contoh proposal
Post on 29-Jan-2016
33 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Setiap lembaga pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah Atas
selalu memiliki visi dan misi yang berorientasi pada lulusan yang cerdas, unggul
dalam prestasi, berwawasan luas dan mewujudkan peringkat penilaian bertaraf
internasional. Untuk mewujudkan keinginan itu setiap sekolah selalu
mengevaluasi dan meningkatkan lebih lanjut lagi pelayanannya baik mengenai
teknik pengajaran, penilaian serta penjaminan mutu agar menjadi sekolah yang
berkompetitif, bermutu dan berprestasi. Kwalitas pendidikan suatu sekolah
dicerminkan oleh mutu dan prestasi peserta didik pada sekolah tersebut.
Semakin banyak peserta didik yang berprestasi, semakin baik mutu pendidikan
pada suatu sekolah. Untuk itu setiap sekolah melakukan berbagai cara untuk
meningkatkankan mutu pendidikannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah
memilih siswa teladan.
Pemilihan siswa teladan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada
siswa sehingga siswa yang bersangkutan merasa dihargai dan memiliki
kebanggaan tersendiri terkait dengan prestasi yang dimilikinya sehingga siswa
tersebut termotivasi untuk lebih meningkatkan prestasi yang dimilikinya.
Pemilihan siswa teladan juga bertujuan untuk menjadi teladan atau contoh bagi
teman-temannya sehingga peserta didik lainnya termotivasi serta menunjukkan
prestasi dan bakatnya.
Namun, pemilihan siswa teladan ini merupakan persoalan yang
membutuhkan banyak pertimbangan. Manfaat proses pertimbangan dalam
pemilihan ini adalah untuk mencapai akhir yang diinginkan yaitu mendapatkan
1
siswa yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Pemilihan
siswa teladan ini menjadi suatu proses yang lama dan rumit karena
pengerjaannya yang selama ini masih manual, selain itu dalam proses tersebut
banyak peluang untuk membuat keputusan yang salah karena proses penilaian
berdasarkan subyektifitas. Ini berarti kemungkinan besar bahwa siswa yang
dipilih tidak mencapai standart yang diinginkan dan tidak memperoleh kandidat
terbaik.
Untuk itu perlu dirancang suatu sistem yang dapat memberikan
rekomendasi kepada sekolah terkait dengan siswa teladan berdasarkan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan dengan perhitungan yang tepat dan akurat. Untuk
mendapatkan perhitungan yang tepat dan akurat dalam pemilihan siswa teladan,
maka perlu menggunakan suatu metode perhitungan yang tepat.
Oleh karena terlalu banyak kriteria-kriteria yang digunakan sebagai
perhitungan untuk memilih siswa teladan, maka metode yang paling tepat untuk
digunakan adalah metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Simple
Additive Weighting (FMADM SAW) dimana FMADM SAW adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM SAW adalah menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahanya adalah bagaimana merancang “Sistem Rekomendasi Pemilihan
Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis Web“ sehingga dapat mengatasi
2
permasalahan-permasalahan yang dialami oleh sekolah untuk memilih siswa
teladan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sekolah.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan merancang sistem
rekomendasi pemilihan siswa teladan dengan metode SAW berbasis web
sehingga mempermudah didalam memperhitungkan kriteria-kriteria yang
ditetapkan dan mendapatkan hasil yang tepat dan akurat.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah “Untuk Membuat Dan Merancang
Sistem Rekomendasi Pemilihan Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis
Web” sehingga dapat :
1. Mempermudah dalam proses pemilihan siswa teladan.
2. Penilaian yang lebih obyektif dan sportif.
3. Menghasilkan laporan dan data yang lebih tepat karena didasari oleh
perhitungan yang akurat.
