desentralisasi pendidikan dasar dan menengah

DESENTRALISASI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEDDY S. BRATAKUSUMAH, PhD

deddys@bappenas.go.id0816968367

2013

IHWAL PENDIDIKAN

AMANAT KONSTITUSI TERKAIT PENDIDIKAN

1. SETIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN

2. SETIAP WARGA NEGARA WAJIB MENGIKUTI PENDIDIKAN DASAR DAN PEMERINTAH WAJIB MEMBIAYAINYA

3. SATU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL4. ANGGARAN PENDIDIKAN MINIMAL 20% DARI APBN

DAN APBD5. MEMAJUKAN IPTEK DENGAN MENJUNJUNG TINGGI

NILAI-NILAI AGAMA DAN PERSATUAN BANGSA UNTUK PERADABAN DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA

(PASAL 31, UUD 1945)

SISTEM PENDIDIKAN NASONAL

1. PEMERINTAH (NASIONAL):MENENTUKAN KEBIJAKAN DAN STANDAR UNTUK MENJAMIN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL

2. PROVINSI:KOORDINASI PENYELENGGARAAN, PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN, DAN PENYEDIAAN FASILITAS DIKDASMEN LINTAS KAB/KOTA

3. KABUPATEN / KOTA:MENGELOLA DIKDASMEN DAN PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL

4. PERGURUAN TINGGI:OTONOM (BHP)

SISTEM PENDIDIKAN NASONAL

1. JALUR PENDIDIKAN- FORMAL - NON-FORMAL - INFORMAL

2. JENJANG PENDIDIKAN FORMAL- PENDIDIKAN DASAR - PENDIDIKAN MENENGAH - PENDIDIKAN TINGGI

3. JENIS PENDIDIKAN- PENDIDIKAN UMUM - KEJURUAN - AKADEMIK - PROFESI - VOKASI - KEAGAMAAN - KHUSUS

HAK PEMERINTAH DAN PEMDA

PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH BERHAK MENGARAHKAN, MEMBIMBING, MEMBANTU, DANMENGAWASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

(PASAL 10, UU 20/2003)

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA

1. PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MEMBERIKAN LAYANAN DAN KEMUDAHAN, SERTA MENJAMIN TERSELENGGARANYA PENDIDIKAN YANG BERMUTU BAGI SETIAP WARGA NEGARA TANPA DISKRIMINASI.

2. PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENJAMIN TERSEDIANYA DANA GUNA TERSELENGGARANYA PENDIDIKAN BAGI SETIAP WARGA NEGARA YANG BERUSIA TUJUH SAMPAI DENGAN LIMA BELAS TAHUN.

(PASAL 11, UU 20/2003)

DESENTRALISASI PENDIDIKAN

BAGAN NEGARA KESATUAN

PEMERINTAH PUSAT

PEMERINTAH DAERAH

KEPADA PERANGKAT

PUSAT DI DAERAH

PEMEGANG KEDAULATAN NEGARA

PROSES DESENTRALISASI

PROSES DEKONSENTRASI

FILOSOFI OTONOMI DAERAH

“BRINGING THE STATE CLOSER TO THE PEOPLE”(MENDEKATKAN PEMERINTAHAN KEPADA MASYARAKAT)

ARTINYAMENINGKATKAN PELAYANAN DAN

AKUNTABILITAS KEPADA MASYARAKAT

BUKANMENINGKATKAN KEKUASAAN

PEMBAGIAN URUSAN PENDIDIKAN

DIATUR DALAM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 38 TAHUN 2007

MENYANGKUT:

1. KEBIJAKAN,2. PEMBIAYAAN,3. KURIKULUM,4. SARANA DAN PRASARANA,5. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,6. PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN,

1. PUSATBERWENANG MEMBUAT NORMA-NORMA STANDAR, PROSEDUR, MONEV, SUPERVISI, FASILITASI DAN URUSAN-URUSAN PEMERINTAHAN DENGAN EKSTERNALITAS NASIONAL

2. PROVINSIBERWENANG MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN-URUSAN PEMERINTAHAN DENGAN EKSTERNALITAS REGIONAL (LINTAS KABUPATEN/KOTA)

3. KABUPATEN / KOTABERWENANG MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN-URUSAN PEMERINTAHAN DENGAN EKSTERNALITAS LOKAL (DALAM SATU KABUPATEN/KOTA)

