doa setelah tahajud
Post on 09-Aug-2015
70 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Doa setelah tahajud
Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna Walakal hamdu Anta mulikussamaawaati wal ardhi Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa ‘atu aqqun. Allahumma laka aslamtu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu. Wa maa asrortu wa maa a’ lantu. Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru. Laa ilaa ha illaa anta Anta ilaahii Laa ilaaha illaa Anta
1. Niat shalat hajat:
Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Doa Shalat Hajat
Setelah selesai shalat hajat, lalu membaca istigfar. Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat
membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau sebagai berikut:
Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”
3. Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:
Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.
Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan
diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As
`aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli
itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa
qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan
pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon
sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan
pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu
kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan
Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.
Shalat tasbih dikenal dengan nama Shalat Ja’far Ath-Thayyar (ra). Keutamaan yang terpenting dari shalat ini adalah
untuk pengampunan dosa-dosa besar. Waktu melakukannya yang paling utama adalah permulaan siang pada hari
Jum’at. Shalat ini dilakukan sebanyak 4 (empat) rakaat, dua kali salam. Pada rakaat pertama membaca: Surat Fatihah
dan Surat Az-Zalzalah; rakaat kedua: Surat Fatihah dan Surat Al-’Adiyat. Rakaat pertama (pada shalat yang kedua)
membaca: Surat Fatihah dan Surat An-Nashr; rakaat kedua membaca: Surat Fatihah dan Surat Al-Ikhlash. Dan setiap
rakaat sebelum ruku’, setelah membaca Surat Al-Qur’an tersebut, membaca Tasbih sebayak 15 kali, yaitu:
�ك�ب�ر� ا الله� و� ا�ال�الله� �ل�ه� و�ال�ا لله� د� م� ال�ح� و� الله� ان� ب�ح� س�Subhânallâh walhamdulillâh wa lâilâha illallâh wallâhu akbar
Tasbih ini juga dibaca sebanyak 10 kali pada setiap rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk untuk
berdiri. Sehingga dalam 4 rakaat berjumlah 300 tasbih.
Dalam sujud yang terakhir setelah membaca tasbih tersebut hendaknya membaca:
Subhâna Man labisal ‘izza wal waqâr, Subhâna Man ta’aththafa bil majdi wa takarram bihi, Subhâna Man lâ yanbaghit
tasbîhu illâ lahu, Subhâna Man ahshâ kulla syay-in ‘ilmuhu, Subhâna Dzil manni wan ni’ami, Subhâna Dzil qudrati wal
karâm.
Allâhumma innî as-aluka bi-ma’âqidil ‘izzi min ‘Arsyik(a), wa muntahar rahmati min kitâbika, wasmikal a’zhami wa
kalimâtikat tâmmah allatî tammat shidqan wa ‘adlâ, shalli ‘alâ Muhammadin wa Ahli baytihi waf’al bî kadzâ wa kadzâ.
Maha Suci Yang Memakai pakaian kehormatan dan keagungan. Maha Suci Yang Memakai busana kemuliaan. Maha
Suci Yang tidak layak pensucian kecuali pada-Nya. Maha Suci yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Maha Suci
Yang Memiliki semua karunia dan kenikmatan. Maha Suci Yang Memiliki kekuasan dan kemuliaan.
Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan keagungan ‘arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, nama-Mu yang agung, dan
kalimat-kalimat-Mu yang sempurna yang mencakup kebenaran dan keadilan, sampaikan shalawat kepada Muhammad
dan keluarganya, dan lakukan padaku … (sampaikan hajat Anda).
Setelah salam angkatlah tangan Anda sambil membaca doa berikut, masing-masing semampu Anda tidak bernafas:
1. Ya Rabbi ya Rabbi
2. Ya Rabbâhu ya Rabbâhu
3. Ya Rabbi ya Rabbi
4. Ya Allâh ya Allâh
5. Ya Hayyu ya Hayyu
6. Ya Rahîm ya Rahîm
Kemudian membaca asma Allah swt berikut, masing-masing (7 kali):
1. Ya Ramânu yâ Rahmân
2. Yâ Arhamar râhimîn
Kemudian membaca doa berikut:
Allâhumma innî aftatihul qawla bihamdika, wa anthiqu bits-tsanâi ‘alayka, wa amjiduka walâ ghâyata limadhika wa
atsnâ ‘alayka, wa man yablaghu ghâyata tsanâika wa amaddu majdaka, wa innî likhalîqatika kunhu ma’rifati majdika.
Wa ayyu zamanin lam takun mamdûhan bifadhlika, ‘awwâdan ‘alal mudznibîna bihilmika. Takhlufu sukkânu ardhika ‘an
thâ’atika fakunta ‘alayhim ‘athûfan bijûdika, jawwâdan bi- fadhlika, ‘awwâdan bikarâmika, yâ lâilâha illâ Antal Mannânu
Dzul jalâli wal ikrâm.
Ya Allah, aku memulai ucapanku dengan puji-Mu, bicaraku dengan puja-Mu, dan aku memuliakan-Mu. Tak akan
berakhir puja dan puji-Mu. Aku memuji-Mu dan orang yang mencapai puncak pujian-Mu tak akan berhenti memuliakan-
Mu, sementara aku adalah makhluk-Mu, mengenal kemuliaan-Mu. Sampai kapan pun Engkau selalu dipuji dengan
karunia-Mu, disifati dengan kemuliaan-Mu, menjadi tempat kembali orang-orang yang berdosa dengan kebijaksaan-
Mu. Walaupun penghuni bumi menyimpang dari ketaatan pada-Mu, tetapi Engkau tetap menyayangi mereka dengan
kedermawanan-Mu, Engkau terima kedatangan mereka dengan kemuliaan-Mu, wahai yang tiada Tuhan kecuali
Engkau Yang Maha Memberi karunia, Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan. (Mafâtihul Jinan, bab 1: 46)
top related