(cover) - jdih.lipi.go.id pedoman mta (final pdf...daftar isi kata pengantar peraturan kepala lipi...
Post on 30-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Pedoman Perjanjian Pengalihan Material
(PPM) ini disusun dalam rangka melindungi, memanfaatkan
dan mengoptimalkan penelitian lebih lanjut akan sumber
daya, baik genetik maupun non genetik serta material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional yang berasal dari
Indonesia. Peraturan Kepala ini memuat materi – materi pokok sebagai
berikut : Ketentuan Penyimpanan Material, Pengalihan
Material, Perjanjian Pengalihan Material serta Komisi
Perjanjian Pengalihan Material. Dalam penyimpanan
material dikukuhkan keberadaan Lembaga Penyimpan sebagai tempat menyimpan material dan Komisi Perjanjian
Pengalihan Material yang bertugas memberikan telaah,
pertimbangan dan rekomendasi usulan PPM yang
memerlukan perhatian khusus. Terkait dengan standar
penulisan naskah PPM sendiri dikembalikan kepada
kebutuhan masing-masing satuan kerja, khususnya yang memiliki karakteristik khusus, untuk menyusun dan
membuat Perjanjian Pengalihan Material dengan tetap
memperhatikan ketentuan dalam Pedoman ini.
Tentunya Pedoman ini masih memerlukan penyempurnaan,
sehingga dibutuhkan masukan dan perbaikan dari segenap sivitas LIPI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan Pedoman ini
dan membukukannya. Semoga dengan diterbitkannya buku
ini dapat memberikan manfaat bagi civitas LIPI dan dunia
riset dan ilmu pengetahuan.
Jakarta, Januari 2015
Sekretaris Utama LIPI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN
MATERIAL DI LINGKUNGAN LIPI
1
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 9
TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN
PENGALIHAN MATERIAL DI LINGKUNGAN LIPI
7
BAB I Ketentuan Umum 7
BAB II Penyimpanan Material 11
BAB III Pengalihan Material 12
BAB IV Perjanjian Pengalihan Material 14
BAB V Komisi Perjanjian Pengalihan Material 17
BAB VI Penutup 20
Lampiran 1 Perjanjian Pengalihan Material Antar
Satuan
Kerja LIPI
21
Lampiran 2 Perjanjian Pengalihan Material Non
Komersial
25
Lampiran 3 Perjanjian Pengalihan Material Komersial 30
Lampiran 4 Non Commercial Material Transfer
Agreement
35
1
SALINAN
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya genetik,
sumber daya nongenetik, dan material
yang terkait dengan pengetahuan
tradisional asal Indonesia serta
memastikan agar kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau penerapan
teknologi di lingkungan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa,
perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI
tentang Pedoman Perjanjian Pengalihan Material di Lingkungan LIPI;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
2
Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
3419);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati)
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3556);
3. Undang-undang nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 84, Tambahan Lebaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4219);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture
(Perjanjian mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman untuk
Pangan dan Pertanian) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4612);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and The Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising
3
from Their Utilization to The
Convention on Biological Diversity
(Protokol Nagoya tentang Akses
pada Sumber Daya Genetik dan
Pembagian Keuntungan yang Adil dan Seimbang yang Timbul dari
Pemanfaatannya atas Konvensi
Keanekaragaman Hayati)
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5412);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 1999 tentang Pemanfaatan
Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3803);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan
Melakukan Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Bagi Perguruan
Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan
Usaha Asing dan Orang Asing
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4666);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60
tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4779);
9. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan,
4
Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;
10. Keputusan Presiden Nomor 110
Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor
4 Tahun 2013;
11. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Dari dan Dalam
Jabatan Struktural Eselon I di
Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
12. Peraturan Kepala LIPI Nomor 1
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI;
13. Peraturan Kepala LIPI Nomor 4
Tahun 2014 tentang Penyimpanan
Kultur Mikroorganisme pada Indonesian Culture Collection/InaCC
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor
1273).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA TENTANG
PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN
MATERIAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA.
5
Pasal 1
Pedoman Perjanjian Pengalihan Material di
lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), yang selanjutnya disebut Pedoman Perjanjian Pengalihan Material
dimaksudkan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pengalihan material di
lingkungan LIPI.
Pasal 2
Sistematika Pedoman Perjanjian Pengalihan
Material meliputi: Bab I Ketentuan Umum
Bab II Penyimpanan Material
Bab III Pengalihan Material
Bab IV Perjanjian Pengalihan Material
Bab V Komisi Perjanjian Pengalihan
Material Bab VI Penutup
Pasal 3
Pedoman Perjanjian Pengalihan Material sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Kepala LIPI ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala LIPI ini.
