perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh ... · dengan baik. skripsi ini disusun dan...
Post on 23-Mar-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PROFITABILITAS, SET KESEMPATAN INVESTASI,
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
AGNES NURCAHYONO
NIM. F130902
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang
yang tidak beriman.”
(QS Yunus : 101)
Karena sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila
kamu telah selesai (dari urusan sesuatu), kerjakanlah
dengan sunguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya Tuhan-mulah hendaknya
kamu berharap.
(QS Al-Insyirah : 5-8 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Penelitian ini untuk:
Ibu dan Bapakku Tercinta serta Adikku Agnes Suharyanto
di Kalimantan.
Terima kasih atas dukungan dan doa yang selalu
diberikan…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Drs. Santosa Tri Hananta, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Drs. Sri Hartoko. MBA, Ak., selaku pembimbing skripsi atas
semua kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk
mencapai hasil yang terbaik.
4. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih untuk motivasi dan doa yang
diberikan telah selama ini.
5. Sahabatku ”Power Rangers” (Arya, Supri, Esga, Isdaryanto), waktu begitu
cepat berlalu, sehingga waktu pun memaksa kita harus berpisah.
6. Teman-temanku, Eka Wahyuning Tyas, Ernita Widy, Karlina: kapan kita
mbolang lagi? Semngat buat kalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Buat temen tim penelitian payung: Rovi dan Murti, terim kasih kerja
samanya selama ini. Kalian bener-bener orang yang tangguh. J
8. Keluarga keduaku, Dewan Kerja Cabang 11.14 Kwarcab Kab. Sragen
masa bakti 2006-2011. Jangan pernah menutup pintumu untukkku bermain
dan belajar.
9. Buat Pak Halim Deddy Perdana: doakan saya segera menyusul Bapak J
10. Buat adikku Cintya Ayu Daniswari yang senantiasa memberikn support di
saat-sat yang genting.
11. Putri: terima kasih supportnya dari negeri kanguru.
12. Keynia Evirachanessa Kusuma, terima kasih untuk tiga tahun yang sangat
mengesankan. Lekas sembuh ya sahabat… J
13. Esga Perdana Putra: terima kasih pinjaman gitarnya sebagai penghibur di
sela-sela waktu pengerjaan skripsi.
14. Mas Eko Cahyono, Mas Dwi Yarsono, Pak Maryono: orang-orang hebat
yang pernah aku jumpai selama ini.
15. Buat eks-Tim Audit BKM se-Kec. Sawit, Boyolali tahun 2010 (KAP
Tarmizi Achmad): Eka kurnia dan Karlina. Dua wanita super yang selalu
bikin aku bangga.
16. Eks-Tim Audit BKM Kec. Klego, Boyolali: Cuwi dan Miol, salut sama
semangat hidup dan kecerdasan kalian.
17. Eks-Tim Audit BKM se-Kab. Semarang: Akbar, Icha, Eka Kurnia. Terima
kasih sahabat, bersama kalian kutemukan jiwa-jiwa petualang.
18. KAP Wartono, yang bersedia memberikan waktu dan tempat untuk
magang kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
19. KAP Drs. Hanung Triatmoko yang memberikan kesempatan untuk saya
meniti karir sebagai junior auditor.
20. KAP Tarmizi Achmad (Semarang).
21. Temen-temen kuliah Program S1 Swadana Transfer angkatan 2009.
22. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan
demi perbaikan yang berkelanjutan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, Oktober 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 . Latar Belakang Masalah ………………………………………... 1
1.2 . Rumusan Masalah ………………………………………………. 3
1.3 . Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 4
1.4 . Manfaat Penelitian ……………………………………………… 4
1.5 . Sistematika Penulisan …………………………………………... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1 Landasan Teori .......................................................................... 6
2.1.1 Profitabilitas ..................................................................... 6
2.1.2 Set Kesempatan Investasi ................................................. 9
2.1.3 Kebijakan Dividen ............................................................ 14
2.1.4 Nilai Perusahaan ............................................................... 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipitesis .................... 22
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ............ 23
2.2.2 Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap
Nilai Perusahaan ............................................................... 24
2.2.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan ... 25
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 26
BAB III. METODA PENELITIAN ............................................................. 27
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 27
3.1.1 Variabel Dependen ......................................................... 27
3.1.2 Variabel Independen ...................................................... 28
3.1.2.1 Profitabilitas ................................................... 28
3.1.2.2 Set Kesempatan Investasi ............................... 29
3.1.2.3 Kebijakan Dividen ......................................... 30
3.2 Sampel .................................................................................... 31
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31
3.5 Metode Analisis Data .............................................................. 32
3.5.1 Statistik Deskritif ........................................................... 32
3.5.2 Uji Normalitas ............................................................... 34
3.5.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 34
3.5.3.1 Uji Multikolinearitas ...................................... 34
3.5.3.2 Uji Autokorelasi ............................................. 35
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
3.5.4 Uji Hipotesis .................................................................. 36
3.5.4.1 Uji Parsial (t hitung) ....................................... 36
3.5.4.2 Uji Simultan (F hitung) .................................. 37
3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................... 38
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 39
4.1 Deskripsi Data dan Sampel ...................................................... 39
4.2 Analisis Data ........................................................................... 40
4.3 Statistik Deskriptif .................................................................. 40
4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 42
4.4.1 Uji Normalitas ............................................................. 42
4.4.2 Uji Heteroskedistisitas ................................................. 43
4.4.3 Uji Autokorelasi .......................................................... 45
4.4.4 Uji Multikolineritas ..................................................... 46
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 47
4.5.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (t hitung) ........... 47
4.5.2 Pengujian Koefisien Regresi Simultan (F hitung) ......... 48
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) .......................... 50
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 51
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 54
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 54
5.2 Keterbatasn ............................................................................. 55
5.3 Saran ....................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1
IV.2
IV.3
IV.4
IV.5
IV.6
IV.7
IV.8
IV.9
IV.10
Seleksi Perusahaan Berdasarkan Pemenuhan Kriteria Sampel
Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel …………………........
Tabel Uji Normalitas…………..………………………………
Tabel Uji Heteroskedastisitas …………………………………
Tabel Uji Autokorelasi ……. …………..……….…………….
Tabel Uji Multikolinearitas …..…….…………………………
Tabel Uji Signifikansi Parameter Individual (t hitung)..............
Tabel Uji Koefisien Regresi Simultan (F hitung). ….………...
