bblr (berat badan lahir rendah)

Post on 27-Jun-2015

214 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Nurul Pujiastuti, S.Kep, Ns, MKesTgl 25 Oktober 2010

Kampus II Poltekkes Kemenkes Malang

Definisi

bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gr

bayi yang lahir dgn berat <2500 gr tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir).

Etiologi

Faktor ibu Faktor penyakit (toksemia gravidarum,

trauma fisik dll) Faktor usia Keadaan sosial

Faktor janin Hydroamnion Kehamilan multiple/ganda Kelainan kromosom

Faktor Lingkungan Tempat tinggal didataran tinggi Radiasi Zat-zat beracun

Faktor Predisposisi

Faktor ibu : umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang / malnutrisi, trauma, kelelahan, merokok, kehamilan yg tidak diinginkan, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil, obat-obatan.

Faktor plasenta seperti insufisiensi atau disfungsi placenta, penyakit vaskuler, kehamilan ganda, plasenta previa dan solusio plasenta.

Faktor janin: kelainan bawaan, infeksi, genetik Radiasi Bahan toksik

Tanda fisik

Untuk BBLR kurang bulan: (Tanda prematuritas) tulang rawan telinga belum terbentuk masih terdapat lanugo refleks-refleks masih lemah alat kelamin luar : pada perempuan labium mayus

belum menutup labium minus. Pada laki-laki belum terjadi penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum terbentuk)

Untuk BBLR kecil untuk masa kehamilan: Tanda janin tumbuh lambat tidak dijumpai tanda prematuritas seperti

tersebut diatas kulit keriput kuku lebih panjang

Komplikasi

Asfiksia Hipotermi Hipoglikemia Ikterus/ hiperbilirubinemia Masalah pemberian minum Infeksi atau curiga sepsis Sindroma aspirasi mekoneum Perdarahan intra cranial

Penanganan

Mempertahankan suhu dgn ketat.BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, o/k suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yg relatif lebih luas dibandingkan dgn BB, kurangnya jar lemak di bawah kulit, dan kekurangan lemak coklat (brown fat).

Mencegah infeksi dengan ketatBBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan o/k daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relatif belum sanggup membentuk antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. O/ki perhatikan prinsip pencegahan infeksi, termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.

Pengawasan nutrisi/ASIPada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, shg pemberian nutrisi harus dilakukan dgn cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan t.u lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari), agar BB bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yg diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.

Penimbangan ketatPerubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dgn daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

Monitoring (pemantauan)

Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari· Bayi akan kehilangan BB selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gr dapat kehilangan BB sp 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kec bila terjadi komplikasi.· Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan BB selama 3 bulan seharusnya: 150-200 gr seminggu untuk bayi <1500 gram (mis: 20-30 gr/hr), 200-250 gr seminggu utk bayi 1500-2500 gr (mis: 30-35 gram/hari)

Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari:Tingkatkan jumlah ASI 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari.Tingkatkan jumlah ASI s.d kenaikan BB bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180ml/kg/hari.Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200ml/kg/hari.

Tanda kecukupan pemberian ASI· Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam· Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI· BB bayi naik

Pemulangan penderitaBayi suhu stabilToleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan ASI dgn cara menetek dapat diberikan dgn alternatif cara pemberian minum yg lain.Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

Pengkajian

Tanda-tanda anatomis Kulit keriput, tipis, penuh lanugo pada dahi,

pelipis, telinga dan lengan, lemak jaringan sedikit (tipis).

Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari

Pada bayi laki-laki testis belum turun. Pada bayi perempuan labia mayora lebih

menonjol

Pengkajian

Tanda fisiologis Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih,

walaupun lapar bayi tidak menangis, bayi lebih banyak tidur dan lebih malas.

Suhu tubuh mudah untuk menjadi hipotermi. Penyebabnya adalah :

Pusat pengatur panas belum berfungsi dengan sempurna.

Kurangnya lemak pada jaringan subcutan akibatnya mempercepat terjadinya perubahan suhu.

Kurangnya mobilisasi sehingga produksi panas berkurang

Diagnosa Keperawatan

Tdk efektifnya pola nafas b.d imaturitas fs paru & neuromuskuler.

Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas control & pengatur suhu tubuh dan berkurangnya lemak SC dalam tubuh.

Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan tubuh (imunologi). Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d

ketidakmampuan tubuh dlm mencerna nutrisi (imaturitas sal cerna).

Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jar kulit, imobilisasi.

Kecemasan orang tua b.d situasi krisis, kurang pengetahuan.

Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas fungsi

paru dn neuro muscular Tujuan:

Pola nafas efektif Kriteria Hasil :

RR 30-60 x/mnt Sianosis (-) Sesak (-) Ronchi (-) Whezing (-)

Intervensi

Observasi pola Nafas. Observasi frekuensi dan bunyi nafas Observasi adanya sianosis. Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah. Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi. Beri O2 sesuai program dokter Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi

O2. Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.

Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas control dan pengatur suhu dan berkurangnya lemak sc dalam tubuh

Tujuan: Suhu tubuh kembali normal.

Kriteria Hasil : Suhu 36-37 C. Kulit hangat. Sianosis (-) Ekstremitas hangat.

Intervensi

Observasi tanda-tanda vital. Tempatkan bayi pada incubator. Awasi dan atur control temperature dalam

incubator sesuai kebutuhan. Monitor tanda-tanda Hipertermi. Hindari bayi dari pengaruh yang dapat

menurunkan suhu tubuh. Ganti pakaian setiap basah. Observasi adanya sianosis.

Terimakasih

top related