Pasal 4
Peraturan Kepala LIPI ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala LIPI ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
6
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Desember 2014
KEPALA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
NOMOR 1919
Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
Nur Tri Aries S.
NIP 19680416 199403 2 001
7
SALINAN
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LIPI
NOMOR 9 TAHUN 2014
TANGGAL 15 DESEMBER
2014
PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi (mega diversity) termasuk keanekaragaman sumber daya
genetik. Sumber daya genetik merupakan wujud
keanekaragaman hayati yang berupa bahan genetik
yang terdiri dari tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme, yang mengandung unit-unit
fungsional pewarisan sifat (hereditas). Sumber daya genetik Indonesia perlu dikelola dan dimanfaatkan
sekaligus dijaga kelestariannya dan dilindungi untuk
kesejahteraan rakyat. Perlindungan akan
keanekaragaman sumber daya genetik masih sangat
lemah, belum ada payung hukum yang khusus
8
mengatur secara tegas, sehingga dalam prakteknya seringkali dijumpai pembajakan hayati (biopiracy)
maupun penyalahgunaan melalui program-program
penelitian.
Salah satu upaya Indonesia dalam melindungi sumber daya genetik dapat dilihat dengan
diratifikasinya Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity) melalui Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nation Convention Biological Diversity (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati). Indonesia juga telah
meratifikasi Protokol Nagoya melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from Their Utilization to the Convention on Biological Diversity (Protokol Nagoya tentang Akses pada Sumber Daya
Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan
Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas
Konvensi Keanekaragaman Hayati).
Indonesia selain kaya dengan sumber daya
genetik, juga kaya dengan sumber daya nongenetik dan
pengetahuan tradisional. Kondisi geografis Indonesia
yang kaya akan sumber daya nongenetik, misalnya air,
batuan, sedimen, tanah, mineral, dan fosil sangat
potensial untuk dimanfaatkan. Demikian juga dengan pengetahuan tradisional, material yang terkait
pengetahuan tradisional juga sangat potensial,
misalnya buah naga untuk obat-obatan.
Keberadaan negara berkembang dengan berbagai kekayaan keanekaragaman sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik, dan material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional milik Indonesia
umumnya dan LIPI khususnya dimungkinkan terjadi
pengalihan material. Dalam pengalihan material dapat menghasilkan keuntungan, baik dalam bentuk moneter
9
maupun nonmoneter, sehingga wajib dilakukan pembagian manfaat (benefit sharing) baik antara LIPI
dengan pihak penerima maupun pihak ketiga. Untuk
itu, diperlukan suatu bentuk perlindungan hukum
pada proses pengalihan material melalui perjanjian
pengalihan material. Oleh karena itu, diperlukan adanya Pedoman Perjanjian Pengalihan Material di
lingkungan LIPI sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengalihan material di lingkungan LIPI.
B. Definisi
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Material adalah sumber daya genetik termasuk
informasi genetik, sumber daya nongenetik
termasuk informasi nongenetik, dan material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional termasuk informasi material yang terkait dengan
pengetahuan tradisional, progeni, dan derivatnya.
2. Modifikasi adalah substansi baru yang berasal dan
tidak terpisahkan dari material atau bagian
material, yang dihasilkan berdasarkan penggunaan material oleh penerima.
3. Sumber Daya Genetik adalah material genetik dari
makhluk hidup yang meliputi manusia, tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, serta material genetik
yang berasal dari komponen biotik lainnya dari
ekosistem, yang membawa unit fungsional pewarisan dan memilliki nilai nyata atau potensial.
4. Sumber Daya Nongenetik adalah material
nongenetik antara lain biota yang telah
dipreservasi (diawetkan), air, batuan, sedimen,
tanah, mineral, dan fosil, yang mana didalamnya sudah tidak mengandung sumber daya genetik.
5. Pengetahuan Tradisional adalah pengetahuan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau digunakan oleh suatu
komunitas, masyarakat, atau suku bangsa
tertentu yang bersifat turun temurun dan terus
berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan. 6. Pengalihan Material adalah pemindahan
penguasaan material ke luar maupun di dalam
10
wilayah Indonesia dari penyedia material kepada
penerima material berdasarkan suatu perjanjian.
7. Perjanjian Pengalihan Material yang selanjutnya
disingkat PPM adalah kesepakatan tertulis antara
Penyedia Material dan Penerima Material atas pengalihan material yang disertai dengan daftar
material.
