desa siaga pakk

Post on 23-Dec-2015

135 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESA SIAGADESA SIAGA

dan dan POS KESEHATAN DESAPOS KESEHATAN DESA

Kepmenkes No. 564/Menkes/SK/VIII/2006Kepmenkes No. 564/Menkes/SK/VIII/2006

Awal Desa Siaga ?Awal Desa Siaga ?

• Pencanangan desa siaga telah digelar di Desa Kenongo Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang Jawa Timur pada tanggal 16 Desember 2006, bertepatan dengan acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-42 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

• Mengapa Lumajang dipilih sebagai tempat pencanangan desa siaga?

• Sebab di kabupaten ini telah lama melakukan Gerakan membangun Masyarakat Sehat (Gerbangmas) sebelum pencanangan desa siaga.

• Pengembangan desa siaga bermula dari pengembangan Pos Pelayanan Terpadu oleh kader PKK. Tim penggerak PKK bahkan telah memperoleh penghargaan dari Menteri Kesehatan pada tahun 2004.

• Dengan pemberian penghargaan ini memberi motivasi yang luar biasa untuk berkreasi dengan mengembangkan posyandu Gerbangmas.

• Bermula dari desa Kenongo, desa siaga digulirkan ke tempat lain di seluruh Indonesia.

• Kini, Lumajang telah mengembangkan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat desa.

• Semua kegiatan ini bersasis pada Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Sehingga seluruh masyarakat terlibat secara mandiri menyiapkan, menyediakan, menyelenggarakan gerakan kesehatan untuk dirinya sendiri.

• Seperti disampaikan Kepala Desa Kenongo, Sugito, dulu warganya belum punya perhatian untuk menjaga kesehatan lingkungan. Buang air besar di sembarang tempat adalah satu di antara masalah di kalangan warga desa. ''Warga biasanya menggali tanah dan buang air besar di sana. Setelah itu, ditutupi dengan kayu atau ditimbun,'' kata Sugito

• Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila kerap timbul masalah kesehatan di sana, seperti diare. Bahkan tak hanya satu dua orang yang terkena sakit, namun bisa beberapa warga sekaligus.

• Kondisi ini baru berangsur berubah memasuki tahun 2004 lalu. Berkat penyuluhan tak kenal lelah dari petugas posyandu setempat serta perangkat desa, lama kelamaan warga dapat diarahkan untuk menjalani perilaku hidup yang lebih sehat. ''Warga sudah menggunakan jamban serta sarana air bersih di tiap rumah,'' jelasnya.

• Upaya ini, lanjutnya, dikembangkan ke arah meningkatkan kualitas lingkungan serta kehidupan sosial warga. Posyandu banyak berperan di sini, yang tak lagi sekedar memberikan penyuluhan bagi ibu anak, tetapi mengarah ke fungsi kuratif dan preventif. Terlebih, setelah Posyandu ini ditingkatkan menjadi Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) tahun 2005, bersamaan dengan dimulainya program Gerakan Membangun Masyarakat Sehat (Gerbangmas) yang dicanangkan Pemda Lumajang. Program serta kegiatan kesehatan berbasis masyarakat pun dapat lebih terarah dan terkordinir.

• Desa tersebut pun kini sudah punya sistem pemetaan data kesehatan di tiap rumah, ada forum komunikasi antar warga guna membahas masalah-masalah kesehatan, cakupan jamban sudah 100 persen, dan memiliki posyandu mandiri. Lingkungannya pun tampak bersih serta asri, semua tertata dengan rapi.

• Berkat kerja sama antara seluruh komponen desa serta keberhasilannya mengubah diri ke arah perilaku hidup sehat, Desa Kenongo pun pernah dinobatkan sebagai juara nasional lomba lingkungan bersih-keluarga sehat tahun 2005. Maka, ketika pemerintah meluncurkan program Desa Siaga, kriteria-kriteria dari Desa Siaga tersebut sudah dimiliki oleh Desa Kenongo. Hingga akhirnya desa ini dijadikan percontohan dari Desa Siaga.

