Penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar yang
didasari oleh teori Cherniss dan Goleman dengan aspek achievement drive,
commitment, initiative, dan optimism. Skala dukungan sosial yang dibuat
berdasarkan teori Sarafino dengan aspek yaitu emotional and esteem support,
instrumental support, informational support, dan network companionship support.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
dukungan sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul
Qur’an Jawa Tengah.
Penelitian yang cukup mirip dilakukan oleh Nisa, dkk (2018) dengan judul
peran dukungan teman sebaya dan regulasi diri belajar terhadap penyesuaian
akademis mahasiswa perguruan tinggi kedinasan berasrama XYZ. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain korelasional
dengan teknik analisis regresi berganda. Sejumlah 97 mahasiswa tingkat awal
berpartisipasi dalam penelitian ini. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
7
merupakan adaptasi dari Academic Adjustment Questionnaire (AAQ) yang disusun
oleh Cazan dan Clinciu (2013) untuk mengukur penyesuaian diri, skala
Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) College Version dari teori Cohen dan
Hoberman (1983) untuk mengukur dukungan teman sebaya dan skala Motivated
Strategies For Learning Questionnaire (MSLQ) oleh Pintrich untuk mengukur
regulasi diri belajar. Hasil penelitian mendapati bahwa dukungan teman sebaya dan
regulasi diri belajar berperan secara bersama-sama terhadap penyesuaian akademis
mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan Berasrama XYZ, dukungan teman sebaya
memiliki peran lebih besar dari pada variabel regulasi diri belajar.
Adicondro dan Purnamasari (2011) melakukan penelitian dengan judul
“efikasi diri, dukungan sosial keluarga dan self-regulated learning pada siswa
kelas VIII”. Penelitian ini dilakukan pada 62 siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah. Skala Efikasi Diri disusun sendiri oleh peneliti dengan didasari
oleh teori Bandura, terdiri atas 33aitem dengan dimensi-dimensi efikasi diri yaitu
magnitude, generality, dan strength. Dukungan Sosial Keluarga diukur dengan
menggunakan skala dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, terdiri atas
36 aitem dengan aspek dukungan emosi, penghargaan, informasi dan instrumen.
Self-regulated learning diukur dengan menggunakan skala self-regulated learning
yang dibuat dari teori Zimmerman terdiri atas 27 aitem dengan aspek-aspek self
regulated learning yaitu; metakognisi, motivasi dan perilaku. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial
keluarga dengan self-regulated learning.
8
Kuspitasari (2018) melakukan penelitian dengan judul “pengaruh dukungan
sosial kawan sebaya terhadap regulasi diri dalam belajar siswa sekolah berasrama”.
Subjek dalam penelitian ini merupakan 139 orang siswa MAN 2 Malang kelas X
yang tinggal di asrama. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala
yang disusun oleh peneliti sendiri dengan berdasar pada teori regulasi diri dalam
belajar oleh Zimmerman yang memiliki tiga aspek, metakognisi, motivasi intrinsik,
dan perilaku aktif belajar. Dukungan kawan sebaya diukur menggunakan skala
yang dimodifikasi oleh peneliti dari skala Sefitri yang berdasar pada teori dukungan
sosial Sarafino. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan kawan sebaya
memiliki keterkaitan dengan regulasi diri dalam belajar.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka dapat dikatakan
penelitian ini memiliki keaslian dalam hal yakni:
1. Keaslian Topik
Topik penelitian ini memiliki kesamaan varibel dukungan sosial
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunggadewi & Indriana (2017)
dan Adicondro & Purnamasari (2011). Akan tetapi, penelitian ini
berfokus kepada dukungan teman sebaya seperti penelitian Apriani &
Wahyuni (2015), Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018). Variabel
self-regulated learning atau yang disebut juga dengan regulasi diri dalam
belajar, dalam penelitian ini juga memiliki kesamaan variabel dengan
penelitian yang pernah dilakukan oleh Adicondro & Purnamasari (2011),
Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018). Akan tetapi, penelitian ini lebih
9
berfokus kepada dukungan sosial dari teman sebaya dan regulasi diri
dalam belajar pada siswa SMA yang tinggal di asrama pondok pesantren.
2. Keaslian Konstruk/Teori
Penelitian ini mengangkat teori dukungan sosial yang pernah
dikemukakan oleh House (1981). Aspek-aspek dari teori ini mencakup
dukungan emosional emosional, bantuan instrumental, pemberian
informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari orang lain. Teori
ini pernah digunakan oleh Adicondro dan Purnamasari (2011). Teori ini
memiliki perbedaan teori dalam penelitian Tunggadewi dan Indriana
(2017), Apriani & Wahyuni (2015), Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari
(2018).
Teori regulasi diri dalam belajar dalam penelitian ini menggunakan
pendapat yang dikemukakan oleh Pintrich (1991). Terdapat kesamaan
antara teori yang digunakan dalam penelitian ini dengan teori yang
pernah digunakan oleh Nisa, dkk (2018). Adapun Adicondro dan
Purnamasari (2011) dan Kuspitasari (2018) menggunakan teori regulasi
diri dalam belajar yang dikemukakan oleh Zimmerman.
3. Keaslian Alat Ukur
Adicondro dan Purnamasari (2011) dalam penelitiannya
menggunakan alat ukur dukungan teman sebaya berdasar pada teori
House. Adapun dalam penelitian ini, dukungan teman sebaya diukur
menggunakan skala yang disusun oleh Winarni (2014) yang
menggunakan aspek-aspek dari teori House (1981). Nisa, dkk (2018)
10
menggunakan skala Motivated Strategies for Learning Questionnaire
(MSLQ) untuk mengukur regulasi diri dalam belajar. Akan tetapi,
regulasi diri dalam belajar dalam penelitian ini diukur menggunakan
skala Revised Motivated Strategies for Learning Questionnaire
(RMSLQ) oleh Liu, dkk (2012).
4. Keaslian Subjek
Secara garis besar, subjek dalam penelitian ini memiliki kesamaan
dengan Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018) yaitu siswa yang tinggal
di asrama. Akan tetapi, subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini
merupakan siswa SMA yang tinggal di asrama yang dalam hal ini
dimaksudkan adalah santri yang tinggal di pondok pesantren. Subjek
penelitian ini memiliki kesamaan dengan subjek dalam penelitian yang
dilakukan oleh Tunggadewi & Indriana (2017) dan Apriani & Wahyuni
(2015) yaitu santri.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Regulasi Diri dalam Belajar
1. Definisi Regulasi Diri dalam Belajar
Regulasi diri dalam belajar berasal dari bahasa Inggris yaitu self
regulated learning. Sejumlah ahli telah mendefinisikan pengertian regulasi
diri dalam belajar. Menurut Pintrich (2000), regulasi diri dalam belajar adalah
sebuah proses dimana siswa berperan secara aktif dan konstruktif dimana
siswa menetapkan tujuan untuk pembelajaran mereka dan kemudian berusaha
memantau, mengatur, dan mengendalikan kognisi, motivasi, dan perilaku
mereka, diarahkan dan dibatasi oleh tujuan yang dibuat siswa serta fitur
kontekstual dari lingkungan.
Zimmerman (2008) mengatakan bahwa regulasi diri dalam belajar dapat
dilihat sebagai sebuah proses proaktif yang siswa gunakan untuk memperoleh
kemampuan akademik, seperti menetapkan tujuan, memilih dan membangun
strategi, memantau kefektifan penggunaan strategi dirinya dan bukan
merupakan proses reaktif yang terjadi pada siswa dikarenakan kekuatan
impersonal. Barnard, dkk (2010) mendefinisikan regulasi diri dalam belajar
sebagai perilaku aktif dan keinginan seseorang untuk meraih tujuan dari
proses belajar yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa regulasi
diri dalam belajar merupakan proses dimana siswa membuat sebuah tujuan
12
dari belajar, mengatur dan mengontrol proses belajar sehingga tujuan
belajarnya tercapai.
2. Komponen-komponen Regulasi Diri dalam Belajar
Pintrich, dkk (1991) meyakini bahwa terdapat dua komponen dalam
regulasi diri dalam belajar, yaitu :
a. Motivasi
Motivasi sangat diperlukan dalam meregulasi diri dalam belajar.
Komponen ini terdiri atas beberapa subkomponen, yaitu; expectancy,
value dan affect.
1) Komponen expectancy
Terdapat dua subkomponen dasar dari komponen expectancy
yang penting dalam komponen expectancy, yaitu:
i. Keyakinan kontrol
Keyakinan kontrol adalah keyakinan siswa bahwa usaha
yang dilakukan oleh siswa dalam belajar akan menghasilkan
hasil belajar yang positif.
ii. Efikasi diri
Efikasi diri adalah penilaian seseorang atas kemampuannya
dalam menguasai tugas.
2) Komponen Value
Dua subkomponen dasar dari komponen value yang tampak
relevan yaitu: orientasi tujuan dan nilai (value) tugas.
13
i. Orientasi tujuan intrinsik
Orientasi tujuan intrinsik mengacu pada sejauh mana siswa
memandang dirinya dapat berpartisipasi dalam sebuah tugas
karena alasan seperti tantangan, rasa ingin tahu dan keinginan
untuk menguasai tugas tersebut.
ii. Orientasi tujuan ekstrinsik
Orientasi tujuan ekstrinsik mengacu pada sejauh mana
siswa menganggap dirinya dapat berpartisipasi dalam sebuah
tugas dengan alasan seperti nilai, penghargaan, kinerja, evaluasi
oleh orang lain dan kompetisi.
iii. Nilai (value) tugas
Nilai tugas adalah anggapan siswa mengenai seberapa
menarik, seberapa penting, dan seberapa bermanfaat suatu tugas
atau pelajaran.
3) Komponen affect
i. Test anxiety
Terdapat dua subkomponen dari tes kecemasan, yaitu;
komponen aworry atau kognitif dan komponen worry atau
emosional. Komponen yang aworry mengacu pada pemikiran
negatif siswa yang mengganggu kinerja, sedangkan komponen
emosionalitas mengacu pada aspek kecemasan fisiologis dan
afektif dari kecemasan.
14
b. Strategi belajar
Selain komponen motivasi, strategi belajar juga sangat penting dalam
regulasi diri dalam belajar. Komponen ini terdiri atas cognitive and
metacognitive strategies dan resource management strategies (Pintrich,
1991).
1. Cognitive and metacognitive strategies
Komponen ini terdiri atas rehearsal, elaboration, organization
dan critical thinking.
i. Rehearsal
Proses rehearsal berkaitan dengan membaca dan
memberikan nama pada aitem-aitem pada daftar untuk
dipelajari.
ii. Elaboration
Proses elaborasi yaitu siswa menyimpan informasi ke dalam
memori jangka panjang dengan membuat koneksi internal di
antara hal-hal yang akan dipelajari.
iii. Organization
Strategi pengorganisasian meliputi kegitan
mengelompokkan, menjabarkan dan memilih ide pokok dalam
proses membaca yang mana strategi ini membantu siswa
memilih informasi yang tepat dan juga membangun koneksi di
antara informasi yang akan dipelajari.
15
iv. Critical thinking
Critical thinking atau berpikir kritis mengacu pada tingkatan
dimana siswa menerapkan pengetahuan sebelumnya ke dalam
situasi yang baru guna memecahkan masalah, membuat
keputusan dan membuat evaluasi yang kritis.
2. Resource management strategies
i. Waktu dan lingkungan belajar
Manajemen waktu meliputi pembuatan jadwal, perencanaan
dan pengelolaan waktu belajar. Manajemen waktu tidak hanya
meliputi pengaturan waktu saja namun juga kefektifan dari
penggunaan waktu belajar. Pengaturan lingkungan belajar
mengacu pada dimana siswa mengerjakan tugas kelasnya,
baiknya pada lingkungan yang bebas dari gangguan visual
maupun pendengaran.
ii. Regulasi usaha
Regulasi usaha merupakan pengaturan diri, dan
menggambarkan komitmen seseorang untuk mencapai tujuan
dari belajar walaupun terdapat kesulitan atau gangguan.
iii. Pembelajaran teman sebaya
Pembelajaran dengan teman sebaya telah ditemukan
memiliki efek positif pada prestasi siswa. Diskusi dengan teman
sebaya dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan
mendapat wawasan yang mungkin belum diperoleh siswa.
16
iv. Mencari bantuan
Siswa yang baik memahami bahwa ketika mereka tidak tahu
sesuatu, mereka kemudian mencari tahu orang yang dapat
membantu mereka.