8. Daftar Material adalah dokumen yang memuat
informasi terkait dengan material yang akan
dipindahkan.
9. Pemanfaatan Material adalah penggunaan material untuk kegiatan penelitian, pengembangan,
dan/atau penerapan termasuk pembagian
keuntungan yang berasal dari pemanfaatannya. 10. Penyedia Material (Provider) yang selanjutnya
disebut Penyedia adalah Lembaga Penyimpan atau
satuan kerja di lingkungan LIPI. 11. Penerima Material (Recipient) yang selanjutnya
disebut Penerima adalah orang, satuan kerja di
lingkungan LIPI, lembaga pendidikan, lembaga
penelitian, instansi pemerintah, dan/atau badan
hukum yang menerima material.
12. Satuan Kerja adalah satuan kerja di lingkungan LIPI.
13. Lembaga Penjamin adalah lembaga penelitian,
perguruan tinggi atau badan hukum yang telah
bekerja sama dengan Penyedia, baik di dalam
maupun di luar negeri, yang memberi jaminan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Penerima
perorangan.
14. Lembaga Penyimpan adalah unit di lingkungan
LIPI yang diberi wewenang oleh Kepala LIPI untuk
mengelola dan bertanggung jawab atas koleksi
material. 15. Komisi PPM adalah komisi yang dibentuk oleh
Kepala LIPI untuk memberikan pertimbangan dan
rekomendasi terhadap permohonan, pelaksanaan,
dan evaluasi PPM yang memerlukan perhatian
khusus.
11
C. Maksud dan Tujuan
Maksud ditetapkannya Pedoman ini untuk menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan PPM.
Tujuan ditetapkannya Pedoman ini untuk:
1. Melindungi material dan memastikan agar kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau penerapan
teknologi yang terkait dengan material tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan
lingkungan hidup.
2. Mendorong pemanfaatan material untuk
meningkatkan daya saing nasional dan
kesejahteraan masyarakat. 3. Mendorong investigasi aplikasi dari sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik dan material
terkait pengetahuan tradisional dalam rangka
pemanfaatannya untuk meningkatkan daya saing
nasional dan kesejahteraan masyarakat.
BAB II
PENYIMPANAN MATERIAL
A. Lembaga Penyimpan
1. Setiap material wajib disimpan di Lembaga
Penyimpan.
Lembaga penyimpan meliputi bidang:
a. Spesimen flora dan sejenisnya, termasuk informasi genetik, disimpan di Herbarium Bogoriense.
b. Spesimen fauna dan sejenisnya, termasuk
informasi genetik disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense.
c. Tumbuhan dan tanaman hidup serta
sejenisnya, termasuk informasi genetik, disimpan di Kebun Raya.
12
d. Material kelautan lainnya, disimpan di Satuan
Kerja Bidang Kelautan.
e. Material kebumian serta sejenisnya, disimpan di
Satuan Kerja Bidang Kebumian.
2. Khusus bidang material sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e yang berjenis mikoorganisme wajib disimpan di Indonesian Culture Collection (InaCC).
3. Jenis material maupun turunannya yang belum
termasuk dalam bidang Lembaga Penyimpan
sebagaimana dimaksud dalam angka 1, sementara
disimpan pada satuan kerja terkait sampai dibentuknya Lembaga Penyimpan bidang dimaksud.
4. Selain menyimpan material, Lembaga Penyimpan
dapat melakukan pengalihan material dengan
persetujuan Kepala Satuan Kerja.
5. Lembaga Penyimpan berkewajiban: a. Menyimpan dan menginvetarisir material sesuai
dengan karakteristik material.
b. Merawat, menjaga orisinalitas dan keamanan
untuk keberlangsungan material selama berada
dalam penguasaannya.
c. Melaporkan secara tertulis kepada Kepala Satuan Kerja Penyedia apabila material hilang
atau rusak pada saat dalam penguasaannya.
B. Persyaratan Penyimpanan Material
1. Penyimpanan material pada Lembaga Penyimpan
atau Satuan Kerja dilaksanakan sesuai dengan
prosedur penyimpanan.
2. Penyimpanan material dilaksanakan dengan
dokumen serah terima, dari:
a. Pegawai kepada Kepala Satuan Kerja; b. Kepala Satuan Kerja kepada Kepala Lembaga
Penyimpan
13
BAB III
PENGALIHAN MATERIAL
A. Persyaratan Material yang Dapat Dialihkan
1. Material tersimpan di Lembaga Penyimpan atau
Satuan Kerja yang berfungsi sebagai Lembaga
Penyimpan.
