diagnosis banding efusi pleura

Post on 28-Apr-2015

485 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

DD EFUSI PLEURA

Faraida jilzani 1010211094

transudat

• Dihasilkan cairan karena peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotik plasma, bukan karena proses radang.

• Ciri :– Jernih, encer, kuning muda– Berat jenis < 1,018– Protein < 3 g/dl– Tes rivalta (-)– Fibrinogen << : tidak ada bekuan– Sel segmen sedikit

• Terdapat pada :– Gagal jantung kongestif– Sirosis dengan asites– Sindroma nefrotik– Hipoalbuminemia– Dialysis peritoneal– Atelektasis akut– Obstruksi vena cava superior– Tumor mediastinum

• Dikatakan transudat jika memenuhi 2 dari 3 kriteria :– Rivalta (-)– Rasio Protein cairan : plasma < 0,5– Rasio LDH cairan : plasma < 0,6

eksudat

• Cairan akibat radang dengan atau tanpa infeksi, dipengaruhi oleh permeabilitas dinding kapiler, gangguan resorpsi pembuluh limfe.

• Ciri :– Jernih, purulen, darah, dll (variatif)– Berat jenis >1,018– Protein > 3 – 6 g/dl– Tes rivalta (+)– Bekuan (+)– Sel segmen dan limfosit >>

• Terdapat pada :– Pneumonia bakteri– Infark paru– Penyakit virus– Penyakit jaringan ikat– Tuberculosis– neoplasma– Hipersensitif obat– SLE– Reumatoid artritis– Penyakit fungi

– Asbestosis– Sindroma meigs– Pasca ima dan bedah

jantung– Atelektasis– Kilotoraks– pseudokilotoraks– Pleuritis uremik– sarkoidosis

• Dikatakan eksudat jika terdapat 2 dari 3 kriteria :– Rivalta (+)– Rasio protein cairan : plasma > 0,5– Rasio LDH cairan : plasma > 0,6

Differensial diagnosis

• Tumor mediastinum• Pneumonia• Atelektasis• Diafragma letak tinggi• Schwarte / penebalan pleura

Tumor mediastinum

• Definisiadalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.

• Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat,– batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan

atau invasi pada trakeadan/atau bronkus utama,– disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus– sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak,

– suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat, paralisis diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus

– nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada penekanan sistem syaraf.

Pneumonia

• DefinisiPneumonia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalisyang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, yang disebabkan oleh mikroorganisme(bakteri.virus,jamur,protozoa)

• Gambaran klinis– Gejala-gejala pneumonia serupa untuk semua

jenis pneumonia. Gejala-gejala meliputi:Gejala Mayor: 1.batuk 2.sputum produktif 3.demam (suhu>37,8c)

– Gejala Minor: 1. sesak napas2. nyeri dada3. konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik 4. jumlah leukosit >12.000/µL

• Diagnosis– Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas , pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronchial yang kadang-kadang melemah. Mungkin disertai ronkhihalus, yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada stadium resolusi

• Gambaran radiologis– Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai

dengan lobus atau segment paru secaraanantomis– Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis d

imana paru mengecil. Tidak tampak deviasi trachea/septum/fissure/ seperti pada atelektasis

– Silhouette sign(+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus mediuskanan

– Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign (terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya pertukaran udara pada alveolus).

atelektasis

• Definisiberkurangnya volume paru akibat tidak memadainya ekspansi rongga udara. Kelainan ini menyebabkan pengalihan darah yang kurang teroksigenasi dari arteri ke vena paru sehingga terjadi ketidakseimbangan ventilasi perfusi dan hipoksia

• Manifestasi klinis– Dispnea dengan pola nafas cepat dan dangkal – Takikardi– Sianosis– Temperatur tinggi– Penurunan kesadaran atau syok– Bunyi perkusi redup– Pada atelektasis yang luas bising nafas melemah

atau hilang– Perbedaan gerak dinding thoraks– Pada perkusi batas jantung bergeser

• Gambaran radiologis : berkurangnya ukuran paru, penarikan tulang iga, peninggian diafragma, penyimpangan trakea, lobus lebih opak,

Diafragma letak tinggi

schwarte

top related