Tabel 1 Komponen regulasi diri dalam belajar (Pintrich, dkk, 1991)
Komponen Subkomponen Aspek
Motivasi Expectancy Keyakinan kontrol
Efikasi diri
Value Orientasi tujuan
instrinsik
Orientasi tujuan
ekstrinsik
Nilai tugas
Affect Tes kecemasan
Strategi Belajar Cognitive and
Metacognitive
Strategies
Rehearsal
Elaboration
Organization
Critical thinking
Resource
Management
Strategies
Waktu dan
lingkungan belajar
Regulasi usaha
Pembelajaran
teman sebaya
Mencari bantuan
Zimmerman (2002) mengemukakan bahwa terdapat tiga aspek regulasi
diri dalam belajar, antara lain :
a. Metakognisi
Metakognisi berkaitan dengan keterampilan siswa dalam
membuat tujuan, merancang, mengorganisasikan, atau mengatur,
17
mengarahkan diri, memantau dan mengevaluasi diri pada berbagai
sisi selama proses penerimaan.
b. Motivasi
Aspek motivasi adalah aspek yang sangat utama dalam regulasi
diri dalam belajar. Aspek motivasi ini mencakup efikasi diri, harapan
hasil, minat pribadi dan orientasi tujuan.
c. Perilaku
Aspek perilaku berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
mengatur waktu, mengatur lingkungan fisik, memanfaatkan orang
lain dalam upaya meningkatkan pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
aspek-aspek dari regulasi diri dalam belajar adalah metakognitif, motivasi dan
strategi dalam pembelajaran. Aspek-aspek ini lebih dekat dengan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Pintrich (1991) karena lebih rinci daripada
aspek-aspek yang dikemukakan oleh Zimmerman (2002). Oleh karena itu
penelitian ini akan menggunakan aspek-aspek regulasi diri dalam belajar dari
teori Pintrich, dkk (1991).
2. Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Diri dalam Belajar
Terdapat tiga faktor yang mampu mempengaruhi regulasi diri dalam
belajar (Zimmerman dan Martinez-Pons, 1992), yaitu :
a) Faktor personal
Faktor ini mencakup pengetahuan individu, kemampuan metakognisi
dan tujuan yang ingin di raih.
18
b) Faktor perilaku
Apabila seseorang mengerahkan kemampuan yang maksimal dalam
mempertahankan suatu perilaku maka hal tersebut akan membuat
regulasi diri menjadi meningkat.
c) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor terbentuk atau tidak
terbentuknya suatu perilaku termasuk regulasi diri dalam belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, faktor yang terdapat dalam diri dan di luar
diri siswa merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi regulasi diri
dalam belajar siswa.
B. Dukungan Teman Sebaya
1. Definisi Dukungan Teman Sebaya
Topik mengenai dukungan sosial merupakan salah satu topik yang
banyak diteliti. House (1981) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah
pertukaran antar individu yang melibatkan dukungan emosional, bantuan
instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan.
Cohen dan Hoberman (1985) mengemukakan bahwa dukungan sosial
mengacu pada berbagai sumber daya yang disediakan oleh hubungan
antarpribadi seseorang.
Pengertian yang cukup sama dikemukakan oleh Kenrick, dkk (2007) dan
Taylor, dkk (2009). Kenrick, dkk (2007) mendefinisikan dukungan sosial
sebagai bantuan emosional, informasional, atau material yang disediakan oleh
19
orang lain. Taylor, dkk (2009) mengungkapkan bahwa dukungan sosial
merupakan pertukaran interpersonal yang dicirikan oleh perhatian emosi,
bantuan instrumental, penyediaan informasi, atau pertolongan lainnya.
Sarafino (2012) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah aksi-aksi
yang dibuat oleh orang lain (received support) dan juga persepsi bahwa
kenyamanan, kepedulian dan bantuan yang tersedia ketika dibutuhkan
(perceived support). Dukungan sosial dapat bersumber dari keluarga, teman
sebaya dan guru (Sarafino, 2012). Orang yang merasa dirinya diberikan
dukungan sosial percaya bahwa dirinya dicintai, bernilai, dan termasuk dalam
jaringan sosialnya seperti keluarga dan organisasi yang dapat memberikan
pertolongan ketika dibutuhkan (Sarafino, 2012).
Peneliti menyimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya merupakan
dukungan sosial yang diterima siswa dari teman sebayanya berupa perhatian
emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian
atau penghargaan, baik itu di dalam maupun di luar kegiatan belajar.
2. Aspek-aspek Dukungan Teman Sebaya
Menurut House (1981) pada dasarnya ada empat jenis dukungan sosial :
a) Tangible support
Tangible support yaitu bantuan secara langsung dan dapat dilakukan
dengan materi seperti uang. Misalnya ketika seseorang memberikan atau
meminjamkan uang kepada orang lain yang sedang membutuhkan.
20
b) Informational support
Informational support mencakup pemberian nasehat, arahan, saran
dan informasi yang dibutuhkan individu untuk mengatasi masalahnya.
c) Emotional support
Emotional support yaitu ungkapan empati, kepedulian, perhatian,
afeksi, kepercayaan, pandangan positif, dan dorongan yang diberikan
kepada seseorang.
d) Appraisal support
Appraisal support adalah kesediaan seseorang untuk menghabiskan
waktu dengan individu yang diberi dukungan dengan memberikan afeksi
bahwa individu tersebut termasuk ke dalam sebuah kelompok. Appraisal
support juga mencakup afirmasi, umpan balik dan perbandingan sosial.
Cohen dan Hoberman (1983) mengemukakan aspek-aspek dukungan sosial,
yaitu :
a) Tangible support
Yaitu ketersediaan bantuan material seperti pekerjaan, sumber daya
keuangan, bantuan penitipan anak, dan transportasi.
b) Appraisal support
Yaitu dukungan berupa ketersediaan seseorang untuk diajak bicara
tentang suatu masalah dan memecahkan masalah tersebut.
c) Esteem support
Yaitu dukungan berupa tersedianya perbandingan positif dengan orang
lain. Individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila
21
dibandingkan keadaan yang dimiliki dengan orang lain, yang membuat
individu merasa sejajar dengan orang lain seusianya.
d) Belonging support
Yaitu dukungan berupa ketersediaan orang lain untuk melakukan
suatu hal. Individu tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan
ketika ia ingin melakukan suatu kegiatan bersama.
Taylor, dkk (2009) mengemukakan terdapat beberapa bentuk dukungan
sosial, antara lain :
a) Perhatian emosional
Perhatian emosional diekspresikan melalui rasa suka, cinta atau empati.
b) Bantuan instrumental
Bantuan instrumental ini berupa penyediaan jasa atau barang selama
masa stres.
c) Pemberian informasi tentang situasi yang menekan
Misalnya, seseorang yang belum siap mengikuti ujian kemudian
temannya memberitahukan jenis soal, maka hal ini akan banyak
membantu orang tersebut dalam ujiannya.
d) Pemberian informasi yang relevan dengan penilaian diri
Artinya yaitu pemberian informasi mengenai suatu hal yang
berhubungan dengan orang lain. Misalnya, seseorang yang sedang
menghadapi masalah kemudian temannya memberitahukan kepadanya
bahwa hal itu tidak apa-apa.
22
Niven (2002) mengungkapkan ada dua aspek dukungan sosial :
a) Perspektif individual
Hal ini menampilkan pandangan individu tentang orang-orang dalam
jaringan sosial. Seseorang merasa aman jika dirinya mengetahui bahwa
dirinya memiliki jaringan dukungan sosial yang sangat berfungsi dari
teman dan atau sanak familinya yang sangat membantu jika kebutuhan
itu muncul.
b) Perspektif jaringan sosial
Hal ini menampilkan perilaku aktual dari individu yang mendasari
jaringan terhadap individu.
Sarafino (2012) mengungkapkan bahwa terdapat dua aspek dari dukungan
sosial, yaitu:
a) Received support
Dukungan berupa aksi-aksi yang dibuat oleh orang lain.
b) Perceived support
Persepsi mengenai kenyamanan, kepedulian dan bantuan yang tersedia
ketika dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
dukungan sosial yaitu dukungan emosional emosional, bantuan instrumental,
pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari orang lain.
Kesimpulan tersebut sesuai dengan aspek-aspek dukungan sosial menurut
House (1981). Dengan demikian, penelitian ini akan menggunakan
23
aspek-aspek dukungan sosial berdasar pada teori (1981) karena teori tersebut
sudah mencakup sebagian besar teori-teori yang telah disebutkan.
C. Dinamika Psikologis Dukungan Teman Sebaya dan Regulasi Diri dalam
Belajar pada siswa SMA berasrama
Siswa yang bersekolah dan tinggal di pondok pesantren modern dituntut
untuk membagi waktu belajar antara pelajaran umum dengan kegiatan di pondok.
Oleh karena itu, siswa perlu memiliki regulasi diri dalam belajar yang baik
sehingga tujuan dari belajarnya tercapai. Dukungan orang tua, guru dan teman
sebaya dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam meregulasi sendiri
belajarnya yang selanjutnya mempengaruhi prestasi akademiknya (Zimmerman &
Martinez-Ponz, 1990).
Siswa akan mampu meregulasikan dirinya dalam belajar apabila lingkungan
sosial terus memberikan dukungan dan semangat kepada siswa. Aziz (2016)
menemukan bahwa dukungan sosial yang diterima siswa secara signifikan
memiliki hubungan dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa.
Dukungan sosial yang termasuk jenis bantuan yang tersedia di sekolah dari
guru dan teman sebaya, serta bantuan dan dorongan dari orang tua dan orang lain
berdampak signifikan dalam kehidupan siswa (Schunk, 2012). Siswa yang tinggal
di asrama artinya siswa tersebut akan jauh dari orang tua dan lingkungan keluarga
yang mana akan menjadikan siswa kekurangan sumber dukungan sosial. Oleh
karena siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih banyak menghabiskan waktu
bersama dengan teman-temannya, maka dapat difahami bahwa pengaruh teman
24
sebaya terhadap minat, perilaku dan sikap lebih besar daripada pengaruh keluarga
atau pun guru.
Terdapat empat aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (1981)
yaitu; dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif dan
dukungan penilaian atau penghargaan. Dukungan emosional yang diperoleh siswa
dari teman sebayanya dalam bentuk kepedulian dan perasaan empati terkait
aktifitas belajarnya di sekolah mau pun di asrama membuat siswa tersebut akan
merasa di perhatikan oleh teman sebayanya. Dukungan instrumental dalam hal ini
di peroleh siswa ketika siswa membutuhkan suatu barang, maka teman sebayanya
mampu memberikan barang tersebut atau berusaha mendapatkan barang tersebut
untuknya. Oleh karena itu siswa tidak akan merasa kesusahan ketika membutuhkan
sesuatu. Informasi-informasi penting terkait pembelajaran dapat di peroleh siswa
melalui teman sebayanya. Siswa dapat saling bertukar pikiran dengan teman
sebayanya terkait strategi belajar yang digunakan, pembelajaran yang masih tidak
dimengerti dan informasi-informasi penting lainnya sehingga siswa merasa
memiliki orang lain yang dapat diandalkan. Dukungan penilaian atau penghargaan
yang diberikan teman sebaya berupa dorongan untuk maju dan tetap mencoba
apabila mengalami kegagalan atas prestasi yang telah dilakukan di sekolah,
sehingga siswa merasa dihargai oleh kawan sebayanya dan meningkatkan
keyakinan diri siswa.
Dua komponen penting dalam regulasi belajar menurut Pintrich (1991) yaitu;
motivasi dan strategi belajar. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa
dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap motivasi siswa dan strategi belajar
25
siswa. Keifer (2015) menemukan bahwa siswa mendapat bantuan dalam
mengerjakan tugas rumah dan tugas-tugas akademik lainnya dari teman sebaya
dan menganggap bahwa teman sebaya merupakan sumber dari keamanan dan
kesenangan dalam belajar. Perasaan senang dalam belajar dapat membuat siswa
menjadi semakin termotivasi dan bertahan dalam belajarnya. Selain itu, siswa juga
tidak akan merasa bosan dalam belajar walau dengan padatnya jadwal kegiatan di
sekolah dan asrama.
Komponen kedua dari regulasi diri dalam belajar adalah penggunaan strategi
belajar. Noviawati, dkk (2016) menemukan bahwa bimbingan konseling secara
berkelompok efektif dalam meningkatkan regulasi belajar siswa, dimana motivasi
intrinsik siswa semakin baik, mampu membangun sebuah tujuan belajar, mampu
membuat rencana dan strategi belajar yang lebih tepat, taat dan bertanggung
jawab dalam dalam mengimplementasikan strategi belajar, mampu mengatasi
kendala dalam belajar dan lebih puas akan hasil belajar. Artinya, siswa yang
mendapat dukungan dari teman sebayanya akan mampu dalam menggunakan
strategi belajar yang dipilih dan merasa bertanggung jawab atas proses belajarnya.