2. Memiliki duplikat.
3. Material yang sudah teridentifikasi. 4. Material yang belum terindentifikasi,
pengalihannya harus mendapatkan persetujuan
Komisi PPM.
5. Material yang pengalihannya tidak dilarang oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Persyaratan Penerima
1. Badan hukum dan/atau perorangan.
2. Bagi perorangan wajib mendapat jaminan dari
Lembaga Penjamin. 3. Memiliki fasilitas penelitian dan/atau
penyimpanan.
4. Memiliki sumber daya manusia yang mampu
mengelola material.
C. Persyaratan Pengalihan Material
1. Pengalihan material dari Lembaga Penyimpan ke
Penerima wajib menggunakan PPM dengan
memberitahukan kepada Kepala Satuan Kerja
Penyedia. 2. Pengalihan material wajib mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengalihan material yang perlu mendapat
perhatian khusus wajib memperoleh persetujuan
tertulis Komisi PPM. 4. Apabila material yang telah dialihkan tidak habis
terpakai, wajib dikembalikan kepada Penyedia atau
dimusnahkan, kecuali disepakati lain.
14
5. Penyusunan PPM berkoordinasi dengan Biro Kerja
Sama, Hukum dan Hubungan Masyarakat LIPI dan
salinan dokumen PPM yang ditandatangani
didokumentasikan di Biro Kerja Sama, Hukum dan
Hubungan Masyarakat LIPI.
BAB IV
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
A. Kewajiban dan Hak dalam Pelaksanaan PPM
1. Kewajiban Penyedia dan Penerima
a. Kewajiban Penyedia
1) Mengalihkan material kepada Penerima. 2) Menyerahkan material sesuai dengan
spesifikasi dan kondisi material
sebagaimana diperjanjikan dalam PPM.
3) Menyiapkan dokumen pendukung terkait
material.
b. Kewajiban Penerima
1) Pengajuan permintaan pengalihan material
harus disertai dengan proposal
pemanfaatan material.
2) Memenuhi persyaratan administrasi dan biaya-biaya yang ditentukan Penyedia.
3) Bertanggung jawab terhadap segala risiko
yang menyangkut atas material pada saat
pengiriman dan pada saat dalam
penguasaannya.
4) Tidak mengalihkan material kepada pihak ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
5) Tidak memindahkan material ke tempat
selain yang telah disepakati dalam PPM,
kecuali memperoleh persetujuan tertulis
dari Penyedia. 6) Tidak menggunakan material selain tujuan
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
disepakati lain.
15
7) Mengembalikan atau memusnahkan
material sesuai yang diperjanjikan, kecuali
disepakati lain.
8) Tidak memberikan informasi kepada pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan dengan material, kecuali atas izin tertulis
dari Penyedia.
9) Setiap publikasi yang dilakukan oleh Penerima wajib memperhatikan authorship
serta mencantumkan pengakuan dan
informasi yang wajar atas material yang digunakan.
10) Bersedia memberikan informasi secara
tertulis terkait pemanfaatan material
apabila diminta oleh Penyedia.
11) Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia. 12) Memenuhi mekanisme kepatuhan
penelusuran kembali (tracking system).
13) Dalam hal PPM yang bertujuan komersial,
Penerima :
a) Mengimplementasikan hak kekayaan
intelektual yang diperoleh atas memanfaatan material.
b) Membagi keuntungan sesuai dengan
yang disepakati bersama.
2. Hak Penyedia dan Penerima
a. Hak Penyedia
1) Mendapatkan akses informasi dari
pemanfaatan material.
2) Mendapatkan pencantuman yang layak atas
dasar informasi awal material. 3) Menerima kembali material sesuai yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
4) Melakukan mekanisme penelusuran kembali (tracking system) terhadap material.
b. Hak Penerima
16
1) Menerima dan memanfaatkan material
sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
PPM.
2) Mendapatkan akses informasi terhadap
material yang dialihkan. 3) Mendaftarkan atau mengajukan permintaan
Hak Kekayaan Intelektual atas hasil
pemanfaatan material.
B. Pilihan Hukum dan Penyelesaian Perselisihan
1. PPM harus menggunakan Hukum Indonesia,
kecuali disepakati lain.
2. Setiap perselisihan dalam pelaksanaan PPM antara
Penyedia dan Penerima diselesaikan dengan
musyawarah. 3. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah, harus diselesaikan di pengadilan
Indonesia atau alternatif penyelesaian perselisihan
lain.
