berdasarkan pengertian diatas menurut para ahli dapat ...repository.ump.ac.id/1262/3/ajeng ta bab...
Post on 14-Aug-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Sains (Variabel Terikat)
1. Pengertian Kemampuan
Menuru Milman Yusdi (2009) Kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Menurut Akhmat Suderaajat (2014) Kemampuan adalah kecakapan
yang dimiliki setiap individu dalam melakukan suatu tindakan, kecakapan
tersebut berbeda-beda dan mempengaruhi potensi yang ada di dalam diri
individu.
Menurut Robbin (2014) Kemampuan adalah kapasitas seseorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
Berdasarkan pengertian diatas menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa kemampuan adalah potensi individu untuk menguasai keahlian
dalam melakukan beragam tugas.
2. Pengertian Sains
Menurut Juwita (dalam Dwi Yulianti, 2010:42) mengemukakan
sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains merupakan batang
tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik dan
alami.
Menurut James Conant (Holton dan Roller: 1958) mengemukakan
sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang
7
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
8
berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian
percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan dicoba lebih lanjut.
Senada dengan Conant (Ali Nugraha,2005:3) mengemukakan sains
sebagai pengertian sains sebagai ilmu teoritis yang didasarkan atas
pengematan, percobaan-percobaan terhadap gejala alam berupa
makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos (isi alam semesta yang
lebih terbatas, khususnya tentang manusia dan sifat-sifatnya).
Menurut Neuman (dalam Dwi Yulianti, 2010:18) mengemukakan
Sains adalah produk dan proses, sebagai produk sains adalah sebatang
tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai fisik alami.
Sebagai proses sains yang mencakup menelusuri, mengamati dan
melakukan percobaan, sangatlah penting agar siswa Taman Kanak-Kanak
berpartisipasi ke dalam proses ilmiah, karena keterampilan yang mereka
dapat dibawa ke perkembangan lainnya dan akan bermanfaat selama
hidupnya.
Berdasarkan pengertian diatas menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa Sains adalah suatu sistem untuk mempelajari alam semesta melalui
observasi.
3. Tujuan Pendidikan Sains
Memiliki peran sangat penting bagi anak untuk mengembangkan
kepekaan dan kepedulian anak pada lingkungan sekitar. Membantu anak
mencapai kebutuhan (baik sekarang maupun yang akan datang) sesuai
kondisi lingkungan-ekologi, ekonomi-sosial dan kebutuhan-kebutuhan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
9
sebagai akibat dari perubahan perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni).
Sumanji (dalam Ali Nugraha, 2005:27) mengemukakan tujuan
pendidikan sains adalah untuk mengembangakan individu agar melek
terhadap ruang lingkup sains itu sendiri serta mampu menggunakan aspek-
aspek fundamentalnya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Jadi fokus program pengembangan pembelajaran sains hendaklah
ditujukan untuk memupuk pemahaman, minat dan penghargaan anak
didiik terhadap dunia di mana mereka hidup.
Menurut Abruscato ( dalam Ali Nugraha, 2005:8) mengemukakan
tujuan pendidikan sains sejalan dengan kurikulum sekolah yakni
mengembangkan anak secara utuh baik aspek domain kognitif, aspek
afektif maupun aspek psikomotor anak.
Menurut Dwi Yulianti (2010:26) mengemukakan dengan menguasai
metode pembelajaran sains, diharapkan tujuan pendidikan di Taman
Kanak-Kanak yaitu untuk mengembangkan kemampuan fisik, kognisi,
bahasa, sosial-emosi, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan
nilai-nilai agama dapat tercapai secara terpadu dan optimal.
Berdasarkan tujuan pendidikan sains diatas menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan sains agar perkembangan anak
berkembang secara baik dan anak mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
10
4. Manfaat Kemampuan Sains
Pembelajaran sains memfokuskan pada pemberian pengalaman
secara langsung dengan memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip,
fakta sains, temuan saintis, maka siswa perlu dibantu dalam
mengembangkan sejumlah kemampuan ilmiah untuk memahami gejala
alam, menggunakan alat, bahan, melakukan percobaan atau eksperimen,
pengajuan pertanyaan, merumuskan hipotesa, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan temuan dengan bahasa yang sesuai dengan keperluan.
