bayi tabung (invitro fertilization)

Post on 29-Jul-2015

55 Views

Category:

Science

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KELOMPOK 4SMAN 1 LANDBOUW BKT

ANNISA ULFADONI SAMALOCAHAYA CAMILA

FAUZI MUHAMMADBUNGA MEYZIA

FERNANDY ZEINPUPUT SYUKRINA

12 IPA 6 CIVILS

SEJARAH

Di Inggris, sejumlah dokter untuk pertama kalinya menggagas pelaksanaan program bayi tabung.

Bayi tabung pertama yang berhasil dilahirkan dari program tersebut adalah Louise Joy Brown yang lahir pada tahun 1978, di Inggris

pengertian

Bayi tabung adalah suatu metode untuk mengatasi masalah kesuburan (keturunan) dimana akan dilakukan bila metode lainnya sudah tidak berhasil.

Proses bayi tabung

Pelepasan sel telur

Pelaksanaan program bisa dimulai berdasarkan masa haid.

Calon ibu akan diberi obat-obatan hormonal sebagai pemicu ovulasi agar menghasilkan banyak sel telur.

Perangsangan dilakukan 5-6 minggu, sampai sel telur matang dan cukup untuk dibuahi.

Pelepasan sel telur

Selanjutnya dilakukan Ovum pick up/Opu (pengambilan sel telur) yang dilakukan tanpa operasi, melainkan dengan cara ultrasonografi transvaginal.

Kemudian semua sel telur diangkat dan disimpan dalam incubator.

Sedangkan calon ayah akan diambil spermanya melalui cara masturbasi.

fertilisasi

Beberapa jam kemudian, didalam piring lab terhadap masing-masing sel telur akan ditambahkan sejumlah sperma suami yang sebelumnya telah diolah dan dipilih yang terbaik mutunya.

Setelah kira-kira 18-20 jam, akan terlihat apakah proses pembuahan tersebut berhasil atau tidak. Sel telur yang telah dibuahi sperma atau zigot akan dipantau selama 22-24 jam kemudian untuk melihat perkembangannya menjadi embrio.

Pemindahan embrio

Dari embrio tersebut, dokter akan memilih tiga atau empat embrio yang terbaik untuk ditanamkan kembali ke dalam rahim. Empat embrio merupakan jumlah maksimal mengingat risiko yang akan ditanggung oleh calon ibu dan juga janin.

Embrio-embrio yang terbaik itu kemudian diisap ke dalam sebuah kateter khusus untuk dipindahkan ke dalam rahim.

Bila saat masturbasi tak ada sperma yang keluar, berarti ada sumbatan. Untuk itu akan dilakukan cara lain, yaitu dengan MESA (Microsurgical Epydidimis Sperm Aspiration);sperma diambil dari salurannya.

Bisa juga dengan TESA (Testical Sperm Extraction); sperma diambil langsung dari buah zakar.

Bila sperma yang dihasilkan sangat sedikit, maka dilakukan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection); sperma disuntikkan ke sel telur. Cara ini khusus bagi pasangan infertil dimana suami mempunyai sperma sangat sedikit.

top related