cpa indonesia review: akuntansi keuangan syariah

Post on 24-Jan-2017

239 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

CPA Indonesia REVIEW:

AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

PENGANTAR

AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH

Akuntansi Syariah…?

Akuntansi adalah suatu sistem informasi

yang mengidenfikasi, mencatat, serta

mengkomunikasikan transaksi

ekonomi yang terjadi pada suatu organisasi

kepada pihak yang berkepentingan

Akuntansi Syariah Transaksi Berdasarkan Prinsip Syariah

Transaksi Syariah

Transaksi yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah

Syariah ketentuan hukum islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan yang menyangkut hubungan vertikal maupun horisontal

Menurut UU no 21 Tahun 2008

Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (UU 21/2008)

Asas Transaksi Syariah

1. persaudaraan (ukhuwah) interaksi sosial

2. keadilan (‘adalah) menempatkan segala sesuatu pada tempatnya

3. kemaslahatan (maslahah) kebaikan dunia akhirat

4. keseimbangan (tawazun) imbang material dan spiritual

5. universalisme (syumuliyah) semua pihak bisa terlibat

Prinsip Transaksi Syariah

Merupakan manifestasi dari Asas keadilan adalah bebas dari:

1. riba/bunga dalam segala bentuk dan jenis

2. kezhaliman, baik terhadap kepada diri sendiri, orang lain atau lingkungan

3. judi atau bersikap spekulatif (maysir) dan tidak berhubungan dengan produktivitas

4. unsur ketidakjelasan (gharar), manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad

5. haram/segala unsur yang dilarang tegas dalam Al Quran dan Assunnah, baik dalam barang/jasa ataupun aktivitas operasional terkait

Karakteristik Transaksi Syariah • hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan

saling ridha; • prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang

objeknya halal dan baik (thayyib); • uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan

pengukur nilai, bukan sebagai komoditas; • tidak mengandung unsur riba; kezhaliman;

maysir; gharar • tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time

value of money); • dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan

benar • tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan

(najasy), maupun melalui rekayasa penawaran (ihtikar);dan

• tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

Perkembangan akuntansi syariah

Sebelum Tahun 2002

PSAK 31 sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

AAOIFI - Bahrain

2002 - 2007

PSAK 59

Akuntansi Perbankan Syariah

Setelah 2007

PSAK 101

s/d

PSAK 110

Oktober 2011

PSAK 110 Akuntansi Sukuk

Mengapa PSAK 59 Di revisi…?

• Hanya untuk Perbankan Syariah yang beroperasi di Indonesia.

• Hal-hal umum yang tidak diatur mengacu pada PSAK dan atau prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang tidak bertentang dengan syariah.

Penyempurnaan PSAK 59

PSAK SYARIAH PERBAIKAN

PSAK 101 (Penyajian LKS)

Pemberian Contoh Lap. Keu Bank Syariah dan Lap Keu Asuransi Syariah

PSAK 102 (Murabahah)

3 (tiga) pengakuan keuntungan margin murabahah

PSAK 104 (Istishna’) Ketentuan pembayaran tangguh

PSAK 105 (Mudharabah)

1. Pengakuan keuntungan tangguh penyerahan Aset Mudharabah

2. Tidak diperkenankan pengakuan proyeksi pendapatan

PSAK 106 (Musyarakah)

1. Pengakuan keuntungan tangguh penyerahan Aset Musyarakah

2. Dibuatkan catatan terpisah

PSAK 107 (Ijarah) Mempertegas metode penyusutan

Akuntansi Konvensional vs Syariah

Bank Konvensional Bank Syariah

Droping Kredit:

Db. PYD/KYD

Kr. Rekening Nasabah

Murabahah

Db. Piutang Murbh

Mudharabah

Db. Investasi Mudh

Ijarah

Db. Aset. Ijarah

Komparasi PSAK vs PSAK Syariah

LAPORAN KEUANGAN

Pengguna Laporan Keuangan Syariah

• Investor • Pemberi dana Qardh

• Pemilik dana syirkah temporer • Pemilik dana titipan

• Pembayar dan penerima ZIS • Pengawas syariah • Karyawan • Mitra usaha • Pelanggan • Pemerintah • Masyarakat

Asumsi Dasar

• Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:

▫ Ada pembatasan kelangsungan usaha

▫ Ingin melikuidasi perusahaan; atau

▫ Mengurangi secara material skala usahanya

• Dasar Akrual (Accrual Basis)

