bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 kondisi awal...
Post on 02-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji
Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan
berjumlah 16 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak
perempuan.
Dari jumlah siswa sebanyak 16 siswa di kelas TK A Tk Dharma
Wanita 1 Ngraji, didapatkan 10 anak yang belum mampu memahami
konsep huruf dengan baik sedangkan 6 anak sudah menguasai huruf
dengan baik. Permasalahan yang terjadi diantaranya anak belum mampu
dalam membedakan antara huruf b dan d serta p dan q. Ketika anak
diberi lembar kerja untuk mencocokan huruf tersebut dengan gambar
masih sering didapatkan kesalahan dalam mencocokkan, selain itu ketika
anak diminta menuliskan huruf b, d, p dan q masih sering mengalami
kebingungan dalam penulisan.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, cara membedakan
huruf b, d, p dan q huruf kepada anak masih kurang bervariasi, antara lain
dalam memperkenalkan huruf kepada anak, guru lebih banyak
menggunakan media yang kurang menarik minat anak seperti guru hanya
terpaku dengan majalah-majalah yang ada di TK dimana didalam majalah
tersebut sebagian besar aktivitas hanya mewarnai dan menebalkan huruf,
pada saat guru memberikan tugas menebalkan huruf anak hanya
26
mengerjakannya pada buku mereka masing-masing, sehingga
pembelajaran masih terpusat pada guru dan anak kurang berpartisipasi
secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu tidak adanya Alat Permainan
Edukatif (APE) yang menunjang proses pembelajaran mengenal huruf
dimana guru hanya terpaku pada papan huruf dan poster huruf yang ada di
TK saja sehingga rasa ingin tahu anak tidak berkembang. Diperoleh data
hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Tabel Observasi Pra Siklus
Penilaian Jumlah anak Persentase
BB 2 12,5%
MB 8 50%
BSH 6 37,5%
Keterangan : BB: Belum Berkembang
MB: Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sasuai Harapan
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa siswa yang
belum berkembang (BB) sebanyak 2 siswa (12,5%), siswa yang mulai
berkembang (MB) sebanyak 8 siswa (50%) dan siswa yang berkembang
sesuai harapan (BSH) sebanyak 6 siswa (37,5%). Berikut jika disajikan
dalam diagram, dapat digambarkan seperti diagram 1 sebagai berikut:
27
Gambar 4.3. Diagram Pra Siklus
Berdasarkan gambar 4.3 hasil pengamatan pra siklus yang
dilakukan pada lembar observasi siswa, siswa yang belum berkembang
(BB) sebanyak 2 siswa (12,5%), siswa yang mulai berkembang (MB)
sebanyak 8 siswa (50%) dan siswa yang berkembang sesuai harapan
(BSH) sebanyak 6 siswa (37,5%).
Data yang diperoleh pada pra siklus ini akan dijadikan bahan
pertimbangan membuat perencanaan penelitian agar dapat meningkatkan
membedakan huruf b, d, p dan q di TK Dharma Wanita 1 Ngraji melalui
permainan kartu huruf bergambar.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Tahap Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah
0
10
20
30
40
50
Sebelum Tindakan
12,5%
50%
37,5% Belum Berkembang (BB)
Mulai Berkembang (MB)
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
28
dibuat ditahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri
dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai
berikut:
a. Pertemuan 1
Siklus I pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 12 Mei 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan fisik motorik yaitu dengan
berjalan ke depan dengan berjinjit selanjutnya peneliti dan siswa
bercakap-cakap tentang pahlawan nasional.
Kegiatan membedakan huruf b, d, p dan q pada pertemuan I
dilakukan pada kegiatan inti yaitu siswa menyebutkan huruf
dengan menggunakan kartu huruf secara bersama-sama maupun
individual dan siswa menunjukkan huruf sesuai yang diperintahkan
oleh peneliti. Kemudian untuk kegiatan berikutnya siswa
melakukan kegiatan sesuai yang telah disiapkan oleh peneliti yaitu
merangkai bentuk bendera dengan lidi dan terakhir siswa diajak
uuntuk membedakan konsep kasar halus melalui panca indra.
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan menyanyi garuda pancasila, berdoa dan salam.