1.5 Ruang Lingkup
Didalam perancangan sistem ini, penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan yang ada pada penelitian ini, dengan tujuan agar perancangan
akan dihasilkan tidak terlalu luas dan sesuai dengan yang diharapkan oleh yang
bersangkutan. Adapun ruang lingkup penelitian yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
3
1. Aplikasi yang dibangun akan difokuskan pada rekomendasi pemilihan
siswa teladan berdasarkan penilaian prestasi akademik dan non
akademik siswa bersangkutan
2. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem rekomendasi ini
adalah Metode SAW.
3. Pengguna dalam aplikasi ini terdiri :
Administrator yang bertugas mengelola data seperti data
parameter dan data admin.
User yang dapat mengakses ke sistem ini dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil peringkat dari data yang diinputkan dalam hal ini
adalah user.
4. Terdapat kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan pemilihan
siswa teladan antara lain :
a. Prestasi Akademik
Nilai Raport Mata Pelajaran :
Agama
Budi Pekerti
Pkn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
TIK
Penjaskes
Sejarah
Seni Budaya
4
Peringkat Kelas :
Juara Kelas
Juara Umum
Juara Lomba :
Tingkat Sekolah
Tingkat Kabupaten
Tingkat Provinsi
Tingkat Nasional
Tingkat Internasional
Nilai Berpidato :
Pidato Bahasa Inggris
Pidato Bahasa Indonesia
b. Prestasi Non Akademik
Nilai Affektif/Sikap Mata Pelajaran :
Agama
Budi Pekerti
Pkn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
TIK
Penjaskes
Sejarah
Seni Budaya
5
Nilai BK (Bimbingan Konseling)
Ikut Keorganisasian Sekolah
Keseharian :
Perangkat Kelas
Perangkat Upacara Bendera/Upacara Agama
5. Input :
a. Data Siswa
Berisikan identitas siswa terkait nama, kelas, alamat, jenis
kelamin, agama, tempat dan tanggal lahir.
b. Data Prestasi Akademik
Berisikan tentang data-data prestasi akademik seperti nilai
raport, peringkat kelas, juara lomba, nilai berpidato siswa yang
bersangkutan.
c. Data Prestasi Non Akademik
Berisikan tentang data-data nilai non akademik seperti nilai
sikap/affektif mata pelajaran, keikut sertaan dalam
keorganisaian sekolah, nilai BK serta Keseharian siswa yang
bersangkutan.
6. Output :
a. Daftar Rangking Siswa Teladan
Berisikan tentang daftar rangking siswa teladan diurut
berdasarkan perangkingan yang didapat masing-masing siswa.
b. Daftar Nilai Bobot Siswa
Berisikan nilai bobot yang didapat siswa berdasarkan
perhitungan dari kriteria penilaian masing-masing siswa
6
c. Data Kriteria Penilaian
Berisikan kriteria-kriteria apa saja yang dijadikan bahan
pertimbangan pemilihan siswa teladan.
7. Bahasa pemprograman yang digunakan yaitu, PHP, HTML, CSS, dan
JavaScript.
8. Database yang digunakan yaitu MySql, XAMPP.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistem penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan membahas latar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori penunjang yang membahas
konsep dasar sistem dan definisi istilah-istilah dalam database serta
membahas konsep perancangan database.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan mengenai proses perancangan sistem yang
mencangkup Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship
Diagram(ERD) serta perancangan databasenya.
7
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab ini implementasi akan menjelaskan proses dari program yang
dirancang, serta menjelaskan tampilan berikut keterangan mengenai
implementasi program yang telah dibuat.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan manajemen
pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Secara umum sistem pendukung
keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukug keputusan dalam
proses pengambilan keputusan melalui alternatif - alternatif yang diperoleh dari
hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem pendukung
keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan
merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi
mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan
diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat
dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan
Konsep sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. sistem pendukung
keputusan dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan
9
keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih
data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan
alternative.