Arjanggi dan Suprihatin (2010) menemukan bahwa pembelajaran dengan
tutor sebaya dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Siswa umumnya
lebih senang bertanya dan mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam belajar
kepada teman sebayanya daripada guru atau orang dewasa lainnya. Hal ini
dikarenakan bahwa guru dianggap orang dewasa yang harus dipatuhi dan
dihormati sehingga, untuk bertanya siswa perlu menggunakan bahasa yang formal
dan berbeda dengan teman sebaya.
26
Berdasarkan uraian di atas, dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang
positif dengan regulasi diri dalam belajar. Selain itu, hasil dari penelitian-penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang searah
dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara
dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA
yang berasrama. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial yang diberikan teman
sebaya kepada siswa SMA maka semakin tinggi pula regulasi diri dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat dukungan sosial yang diberikan teman sebaya
maka semakin rendah pula regulasi diri dalam belajar.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian
korelasional. Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel tergantung : Regulasi diri dalam belajar
2. Variabel bebas : Dukungan teman sebaya
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Regulasi Diri dalam Belajar
Regulasi diri dalam belajar merupakan penilaian individu mengenai self
efficacy, intrsic value, test anxiety, learning strategies dan lack of learning
srategies. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin tinggi pula
regulasi diri dalam belajar yang dimiliki responden. Sebaliknya, semakin rendah
skor yang didapatkan maka semakin rendah pula regulasi diri dalam belajar yang
dimiliki responden.
2. Dukungan Teman Sebaya
Dukungan teman sebaya merupakan penilaian individu mengenai bantuan
yang diterima dari siswa lain berupa perhatian emosional, bantuan instrumental,
pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan, baik itu di dalam
maupun di luar kegiatan belajar. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka
28
semakin tinggi pula dukungan teman sebaya yang diperoleh oleh responden.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan maka semakin rendah pula
dukungan teman sebaya yang diperoleh responden.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang tinggal di asrama (pondok
pesantren). Adapun kriteria dari subjek yaitu siswa SMA berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan, berusia 15-19 tahun yang tinggal di asrama pondok pesantren
modern.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala dukungan teman sebaya dan
regulasi diri dalam belajar. Berikut merupakan skala yang digunakan dalam penelitian
ini:
1. Skala Regulasi Diri dalam Belajar
Regulasi diri dalam belajar diukur menggunakan skala RMSLQ oleh Liu,
dkk (2012) yang terdiri atas lima faktor yaitu self efficacy, intrinsic value, test
anxiety, learning strategies dan lack of learning strategies. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 780 siswa dengan rentang usia sekitar
13-16 tahun. Skala ini terdiri dari 28 aitem pernyataan favourable. Responden
diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu alternatif
29
jawaban yang telah disediakan. Setiap pernyataan memiliki skor maksimal 7 dan
skor minimal 1. Peneliti menyediakan tujuh rentang jawaban dengan skor yang
berbeda-beda dalam skala RMSLQ ini, yaitu dimulai dari Sangat Sesuai dengan
Saya = 7 sampai dengan Sangat Tidak Sesuai dengan Saya = 1.
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala Regulasi Diri dalam Belajar
No. Dimensi Favourable Unfavourable Jumlah
1. Self efficacy 11,12,13,14,15,
16
- 6
2. Intrinsic value 17,18,19,20,21 - 5
3. Test anxiety 22,23,24,25 - 4
4. Learning strategies 1,2,3,4,5,6,7,8,
9,10
- 10
5. Lack of learning
strategies
26,27,28 - 3
Jumlah 28 - 28
2. Skala Dukungan Teman Sebaya
Dukungan teman sebaya diukur menggunakan skala yang telah dimodifikasi
oleh Winarni dan Pratiwi (2014) yang bersandar pada teori House (1981). Skala
ini terdiri atas empat aspek yaitu; dukungan emosional emosional, bantuan
instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari
orang lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 93 siswa kelas XI
IPS di salah satu pondok pesantren di Solo. Skala ini memiliki korelasi antar
aitem antara 0,316-0,734 dan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,920.
Terdapat 12 aitem favourable dan 12 aitem unfavorable dalam skala
dukungan dukungan teman sebaya. Subjek diminta untuk memberikan jawaban
30
dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban terkait seberapa besar
persetujuan subjek terkait dengan pernyataan yang diberikan. Skala ini
menyediakan empat alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju = 1,
Tidak Setuju = 2, Setuju = 3, dan Sangat Setuju = 4 untuk aitem favourable.
Begitu pula pada aitem-aitem unfavourable, tersedia empat alternatif pilihan
jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2, dan Sangat
Setuju = 1.
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Dukungan Teman Sebaya
No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Dukungan Emosional 1,9,17 5,13,21 6
2. Dukungan Instrumental 2,10,18 6,14,22 6
3. Dukungan Informatif 3,11,19 7,15,23 6
4. Dukungan
penilaian/penghargaan
4,12,20 8,16,24 6
Jumlah 12 12 24
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa validitas adalah derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh
peneliti. Sugiyono (2015) menambahkan bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid (alat ukur dapat
mengukur apa yang hendak diukur). Standar minimal dari sebutir insrument yang
31
valid adalah ≥ 0,3 (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, indeks validitas dalam
penelitian ini akan menggunakan angka minimal 0.3.
2. Reliabilitas
Reliabilitas diambil dari kata reliability yang artinya konsisten (Azwar,
1996). Sugiyono (2015) mengatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Sebuah skala dikatakan reliabel ketika
koefisien reliabilitas ada diantara angka 0 samapai dengan 1,00, semakin
koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 maka semakin reliabel. Sebaliknya,
ketika angka koefisien reliabilitas mendekati angka 0 maka reliabilitasnya
semakin rendah (Azwar, 2008). Nilai minimal dari cronbach alpha yang dapat
dikategorikan reliabel adalah 0,6 (Sujarweni, 2014). Oleh karena itu, penelitian
ini akan menggunakan nilai minimal untuk cronbach alpha sebesar 0,6.
F. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan teknik korelasi bivariat.
Teknik tersebut digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu
dukungan teman sebaya sebagai variabel bebas dan regulasi diri dalam belajar sebagai
variabel tergantung. Analisis data statistik dilakukan dengan bantuan program
komputer yaitu Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 23.0 for
windows.
32
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah Penelitian
Responden penelitian ini merupakasn 120 orang siswa SMA yang
bersekolah di Pondok pesantren Al-Anshar dan pondok pesantren
Hidayatullah dengan kriteria usia 15-19 tahun. Pondok pesantren Al-Anshar
berada di Jalan Hadimulyono Wonosalam, Tanjungsari, Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta. Pondok pesantren Al-Anshar termasuk dalam kriteria
pondok pesantren modern dimana pondok pesantren ini mengintegrasikan
pembelajaran umum dengan pembelajaran keagamaan. Pondok Pesantren
Hidayatullah berada di Jalan Palagan No. KM. 14,5, Balong, Donoharjo,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sama halnya dengan pondok pesantren
al-Anshar, Pondok Pesantren Hidayatullah juga termasuk dalam kategori
pondok pesantren modern.
Kedua pondok pesantren ini dipilih berdasarkan alasan bahwa pondok
tersebut termasuk dalam kategori pondok pesantren modern, yakni memiliki
kurikulum paduan antara pelajaran umum dan pelajaran agama ditambah
dengan kegiatan hafalan Al-qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan responden yang berasal dari
kedua pondok pesantren tersebut.
33
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi dimulai dengan pembuatan surat permohonan
izin penelitian yang dilakukan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia. Surat permohonan izin penelitian
ditanda tangani oleh dekan fakultas dan dosen pembimbing pada tanggal
15 Mei 2019. Pelaksanaan proses pengambilan data dimulai sejak tanggal
14 Mei 2019 sampai tanggal 19 Mei 2019. Proses ini diawali dengan
mendatangi sekolah MA Al-Anshar 14 Mei 2019 dan MA Hidayatullah
pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2019. Peneliti kemudian menyerahkan
surat permohonan izin pengambilan data pada tanggal 15 Mei 2019 di
kedua sekolah tersebut. Pemilihan lokasi pengambilan data berdasarkan
informasi yang diterima peneliti dari rekan-rekan sesama mahasiswa.
b. Persiapan Alat Ukur
Peneliti menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian
yaitu skala dukungan sosial teman sebaya dan skala regulasi diri dalam
belajar. Penelitian ini menggunakan skala dengan try out terpakai.
Artinya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji validitas dan reliabilitas data dari skala yang akan digunakan
dalam pengujian hipotesis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 23.0.
Skala regulasi diri dalam belajar yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan skala milik Liu, dkk (2012) yang dinamakan Revised
34
Motivated Strategies for Learning Questionnaire (RMSLQ). Skala ini
terdiri atas 28 butir aitem dan secara keseluruhan merupakan butir
favourable dengan lima faktor yaitu; self efficacy, intrinsic value, test
anxiety, learning strategies dan lack of learning strategies. Indeks daya
beda aitem berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menghasilkan 28
butir aitem yang valid dengan pergerakan antara 0.510 sampai dengan
0.706 pada subskala self efficacy, 0.328 sampai dengan 0.576 pada
subskala intrinsic value, 0.357 sampai dengan 0.544 pada subskala
learning strategies. Indeks daya beda aitem pada subskala test anxiety
bergerak antara 0.637 sampai dengan 0.687 dan 0.475 sampai dengan
0.523 pada subskala lack of learning strategies.
Skala regulasi diri dalam belajar disusun berdasarkan komponen
regulasi diri dalam belajar. Oleh karena itu, uji reliabilitas skala regulasi
diri dalam belajar dilakukan berdasarkan subskala. Hasil uji reliabilitas
subskala menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas cronbach’s alpha
pada subskala self efficacy sebesar 0.855, intrinsic value sebesar 0.717,
test anxiety sebesar 0.833, learning strategies sebesar 0.779 dan lack of
learning strategies sebesar 0.682.
Skala dukungan sosial teman sebaya yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan skala yang disusun oleh Winarni dan Pratiwi
(2014). Skala ini disusun berdasarkan aspek dukungan emosional
emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan adanya
penilaian atau penghargaan dari orang lain. Skala ini terdiri atas 24 butir
35
aitem yang terbagi menjadi 12 aitem favourable dan 12 aitem
unfavourable. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukan bahwa
terdapat 24 butir aitem yang dinyatakan valid dengan indeks daya beda
aitem bergerak antara 0.323 sampai denga 0.630. Hasil uji reliabilitas
skala dukungan sosial teman sebaya menunjukkan koefisien reliabilitas
cronbach’s alpha sebesar 0.900.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dan validitas tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kedua skala yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha diatas 0.6 dan
seluruh aitem pada masing-masing skala dinyatakan valid.
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan siswa SMA
kelas X, XI dan XII yang tinggal di pondok pesantren Al-Anshar dan pondok
pesantren Hidayatullah. Pengambilan data pada responden dilakukan dengan
menyebarkan angket oleh perwakilan dari asrama. Hal ini dikarenakan kebijakan
dari kedua pondok pesantren dalam pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti
tidak terjun secara langsung mengawasi pengisian skala. Pengambilan data
penelitian dilakukan pada hari Jum’at tanggal 17 Mei 2019 bertempat di
masing-masing Pondok Pesantren Al-Anshar dan Pondok Pesantren Hidayatullah.
36
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Respoden penelitian ini merupakan siswa SMA yang berasal dari pondok
pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah dari kelas X, XI dan XII. Terdapat 120
orang responden yang ikut serta dalam pengisian skala penelitian ini.
Sebanyak 150 eksemplar skala diserahkan oleh perwakilan pondok pesantren
kepada peneliti dari 210 eksemplar skala disebarkan. Akan tetapi, sebanyak
30 eksemplar skala tidak terisi lengkap atau sebagian responden penelitian
yang mengisi skala memiliki usia tidak sesuai dengan kriteria usia yang telah
ditetapkan dalam penelitian ini sehingga jumlah seluruh skala menjadi 120
eksemplar. Selain itu, pihak pondok pesantren menyatakan bahwa sebagian
besar dari siswa kelas XII belum kembali ke asrama sehingga responden yang
mengisi menjadi berkurang. Deskripsi responden penelitian dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis KelaminJenis Kelamin Jumlah Subjek Persentase (%)Laki-Laki 56 46.67%Perempuan 64 53.33%Total 120 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah responden dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 56 dengan presentase sebesar 46.67%. Responden
dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 64 dengan presentase sebesar
53.33%. Artinya, responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan responden laki-laki.