Menurut Suyanto (dalam dwi Yulianti 2010:26) mengemukakan
pengenalan sains untuk siswa Taman Kanak-Kanak Dan Raudhatul Athfal
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
a. Eksplorasi dan investigasi yaitu kegiatan untuk mengamati dan
menyelidiki objek dan fenomena alam.
b. Mengembangkan keterampilan proses sains dasar, seperti melakukan
pengamatan, mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan dan
sebagainya.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau melakukan
kegiatan inkuiri atau pertemuan.
d. Memahami pengetahuan tentang benda, baik ciri, struktur, maumpun
fungsinya.
Menurt Dimyati dan Mudjiono (2000) dalam mengemukakan
manfaat keterampilan proses sains yaitu:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
11
a. Ilmu pengetahuan siswa dapat berkembang dengan pendekatan
keterampilan sains.
b. Pembelajaran melalui keterampilan proses akan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan.
c. Keterampilan proses dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses
dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. Siswa memperoleh ilmu
pengetahua dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu
pengetahuan.
Menurut Leeper (dalam Ali Nugroho, 2005:28) mengemukakan
bahwa manfaat kemampuan sains:
a. Pengembangan pembelajaran sains ditujukan agar anak memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui
penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi
terampil dalam menyelesaikan berbagai hal.
b. Pengembangan pembelajaran sains anak usia ditujukan agar anak-anak
memiliki sikap ilmiah.
c. Pengembangan pembelajaran sains anak usia dini ditujukan agar anak-
anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah
d. Pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar
anak-anak menjadi lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains
yang berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
12
B. Metode Eksperimen Daya Kapilaritas (Variabel Bebas)
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana
siswa melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi pengalaman untuk
mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan
menarik kesimpulan tentang suatu objek keadaan. Dengan demikian siswa
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, mencari suatu
data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu dalil
atau hukum dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
Menurut Supriyati (dalam Winda gunarti, dkk, 2008: 11.4) metode
eksperimen adalah metode mengajar dan melakukan percobaan, lalu
mengamati proses dan hasil percobaan. Kegiatan ini cukup efektif karena
dapat membantu anak mencari/menemukan jawaban, dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Contohnya, mencampur warna , menimbang
berat badan, menanam biji-bijian.
Schoenherr (1996) berpendapat metode eksperimen adalah metode
yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu
memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan
berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk
menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya
dapat di aplikasikan dalam kehidupanya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
13
Menurut Pasaribu, (1986) metode eksperimen banyak dihubungkan
dengan metode pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan
laboratorium dan pada umumnya berkenaan dengan pembelajaran science.
Akan tetapi pengertian laboratorium dan pada umumnya berkenaan dengan
pembelajaran science. Akan tetapi pengertian laboratorium tak perlu
dibatasi dengan sebuah ruang kelas yang khusus. Sekolah modern
memandang seluruh alam sekitar sekolah sebagai sebuah laboratorium.
Kegiatan eksperimen dapat pula dilakukan di taman kanak-kanak.
Berdasarkan pengertian metode eksperimen diatas dari beberapa ahli
dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri
apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari
proses yang dialaminya.
2. Tujuan Metode Eksperimen
Winda Gunarti, dkk (2008: 11.6) mengemukakan Tujuan
penggunaan metode eksperimen bagi anak adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan tentang proses terjadinya sesuatu.
b. Memberikan pengalaman kepada anak tentang proses terjadinya
sesuatu.
c. Membuktikan tentang kebenaran sesuatu
Suhardjono (2009:56) menyebutkan bahwa penelitian eksperimen
dimaksudkan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang akibat
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
14
dari adanya treatment atau perlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan
untuk menguji ada tidaknya hubungan dari dua variabel atau lebih.