C. Ketentuan Substansi Muatan dalam PPM
Ketentuan Substansi Muatan dalam PPM paling sedikit
memuat:
1. Judul.
2. Waktu dan tempat penandatanganan. 3. Identitas Penyedia dan Penerima.
4. Deskripsi material.
5. Tujuan pengalihan material.
6. Hak dan kewajiban Penyedia dan Penerima.
7. Perlakuan terhadap sisa material.
8. Kepemilikan material. 9. Penyelesaian Perselisihan.
10. Pengaturan tentang Hak kekayaan Intelektual.
11. Prinsip kerahasiaan material dan/atau muatan
informasi serta data yang terkait.
12. Mekanisme kepatuhan terhadap penelusuran kembali (tracking system).
17
D. Pembagian PPM
1. Berdasarkan wilayah Mitra Kerja, PPM terdiri atas:
a. Dalam Negeri
b. Luar Negeri 2. Berdasarkan tujuan, PPM terdiri atas:
a. Nonkomersial
b. Komersial
BAB V KOMISI PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
A. Organisasi dan Keanggotaan
1. Komisi PPM merupakan tim adhoc yang dibentuk
dan ditetapkan oleh Kepala LIPI. 2. Struktur organisasi Komisi PPM berbentuk
horizontal yaitu ketua dan anggota memiliki
kedudukan sejajar tanpa hierarki.
3. Keanggotaan Komisi PPM terdiri atas:
a. Ketua merangkap sebagai anggota 1) Ketua Komisi PPM dipilih oleh dan dari
anggota baik secara aklamasi atau secara
pemungutan suara.
2) Dalam hal terjadi pemungutan suara
dimana terdapat dua atau lebih calon ketua
maka yang berhak menjadi ketua adalah pemilik suara terbanyak.
3) Ketua Komisi PPM bertugas memimpin
jalannya rapat.
4) Ketua Komisi PPM berwenang mewakili
anggota untuk menandatangani surat rekomendasi hasil keputusan Komisi PPM.
5) Apabila ketua berhalangan, mengundurkan
diri, atau berhenti dari jabatannya maka
posisi ketua akan digantikan oleh salah
satu anggota yang dipilih secara mutatis
mutandis dengan ketentuan pemilihan ketua.
b. Anggota
18
1) Anggota Komisi PPM paling sedikit 5 (lima)
orang, dengan kriteria sebagai berikut:
a) memiliki kredibilitas, integritas, dan
kearifan;
b) mewakili kelompok keahlian dalam dunia ilmu pengetahuan di LIPI; dan
c) memiliki pengetahuan dalam bidang
terkait PPM.
2) Anggota mempunyai tugas membantu ketua
dalam melaksanakan tugas Komisi PPM.
3) Mewakili ketua, apabila ketua berhalangan hadir.
4. Masa kerja Komisi PPM selama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang berdasarkan Keputusan Kepala
LIPI.
B. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Tugas Komisi PPM
a. Menelaah usulan PPM yang memerlukan
perhatian khusus.
Perhatian khusus yang dimaksud antara lain: 1) di luar kompetensi Lembaga Penyimpan,
yang menyangkut kepentingan LIPI;
2) material bersifat langka;
3) belum terindentifikasi;
4) tidak memiliki duplikat; 5) berbahaya;
6) memiliki dampak atau potensi yang luas
terhadap kepentingan nasional.
b. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi
atas usulan PPM yang memerlukan perhatian
khusus. c. Hasil pertimbangan dan rekomendasi berisi
persetujuan atau penolakan secara tertulis atas
usulan PPM.
d. Hasil pertimbangan dan rekomendasi
dikeluarkan oleh Komisi PPM diserahkan kepada Kepala LIPI paling lama 7 (tujuh) hari
kerja sejak diterimanya usulan PPM.
19
e. Memantau pelaksanaan PPM yang telah
disetujui Komisi PPM.
f. Memberikan advokasi dan pendampingan
penyelesaian kasus PPM.
g. Memberikan rekomendasi penyelesaian sengketa PPM.
h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan PPM.
2. Dalam hal terjadi kasus yang perlu ditelaah secara
khusus, Komisi PPM dapat meminta bantuan dari
pihak lain atau ahli selain anggota Komisi PPM untuk turut serta dalam rapat dan memberikan
masukannya.
3. Keanggotaan pihak lain atau ahli sebagaimana
dimaksud dalam angka 2 hanya bersifat sementara
dan berakhir ketika kasus sudah diputuskan oleh rapat anggota.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi PPM
bertanggung jawab dan melaporkan hasil
pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada
Kepala LIPI paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
C. Sekretariat Komisi PPM
1. Sekretariat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Komisi PPM. 2. Sekretariat bertugas memfasilitasi Komisi PPM
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang telah ditentukan dalam Peraturan ini.