29
a. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 14 Mei 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
kemudian dilanjutkan dengan menyanyi lagu R. A. Kartini
selanjutnya kegiatan fisik motorik yaitu lempar tangkap bola.
Kegiatan inti diawali dengan mendongeng tentang kisah R.
A. Kartini, setelah siswa selesai mendengarkan cerita, peneliti
melatih kognitif siswa melalui mencari jejak R. A. Kartini.
Kegiatan membedakan huruf b, d, p dan q pada pertemuan II
adalah bermain puzzle huruf. Peneliti menjelaskan aturan bermain
dan peneliti memberikan bimbingan pada siswa yang
membutuhkan dan terakhir adalah siswa mewarnai gambar
pahlawan.
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan menyebutkan huruf a-z selanjutnya berdoa dan salam.
b. Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 16 Mei 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
30
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan senam dan berlari
menyamping dan ke depan melewati kursi.
Kegiatan inti diawali dengan kegiatan membedakan huruf
b, d, p dan q yaitu dengan menyebutkan huruf-huruf sesuai dengan
huruf yang ditunjukkan dan menghubungkan gambar dengan huruf.
Selanjutnya kegiatan kognitif yaitu siswa membedakan angka 1-10
dan terakhir diisi dengan kegiatan fisik motorik yaitu dengan
meronce dengan manik-manik dengan pola A-B.
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan menyanyi lagu maju tak gentar, berdoa dan salam.
4.2.1.1 Tahap Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I yang dilakukan oleh
peneliti, bahwa interaksi siswa saat pembelajaran membedakan huruf b,
d, p dan q dengan permainan kartu huruf bergambar berlangsung dengan
cukup baik terbukti pada saat proses pembelajaran membedakan huruf b,
d, p dan q menggunakan permainan kartu huruf bergambar siswa
berantusias mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa mulai
muncul dibandingkan dengan saat mengenalkan konsep huruf
menggunakan poster huruf dan majalah.
31
4.2.1.2 Refleksi dan Evaluasi
Dari kegiatan pembelajaran siklus I yang telah dilaksanakan
selama 3 pertemuan, guru dan siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik. Siswa terlihat senang mengikuti kegiatan
membedakan huruf b, d, p dan q melalui permainan kartu huruf
bergambar. Tetapi terdapat siswa yang masih kurang percaya diri
sehingga memerlukan bantuan dari guru. Adapun kendala yang muncul
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I adalah sebagai
berikut:
1. Siswa mampu menyebutkan huruf tetapi tidak sesuai
dengan huruf, merasa kurang percaya diri sehingga dalam
menyebutkan huruf masih terpengaruh oleh teman-
temannya dan ragu-ragu untuk menyebutkan.
2. Dalam membedakan huruf yang hampir serupa seperti b, d,
p dan q siswa masih ragu.
Setelah mengetahui kendala yang dialami dalam pelaksanaan
siklus I, Guru dan peneliti mendiskusikan solusi untuk memperbaiki
pembelajaran di siklus II. Solusi yang telah dibuat adalah:
1. Memberikan motivasi kepada siswa bahwa siswa bisa
menirukan dan membedakan huruf b, d, p dan q tanpa
bantuan guru atau peneliti.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba
bermain kartu huruf bergambar secara mandiri.
32
3. Memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa ketika
siswa berhasil menirukan dan membedakan huruf b, d, p
dan q secara mandiri.
4.2.2 Tahap Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah
dibuat ditahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini
terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Pertemuan 1
Siklus II pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 2 Juni 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bercakap-cakap tentang
kabar anak, gambar Presiden dan Wakil Presiden, terakhir dengan
menyanyikan lagu nama-nama hari.
Kegiatan membedakan huruf b, d, p dan q pada pertemuan I
dilakukan pada kegiatan inti yaitu siswa mengelompokkan benda
yang huruf depannya b dengan d dan menebalkan huruf b dan d.
Kemudian untuk kegiatan berikutnya siswa melakukan kegiatan
sesuai yang telah disiapkan oleh peneliti yaitu mengelompokkan
antara gambar besar dan kecil untuk melatih kognitif siswa dan
33
selanjutnya kegiatan fisik motorik yaitu menggunting gambar
Presiden dan Wakil Presiden kemudian ditempelkan pada buku
gambar.