37
Tabel 5Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan KelasKelas Jumlah Subjek Persentase (%)X 61 50.83%XI 34 28.33%XII 25 20.83%Total 120 100%
Table di atas menunjukkan bahwa responden yang berada di kelas X
sebanyak 61 orang dengan presentase 50.83%. Responden yang berada di
kelas XI sebanyak 34 orang dengan presentase 28.33%, sedangkan responden
kelas XII sejumlah 25 dengan presentase 20.83%. Artinya, responden kelas X
lebih banyak berpartisipasi dalam mengisi skala penelitian ini.
Tabel 6Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Asal PondokAsal Pondok Pesantren Jumlah Subjek Persentase (%)Al-Anshar 64 53.33%Hidayatullah 56 46.67%Total 120 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini merupakan 53% siswa SMA yang berasal dari pondok pesantren
Al-Anshar berjenis kelamin perempuan dan 47% siswa SMA yang berasal
dari pondok pesantren Hidayatullah berjenis kelamin laki-laki. Artinya, siswa
pondok pesantren Al-Anshar menjadi responden terbanyak.
2. Deskripsi Data Penelitian
Tingkat tinggi atau rendahnya dukungan sosial teman sebaya dan regulasi
diri dalam belajar pada siswa SMA Al-Anshar dan Hidayatullah yang
berasrama dapat diketahui melalui deskripsi data penelitian ini. Berikut ini
adalah tabel deskripsi data penelitian :
38
Tabel 7Deskripsi Data Penelitian
Variabel Hipotetik EmpirisXMin
XMax
Mean SD XMin
XMax
Mean SD
Regulasi Diridalam Belajar
28 196 112 28 156 361 246.30 36.239
DukunganTeman Sebaya
24 96 60 12 36 95 71.99 9.703
Berdasarkan tabel di atas, skor skala yang dihasilkan pada penelitian ini
selanjutnya dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu; sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Tingkatan pengelompokan dibuat
untuk memasukkan seseorang ke dalam suatu kelompok yang secara
kontinum terpisah sesuai dengan atribut yang diukur (Azwar, 2008).
Pengelompokan atau kategorisasi dapat ditemukan melalui skor empirik
dan skor hipotetik. Skor hipotetik merupakan skor yang idealnya diperoleh
responden penelitian. Skor empirik adalah skor yang diperoleh dari jawaban
responden pada variabel penelitian. Kriteria kategorisasi dibuat dengan
berdasar pada formula sebagai berikut :
Tabel 8.Kriteria Kategorisasi SkalaKategori Norma persentilTinggi X > Mean + SDSedang Mean-SD ≤ X ≤ Mean+SDRendah X < Mean-SDKeterangan :
X = Skor Total
SD = Standar Deviasi
39
Merujuk pada norma kategorisasi tabel di atas, responden kemudian
dikelompokkan ke dalam tiga kategorisasi pada masing-masing variabel.
Kategorisasi responden penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 9.Kategorisasi Responden Pada Variabel Regulasi Diri Dalam BelajarKategori Rumus norma Jumlah Persentase (%)Tinggi X >282.539 16 13.3%Sedang 210.061 ≤ X ≤ 282.539 85 70.8%Rendah X < 210.061 19 15.8%Total 120 100%
Berdasarkan tabel di atas, diketahui 16 orang responden berada dalam
kategori tinggi, 85 orang responden pada kategori sedang dan 19 orang
responden pada kategori rendah. Hasil kategorisasi tersebut menunjukkan
bahwa regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA di pondok pesantren
Al-Anshar dan Hidayatullah berada pada kategori sedang dengan persentase
sebanyak 70.8%.
Tabel 10.Kategorisasi Responden pada Variabel Dukungan Teman SebayaKategori Rumus norma Jumlah Persentase
(%)Tinggi X > 81.693 14 11.67%Sedang 62.287 ≤ X ≤ 81.693 85 70.83%Rendah X < 62.287 18 15%Total 120 100%
Apabila melihat pada tabel di atas, diketahui sebanyak 14 orang
responden berada dalam kategori tinggi, 85 responden pada kategori sedang
dan 18 respoden pada kategori rendah. Artinya, dukungan sosial teman sebaya
siswa SMA di pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah berada dalam
kategori sedang dengan persentase sebesar 70.83%.
40
3. Uji Asumsi
Data penelitian kemudian dianalisis melalui proses uji asumsi sebagai
syarat dari uji hipotesis penelitian. Proses uji asumsi sendiri terdiri atas uji
normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas dalm peneitia ini
akan dibantu oleh program statistik SPSS version 23 for windows.
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data
penelitian tersebar secara normal atau tidak normal. Data yang normal
adalah data yang dapat merepresentasikan populasi penelitian. Sebaliknya,
data yang tidak tersebar secara normal merupakan data yang tidak dapat
merepresentasikan populasi dari penelitian. Uji normalitas dapat
dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov dan Saphiro Wilk. Jika nilai
signifikansi di atas 0,05, maka data dapat dikatakan normal (p>0,05).
Akan tetapi, jika koefisien signifikansi kurang dari 0,05, maka data
penelitian dikatakan tidak normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Kolomogrov-Smirnov,
dapat diketahui bahwa sebaran data bersifat nomal, baik pada variabel
dukungan sosial teman sebaya maupun regulasi diri dalam belajar
(p>0.05, p=0.200). Hasil uji normalitas dapat dilihat melalui tabel berikut
ini :
Tabel 11Hasil Uji NormalitasVariabel Signifikansi (p) KeteranganDukungan sosial teman sebaya 0.200 NormalRegulasi diri dalam belajar 0.200 Normal
41
b. Uji Linearitas
Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai
koefisien signifikansi (p)<0.05. Berikut adalah hasil uji linearitas antara
variabel dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar :
Tabel 12Hasil Uji LinearitasVariabel Koefisien
Linearitas(F)
Signifikansi(p)
Keterangan
Dukungan sosialteman sebaya
2.474 0.120 Tidak Signifikan
Regulasi diridalam belajar
Hasil uji linearitas tersebut membuktikan bahwa dukungan teman
sebaya dan regulasi diri dalam belajar memiliki hubungan yang tidak
linier (p<0.05, p= 0.120). Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai
F Deviation from linierity yaitu 1.147 dan koefisien signifikansi 0.299
(p>0.05) sedangkan nilai dari F Linierity 2.474 dan koefisien signifikansi
0.120 (p>0.05). Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang tidak linear dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan
bahwa terdapat empat outliers. Outliers merupakan data yang tidak biasa,
bisa jadi dikarenakan oleh subjek dalam penelitian ini cukup berbeda
dengan kebanyakan. Akibat dari outlier ini, eror standar akan meningkat.
4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara
dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa
SMA yang berasrama. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial teman sebaya,
42
maka semakin tinggi tingkat regulasi diri dalam belajar siswa. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat dukungan sosial teman sebaya, maka semakin rendah
pula regulasi diri dalam belajar.
Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa sebaran data dukungan sosial teman
sebaya dan regulasi diri dalam belajar terdistribusi normal. Akan tetapi, hasil
uji linearitas menunjukkan hubungan yang tidak linear sehingga untuk
menguji hipotesis penelitian ini akan digunakan uji korelasi nonparametrik.
Uji korelasi nonparametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi Spearman-rho melalui program statistik SPSS version 23.0 for
windows.
Hasil uji hipotesis korelasi dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 13Uji Hipotesis KorelasiVariabel Koefisien
korelasi (r)Koefisien
signifikansi (p)Keterangan
Regulasi Diri dalamBelajar
Dukungan Teman Sebaya
0.134 0.073 TidakSignifikan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Spearman-rho menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya
dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA Al-Anshar dan Hidayatullah.
Koefisien korelasi (r) yang diperoleh adalah 0.134 namun tidak signifikan
(p<0.05, p=0.073).
43
5. Analisis tambahan
a. Uji korelasi aspek-aspek dukungan sosial teman sebaya dan variabel
regulasi diri dalam belajar.
Tabel 14Uji korelasi berdasarkan aspek-aspek dukungan teman sebaya danvariabel regulasi diri dalam belajarVariabel Aspek-aspek
Dukungansosial teman
sebaya
Koefisienkorelasi
(r)
Koefisiensignifikansi
(p)
Keterangan
Regulasidiri dalambelajar
DukunganEmosional
0.064 0.245 TidakSignifikan
DukunganInstrumental
0.107 0.123 TidakSignifikan
DukunganInformatif
0.149 0.052 TidakSignifikan
Dukunganpenilaian/penghargaan
0.179 0.025 Signifikan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek
dukungan sosial teman sebaya secara umum tidak memiliki hubungan
dengan regulasi diri dalam belajar. Akan tetapi, dukungan sosial teman
sebaya memiliki hubungan dengan regulasi diri dalam belajar pada aspek
dukungan penghargaan dengan signifikansi 0.025 (p<0.05).
b. Regulasi belajar berdasarkan jenis kelamin
Tabel 15Regulasi diri dalam belajar berdasarkan jenis kelaminVariabel Jenis
kelaminMean Koefisien
signifikansi(p)
Keterangan
Regulasi diridalam belajar
Perempuan 242.72 0.249 Tidaksignifikan
Laki-laki 250.39 0.258 Tidaksignifikan
44
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan regulasi diri dalam belajar antara responden perempuan dan
responden laki-laki.
D. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA
yang berasrama. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan
antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar, baik pada siswa
pondok pesantren Al-Anshar maupun siswa Pondok Pesantren Hidayatullah.
Hasil penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian Hidayah (2016) yang
melakukan penelitian dengan variabel yang sama, yaitu dukungan sosial dan
regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA. Hidayah (2016) menemukan bahwa
dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang positif dengan regulasi diri
dalam belajar. Hasil penelitian Oktariani (2018) menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar. Berbeda
dengan kedua penelitian tersebut, penelitian ini menghasilkan tidak terdapat
hubungan antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar.
Regulasi diri dalam belajar merupakan proses yang dimana siswa secara
mandiri mengatur dan mengontrol belajarnya. Zimmerman (2000) mengemukakan
bahwa fokus utama dari regulasi diri dalam belajar berada pada proses yang
secara spesifik digunakan oleh siswa untuk memberikan motivasi dan bimbingan
dalam belajar mereka dengan mandiri. Sesuai dengan pendapat Zimmerman
(2008), regulasi diri dalam belajar bukan sebuah proses reaktif yang terjadi pada
45
siswa dikarenakan kekuatan impersonal. Kesimpulannya, regulasi diri
menekankan pada proses dimana siswa mengambil tanggung jawab terhadap
pembelajarannya sendiri.
Menurut pakar sosial kognitif, regulasi diri dalam belajar tidak ditentukan
hanya dengan proses personal, melainkan regulasi diri dalam belajar merupakan
proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku yang dibentuk dalam
sebuah hubungan yang resiprokal (Zimmerman, 1989). Hubungan resiprokal
antara faktor individu, lingkungan dan perilaku tidak bersifat tetap dalam
mempengaruhi satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh Bandura (1989) bahwa
hubungan timbal balik tidak berarti bahwa sumber pengaruh yang berbeda
memiliki kekuatan yang sama, namun beberapa mungkin lebih kuat dari yang
lain.
Self regulated learning atau yang disebut regulasi diri dalam belajar
merupakan teori yang diturunkan dari teori sosial kognitif miliki Bandura.
Zimmerman (2000) menjelaskan bahwa formulasi triadik resiprokal milik
Bandura dimana individu, perilaku dan lingkungan memiliki hubungan yang
saling bergantungan dapat menjelaskan esensi dari regulasi diri dalam belajar. Inti
dari teori triadik resiprokal Bandura ini menunjukkan bahwa sebuah perilaku
berasal dari faktor internal dan eksternal sehingga perilaku belajar juga terbentuk
didasari oleh pengaruh diri dan lingkungan (Zimmerman, 2000).
Zimmerman (1989) menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan mungkin lebih
kuat daripada perilaku atau personal dalam beberapa konteks. Misalnya, di
sekolah dengan kurikulum yang sangat tertata untuk perilaku di ruang kelas,
46
banyak bentuk dari regulasi diri dalam belajar seperti perencanaan siswa atau
hadiah untuk diri mungkin tertahan. Sebaliknya, di sekolah dengan kendala
situasional terbatas atau tidak memiliki kurikulum yang tertata menjadikan faktor
personal atau faktor perilaku mungkin lebih dominan mempengaruhi regulasi diri
dalam belajar siswa. Pembelajaran yang diatur sendiri terjadi pada tingkat yang
mana seorang siswa menggunakan proses pribadi untuk secara strategis
meregulasi perilaku dan lingkungan belajar (Zimmerman, 1989).