Nazir(1988:75) tujuan metode penelitian eksperimen adalah untuk
meneliti ada tidaknya hubungan kualitas (sebab akibat) dan berapa
besar sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-
perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan
menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3. Pengertian Daya Kapilaritas
Menurut Sri Lestari, dkk ( 2006: 100) daya kapilaritas adalah
kemampuan untuk meresap melalui celah-celah kecil.
Menurut Eka Purjiyanta, dkk (2006:138) daya kapilaritas gejala
turun atau naiknya zat cair dalam pembuluh yang sempit, jika pembuluh
yang kedua ujungnya terbuka itu dimasukan tegak lurus ke dalam bak
yang berizi zat cair. Pembuluh yang sempit disebut pipa rambut atau pipa
kapiler.
Menurut Agus Sutanto, dkk (2013:230) daya kapilaritas adalah
gejala turun naiknya zat cair dalam pembuluh yang sempit, jika pembuluh
yang kedua ujungnya terbuka itu dimasukan tegak lurus ke dalam bak
yang berizi zat cair. Pembuluh yang sempit disebut pipa rambut atau pipa
kapiler.
Berdasarkan pendapat diatas dari beberapa ahli pengertian daya
kapilaritas dapat disimpulkan bahwa daya kapilaritas adalah naik turunnya
zat melalui celah-celah kecil atau pipa kapiler.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
15
4. Media yang di gunakan dalam Penelitian
Media yang digunakan dalam penelitian eksperimen daya
kapilaritas pencampuran warna untuk meningkatkan kemampuan sains
anak adalah dengan menggunakan tisue dan pewarna makanan
C. Kegiatan Eksperimen Daya Kapilaritas Pencampuran warna
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan eksperimen daya
kapilaritas pencampuran warna yaitu Tisue, Pewarna makanan, air, dan gelas
plastik/cup.
2. Langkah-langkah Kegiatan Eksperimen Pencampuran Warna
Adapun prosedur langkah-langkah dalam kegiatan eksperimen daya
kapilaritan pencampuran warna.
a. Kegiatan pertama
Peneliti akan melakukukan percakapan kepada peserta didik tentang
sifat-sifat air (Air dapat meresap melalui celah-celah kecil,air dapat
berubah wujud, air dapat mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih
rendah, air memiliki berat, air menempati ruang). Peneliti menjelaskan
tentang daya kapilaritas yaitu dengan bercakap-cakap siapa yang sudah
pernah bermain tisue yang diletakan pada air?
Peneliti menjelaskan peralatan yang diperlu disiapkan, diantarannya:
1. Kebutuhan bahan seperti air dan pewarna makanan.
2. Kebutuhan peralatan seperti Tisue dan gelas plastik/cup.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
16
b. Kegiatan kedua
Peneliti membagi anak menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 5 anak dan ada yang 6 anak. Peneliti mendemonstrasikan kegiatan,
setelah anak paham anak diberi kesempatan mengambil tiga gelas plastik/
cup lalu gelas plastik/ cup diletakan secara berurutan 1, 2, 3. Anak diminta
memasukan pewarna yang sudah dicampur air pada gelas plastik/cup no 1
dan 3 dan gelas plastik/cup no 2 dibiarkan kosong. Anak meletakan ujung
tisue pada gelas plastik/cup yang terisi air pada gelas plastik/cup
sedangakan ujung tisue diletakan pada gelas plastik/cup yang kosong.
Anak mengamati apa kegiatan yang sedang dilakukan.
3. Kegiatan Ketiga
Anak menceritakan dengan bahasa mereka tentang alat dan bahan
yang digunakan dan menyebutkan fungsinya, serta menceritakan langkah-
langkah yang dilakukan dan hasil yang diperoleh.
D. Penilaian Hasil Belajar
1. Pedoman Evaluasi/ Pedoman Penilaian
a. Pengertian pedoman penilaian
Penilaian ditentukan seiring dengan kegiatan pembelajaran.