2.1.2 Tahap–Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian
dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian
alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan
representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui
keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai
alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar
ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
10
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem
yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan
alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
2.1.3 Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan
dalam 2 jenis :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga
suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga
keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai
sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang
konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah
ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur
persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
2.1.4 Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Komponen–komponen Sistem Pendukung Keputusan dapat dibagi
menjadi empat :
1. Subsistem manajemen data
11
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang
berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat
lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).
2. Subsistem antarmuka model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model
keuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya
yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat
lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering disebut sistem
manajemen basis model (MBMS).
3. Susbsistem antarmuka pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan Sistem
pendukung Keputusan melalui subsistem ini. Pengguna adalah
bagian yang dipertimbangkan dari sistem.
4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau
bertindak sebagai suatu komponen independen. Subsistem ini
dapat diinterkoneksikan dengan repository pengetahuan
perusahaan, yang kadang disebut basis pengetahuan
organisasional.
2.1.5 Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan
adanya sistem pendukung keputusan :
1. Sistem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan
pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi
pemakainya.
12
2. Sistem Pendukung Keputusan membantu pengambil keputusan
untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang
sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Sistem Pendukung Keputusan dapat menghasilkan solusi
dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja
tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil
keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu
menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
2.2 FMADM (SAW)
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making FMADM adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi
alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari
nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan
pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot
ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga
beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara
matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM.
antara lain :
13
Simple Additive Weighting Method (SAW)
Weighted Product (WP)
ELECTRE
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode FMADM yang digunakan adalah Metode Simple Additive Weighting
Method (SAW).
a. Pengertian Metode SAW
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala
yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif
(Vi)diberikan sebagai:
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
a. Tujuan Penggunaan Metode SAW
mudah untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan
pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan, selain itu
14
SAW juga dapat menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif
yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai
bobot untuk setiap atribut.
2.3 HTML
HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan suatu metoda untuk
mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen.
HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya
yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan
sebagai program.
Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi
menjadi : Hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan
suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Markup menunjukkan
bahwa pada file HTML berisi suatu instruksi tertentu yang dapat memberikan
suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web
(WWW). Language, diartikan sebagai language karena HTML merupakan
kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah
format suatu naskah atau dokumen. Pada awalnya HTML dikembangkan sebagai
subset SGML (Standard Generalized Mark-up Language). Karena HTML
didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media Internet, maka HTML relatif
lebih sederhana daripada SGML yang lebih ditekankan pada format dokumen
yang berorientasi pada aplikasi.
2.4 CSS
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang
digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa
15
markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat
halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian,
bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML
termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web
Consortium (W3C).
CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk
menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan
dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang
ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen
(yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi,
memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan
mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.
2.5 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web
agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari
dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman
berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman
JavaScript, diantaranya JavaScript adalah “case sensitive”, yang artinya
JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika pernah belajar bahasa
pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa
pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t. Dalam
bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak
boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang
benar adalah var (huruf kecil semua).
16
2.6 PHP
PHP (Personal Home Page) atau Hypertext Preprocessor merupakan salah
satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang memiliki perkembangan
paling pesat. Perkembangan ini terjadi karena PHP dikembangkan secara
bersama oleh programmer-programmer dari seluruh dunia yang dilakukan secara
open source, PHP dikembangkan khususnya untuk memanipulasi data yang ada
di database server open source.
Penemu bahasa pemrograman ini adalah Rasmus Lerdorf yang bermula
dari keinginan sederhananya mempunyai alat bantu (tool) dalam memonitor
pengunjung yang melihat situs web pribadinya.
Pada bulan Juli 2004, komunitas PHP merilis PHP versi baru PHP5 yang
dikatakan membawa perubahan yang cukup besar terhadap dunia pemrograman
web. PHP5 dikatakan sebagai bahasa pemrograman sebagai loncatan baru
menuju enterprise application. Pada bagian inti, yaitu engine program PHP
dilakukan perombakan total. Zend engine 2 yang memiliki konsep OOP (Objek
Oriented Programming) yang jauh lebih bagus dengan tidak mengorbankan
kecepatan proses yang merupakan keunggulan PHP dibandingkan script
language lainya.