Pendidikan di SMA reguler dengan SMA di pondok pesantren berbeda, yang
mana pendidikan di pondok pesantren berlangsung selama 24 jam dengan
program yang diatur dengan jelas dan penjadwalan dari waktu ke waktu. Misalnya
dengan jadwal-jadwal yang telah diatur oleh sekolah terkait dengan pembelajaran
di sekolah maupun di asrama. Sama halnya dengan pondok pesantren Al-Anshar
dan pondok pesantren Hidayatullah, keduanya telah memiliki jadwal yang
terstruktur untuk siwa-siswi melakukan aktifitas baik pada waktu sekolah maupun
kegiatan di asrama masing-masing. Oleh karena itu, merujuk pada penjelasan
Zimmerman (1989) di atas, dapat dikatakan bahwa regulasi diri dalam belajar
siswa-siswi pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah kemungkinan menjadi
tidak begitu berfungsi.
Zimmerman (1990) menyatakan bahwa faktor personal, perilaku dan
lingkungan dalam kerangka teori sosial kognitif pada hakikatnya merupakan
faktor yang terpisah dan akan saling bergantungan ketika siswa dihadapkan
dengan tugas-tugas akademik. Teori sosial kognitif menekankan bahwa faktor
individu memiliki pengaruh pada efikasi diri siswa terhadap belajar sedangkan
47
pemberian makna kepada pembelajaran mungkin pengaruh dari faktor lingkungan
(Ormrod, 2008). Berdasarkan pendapat tersebut, dukungan sosial teman sebaya
memainkan peran dalam pemberian makna terhadap proses belajar dan bukan
dalam efikasi diri siswa.
Dukungan teman sebaya diperlukan dalam kehidupan siswa, termasuk proses
belajar. Siswa SMA yang mana termasuk dalam kelompok remaja merasa teman
sebaya lebih mengerti perasaannya dibandingkan orang tua atau orang dewasa
lainnya (Mulyadi, dkk, 2016). Akan tetapi, untuk menetapkan tujuan dalam
belajar seperti karir, remaja masih memilih orang tua sebagai panutan (Mulyadi,
dkk, 2016).
Menurut pandangan Vygotskyian (Ormrod, 2008), belajar yang didasari
regulasi diri diawali dari belajar yang diatur oleh sosial (orang lain bisa menolong
siswa untuk menentukan tujuan dari belajar), selanjutnya bagaimanapun
kemampuan siswa dalam bertanggung jawab terhadap belajarnya akan semakin
meningkat. Sesuai dengan pendapat ahli Vygotskyan tersebut, hasil wawancara
dengan kepala sekolah di pondok pesantren Hidayatullah (9 Agustus 2019)
menyebutkan bahwa siswa di tuntut untuk menyetorkan hafalan Al-Quran kepada
Muhaffidznya masing-masing tanpa melalui teman. Kepala sekolah Pondok
Pesantren Hidayatullah mengungkapkan bahwa pendidikan di pondok pesantren
Hidayatullah di mulai dari kelas tujuh SMP sehingga program simak hafalan dan
belajar oleh teman sebaya dilakukan pada awal masuk Pondok Pesantren. Oleh
karena penelitian ini dilakukan pada siswa SMA pondok pesantren Hidayatullah,
maka dapat di fahami bahwa regulasi diri dalam belajar siswa sudah terbentuk.
48
Sama halnya dengan pondok pesantren Hidayatullah, pondok pesantren
Al-Anshar juga menerapkan sistem yang sama. Siswa di pondok pesantren
Al-Anshar di wajibkan untuk menyetorkan hafalan Al-Quran langsung kepada
Ustazah pembimbing tanpa melalui simak dengan teman sebaya. Berdaarkan hasil
wawancara tesebut, dapat disimpulkan bahwa regulasi diri dalam belajar pada
siswa kedua pondok pesantren tersebut tidak dipengaruhi oleh rekan sebaya.
Penelitian ini membuktikan bahwa regulasi diri dalam belajar memiliki
hubungan dengan aspek dukungan emosional. Dukungan emosional yang
diperoleh dari teman sebaya berupa pemberian rasa empati, kepedulian dan
perhatian pada siswa mengenai kegiatan belajarnya di sekolah, sehingga siswa
merasa diperhatikan (Kartika, 2018). Hal ini akan berdampak positif bagi
kehidupan siswa di asrama sehingga proses belajarnya semakin baik. Hasil
wawancara dengan salah satu siswa, AM (17 tahun) menyebutkan bahwa dirinya
merasa sangat terbantu ketika temannya memuji atas prestasi atau sesuatu yang
dilakukannya. Selain itu, AM juga menyebutkan bahwa teman-temannya tidak
sering memberikan pinjaman dalam bentuk materi seperti uang karena merasa
setiap siswa juga membutuhkan.
Kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya perhatian peneliti terhadap
variabel-variabel yang kemungkinan berpengaruh terhadap regulasi diri dalam
belajar pada subjek penelitian. Pengisian skala dilaksanakan dengan cara diwakili
oleh pihak pondok pesantren, oleh karena itu siswa tidak dapat menanyakan
kesulitan dalam pengisian skala kepada peneliti secara langsung apabila terdapat
kesulitan dalam mengisi skala penelitian. Kelemahan lain dari penelitian ini
49
adalah kurangnya data yang ada di lingkungan pondok pesantren tempat peneliti
melakukan penelitian. Data yang dimaksudkan adalah hasil wawancara yang
mendalam dan observasi di lingkungan pondok pesantren. Hasil wawancara dan
observasi berguna supaya peneliti dapat menentukan objek dan variabel
penelitian dengan tepat.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara
dukungan teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang
berasrama. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini ditolak.
B. Saran
1. Bagi Siswa MA Al-Anshar Dan MA Hidayatullah
Siswa pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah terutama siswa SMA
diharapkan untuk mempertahankan perilaku belajar yang baik sehingga tujuan
dari pembelajaran siswa semakin bagus.
2. Bagi Kepada Sekolah
Pihak sekolah diharapkan untuk mengembangkan program-program
berkaitan dengan kemandirian belajar sehingga siswa dapat difasilitasi untuk
memiliki regulasi diri dalam belajar yang baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan prosedur
penggunaan skala. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meninjau kembali
variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, peneliti
selanjutnya diharapkan untuk meninjau kembali data yang ada di lapangan
51
sebelum melakukan penelitian. Data penelitian berupa wawancara dan
observasi sangat berpengaruh dalam menentukan objek dan variabel penelitian
sehingga penelitian akan memiliki nilai yang valid sesuai dengan keadaan yang
ada di lapangan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011). Efikasi diri, dukungan sosial keluarga
dan self-regulated learning pada siswa kelas viii. Humanitas, 8(1), 17-27.
Ahmed, W., Minnaert, A., Werf, G.v.d., Kuyper, H. (2010). Perceived social
support and early adolescents’ achievement: The mediational roles of
motivational beliefs and emotions. Journal of Youth Adolescence, 39,
36-46.
Apriani, M., & Wahyuni, Z.I. (2015). Pengaruh dukungan sosial teman sebaya
dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri. Jurnal harkat media
komunikasi Islam tentang gender dan anak, 11(2), 160-171.
Arjanggi, R., & Suprihatin, T. (2010). Metode pembelajaran tutor teman sebaya
meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri. Makara, Sosial
Humaniora, 14(2), 91-97.
Arjanggi, R., & Setiowati, E.A. (2013). Meningkatkan belajar berdasar regulasi
diri melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Makara Seri Sosial
Humaniora, 17(1): 55-63.
Azwar, S. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi: Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Aziz, A. (2016). Hubungan dukungan sosial dengan self regulated learning pada
siswa SMA Yayasan Perguruan Bandung Tembung. Jurnal Pendidikan
Ilmu-Ilmu Sosial, 8(2), 103-116.
Aziz, A., & Siswanto, K.A.P. (2018). Hubungan antara self regulated learning
dengan kematangan karir pada siswa SMA. Analitika, 10(1), 7-13.
Bandura, A. (1989). Social cognitive theory. Dalam R. Vasta. Six theories of child
development. Greenwich, CT: JAI Press. (pp. 1-60).
Barnard, Lan, & Paton. (2010). Profiles in self-regulated learning in the online
learning environment. International Review of Research in Open and
Distance Learning, 11(1), 62-80
Bintoro , W., Purwanto, E., & Noviyani, D.I. (2013). Hubungan self regulated
learning dengan kecurangan akademik mahasiswa. Educational
Psychology Journal, 2(1), 57-64.
Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring
the functional components of social support. Dalam I. G. Sarason, & B. R.
53
Sarason (Eds.), Social Support: Theory, Research and Applications. (pp.
73- 94).
Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djaali. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Emeralda, G.N., & Kristiana, I.F. (2017). Hubungan antara dukungan sosial
orang tua dengan motivasi belajar pada siswa sekolah menengah pertama.
Jurnal Empati, 7(3), 154-159.
Etiafani & Anita L. (2015). Self-regulated learning dan kecemasan akademik pada
siswa SMK. Jurnal Empati, 4(4), 144-149.
Febrianela, R. B. (2013). Self-regulation learning (SRL) dengan prestasi
akademik siswa akselerasi. Jurnal Psikologi, 1(1), 202-215.
Friskilia, O.S., & Winata, H. (2018). Regulasi diri (pengaturan diri) sebagai
determinan hasil belajar siswa sekolah menengah kejuruan. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(2), 37-44.
Hadin, Pauji, H.M., & Arifin, U. (2018). Analisis kemampuan koneksi matematik
siswa MTs ditinjau dari self regulated learning. Jurnal Pembelajaran
Matematika Inovatif, 1(4), 657-666.
Hidayah, W. H., & Rachmahana, S.R. (2016). Hubungan antara dukungan teman
sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia.
House, J.S. (1981). Work stress and social support. Reading, Massachusetts:
Addison-Wesley.
Husna, T.A., Mayangsari, M.D., & Rachmah D.N. (2018). Peranan kecerdasan
spiritual terhadap regulasi diri dalam belajar pada santriwati di SMP Darul
Hijrah Puteri Martapura. Jurnal Ecopsy, 5(1), 51-55.
Kadi, A.P.U. (2016). Hubungan kepercayaan diri dan self regulated learning
terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa psikologi 2013
(Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman). eJournal Psikologi, 4(4),
457-471.
Karimah, F.N., & Siswati. (2016). Hubungan antara psychological well being
dengan self regulated learning pada remaja putri penghafal al-qur’an di
Pondok Pesantren Khalafi Kabupaten Demak. Jurnal Empati, 5(4),
738-743.
Kartika, P. Pengaruh dukungan sosial kawan sebaya terhadap regulasi diri dalam
belajar siswa sekolah berasrama (boarding school). Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
54
Kemdikbud. (2018). Profil SMA sekolah menengahatas berasrama. Diakses pada
tanggal 8 Agustus 2019 dari
https://psma.kemdikbud.go.id/index/lib/files/buku/Asrama%20R
PH.pdf.
Kiefer, S.M., Alley, K.M., Ellerbrock, CR. (2015). Teacher and peer support for
young adolescents’ motivation, engagement, and school belonging.
RMLE Online, 38(8), 1-19.
Liu, C.W., dkk. (2012). Revised motivated strategies for learning questionnaire
for secondary school students. The International journal of research and
review, 8, 19-32.
Lubis, I.S.L. (2018). Hubungan Regulasi Diri dalam Belajar dan Efikasi Diri
dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Diversita, 4(2), 90-98.
Lestari, K.A, & Fauziah, N. (2016). Hubungan antara konformitas dengan
motivasi belajar pada siswa di SMA Muhammadiyah Kudus. Jurnal
Empati, 5(4), 717-720.
Maulana, R., Lorenz, M.H., Irnidayanti, Y., & Grift, W.V.D. (2016). Autonomous
motivation in the Indonesian classroom: Relationship with teacher support
through the lens of self-determination theory. Asia-Pacific Edu Res, 25(3),
441–451.
McCown, R., Driscoll, M., & Roop, P.G. (1996). Educational Psychology 2nd
Edition: A Learning-Centered Approach to Classroom Practice.
Massachusetts: Allyn & Bacon.
Nisa, K., Tiatri, S., & Mularsih, H. (2018). Peran dukungan teman sebaya dan
regulasi diri belajar terhadap penyesuaian akademis mahasiswa perguruan
tinggi kedinasan berasrama XYZ. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora,
dan Seni, 2(1), 318-328.
Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat dan profesional
kesehatan lain. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Noviawati, E., Yusuf , S., & Nurihsan, J. (2016). Efektivitas program bimbingan
dan konseling kelompok untuk meningkatkan regulasi diri, efikasi diri, dan
prestasi akademik. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Edusentris,
3(2), 175-187.