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan bertepuk pola A, B dengan menyebutkan huruf, berdoa dan
salam.
b. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 4 Juni 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
kemudian dilanjutkan dengan bercakap-cakap tentang kabar anak
dan kegiatan sebelum ke sekolah kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan fisik motorik yaitu dengan menirukan gerakan pesawat.
Kegiatan membedakan huruf b, d, p dan q pada pertemuan
II dilakukan pada kegiatan inti yaitu siswa bermain kartu huruf
dengan mencari huruf yang sama (p dan q) dan menebalkan huruf p
dan q. Kemudian untuk kegiatan berikutnya siswa melakukan
kegiatan sesuai yang telah disiapkan oleh peneliti yaitu peneliti
bercerita tentang siapa saja yang menjadi Presiden dan Wakil
Presiden di Indonesia, kegiatan selanjutnya siswa dapat mewarnai
bebas.
34
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan menyanyi lagu a, b, c kemudian berdoa dan salam.
c. Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 5 Juni 2014. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan awal,
yaitu berdoa dan memberi salam sekaligus mengabsen siswa,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan fisik motorik yaitu dengan
melompat dan dilanjutkan dengan menyanyi lagu a, b, c.
Kegiatan membedakan huruf b, d, p dan q pada pertemuan
III dilakukan pada kegiatan inti yaitu siswa bermain kartu huruf
dengan mencari huruf yang sama (b, d, p dan q) dan
menghubungkan gambar dengan huruf. Kemudian untuk kegiatan
berikutnya siswa melakukan kegiatan sesuai yang telah disiapkan
oleh peneliti yaitu siswa mengelompokkan benda menurut angka
yang dijadikan simbol dan dilanjutkan dengan kegiatan bermain
mozaik.
Kegiatan penutup ini digunakan untuk mengulas kegiatan
awal sampai akhir kegiatan dengan menanyakan pengalaman
bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari dilanjutkan
dengan menyanyi lagu disini senang disana senang, berdoa dan
salam.
35
4.2.2.1 Tahap Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus II yang dilakukan oleh
peneliti, bahwa interaksi siswa saat pembelajaran membedakan huruf b,
d, p dan q dengan permainan kartu huruf bergambar berlangsung dengan
baik terbukti pada saat proses pembelajaran membedakan huruf b, d, p
dan q menggunakan permainan kartu huruf bergambar siswa pada siklus
II siswa lebih berantusias mengikuti pembelajaran.
4.2.2.2 Refleksi dan Evaluasi
Refleksi dilakukan sebagai kegiatan evaluasi dari pertemuan I, II,
dan III pada siklus II sehingga dapat dibahas kekurangan dan kendala apa
saja yang masih dihadapi. Tahap refeksi ini digunakan peneliti dan guru
untuk menganalisis hasil tindakan yang dilakukan guru, analisis yang
dilakukan mengenai berbagai hambatan, kekurangan ataupun kelemahan
yang dialami guru selama pelaksanaan siklus II.
Dari kegiatan pembelajaran siklus II yang telah dilaksanakan, guru
dan siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dibandingkan
dengan siklus sebelumnya, kemampuan siswa mengalami peningkatan
yang lebih baik. Siswa mampu menirukan sesuai dengan hurufnya dan
mampu membedakan huruf yang hampir serupa. Walaupun masih ada 2
siswa yag belum dapat menyebutkan huruf sesuai dengan huruf yang
ditunjukkan.
36
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Data Siklus I
Data-data berikut ini diperoleh dari observasi kegiatan selama 1
siklus. Siklus I diikuti oleh 16 siswa. Data dibawah ini adalah tabel
kemampuan membedakan huruf b, d, p dan q melalui permainan kartu
huruf bergambar.