• ''Kuncinya ya itu tadi, kita berdayakan komunikasi antar warga. Bersama dengan perangkat desa dan petugas kesehatan, kita selalu membahas apa pun persoalan kesehatan yang mungkin timbul sehingga dapat mencegahnya sedari dini,'' papar Sugito.

Desa SiagaDesa Siaga

• Desa siaga : desa yg penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan dan kemampuan serta kemauan utk mencegah dan mengatasi masalah-2 kes, bencana dan kegawat daruratan kes scr mandiri(Desa = kelurahan = dll yg sepadan)

Tujuan Desa SiagaTujuan Desa Siaga

Tujuan Umum• Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan

tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

Tujuan Khusus• Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

desa tentang pentingnya kesehatan.• Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat

desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan ( bencana,wabah,kegawat-daruratan dan sebagainya ).

• Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat

• Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa• Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa

untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

Mengapa perlu desa siagaMengapa perlu desa siaga

• Akibat adanya berbagai permasalahn kes : tingginya angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kesakitan

• Beban ganda karena penyakit lama seperti malaria, TB paru, tingginya angka kecelakaan, adiksi narkoba, belum hilangnya penyakit endemis (diare), demam berdarah, gizi kurang/buruk, penyakit baru (seperti HIV/ADIS, flu burung), dan bencana alam (seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami, gunung meletus).

17

DESA SIAGA

Bukan sekedar :

• Pemasangan Baliho/ Reklame

• Pembangunan Sarana fisik

• Mengganti papan nama Polindes

dengan ‘Poskesdes”

Namun lebih kepada :

Menggerakkan dan Memberdayakan masyarakat

desa Pd upaya :

• Promotif

• Preventif

• Kuratif

Terhadap masalah kesehatan di desa.

DESA SIAGADESA SIAGA

• Mendekatkan pelayanan

• Memberdayakan masyarakat

18

POSKESDES

KOMPONEN DESA SIAGA (KIA/GSI)

DANASOSIAL

PERSALINAN(DASOLIN)

AMBULANDESA

(AMDES)

KELOMPOKDONORDARAH

TABUNGANIBU BERSALIN

(TABULIN)

BIDANSIAGA

SUAMISIAGA

SISTIMPELAPORAN KIA

POLINDES

WARGASIAGA

1

2

3

CATATAN:MASIH TERFOKUS KPD KESEHATAN IBU & BAYI

KOMPONEN DESA SIAGA (SEHAT)

DANASOSIAL

KESEHATAN

AMBULANDESA

(AMDES)

KELOMPOKDONORDARAH

TABUNGANIBU BERSALIN

(TABULIN)

BIDAN PLUSSIAGA

SUAMISIAGA

SISTIMPELAPORAN

PENY &MAS2 KES

POLINDES

WARGASIAGA

1

2

3

WARUNGOBATDESA

UKBMLAIN

PHBS

POSKESDES

CATATAN:FOKUSNYA LEBIH LUAS

Sasaran Sasaran

• Semua individu dan keluarga di Desa• Pihak yang berpengaruh dan mampu melakukan

perubahan perilaku (Toma, Toga, kader, petugas Kesehatan dll)

• Pihak yg memberikan dukungan kebijakan (Kades, Camat, Pejabat terkait, Donatur dll)

21

KRITERIA DESA SIAGA

MEMILIKI YANKES DASAR * MEMILIKI BERBAGAI UKBM SESUAI KEBUTUHANMASYARAKAT SETEMPAT (POSYANDU, DLL)