▫ Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian

▫ Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas

Posisi Keuangan

Aset Sumberdaya yang dikuasasi akibat peristiwa masa lalu yang diharapkan memberi manfaat masa depan

Kewajiban Utang masa kini akibat peristiwa masa lalu yang mengakibatkan arus kas keluar

Dana Syirkah Temporer Dana yang diterima sebagai investasi jangka tertentu dari pihak lain, dimana entitas berhak mengelola dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan

Ekuitas Hak residual A - (DST+K)

Dana Syirkah Temporer (DST)

Bukan Kewajiban Entitas tidak wajib mengembalikan dalam jumlah dana awal (Kondisi Normal)

Bukan Ekuitas Mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan

Kinerja

Umumnya menggunakan penghasilan bersih (laba) sebagai dasar ukuran kinerja.

Unsur penghasilan bersih: Penghasilan (Income) kenaikan manfaat ekonomi selama 1 periode akuntansi

pendapatan (revenues) dan

keuntungan (gains)

Beban (expenses) penurunan manfaat ekonomi selama 1 periode akuntansi

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil bagian bagi hasil dari pemilik dana

Pembagian Ledger

Akun Riil (Laporan Posisi Keuangan) ▫ Aktiva ▫ Kewajiban

▫ Dana Syirkah Temporer => Tidak dapat dikelompokkan sebagai kewajiban atau equity

▫ Equity

Akun Nominal (Laba Rugi) ▫ Pendapatan Usaha Utama

▫ Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil => Tidak dikelompokkan sebagai beban atau pendapatan

▫ Pendapatan Operasi Lainnya ▫ Beban

Karekteristik yang Berbeda

Tidak sama dengan karakteristik Akun dalam Akuntansi Umum

Tidak dikategorikan kewajiban atau Equity

▫ Dana Syirkah Temporer

Tidak dikelompokkan beban atau pendapatan

▫ Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Sebagai pengurang pendapatan (bukan beban)

▫ Potongan Pelunasan Murabahah

▫ Beban Penyusutan Aktiva Ijarah

▫ Beban Pemeliharaan Aktiva Ijarah

Pengakuan

Pos pos dalam laporan keuangan harus diakui jika:

• Adanya kemungkinan manfaat ekonomis yang mengalir dari atau ke entitas syariah (Probabilitas manfaat ekonomi masa depan)

• Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur secara andal. (Keandalan pengukuran)

Pengukuran

Nilai Sekarang (Present Value) Pengukuran berdasarkan KDPPLKS antara lain:

1. Biaya Historis dicatat sejumlah penerimaan/pengeluaran wajar atau yang dibayarkan untuk mendapatkan/melunasi aset/kewajiban

2. Biaya Kini dinilai sejumlah kas/setara kas yang dibayarkan jika aset/kewajiban didapat/diselesaikan saat ini.

3. Biaya Realisasi dinyatakan dalam jumlah kas/setara kas sebesar pelepasan normal

Saat ini yang lazim digunakan adalah biaya historis

Ruang Lingkup

• Diterapkan dalam penyajian LK entitas syariah.

Entitas syariah adalah entitas yang melaksanakan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah yang dituangkan dalam anggaran dasarnya.

• PSAK ini bukan pengaturan penyajian LK sesuai permintaan khusus, ex: pemerintah, bank sentral

▫ PSAK ini paling cocok untuk entitas berorientasi profit.

▫ Entitas nirlaba, sektor publik, koperasi dan reksadana membutuhkan penyesuaian.

Komponen Lengkap Laporan Keuangan

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

7. Catatan Atas Laporan Keuangan

Komponen Laporan Keuangan

Jika entitas adalah Lembaga Keuangan..?

Harus menyajikan komponen laporan keuangan tambahan yang menjelaskan karakteristik utama entitas tersebut.

Jika entitas belum melaksanakan fungsi sosial secara penuh..?