Tabel 4.4. Hasil Observasi Siklus I
Penilaian
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
BB 2 12,5% 0 0% 0 0%
MB 7 43,75% 7 43,75% 5 31,25%
BSH 7 43,75% 9 56,25% 11 68,75%
Keterangan : BB: Belum Berkembang
MB: Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sasuai Harapan
Berdarkan tabel 4.4 yang diperoleh, kenaikan presentase terletak
pada indikator belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB) dan
berkembang sesuai harapan (BSH). Berikut jika disajikan dalam diagram,
dapat digambarkan seperti pada gambar 2 sebagai berikut:
37
Gambar 4.4. Diagram Hasil Observasi Siklus I
Berdasarkan gambar 4.4 hasil pengamatan yang dilakukan pada
dengan lembar observasi siswa dari siklus I pertemuan III siswa yang
belum berkembang (BB) sebanyak 0 siswa (0%), siswa yang mulai
berkembang (MB) sebanyak 5 siswa (31,25%) dan siswa yang
berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 11 siswa (68,75%).
Penelitian dapat dikatakan berhasil jika pada subjek penelitian telah
mampu membedakan huruf b, d, p dan q menggunakan metode
permainan kartu huruf bergambar di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji jika
≥ 80 %, karena siswa yang berkembang sesuai harapan (BSH) 68,75% <
80%, jadi siklus I dinyatakan belum berhasil.
Data kedua yang diperoleh adalah data observasi kegiatan guru
terhadap kegiatan pembelajaran di kelas yaitu implementasi dari RKH
Permainan kartu huruf bergambar pada kemampuan membedakan huruf
b, d, p dan q pada siklus I dengan data yang diperoleh:
P I P II P III
12,5%0%
0%
43,75% 43,75% 31,25%
43,75%56,25%
68,75%
Belum Berkembang (BB)Mulai Berkembang (MB)Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
38
Tabel 4.5. Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Media yang digunakan
sesuai dengan tujuan
kegiatan
v v v
2. Materi RKH sesuai
dengan tujuan kegiatan v v v
3. Volume suara guru dapat
diterima anak v v v
4. Guru memberi contoh
dengan jelas v v v
5. Guru memberi contoh
dengan penuh ekspresi v v v
Jumlah 0 8 3 0 0 4 9 0 0 0 12 0
Keterangan: 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
Berdasarkan tabel 4.5 hasil pengamatan yang dilakukan dengan
lembar observasi guru dari siklus I pada setiap pertemuan. Pertemuan I
yang masuk kategori baik berjumlah 4 dan yang masuk kategori baik
39
berjumlah 2. Pertemuan II yang masuk kategori cukup berjumlah 2 dan
yang masuk kategori baik berjumlah 4. Pertemuan III yang masuk
kategori baik berjumlah 6.
4.3.2 Data Siklus II
Seluruh mengikuti pembelajaran siklus II. Data berikut yang
diambil adalah data observasi kemampuan membedakan huruf b, d, p dan
q melalui permainan kartu huruf bergambar. Berikut tabel observasi
kemampuan membedakan huruf b, d, p dan q melalui permainan kartu
huruf bergambar pada Siklus II.
Tabel 4.6. Hasil Observasi Siklus II
Penilaian
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
BB 0 0% 0 0% 0 0%
MB 4 25% 3 18,75% 2 12,5%
BSH 12 75% 13 81,25% 14 87,5%
Keterangan : BB: Belum Berkembang
MB: Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sasuai Harapan
Berdasarkan tabel 4.6 data yang diperoleh, kenaikan presentase
terletak pada indikator mulai berkembang (MB) dan berkembang sesuai
harapan (BSH). Dalam siklus II masih terdapat 2 siswa. Bila disajikan
40
dalam diagram, dapat digambarkan seperti pada gambar 3 sebagai
berikut:
Gambar 4.5. Diagram Hasil Observasi Siklus II
Berdasarkan gambar 4.5 hasil pengamatan yang dilakukan dengan
lembar observasi siswa dari siklus II pertemuan III siswa yang belum
berkembang (BB) sebanyak 0 siswa (0%), siswa yang mulai berkembang
(MB) sebanyak 2 siswa (12,5%) dan siswa yang berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 14 siswa (87,5%). Penelitian dapat dikatakan
berhasil jika pada subjek penelitian telah mampu membedakan huruf b,
d, p dan q menggunakan metode permainan kartu huruf bergambar di TK
A Dharma Wanita 1 Ngraji jika ≥ 80 %. Karena siswa yang berkembang
sesuai harapan (BSH) sebesar 87,75% > 80%, maka siklus II dapat
dikatakan berhasil.