MEMILIKI SISTEM PEMBIAYAAN KES BERBASIS MASY

MEMILIKI SISTEM KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN KEGAWAT-DARURATAN & BENCANA BERBASIS MASY

MASYARAKATNYA BERPERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT

MEMILIKI SISTEM SURVEILANS (PENYAKIT & FAKTOR2 RISIKO) BERBASIS MASYARAKAT

MEMILIKILINGKUNGANYG SEHAT

3DIBINA PUSK PONED

FORUM DESA

DESA SIAGA PARIPURNA MEMENUHI SELURUH KRITERIA 8 & 9

DESA SIAGA BINAMEMENUHI KRITERIA 1 & 2, 3

DESA SIAGA TUMBUHMEMENUHI KRITERIA 1, 2, 3 & 4, 5

4 TINGKATAN

DESA SIAGA

DESA SIAGA KEMBANG MEMENUHI KRITERIA 1, 2, 3, 4 , 5 & 6, 7

BINA TUMBUH

KEM-BANG

PARI-PURNA

Forum masyarakat desa V V V V Yankes dasar(Sarkes desa dg Nakes)

V V V V

UKBM yang berkembang V V V V Dibina Puskesmas PONED V V V Surveilans berbasis Masyarakat

V V V

Sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat

V V

Sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat

V V

Lingkungan Sehat V Masyarakat ber-PHBS V

Tahapan

Indikator

28

POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) YANG DIBENTUK DI

DESA/KELURAHAN DALAM RANGKA PENDEKATAN/MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR BAGI MASYARAKAT

DESA/KELURAHAN

Versi Depkes

PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA

DESA SIAP-ANTAR-

JAGA/KIA

DESA BINAANSEKTOR NONKESEHATAN

DESASIAGA

DESASEHATDESA DG POLIN

DES / SARYANKES

FORUM MASY DESA

TITIK AWAL

DESA DGPOSYANDU/UKBM

TIAP DESA MEMILIKI TITIK AWALNYA SENDIRI UTK BERPROSES MENUJU DESA SIAGA. PROSES PERKEMBANGANDARI TIAP DESA TIDAK HARUS SAMA// SERAGAM

Langkah-2 Penembangan Desa Siaga

PENGEMBANGAN TIM PETUGAS

FASILITATOR

LINTASPROGRAM,

LINTASSEKTOR,LSM, DLLTK. PROV.

FORUMDESA SIAGA

TK. PROV

LINTASPROGRAM,

LINTASSEKTOR,LSM, DLL

TK. KAB/KO

FORUMDESA SIAGATK. KAB/KO

PUSKESMAS, LINTAS SEKTOR,LSM, DLLTK. KEC

FORUMDESA SIAGA

TK. KEC

= BISA DLMBENTUK RAPAT2/LOKAKARYA/LA-INNYA

FORUM DINAMAI SESUAI KESEPA-KATAN/GUNAKANNAMA YG SUDAHADA, MIS: FORUMKOTA SEHAT

PENGEMBANGAN TIM DI MASY

FORUMDESA SIAGA

TK. KEC

PEMUKA2MASY,

LPD, PKK,DLL

DI DESATERPILIH

FORUMMASYDESA

SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

MASYARAKATDESA

S

M

DHASIL:

- MASALAH2 KES- PENYEBAB

MASALAH2 (TMSKPERILAKU TIDAK

SEHAT)- KONDISI UKBM

(JIKA ADA)- POTENSI2 DI DESA

- DLL

MUSYAWARAH MASY DESA

HASILSMD

RAPAT2FORUM

MASY DESA

HASIL RAPAT:- URUTAN PRIORITAS MASALAH2 KES DI DESA- ALTERNATIF2 PEMECAHAN SETIAP MASALAH KES- PENTINGNYA POSKESDES - POTENSI2 YG ADA UTK PEME- CAHAN MASALAH2 (JIKA ADA)- BANTUAN/DUKUNGAN YG DIHA- RAPKAN & PIHAK2 YG AKAN DIADVOKASI- DLL

MUSYAWARAHMASY DESA

HASIL MUSYAWARAH:- KESEPAKATAN TTG URUTAN PRIORITAS MASALAH2 KES- RENCANA PEMBENTUKAN POSKESDES- RENCANA OPERASIONAL PE- MECAHAN MASALAH KES PERTAMA- RENCANA JANGKA PANJANG (UMUM) GARIS BESAR REN- CANA PEMECAHAN MASALAH2 KES KEDUA, KETIGA, DST