URUSAN SETIAP TINGKATAN

CONTOH PEMBAGIAN URUSAN PENDIDIKAN

MENURUT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 38 TAHUN 2007

1. URUSAN PEMERINTAHPENGEMBANGAN DAN PENETAPAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN (ISI, PROSES, KOMPETENSI LULUSAN, TENAGA KEPENDIDIKAN, SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, PEMBIAYAAN, DAN PENILAIAN PENDIDIKAN)2. URUSAN PROPINSI

PENGALOKASIAN TENAGA POTENSIAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI DAERAH3. URUSAN KABUPATEN/KOTA

PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN SERTA PENCABUTAN IZIN SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL

PENYELENGGARAAN DAN/ATAU PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEMBAGIAN URUSAN DIKDASMEN

1. PENGELOLAAN DIKDASMEN OLEH KABUPATEN / KOTA DAN MASYARAKAT

2. KORDINASI DAN PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN OLEH PROPINSI

3. PERGURUAN TINGGI OTONOM4. PENDIDIKAN KEDINASAN OLEH DEPARTEMEN /

LPND5. PENDIDIKAN KEAGAMAAN OLEH PEMERINTAH /

PEMDA DAN MASYARAKAT6. PENDIDIKAN KHUSUS OLEH PEMERINTAH / PEMDA

DAN MASYARAKAT

PENGELOLAAN DIKDASMEN DALAM KONTEKS BERBAGAI UNDANG-UNDANG

UUD 1945

UU 20/2003

UU 17/2003

UU 32/2004

UU 33/2004

UU 25/2004

DIKTI

DIKDASMEN

DAU

DAK

RPJP

RPJM

RPJMD

PENGELOLAANDIKDASMEN DI KABUPATEN /

KOTA

APBD

APBN

MASYARAKAT

IHWAL PENDIDIK (GURU)

SISDIKNAS

AKADEMIK

KOMPETENSI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KOMPETENSI LULUSAN

PROSES SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN

PENGELOLAAN / MANAJEMEN

PENILAIANPEMBIAYAANISI

PENDIDIKTENAGA

KEPENDIDIKAN

JAB FUNG

SERTIFIKAT PANGKAT DAN JENJANG

KEMDIKBUD/BPSDMPPMP

MENPANRB/BKN

BSNP

KETERANGANBSNP: BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKANBPSDMPPMP: BADAN PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANBKN: BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAGAN PEMBINAAN PENDIDIK (GURU)

KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU

REGULASI TERKAIT GURU

1. UNDANG-UNDANG: 32. PP/PERPRES: 43. SKB/SEB/PERMEN: 34. PERMENDIKNAS/KEPMENDIKNAS: 22

UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH

SKB KEMENTERIAN PERMENDIKNAS/KEP MENDIKNAS

1. UU NO. 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN

2. UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

3. UU NO 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN

1. PP NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

2. PP NO. 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

3. PP NO. 41 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGA PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR, TANGGAL 8 JUNI 2009

4. PERPRES NO. 52 TAHUN 2009 TENTANG TAMBAHAN PENGAHASILAN GURU

1. SURAT EDARAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA DAN DIREKTUR JENDERAL PMPTK NOMOR SJ/DJ.I/KP.02/1569/2007 TANGGAL 7 AGUSTUS 2007

2. SURAT KEPUTUSAN BERSAMA (SKB) ANTARA MENDIKNAS DAN KA. BKN NO 03/V/PB/2010 DAN NO.14/2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA;

3. PERMENEGPAN NO. 16 TH.2009 PENGGANTI PERMENEGPAN NO. 84 TH. 1993, TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU, DAN ANGKA KREDITNYA

1. KEP MENDIKNAS NO. 129A/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

2. PERMENDIKNAS NO. 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU.

3. KEP MENDIKNAS NO. 056/P/2007 TENTANG PEMBENTUKAN KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU, TANGGAL 13 JULI 2007

4. PERMENDIKNAS NO. 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU TANGGAL 13 NOVEMBER 2007

5. PERMENDIKNAS NO 58 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN , TANGGAL 7 OKTOBER 2008

6. PERMENDIKNAS NO 72 TAHUN 2008 TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU BAGI GURU TETAP BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BELUM MEMILIKI JABATAN FUNGSIONAL GURU, TANGGAL 1 DESEMBER 2008