Data kedua yang diperoleh adalah data observasi kegiatan guru
terhadap kegiatan pembelajaran di kelas yaitu implementasi dari RKH
Permainan kartu huruf bergambar pada kemampuan membedakan huruf
b, d, p dan q pada siklus II dengan data yang dipeoleh:
P I P II P III
0% 0% 0%
25%18,75%
12,5%
75%81,25%
87,5%
Belum Berkembang (BB)Mulai Berkembang (MB)Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
41
Tabel 4.7. Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Media yang digunakan
sesuai dengan tujuan
kegiatan
v v v
2. Materi RKH sesuai
dengan tujuan kegiatan v v v
3. Volume suara guru dapat
diterima anak v v v
4. Guru memberi contoh
dengan jelas v v v
5. Guru memberi contoh
dengan penuh ekspresi v v v
Jumlah 0 0 12 0 0 0 12 4 0 0 12 4
Keterangan: 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
Berdasarkan tabel 4.7 hasil pengamatan yang dilakukan dengan
lembar observasi guru dari siklus II pada setiap pertemuan. Pertemuan I
yang masuk kategori baik berjumlah 6. Pertemuan II yang masuk
kategori baik berjumlah 5 dan yang termasuk kategori sangat baik
42
berjumlah 1. Pertemuan III yang masuk kategori baik berjumlah 5 dan
yang masuk kategori sangat baik 1.
4.4 Pembahasan
Setelah peneliti mengamati lebih lanjut ditemukan bahwa cara
membedakan huruf b, d, p dan q kepada anak masih kurang bervariasi,
antara lain dalam memperkenalkan huruf kepada anak, guru lebih banyak
menggunakan media yang kurang menarik minat anak seperti guru hanya
terpaku dengan majalah-majalah yang ada di TK. Pada saat guru
memberikan tugas menebalkan huruf anak hanya mengerjakannya pada
buku mereka masing-masing. Tidak adanya Alat Permainan Edukatif
(APE) yang menunjang proses pembelajaran mengenal huruf dimana
guru hanya terpaku pada papan huruf dan poster huruf yang ada di TK
saja sehingga rasa ingin tahu anak tidak berkembang.
Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan membedakan huruf
melalui permainan kartu huruf bergambar adalah pada awalnya siswa
hanya terpaku pada LKS (Lembar Kerja Siswa), sehingga siswa tidak
mendapatkan fasilitas Alat Permainan Edukatif (APE) yang menunjang
proses pembelajaran membedakan huruf, sehingga rasa ingin tahu anak
tidak akan berkembang. Namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan permainan kartu huruf bergambar dalam meningkatkan
kemampuan mengenal huruf pada siswa di TK A Dharma Wanita 1
Ngraji.
43
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi pra siklus,
siklus I dan siklus II membuktikan bahwa permainan kartu huruf
bergambar membantu guru menanamkan kegiatan mengenal huruf yang
menarik dan bervariatif.
Sesuai pada kajian teori ada pendapat dari Soejono (dalam Artini,
dkk, 2011) yang mengatakan bahwa memahami dan mengetahui huruf
sekaligus membunyikan dan terampil mengubah huruf menjadi suara
merupakan tujuan dari membaca permulaan. Jadi dalam penelitian
membedakan huruf b, d, p dan q melalui kartu huruf bergambar ini siswa
tidak hanya mengetahui bentuk huruf saja, tetapi mengetahui bagaimana
menirukan huruf b, d, p dan q serta dapat membedakan huruf b, d, p dan
q.
Hasil penelitian dalam membedakan huruf b, d, p dan q melalui
permainan kartu huruf bergambar ini mendukung penelitian yang relevan
sebelumnya yaitu penelitian dari RR. Nunung Sinta Sari (2013), Ni Made
Sri Artini dkk (2012) dan Winarsih (2013) yang sama-sama meneliti
mengenal konsep huruf dengan menggunakan permainan media kartu
huruf. Berdasarkan hasil observasi penelitian dari para peneliti diatas,
permainan kartu huruf bergambar telah meningkatkan kemampuan
mengenal konsep huruf.
top related