daftar pustaka - repository.maranatha.edurepository.maranatha.edu/12000/8/9821060_references.pdf ·...

Post on 05-Mar-2018

286 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standarisasi Nasional, Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Pada

Model Fisik, SNI 03-3411-1994 2. Badan Standarisasi Nasional, Metode Pembuatan Model Fisik Sungai

Dengan Dasar Tetap, SNI 03-3965-1995

3. Badan Standarisasi Nasional, Metode Pengukuran Pola Aliran Pada Model Fisik, SNI 03-3410-1994

4. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perencanaan Hidrologi Dan

Hidraulik Untuk Bangunan Di Sungai, SNI 03-1724-1989

5. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral pengairan. (1989), Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama KP-02

6. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan (1981),

Konstruksi Cara-cara Untuk Mengurangi Angkutan Sedimen Yang Akan Masuk Ke Intake Dan Saluran Pengairan

7. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan Departemen Pekerjaan

Umum (1984), Report on Hydraulic Model Test of Pamarayan Barrage West-Java, NO. P. 1552A-HA

8. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan Departemen Pekerjaan

Umum (1989), Pedoman Desain Bendung

9. PPh Jansen, L Van Bendegom, Jvan den Berg, Mde Vries and A Zanen. (1979),Principles of River Engineering then Non tidal Alluvial River

10. Prof.dr.M.deVries.(1997), Scale Models In hydraulic Engineering,

Internasional Institute for Hydraulic and Environmental engineering.

11. The Association For International Technical Promotion Tokyo, Japan (1985), Perbaikan dan pengaturan sungai, Cetakan Pertama, Terjemahan Ir. M. Yusuf Gayo dkk, Terbitan PT. Pradnya Paramita, Jakarta-pusat

12. Ven Te Chow., Ph.D. (1992), Hidrolika Saluran Terbuka

53

LAMPIRAN

54

LAMPIRAN 1

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

LAMPIRAN 2

70

71

72

73

LAMPIRAN 3

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

LAMPIRAN 4

89

NILAI KOEFISIEN KEKASARAN n Tipe saluran dan deskripsinya Minimum Normal Maksimum A. Saluran dilapis atau dipoles

A-1 Logam a. Baja dengan permukaan licin

1. Tidak dicat 2. Dicat

b. Baja dengan permukaan bergelombang B-2 Bukan logam

a. Semen 1. acian 2. adukan

b. Kayu 1. Diserut, tidak diawetkan 2. Diserut, diawetkan dengan creosoted 3. Tidak diserut 4. Papan 5. Dilapis dengan kertas kedap air

c. Beton 1. Dipoles dengan sendok kayu 2. Dipoles sedikit 3. Dipoles 4. Tidak Dipoles 5. Adukan semprot, penampang rata 6. Adukan semprot, penampang

bergelombang 7. Pada galian batu yang teratur 8. Pada galian batu yang tak teratur

d. Dasar beton dipoles sedikit dengan tebing dari 1. Batu teratur dalam adukan 2. Batu tak teratur dalam adukan 3. adukan batu, semen, diplester 4. Adukan batu dan semen 5. Batu kosong atau rip-rap

e. Dasar kerikil dengan tebing dari 1. Beton acuan 2. batu tak teratur dalam adukan 3. Batu kosong atau rip-rap

f. Bata 1. Diglasir 2. Dalam adukan semen

g. Pasangan batu 1. Batu pecah disemen 2. Batu kosong

h. Batu potong, diatur i. Aspal

1. Halus 2. Kasar

j. Lapisan dari tanaman B. Saluran dilapis atau dipoles

B-1 Saluran kecil (lebar atas pada taraf banjir <100 kaki) a. Saluran di dataran

1. Bersih lurus, terisi penuh, tanpa rekahan atau ceruk dalam

2. Seperti diatas, banyak batu-batu, tanaman pengganggu

0,011 0,012 0,021 0,010 0,011 0,010 0,011 0,011 0,012 0,010 0,011 0,013 0,015 0,014 0,016 0,018 0,017 0,022 0,015 0,017 0,016 0,020 0,020 0,017 0,020 0,023 0,011 0,012 0,017 0,023 0,013 0,013 0,016 0,030 0,025 0,030

0,012 0,013 0,025 0,011 0,013 0,012 0,012 0,013 0,015 0,014 0,013 0,015 0,017 0,017 0,019 0,022 0,020 0,027 0,017 0,020 0,020 0,025 0,030 0,020 0,023 0,033 0,013 0,015 0,025 0,032 0,015 0,013 0,016 0,030 0,035

0,014 0,017 0,030 0,013 0,015 0,014 0,015 0,015 0,018 0,017 0,015 0,016 0,020 0,020 0,023 0,025 0,020 0,024 0,024 0,030 0,035 0,025 0,026 0,036 0,015 0,018 0,030 0,035 0,017 0,500 0,033 0,040

90

3. Bersih, berkelok-kelok, bercerucuk,bertebing

4. Seperti di atas, dengan tanaman pengganggu

5. Seperti diatas, tidak terisi penuh, banyak kemiringan dan penampang yang kurang efektif

6. Seperti no.4, berbatu lebih banyak 7. Tenang pada bagian lurus, tanaman

pengganggu, ceruk dalam 8. Banyak tanaman pengganggu, ceruk

dalam atau jalan air penuh kayu dan ranting.

b. Saluran di pegunungan, tanpa tetumbuhan di saluran tebing umumnya terjal, pohon dan semak-semak sepanjang tebing 1. Dasar : kerikil, kerakal dan sedikit

batu besar 2. Dasar : kerakal dengan batu besar

B-2 Dataran banjir a. Padang rumput tanpa belukar

1. Rumput pendek 2. Rumput tinggi

b. Daerah pertanian 1. Tanpa tanaman 2. Tanaman dibariskan 3. Tanaman tidak dibariskan

c. Belukar 1. Belukar terpencar, banyak tanaman

pengganggu 2. Belukar jarang dan pohon, musim

dingin 3. Belukar jarang dan pohon, musim

semi 4. Belukar sedang sampai rapat, musim

dingin 5. Belukar sedang sampai rapat, musim

semi d. Pohon-pohonan

1. Willow rapat, musim semi, lurus 2. Tanah telah dibersihkan, tuggul kayu

tanpa tunas 3. seperti di atas, dengan tunas-tunas

lebat. 4. Banyak batang kayu, beberapa

tumbang, ranting-ranting, taraf banjir di bawah cabang pohon

5. Seperti di atas taraf banjir mencapai cabang pohon.

B-3 Saluran besar (lebar atas pada taraf banjir >100 kaki). nilai n lebih kecil dari saluran kecil dengan perincian yang sama, sebab tebing memberikan hambatan efektif yang lebih kecil a. Penampang beraturan tanpa batu besar

atau belukar b. Penampang tidak beraturan dan kasar

0,033 0,035 0,040 0,045 0,050 0,075 0,030 0,040 0,025 0,030 0,020 0,025 0,030 0,035 0,035 0,040 0,045 0,070 0,110 0,030 0,050 0,080 0,100 0,025 0,035

0,040 0,045 0,048 0,050 0,070 0,100 0,040 0,050 0,030 0,035 0,030 0,035 0,040 0,050 0,050 0,060 0,070 0,100 0,150 0,040 0,060 0,100 0,1

20

0,045 0,050 0,055 0,060 0,080 0,150 0,050 0,070 0,035 0,050 0,040 0,045 0,050 0,070 0,060 0,080 0,110 0,160 0,200 0,0500 0,080 0,120 0,160 0,060 0,100

91

top related