Nugraha, I., Nurhasanah, & A’yuna, Q. (2018). Hubungan regulasi diri dengan
kecemasan akademis pada siswa SMA Negeri 1 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 3(2), 25-33.
Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan
Berkembang Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
55
Pintrich, P.R., Smith, D.A., Garcia, T., & McKeachi, W.J. (1991). Manual for the
used of the motivated strategies for learning questionnaire. Michigan:
NCRIPTAL Michigan University.
Pintrich, R.P. (2000). The role of goal orientation in self-regulated learning. Dalam
M. Boekaerts, P.R. Pintrich, dan M. Zeidner. Handbook of Self-Regulation.
Sandiego: Academic Press. (pp. 13-39).
Pintrich, R.P. (2002). Motivation and classroom learning. Handbook of
educational psychology. Reynolds, W.M., & Miller, G.E. New Jersey:
John Wiley & sons, inc.
Pintrich, P. R. (2003). A motivational science perspective on the role of student
motivation in learning and teaching contexts. Journal of Educational
Psychology, 95(4), 667-686.
Santrock, J.W. (2007). Remaja (edisi ke sebelas). Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E.P. (2012). Health psychology: Biopsychosocial interaction 5th edition.
New York: John Willey & Sons, Inc.
Schunk, D.H. (2012). Learning theories: An educational perspective (sixth
edition). Boston: Pearson Education, Inc.
Suciani, D., & Rozali, Y.A. (2014). Hubungan dukungan sosial dengan motivasi
belajar pada mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12
(2), 43-47.
Sugiyono. (2006). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Statistika untuk penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syah, M. (2010). Psikologi pendidikan dengan suatu pendekatan baru. Bandung:
Remaja Roesdakarya.
Taylor, E.S., Peplau, L.A., Sears, O D. (2009). Psikologi sosial, edisi kedua belas.
Jakarta: Kencana.
Tunggadewi, T.P., & Indriana, Y. (2017). Hubungan antara dukungan sosial
dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’An
Jawa Tengah. Jurnal Empati, 7(3), 313- 317.
Winarni, A., & Pratiwi. (2014). Dukungan teman sebaya dan motivasi belajar
siswa pesantren. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
Psikologi & Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic
learning. Journal of Educational Psychology, 81(3).
56
Zimmerman, B.J., & Martinez-pons, M. (1990). Student differences in
self-regulated learning: Relating grade, sex, and giftedness to self-efficacy
and strategy use. Journal of Educational Psychology, 82(1), 51-59.
Zimmerman, B.J., & Martinez-pons, M. (1992). Perceptions of efficacy and
strategy in the use of self regulation of learning. Dalam D.H.Schunk & J.
Meese. Student perceptions in the classroom: causes and qonsecuences.
Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Zimmerman, B. J. (2000). Attaining self-regulated :A social cognitive perspective.
Dalam M. Boekaerts, P.R. Pintrich, dan M. Zeidner. Handbook of
Self-Regulation. Sandiego: Academic Press. (pp. 13-39).
Zimmerman, B.J. (2008). Investigating self-regulation and motivation: historical
background, methodological developments, and future prospects.
American Educational Research Journal, 45(1), 166-183.
58
Lampiran 1
Skala Penelitian
59
SKALA PENELITIAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
60
Identitas responden
Nama :
Jenis Kelamin
Kelas :
Usia :
Sekolah :
Dengan mengisi skala ini, maka saya bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini.
(.…………..)
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Kepada Yth.
Saudara/i responden
Di tempat-
Saya seorang mahasiswi jurusan Psikologi di Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta. Sehubungan dengan memenuhi tugas akhir, saya memohon saudara/i
untuk mengisi skala ini secara lengkap sesuai dengan keadaan saudara/i.
Peneliti bertanggung jawab secara penuh atas kerahasiaan informasi yang
diberikan responden dan akan digunakan sesuai dengan kepentingan dan etika yang
berlaku. Tidak ada jawaban benar ataupun jawaban salah dalam pengisian skala ini.
Oleh karena itu responden diharapkan untuk mengisi skala sesuai dengan keadaan
diri responden. Atas segala partisipasi saudara/i responden, saya mengucapkan
banyak terima kasih.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Hormat Saya
Tsania Fitri Adenia
15320211
61
BAGIAN A
Petunjuk pengisian skala
1. Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan
anda
2. Perhatikan nomor pernyataan dan jangan sampai terlewatkan.
Keterangan pilihan jawaban
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
BENAR
SS S TS STS
☑ □ □ □
SALAH
SS S TS STS
☑ ☑ ☑ ☑
Jangan lewatkan nomer pernyataan!
No Pernyataan Isilah sesuai dengan
keadaan anda!
1. Teman saya akan menghibur di saat saya sedih SS S TS STS
□ □ □ □
2. Teman saya bersedia meminjamkan alat
tulisnya ketika saya mengerjakan tugas
SS S TS STS
□ □ □ □
3. Teman saya memberi tahu tentang info terbaru
tentang penyelesaian tugas
SS S TS STS
□ □ □ □
4. Teman saya memberikan ucapan selamat saat
saya meraih prestasi
SS S TS STS
□ □ □ □
5. Teman saya jarang yang mau memperhatikan
kondisi saya
SS S TS STS
□ □ □ □
62
6. Sulit bagi teman saya untuk memberikan
pinjaman buku kepada saya meskipun saya
sudah memintanya dengan baik-baik
SS S TS STS
□ □ □ □
7. Saya sering ketinggalan informasi yang ada di
sekolah atau di asrama
SS S TS STS
□ □ □ □
8. Hal positif yang saya lakukan sering diabaikan
oleh teman-teman
SS S TS STS
□ □ □ □
9. Teman saya mampu merasakan kesulitan yang
saya alami
SS S TS STS
□ □ □ □
10
.
Ketika saya sedang mengalami masalah
keuangan, teman saya tidak segan memberikan
bantuan
SS S TS STS
□ □ □ □
11
.
Teman saya memberikan saran kepada saya
dalam mengatasi masalah yang saya hadapi
SS S TS STS
□ □ □ □
12
.
Teman saya menghargai pendapat yang saya
sampaikan
SS S TS STS
□ □ □ □
13
.
Teman saya enggan untuk menanyakan
permasalahan yang sedang saya alami
SS S TS STS
□ □ □ □
14
.
Teman saya jarang meluangkan waktunya untuk
mengajari pelajaran yang belum saya fahami
SS S TS STS
□ □ □ □
15
.
Saya merasa teman saya jarang menyampaikan
info terbaru kepada saya
SS S TS STS
□ □ □ □
16
.
Di saat saya meraih nilai yang bagus, teman saya
jarang memberikan apresiasi positif
SS S TS STS
□ □ □ □
17
.
Teman saya bersedia untuk mendengarkan
curhatan saya
SS S TS STS
□ □ □ □
63
18
.
Teman saya menawarkan bantuan ketika saya
kesulitan uang
SS S TS STS
□ □ □ □
19
.
Saya dan teman saya sering berbagi pengalaman SS S TS STS
□ □ □ □
20
.
Teman saya memuji prestasi yang saya raih SS S TS STS
□ □ □ □
21
.
Teman saya tidak memberikan semangat kepada
saya saat saya mengalami kesulitan
SS S TS STS
□ □ □ □
22
.
Teman saya enggan membantu saya meskipun
memiliki waktu luang
SS S TS STS
□ □ □ □
23
.
Teman-teman saya jarang mengajak diskusi SS S TS STS
□ □ □ □
24
.
Teman saya sering meremehkan apa yang saya
lakukan
SS S TS STS
□ □ □ □
BAGIAN B
Petunjuk pengisian skala
1. Berilah lingkaran pada pilihan jawaban angka yang tersedia
2. Angka 1 yang berarti sangat tidak sesuai dan angka 7 yang berarti sangat
sesuai.
3. Semakin dekat ke angka 1, maka semakin tidak sesuai dengan diri anda.
Semakin dekat dengan angka 7, maka semakin sesuai dengan diri anda.
4. Perhatikan nomor pernyataan dan jangan sampai terlewatkan.
64
Contoh soal :
“Saya menyukai apa yang saya pelajari di kelas ini”. Apabila pernyataan tersebut
sangat sesuai dengan diri anda, maka anda dapat melingkari angka 7, misalnya :
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
Jangan lewatkan nomer pernyataan!
1. Ketika saya belajar untuk suatu ujian saya berlatih mengatakan fakta-fakta
penting berulang kali kepada diri saya sendiri
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
2. Saya menggunakan apa yang telah saya pelajari dari tugas pekerjaan rumah
lama dan buku teks untuk melakukan tugas-tugas yang baru
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
3. Ketika saya mempelajari suatu topik, saya mencoba untuk membuat semuanya
saling berkaitan
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
65
4. Ketika saya membaca materi-materi untuk kelas ini, saya mengucapkan
kata-kata tersebut berulang-ulang untuk diri saya sendiri untuk membantu saya
mengingat
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
5. Saya membuat garis besar bab-bab dalam buku saya untuk membantu saya
belajar
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
6. Ketika membaca, saya mencoba menghubungkan hal-hal yang saya baca
dengan apa yang sudah saya ketahui
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
7. Saya bertanya pada diri sendiri untuk memastikan saya tahu materi yang telah
saya pelajari
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
66
8. Saya terus belajar meskipun materi pembelajaran membosankan dan tidak
menarik
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
9. Sebelum saya memulai belajar, saya memikirkan hal-hal yang saya akan
butuhkan untuk belajar
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
10. Ketika saya membaca, saya berhenti sesekali dan memeriksa apa yang telah
saya baca
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
11. Dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain di kelas ini saya berharap
melakukan dengan baik
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
67
12. Dibandingkan dengan yang lainnya di kelas ini saya pikir bahwa saya adalah
siswa yang baik
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
13. Saya yakin saya dapat melakukan pekerjaan dengan sangat baik pada
masalah-masalah dan tugas-tugas yang ditugaskan untuk kelas ini
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
14. Saya pikir saya akan menerima nilai yang baik di kelas ini
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
15. Keterampilan belajar saya sangat hebat dibandingkan dengan orang lain di
kelas ini
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
68
16. Dibandingkan dengan siswa-siswa lain di kelas ini, saya pikir bahwa saya tahu
banyak hal mengenai mata pelajaran
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
17. Saya lebih memilih tugas kelas yang menantang sehingga saya bisa belajar
hal-hal baru
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
18. Saya suka terhadap apa yang saya pelajari di kelas ini
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
19. Saya pikir saya akan dapat menggunakan apa yang saya pelajari di kelas ini di
kelas lain
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
69
20. Bahkan ketika saya melakukan hal yang buruk di suatu ujian, saya mencoba
belajar dari kesalahan saya
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
21. Saya berpikir apa yang saya pelajari di kelas ini berguna untuk saya ketahui
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
22. Saya sangat gugup selama ujian sehingga saya tidak bisa mengingat apa yang
telah saya pelajari
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
23. Saya merasa gelisah, kesal ketika saya mengikuti ujian
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
24. Saya khawatir akan banyak hal tentang ujian
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
70
25. Ketika saya mengikuti ujian, saya memikirkan betapa buruk saya
mengerjakannya
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
26. Ketika tugas sulit, saya menyerah atau hanya mempelajari bagian-bagian yang
mudah
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
27. Saya seringkali mendapati diri sendiri membaca buku sekolah, akan tetapi
tidak tahu tentang apa isi bukunya
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
28. Saya mendapati diri saya memikirkan hal-hal lain dan tidak benar-benar
mendengarkan apa yang sedang dikatakan guru, pada saat ia sedang berbicara.