Penilaian tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi ketika pembelajaran
dan kegiatan bermain berlangsung, guru dapat melaksanakan penilaian.
Dalam melaksanakan penilaian sehari-hari guru menilai kemampuan
peserta didik sesuai dengan kegiatan yang diprogramkan dalam rencana
kegiatan harian (RKH).
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
17
Menurut Weeden,at all, 2002; Boot: 1996; Nitko; 1996; Mardapi;
2004) (dalam Harun Rasyid,2012:7) mengemukakan Penilaian
didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi tentang kinerja
siswa, untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan.
Menurut Nitko & Brookhat (2007:2) mengemukakan evaluasi
adalah suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja dan
hasil karya siswa.
Menurut Mardapi (dalam Harun Rasyid, 2012:3) mengemukakan
evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan
kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya.
Menurut Ralph Tyler (dalam Anita Yus, 2005:29)
mengemukakan penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana dalam hal apa dan bagaimana tujuan
pendidikan sudah tercapai.
Berdasarkan pendapat diatas dari beberapa ahli pengertian
penilaian dapat disimpulkan bahwa proses pengumpulan data agar
peneliti mengetahui sejauh mana pembelajaran sudah tercapai.
2. Tujuan Evaluasi/Pedoman Penilaian
Menurut Kellough dan Kellough (Swearingen, 2006)
mengemukakan tujuan penilaian adalah untuk:
a. Membantu belajar siswa.
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
18
c. Menilai efektifitas strategi pengajaran.
d. Menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum.
e. Menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran.
f. Menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan
g. Komunikasi dan melibatkan orang tua.
Menurut Weeden, at all (dalam Harun Rasyid, 2012:7)
mengemukakan tujuan penilaian dalam empat hal yaitu:
a. Dignostik (untuk mengidentifikasi kinerja siswa).
b. Formatif (untuk membantu belajar siswa).
c. Sumatif (untuk review, transfer, dan sertifikasi).
d. Evaluatif (untuk melihat bagaimana kinerja guru atau institusi)
Menurut Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak (2010: 6)
mengemukakan tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan
menindaklanjuti pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai peserta
didik selama mengikuti pendidikan di TK.
Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada tingkat pencapaian
perkembangan, serta indikator yang hendak dicapai dalam satu satuan
kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu dengan
memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan
b. Penilaian dilakukan secara integratif dengan kegiatan pembelajaran.
Artinya guru tidak secara khusus melaksanakan penilaian, teteapi
menyatu dengan aktifitas pembelajaran dan kegiatan bermain langsung.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
19
Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru mengacu pada indikator
standar tingkat yang pencapaian perkembangan yang merupakan
penjabaaran dari capaian perkembangan dan potensi perkembangan
peserta didik, yang akan dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam
kegiatan rencana harian (RKH)
c. Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:
1. Catatan hasil penilaian harian perkembangan anak dicantumkan pada
kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH).
2. Anak yang belum berkembang (BB) perkembangan sesuai dengan
indikator seperti diharapkan dalam RKH atau dalam melaksanakan
tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan
nama anak dan diberi tanda satu bintang ( )
3. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indikator
seperti yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda dua bintang
( )
4. Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada indikator
dalam RKH mendapat tanda tiga bintang ( )
5. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator seperti
yang diharapkan dalam RKH mendapat tanda empat bintang
( )
Catatan: Penggunaan tanda bintang merupakan simbol untuk
menunjukan tingkat pencapaian perkembangan peserta didik dan hanya
menjadi catatan guru.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
20
d. Hasil catatan penilaian yang ada dalam rencana kegiatan harian (RKH)
dirangkum dan dipindahkan ke dalam rekap bulanan pencapaian
penilaian perkembangan peserta didik berupa narasi singkat.
e. Rekapan hasil penelitian perkembangan anak, yang dirangkum pada
bulanan, menjadi referensi untuk menyusun laporan perkembangan
anak dalam satu semester, yang dibuat secara deskriptif.