ADVOKASIKE BERBAGAI

PIHAK

BERBAGAIPIHAK

PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA

PEMILIHANPENGURUS & KADER/

BAGAS

PELATIHAN KADER/BAGAS

MATERI: PENGELOLAAN DESA SIAGA,PEMBANGUNAN & PENGELOLAAN POSKESDES, PENGEMBANGAN & PENGELOLAAN UKBM, SURVEILANS, KESIAPSIAGAAN & KEDARURATAN, PENYEHATAN LINGKUNGAN, PENGEM-BANGAN KADARSI & PHBS, DLL

PENGEMBANGANPOSKESDES &

UKBM LAIN

PENYELENGGARAANKEGIATAN

PENYELENGGARAAN POSKESDES, PENGEMBANGAN/REVITALISASI UKBM,PENYELENGGARAAN UKBM, SURVEI-LANS, KESIAPSIAGAAN & KEDARURAT-AN, PENYEHATAN LINGKUNGAN, PENGEMBANGAN KADARSI & PHBS,

Mengembangkan pembiayaan berbasis masyarakat (Tabulin, Dana Sehat) DLL

PEMBINAAN & PENINGKATAN

YANG SANGAT PENTING UTK DIKEMBANGKAN ADALAH UPAYA2MEMELIHARA KELESTARIAN KADER MOTIVASI KADER

JENIS2 KADER BERDASARKEBUTUHANNYA

KADER DGKEBUTUHAN

DASAR/EKONOMI

KADER DGKEBUTUHAN

SOSIAL

KADERDG KEB.PSIKOLOGIS

MOTIVASI/PEMENUHAN KEBUTUHAN

- PEMBERIAN INSENTIF/GAJI- PEMBERIAN FASILITAS (MIS: BEROBAT GRATIS)- PEMBERIAN DANA OPERASIONAL- DIFASILITASI UTK WIRAUSAHA

- PEMBERIAN SEBANYAK MUNGKIN KESEMPATAN BERINTERAKSI DG ORANG/PIHAK2 LAIN (DIIKUTKAN DLM PERTEMUAN2)- PEMBERIAN ATRIBUT/SERAGAM

- PEMBERIAN TUGAS2 YG MENAN- TANG & MENDATANGKAN KEPU- ASAN BATIN/KEBANGGAAN- PUJIAN/PENGHARGAAN

Pembinaan oleh lintas program dan lintas sektor

MONITORING DAN EVALUASI

38

A. Peran PuskesmasA. Peran Puskesmas

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar, termasuk Pelayanan Obstetrik & Neonatal Emergensi Dasar (PONED)

• Mengembangkan Komitmen dan Kerjasama Tim di Tk. Kecamatan & Desa

• Memfasilitasi Pengembangan Desa Siaga dan Poskesdes

• Melakukan Monev dan Pembinaan Desa Siaga

39

B. Peran Rumah SakitB. Peran Rumah Sakit

• Menyelenggarakan pelayanan rujukan,termasuk Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

• Melaksanakan Bimtek medis, khususnya dalam rangka pengembangan kesiapsiagaan & penanggulangan kedaruratan & bencana di Desa Siaga

• Menyelenggarakan promkes di Rumah Sakit dalam rangka pengembangan kesiapsiagaan & penanggulangan kedaruratan & bencana

40

C.Peran Dinas Kesehatan KabupatenC.Peran Dinas Kesehatan Kabupaten

• Mengembangkan komitmen & kerjasama tim di tingkat Kab. dlm rangka pengembangan Desa Siaga

• Merevitalisasi Puskesmas & jaringannya sehingga mampu menyelenggarakan Yankesdas termasuk PONED & Pemberdayaan Masyarakat

• Merevitalisasi Rumah Sakit sehingga mampu menyelenggarakan pelayanan rujukan dengan baik, termasuk PONEK & Promkes di Rumah Sakit