Tetap harus menyajikan komponen laporan keuangan poin 5 dan 6

Unsur Laporan Keuangan Syariah

• Komponen Kegiatan Komersial ▫ Laporan posisi keuangan (A=K+DST+E) ▫ Laporan Laba/Rugi ▫ Laporan Arus Kas ▫ Laporan Perubahan Ekuitas

• Komponen Kegiatan Sosial ▫ Lap. Sumber dan Penggunaan Dana ZIS ▫ Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

• Catatan atas Laporan Keuangan • Komponen Laporan Keuangan Lainya

Laporan lain terkait tanggung jawab khusus entitas syariah

Neraca Bank Islam (on balance sheet)

Kewajiban •Tabungan wadiah •Giro wadiah

Kontrak -Jual beli •Murabahah •Salam •Istishna •Ijarah => ujroh

Kontrak - Bagi hasil •Mudharabah •Musyarakah

Fixed Assets

Ea

rn

ing

As

se

ts

Dana Syirkah Temporer •Tabungan mudharabah •Deposito mudharabah

Equity

Prinsip wadiah Dana dijamin (wajib)

dikembalikan semua (100%)

Prinsip Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted

Kerugian => ditanggung shahibul maal

Tidak ada jaminan dana dikembalikan 100%

Equity of share holder

Assets Liability & Equity

PIUTANG

PEMBIAYAAN

AKTIVA

Kas

Penempatan pada Bank Indonesia

Giro pada Bank lain

Penempatan pada Bank Lain

Effek-effek

Piutang (murabahah, salam, istishna)

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Musyarakah

Persediaan (aktiva untk dijual kembali)

Aktiva yang diperoleh untuk Ijarah

Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian

Penyertaan

Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan

Aktiva lainnya

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera

Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan Wadiah)

Kewajiban Lain (hutang salam & hut. Istishna)

Kewajiban kepada Bank Lain

Pembiayaan yang diterima

Keuntungan yg sudah diumumkan belum dibagi

Hutang Zakat

Hutang Pajak

Hutang Lainnnya

INVESTASI TIDAK TERIKAT

ITT Bukan Bank (Tab & Deposito Mudharabah)

ITT Bank ( Tabungan & Deposito Mudharabah)

EKUITAS

Modal disetor

Tambahan modal disetor

Saldo laba (rugi)

Neraca Bank Syariah

Laporan Laba Rugi

Pendapatan operasi utama

“Hak pihak ketiga atas bagi hasil Investasi Tidak Terikat ”

bagian keuntungan / kerugian yang diberikan kepada pemilik dana atas hasil investasi selama periode laporan.

tidak dapat diperlakukan sebagai biaya atau pendapatan.

Beban-beban

(-/-)

(-/-)

Pendapatan Mudharib (atas pengelolaan dana)

(=/=)

Pendapatan operasi Lainnya

(+/+)

Sumber : Wiroso,2011

Laporan Laba Rugi

Perbankan syariah Perbankan Konvensional

Pendapatan operasi utama

Pendapatan dari jual beli (murabahah, salam, ijarah)

Pendapatan dari sewa

Pendapatan dari Bagi Hasil (mudharabah, musyarakah)

Pendapatan operasi utama lainnya

Hak pihak ketiga atas bagi hasil ITT

Pendapatan Operasi Lainnya

Beban Operasi Lainnya

Pendapatan Non Operasi

Beban Non Operasi

Zakat

Pajak

Pendapatan bunga

Pendapatan komisi

Beban provisi dan komisi

Keuntungan atau kerugian penjualan efek

Keuntungan atau kerugian investasi efek

Keuntungan atau kerugian Tx valas

Pendapatan deviden

Pendapatan operasional lainnya

Beban penysh kerugian kredit & Akt Pr lain

Beban Administrasi umum

Beban operasional Lainnya

31

HUBUNGAN NERACA & LABA RUGI

(ACCRUAL BASIS)

LAPORAN L/R

NERACA

Pendapatan

Beban-beban

AKTIVA PRODUKTIF

INVESTASI TIDAK TERIKAT

Equity

Laba/rugi

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil ITT

Tabel Distribusi

Pendapatan Revenue Sharing

Pembayaran Bagi Hasil

(-/-)

(-/-)

(=/=)

Pendapatan opr lain

(+/+)

Cash Basis (aliran kas masuk)

Accrual Basis (baru pengakuan)

REK. ADMINISTRATIF Pendapatan Yadit

Non Performing

Performing AK

Pe

rfo

rm

ing

Pendapatan Mudharib

(=/=)

Bagi Hasil

Ma

rg

in

AK

No

n P

er

efo

rm

ing

33

Laporan Arus Kas => disajikan sesuai PSAK 2: Laporan arus kas

dan PSAK 31 : Akuntansi Perbankan

Laporan Perubahan Ekuitas => disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian

Laporan Keuangan

Laporannya bagaimana ?

LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL

Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN ZAKAT

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN QARDHUL HASAN

Catatan Atas Laporan Keuangan

a) Informasi dasar

a) Penyusunan laporan keuangan

b) Kebijakan akuntansi yang dipilih

c) Transaksi penting

b) Informasi yang diwajibkan PSAK naun tidak disajikan dalam LK

c) Informasi tambahan yang diperlukan dalam rangka penyajian wajar

CONTOH

LAPORAN KEUANGAN

BANK SYARIAH

CONTOH FORMAT

LAPORAN KEUANGAN

ASURANSI SYARIAH

Laporan Keuangan Entitas Asuransi

Syariah

1) Neraca

2) Lap. Surplus defisit Underwriting Dana Tabarru’

3) Lap. Perubahan Dana Tabarru’

4) Lap. Laba/Rugi

5) Lap. Perubahan Ekuitas

6) Lap. Arus Kas

7) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

8) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

9) Catatan Atas Laporan Keuangan

Ilustrasi: Neraca

Kas xxx Penyisihan Kontribusi yg blm menjadi hak xxx

Piutang Kontribusi xxx Utang Klaim xxx

Piutang Reasuransi xxx Klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan

Pembiayaan …….

Mudharabah xxx Jumlah Kewajiban xxx

Musyarakah xxx

…….. xxx Dana Syirkah Temporer xxx

……. xxx Dana Tabarru xxx

Jumlah Dana Peserta xxx

Modal disetor xxx

…… xxx

Jumlah Ekuitas xxx

Jumlah Aset xxx Jumlah Kewajiba, Dana Peserta dan Ekuitas xxx

Ekuitas

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I"

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Per 31 Desember 20x3

Aset Kewajiban

Dana Peserta

Ilustrasi : Lap. Surplus

Defisit

Underwriting DT

Pendapatan Asuransi

Kontribusi Bruto xxx

Ujrah Pengelola (xxx)

Bagian atas resiko (xxx)

Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)

Jumlah Pendapatan Asuransi xxx

Beban Asuransi

Pembayaran Klaim xxx

Klaim yang ditanggung pihak lain (xxx)

Klaim yang masih harus dibayar xxx

Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung pihak lain (xxx)

Penysihan Teknis xxx

Jumlah Beban Asuransi xxx

Surplus (Defisit) Neto Asuransi xxx

Pendapatan Investasi

Total Pendapatan xxx

-/- Beban pengelolaan protofolio investasi xxx

Pendapatan Investasi Neto xxx

Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru' XXX

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I"

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru'

Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3

Ilustrasi: Lap. Perubahan DT

Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual) xxx

Distribusi ke peserta (xxx)

Distribusi ke pengelola (xxx)

Surplus yang tersedia untuk dana tabarru' xxx

Saldo Awal xxx

Saldo akhir xxx

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I"

Laporan Perubahan Dana Tabarru'

Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3

Ilustrasi:

Laporan

Laba/Rugi

Pendapatan

Pendapatan pengelolaan asuransi (ujrah) xxx

Pendapatan pembagian surplus underwriting xxx

Pendapatan investasi xxx

Jumlah Pendapatan xxx

Beban

Beban Komisi xxx

Ujrah Dibayar xxx

Beban Umum Administrasi xxx

Beban Pemasaran xxx

Jumlah Beban xxx

Laba Usaha xxx

Pendapatan (Beban) Non usaha Neto

Laba Sebelum Pajak xxx

Beban Pajak

Laba (Rugi) Neto xxx

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I"

Laporan Laba (Rugi)

Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3

AKAD AKUNTANSI

TRANSAKSI SYARIAH PSAK 102-107

Definisi - MURABAHAH

”menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba “(MUI,2000)

Jual beli dengan menyebutkan harga perolehan, dan tambahan keuntungan yang disepakati. Antonio (2001), Karim (2010), Nurhayati & Wasilah (2008) IAI (2009), dan Zaid (2009)

Skema Murabahah

1.Pesan 2.Beli

3.Kirim 4.Akad + Kirim

DEFINISI – AKAD SALAM

Dari kata “As salaf” : pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka.

jual beli barang dengan cara

pemesanan dan pembayaran

harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu (Fatwa DSN 05/2000)