Tabel Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)……………………..
Hasil Pengujian Hipotesis …………………………………......
39
41
43
44
46
47
48
50
50
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.1
IV.1
Kerangka Pemikiran …………………………….….......
Grafik Scatterplot ……………………………….............
26
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel
Lampiran 2 Hasil Uji Analisis Regresi menggunakan SPSS 17.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PROFITABILITAS, SET KESEMPATAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009
AGNES NURCAHYONO
F1309002
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, set kesempatan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dengan jenis industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan sebelumnya melakukan uji asumsi klasik dan uji normalitas data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) profitabilitas berpengaruh positif dan sinifikan terhadap nilai perusahaan. 2) set kesempatan investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3) kebjakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: nilai perusahaan, profitablitas,set kesempatan investasi, kebijakan dividen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
THE IMPACT OF PROFITABILITY, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALEU WICH
LISTED IN IDX ON 2009
AGNES NURCAHYONO F1309002
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of profitability, investment opportunity set, and dividend policy on firm value for a sample of manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange over the period 2009.
Population in this research is the type of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Samples taken by purposive sampling method. Analysis of data using multiple regression with classical assumption test an test of normality.
The result of this study indicate that: 1) Profitability has positive effect on firm value, 2) investment opportunity set had no positive effect on firm value, 3) dividend policy had effect on firm value.
Keyword: firm value, profitability, investment opportunity set, dividend policy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan
melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.
Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku
perusahaan dari ekuitasnya. Nilai buku merupakan nilai dari
kekayaan,hutang, dan ekuitas perusahaan berdasarkan pencatatan historis.
Nilai pasar merupakan presepsi pasar yang berasal dari investor,
kreditur, dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan dan biasanya
tercermin pada nilai pasar saham perusahaan. Nilai pasar bisa menjadi
ukuran nilai perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan memiliki nilai yang
baik jika kinerja perusahaannya juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin
dari harga sahamnya. Jika harga saham perusahaan tinggi maka dapat
disimpulkan bahwa nilai perusahaan tersebut juga baik.
Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki
perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham
banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar
dividen (Harjito dan Martono, 2005:3)
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi
sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya, jika dividen yang
dibayarkan kecil, maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah.
Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan
perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang
besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu,
dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito
dan Martono, 2005:3)
Beberapa peneliti sebelumnya yang telah menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Rahmawati dan
Akram (2007), dengan menggunakan price to book value sebagai proksi
untuk mengukur nilai perusahaan, menyatakan bahwa profitabilitas dan
kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati
(2005), meneliti dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan.
Dari penelitian ini dinyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan sebesar 12,25%, sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain seperti keputusan pendanaan, kebijakan dividen, faktor eksternal
perusahaan seperti: tingkat inflasi, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi,
politik, dan psychology pasar.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengambil judul
“Pengaruh Profitabilitas, Set Kesempatan Investasi, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun
2009” untuk mengetahui nilai perusahaan manufaktur go public di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Indonesia yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan
dengan beberapa variabel pengukur selama periode tahun 2009.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Rahmawati dan Akram (2007) dengan judul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan-perusahaan di BEJ Periode 2000 – 2004.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada
sampel dan jumlah variabel. Perbedaan lainnya adalah pada nilai
perusahaan. Jika pada penelitian sebelumnya menggunakan proksi price
book value (PBV), maka pada penelitian ini nilai perusahaan akan
menggunakan proksi Tobin’s Q. Sedangkan variabel – variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, set kesempatan
investasi (investment opportunity set/IOS, kebijakan dividen, dan nilai
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, disajikan beberapa
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah set kesempatan investasi berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh set kesempatan investasi terhadap
nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik,
diantaranya:
1. Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian
akuntansi khususnya mengenai profitabilitas, set kesempatan
investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
2. Bagi investor, dapat membantu memberikan gambaran mengenai
nilai perusahaan dengan melihat profitabilitas, set kesempatan
investasi dan kebijakan investasi.
3. Bagi perusahaan, dapat membantu memberikan gambaran tentang
kinerja perusahaan, dalam hal ini penerapan kebijakan dividen,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan keputusan di masa mendatang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Bagi akademis, bisa dijadikan referensi dalam penelitian penelitian
selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah
wawasan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap isi dari
penelitian ini, maka penulisan ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini membahas Landasan Teori,
Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis serta Kerangka
Pemikiran,
BAB III Metode Penelitian, bab ini membahas tentang Variabel
Penelitian dan Definisi Operasional Variabel, Populasi dan Sampel
Penelitian, Jenis dan Sumber, Metode Pengumpulan Data, serta Metode
Analisis Data
BAB IV Hasil dan Pembahasan, bab ini berisi gambaran umum objek
penelitian, serta membahas tentang objek dan variabel yang berkaitan
dengan penelitian, analisis data yang bertujuan untuk menyederhanakan
data agar mudah dibaca oleh pihak lain, serta pembahasan hasil penelitian
yang menguraikan implikasi dari hasil analisis data.
BAB V Penutup, bab ini berisi hasil evaluasi yang telah dirangkum
menjadi suatu kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya, serta
keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Profitabilitas
Dewasa ini banyak pimpinan mendasarkan kinerja
perusahaan yang dipimpin pada financial performance. Paradigma
yang dianut oleh banyak perusahaan tersebut adalah profit oriented.
Perusahaan yang dapat meperoleh laba yang besar, maka dapat
dikatakan berhasil, atau memiliki kinerja finansial yang bagus.
Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil,
maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang
kurang baik.
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan manajemen perusahaan (Brigrham dan Gapenski, 2006).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas perusahaan
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi.
Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan
saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang
terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan
memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan
investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Apabila seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil
meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, maka laba
harus meningkat melebihi periode sebelumnya, yang mengisyaratkan
keberhasilan. Fungsi manajemen keuangan dalam kaitannya dengan
profitabilitas akan membuat keputusan. Hampton (1989)
mengklasifikasikan beberapa fungsi spesifik yang berkaitan dengan
profitbilitas, yaitu:
a. Pengaturan Biaya.
Posisi manajer keuangan adalah memonitor dan mengukur
jumlah uang yang dikeluarkan dan dianggarkan oleh
perusahaan. ketika terjadi kenaikan biaya, manajer dapat
membuat rekomendasi yang diperlukan agar dapat
dikendalikan
b. Penentuan Harga.