1
Sangat
Tidak
Sesuai
Dengan
Saya
2 3 4 5 6 7
Sangat
Sesuai
Dengan
Saya
71
Lampiran 2
Tabulasi Data Penelitian
72
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya
No. Dukungan Teman Sebaya
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13
1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2
5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2
8 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
10 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
11 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
13 4 3 3 2 2 3 1 2 3 4 3 3 3
14 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3
15 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
16 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3
17 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
19 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4
20 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3
21 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3
22 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
23 3 4 2 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4
24 3 4 3 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1
25 3 2 1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2
26 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2
27 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4
28 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
29 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2
30 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 2 2 3 2 4 1 2 4 3 2 1
32 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3
33 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3
36 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 2
37 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 4 3 3
38 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2
40 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2
41 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3
73
42 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3
43 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3
44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 2
46 3 4 2 4 2 3 1 4 3 1 4 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
49 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2
50 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2
51 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
52 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
53 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
54 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
56 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3
57 3 3 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 2
58 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4
59 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3
60 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
61 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
62 3 3 1 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2
63 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3
64 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
65 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3
66 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3
67 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2
68 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4
69 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
70 3 3 4 4 2 2 1 1 3 3 4 4 1
71 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
72 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3
73 3 3 2 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3
74 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
75 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3
76 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
77 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2
78 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
79 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2
80 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3
81 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
82 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
84 3 3 2 3 2 1 3 2 4 4 4 4 2
85 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 2 1
74
86 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
87 1 3 2 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3
88 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
89 3 3 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3
90 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
91 3 3 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2
92 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3
93 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
94 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
95 3 3 1 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3
96 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
98 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3
99 2 4 3 2 3 4 3 1 3 2 3 3 1
100 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
101 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3
102 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 4
103 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2
104 4 4 4 3 2 1 4 2 2 2 2 3 1
105 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2
106 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3
107 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2
108 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 2
109 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
110 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3
111 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2 4 2 3
112 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 1
113 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2
114 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
115 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1
116 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
117 1 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 1 2
118 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2
119 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3
120 3 2 3 1 2 3 3 1 1 4 4 4 3
No Dukungan Teman Sebaya Tot
al A1
4
A1
5
A1
6
A1
7
A1
8
A1
9
A2
0
A2
1
A2
2
A2
3 A24
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
86
2 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3
70
75
3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3
70
4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3
64
5 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4
78
6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
72
7 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
74
8 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3
78
9 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2
65
10 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4
77
11 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3
79
12 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4
79
13 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2
62
14 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 3
72
15 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3
79
16 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
80
17 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2
68
18 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3
82
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89
20 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3
79
21 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
79
22 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
84
23 4 1 3 1 1 4 1 1 4 4 3
58
24 4 2 1 4 4 4 2 3 3 1 1
58
25 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3
65
26 1 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3
74
76
27 4 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4
79
28 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
84
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
67
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
73
31 1 3 2 4 4 4 2 4 2 2 2
62
32 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3
77
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
88
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
72
35 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3
76
36 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2
70
37 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3
67
38 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
75
39 3 2 1 1 2 4 2 3 3 3 2
59
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69
41 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3
74
42 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
81
43 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
62
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
94
45 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
72
46 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4
75
47 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
75
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95
49 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 2
68
50 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
85
77
51 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
74
52 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
82
53 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2
70
54 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4
86
55 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
91
56 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3
75
57 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
81
58 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
77
59 2 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3
72
60 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
76
61 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
71
62 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2
63
63 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4
74
64 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3
75
65 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
68
66 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2
62
67 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3
64
68 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3
81
69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
73
70 1 2 1 4 4 4 4 1 1 2 2
61
71 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
79
72 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2
55
73 2 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2
58
74 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
89
78
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
74
76 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
70
77 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 2
76
78 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4
81
79 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
60
80 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 2
67
81 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
83
82 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
67
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93
84 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
69
85 1 1 1 3 3 4 1 3 3 3 4
54
86 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
75
87 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1
64
88 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 3
67
89 2 2 2 3 3 4 4 2 2 3 1
67
90 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
80
91 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4
69
92 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3
73
93 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
68
94 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2
65
95 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4
80
96 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
69
97 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
67
98 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
77
79
99 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
61
10
0 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
72
10
1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
66
10
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36
10
3 4 3 2 4 3 4 2 3 2 3 1
64
10
4 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
57
10
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71
10
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78
10
7 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
66
10
8 1 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4
78
10
9 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
67
11
0 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2
58
11
1 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 1
67
11
2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 1 1
45
11
3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4
82
11
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
72
11
5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2
71
11
6 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
63
11
7 3 1 3 3 1 3 2 1 3 1 1
56
11
8 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
84
11
9 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
65
12
0 3 4 1 2 4 4 1 4 4 4 3
68
80
B. Regulasi Diri dalam Belajar
N
o.
Regulasi Diri dalam Belajar
B
1
B
2
B
3
B
4
B
5
B
6
B
7
B
8
B
9
B1
0
B1
1
B1
2
B1
3
B1
4
B1
5
1 3 6 6 7 7 6 4 6 6 6 5 2 6 5 1
2 5 6 7 3 7 7 1 1 1 3 1 1 3 1 1
3 7 4 5 4 7 6 7 3 6 7 7 4 4 4 3
4 2 5 4 6 6 3 6 6 5 6 6 3 5 4 3
5 2 6 7 7 6 6 7 3 5 7 5 1 3 3 1
6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 6 6 5 5 5 2
7 7 3 7 7 7 7 7 6 7 7 6 6 6 6 2
8 5 4 7 6 4 6 4 4 6 4 4 1 4 4 1
9 5 5 5 5 4 7 5 5 7 6 7 4 6 5 2
10 7 5 6 6 3 7 2 7 7 2 6 1 2 6 2
11 4 4 5 6 7 6 7 5 7 4 2 1 5 1 1
12 4 5 2 7 7 7 4 7 6 5 2 1 2 2 1
13 7 5 6 4 6 6 6 5 6 5 4 3 6 5 3
14 2 5 6 4 3 3 6 2 7 2 4 4 4 2 1
15 7 4 6 4 7 7 7 6 7 6 3 1 4 4 1
16 5 4 2 5 5 5 6 6 5 4 1 2 2 2 1
17 6 5 6 7 7 5 7 7 7 5 1 3 6 5 3
18 7 4 6 7 7 5 6 7 6 7 6 4 7 5 4
19 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 3 4 2 2
20 3 5 6 6 7 6 4 3 3 5 4 3 5 4 3
21 6 6 7 7 6 5 7 6 6 2 5 1 6 1 1
22 7 6 7 5 3 6 7 7 7 6 7 3 4 5 6
23 3 1 2 7 6 5 7 2 6 7 7 5 6 7 2
24 7 6 5 7 7 7 7 2 3 7 4 3 1 4 1
25 6 6 5 4 7 6 6 6 7 5 5 2 3 3 2
26 7 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 6 7 6 1
27 7 2 6 7 5 7 7 2 1 1 3 2 4 4 1
28 4 4 5 6 6 5 4 7 3 3 3 2 1 4 1
29 4 4 7 5 5 7 7 5 5 2 3 1 1 1 1
30 7 7 6 7 7 6 7 7 7 6 4 2 6 7 6
31 5 2 6 7 3 4 5 6 4 4 3 1 5 2 1
32 4 7 3 2 7 6 6 2 4 7 3 4 3 2 1
33 6 4 6 7 7 7 6 3 6 7 6 4 5 4 1
34 5 5 5 4 6 6 7 7 6 6 6 4 5 5 4
35 7 7 7 7 7 5 7 5 5 6 7 4 4 6 4
36 6 2 4 3 6 6 6 4 6 6 4 2 4 4 2
37 7 4 7 7 2 7 5 1 3 1 4 3 3 4 1
38 7 5 7 6 2 7 6 1 5 2 4 1 4 4 1
39 6 4 2 6 6 4 7 7 6 4 2 1 4 3 1
40 7 4 4 6 4 5 7 5 5 6 6 4 3 5 2
81
41 6 6 4 6 7 5 7 4 7 7 7 4 4 6 3
42 7 1 6 5 7 6 7 5 7 5 5 2 1 3 1
43 7 3 1 3 1 3 6 2 2 2 5 1 2 2 1
44 7 6 6 7 5 7 6 6 7 6 7 7 7 7 6
45 6 5 5 4 7 5 5 6 5 6 5 3 5 3 2
46 7 5 4 7 7 7 6 6 5 6 4 4 7 3 4
47 7 6 7 7 7 7 7 5 7 7 2 1 1 2 1
48 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 4 4 4 5 3
49 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 4 3
50 7 6 7 3 3 6 7 6 5 7 7 4 6 4 1
51 3 2 6 7 2 5 6 3 6 6 1 1 2 3 7
52 7 2 6 7 7 7 7 3 6 2 7 4 2 6 1
53 7 6 5 6 3 7 6 4 7 7 6 5 7 7 4
54 6 6 6 6 6 7 4 2 6 7 7 1 6 7 2
55 7 5 5 7 6 5 7 5 6 7 4 3 3 3 3
56 6 6 6 1 6 7 7 6 7 7 6 4 6 5 1
57 4 4 3 6 5 5 5 4 4 6 6 3 4 5 4
58 7 5 5 7 7 7 7 5 7 7 7 3 3 5 5
59 3 4 4 2 1 4 4 1 6 7 6 1 2 4 1
60 6 6 4 7 4 4 7 4 7 5 7 2 7 5 2
61 5 5 5 4 4 6 5 5 5 6 5 5 5 5 5
62 6 5 4 5 6 5 6 6 7 7 7 2 4 4 1
63 2 5 3 3 6 6 3 6 6 6 3 2 2 3 2
64 7 5 6 7 7 7 6 6 7 6 7 3 6 6 1
65 5 3 5 5 2 6 6 2 2 4 6 6 3 5 5
66 5 5 6 4 7 6 5 4 5 6 6 5 6 5 4
67 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
68 2 1 5 5 6 7 7 7 7 7 5 1 1 7 1
69 5 7 7 6 6 3 4 6 7 6 7 7 7 7 1
70 6 7 7 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7
71 5 1 3 2 5 5 3 6 5 4 3 6 7 5 4
72 3 3 4 2 6 4 3 5 2 5 3 4 6 5 2
73 3 4 3 2 6 4 5 1 7 7 6 2 2 5 4
74 7 5 7 7 3 7 7 5 7 6 7 7 5 7 3
75 6 7 7 5 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 6
76 3 2 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4
77 5 6 5 4 6 7 4 7 6 5 6 3 3 3 2
78 4 6 5 7 3 5 5 4 6 6 5 5 5 6 3
79 3 3 4 2 4 5 5 4 3 4 5 2 4 2 4
80 2 4 3 5 4 3 5 4 3 2 5 4 4 2 6
81 7 5 6 7 4 7 1 1 7 7 7 4 7 7 5
82 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3
83 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 4 4
84 5 4 2 5 2 2 5 2 2 2 5 2 4 3 2
82
85 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 5 7 6 5
86 7 7 7 5 5 7 7 5 6 7 7 7 7 7 7
87 5 4 1 1 1 2 2 1 6 5 2 1 4 2 1
88 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 7
89 4 7 6 6 5 7 4 5 7 1 7 7 7 6 7
90 6 6 5 7 4 7 7 7 7 7 7 5 6 6 3
91 6 5 7 2 4 6 5 1 7 6 5 4 7 6 5
92 7 7 5 6 1 6 7 7 7 7 7 5 6 5 4
93 4 5 5 6 7 7 6 4 6 5 6 4 5 5 3
94 6 7 3 7 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7
95 3 4 6 6 2 6 4 1 1 6 5 6 4 6 1
96 7 5 5 7 4 5 7 6 1 7 7 1 4 6 2
97 2 3 4 3 6 6 6 7 6 7 7 7 7 6 5
98 3 2 3 5 6 5 4 4 5 6 5 3 3 3 4
99 6 3 3 6 6 4 5 6 4 4 6 5 5 5 4
10
0 4 5 6 5 7 7 7 3 6 7 5 5 7 6 4
10
1 4 5 5 7 2 5 5 5 4 7 4 3 4 4 4
10
2 1 1 1 1 2 3 2 6 4 1 1 5 6 7 7
10
3 7 5 5 7 5 4 5 2 5 7 5 4 4 4 3
10
4 3 6 7 2 2 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7
10
5 4 3 5 4 6 7 7 6 5 3 4 6 6 7 7
10
6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 7 7 6 6 6 4
10
7 4 2 2 5 3 6 6 5 5 6 7 7 5 6 5
10
8 5 6 5 4 6 7 4 7 5 5 6 3 3 3 3
10
9 6 4 5 5 1 6 6 2 4 3 6 5 5 5 4
11
0 5 3 4 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5 3 2
11
1 7 5 6 7 4 7 6 1 3 7 4 4 4 3 3
11
2 7 4 7 7 4 7 7 7 6 4 7 5 7 7 5
11
3 7 7 7 7 7 7 6 7 1 7 7 6 7 7 7
11
4 4 4 5 4 6 5 5 4 5 6 5 4 5 5 4
83
11
5 7 6 7 6 5 7 7 5 7 6 6 7 5 6 4
11
6 4 2 6 4 6 5 2 5 6 2 6 6 6 6 5
11
7 3 5 6 7 3 7 6 2 3 3 6 5 6 7 4
11
8 7 4 4 6 5 6 6 3 4 6 6 5 3 6 4
11
9 3 4 6 7 7 6 5 6 7 6 7 7 6 4 6
12
0 7 4 7 4 7 7 7 4 7 7 4 6 6 7 5
N
o.