Cara pencatatan hasil penilaian harian menurut Samsudin (2007:68)
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Catatan hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di
satuan kegiatan harian (SKH)
b. Apa anak yang belum mencapai indikator seperti yang diharapkan
dalam SKH atau dalam melaksanakan tugas sesalu dibantu guru, maka
pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan (○)
c. Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam SKH atau
dalam melaksanakan tugas tanpa bantuan secara
tepat/cepat/lengkap/benar, maka pada kolom penilaian dituliskan nama
anak dan tanda bulatan penuh ( ● )
3. Jenis-Jenis Penilaian Hasil Belajar
Dalam pedoman penilaian TK oleh Direktorat Jendral Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD tahun
2010, teknik penilaian hasil belajar sebagai berikut:
a. Observasi
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
21
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secra langsung
dan alamiah untuk mendapatkan data informasi tentang perkembangan
anak dalam berbagai situasi atau kegiatan yang dilakukan.
b. Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik
observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang
sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang
terjadi secara insidental/tiba-tiba.
c. Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tebtang
pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal
d. Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas
yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara
perorangan maupun kelompok.
e. Unjuk kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik
setelah melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati.
f. Hasil karya
Hasil karya adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukan
suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
22
karya anak dapat dipajangkan dalam bentuk mandiri atau bentuk
pameran karya anak yang disajikan secara bersama-sama.
g. Pengembangan Perangkat Penilaian Sendiri
Seorang guru dimungkinkan untuk mengembangkan perangkat
evaluasi atau asesmen sendiri, sesuai dengan kebutuhan.
h. Penggunaan instrumen standar
Disamping instrumen yang dikembangkan oleh guru, instrumen
lain yang juga dapat digunakan, khususnya dalam kegiatan asesmen dan
untuk kasus-kasus yang perlu penanganan khusus, adalah instrumen-
instrumen yang tersetandar, seperti instrumen untuk mendektesi tumbuh
kembang anak, instrumen untuk mendeteksi tingkat kecerdasan atau
kematangan anak. Pengembangan instrumen ini umumnya melibatkan
pihak yang lain yang ahli di bidangnya.
i. Portofolio
Portofolio pada hakekatnya merupakan kumpulan atau rekam
jejak berbagai hasil kegiatan atau catatan-catatan guru tentang berbagai
aspek perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu, misalnya dalam
kurun waktu satu semester atau satu tahun.
4. Indikator Hasil Belajar
Menurut Mujiono dan Dimyati (2013:4) hasil belajar, untuk sebagian
adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada
bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
23
belajar siswa tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan
dampakk pengiring.
Menurut Aqib (2009:56) hasil belajar merupakan kemampuan anak
didik yang diharapkan dalam menguasai sebagian atau selruh kompetensi
yang dimaksud. Hasil belajar juga merupakan hasil kegiatan setelah anak
didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu
Djamarah (2000:25) Salah satu indikator tercapai atau tidaknya
suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan
atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksankan yang
pada puncaknya di akhiri dengan suatu evaluasi.
Berdasarkan pendapat diatas dari beberapa ahli pengertian indikator
hasil belajar adalah proses pembelajaran yang melihat pencapaian hasil
belajar peserta didik.