Manajer keuangan dapat mensuplai informasi mengenai
harga, perubahan biaya serta profit margin yang diperlukan
agar bisnis dapat berjalan lancer dan sukses.
c. Memproyeksikan Keuntungan.
Manajer keuangan bertanggung jawab untuk mendapatkan
dan menganalisis data relevan dan membuat proyeksi
keuntungan perusahaan. untuk memperkirakan keuntungan
dari penjualan dimasa yang akan datang, perusahaan perlu
mempertimbangkan biaya saat ini serta kemungkinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kenaikan biaya dan perubahan kemampuan perusahaan untuk
menjual barang pada harga yang telah ditetapkan.
d. Mengukur Keuntungan yang Diisyaratkan.
Keuntungan yang disyatarkan harus diperkirakan dari
proposal sebelum diterima. Kadang dikenal sebagai biaya
modal.
Harjito dan Martono (2005) menjelaskan bahwa rasio
profitabilitas terdiri dari empat jenis rasio yang menunjukkan laba
dalam hubungannya dengan investasi. Keempat rasio ini secara
bersama-sama menunjukkan efektivitas, rasio profitabilitas dapat di
ukur melalui beberapa rasio-rasio sebagai berikut :
a. Gross Profit Margin
Dirumuskan:
b. Net Profit Margin
Dirumuskan:
c. Return on Equity (ROE)
Dirumuskan:
d. Rentabilitas Ekonomis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dirumuskan:
Kenaikan profitabilitas kadang‐kadang diikuti kenaikan
pembayaran dividen karena kenaikan pembayaran dividen dianggap
sebagai sinyal optimisme manajer atas kinerja perusahaan. Namun
kenaikan profitabilitas tidak selalu diikuti oleh kenaikan dividen,
karena biasanya manajer hanya menaikkan dividen saat sudah yakin
bahwa laba yang diperoleh sekarang dapat tetap dipertahankan
(Kania dan Bacon, 2005).
2.1.2 Set Kesempatan Investasi
Menurut Harjito dan Martono (2005), investasi merupakan
penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam
suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa
yang akan datang. Fama dalam Hasnawati (2005), megatakan bahwa
nilai perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu
penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan
dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
“ Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investsasi anatara lain Myers (1977) yang memperkenalkan Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas di mana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi, prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set (IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan pilihan investasi di masa akan datang dengan net present value positif”. (Sri Hasnawati, 2005). Investment Opportunities Set (IOS) merupakan nilai
perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran
yang ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, di mana pada
saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan
menghasilkan return yang besar (Gaver dan Gaver, 1993 dalam
Hasnawati 2005).
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Myers dalam Smith dan
Watts, yang dikutip dari Setyarini (2006) bahwa secara umum dapat
dikatakan IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau
peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung
pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa
yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat
diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat
dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya
variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain-lain.
Adapun teori-teori yang melatarbelakangi keputusan investasi adalah
sebagai berikut:
a. Signalling Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense
di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan
bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan
(Wahyudi dan Pawestri, 2006).
Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang
dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya
kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut
akan tumbuh di masa mendatang. Pengeluaran investasi yang
dilakukan oleh manajer pastinya telah
memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut
sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan
perusahaan.
b. Fisherian’s Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh penyandang
nama teori tersebut yaitu Irving Fisher, yang merupakan ekonom
neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut menyatakan
bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan
manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat
prilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi
sehingga akan melakukan investigasi prilaku manajer melalui
sisi lain. Prilaku-prilaku manajer lainnya yang dapat
menunjukkan pembuatan keputusan investasi adalah melalui
kebijakan struktur modal.
Keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pilihan-pilihan atau kesempatan investasi (investment opportunity
set/IOS) untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan
tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu
perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan pengeluaran
modal yang dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Hal tersebut yang menyebabkan IOS tidak dapat di observasi
sehingga membutuhkan proksi untuk mengukurnya.
Kallapur dan Trombley (1999) menyatakan bahwa proksi-
proksi IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Proksi IOS berbasis pada harga, merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga pasar saham. Proksi ini
didasari anggapan yang menyatakan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam
harga-harga saham, dan perusahaan yang tumbuh akan
memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relative untuk
aset yang dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan
berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aset yang dimiliki
dan nilai pasar perusahaan.
2) Proksi IOS berbasis pada investasi, merupakan proksi yang
percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi
yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)
merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi
akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas
ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh
seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aset.
Proksi-proksi IOS yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah proksi-proksi yang berdasarkan pada penelitian terdahulu
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tujuan perusahaan.
Keputusan investasi berdasarkan proksi-proksi terukur berkaitan
dengan peluang investasi melalui pilihan dan strategi pengeluran
yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya dalam pembelanjaaan
barang modalnya. Hal ini berdampak pada operasional perusahaan
yang dilakukan melalui generate dari aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan melalui daya ungkit yang diberikan oleh aktiva tersebut.
Investasi di masa depan tidak hanya pada proyek yang
didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga dengan
kemampuan mengeksploitasi kesempatan memperoleh keuntungan.
Proyek yang mampu mengeksploitasi kesempatan keuntungan
adalah pada barang modal yang berhubungan langsung dengan
kegiatan produksi atau operasional perusahaan yang dapat men-
generate laba (Gaver dan Gaver dalam Norpratiwi, 2001),
Setyarini (2006) menghasilkan kesimpulan dalam
penelitiannya bahwa marekt to book value of asset, market to book
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
value of equity, capital expenditure to market value of assets,
earning to price ratio memiliki korelasi positif dan signifikan
terhadap cumulative abnormal return.
2.1.3 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi
kepada pemegang saham dimasa yang akan datang (Hasnawati,
2005). Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan.
Rasio pembanyaran dividen (dividend payout ratio)
menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba
yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkkan
presentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pegemang
saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Apabila laba
perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian
aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba
yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba
yang ditahan diperusahaan (Harjito dan Martono, 2005).
Kebijakan terhadap dividen dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Perusahaan membayar dividen yang rendah (atau
bahkan nol) untuk memaksimumkan nilai perusahaan, sebab dividen
secara efektif lebih tinggi dikenai pajak daripada capital gain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
(Litzenberger dan Ramaswamy dalam Rahmawati dan Akram,
2007). Akan tetapi, pembayaran dividen yang dilakukan saat ini
lebih baik daripada capital gain di masa mendatang karena dividen
yang diterima saat ini oleh investor bersifat lebih pasti dibanding
capital gain yang mengandung ketidakpastian yang lebih besar di
masa mendatang.