3. Sekretariat bertugas melaksanakan kegiatan
administrasi.
4. Sekretariat berada di Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat.
D. Pembiayaan
Biaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab Komisi PPM dibebankan pada Anggaran Belanja LIPI
yang berkenaan dan dana lain yang sah.
20
BAB VI
PENUTUP
Keberadaan negara berkembang dengan berbagai
kekayaan keanekaragaman sumber daya genetik, sumber daya nongenetik, dan material yang terkait dengan
pengetahuan tradisional milik Indonesia umumnya dan LIPI
khususnya dimungkinkan terjadi pengalihan material.
Dalam pengalihan material dapat menghasilkan
keuntungan, baik dalam bentuk moneter maupun
nonmoneter, sehingga wajib dilakukan pembagian manfaat (benefit sharing) baik antara LIPI dengan pihak penerima
maupun pihak ketiga.
Untuk menjaga keanekaragaman sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik, dan material yang terkait
dengan pengetahuan tradisional diperlukan suatu bentuk perlindungan hukum pada proses pengalihan material
melalui PPM. Oleh karena itu, diperlukan adanya Pedoman
Perjanjian Pengalihan Material di lingkungan LIPI sebagai
acuan dalam pelaksanaan pengalihan material di
lingkungan LIPI.
KEPALA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN
Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
Nur Tri Aries S.
NIP 19680416 199403 2 001
22
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL ANTAR
UNIT/SATUAN KERJA LIPI
PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN
PENERIMA
(Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi, Perorangan, Swasta)
Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----, bertempat di
-----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Penerima Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas
dan Kondisi, dll)
Tujuan
Lokasi Pemanfaatan
Material
23
Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut PPM.
Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut:
1. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
a. Pengajuan permintaan pengalihan material
harus disertai dengan proposal pemanfaatan
material.
b. Bertanggung jawab terhadap segala risiko yang
menyangkut atas material pada saat pengiriman
dan pada saat dalam penguasaannya. c. Tidak mengalihkan material kepada pihak
ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
d. Tidak memindahkan material ke tempat selain
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
memperoleh persetujuan tertulis dari Penyedia. e. Tidak menggunakan material selain tujuan yang
telah disepakati dalam PPM, kecuali disepakati
lain.
f. Mengembalikan material sesuai yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
g. Tidak memberikan informasi kepada pihak ketiga terhadap segala hal yang berkaitan
dengan material, kecuali atas izin tertulis dari
Penyedia.
h. Setiap publikasi yang dilakukan oleh Penerima
wajib memperhatikan authorship serta mencantumkan pengakuan dan informasi yang
wajar atas Material yang digunakan.
i. Bersedia memberikan informasi secara tertulis
terkait pemanfaatan material apabila diminta
oleh Penyedia.
j. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
k. Mengimplementasikan hak kekayaan
intelektual yang diperoleh atas memanfaatan
material.
l. Membagi keuntungan sesuai dengan yang disepakati Para Pihak dalam perjanjian
tersendiri.
24
2. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan tetap mengikat tanpa memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
3. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum Indonesia.
4. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan PPM
ini diselesaikan dengan musyawarah.
5. PPM ini berlaku selama ---- tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.
Penyedia (Unit/Satuan Kerja LIPI)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Penerima (Unit/Satuan Kerja)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
26
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL NON KOMERSIAL PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN PENERIMA (Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi,
Perorangan, Swasta) Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----, bertempat di -----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Penerima Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Lembaga Penjamin
(Untuk Penerima Perorangan)
Nama
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
27
Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas dan Kondisi, dll)
Tujuan
Lokasi Pemanfaatan Material
Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut PPM. Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut:
6. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
m. Pengajuan permintaan pengalihan material
harus disertai dengan proposal pemanfaatan
material.
n. Memenuhi persyaratan administrasi dan
biaya – biaya yang ditentukan Penyedia.
o. Bertanggung jawab terhadap segala risiko
yang menyangkut atas material pada saat
pengiriman dan pada saat dalam
penguasaannya.
p. Tidak mengalihkan material kepada pihak
ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
q. Tidak memindahkan material ke tempat
selain yang telah disepakati dalam PPM,
kecuali memperoleh persetujuan tertulis
dari Penyedia.