• Merekrut calon fasilitator• Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas kesh & kader• Advokasi keberbagai Pihak• Pemantauan & Evaluasi serta bimbingan tehnis

41

6. Indikator Keberhasilan6. Indikator Keberhasilan

42

INDIKATOR KEBERHASILAN

• INDIKATOR MASUKAN (INPUT):

- Ada/Tidaknya Forum Masyarakat Desa

- Ada/Tidaknya Sarana Yankes Dasar & Alatnya

- Ada/Tidaknya UKBM Lain - Ada/Tidaknya Tenaga Kesehatan - Ada/Tidaknya Kader Aktif - Ada/Tidaknya Poskesdes

INDIKATOR KEBERHASILAN

INDIKATOR PROSE(PROCESS): - FREKUENSI PERTEMUAN FORUM MASYARAKAT DESA - BERFUNGSI/TIDAKNYA YANKES DASAR DAN PEMBINAAN PUSK PONED - BERFUNGSI/TIDAKNYA UKBM YG ADA

- BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT - ADA/TIDAKNYA KEG PROMOSI KES UTK KADARZI & PHBS- ADANYA KEGIATAN DETEKSI GANGGUAN KES JIWA

- BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM KESIAPSIAGAAN &PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN & BENCANA

INDIKATOR KEBERHASILAN

• INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT):

- Cakupan Yankes (Utamanya Kia ) - Cakupan Pelayanan UKBM-2 Lain - Jml Kasus Kegawatdaruratan &

Kejadian Luar Biasa (KLB) yg Dilaporkan - Cakupan Rumah Tangga yg Mendpt Promosi Kesehatan Utk Kadarzi &

PHBS

INDIKATOR KEBERHASILAN

•INDIKATOR DAMPAK (OUTCOME):

- Jml ibu melahirkan yg meninggal dunia - Jml bayi & balita yg meninggal dunia - Jml balita dengan gizi buruk

SURVEI MAWAS DIRI (SMD)SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

• Merupakan suatu pengenalan lingkungan sendiri, baik situasi maupun masalahnya

• Masy.sendiri (TOMA & Kader) yang mengumpulkan data tentang daerah & masalah yang mereka hadapi

Analisa masalah MMD

TUJUAN SMDTUJUAN SMD

1. Untuk memperoleh gambaran tentang masalah Kesehatan yang ada, sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dalam mengatasi masalah.

2. Untuk menilai sampai sejauh mana usaha pemecahan masalah yg sedang dilaksanakan, atau telah berhasil memecahkan masalah yg ada.

Mengapa SMD dilaksanakan?Mengapa SMD dilaksanakan?• Agar masyarakat menjadi sadar akan

adanya masalah, karena mereka sendiri yg melakukan pengumpulan fakta & data,

• Untuk mengetahui besarnya masalah yg ada diling kungannya sendiri,

• Untuk meggali sumber daya yg ada/dimiliki desa

• Hasil SMD dpt digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan masalah yg dihadapi

Pelaksana SMDPelaksana SMD

• Kader yg telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data (menyusun daftar pertanyaan sederhana), cara pengamatan, cara pengolahan/analisa data sederhana & cara penyajian

• Tokoh masyarakat di desa • Anggota forum masyarakat desa• Masyarakat• Petugas kesehatan sebagai pendamping

Cara melaksanakan SMDCara melaksanakan SMD

1. Pengamatan langsung, observasi partisipatif, Transection walk

2. Tanya jawab/interview3. Wawancara mendalam4. Diskusi kelompok terarah (DKT) /

Focus group discution (FGD)