Harjito dan Martono (2005) mengemukakan bahwa sejauh ini
pembahasan dividen hanya menyangkut aspek-aspek teoritis dari
kebijkan dividen. Namun, ketika perusahaan menetapkan suatu
kebijakan dan sejumlah hal, pertimbangan-pertimbangan ini harus
dikaitkan kembali ke teori pembayaran dividen dan penilaian
perusahaan. Berikut ini beberapa pertimbangan atau faktor yang
harus dianalisis dan dibahas perusahaan ketika menetapkan suatu
kebijakan dan dalam praktek ketika melakukan pendekatan terhadap
keputusan dividen:
a. Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin
kecil kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan
perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi
kebutuhan dananya (semua proyek investasi yang
menguntungkan).
b. Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu petimbangan
utama dalam kebijakan dividen. Karena dividen harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengeluarkan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah
kas untuk membayar dividen. Apabila manajemen ingin
memelihara likuiditas dalam mengantisipasi adanya
ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibiitas keuangan,
kemungkinan perusahan tidak akan membanyar dividen
dalam jumlah yang besar.
c. Kemampuan untuk meminjam
Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk
menunjukkan fleksibillias dan perlindungan terhadap
ketidakpastian. Apabila perusahaan mempunyai kemampuan
yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan
fleksibiitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan
untuk membanyar dividen juga tinggi. Jika perusahaan
memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak
perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap
likuiditas perusahaan.
d. Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
Ketentuan perlindungan (protective covenant) dalam suatu
perjanjian hutang sering mencantukan pembatasan terhadap
pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para
kreeditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut
membayar dhutangnya. Biasanya, pembatasan ini dinyatakan
dalam presentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila
pembatasan ini dilakukan, maka manajemen perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dapat menyambut baik pembatasan dividen yang dikenakan
oleh kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak
harus mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada
para pemegang saham. Manajemen hanya perlu mentaati
pembatasan tersebut.
e. Pengendalian hutang
Apabila suatu perusahaan membayar dividen yang sangat
besar, maka perusahan mungkin menaikkan modal di waktu
yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk
membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan.
Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada
kemungkinan kelompok pemegang saham tertentu tidak lagi
dapat mengendalikan perusahaan karena jumlah saham yang
mereka kuasai menjadi berkurang dari seluruh saham yang
beredar. Oleh karena itu dianggap berbahaya bila perusahaan
terlalu besar membayar dividennya, sehingga pengendalian
perusahaan menjadi berpindah tangan.
Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba
yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Hasnawati, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.1.4 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham (Bringham Gapenski, 1996). Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang
tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan
investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.
Menurut Fama dalam Wahyudi et. al (2006), nilai perusahaan
akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham
dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan
harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai
perusahaan pun akan meningkat.
Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan
diantaranya adalah:
1. PER (Price Earnings Ratio)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan
keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. (Sutrisno,
2000 dalam Mohammad Usman, 2001 dalam Malla Bahagia,
2008).
Rumus yang digunakan adalah:
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :
a. Tingkat pertumbuhan laba
b. Dividend Payout Ratio
c. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.
Hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER
nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan
laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini
dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang
akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba
perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan
secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan
earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan
tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut sehingga saham-saham dari
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan
pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang
tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di
bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat
lebih besar.
b. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin
tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan
PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang
diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini
secara positif dapat mempengaruhi harga saham
terutama pada pasar modal didominasi yang
mempunyai strategi mangejar dividen sebagai target
utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi
PER.
c. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin
rendah PER, r merupakan tingkat keuntungan yang
dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga
sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika
keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut
ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang
disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi
tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan
begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan
semakin rendah nilai PER nya.
2. PBV (Price Book Value)
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan
kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah
perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Gapenski, 1999:
92) dan dirumuskan:
Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham.
Semakin tinggi harga saham berarti kemakmuran pemegang saham
akan meningkat. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai
perusahaan. Pada dasarnya harga saham dihitung dari nilai sekarang
dividen yang akan diterima, jadi semakin tinggi harga saham berarti
semakin tinggi tingkat pengembalian kepada investor dan itu berarti
semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait dengan tujuan dari
perusahaan itu sendiri, yaitu untuk memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Penelitian ini menggunakan rasio Tobin’s Q (Q
ratio). Tobin’s Q ratio secara sederhana dihitung:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dimana:
Q = Nilai Perusahaan
MVE = Nilai Pasar Ekuitas (Market Value Equity) yang
peroleh dari hasil perkalian harga saham penutupan
(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham.
BVE = nilai buku dari ekuitas (Book Value Equity) yang
diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan
total kewajiban.
D = nilai buku dari total utang.
2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mepengaruhi nilai perusahaan. Rahmawati dan Akram
(2007) menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,
pertumbuhan laba, likuiditas, inflasi, dan kebijakan dividen berpengaruh
secara simultan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, hanya
profitabilitas dan kebijakan dividen yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Sementara itu, Hasnawati (2005) meneliti implikasi keputusan
investasi, pendanaan, dan dividen terhadap nilai perusaahaan di Indonesia.
Dengan menggunakan analisis regresi, variabel yang digunakan adalah
keputusan keuangan sebagai variabel independen atau eksogen dan yang
digunakan sebagai variabel dependen atau eksogen adalah nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa keputusan investasi, keputusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
pendanaan, dan keputusan dividen secara parsial berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini, Bandi dan Wibawa (2010)
menyatakan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan
nilai perusahaan.
Soliha (2002) dalam penelitiannya menunjukkan, profit yang
tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik
sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat
akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.
Femonema tersebut menunjukkan bahwa tingkat
profitabilitas merupakan insentif bagi peningkatan nilai perusahaan.
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.2 Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahan
Dalam teori manajemen keuangan, ada trade-off antara risiko
dan return. Jika risiko suatu investasi lebih tinggi, return yang
diharapkan juga tinggi dan banyak para manajer mengetahui risiko
untuk dipertimbangkan dalam menilai dan mengambil keputusan
investasi. Penilaian dan pemahaman trade-off antara risiko dan
return membentuk landasan untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham.
Secara umum investor enggan terhadap risiko (averse risk).