54

Skema Akad Salam (Produk Pertanian) 55

1. Akad

2.Kirim pada waktu Yang telah disepakati

TUNAI

Skema Akad Salam Paralel

1. Akad (1)

4.Kirim sesuai akad

TUNAI

2. Akad (2)

3.Kirim sesuai akad

TUNAI

DEFINISI – ISTISHNA’

Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang

dengan kriteria dan persyaratan yang disepakati antara penjual dengan

pemesan

57

Skema Akad Istishna’

1. Akad

3.Penyerahan sesuai kesepakatan

OPSIONAL & TIDAK TUNAI

4.Pelunasan 2.Dikerjakan Sendiri

PERUSAHAAN

Skema Akad Istishna’ Paralel

1. Akad

5.Penyerahan / penagihan

OPSIONAL & TIDAK TUNAI

6.Pelunasan

3.Dikerjakan Sendiri

KONTRAKTOR

2. Akad

4.Penyerahan / Penagihan

OPSIONAL & TIDAK TUNAI

7.Pelunasan

DEFINISI - MUDHARABAH

60

Secara harfiah mudharabah berasal dari kata dharb di muka bumi yang artinya melakukan

perjalanan yang umumnya untuk berniaga dan berperang

disebut juga sebagai al qiraadh, karena diambil dari kata muqaaradhah yang artinya penyamaan dan penyeimbangan

akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana. (PSAK 105,par 4)

SKEMA MUDHARABAH

TENAGA/

USAHA

Usaha

% NISBAH

x

UNTUNG

% NISBAH

x

UNTUNG

100 %

KERUGIAN

SOHIBUL MAAL MUDHARIB

Definisi MUSYARAKAH

akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko

berdasarkan porsi kontribusi dana. (psak 106, prgf 4) & DSN MUI No 8/2000

SKEMA MUSYARAKAH

Usaha

% NISBAH

x UNTUNG

% PORSI MODAL

x KERUGIAN

MITRA PASIF MITRA AKTIF

% PORSI MODAL

x KERUGIAN

% NISBAH

x UNTUNG

Kewajiban Melakukan

Pembukuan

DEFINISI

• Bahasa: “al Ajru” = al ‘Iwadhu (kompensasi)

• Terminologi: akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. (DSN MUI 09/2000 &

PSAK 107 par 4)

64

Ijarah Fee: Ijarah Pemeliharaan Emas (Fatwa DSN No 25 & 26 Tahun 2002)

Gadai Simpan + Pelihara

IJARAH

Qardh Safe Deposit Box

(SDB)

Ijarah Aset : Aset Berwujud – Jual Ijarah

Kombinasi akad penjualan yang dilanjutkan dengan sewa menyewa

66

JUAL IJARAH

Ijarah Aset : Aset Berwujud – Jual Ijarah

1. JUAL

2.

3. IJARAH

TRANSAKSI Kecuali : Pengalihan Utang dari Konvensional ke Bank Syariah Fatwa DSN MUI No 31/2002

Ijarah Aset : Aset Berwujud Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (Fatwa DSN MUI No 27/2002)

perjanjian sewa-menyewa yang

disertai dengan opsi pemindahan hak milik atas benda yang disewa,

kepada penyewa, setelah selesai masa sewa

Pemindahan : (1) Hibah (2) Jual-Beli

Opsi (wa’ad) : Disepakati diawal dan tidak mengikat

68

IJARAH MUNTAHIYAH BIT TAMLIK

dilakukan jika seluruh pembayaran sewa telah diselesaikan dan dengan membuat akad terpisah secara: • Hibah • Penjualan sebelum masa akad berakhir • Penjualan setelah masa akad berakhir • Penjualan bertahap

Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT)

70

3. Akad

PEMINDAHAN

KEPEMILIKAN

1. Hibah

2. Penjualan

1. IJARAH

2. UJRAH

Ijarah Aset : Aset Tak Berwujud – Ijarah Lanjut

1. Pesan Kebutuhan

3.Ijarah (2)

Sewa 3 Tahun

2. Ijarah (1)

DI SEWAKAN 3 TAHUN

PEMBAYARAN DIMUKA

Sewa 3 Tahun: Pembayaran / Tahun

72

Islamic Finance & Accounting Studies (IFAS) Jurusan Akuntansi FEB

Universitas Brawijaya

Gedung F (Pascasarjana) FEB UB Lt.6

JL. MT. Haryono 165 Malang, 65145

ifas@ub.ac.id

ifas UB

@ifas_ub

top related