7. PERMENDIKNAS NO. 8 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN TANGGAL 2 MARET 2009

8. KEP MENDIKNAS NO. 018/P/2009 TENTANG PENETAPAN LEMBAGA PENDIIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN BAGI GURU SD LULUSAN S-1 PGSD BERASRAMA TANGGAL 17 MARET 2009

PETA REGULASI TERKAIT GURU

UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH

SKB KEMENTERIAN PERMENDIKNAS/KEP MENDIKNAS

9. KEP MENDIKNAS NO. 022/P/2009 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI GURU BAGI GURU DALAM JABATAN TANGGAL 13 APRIL 2009

10. PERMENDIKNAS NO. 39 TAHUN 2009 TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN TANGGAL 30 JUNI 2009

11. PERMENDIKNAS NO.7 TH. 2010, TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN PROFESIONALISME, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN GURU, KEPALA SEKOLAH / MADRASAH, DAN PENGAWAS DI KAWASAN PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR;

12. PERMENDIKNAS NO.27 TH.2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI

13. PERMENDIKNAS NO.28 TH.2010 TENTANG PENUGASAN GURU MENJADI KEPALA SEKOLAH

14. PERMENDIKNAS NO.35 TH 2010 TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA.

15. PERMENDIKNAS NO. 22 TH. 2010 TENTANG PENETAPAN INPASSING JABATAN FUNGSIONAL GURU BUKAN PNS DAN ANGKA KREDITNYA (PERBAIKAN PERMENDIKNAS NO. 47 TH 2007)

PETA REGULASI TERKAIT GURU

UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH

SKB KEMENTERIAN PERMENDIKNAS/KEP MENDIKNAS

16. PERMENDIKBUD NO 7 TAHUN 2011 TENTANG HONORARIUM GURU BANTU

17. PERMENDIKBUD NO 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

18. PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU TERMASUK INSTRUMENNYA

19. PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

20. PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

21. PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

22. PANDUAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU.

PETA REGULASI TERKAIT GURU

REKAP GURU

JUMLAH GURU

PEMBERI LAYANAN SERTIFIKASI

(KEMDIKNAS-2011)

KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU

(KEMDIKNAS-2011)

ALUR SERTIFIKASI GURU

(KEMDIKNAS-2011)

PARA PIHAK SERTIFIKASI GURU

1. PENJAMINAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PMPTK)

2. KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG)3. LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)4. RAYON LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(LPTK)5. DINAS PENDIDIKAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA6. GURU

MASALAH SERTIFIKASI

PERMASALAHAN KHUSUS1. PANJANGNYA BIROKRASI PROSES SERTIFIKASI GURU. 2. KURANG TERBUKANYA PROSES SERTIFIKASI GURU.

PERMASALAHAN UMUM 3. ANGGARAN DANA 4. PENGISIAN PORTOFOLIO 5. KETIDAKTERTIBAN DALAM ADMINISTRASI, SERTA RENDAHNYA

BUDAYA MENULIS DAN MENELITI (BUDAYA AKADEMIS) 6. BELUM SEMUA GURU YANG ADA DI INDONESIA MEMENUHI

STANDAR JENJANG PENDIDIKAN 7. SERTIFIKASI DENGAN CARA PORTOFOLIO MENGHASILKAN

GURU YANG BERKUALITAS RENDAH DARIPADA SERTIFIKASI DENGAN CARA PELATIHAN

(KEMDIKNAS-2011)

PENUTUP

1. PENGATURAN TERKAIT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SUDAH SANGAT LENGKAP (BANYAK)

2. PENYELENGGARAAN DIKDASMEN MERUPAKAN URUSAN DARI PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA

3. SEBAGIAN BESAR SUMBER DANA DISALURKAN MELALUI MEKANISME DAK (DANA ALOKASI KHUSUS), BUKAN DAU (DANA ALOKASI UMUM)

4. PEMBINAAN AKADEMIK, KOMPETENSI DAN FUNGSIONAL MASIH TERPUSAT

DIPERLUKAN PERCEPATAN DEKONSENTRASI PEMBINAAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (GURU)

TERIMA KASIH

(deddys@menpan.go.id) - 0816968367