Jika risiko lebih besar, investor mengharapkan return yang lebih
besar. Return yang tinggi tidak selalu disertai investasi berisiko.
Investasi yang berisiko tidak akan dilakukan oleh investor jika
investasi tersebut tidak memberi harapan tingkat return yang tinggi
atau nilai perusahaan yang baik.
Dengan semakin banyak perusahaan melakukan investasi
yang menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih
risiko yang terkecil. Hal ini akan bertujuan untuk mencapai
mencapai profitabilitas yang dihaharapkan. Jika profitabilitas
tercapai maka perusahaan dapat membagikan dividen. Secara tidak
langsung harga saham naik dan tentunya berpengaruh pada naiknya
nilai perusahaan. Apabila perusahaan mampu memaksimumkan
kemampuannya melalui investasi-investasi tersebut dalam
menghasilkan laba sesuai dengan jumlah dana yang terikat, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dapat meningkatkan nilai perusahaan (Rini, Bandi dan Wibawa,
2010)
Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hasnawati (2005) yang menyatakan investment opportunity
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan berdasarkan uraian
diatas dapat tarik hipotesis:
H2: Set kesempatan investasi berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
2.2.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan kebijakan dividen adalah keputusan tentang
seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen
daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan
(Brigham dan Houston, 2001).
Ada tiga kelompok yang berkaitan dengan kebijakan dividen.
Kelomok yang pertama yaitu Modligliani-Miller (MM) berpendapat
bahwa kebijkan dividen tidak relevan yang berarti tidak ada kebijkan
dividen yang optimal karena dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Kelompok kedua adalah pendapat Gordon-Lintner yaitu
dividen lebih kecil risikonya daripada capital gain, hal ini
mengakibatkan dividen setelah pajak akan menawarkan dividen
yield yang lebih tinggi, sehingga hal ini dapat meminimumkan biaya
modal. Kelompok ketiga adalah bahwa karena dividen cenderung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dikenakan pajak daripada capital gain, maka investor akan meminta
tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan divident
yield yang tinggi.
Kelompok ini menyarankan bahwa dengan divident payout
ratio (DPR) yang lebih rendah akan memaksimumkan nilai
perusahaan. Ketiga pendapat nampak bertentangan, namun dapat
dikatakan bahwa pembanyaran dividen sering diikuti oleh kenaikan
harga saham. Kenaikan pembanyaran dividen dilihat sebagai signal
bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Dengan demikian
hipotesis yang dapat dibangun adalah :
H3: Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Profitabilitas (X1) - Return on Equity (ROE)
Set Kesempatan Investasi(X2) - Price Earnings Ratio (PER)
Nilai Perusahaan (Y) Tobin’s Q
Kebijakan Dividen(X3) - Dummy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODA PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah apapun yang membedakan atau membawa variasi
pada nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini digunakan dua variabel
yang untuk melakukan analisis data.Variabel tersebut terdiri dari variabel
dependent, variabel independent, Variabel independent dalam penelitian ini
adalah profitabilitas, setkesempatan investasi dan kebijakan dividen.
Sedangkan variabel dependen dalampenelitian ini adalah nilai perusahaan.
3.1.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel terikat dan
dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2005). Variabel
dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan. Nilai perusahaan merupakan gambaran dari
kesejahteraan pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan
maka dapat menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya.
Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku
perusahaan dari ekuitasnya. Dalam neraca keuangan, ekuitas
menggambarkan total modal perusahaan. Selain itu, nilai pasar bisa
menjadi ukuran nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan
variabel dependent yang dapat diukur dengan menggunakan rumus
Tobin’s Q, dengan rumus sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dimana :
Tobins Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Market Equity Value)
D = Nilai buku dari total hutang
BVE = Nilai buku dari ekuitas (Book Value Equity)
Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil
perkalian harga saham penutupan akhir tahun
dengan jumlah saham yang beredar pada akhir
tahun. Book Value Equity (BVE) diperoleh dari
selisih total assets perusahaan dengan total
kewajibannya.
3.1.2 Variabel Independen
3.1.2.1 Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan (Brigham dan Huston, 2001). Rasio
profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukkan
laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang
menujukkan efektivitas dengan investasinya. Kedua rasio ini
secara bersama-sama menunjukkan efektivitas rasio
profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan
laba. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return
on Equity (ROE). ROE menunjukkan rata-rata penghitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pengembalian atas investasi pemegang saham, yang diukur
dengan membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas
saham biasa, dan dirumuskan sebagai berikut:
3.1.2.2 Set Kesempatan Investasi
Set kesempatan investasi (investment opportunity
set/IOS) didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang
dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang
akan datang dengan net present value positif. Secara umum
dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya
kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan.
Keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki pilihan-pilihan atau IOS untuk meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
Dalam penelitian ini set kesempatan investasi akan
diproksi dengan price erning ratio (PER) yang menunjukkan
perbandingan antara closing price dengan laba per lembar
saham (earning per share) yang diformulasikan sebagai
berikut:
Secara teori, PER memberikan gambaran seberapa
besar investor bersedia untuk membayar setiap rupiah laba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sehingga dapat
dikatakan pula bahwa PER mencerminkan seberapa besar
optimisme pasar atas prospek pertumbuhan suatu perusahaan.
Harga saham mencerminkan ekspektasi investor
atas nilai suatu perusahaan di masa mendatang. Harga saham
yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai
kinerja yang baik karena prospek investasi perusahaan akan
lebih tinggi. Hal inilah yang menarik investor karena
expected return yang lebih pasti.
3.1.2.3 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan
laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya
laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Hasnawati, 2005). Kebijakan dividen
diukur menggunakan dummy. Kelompok yang diberi nilai
dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan kelompok
yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included group
(Mirer dalam Gozhali: 2005). Untuk penelitian ini,
perusahaan yang diukur dengan proksi dummy memiliki
kriteria: (1) Perusahaan yang membagi deviden pada tahun
2009 dinilai dengan angka 1, (2) Perusahaan yang tidak
membagi deviden pada tahun 2009 dinilai dengan angka 0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3.2 Sampel
Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang
diukur dalam suatu skala numerik. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder
berupa laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan (annual
report) dari perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia pada periode
2009.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan
data sekunder yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan
yang rutin diterbitkan setiap tahunnya oleh pihak-pihak yang berkompeten
yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009
dan situs resmi www.idx.co.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability
sampling tepatnya metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Jogiyanto, 2004 : 79).
Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009
dalam kelompok industri manufaktur dan tidak delisting dari Bursa
Efek Indonesia selama periode pengamatan 2009,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Perusahaan sampel melakukan pembayaran dividen kas (tunai) pada
tahun 2009,
3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara
lengkap dari variabel yang diteliti.
3.5 Metode Analisis Data
Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk
menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan
menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Untuk mencapai
tujuan dalam penelitian ini digunakan analisa regresi melalui Ordinary
Least Square (OLS) (Gujarati, 2003). Ordinary Least Square (OLS) menurut
Carl Friendrich Gauss, dalam Gozalli (2007), mengatakan inti dari OLS
adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah
dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum
dari data tersebut (Sugiyono, 2004). Statistik deskriptif digunakan
untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median,
deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini
dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
profitabilitas (yang diproksikan degan ROE), set kesempatan
investasi (yang diproksikan dengan PER), dan kebijakan dividen
(yang diproksikan dengan dummy) yang digunakan dalam penelitian.
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Model regresi yang
baik adalah memiliki data berdistribusi normal. Untuk menguji
apakah terdapat distribusi yang normal atau tidak dalam model
regresi maka digunakanlah uji kolmogorof-smirnov dan analisis
grafik. Dalam uji ini, jika dihasilkan taraf signifikansi lebih besar
dari 5%, hal ini berarti data yang akan diolah memiliki distribusi
normal. Sebaliknya, jika taraf signifikansi yang dihasilkan lebih
kecil dari 5%, maka data tidak terdistribusi secara normal. Selain itu
juga digunakan analisis grafik, dalam grafik yang dihasilkan jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas data,
sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak
mengikuti arah garis, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan perhitungan statistik regresi berganda
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama, maka diadakan pengujian asumsi
klasik. Menurut Imam Ghozali (2005) uji asumsi klasik terdiri dari:
3.5.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2005) :
(1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model
regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel independen banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
(2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi
antar variabel independen tidak berarti bebas dari
multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen.
(3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF),
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
(a) Jika nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di
bawah 10, maka tidak terjadi masalah
multikolinearitas, artinya model regresi tersebut
baik.
(b) Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan nilai
VIF di atas 10, maka terjadi masalah
multikolinearitas, artinya model regresi tersebut
tidak baik.
3.5.3.2 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin Watson
(DW Test). Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan
adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak
ada variabel lag diantara variabel bebas.
3.5.3.3 Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut hetesrokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
menggunakan uji white. Uji white dapat dilakukan dengan
meregresikan residual kuadrat dengan variabel independent,
variabel independent kuadrat dengan perkalian variabel
independent.
3.5.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran
mengenai hubungan antara variabel independen dengan variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
dependent. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan, sedangkan variabel independent dalam penelitian ini
adalah profitabilitas, set kesempatan investasi dan kebijakan dividen.
3.5.4.1 Uji Parsial (t hitung)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara linier antara variabel bebas dan variabel
tergantung. Uji ini dapat dilakukan hanya dengan melihat
nilai signifikansi t masing–masing variabel yang terdapat
pada output hasil analisis regresi yang menggunakan SPSS
versi 17.0. Jika angka signifikansi t lebih kecil dari α (0,05)
maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.5.4.2 Uji Simultan (F hitung)
Uji simultan digunakan untuk menguji signifikasi
koefisien regresi secara keseluruhan dan pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama. Uji ini dapat dilakukan hanya
dengan melihat nilai signifikansi F yang terdapat pada output
hasil analisis regresi yang menggunakan SPSS versi 17.0.
Jika angka signifikansi F lebih kecil dari α (0,05) maka dapat
dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.5.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) ini digunakan untuk
menggambarkan kemampuan model menjelaskan variasi
yang terjadi dalam variabel dependen (Ghozali, 2005).
Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase.
Nilai koefisien korelasi (R2) ini berkisar antara 0 < R2 < 1.
Semakin besar nilai R2 semakin besar kemampuan model
menjelaskan variasi yang terjadi dalam variable dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data dan Sampel
Populasi penelitian merupakan semua perusahaan manufaktur yang
terdapat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan tahun 2009 yang dipublikasikan oleh website resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.go.id, dan/atau situs resmi masing-
masing perusahaan. Ada 57 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2009.
Berdasarkan pengambilan sampel secara Purposive Sampling maka
diperoleh sebagai berikut :
1. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
mengeluarkan laporan laporan tahunan per 31 Desember pada tahun
2009 berjumlah 57 perusahaan.
2. Perusahaan yang membagikan dividen pada tahun 2009 berjumlah 27
perusahaan dan perusahaan yang tidak membagikan deviden pada
tahun 2009 berjumlah 30 perusahaan.
Tabel IV. 1 Seleksi Perusahaan Berdasarkan Pemenuhan Kriteria Sampel
Keterangan Jumlah
Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
57
Terdiri dari : Perusahaan yang membagi deviden 27 Perusahaan yang tidak membagi deviden 30 Total Sampel 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.2 Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan
dan akan digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam penelitian ini
akan digunakan analis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh
profitabilitas, kebijakan investasi dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q.
Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda terhadap hipotesis
penelitian, terlebih dahulu perlu akan dilakukan pengujian asumsi klasik
guna mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran asumsi klasik. Uji asumsi
klasik juga digunakan untuk menguji apakah model yang digunakan dalam
penelitian ini layak digunakan atau tidak.
4.3 Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian
ini terdiri dari tiga variabel yaitu profitabilitas, set kesempatan investasi
dan kebijakan dividen.
Sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang
diproksikan dengan Tobins Q. Dari hasil pengujian statistik deskriptif dari
ketujuh variabel dan satu variabel independen melalui data asli, maka
diperoleh hasil sesuai dengan tabel 4.2 berikut:
Perolehan data-data dari variabel observed yang diteliti,
diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel IV.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
LnTOBIN (Nilai Perusahaan) 57 .200 43.630 2.52439 5.854848 DEVIDEN (Kebijakan Dividen)
57 .00 1.00 .4737 .50375
PROFIT (Profitabilitas) 57 -10.210 324.000 23.06088 42.784843 INVESTASI (Kebijakan Investasi)
57 -5.120 75.980 12.38246 11.686656
Valid N (listwise) 57
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS
Dari hasil statistik deskriptif di atas, dapat dilihat bahwa
untuk variabel dependen yaitu LnTobin’sQ atau nilai perusahaan
memiliki nilai minimum nilai perusahaan dari keseluruhan sampel
adalah 0,2 sedangkan nilai maksimumnya adalah 43,63. Besarnya
rata-rata nilai perusahaan adalah 2,52 yang artinya selama periode
penelitian tahun 2009 nilai perusahaan memiliki nilai rata-rata
sebesar 2,52 dari 57 sampel perusahaan.