Regulasi Diri dalam Belajar Tot
al B1
6
B1
7
B1
8
B1
9
B2
0
B2
1
B2
2
B2
3
B2
4
B2
5
B2
6
B2
7
B2
8
1 4 5 7 4 6 7 2 1 2 1 2 2 2
236
2 1 4 4 5 3 3 1 1 3 4 5 4 7
170
3 3 5 6 6 7 7 5 4 6 5 3 3 6
276
4 3 1 6 3 5 6 1 1 2 1 1 1 1
201
5 1 3 5 4 6 7 1 1 1 6 5 6 1
220
6 2 4 6 6 7 7 6 5 7 7 5 6 2
301
7 2 2 7 6 6 7 2 1 4 2 2 2 2
266
8 1 4 4 4 7 7 5 2 4 4 5 2 4
223
9 2 6 7 7 6 7 3 1 1 2 2 4 1
247
10 2 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 2 1
224
11 1 2 7 4 6 7 5 1 7 4 5 2 3
228
12 1 5 6 2 6 6 3 1 2 2 1 5 2
200
13 2 6 7 5 6 7 4 5 5 6 3 4 2
269
14 1 6 4 6 4 6 6 1 1 1 2 2 1
187
15 3 7 7 7 6 7 4 3 4 5 2 1 2
259
84
16 3 5 5 7 6 7 2 2 3 7 4 2 1
211
17 3 6 6 6 5 7 2 1 3 4 6 1 6
259
18 4 7 7 1 7 7 4 4 4 1 7 7 1
283
19 2 6 6 6 6 6 4 5 6 4 4 4 3
263
20 4 6 5 6 6 7 4 5 4 3 2 3 2
241
21 1 5 7 7 7 7 3 1 3 2 2 1 1
234
22 6 7 7 7 7 7 2 1 1 1 2 6 6
278
23 2 5 7 5 7 7 7 4 6 7 7 1 1
269
24 1 2 5 5 7 7 4 6 6 5 6 4 7
255
25 2 4 7 7 6 7 6 2 2 2 4 1 2
243
26 1 7 7 7 4 7 4 4 5 1 4 4 5
295
27 1 1 4 5 5 7 1 1 1 2 2 7 6
189
28 1 3 7 5 7 7 3 2 2 2 2 2 3
201
29 1 1 5 2 3 7 2 2 2 2 3 3 3
179
30 5 6 7 7 7 7 1 1 1 1 1 6 2
279
31 2 4 6 5 6 7 4 1 2 4 4 3 5
210
32 2 7 7 5 7 7 4 7 1 7 3 1 7
241
33 3 7 4 7 7 6 6 6 7 4 2 1 5
280
34 4 6 7 5 6 6 1 1 2 1 2 2 1
245
35 4 7 7 6 7 7 1 1 1 1 1 1 3
265
36 2 3 5 6 6 6 2 2 2 3 2 2 2
210
37 3 7 4 5 7 7 4 1 1 2 4 7 4
215
38 1 5 4 4 7 7 4 4 4 2 7 1 2
218
39 4 5 7 4 7 7 5 6 3 4 1 2 1
234
85
40 3 4 6 5 6 7 4 3 4 5 5 2 2
249
41 4 5 4 7 7 6 5 3 4 7 3 5 4
282
42 1 4 6 3 3 7 1 3 3 5 3 7 7
225
43 1 2 7 6 7 7 6 2 4 4 4 6 6
190
44 7 7 7 7 7 7 1 7 2 2 2 1 3
308
45 1 4 5 5 5 6 1 1 4 4 4 1 2
223
46 3 6 7 7 5 7 3 1 2 1 1 2 2
253
47 1 4 6 6 7 7 2 1 4 2 2 2 2
234
48 3 3 6 7 7 7 1 1 5 7 1 1 2
274
49 5 5 7 7 7 7 1 4 4 3 3 1 1
295
50 1 6 5 7 6 7 1 1 1 4 1 1 4
242
51 7 6 4 6 6 7 4 2 7 2 3 3 3
231
52 4 1 5 6 7 7 6 2 1 1 7 2 6
243
53 3 6 7 7 7 5 2 3 1 1 7 4 1
270
54 3 7 6 6 6 7 2 1 4 5 2 1 7
262
55 3 5 6 7 6 7 4 3 4 4 4 2 4
260
56 2 6 7 7 7 7 1 2 2 3 1 1 1
253
57 2 4 4 4 6 7 5 3 4 5 5 4 4
237
58 4 3 7 7 5 7 1 1 2 3 3 3 4
264
59 2 6 7 1 5 7 1 2 7 6 4 6 5
203
60 2 2 4 4 7 7 4 4 6 3 3 4 4
251
61 5 6 6 7 6 7 1 1 4 4 1 2 2
249
62 4 5 5 7 2 7 1 2 3 4 4 3 3
240
63 1 5 6 6 6 7 5 5 7 6 2 5 2
233
86
64 1 5 6 7 6 6 1 1 4 2 5 1 1
259
65 5 4 5 5 6 6 1 1 5 5 7 5 6
234
66 6 5 5 4 7 7 4 5 6 5 7 5 6
284
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
273
68 1 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1
221
69 1 4 3 4 7 6 1 1 1 1 1 1 1
233
70 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7
361
71 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
289
72 2 4 4 3 2 3 3 3 4 5 4 2 5
191
73 4 6 5 5 4 3 2 1 1 4 3 6 5
206
74 3 5 5 7 6 7 1 1 1 1 4 1 1
260
75 4 6 6 6 7 7 1 2 2 1 2 1 2
285
76 4 3 4 4 3 5 3 4 5 3 2 1 5
200
77 3 6 3 2 3 3 7 7 6 7 7 7 6
258
78 3 4 5 5 7 6 3 2 4 4 4 5 2
247
79 4 4 5 5 3 3 5 5 3 4 4 4 2
200
80 7 7 7 6 3 3 6 6 6 6 2 3 4
235
81 5 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1
255
82 3 2 4 2 3 5 2 2 2 2 2 3 3
162
83 4 7 7 7 7 7 7 4 1 1 1 1 1
293
84 2 5 5 3 5 5 2 3 2 2 7 1 1
171
85 5 5 7 4 5 7 6 6 6 7 6 7 7
328
86 6 4 6 6 7 7 1 1 2 1 1 1 2
282
87 1 1 4 1 7 7 6 1 1 4 6 1 7
156
87
88 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
347
89 7 7 7 7 5 7 1 3 2 1 3 5 5
279
90 3 5 7 5 7 7 3 3 3 5 4 4 3
287
91 5 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2
211
92 4 5 1 1 3 5 3 6 5 5 3 3 6
262
93 3 3 4 5 6 5 2 2 2 2 2 2 3
231
94 6 7 7 7 7 7 1 1 5 1 1 2 2
297
95 2 2 3 2 2 7 6 4 6 6 4 1 7
214
96 5 1 7 4 1 6 1 1 1 5 7 7 7
233
97 3 4 6 6 7 7 2 3 2 1 4 2 7
259
98 4 4 5 5 6 7 2 1 3 2 3 4 4
211
99 4 2 4 6 6 7 4 5 4 5 5 3 3
249
10
0 4 3 7 7 7 7 1 2 2 1 7 7 5
269
10
1 3 5 4 5 7 7 4 3 4 4 7 4 5
244
10
2 7 7 2 4 7 6 1 2 3 4 5 4 7
198
10
3 5 3 5 5 7 5 4 1 3 5 4 5 2
241
10
4 6 7 6 7 7 7 2 2 1 1 1 4 2
275
10
5 7 7 7 7 7 7 2 2 3 2 1 1 1
265
10
6 5 6 6 6 6 7 3 5 3 3 1 6 5
300
10
7 6 4 5 6 6 7 5 4 3 4 5 5 5
263
10
8 3 7 3 2 3 3 7 7 7 7 7 4 6
259
10
9 4 4 4 3 6 4 2 2 3 4 5 4 5
220
11
0 3 4 4 5 6 5 3 4 3 5 2 3 6
213
88
11
1 3 3 3 3 5 5 6 5 5 7 7 1 6
246
11
2 5 6 5 5 7 6 1 1 1 1 1 1 1
261
11
3 1 6 7 6 7 7 1 1 6 7 1 2 1
296
11
4 4 4 5 5 5 6 3 2 2 2 4 4 5
231
11
5 5 4 6 7 7 7 1 2 2 1 2 1 2
271
11
6 4 6 5 5 6 7 2 2 1 1 1 1 1
223
11
7 3 3 6 6 6 6 4 6 2 3 4 3 6
249
11
8 3 3 4 4 5 6 3 4 6 4 5 3 3
245
11
9 6 5 4 3 6 7 3 2 3 3 3 4 4
269
12
0 4 7 6 3 7 5 3 3 5 3 1 4 5
280
89
Lampiran 3
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
90
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (Dukungan Teman Sebaya)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.900 .901 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 68.89 88.803 .429 .342 .898
A2 68.69 89.644 .373 .286 .899
A3 68.88 88.917 .359 .367 .899
A4 68.92 87.254 .454 .585 .897
A5 69.16 84.891 .620 .587 .893
A6 68.79 85.225 .602 .541 .894
A7 69.18 88.650 .323 .428 .900
A8 69.28 84.524 .531 .475 .896
A9 69.31 87.476 .455 .473 .897
A10 68.97 88.335 .326 .325 .901
A11 68.68 87.902 .529 .582 .896
A12 68.92 87.707 .530 .593 .896
A13 69.31 88.484 .364 .366 .899
A14 69.07 85.626 .494 .546 .896
A15 69.18 85.411 .612 .583 .894
A16 69.16 85.966 .522 .487 .896
A17 68.82 86.924 .510 .533 .896
A18 68.89 85.173 .630 .597 .893
A19 68.61 88.341 .486 .457 .897
A20 69.10 85.368 .553 .572 .895
A21 68.89 85.509 .564 .545 .895
A22 68.87 87.360 .507 .552 .896
A23 69.11 86.181 .564 .486 .895
A24 69.16 84.403 .617 .605 .893
91
Uji Validitas dan Reliabilitas (RMSLQ)
1. Subskala SE
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.855 .854 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B11 19.59 52.042 .510 .368 .854
B12 21.10 45.721 .699 .500 .820
B13 20.11 49.039 .622 .413 .834
B14 20.14 48.139 .702 .534 .820
B15 21.66 45.571 .706 .712 .818
B16 21.48 48.806 .617 .656 .835
2. Subskala IV
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.717 .731 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B17 23.04 17.805 .328 .190 .741
B18 22.27 17.475 .552 .350 .641
B19 22.58 15.405 .576 .346 .624
B20 21.98 17.327 .519 .375 .652
92
B21 21.46 19.830 .464 .407 .681
3. Subskala LS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.779 .785 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 47.45 76.334 .468 .305 .757
B2 48.07 75.566 .519 .352 .751
B3 47.58 76.211 .508 .467 .753
B4 47.38 77.917 .403 .237 .766
B5 47.61 75.770 .432 .253 .763
B6 46.98 78.722 .544 .425 .752
B7 47.19 78.879 .422 .224 .763
B8 48.09 77.260 .357 .229 .774
B9 47.38 77.379 .435 .261 .762
B10 47.39 76.694 .428 .288 .763
4. Subskala AN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.833 .833 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B22 9.58 24.146 .637 .449 .799
93
B23 9.87 23.724 .680 .491 .781
B24 9.29 23.351 .687 .498 .777
B25 9.21 23.225 .644 .457 .797
5. Subskala LOF
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.682 .682 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B26 6.67 11.686 .488 .241 .597
B27 6.98 12.067 .475 .227 .613
B28 6.58 10.850 .523 .274 .551
94
Lampiran 4
Uji Normalitas
95
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Duksos .053 120 .200* .985 120 .193
RMSLQ .045 120 .200* .990 120 .563
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
96
Lampiran 5
Uji Linearitas
97
Uji Linearitas
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
RMSLQ * Duksos .144 .021 .585 .342
98
Lampiran 6
Uji Hipotesis
99
Uji Hipotesis Nonparamterik
Correlations
Duksos RMSLQ
Spearman's rho Duksos Correlation Coefficient 1.000 .134
Sig. (1-tailed) . .073
N 120 120
RMSLQ Correlation Coefficient .134 1.000
Sig. (1-tailed) .073 .
N 120 120
100
Lampiran 7
Analisis Tambahan
101
1. Uji Hipotesis Berdasarkan Aspek Dukungan Teman Sebaya dan
Regulasi Diri dalam Belajar
2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics
JK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
RMSLQ Perempuan 64 242.72 31.017 3.877
laki-laki 56 250.39 41.322 5.522
102
Lampiran 8
Surat Permohonan Izin Penelitian
103
104
98
Lampiran 9
Surat Keterangan Selesai Penelitian
99
100
top related