2.7 AJAX
AJAX adalah kependekan dari Asycronous Javascript dan XML, dalam
bahasa indonesianya asinkron antara javascript dan XML, pengertian mudahnya
menggabungkan antara Javascript dan XML untuk mengakses sumber data di
server. Javascript sebagai pemrograman di sisi client (artinya program yang
dibuat dengan javascript, bisa dijalankan tanpa menggunakan server) sekarang
ini bisa digunakan untuk mengakses server secara asinkron (di belakang layar,
17
artinya proses akses tidak terlihat oleh user). Dan XML digunakan untuk format
data hasil kembalian dari server. Javascript bisa mengakses server dengan
menggunakan suatu object yang disebut dengan XMLHttpRequest().
2.8 MySQL
MySQL adalah salah satu database server yang digunakan untuk bahasa
pemrograman. Cikal bakal MySQL adalah MiniSQL yang dikembangkan oleh
MySQL AB (perusahaan Swedia) sejak tahun 1979 dibawah komando Michael
Widenius Monty. MySQL realese 1.0 dikeluarkan Mei 1996 secara terbatas untuk
kalangan sendiri. Baru dilepas untuk public bulan Oktober 1996 setelah muncul
versi 3.
Versi awal MySQL hanya berjalan diatas Linux dan Solaris. Tetapi setelah
versi 3.22, MySQL mulai berjalan diberbagai Platform termasuk Windows. Sejak
tahun 2000, MySQL muncul sebagai produk open source sejati menggunakan
lecence GPL (General Public Licence). MySQL merupakan salah satu database
terbesar yang digunakan dalam pengolahan data di dunia. Hal ini terbukti
digunakannya MySQL oleh beberapa perusahaan dan institusi besar dunia
seperti NASA (USA), Yahoo!Finance, Aizawa (Japanese Security) dan lain-lain.
2.9 Apache
Apache adalah salah satu aplikasi web server yang paling banyak
digunakan saat ini. web server adalah media penyimpanan modul maupun
program PHP yang sudah jadi.
18
2.10 System flow
Diagram alur yang menggambarkan logika dari proses dan bentuk symbol
tertentu sehingga memudahkan analisis system dalam membuat program.
System flow dapat melengkapi logika yang terdapat pada event tertentu. System
flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu system
dengan cara manual yang di gambarkan dengan simbol-simbol. Dengan flow
chart dapat di lihat secara jelas tentang aliran data , baik data input maupun data
output .
No Nama Gambar Keterangan
1. TerminatorMenunjukan awal dan akhir suatu program atau sistem.
2. Proses Menunjukan proses perhitungan aritmatik.
3. Read/WriteMenunjukan sumber data yang akan diproses atau dicetak.
4.Operasi Manual
Menunjukan suatu pekerjaan manual.
5. DokumenMenunjukan input atau output hasil proses yang berjumlah satu dokumen saja
6. Decision Menunjukan proses evaluasi atau pemeriksaan
7.Multi Dokumen
Menunjukan hasil dari proses yang lebih dari satu dokumen
8. InputMenunjukan input yang dilakukan secara manual
19
9.Magnet Disk
Menunjukan media penyimpanan berupa hard disk
10. ArsipMenunjukan file bukan computer yang diarsip secara manual
11. ArrowMenunjukan arus dari suatu proses
Tabel Sistem Flow
2.11 Data Flow Diagram (DFD)
DFD memberikan gambaran bagaimana data masuk dan keluar dalam dari
dan ke suatu entity dari sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari
pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas external.
DFD digambarkan secara bertingkat mulai dari yang paling global (context
diagram) , umum (level 0), sampai tingkat yang lebih rinci.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan DFD adalah
sebagai berikut:
No Nama Gambar Keterangan
1. Terminator
Terminator adalah entitas diluar yang berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan sistem.