Variabel independen yang pertama adalah kebijakan dividen.
Besarnya nilai minimum untuk kebijakan dividen adalah 0,00,
sedangkan nilai maksimumnya adalah 1,00. Untuk nilai rata-ratanya
adalah 0,47.
Untuk variabel independen yang kedua yaitu profitabiltas
yang memiliki nilai minimum sebesar -10,21, sedangkan nilai
maksimumnya adalah sebesar 324,00. Besarnya rata-rata deviden
adalah 23,06.
Kemudian variabel independen yang ketiga yaitu set
kesempatan investasi. Nilai minimum untuk investasi sebesar -5,12,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sedangkan nilai maksimumnya adalah 75,98. Untuk nilai rata-ratanya
adalah 12,38
4.4 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi untuk menguji hipotesis, perlu
dilakukan uji asumsi klasik untuk menentukan apakah model yang dipakai
bagus atau tidak.
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi, variabel dependen, variabel independen atau
keduanya memiliki distribusi data yang normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas, peneliti menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan probabilitas
yang diperoleh dengan taraf signifikansi α 0,05. Apabila p value >
α, maka data berdistribusi secara normal, jika p value < α maka
data tidak berdistribusi normal. Uji normalitas tersebut ditunjukkan
pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel IV. 3
Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 57 Normal Parametersa,,b Mean -.0113892
Std. Deviation .77521995 Most Extreme Differences Absolute .134
Positive .134 Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z 1.013 Asymp. Sig. (2-tailed) .256 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas, model memiliki nilai probabilitas
signifikansi (Asymp. Sig-(2tailed)) sebesar 0.256. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian
ini berdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi normalitas.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser, yaitu
dengan meregresikan nilai residual yang diabsolutkan (sebagai
variabel dependen) dengan variabel independen. Kriteria suatu
model regresi terkena masalah heteroskedastisitas atau tidaknya
adalah sebagai berikut :
1. Terkena heteroskedastisitas: nilai probabilitas signifikansi
(sig) lebih kecil dari 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Tidak terkena heteroskedastisitas: nilai probabilitas
signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05.
Selain itu juga diuji dengan menggunakan uji Scatterplot.
Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskastisitas.
Tabel IV. 4
Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
1 (Constant) .001 DEVIDEN .211 PROFIT .659 INV .970
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi variabel
penelitian tidak ada yang memiliki nilai P value kurang dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan model penelitian ini tidak terkena
heteroskedastisitas. Secara grafis kesimpulan ini didukung dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
scatterplot SRESID dan ZPRED, yang menunjukkan garis regresi
lurus.
Gambar IV.1
Scatterplot
4.4.3 Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan run test guna
mengetahui apakah antar-residual terdapat korelasi yang tinggi.
Jika antar-residual tidak terdapat hubungan, maka data residual
terdistribusi secara acak atau random. Berikut ini kriteria pengujian
run test.
1. Nilai test < 0,05 maka terjadi autokorelasi atau data residual
tidak terdistribusi secara acak.
2. Nilai test > 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi atau dapat
disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara acak.
Berikut ini hasil pengujian dengan alat statistik SPSS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV. 5
Uji Autokorelasi
Unstandardized Residual
Test Valuea -.00012 Cases < Test Value 28 Cases > = Test Value 29 Total Cases 57 Number of Runs 31 Z .403 Asymp. Sig. (2-tailed) .687
Sumber: Hasil olah data dengan SPSS
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tes adalah -
0,00012 dengan probabilitas 0,68 hal ini berarti bahwa nilai tes >
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data residual
tidak terjadi autokorelasi atau data residual terdistribusi secara
acak.
4.4.4 Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai
VIF dan tolerance dibanding dengan cut value. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen.
Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen. Kriteria pengambilan keputusan model regresi terkena
problem multikolinieritas atau tidak berdasarkan VIF dan tolerance
sebagai berikut :
1. Nilai VIF < 10, dan tolerance lebih dari 0,1 maka data tidak
terkena multikolinieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2. Nilai VIF > 10 dan tolerance kurang dari 0,1 maka data
terkena multikolinieritas.
Berikut ini hasil pengujian dengan alat statistik SPSS.
Tabel. IV. 6
Tabel Uji Multikolinieritas
Dari tabel uji dapat dilihat bahwa, Tolerance variabel bebas
> 0,10 dan VIF variabel bebas < 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas tidak saling berkorelasi secara signifikan.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa, data yang dianalisis
memenuhi asumsi multikolinearitas.
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (t hitung)
Dari hasil pengujian terhadap uji asumsi klasik, diperoleh
bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas,
multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menguji model persamaan regresi
secara parsial terhadap masing-masing variabel bebas. Hasil
pengujian model regresi secara parsial diperoleh sebagai berikut:
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
1. DEVIDEN .962 1.040
2. PROFIT .961 1.040
3. INV .995 1.006
Sumber: Data olahan SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV. 7
Hasil Regresi
Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -.085 .185 -.460 .648
DEVIDEN .813 .216 .465 3.763 .000 PROFIT .003 .003 .142 1.150 .002 INV .006 .009 .080 .656 .515
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS.
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai beta
standadizied. Berdasarkan tabel pengujian regresi linear maka
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
LnTOBIN = α + 0,813 DEVIDEN + 0,003 PROFIT + 0,006
INV + e
Keterangan :
Ln TOBIN : Nilai perusahaan (TobinQ)
DEV : Deviden
ROFIT : Profitabilitas
INV : Set Kesempatan Investasi
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa variabel
DEV, PROFIT dan INV memiliki koefisien regresi yang positif.
Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan DEV, PROFIT dan INV
yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil pengujian
signifikansi variabel bebas secara parsial sebagaimana pada
pembahasan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
1. Konstanta -0,85 artinya jika nilai semua variabel independen nol
maka nilai perusahaan sebesar -0,85 implikasinya adalah apabila
tidak memiliki informasi mengenai variabel-variabel penelitian
maka investor memprediksi nilai perusahaan kecil bahkan
negatif karena pada periode yang akan datang perusahaan
tersebut diprediksi mengalami kerugian.