28
r. Tidak menggunakan material selain tujuan
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
disepakati lain.
s. Mengembalikan material sesuai yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
t. Tidak memberikan informasi kepada pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan
dengan material, kecuali atas izin tertulis
dari Penyedia.
u. Setiap publikasi yang dilakukan oleh
Penerima wajib memperhatikan authorship
serta mencantumkan pengakuan dan
informasi yang wajar atas Material yang
digunakan.
v. Bersedia memberikan informasi secara
tertulis terkait pemanfaatan material apabila
diminta oleh Penyedia.
w. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
x. Memenuhi mekanisme kepatuhan
penelusuran kembali (tracking system).
7. Apabila Material telah dimodifikasi dan
derivatnya yang memiliki HKI dan akan
dikomersialkan, maka PPM ini akan diubah
menjadi PPM Komersial.
8. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan
tetap mengikat tanpa memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
29
9. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum
Indonesia.
10. Penyelesaian perselisihan
a. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan
PPM ini diselesaikan dengan musyawarah.
b. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah, harus diselesaikan di
pengadilan Indonesia atau alternatif
penyelesaian perselisihan lain.
11. PPM ini berlaku selama ---- tahun sejak
ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.
Penyedia
(Unit/Satuan Kerja LIPI)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Penerima
(Unit/Satuan Kerja)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Lembaga Penjamin
(Nama Lembaga Penjamin)
(Kepala Lembaga Penjamin)
31
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL KOMERSIAL PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN PENERIMA (Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi,
Perorangan, Swasta) Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----, bertempat di -----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Penerima Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Lembaga Penjamin
(Untuk Penerima Perorangan)
Nama
Alamat
Penanggung Jawab
32
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas dan Kondisi, dll)
Tujuan
Lokasi Pemanfaatan Material
Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut PPM. Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut: 1. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
a. Pengajuan permintaan pengalihan material harus
disertai dengan proposal pemanfaatan material.
b. Memenuhi persyaratan administrasi dan biaya –
biaya yang ditentukan Penyedia.
c. Bertanggung jawab terhadap segala risiko yang
menyangkut atas material pada saat pengiriman
dan pada saat dalam penguasaannya.
d. Tidak mengalihkan material kepada pihak ketiga,
kecuali diperjanjikan lain.
e. Tidak memindahkan material ke tempat selain
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
memperoleh persetujuan tertulis dari Penyedia.
33
f. Tidak menggunakan material selain tujuan yang
telah disepakati dalam PPM, kecuali disepakati
lain.
g. Mengembalikan material sesuai yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
h. Tidak memberikan informasi kepada pihak ketiga
terhadap segala hal yang berkaitan dengan
material, kecuali atas izin tertulis dari Penyedia.
i. Setiap publikasi yang dilakukan oleh Penerima
wajib memperhatikan authorship serta
mencantumkan pengakuan dan informasi yang
wajar atas Material yang digunakan.
j. Bersedia memberikan informasi secara tertulis
terkait pemanfaatan material apabila diminta oleh
Penyedia.
k. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
l. Memenuhi mekanisme kepatuhan penelusuran
kembali (tracking system).
m. Mengimplementasikan hak kekayaan intelektual
yang diperoleh atas memanfaatan material.
n. Membagi keuntungan sesuai dengan yang
disepakati Para Pihak dalam perjanjian tersendiri.
2. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan tetap
mengikat tanpa memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
3. Apabila Penerima melakukan modifikasi atas material
atau derivatnya dan diajukan HKI atasnya, HKI
34
tersebut menjadi milik bersama atau Penerima
memberikan sub lisensi permanen, non eksklusif dan
lisensi bebas royalti kepada Penyedia.
4. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum Indonesia.
5. Penyelesaian perselisihan
a. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan PPM
ini diselesaikan dengan musyawarah.
b. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah, harus diselesaikan di pengadilan
Indonesia atau alternatif penyelesaian
perselisihan lain.
6. PPM ini berlaku selama ---- tahun sejak
ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.
Penyedia
(Unit/Satuan Kerja LIPI)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Penerima
(Unit/Satuan Kerja)
(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Lembaga Penjamin
(Nama Lembaga Penjamin)
(Kepala Lembaga Penjamin)
36
INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES
NON-COMMERCIAL
MATERIAL TRANSFER AGREEMENT FOR (---- title-----)
This Material Transfer Agreement (hereinafter referred as “MTA”) as formed as implementation of the Memorandum of Understanding was signed on ....... and Agreement between Indonesian Institute of Sciences (“LIPI”) and ............ concerning Research on .............. in ............. was signed on ................., are referred to Government Regulation No. 41 year 2006.
Research Center for ................. Indonesian Institute of Sciences (hereinafter referred as “--------”) as a working unit of LIPI is the legal scientific authority to be the depository of all Indonesian marine biota materials.