Sesuai dengan pedoman perkembangan program pembelajaran di
Taman Kanak-kanak (TK) tahun 2010 untuk tingkat pencapaian
perkembangan kognitif sebagai berikut:
Tabel II. 1 Indikator Hasil Belajar
NO Lingkup
Perkembangan
Tingkat pencapaian
Perkembangan
Indikator
1 Kognitif
Pengetahuan Umum
dan sains
Mengklasifikasikan
benda berdasarkan
fungsi
-Menunjukan dan
mencari sebanyak-
banyaknya benda
berdasarkan fungsi
-Mengelompokan benda
dengan berbagai cara
menurut fugsinya. Misal:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
24
peralatan kebersihan,dll
-Menyebutkan dan
menyebutkan dan
menceritakan perbedaan
dua buah benda
Menunjukan aktivitas
yang bersifat
eksploratif dan
menyelidiki
(seperti:apa yang
terjadi ketika air di
tumpahkan)
-Mencoba dan
menceritakan tentang
apa yang terjadi jika
warna dicampur, proses
pertumbunhan tanaman,
balon ditiup lalu
dilepaskan, benda-benda
dimasukan ke dalam
benda air (terapung,
melayang, tenggelam),
benda-benda dijatuhkan
(gravitasi), benda-benda
didekatkan dengan
magnit, mebgamati
benda dengan kaca
pembesar, macam-
macam rasa, mencium
macam-macam bau,
mendengar macam-
macam bunyi.
Menyusun
perencanaan kegiatan
yang akan digunakan
Membuat perencanaan
kegiatan yang akan
dilakukan anak
Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
(angin bertiup
menyebabkan daun
bergerak,air dapat
menyebabkan sesuatu
menjadi basah
-Mengungkapkan sebab
akibat misal: mengapa
sakit gigi? Mengapa kita
lapar?dll
-Mengungkapkan asal
mula terjadinya sesuatu
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
25
Menunjukkan inisiatif
dalam memilih tema
permainan (seperti ayo
kita bermain pura-pura
seperti burung)
-Mengajak teman untuk
bermain
-Bermain peran
-mengekspresikan
gerakan sesuai dengan
syair lagu atau cerita
-Mengekspresikan
geraakan dengan iringan
musik/lagu
Memecahkan masalah
sederhana dalam
kehidupan sehhari-hari
-Mengerjakan“maze”
(mencari jejak) yang
lebih kompleks (3-
4jalan)
-Menyusun kepingan
puzlle menjadi bentuk
utuh (lebih dari 8
kepingan)
-Menunjukan
kejanggalan suatu
gambar
-mampu mengambil
keputusan secara
sederhana
Dalam penelitian ini, peneliti memodifikasi indikator keberhasilan
kemampuan kognitif dalam bidang sains agar sesuai denngan tujuan yang
ingin dicapai oleh peneliti dalam kegiatan eksperimen daya pencampuran
warna. Berikut ini adalah tingkat pencampaian perkembangan yang telah
dibuat oleh peneliti dengan memacu pada kurikulum Taman Kanak-kanak
(TK) tahun 2010:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
26
Tabel II. 2 Indikator Kemampuan Sains
NO
Indikator yang diharapkan
(Kemampuan sains melalui kegiatan daya kapilaritas pencampuran
warna)
1
2
3
4
Anak dapat menyebutkan 3 alat yang digunakan dalam kegiatan.
Anak mampu menceritakan hasil percobaan pencampuran warna.
(merah+kuning = orange, merah+biru = ungu, kuning+biru= hijau)
Anak mampu mengungkapkan sebab akibat dari percobaan eksperimen
daya kapilaritas pencampuran warna menggunakan media tisue dan
pewarna makanan
Anak mampu memecahkan masalah sederhana dalam kegiatan
eksperimen daya kapilaritas pencampuran warna..
E. Kerangka Berfikir
Untuk mempermudah pelaksanaan tindakan kelas, maka perlu disusun
kerangka berfikir yang merupakan landasan pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas. Bagan kerangka berfikir adalah sebagai berikut :
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
27
BAGAN KERANGKA BERFIKIR
Nhjj
Catatan : Bila refleksi hasil siklus II ternyata belum maksimal maka perlu
dilakukan tindak lanjut.
Kondisi
Awal
-Minat belajar
rendah
-Siswa tidak aktif
-Kemampuan sains
rendah
Dilakukan
upaya
perbaikan
dengan PTK
Siklus 1 melalui
kegiatan eksperimen
daya kapilaritas
dengan media bunga
dan pewarna
makanan 3x
pertemuan.