2. Koefisien regresi variabel kebijakan deviden (DEV) sebesar
0,813 artinya setiap kenaikan dividen sebesar 1% dengan asumsi
variabel independen lain konstan akan meningkatkan nilai
perusahaan sebesar 0,813%.
3. Koefisien regresi variabel profitabilitas (PROFIT) sebesar 0.003
artinya setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1% dengan asumsi
variabel independen lain konstan akan menaikkan nilai
perusahaan sebesar 0,003%.
4. Koefisien regresi variabel set kesempatan investasi (INV)
sebesar 0,006 artinya setiap kenaikan board independen sebesar
1% dengan asumsi variabel independen lain konstan akan
menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,006%.
4.5.2 Pengujian Koefisien Regresi Simultan (F hitung)
Dari uji koefisien regresi simultan dapat (uji F), sebagaimana
nampak pada tabel anova di bawah ini. Didapatkan nilai F hitung
sebesar 5,048 dengan tingkat probabilitas 0,004 (signifikansi). Oleh
karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%. Artinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel TobinQ atau nilai perusahaan.
Tabel IV. 8
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 9.609 3 3.203 5.048 .004a
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi
Dari hasil uji menggunakan SPSS yang diperlihatkan oleh
tabel dibawah ini, dapat dilihat besarnya nilai Adjusted R2adalah
0,178 hal ini berarti ketiga variabel independen yaitu kebijakan
investasi, kebijakan dividen dan profitabilitas dapat menjelaskan
variasi variabel dependen Tobin Q atau nilai perusahaan sebesar
17,8%. Untuk sisanya sebesar 82,2% dijelaskan oleh variabel-
variabel yang lain di luar model regresi.
Tabel IV. 9 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .471a .222 .178 .79656 2.156
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV. 10 Hasil Pengujian Hipotesis
No. Variabel Hipotesis t hitung
Sig. Kesimpulan
1 PROFIT H1 1,150 ,002 Berengaruh
2 INV H2 ,656 ,515 Tidak Berengaruh
3 DEV H3 3,763 ,000 Berpengaruh Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS
Variabel profitabilitas memiliki probabilitas signifikansi 0,002 lebih kecil
dari 0,05. Dari tanda koefisiennya yang bersifat positif menunjukkan bahwa
semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi nilai perusahaan. Dengan
demikian dapat sisimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang
baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
Selanjutnya dengan permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai
perusahaan akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rahmawati dan Akram (2007). Hasil penelitian ini juga
mengkonfirmasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Soliha, (2002).
Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak
dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan
untuk membayarkan devidennya, sehingga dengan profitabilitas yang tinggi dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaanya, yang tercermin dengan
meningkatnya nilai Tobins Q.
Variabel set kesematan investasi mamiliki sig-t sebesar 0,65 nilainya lebih
tinggi dari 0,05. Dengan demikian set kesempatan investasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sri Hasnawati (2005) menyimpulkan bahwa variabel investment
opportunity dengan pengukuran MBVA (Market to Book Asset Ratio)
menunjukkan hubungan positif terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada asumsi maksimum nilai perusahaan
akan diperoleh melalui pemilihan investasi yang memberi net present value
positive. Artinya pengeluaran investasi yang dilakukan telah dipertimbangkan dan
dianalisis melalui metode yang ada, dengan kesimpulan investasi yang dipilih
menghasilkan net present value positive.
Variabel kebijakan dividen memiliki probabilitas signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Dari tanda kokoefisiennya yang bersifat positif menunjukkan
bahwa semakin tinggi kebijakan dividen maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Dengan demikian dapat sisimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hasnawati, (2005) dan menyimpulkan bahwa kebijakan deviden berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
positif terhadap nilai perusahaan. Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rini, Bandi dan Wibawa (2010) yang menyimpulkan bahwa kebijakan dividen,
kebijakan pendanaan dan kebijakan investasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Dividen merupakan aliran kas masuk bagi pemegang saham, jadi semakin
tinggi dividen, maka pemegang saham semakin sejahtera atau kaya. Sementara
bagi perusahaan, konsekuensi dari pembagian dividen adalah menurunnya laba
perusahaan dalam bentuk capital gain dan perusahaan dapat mengeluarkan saham
baru untuk mendanai kegiatannya. Implikasi bagi investor adalah investor akan
menanamkan dananya pada perusahaan yang dapat membagikan labanya dalam
bentuk dividen secara konsisten (Rini, Bandi dan Wibawa, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
PENU+TUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh profitabilitas, set kesempatan investasi dan kebijakan dividen
tehadap nilai perusahaan. Dari pengujian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Variabel profitabilitas, set kesempatan investasi, dan kebijakan
dividen yang terdapat pada model penelitian ini dapat digunakan untuk
mengestimasi variabel nilai perusahaan (Tobins’Q) pada perusahaan
manufaktur berdasarkan hasil uji simultan (Uji Statistik F).
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti
bahwa terdapat pengaruh signifikan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan (Tobin’sQ) pada perusahaan manufaktur. Dengan
demikian, maka H1 diterima.
3. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan set kesempatan investasi terhadap
nilai perusahaan (Tobin’sQ) pada perusahaan manufaktur. Dengan
demikian, maka berarti H2 ditolak.
4. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa
terdapat pengaruh signifikan kebijakan deviden (dummy) terhadap nilai
perusahaan (Tobin’sQ) pada perusahaan manufaktur. Dengan
demikian, maka H3 diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
5.2 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu
diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah
sebagai berikut ini :
1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh
perusahaan manufaktur di Indonesia. Hal ini dikarenakan ruang
lingkup penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sehingga tidak bisa jika digeneralisasikan bagi
perusahaan perbankan yang belum go public.
2. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi
dalam variabel nilai perusahaan (Tobin’sQ) yang belum tergali pada
penelitian ini.
3. Pengamatan yang hanya mengambil satu tahun objek penelitian, yaitu
tahun 2009 tidak dapat bisa digeneralisasikan baik pada sebelum tahun
2009 maupun setelah tahun 2009.
5.3 Saran
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan
(Tobin’sQ), antara lain:
1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ruang lingkup penelitian yang
lebih luas, mengambil objek perusahaan manufaktur yang go public
maupun yang belum, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan
untuk seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel dan tahun
penelitian.
top related