Provider Unit Research Center for ............ Indonesian Institute of Sciences (............-LIPI)
Address ................. PIC ................... Position Head of ................ Phone +62 ....................... Fax +62 ........................ e-mail
Recipient Unit
Address PIC Phone
37
Fax e-mail
Guarantor
Name of Institution
Address PIC Position Phone Fax e-mail
Description of Material (incl. variety, characteristic, amount, condition, etc.)
as described in approved research proposal
Purpose(s)
Location of material uses
The Provider, The Recipient, and Guarantor are collectively hereinafter referred as “The Parties”.
This MTA is intended for material transfer to eligible researcher(s) at a non-profit institution for scientific purposes only and designed to promote scientific research and exchange.
Both parties are agreed to follow these conditions and terms:
38
The recipient shall use the Materials for non-commercial, scientific research only. Any other uses such as bio prospecting efforts are not hereby authorized and must be dealt with under a separate agreement.
1. The recipient may use the materials for non-commercial, scientific research only. Any other uses such as bioprospecting efforts are not hereby authorized and must be dealt with under a separate agreement.
2. The recipient shall not sell, distribute or use the material for
profit or any other commercial application.
3. The Recipient shall complete the administration and expenses of the Materials which is required by the Provider.
4. The Recipient shall not be held liable to the Recipient for any damage or loss to the Materials
“or”
The Recipient shall responsible to any risk when the Material under control of The Recipient and when the Material transferred from The Provider to The Recipient due to any events caused during maintenance or storage of the Materials.
5. a. The Recipient shall return or destroy any and all unused Materials, Modifications and all of the data, records, and results derived from the Materials and Research Plan to the Provider within two (2) weeks after the purpose of this MTA is completed;
b. At any time and its sole discretion, the Provider may request in writing to the Recipient to return any and all unused Materials, Modifications and all of the data, records, and results derived from the Materials and Research Plan, and the Recipient shall comply the request within one (1) week of the written request.
6. The recipient shall acknowledge the source of the Materials in any publications regarding to the Provider’s authorship.
7. No rights are granted to the recipient to develop patent, patent application or other proprietary rights.
39
8. All genetic materials from this research collaboration are not allowed to be transferred to any other party, unless mutually agreed by the Parties.
9. The Recipient shall not disclose any information of The Material to the third party, unless mutually agreed by the Parties.
10. The Recipient shall update the information according to the Materials when the Provider needs to publish in the Provider’s Catalog, website and/or other media.
11. The Recepient shall acknowledge and warrant all the information (including location and movements of the Material) and modification of the Material which will be used to accommodate the tracking system.
12. The Recipient shall make a report to the Provider, in case the Material result any invention.
13. All the specimen from this research collaboration shall be deposited in Indonesia, at the ...........-LIPI, and at Indonesian Culture Collection (InaCC) for the microbes, can be transferred outside Indonesia as a loan in accordance with relevant laws and Indonesian regulation
14. The recipient shall conduct DNA extraction or PCR analysis in Indonesian laboratory with approval from ............-LIPI, and the chemicals needed are the Recipient’s responsibility.
15. Apart from that, Indonesian scientist (registered as a student abroad) may bring the materials (including protected species or species listed in IUCN or CITES) abroad for his/her research only. To do so, the scientist will still have to meet the regulation of obtaining document permit from ...........-LIPI. After research is completed, unless otherwise agreed upon between a recognized
biodiversity collection and LIPI, any materials left shall be brought back to Indonesia.
16. Indonesian scientist (researcher or lecturer) who has a collaborative research with foreign scientist may bring the materials abroad for his/her research only, with
40
recommendation from .........-LIPI. To do so, the scientist shall show the MoU document to the Scientific Authority (Indonesian Institute of Sciences) and after the document is clarified, the scientist will still have to meet the regulation of obtaining document permit from the Environment and Forestry Ministry of The Republic of Indonesia (for protected species or species listed in IUCN or CITES) or shipping invoice from the ..............-LIPI. After research is completed, unless otherwise agreed upon between a recognized biodiversity collection, a n d any materials left shall be brought back to Indonesia.
By signing below, I acknowledge that I have read and understood this MTA between the The Provider and The Recipient and that I agree to comply with its terms and conditions. Failure to comply with its terms and conditions will be made known internationally.
The Provider Research Center for ...............
Indonesian Institute of Sciences Head,
(Nama Pejabat)
The Recipient (Nama Instansi)
(Jabatan),
(Nama Pejabat)
Guarantor (for The Recipient)
(Nama Instansi) (Jabatan),
(Nama Pejabat)
top related