di indonesia terdapat dua jenis kredit pemilikan rumah
Post on 26-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, pertumbuhan sektor perumahan di tanah air
terbilang sangat pesat pertumbuhannya didorong oleh meningkatnya permintaan
masyarakat akan perumahan yang sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Banyak
indikator yang dapat dilihat di dalam masyarakat misalnya dengan banyaknya
pembangunan perumahan-perumahan baru termasuk juga apartement dengan
harga yang relatif murah. di samping itu komponen penunjang kepemilikan rumah
juga semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat, misalnya
dengan kucuran kredit rumah yang melimpah. Maka tak heran jika bisnis properti
ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan.
Pesatnya bisnis properti didorong oleh kebutuhan pokok manusia akan papan,
disamping pangan dan sandang, Dan kebutuhan ini termasuk kebutuhan yang
utama yang secara naluri harus terpenuhi. Tingginya permintaan masyarakat ini
juga didorong penawaran harga properti perumahan yang relative stabil,
khususnya kategori rumah kecil dan menengah. Dalam memenuhi kebutuhan
terhadap rumah, masyarakat berpenghasilan rendah sangat sulit memiliki rumah
secara tunai. Oleh sebab itu, Pemerintah menyediakan suatu program untuk
memudahkan kebutuhan akan rumah yaitu dengan adanya program Kredit
Pemilikan Rumah (KPR).
2
Di Indonesia terdapat dua jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yaitu
Kredit Pemilikan Rumah Subsidi dan Non Subsidi. Kredit Pemilikan Rumah
Subsidi merupakan kredit yang ditargetkan kepada masyarakat berpenghasilan
menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau
perbaikan rumah yang telah dimiliki. Sedangkan Kredit Pemilikan Rumah Non
Subsidi adalah suatu KPR yang di sediakan bagis seluruh masyarakat, artinya
Kredit Pemilikan Rumah Non Subsidi adalah Kredit bagi seluruh masyarakat
selama ia sanggup untuk melunaskan kreditnya kepada bank.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas
tentang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan melakukan penelitian langsung di
PT Nuansa Pesona Asri yang merupakan perusahaan di bidang properti dengan
mengambil judul “Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Pada PT Nuansa Pesona Asri Jakarta Selatan“.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang dapat dijabarkan dalam penelitian ini
adalah:
1. Apa saja persyaratan-persyaratan dalam pengajuan pembelian rumah dengan
cara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di PT Nuansa Pesona Asri Jakarta
Selatan?
2. Bagaimana Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di PT
Nuansa Pesona Asri Jakarta Selatan?
3
3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penjualan di PT Nunsa
Pesona Asri Jakarta Selatan dan Bagaimana solusinya?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan atau persyaratan-persyaratan dalam
pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di PT Nuansa
Pesona Asri Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui prosedur pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di PT
Nuansa Pesona Asri Jakarta Selatan.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala dan solusi yang dihadapi pada PT Nunasa
Pesona Asri Jakarta Selatan.
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir, sebagai berikut :
1. Bagi penulis hasil penelitian ini sebagai satu syarat kelulusan Program
Diploma Tiga (DIII) Jurusan Manajemen Administrasi pada Akademi
Sekretaris dan Manajemen Bina Sarana Informatika.
2. Bagi PT Nuansa Pesona Asri hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
agar lebih memberi kemudahan kepada calon pembelinya dalam hal
pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Nuansa Pesona Asri Jakarta
Selatan.
3. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai prosedur pengajuan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR).
4
1.4. Metode Pengumupulan Data
Demi mendapatkan data-data yang mendukung penulisan tugas akhir ini,
penulis menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini dipakai penulis dalam kegiatan lapangan dengan melakukan
pengamatan langsung di PT Nuansa Pesona Asri, Jl. Raya Pasar Minggu,
Jakarta Selatan untuk memperoleh data-data yang bersangkutan dengan
objek yang diperlukan untuk penyusunan tugas akhir.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan Penulis dengan cara wawancara secara langsung
kepada Bapak Toni Ruswandi selaku Staf Manager Marketing PT Nuansa
Pesona Asri, untuk memperoleh informasi mengenai prosedur pengajuan
Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
3. Metode Dokumentasi
Dalam metode ini penulis tidak hanya observasi pada perusahaan, penulis
menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan isi judul yang penulis
ambil, untuk dijadikan referensi dalam upaya menambahkan objektifitas
data yang diperoleh dalam penyusunan tugas akhir ini.
1.5. Ruang Lingkup
Untuk memusatkan permasalahan dan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan, maka penulis membuat batasan permasalahan yaitu mengenai
prosedur pengajuan Kredit Pemilikan Rumah, mulai dari persyaratan-persyaratan
dalam pembelian rumah melalui KPR, bagaimana prosedur pengajuan Kredit
5
Pemilikan Rumah (KPR) di PT Nuansa Pesona Asri Jakarta Selatan hingga proses
serah terima kunci rumah pada pembeli. Periode data yang penulis ambil dari
bulan Juli – Desember 2016.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 4 (empat) bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum
tentang penulisan Tugas Akhir, yang meliputi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan
data, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan judul Tugas Akhir yang menguraikan
secara garis besar tentang Prosedur Pengajuan.
BAB III PEMBAHASAAN
Bab ini berisikan tentang tinjauan umum, sejarah berdirinya
PT Nuansa Pesona Asri, struktur perusahaan dan tata kerja,
kegiataan usaha, menguraikan tentang data yang diperoleh dan
analisa yang akan digunakan untuk mengolah data tersebut.
6
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan rangkaiana akhir dari bab-bab sebelumnya.
Penulis akan menarik kesimpulan dari uraian-uraian pada bab
sebelumnya. Kemudian penulis akan memberikan saran yang
mungkin dapat dijadikan bahan masukan.
top related