2. Proses
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses/kegiatan yang sedang dilakukan.
3. Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk, atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.
20
4. Arus Data
yang mengalir diatara proses, simpana data, dan terminator, dan harus diberi nama.
Tabel Data Flow Diagram
2.12 ERD
Pada model Entity Relationship Diagram(ERD) menggambarkan hubungan
yang terjadi dalam antar entity. Pada model ini, hubungan antar file direlasikan
dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Untuk
dapat menghubungkan satu file dengan file yang lainnya, dilakukan dengan
menghubungkan antara satu record di file lain.
Hubungan antar record(disebut dengan Cardinal Cardinalitas), yang terdiri
dari tiga jenis yaitu One to One, One to Many dan Many to Many. Untuk lebih
jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan tersebut diantaranya:
1. One To One
Merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record disatu file
dan satu record saja difile lain. Contoh gambar yang digunakan sebagai
berikut:
One to One
21
2. One To Many
Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan satu record
dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang lain,
demikian pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai
berikut:
One to Many
3. Many To Many
Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan beberapa
record dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang
lain, demikina pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai
berikut:
Many to Many
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam sistem ini mempergunakan beberapa metode penelitian dalam
melakukan pengumpulan data yang mendukung perancangan sistem antara lain:
1. Observasi ( Observation )
Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data dan
informasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran
mengenai sistem yang berjalan atau prosedur yang ada pada objek
penelitian tersebut.
Dalam hal ini, penulis melakukan observasi langsung ke Sekolah.
Penulis mengumpulkan data kriteria-kriteria yang menuntukan dalam
pemilihan siswa teladan.
2. Wawancara ( Interview )
Wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dan
informasi yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan
orang-orang yang dinilai ahli dan memiliki kaitan erat dengan
pekerjaan yang ada pada objek penelitian.
Penulis melakukan wawancara dengan guru-guru terkait dengan
penilaian dan factor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan siswa
teladan.
3. Kepustakaan/Studi Literature ( Literature Review )
Studi Literature merupakan pengumpulan data dan informasi
dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber
23
seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber
lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
Terkait dengan sistem yang akan dirancang, penulis
mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan Sistem
Pendukung Keputusan, metode SAW, referensi-referensi yang
berhubungan dengan perancangan web.
4. Analisa Sistem
Sistem digunakan untuk menganalisa sistem yang sedang
berjalan sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada. Analisis
sistem ini biasanya menggunakan diagram alir dokumen. Aliran
dokumen dari satu bagian menuju ke bagian lainnya dapat terlihat
dengan jelas, begitu adanya penyimpanan data yang dilakukan
secara manual.
5. Pembuatan Sistem dan Pengujian
Setelah tahap perancangan Sistem selesai maka akan dilanjutkan
pada tahap pembuatan Sistem berdasarkan data-data yang diperoleh
dalam perancangan tersebut. Sistem dirancang dengan
menggunakan metode SAW dimana terdapat persentase faktor-faktor
penentu pemilihan siswa teladan, kemudian sistem pendukung
keputusan tersebut akan dituangkan ke dalam bahasa pemrograman
yang berbasis web. Sistem yang selesai dibuat akan diuji kembali
dengan dicobakan diperusahaan yang berkaitan.
6. Pembuatan Laporan Penelitian
Pada tahapan ini akan dilakukan proses pembuatan laporan yang
dibuat dari proses tahapan desain sistem dan pengujian sistem
sampai pembutan sistem tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
24
BAB IV
PENJADWALAN
NO KEGIATAN
Jun-2013 Jul-2013 Ags-2013 Sep-2013 Okt-2013
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
Data
2 Analisa
Permasalahan
3 Desain Sistem
4 Implementasi
Sistem
5 Ujicoba Sistem
6 Penulisan
Skripsi
25
top related