Langkah-langkah SMDLangkah-langkah SMD

1. Persiapan a) Menyusun daftar pertanyaan,

• Berdasarkan prioritas mslh yg ditemui di Puskesmas,• Dipergunakan utk memandu pengumpulan data• Pertanyaan harus jelas,• Pertanyaan harus singkat & padat,• Pertanyaan tdk bersifat mempengaruhi responden• Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring

b) Menyusun lembar observasi (pengamatan) Utk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya,

c) Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah &

jumlah K.K

2. Pelaksanaan:• Pelaksanaan interview/wawancara thdp.

Responden• Pengamatan thdp rumah-tangga & lingkungan

3. Tindak lanjut• Meninjau kembali pelaksanaan SMD,• Merangkum,mengolah & menganalisis data

yg telah dikumpulkan• Menyusun laporan SMD, sbg bahan utk MMD

4. Pengolahan data Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:

• Masalah yg dirasakan oleh masy.• Prioritas mslh• Kesediaan masy utk ikut berperan serta

aktif dlm pemecahan mslh Ada 3 macam cara penyajian data:

• Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)

• Secara Tabular (menggunakan tabel)• Secara Grafikal ( menggunakan grafik)

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)1. Pengertian

– Pertemuan seluruh warga Desa utk membahas masalah-masalah (terutama yg erat kaitannya dgn kemungkinan KLB, Kegawat-daruratan & Bencana) yg ada di desa & merencanakan penanggulanggannya

– Topik yg dibahas fokus kepada hasil SMD yg telah diperoleh

2. Tujuan :– Masy menetapkan prioritas masalah yg akan

dipecahkan lebih dahulu– Agar masy. sepakat utk bersama-sama

menanggulangi– Tersusunnya rencana kerja utk Penanggulangan

yg disepakati bersama

3. Peserta, – Para kader pelaksana SMD– Kepala Desa & perangkat Desa– Tokoh Masy setempat formal & non-Formal– PKK– Karang Taruna, Saka bakti Husadha – PMR– Beberapa KK responden SMD– Pimpinan Puskesas & staf– Lintas Sektor tk. Kecamatan– Ketua Organisasi Masy (NU,Muhammadiyah,

Perempuan, pemuda, Partai)

4. Tempat penyelenggaraan, – sebaiknya yg menentukan masyarakat sendiri, – boleh diusulkan di Balai Desa, tetapi hendaknya

dilaksanakan diwilayah/desa dimana SMD dilaksanakan,

– usahakan tempatnya cukup tenang, tidak terganggu oleh keributan/gangguan suara, agar peserta bisa mendengar & memusatkan perhatian dengan baik,

– cukup ventilasi udara & cahaya

5. Pola penyelenggaraan

a) Susunan tempat duduk :– Sebaiknya berbentuk lingkaran(round table),

tdk ada peserta membelakangi peserta yg lainnya, komposisi jangan seperti diruangan kelas!

– Pimpinan pertemuan duduk sederetan,setara dan berada diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewa

– Duduk tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras

b) Suasana MMD:– Ciptakan suasana kekeluargaan yg akrab– Jangan ciptakan suasana formal dengan meja

yg ditata seperti dimeja persidangan.

c) Waktu :– Mulailah tepat waktu, sesuai dgn rencana &

jadwal ,jangan sampai peserta menunggu

– Yg mengundang hadir terlebih dahulu, jangan terlambat!

d) Peran Ketua MMD:– Mengarahkan pembicaraan agar jangan

menyimpang dari arah yg ditetapkan.– Menjadi penengah jika terjadi perselisihan

pendapat dlm pembicaraan.– Seperti polisi lalu-lintas, mengatur lalu-

lintas pembicaraan diantara sesama peserta

– Ketua harus selalu berusaha memotivasi setiap peserta

– Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu,

– Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal yg menjengkelkan,

– Ketua harus jeli, cerdik, & segera bisa menangkap apa yg dimaksud oleh peserta,

– Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak utk disetujui, semua keputusan harus berdasrkan musyawarah, bukan paksaan,

– Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik peserta, apakah mereka kelihatan bosan/jengkel mendengarkan , bila perlu diselingi dgn gurauan utk mencairkan,

– Bila ada hal-hal tehnis yg kurang jelas, terutama ttg masalah/info yg berkaitan dgn kesehatan, dpt meminta kejelasan & penjelasan dari dokter Puskesmas/stafnya.