-Siswa lebih aktif
-Kemampuan
sains mulai
meningkat tetapi
tetapi belum
meningkat.
Kondisi sudah
meningkat, ada
perbaikan
tetapi belum
optimal
Siklus II 3X
Pertemuan
-Siswa sudah aktif
-Hasil belajar
meningkat
-Ketrampilan
kemampuan sains
meningkat
Terjadi perbaikan
yang optimal,
dalam
kemampuan sains
penelitian berhasil
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
28
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu:
1. Melakukan perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tetang apa, mengapa, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Sebelum
melakukan penelitian tindakan kelas, penelitian terlebih dahulu
merencanakan yang akan dilaksanakan:
a. Peneliti menyiapkan rencana kegiatan harian (RKH)
b. Peneliti menyiapkan langkah-langkah dan kegiatan yang akan
dilakukan guru.
c. Peniliti membuat kesepakatan dengan obsever untuk menentukan fokus
observasi dari kriteria yang akan di gunakan.
d. Peneliti menyiapkan lembar observasi.
e. Peneliti menyediakan media/alat peraga.
2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan kelas ini peneliti kegiatan
pembembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus ( I ) dan
siklus kedua ( II ). Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap
pertemuan terdiri dari 5 jam pelajaran yaitu: 5 x 30 menit. Waktu tersebut
terbagi dalam empat bagian kegiatan meliputi kegiatan awal ( 30 menit)
kegitan inti (60 menit), istirahat (30 menit) kegiatan akhir ( 30 menit ).
3. Melakukan pengamatan
Pada tahap ini pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas
dengan menggunakan lembar observasi. Di samping menggunakan metode
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
29
tanya jawab secara langsung kepada peserta didik untuk mengetahui
kemampuan sains anak selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Melakukan refleksi
Tahapan ini merupakan bentuk proses data yang didapat pada saat
dilakukan pengamatan (Observer). Istilah refleksi berasal dari bahasa
inggris reflection, yang berarti pemantulan. Kegiatan refleksi dilaksanakan
setelah selesai pelaksanaan observasi. Pada kegiatan refleksi pengamat
membeberkan segala hal yang berkaitan dengan jalannya tindakan pada
pertemuan yang telah dilaksanakan.
Belajar merupakan proses interaksi antara siswa sebagai subjek peserta
didik dengan guru sebagai pengajar dalam hal keterampilan proses sains
peserta didik kelompok B RA Diponegoro Ponjen sejauh ini
perkembangannya masih kurang optimal. Pada pembelajaran monoton dan
kurang menarik minat siswa. Guru kurang memberikan kegiatan melalui
kegiatan eksperimen dan guru lebih banyak menggunakan LKA saat
pembelajaran. Untuk itu peneliti mencoba untuk memecahkan permasalahan
ini dengan meningkatkan kemapuan sains melalui metode eksperimen daya
kapilaritas dengan menggunakan media bunga dan pewarna makanan.
Dengan pembelajaran melalui eksperimen diharapkan peserta didik
mampu menuangkan ide-ide kreatif yang penuh imajinasi menjadi sebuah
karya, peserta didik dapat mengkolaborasi ide yang dicontohkan guru dengan
ide peserta didik. Anak mampu memiliki kemampuan, keuletan dan
kesabaran untuk melatih konsentrasinya. Untuk meningkatkan kemampuan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
30
sains dengan metode eksperimen daya kapilaritas menggunakan media bunga
dan pewarna makanan, peserta didik dapat memanfaatkan ide kreatif dan
imajinasi serta mengekspresikan diri dalam karya. Sehingga dengan
eksperimen peneliti berasumsi bahwa kemampuan sains peserta didik
kelompok B RA Diponegoro Ponjen tahun ajaran 2015-2016 dapat
meningkat.
F. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran melalui metode eksperimen dapat meningkatkan
kemampuan sains peserta didik kelompok B RA Diponegoro Ponjen
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ajeng Tri Astuti, FKIP UMP 2016
top related