diet luka bakar
Post on 30-Jun-2015
1.365 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Dietetik Penyakit Infeksi dan Gizi Kurang
Oleh Kelompok 2 :
Dicky Adithya J3F108083Diona Rizky J3F108016Ellsa Fauziah Trieyani J3F108076
DIET PADA LUKA BAKAR
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Luka bakar merupakan kerusakan jaringan akibat kontak dengan sumber panas.
Menimbulkan kondisi kerusakan kulit selain itu juga dapat mempengaruhi berbagai sistem
tubuh.
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas melebihi kerusakan
fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka secara langsung. Masalah kompleks ini
mempengaruhi semua sistem tubuh dan beberapa keadaan yang mengancam kehidupan.
Tujuan UmumMempelajari diet pada penderita luka bakar
Tujuan khususMempelajari etiologi dan patofisiologi penyakit
luka bakar.Mempelajari pengobatan penyakit.Mempelajari tahap – tahap pemberian diet.Mempelajari tujuan dan syarat diet.Mengidentifikasi makanan yang dilarang dan
yang dianjurkan.Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi.Menghitung kebutuhan bahan makanan.Menyusun menu untuk penderita.
Tujuan
ETIOLOGIETIOLOGIGasCairanBahan padat
Luka Bakar Bahan Kimia
Luka Bakar Suhu Tinggi
Aliran Listrik
Sinar Ultraviolet
Frostbite
Larutan asam atau basa kuat
Luka Bakar Sengatan Listrik
Luka Bakar Radiasi
Luka Bakar Suhu Sangat Rendah
Larutan asam atau basa kuat
PATOFISIOLOGITerjadinya luka bakar
Peningkatan permebilitas pembuluh darah
Air, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel
Hipovolemia dan hemokonsentrasi
Edema
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Terjadi kematian pada lapisan atas epidermis kulit yang disertai pelebaran pembuluh darah.
Terjadi kerusakan epidermis dan dermis, sedangkan pembuluh darah dibawah kulit menumpuk dan mengeras.
Terjadi kerusakan seluruh sel epitel kulit ( epidermis, dermis, dan sub kurtis ) dan otot. Pembuluh darah mengalami trombosis.
1. Kedalaman pengaruh
panas terhadap tubuh.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
2. Berdasarkan tingkat keseriusan
luka
1. Kepala 9 %
2. Tubuh bagian depan 18 %
3. Tubuh bagian belakang 18 %
4. Ekstremitas atas 18 %
5. Ekstremitas bawah kanan 18%6. Ekstremitas bawah kiri 18
%7. Organ genital 1
%
Mayor
Moderat
Minor
3. Berdasarkan tingkat
keseriusan luka
GEJALA DAN TANDAGEJALA DAN TANDA
Derajat I Derajat IIIDerajat II
Kulit terlihat kemerahan, kesemutan, kering dan
nyeri.
Terbentuk bula/lepuhan,
bila bula/lepuhan pecah kulit akan basah dan nyeri.
Luka terlihat pucat/abu-
abu, banyak jaringan kulit
yang mati dan tidak
terasa sakit.
PENGOBATANPENGOBATAN
Antibiotik
Antasida
Analgetik
TAHAP-TAHAP PEMBERIAN DIETTAHAP-TAHAP PEMBERIAN DIET
Diet Luka Bakar I
Diberikan berupa cairan Air Gula Garam Soda (AGGS) dan Makanan Cair Penuh dengan pengaturan sebagai berikut :•0-8 jam pertama sampai residu lambung kosong, diberi AGGS dan Makanan Cair Penuh ½ kkal/ml, dengan cara drip dengan kecepatan 50 ml/jam.•8-16 jam kemudian, jumlah energi per ml ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dengan kecepatan yang sama,•16-24 jam kemudian, apabila tidak kembung dan muntah, energi ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dengan kecepatan 50-75 ml/menit. Di atas 24 jam bila tidak ada keluhan, kecepatan pemberian makanan dinaikkan sampai dengan 100ml/menit.•Apabila ada keluhan kembung dan mual, AAGS dan Makanan Cair Penuh diberikan dalam keadaan dingin. Apabila muntah, pemberian makanan dihentikan selama 2 jam.
Komposisi cairan AGGS
Air
Gula
Garam Dapur
Soda Kue
200 ml
30 ml
2 gram
1 gram
TAHAP-TAHAP PEMBERIAN DIETTAHAP-TAHAP PEMBERIAN DIETDiet Luka Bakar II
diberikan segera setelah pasien mampu menerima cairan AGGS dan Makanan Cair Penuh dengan nilai energi 1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal.Cara pemberiannya sebagai berikut :•Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, dapat berbentuk cair, saring, lumat, lunak atau biasa,•Cairan AGGS diberikan tidak terbatas.•Bila diberikan dalam bentuk cair, frekuensi pemberian 8 kali sehari, volume setiap kali pemberian disesuikan dengan kemampuan pasien, maksimal 350 ml.•Bila diberikan dalam bentuk saring, frekuensi pemberian 3-4 kali sehari dan dapat dikombinasikan dengan Makanan Cair Penuh untuk memenuhi kebutuhan gizi.•Bila diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, frekuensi disesuaikan dengan kemampuan pasien hingga asupan zat gizi terpenuhi.