6. Langkah-langkah Penyelenggaraan MMD,

a) Persiapan:• Kader menyiapkan hasil analisis yg ditulis dlm

lembar balik • Kader membantu Ka.Des menyimpulkan

acara, tata ruangan & perlengkapan,• Kader memotivasi/mengajak para

TOMA,TOGA, pimpinan Ormas yg ada didesa itu utk hadir dlm MMD, agar dpt membantu memcahkan masalah bersama-sama

• Mengajak kader-kader di desa tsb.yg lainnya utk ikut hadir,

b) Prosesc) Tindak lanjut, Kader membantu Kades menyebarkan hasil Musyawarah ttg Rencana Kerja Penanggulangan masalah & membantu menindak-lanjuti utk kegiatan-kegiatan selanjutnya, seperti mencari calon kader baru, pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan

Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMDTindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD

1. Latihan Kader

2. Melaksanakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan yg telah disepakati dalam MMD

3. Memantau/memonitor hasil kegiatan

4. Memotivasi warga agar kegiatan dibidang kes dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis kegiatannya

Pengembangan dan Pengelolaan Pengembangan dan Pengelolaan POSKESDESPOSKESDES

• Poskesdes (Depkes RI) : suatu UKBM yg melaksanakan 4 kegiatan (lihat slide sebelumnya), dan didukung dengan tenaga (minimal 1 orang bidan dan 2 orang kader) dan sarana (fisik bangunan, perlengkapan, peralatan, & alat komunikasi)

• Poskesdes (Dinkes Prop Jatim) : UKBM yg dibentuk di desa/kelurahan dalam rangka menyediakan/mendekatkan pelayanan kesehatan dasar (promotif, preventif, dan kuratif) bagi masyarakat dg melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.

POSKESDES

MERUPAKAN TEMPAT/PUSAT

KEGIATAN FORUM MASYARAKAT DESA YANG

DIPIMPIN OLEH BAGAS

Versi Dinkes Prop Jatim (Slide ini dan selanjutnya)

Fungsi PoskesdesFungsi Poskesdes

• Sebagai wahana peran aktif masyarakat• Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap

berbagai risiko dan masalah kes, kegawatdaruratan dan bencana

• Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar (promotif, preventif, dan kuratif terbatas) untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan

• Sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yg ada di desa/kelurahan

Pengorganisasian PoskesdesPengorganisasian Poskesdes

• Tenaga– Kader, sekurang-kurangnya berjumlah 2 orang

yg salah satu telah mendapatkan pelatihan

• Kepengurusan– Dipilih melalui musyawarah dan ditetapkan

oleh kades/lurah dengan struktur pengurus minimal terdiri dari pembina, ketua,sekretaris dan anggota

Struktur PengurusStruktur Pengurus

Pembina

Ketua

Sekretaris

Anggota Anggota

Kegiatan di PoskesdesKegiatan di Poskesdes

• Pengamatan sederhana terhadap penyakit terutama yg berpotensi menimbulkan KLB, status gizi serta ibu hamil berisiko

• Penanggulangan penyakit terutama penyakit menular yg berpotensi KLB, serta faktor-faktor risikonya, termasuk kurang gizi

• Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawat daruratan

• Pelayanan kesehatan dasar (promotif, preventif, dan kuratif terbatas) sesuai dengan kewenangan sebagai kader

Kegiatan pelayanan kesehatan Kegiatan pelayanan kesehatan dasar Poskesdesdasar Poskesdes• Konseling kesehatan• Penyuluhan kesehatan perorangan dan

kelompok• Menyimpan dan membagikan kapsul vitamin A,

yodium dan oralit• Menyimpan dan membagikan kondom• Menyimpan dan membagikan alat pelindung diri

(masker, sarung tangan, dll)• Demonstrasi pembuatan jamban, penyaringan

air, dll• Kegiatan lomba (rumah sehat, toga, dll)• Penggerakan masyarakat (PSN, jum’at bersih,

dll.)

Terima Kasih …Terima Kasih …

top related