TUJUAN DAN SYARAT DIETTUJUAN DAN SYARAT DIET
Tujuan Diet :
mempercepat penyembuhan dan
mencegah terjadinya gangguan metabolik
mempertahankan status gizi secara
optimal selama proses penyembuhan
SYARAT DIET
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi enteral dini.
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu :
Luka bakar (%) Kebutuhan energi (kkal) < 10 % 1,2 x AMB 11-20 1,3 x AMB 21-30 1,5 x AMB 31-50 1,8 x AMB >50 2,0 x AMB 3. Protein tinggi, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total 4. Lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total5.Karbohidrat sedang yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total 6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan 7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor,
dan magnesium. 8. Cairan tinggi.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKANDAN TIDAK DIANJURKAN
Bahan makanan Dianjurkan :
Nasi lunak, daging yang tidak berlemak dan berurat banyak, tempe atau tahu yang direbus dan dikukus, buah – buahan dan sayuran yang tidak mengandung gas, sirup dan teh.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
Makanan yang diolah dengan teknik deep frying, sayuran mentah, bumbu yang merangsang seperti cabe, merica, minuman yang mengandung alkohol dan soda.
KASUSKASUSNama : Bpk.drwUmur : 28 tahunJenis Kelamin : PriaPekerjaan : Buruh Pabrik
Data AntopometriBB : 65 KgTB : 176 CmIMT : 20,9 (status gizi : Normal)
Pemerisaan Fisik :Mengalami luka bakar
pada bagian dada (18%)
Data Subjektif :Pasien mengalami luka bakar
Resume Penyakit :Luka bakar
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI,PROTEIN,LEMAK, DAN CAIRANENERGI,PROTEIN,LEMAK, DAN CAIRAN
Perhitungan menggunakan rumus Harris Benedict
AMB = 66 + (13,7 x BB ) + ( 5 x TB ) – ( 6,8 x U ) = 66 + (13,7 x 65 ) + ( 5 x 176) – ( 6,8 x 28 )
= 66 + 890,5 + 880 - 190,4
= 1646• FA = 1,2 (bed rest)• FS = 1,3 (luka bakar 18%)• Kebutuhan Energi Sehari = AMB x FA x FS
= 1464 x 1.2 x 1.3 = 2811 Kal• Kebutuhan Protein (ratio kalori nitrogen 1:150)• = 2811 x 6.25 = 117 g 150• Kebutuhan Lemak = 20% x 2811 = 62.4 g 9 • Kebutuhan Karbohidrat = 60% x 2811= 421.6 g 4• Kebutuhan cairan = 2370 ml- 3555 ml
MAN VALUEMAN VALUE Energi = 2811 Kalori P=117 g
No Nama Bahan Makanan
Berat (g)
123456789
1011121314
BerasTp. BerasTelurDaging sapiAyamTahuTempeBayamLabu siamPisangGula putihGula merahSusu skimMargarin
25190553540
1105025255065309510
MAKAN PAGIMAKAN PAGI
Bahan :Beras TahuTelurMargarinSusu skimGula pasir
Bubur nasi, scrambled egg, semur tahu dan susu
SELINGAN PAGI, SORE DAN SELINGAN PAGI, SORE DAN MALAMMALAM
Bahan :Tepung berasGula merahSusu skimGula pasir
Bubur sumsum+kinca dan susu
MAKAN SIANGMAKAN SIANG
Bahan :Beras AyamTahuLabu siampisang
Nasi lunak, ayam tumis mentega, becem tahu, bobor labu siam dan pisang.
MAKAN MALAMMAKAN MALAM
Bahan :Beras DagingTempeBayamGula pasir
Nasi lunak, burger steak, kari bola-bola tempe, sup bayam dan teh manis.
KESIMPULANKESIMPULANLuka bakar merupakan kerusakan jaringan
permukaan tubuh yang disebabkan oleh panas dengan suhu tinggi, bahan kimia, sengatan listrik, radiasi dan suhu rendah sehingga menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme.
Luka bakar dapat menyebabkan edema karena peningkatan permeabilitas pembuluh darah, hal ini dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi.
Penanggulangan pertama saat terjadi luka bakar adalah dengan membersihkannya dengan cairan Nacl. Jika luka lebih serius diobati dengan salep sesuai dosis dokter.
Diet yang diberikan pada pasien luka bakar harus bertahap. Yang pertama diberikan adalah Makanan Cair Penuh (DLB I) lalu kemudian dilanjutkan dengan DLB II (makanan cair kental, saring, lunak, bahkan biasa).
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diet luka bakar adalah mengusahakan & mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak, dengan mempertimbagkan energi, protein, lemak, dan cairan.
Bahan makanan yang dianjurkan adalah semua bahan makanan yang sumber energi dan protein seperti susu, telur, daging, ayam, keju, gula pasir dan susu. Bahan makanan yang tidak dianjurkan adalah semua bahan makanan yang bersifat hiperalergik seperti udang.
Kebutuhan Energi pasien luka bakar dapat dicari berdasarkan kedalaman, luas luka bakar, dan persen luka bakar. Protein dapat dicari melalui derajat luka bakar yang diketahui (berdasar ratio nitrogen : energi).
TERIMA KASIH
top related